Anda di halaman 1dari 15

STUDI PENGARUH FLICKER PADA INDUSTRI

Lancar Siahaan
Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Darma Agung
Jl.Dr.TD. Pardede No.21 Medan

ABSTRAK
Variasi tegangan ini erat hubungannya dengan perubahan beban, sebab dengan
berubahnya beban, maka akan terjadi perubahan arus beban, berubahnya arus beban,
berubahnya arus beban ini akan menyebabkan perubahan rugi tegangan (drop tegangaan)
pada sistem. Untuk itu perlu di ketahui informasi-informasi tentang rugi-rugi tegangan
pada suatu sistem tenaga listrik.Variasi tegangan ini tidak akan menjadi masalah jika
peralatan di lengkapi oleh sistem pengaturan otomatis, tetapi penambahan alat ini akan
menambah biaya yang tidak dikehendaki. Umumnya untuk mengatasi variasi tegangan
dipakai transformator dengan tap changing yang bekerja secara otomatis, tetapi
pemasangan alat ini di anggap ekonomis bila transformator yang digunakan berkapasitas
10 MW atau lebih. Umumnya transformator ini digunakan pada jaringan menengah atau
tinggi, sedangkan untuk jaringan tegangan rendah jarang digunakan, sehingga sulit untuk
menghindari variasi tegangan ini. Negara Indonesia, dalam hal ini PLN, membuat batasan
variasi tegangan, maksimum, 5% dan minimum – 10% rehadap tegangan nominal.

I.P E N D A H U L U A N yang akan membawa dampak negative


Dalam perkembangan penggunaan terhadap mata manusia. Oleh sebab itu
tenaga listrik yang semakin penulis merasa perlu untuk membahas
meningkatseiring dengan makin pesatnya masalah flicker ini dan system
penggunaan perangkat elektronik dan peredamnya, agar di dapat suatu mutu
komputer yang sangat peterhadap pelayanan yang baik dan bereaksi cepat
menurunnya mutu pelayanan tenaga terhadap suatu gangguan.
listrik. Dimana menurunnya mutu Menurutnya mutu pelayanan tenaga
pelayanan tenaga listrik ini akan listrik, selain di sebabkan oleh flicker,
menggangu kerja dan hasil kerja dari seperti di sebutkan di atas, juga
perangkat elektronika dan komputer diakibatkan oleh beberapa hal seperti :
tersebut. Misalnya terganggunya kerja variasi frekwensi, variasi tegangan,
alat pengontrol dan rusaknya data pada harmonisasi, tegangan tidak seimbang,
komputer. Oleh sebab itu perlu di ketahui pemadam ( service interuption ), voltage
penyebab-penyebab menurunnya mutu dip. Untuk mendapatkan gambaran yang
pelayanan, sejauh mana penurunan mutu lebih jelas mengenai mutu pelayanan
pelayanan itu telah terjadi, dan cara untuk tenaga listrik ini, pada Bab II dari tugas
mengatasinya. akhir ini, penulis akan membahas secara
Flicker merupakan salah satu singkat mengenai hal-hal yang
penyebab menurunnya mutu pelayanan, mengganggu mutu pelayanan tenaga
adalah merupakan fluktuasi tegangan listrik, serta berbagai masalah yang di
sesaat yang terjadinya berulang, yang timbulkannya.
terutama di sebabkan oleh penggunaan Dalam penulisan tugas akhir ini,
motor-motor listrik,dapur listrik dan las penulis hanya menitik beratkan masalah
listrik, yang dalam pengoperasiannya flicker, dan hubungannya dengan voltage
memakai daya yang besar. Flicker dip, pada jaringan distribusi primer dan
mempunyai masalah tersendiri, sekunder, serta penggunaan thyristor
disampingdapat mengganggu kerja dan dalam system peredamannya, yang
hasil kerja dari prangkat elektronik dan pembahasannya merupakan study
komputer, juga akan menyebabkan leteratur.
berubahnya terang cahaya pada lampu,

