Kejadian Voltage sag bisa bersumber pada instalasisendiri, yaitu instalasi di pelanggan. Misalnya:
• Masuknya beban besar ke jaringan
• Cacat pada sambungan penghantar
Terjadinya hubung singkat di tempat lain pada instalasi sendiri.
• Voltage sag juga bisa bersumber pada jaringan pemasok energy (PLN), misalnya:
• Beroperasinya recloser
• Beroperasinya Voltage Regulator
Solusi
• 1. CVT : Kebanyakan permasalahan voltage sag dalam system tenaga listrik
dapat diatasi dengan ferroresonant transformers atau biasa disebut constant-
voltage transformers (CVTs). Pemilihan kapasitas CVT harus pada beban
maksimum. Apabila trafo dibebani berlebihan, maka tegangan akan turun
hingga mendekati nol pada kira-kira 150% dari bebannya. Oleh karena itu,
jika profil beban termasuk arus inrush atau arus starting motor, maka
transfomator harus didesain untuk beban transien bukan hanya beban steady.
Harus juga diperhatikan bahwa CVT ini tidak menyimpan energi.
2. Uninterruptible Power Supply / UPS
• Prinsip kerja dari sistem ini dapat dijelaskan bahwa daya AC masuk yang
disearahkan oleh rectifier/battery charger. Pengaturan daya DC didasarkan pada
keperluan pengisian battery dan keperluan daya yang masuk ke inverter. Inverter ini
berfungsi mengubah arus searah menjadi arus bolak balik yang dibutuhkan oleh
beban yang melewati static switch. Pada kondisi normal, langsung menyuplai beban
yang melewati manual switch. Tapi bila terjadi gangguan pada inverter, maka secara
otomatis statis switch merubah posisinya ke sumber alternatif. Namun untuk tujuan
pemeliharaan, posisi manual switch harus diubah agar suplai daya ke beban dapat
diperoleh dari sumber alternatif.
DVR
• Dynamic Voltage Restorer (DVR) merupakan salah satu peralatan yang bisa
mengkompensasi tegangan yang hilang sewaktu voltage
sag dan interruption. DVR dipasang di antara sumber dan beban yang
bertujuan memperbaiki mutu tegangan pada beban dengan cara menginjeksi
tegangan yang dibutuhkan ketika terjadi gangguan.
• DVR harus bisa mendeteksi terjadinya voltage sag dan interruption dengan
tepat, jika tegangan beban berfluktuasi pada range yang diijinkan sistem yaitu
-10% s.d +5% dari tegangan nominal, maka DVR akan tidak melakukan apa-
apa. Hal ini sangat penting bagi energy storage yang digunakan DVR.
Lanjut DVR
3. UnderVoltage
• Fault yang terjadi pada sistem tenaga listrik tidak hanya menyebabkan
turunnya besar tegangan, tapi juga menyebabkan perubahan pada sudut fasa
tegangan. Phase angle jump (yaitu perbedaan sudut fasa selama terjadi swell dan
sebelum terjadi swell) dapat dihitung dari nilai tegangan kompleks Vswell.
Model Matematis untuk Menghitung
Voltage swell
• Berdasarkan referensi yang didapat, ada dua model matematika yang
digunakan untuk menghitung besarnya voltage swell, model pertama yang
mengabaikan besarnya arus beban, dan model kedua yang memperhitungkan
arus beban.
• Model pertama : arus beban diabaikan Model Pembagian Tegangan Saat
Terjadi Voltage swell
• Besarnya voltage swell dapat dinyatakan dalam model pembagian tegangan (voltage divider) sebagaimana yang
tergambar pada gambar berikut:
• Dengan mengabaikan arus beban, tegangan swell,
•
• Vswell, dapat dinyatakan sebagai:
• Dimana Zs merepresentasikan impedansi sumber pada point of common coupling (PCC) dan Zf
•
• merepresentasikan impedansi diantara PCC sampai ke lokasi terjadinya fault. Pada titik terjadinya
fault, tegangan bernilai mendekati nol. Oleh karena itu, impedansi Zsdan Zfmenentukan besarnya voltage swell,
•
• sedangkan durasi terjadinya voltage swell ditentukan oleh waktu penghilangan fault alat proteksi. Dari
persamaan di atas, terlihat bahwa jika fault terjadi di dekat PCC, akan menyebabkan voltage swell yang terjadi
semakin dalam.
Model kedua : Memperhitungkan arus beban
• Dengan memperhatikan Gambar 2.5, pada kondisi normal (tidak terjadi
fault), arus yang mengalir menuju beban A dan beban B bernilai sama (beban
seimbang). Ketika terjadi fault pada feeder 1, arus yang sangat besar akan
mengalir menuju feeder 1. Sehingga, berdasarkan pada hukum Kirchhoff,
aliran arus menuju feeder 2 akan berkurang. Sebagai akibatnya, tegangan pada
feeder 2 juga akan turun. Penurunan tegangan ini kemudian didefinisikan
sebagai voltage swell.
7. Voltage imbalance