JURNAL TEKNOLOGI ENERGI UDA,Volume VIII, Nomor 1, Maret 2019 : 40-54 40


II.MUTU PELAYANAN LISTRIK variasi frekuensi akan menimbulkan
2.1.Jenis Gangguan Umum perubahan kecepatan dan kopel, bil;a
Tenaga listrik yang di salurkan dari frekuensi bertambah, maka kecepatan
system pembangkit hingga ke konsumen motor induksi juga bertambah, dan bila
selalu mendapat banyak gangguan, baik kopel beban dia nggap konstan, maka
yang timbul dari system itu sendiri motor akan mengalami beban lebih ( over
ataupun dari luar, yang akan load ). Panas yang di timbulkan akibat
mempengaruhi mutu tenaga listrik yang kenaikan kecepatan, tentunya akan
di salurkan. Oleh sebab itu mutu mempengaruhi umur motor tersebut.
pelayanan tenaga listrik perlu mendapat Demikian juga untuk beberapa peralatan
perhatian yang khusus dalam industry, yang memerlukan kecepatan
perencanaan ataupun perluasan suatu yang konstan dalam operasinya, variasi
system kelistrikan. Ada 7 ( tujuh ) jenis frekwensi akan memperendah mutu atau
gangguan yang di ambil sebagai criteria bahkan merusak hasil produksinya.
dasar mutu pelayanan tenaga listrik,
yakni : 2.Variasi Tegangan .
1. Variasi frekuensi Variasi tegangan datap di
2. Variasi tegangan didefinisikan sebagai perubahan nilai
3. Harmonisasi tegangan pelayanan pada kerja normal
4. Tegangan tidak seimbang terhadap nilai tegangan nominal sebagai
5. Pemadaman (service interruption) akibat perubahan beban dan pengaturan
6. Voltage dip tegangan sistem pembangkit atau gardu
7. Flicker induk. Variasi tegangan ini merupakan
keadaan yang tidak di ingini pada suatu
1.Variasi Frekuensi. sistem pelayanan tenaga listrik.
Frekuensi yang di maksud dalam hal Di bawah ini, diberikan diagram
ini adalah frekuensi nominal system, yaitu vector, yang secara umum memberikan
60 atau 50 Hertz. Untuk Negara Indonesia gambaran tentang hubungan antara arus,
frekuensi yang di gunakan adalah system tegangan dan komponen rugi-rugi
50 Hertz. tegangan, dari suatu sistem yang
Frekuensi nominal suatu system sederhana.
pelayanan tenaga listrik tidak selalu
konstan. Bila beban turun maka frekuensi
akan naik, dan bila beban yang besar di
bebankan secara tiba-tiba, misalnya pada
saat beban puncak, frekuensi akan turun.
Hal ini di sebabkan karena berubahnya
arus beban secara tiba-tiba. Penurunan
frekuensi ini terjadi beberapa saat, dan
akan pulih kembali setelah sistem Di mana :VS = tegangan sisi pengirim,
pengatur pada sistem pembangkit dalam volt.
bekerja. Naik turunnya frekuensi ini dari Vr = tegangan sisi penerima, dalam
harga nominalnya, inilah yang di sebut volt.
Variasi frekuensi. Jadi Variasi Frekwensi I = arus jaringan, dalam ampere.
ini adalah sebagai akibat perubahan R = tahanan jaringan, dalam Ohm.
perubahan beban yang mendadak, dan X = reaktansi jaringan, dalam
akan pulih kembali secara berangsur Ohm.
setelah sistem pengatur pada pembangkit KVA = beban tiga phasa, dalam kilo volt
bekerja. ampere.
Variasi frekuensi ini akan XV = tegangan antara phasa, dalam kilo
mempengaruhi kerja dan hasil kerja dari volt.
perlatan listrik. Pada motor induksi, Ø = sudut factor daya

41 Studi Pengaruh Flicker Pada Industri


( Lancar Siahaan )
3. Harmonisa. gelombang dasar, dan umumnya
Yang dimaksud dengan gejala amlitudo gelombang harmonisa tersebut
harmonisa adalah merupakan bentuk lebih kecil dari amplitudo gelombang
gelombang yang timbul pada suatu sistem dasarnya. Jadi gangguan yang ditimbulkan
tenaga lisrik, di mana frekwensinya oleh harmonisa tersebut terutama
merupakan pergandaan ( bilangan bulat ) disebabakan oleh besar penjumlahan
dari frekwensi gelombang dari sistem antara amplitudo gelombang dasarnya.
tenga listrik. Dan orde harmonisa Untuk itu beberapa Negara membatasi
tersebut merupakan besar bilangan harga efektif total gelombang harmonisa
penggandaan tersebut. Akibat timbulnya tidalk lebih dari 5 % dari harga efektif
gelombang harmonis ini , maka bentuk gelombang dasarnya.
dasar gelombang dari sistem tenaga
listirik akan mengalami perubahan, baik 4.Tegangangan Tidak Seimbang.
dalam bentuk, amplitude, dan juga Yang dimaksud dengan tegangan
frekwensinya. tidak seimbang adalh perbandingan
Harmonisa ini dapat terjadi sebagai antara perubahan maksimum dari harga
akibat dari penggunaan beban yang tidak tegangan rata-rata pada sistem tiga
linier dan sisitem yang tidak simetris, di phasa, dengan harga rata-rata
mana frekwensinya yang dibangkitkan tegangangan tiga phasa, yang dapat
berbeda dengan frekwensi sistem yang dituliskan sebagai berikut :
ada. Harmonisa ini dapat juga terjadi * =
akibat penyerapan arus yang mempunyai
bentuk tidak sinusoidal.
Harmonisa dalam suatu sistem di mana : = besar ketidak
distribusi daya menyebabakan beberapa keseimbangan.
efek sebagai berikut: Untuk jelasnya, jika pada suatu
1. Terjadinya beban lebih dari sistem tiga phasa, besarnya tegangan
koreksi factor pada saat tuning masing-masing phasa adalah 220, 215
untuk frekwensi tertentu. dan 210 Volt maka dapat diketahui
2. Resonansi antara reaktansi perubahan harga tegangan rata-ratanya
kapasitansi dan transformator 215 volt. Mka besar ketidakseimbangan
yang mengakibatkan tegangan adalah 0, 023 atau 2,3 % blla dinyatakan
dan arus yang berlebih. dalam persen .
3. Interferensi dengan rangkaian- Tegangang tidak setimbang ini dapat
rangkaian telepon dan pemancar terjadi sebagai akibat dari beban yang
karena harmonisa deret nol. tidak setimbang pada masing-masing
4. Tidak bekerjanya peralatan phasa paada sistem tiga phasa, dimana hal
pengatur akibat distorsi bentuk ini dimungkinkan oleh karena adanya
gelombang yang mempengaruhi perpedaan karakteristikm kerja dari
titik kerja thyristor. beban –beban satu phasa. Dan dapat
5. Kesalahan – kesalahan pada sebagai akibat dari sistem tig phasa yang
meter-meter prirngan berputar tidak ditransposisikan pada suatu jarak
pengukur energi. yang jauh, yang digunakan untuk
6. Terlalu panasnya mesin-mesin penyaluran daya lisrik.
berputar karena bertambahnya
kehillangan daya yang 5. Pemadaman ( Service Iinteruption )
disebabakan arus edy seperti Yang dimaksud dengan pemadamam
halnya kehilangan torque. ialah terputusnya pelayanan tenaga listrik
Seperti yang diterangkan terdahulu, kepada konsumen. Pemadaman tenaga
bahwa harmonisa itu adalah merupakan listrik pada sistem pelayanan tenaga
bentuk gelombang yang frekwensinya listrik pada sisitem pelayanan tenaga
merupakan penggandaan dari frekwensi

JURNAL TEKNOLOGI ENERGI UDA,Volume VIII, Nomor 1, Maret 2019 : 40-54 42


listrik pada dasanya dapat ditimbulkan pengaman mengisolir bagian yang
oleh beberapa sebab, yakni : mengalami ganggauan tersebut.
- Pemadaman karena kerusakan Beberapa keaadan yang timbul pada
peralatan : pemdaman kerna hal ini dan peralatan listrik akibat voltage dip,
dapat meliputi keseluruhan dari dapat dilihat pada table berikut ini ,
sistem pelyanan tenaga listrik, yang
mana hal ini tergantung dari bagian Tabel 2.1Beberapa pengaruh voltage
yang mengalami kerusakan. dip terhadap peralatan
- Pemadaman karena beban lebih : % voltage Pengaruhnya terhadap
pemadaman ini terjafi pada sistem dip peralatan lisrik
pembangkit yang mempunyai jika sering terjadi
kapasitas kecil dibandingkan dengan 1 sampai 6 merupakan flicker yang
kapasitas beban yang ada, sehingga mengganggu
untuk menghindarkan beban lebih Kontaktor AC tegangan
sebagian dari beban tidak dilayani. 15
rendah akan mulai bekerja.
- Pemadaman karena perawwatan : Lampu flouresen akan
pemadaman ini biasanya terjadi 20
padam
dalam rangka perwatan rutin dari
Kontaktor AC tegangan
sistem pembangkit, jaringan 25
tinggi akan mulai bekerja
ataupum peralatannya. Pemadaman
karena perawatan ini biasanya Kontaktor AC tegangan
mempunyai jadwal tertentu dan rendah bekerja.
direncanakan. 30 Menghambat operasi kerja
Penyebab yang disebutkan diatas motor induksi pada beban
adalah hal yang sering menimbul;kan penuh.
pemadaman, disamping itu ada beberapa Motor listrik tak dapat
50
hal lain yang menyebabakan terjadinya distart,
pemadaman, antara lain pemadaman
kerena keadaan darurat, bencana alam, III.PENGARUH FLICKER PADA
pengembangan jaringan, dan lain-lain. PERALATAN LISTRIK
Tapi pemadaman jenis ini jarang terjadi. 3.1.Umum
Flicker atau fluktuasi tegangan
6.Voltage Dip. berulang atau disebut juga merupakan
Voltage dip merupakan gangguan tegangan sesaat dalam waktu yang
pada sistem pelayanan tenaga listrik, singkat, adalah merupakan salah satu
berupa penurunan tegangan sesaat dan factor yang mempengaruhi mutu
terjadinya tidak berulang ( fluktuasi pelayanan listrik terhdap konsumen .
tengangan sesaat dan tidak berulang ), flicker ini paling jelas akn menimbulkan
dalam waktu yang singkat. perubahan teranag cahaya lampu pijar,
Voltage dip ini dapat terjadi sebagai yang aknan merusak penglihatan.
akibat dari beberapa keaadan, seperti : Umumnya flicker ini timbale sebagai
- Start motor listrik : jika pada motor akibat dari perubahan beban sisitem
induksi distart secara langsung, tenaga listrik yang terjadi secara
maka akan dibutuhkan arus yang mendadadak dengan karakteristik kerja
besar. Bersarnya arus start ini dapat yang tertentu, yakni :
mencapai 7 sampai dengan 8 kali 1. Motor-motor listrik.
dari besarnya arus motor pada saat 2. Dapur listrik .
beban penuh. 3. Las listrik.
- Hubung Singkat : Apabila terjadi Suatu hal yang penting dalam
hubung singkat pada jaringan, mempelajari flicker adalah mengenai
voltage dip ini akan timbul dan akan kurva flicker. Kurva flicker ini didapat
berakhir sampai pelralatan dari hasil peneitian beberapa badan

43 Studi Pengaruh Flicker Pada Industri


( Lancar Siahaan )
penelitian listrik, sehingga hasil penelitian 3.3.Terjadinya Flicker
yang didapat berdeba-beda. Ada beberapa Terjadinya flicker dapat terjadi
faktor yang menyebabkan perbedaan keseluruhan system kelistrikan,
tingkat pengaruh flicker pada mata tergantung kepada penyebab timbulnya
manusi ; yakni : flicker tersebut. Oleh sebab itu lokasi
- Amplitudo dan frekwensi dari terjadinya flicker dapat meliputi daerah :
fluktuasi tgangan. 1. Sistem pembangkit
- Lamanya perubahan tegangan yang 2. Jaringan transmissi.
terjadi 3. Jaringan distribusi.
- Jenis penerangan yang digunakan. Terjadinya flicker pada jaringan
- Impede3nsi sistem, dimana transmissi dapat dikatakan jarang terjadi,
peraltannya yang menyebabkan hal ini disebabkan karena tidak ada beban
terjadinya fluktuasi tegangan yang langsung di hubungkan ke jaringan
mengambil daya. transmissi tersebut. Oleh sebab itu
- Titik pemakaian bersama ( TPB ) pembahasan terjadinya flicker hanya
diantara beban yang menimbulkan dilakukan pada daerah system
fluktuasi tegangan dengan pembangkit dan jaringan distribusi
konsumen lain. 1.Terjadinya Flicker Pada Sistem
- Kesensitifan konsumen terhadap Pembangkit.
pengaruh fluktuasi tegangan pada Flicker dapat juga terjadi akibat
sistem penenrangan. peralatan system pembangkit, yang
meliputi :
3.2.Flicker Yang Diizinkan a. Penggerak mula.
Sebagai dasar dari penentuan batas- b. Generator
batas pengaruh flicker adalah pengaruh a.Penggerak Mula.
penerangan lampu pijar akibat dari Mesin, sebagai penggerak mula, yang
flicker, pada penglihatan mata manusia. menggerak generator adalah merupakan
Flicker pada lampu pijar yang telah salah satu penyebab timbulnya flicker
menggangu penglinghatan adalah pada system tenaga listrik.
merupakan flicker yang tidak diizinkan ( Dengan menganggap seluruh factor-
di tolak ), sedangkan flicker pada lampu faktor yang lain konstan, ketidak
pijar yang tidak mengganggu penglihatan seragaman putaran ini, akan
adalah flicker yang diizinkan. menghasilkan terjadinya fluktuasi pada
Di Indonesia batas-batas yang amplitude tegangan yang dibangkitkan
berhubungan dengan fluktuasi tegangan oleh generator, yang digerakkan oleh
berulang ( flicker ) , diatur menurut mesin diesel.
ketentuan pada peraturan instalasi listrik Jumlah presentase perubahan
( PLN ) No 23/PRT/1979 , yang tegangan akan sama dengan jumlah
menyatakan presentase perubahan kecepatan. Dan
a. Fluktuasi tegangan yang terjadi frekuensi perubahan adalah sam dengan
kurang dari satu kali dalam tiap jam, rpm dikali dengan jumlah langkah daya
diizinkan maksimum 8 %. per siklus. Dari kedua gambar tersebut
b. Fluktuasi tegagan yang terjadi diatas di dapat perubahan tegangan 0,7%,
setinggi-tingginya empat kali tiap sehingga dapat frekuensi perubahan
jam, diizinkan maksimum 4%. tegangan sebesar 300 x 2 = 600
c. Fluktuasi yang terjadi terus kali/menit atau 10 kali/detik. Dengan
menerus, yang melebihi empat kali menghubungkan hasil yang diperoleh ke
tiap jam diizinkan maksimum 1 %. gambar 3-1, maka ± 60% dari
pengamatan akan merasakan pengaruh
flicker tersebut.

JURNAL TEKNOLOGI ENERGI UDA,Volume VIII, Nomor 1, Maret 2019 : 40-54 44


b.Generator
Suatu gerator yang simetris dengan
beban, penguat dan kecepatan sudut yang
konstan, akan didapat tegangan terminal
yang konstan. Jika salah satu dari besaran
ini berobah maka tegangan terminal juga
berubah. Oleh sebab itu, jika beban Adanya perubahan arus beban
generator tiba-tiba berubah, akan terjadi consume A, yang menyebabkan terjadinya
fluktuasi tegangan pada terminal fluktuasi tegangan berupa flicker, maka
generator tersebut. Adapun factor-faktor konsumen lainnya ( B ) yang terhubung
yang menyebabkan fluktuasi tegangan ini pada titik pemakaian bersama ( TPB ),
adalah : akan mengalami gangguan flicker pada
o Perubahan putaran suatu tingkat tertentu.
o Pengaturan mesin Jenis-jenis peralatan beban yang
Secara praktis perubahan putaran dapat menimbulkan flicker pada jarinagn
pada suatu system pembangkit, tidak distribusi, diantarany adalah :
merupakan factor utama ( hanya factor a.Motor-motor listrik
pendukung ) penyebaba terjadinya b.Dapur lisrik
fluktuasi tegangan, karena perubahan c.Las listrik
beban umumnya kecil dibandingkan a.Motor-motor Induksi
dengan kapasitas total pembangkit. Penggunaan motor-motor listrik
Sehingga perubahan tegangan yang dengan kapasitas daya yang besar, sering
dihasilkan terjadi secara lambat da menimbulkan gangguan pada konsumen
pengaruhnya sebagai flicker terhadap lain yang mempunyai titik pemakaian
penglihatan tidak terasa benar. bersama dengan motor-motor listrik
Hal lain yang dapat menimbulkan tersebut, pada suatu sistem pelayanan
flicker dari generator ialah ketidak tenaga listrik. Gangguan ini timbul
uniforman ( seragam ) jarak celah udara sebagai akibat dari start motor secara
antara stator dan rotor oada generator , langsung pada jaringan pelayanan, yang
pada suatu tingkat tertentu. Tetapi mana terjadinya sering akan
pabrik-pabrik pembuat generator menimbulkan gangguan berupa flicker.
umunya tetap menjaga toleransi dari
setisp mesin yang di produksi, sehingga Tabel 3.1Perbandingan Metode start
timbul flicker akibat ketidak seragaman Motor Induksi
jarak celah udara antara stator dan rotor, Tegangan Kopel Arus
dapat dikatakan jarang terjadi. Metode Terminal Start Start
start Motor Motor Motor
2.Terjadinya Flicker pada Jaringan (%) (%) (%)
Distribusi Star
100 100 100
Sumber utama keluhan konsumen langsung
yang terhubung pada suatu system Auto trafo
80 64 68
distribusi tenaga listrik, berup0a 80 % tap
65 42 46
gangguan flicker, adalah disebabkan 65 % tap
50 25 50
perubahan arus beban yang ditimbukan 50 % tap
oleh bebrapa peralatan listrik yang Start
mempunyai titik pemakaian bersama ( dengan
TPB ) dengan konsume tersebut tahanan,
80 64 80
untuk 80%
tegangan
jaringan
Dengan 50 25 50
reactor: 50 45 20 45

45 Studi Pengaruh Flicker Pada Industri


( Lancar Siahaan )
% tap 37,5 14 37,5 o Periode pemurnian (refining
45 % tap periode )
37,5% tap Pada periode peleburan. Daya yang
Start dibutuhkan kira-kira 100 sampai 120
dengan kilowatt per ton. Dari besarnya daya yang
sebagian 100 75 75 digunakan, akan didapat bahwa arus yang
belitan 100 50 50 besar akan dibutuhkan, karena tegangan
: 75 % kerja dari dapur listrik umumnya berkisar
50 % antara 150 sampai 500 volt. Kebutuhan
arus yang besar ini terutama pada
Semua harga-harga diatas dibandingkan periode pelebuaran.
terhadap tegangan jaringan nominal ( 100 Flicker akibat operasi kerja dapur
% ). listrik terjadi secara tidak teratur, jika
Jika sisi primer transformator dibandingkan dengan flicker akibat start
dihubungkan dengan sumber listrik, motor listrik. Frekwensi terjadinya flicker
dengan sisi sekunder terhubungsingkat, akibat operasi kerja dapur listrik adalah
maka pada sisi sekunder akan timbul arus berkisar 1 sampai 25 Hertz.
yang besar di bandingkan arus pada Pengaruh gangguan flicker yang
keaadaan kerja normal. Untuk dapat ditimbulkan oleh pengoperasian sejumlah
melihat keadaan arus hubung singkat dapur listrik yang identik, akan lebih
transformator, dalam hubungannya besar dibandingkan dengan pengaruh
dengan besar arus start motor induksi, yang ditimbulkan oleh pengoperasian
akan dilakukan ana`lisa terhadap hanya satu dapur listrik saja. Bila harga
rangkaian satu phasa dari sebuah motor depresi hubung singkat telah diketahui ,
induksi maka pengaruh flicker yang ditimbulkan
b.Dapur Listrik akibat pengoperasian dapur listrik.
Akibat bertambah pesatnya c. Las Listrik
perkembangan industry pengolahan baja, Tujuan utama melas adalah
maka penyambungan dapur listrik pada menghubungkan/ menyambung sejumlah
suatu system pelayanan tenaga listrik logam pada titik cairnya dengan
akan bertambah, baik ukuran maupun menggunakan energy panas. Pad alas
daya yang dibutuhkan. Dipihak listrik energy panas tersebut didapat dari
perusahaan listrik, dengan bertambahnya energi listrik.
penggunaan dapur listrik ini, akan Dalam pengoperasiannya las listrik ini
menimbulkan beberapa masalah terhadap dihubungkan pada suatu system
mutu pelayannan listrik yang diterima pelayanan tenaga listrik, melalui
konsumen lainnya . Masalah tersebut transformator penurun tegangan, untuk
terutama adalah gangguan flicker. mendapatkan tegangan kerja las listrik
Ada tiga jenis dapur listrik yang biasa yang berkisar antara 70 sampai 100 volt.
digunakan yakni : Jadi dalam kerjanya las listrik ini akan
o Resistanse furnace ( dapur listrik ditandai dengan tegangan yang rendah ,
tahanan ) arus yang besar dan temperatus yang
o Induction furnace ( dapur listrik tinggi.
induksi ) Ditijau dari cara mendapatkan panas
o Arc furnace (dapur listrik busur pada proses pengelasan, las listrik dapat
api ) dibedakan atas 2 jenis, yakni :Las tahanan
Dapur listrik dalam proses kerjanya, (resistance welding) dan Las busur api (
mempunyai 2( dua ) periode kerja yakni : arc welding)
o Periode peleburan ( melting Pada las tahanan, panas yang
periode) dibutuhkan didapat dari arus yang besar
yang melalui tahanan. Arus tersebut
dialirkan melalui elektroda dan logam-

JURNAL TEKNOLOGI ENERGI UDA,Volume VIII, Nomor 1, Maret 2019 : 40-54 46


logam yang akan dihubungkan, yang 3.Komputer
berfungsi sebagai tahanan. Panas yang Komputer menimbulkan persoalan
dihasilkan akibat pelaluan tersebut, baru mengenai batas-batas flicker yang
besarnya dapat diketahui dari persamaan diizinkan pada pada system tenaga listrik,
berikut: H = I2 R t, dimana : karena computer lebih sensitive terhadap
H = besarnya panas yang timbul, flicker bila dibandingkan dengan lampu
satuannya dalam watt detik pijar. Sampai batas-batas harga dari
I =besarnya arus yang lewat melalui flicker yang diizinkan, computer sudah
tahanan, satuannya dalam ampere. mengalami gangguan berupa, hilangnya
R =besarnya tahanan yang dilalui arus, data yang tersimpan, keterlambatan
satuannya dalam Ohm . keluarnya output, dan kesalahan pada
t = waktu pelaluan arus, satuannya dalam hasil yang di olahnya.
detik. 4.Peralatan Industri.
Pada dasarnya flicker yang Umunya peralatan industry kurang
ditimbulkan oleh las jenis ini, tidak sensitive terhadap flicker, jadi pada batas-
berpengaruh terhadap penglihatan mata. batas flicker yang diizinkan, flicker belum
menimbilkan gangguan yang serius. Bila
3.4. Pengaruh Flicker Pada Beberapa flicker yang terjadi sudah melewati batas
Peralatan Listrik. yang diizinkan, flecker dapat menggangu
Untuk mendapatkan gambar yang kerja dan hasil kerja peralatan.
lebih jelas mengenai flicker, akan di
jelaskan mengenai pengaruh flicker pada 3.5.Kerugian Yang Ditimbulkan
beberapa peralatan listrik, seperti : Harmonik Pada Peralatan Listrik
1. Lampu penerang Secara umum harmonic mempunyai
2. Televisi dua tipe dampak yaitu :
3. Komputer 1. Dampak sesaat : dapat dilihat
4. Peralatan industry berdampak langsung pada fungsi
material, pada fungsi materil,, pada
1.Lampu penerangan peralatan elektronik seperti televisi
Lampu pijar sangat di pengaruhi dan monitor baik mutu dan
oleeh gangguan akibat flicker, sedangkan gelombangnya menjadi rusak begitu
lampu flour dan beberapa jenis lampu juga untuk peralatan suara seperti
pelepasan muatan lainnya, kurang telefon dan audio. Mempengaruhi
sensitive terhadap adanya flicker. Tetapi keakuratan dari alat pengukur dan
bila batas yang di izinkan bila sesuatu menimbulkan getaran pada alat
harga flicker telah dilampaui, maka elektromagnetik (motor, genetoator,
lampu-lampu berjenis pelepasan muatan dan transformator)
dapat berhenti kerja. 2. Dampak lama : Terutama hubungan
2.Televisi dengan pemanasan penghantar dan
Sampai pada batas-batas flicker yang komponen yang dilalui oleh arus
diizinkan, padaq umumnya gangguan harmonic serta percepatan penuaan
pada pesawat telivisi belum menimnulkan dari isolasi yang mengalami tegangan
keluhan dari konsumen pemakai pesawat lebih.
telivisi, tetapi hal ini juga tergantung pada
mutu pesawat televisi tersebut. Pada 1.Motor dan Generator
suatu percobaan yang dilakukan salah Dengan meningkatnya penggunaan
satu perusahaan listrik, didapat pada alat penggerak peubah frekuensi (VFDs)
pesawat televisi terutama dipengaruhi terhadap motor daya listrik. Tegangan
olehflicker yang mempunyai frekuensi dan arus memancar dari sebuah VFDs
sekitar 2 Hz. yang memasuki sebuah motor yang kaya
akan komponen frekuensi harmonik.
Suplai tegangan terhadap motor

47 Studi Pengaruh Flicker Pada Industri


( Lancar Siahaan )
menghasilkan medan magnet di dalam 2.Kapasitor
inti disertai rugi-rugi inti pada motor. Kapasitor dapat dijumpai pada
Rugi-rugi histerisis dan rugi arus eddy sistem tenaga dan sistem distribusi yang
(eddy current) adalah bagian dari rugi- umumnya adalah kapasitor tiga fasa yang
rugi besi yang dihasilkan di dalam inti dipasang paralel. Tujuannya adalah untuk
oleh karena adanya medan magnet bolak- perbaikan faktor daya dan regulasi
balik. Rugi-rugi histerisis adalah tegangan. Kapasitor-kapasitor ini tidak
sebanding terhadap frekuensi dan rugi- membangkitkan harmonik , tetapi
rugi arus eddi juga sebanding lurus membentuk suatu rangkaian loop yang
kuadrat dari frekuensi. Penerapan menghasilkan suatu resonansi. Kondisi
tegangan yang tidak sinusoidal ke motor resonansi dicapai bila reaktansi-reaktansi
mengakibatkan sirkulasi arus yang induktif dan kapasitif menjadi sama
mengandung harmonik di dalam belitan dalam sistem. Resonansi dalam sistem
motor. Arus rms jaringan (lrms) dapat tenaga diklasifikasi sebagai resonansi
dirumuskan sebagai berikut : paralel dan resonansi seri, tergantung
pada konfigurasi rangkaian resonansi.
Irms =√ Reaktansi induktif dari sistem
distribusi bertambah dengan
Dimana subkrip 1,2,3……..dst bertambahnya frekuensi, sedangkan
menunjukkan arus-arus harmonik yang reaktansi kapasiti berkurang. Masalah-
berbeda masalah yang disebabkan dengan
Harmonik dapat dikelompokkan ke resonansi paralel adalah pemanasan
dalam komponen urutan positif (+), pada kapasitor baik akibat bertambahnya
negatif (-) dan komponen nol (zero). rugi-rugi isolasi, besi dan konduktor
Komponen urutan positif (nomor disertai dengan kenaikan temperatur. Jika
harmonik 1,4,7,10,13…….dst) arus harmonik yang melebihi standart
menghasilkan medan magnet dan arus dibiarkan berlangsung akan
yang berputar langsung merupakan arus menyebabkan memperpendek umur
frekuenai dasar harmonik. Harmonik kapasitor /kafasitor rusak.
utama negatif (nomor harmonik
2,5,8,11,14…dst) akan mengembangkan 3.Transformator
medan magnet dan arus yang berputar Pengaruh utama harmonik sistem
melawan arus urutan positif. Harmonik instalasi tenaga pada transformator
urutan nol (nomor harmonik 3,9,15,21 adalah kenaikan rugi-rugi panas yang
…dst) tidak menghasilkan torsi, tetapi disebabkan oleh harmonik yang
menghasilkan rugi-rugi tambahan di terkandung dalam arus beban. Masalah
dalam motor. Interaksi arus urutan positif lain yang mungkin timbul adalah
dan negatif menyebabkan me3dan resonansi antara induktansi
magnet dan arus menghasilkan vibrasi transformator dan kapasitansi sistem,
pada poros motor dan hal ini dapat stres mekanik isolasi (belitan dan
mengakibatkan kerusakan besar pada laminasi) mengacu pada siklus panas dan
poros motor. Pada mesin berputar, arus getaran kecil dari inti (small core
harmonik dapat menimbulkan panas yang vibrations). Komponen utama rugi-rugi
berlebihan, khususnya generator sikron transformasiadalah rugi-rugi belitan (I 2R
non-salient pole (solid rotor). Arus ), rugi-rugi arus eddy dan steray losses
harmonik membangkitkan medan magnet dari fluks elektromagnetik dalam daerah
force (mmf) lawan yang mengakibatkan seperti inti belitan dan tangki. Rugi-rugi
arus yang mengalir di permukaan rotor yang mengacu pada komponen I 2R akan
solid, sehingga menyebabkan kenaikan berakibat pada pemanasan konduktor
temperatur pada motor. yang mengakibatkan efek kulit pada
isolasi (skin effectt). Jadi bila arus beban
mengandung harmonik yang berlebihan

JURNAL TEKNOLOGI ENERGI UDA,Volume VIII, Nomor 1, Maret 2019 : 40-54 48


maka transformator dengan mudah kerjanya/karakteristik pemutusan arus
mengalami kerusakan. Salah satu cara terhadap waktu (I.Vs.t).
untuk menghitung kemampuan
transformator untuk mengantisipasi 5. Switchgear
beban harmonik adalah apa yang disebut Komponen-komponen harmonik
ranting faktor K, faktor K didefenisikan dalam gelombang arus dapat
sebagai jumlah dari kuadrat dari arus mempengaruhi kemampuan switchgear
harmonik dikali dengan jumlah kuadrat dalam menginterupsi arus. Masalahnya
dari frekuensi. yang timbul adalah bahwa komponen
Dapat dirumuskan sebagai berikut : harmonik dapat menyebabkan tingginya
K = (I1 )2 (I2) + (I1 )2 (22) +……(In )2 + (n2) di/dt pada zero clossing dari gelombang
Dimana : sinusoidal, sehingga pemutusan akan
K = Rating Faktor lebih sulit.
I1 = Rasio arus harmonik dasar terhadap Arus beban yang terdistorsi dan level
arus rms total gangguan yang rendah kemungkinan
I2 = Rasio arus harmonik kedua terhadap mengandung presentase distorsi arus
arus total beban yang tinggi. Distorsi harmonik
1,2…n = nomor frekuensi harmonik. Arus mempengaruhi kemampuan pemutus
rms total adalah akar kuadrat dari termal magnetik untuk meraskan arus.
masing-masing arus dan diformulasikan Alat mekanik sesaat dari bebrapa
sebgai berikut : pemutus adalah sebuah solenoidal yang
I= mendissipasikan panas tambahan
√( ) ( ) ( ) ( ) ………(2.20) disebabkan rugi-rugi karena beroperasi
diatas frekuensi dasar. Panas ini
4.Rele Proteksi dan Fuse kemudian menaikkan temperatur dan
Setiap rele berbeda unjuk kerjanya mengurangi trip point.
terhadap kehadiran harmonik, tergantung
pada pabrik pembuat, modal dan
jenisnya. Distorsi harmonik yang 6. Alat-Alat Ukur
berlebihan dapat mengakibatkan rele Meter dan alat-alat ukur dipengaruhi
beroperasi tidak tepat , yaitu tidak aleh arus –arus harmonik, terutama bila
bekerja pada saat terjadi gangguan suatu kondisi resonansi terjadi yang
sistem atau sebaliknya beroperasi saat menyebabkan tingginya tegangan
tidak terjadi gangguan. harmonik pada rangkaian. Alat- alat
Telah banyak studi dan penelitian induksi seperti watt meter dan rele arus
yang telah digunakan oleh IEEE, dan lebih yang merancang untuk memonitori
menyimpulkan bahwa sangat sulit untuk hanya terhadap arus dasar, tgetapi arus-
memprediksi performasi suatu rele tanpa arus harmonik yang berasal dari beban
melakukan pengujian/percobaan. Hasil yang tidak linier atau dari fasa yang
penelitian yang telah dipublikasi adalah terganggu yang disebabkan oleh distorsi
tentang rele elektromekanikal. dapat menyebabkan kesalahan operasi
Fuse merupakan peralatan sistem pada alat ukur tersebut.
instalasi sistem tenaga dan distribusi Sebuah studi Kanada (Canadian
yang berfungsi sebagai pemutus beban. Study) menunjukkan bahwa 20%
Karena fuse yang digerakkan secara harmonik ke-5 dapat menghasilkan 10%
termal yang melebur sehingga elemennya sampai dengan 15% kesalahan terhadap
cukup panas, dan fuse juga respon alat-alat ukur elektronik.
terhadap arus lebih rms. Hadirnya arus
harmonik pada fuse-fuse akan IV.SISTEM PEREDAM FLICKER
menyebabkan panas lebih (over headting) 4.1.Umum
yang menyebabkan berubahnya prinsip Seperti telah dijelaskan pada bab-bab
terdahulu, bahwa terjadinya flicker yang

49 Studi Pengaruh Flicker Pada Industri


( Lancar Siahaan )
dapat mengurangi mutu pelayanan tenaga daya dan tegangan. Pada kompensator ini
listrik suatu sistem, terutama disebabkan sama-sama dipakai untuk memperbaiki
oleh peralatan yang mempunyai faktor daya dan tegangan. Pada
kateristik kerja tertentu. Peralatan- kompesator jenis pertama ( FCCR ),
peralatan tersebut pada saat-saat kapasitor yang dipakai sebagai sumber
tertentumembutuhkan arus yang besar daya reaktif sudah tertentu besarnya (
dalam operasi kerjanya, sehingga timbul fixed ), jadi pengaturan suplai daya
drop tegangan sesaat yang menyebabkan reaktifr diatur dengan mengatur reaktor
terjadinya fluktuasi tegangan berupa yang diswitch dengan thyristor, sebagai
flicker. Flicker yang terjadi, disamping beban reaktif sam-sama dapat diatur
mengganggu peralatan listrik juga dengan mengatru kontrol thyristor.
menggangu penglihatan mata manusia.
Bertititk tolak dari keterangan diatas, 1.Karakteristik Thyristor.
didapat bahwa tingkat terjadinnya flicker Thyristor atau silicon controlled
dapat diperkecil dengan : Retifier ( SCR ), adalah semi konduktor
- Memperkecil besar impedansi sistem yang mempunyai empat lapisan yang
- Memperkecil drop tegangan yang terbuat dari bahan silicon dengan
terjadi. terminal anoda, katoda, gate.
Apabila tegangan positif diberikan
4.2.Kapasitor pada anoda thyristor dan tegangan
Salah satu elemen kompensator statis negatif pada katoda thyristor dengan
yang umum dipergunakan dalam arus gate nol, maka praktis tidak arus
sistemdistribusi adalah kapasitor. yang mengalir karena penghubung (
Kapasitor dalam sistem daya akan junction ) J2 dalam keadaan menyumbat,
menimbulkan daya reaktif untuk dan arus yang mengalir hanya arus bocor.
memperbaiki factor daya dan tegangan. Thyristor yang telah masuk ke keadaan
Pengaruh perbaikan faktor daya akan menhantar, akan bersifat menghantar
mengurangi besar arus yang mengalir ke terus walaupun arus gate tidak
beban, dengan demikian rugi-rugi diberikan.Untuk menghentikan keadaan
tembaga akan diperkecil serta ini , adalah dengan jalan menurunkan
meningkatkan kapasitas sistem. arus anoda ke suatu harga diamna
Penerapan kapasitor pada jaringan penghubung ( junction ) tidak dapat
tenaga listrik dapat dilakukan dengan 2 melalukan arus. Arus minimum yang
cara, yaitu secara seri dan paralel. Baik diperlukan oleh penghubung-penghubung
secara seri maupun paralel dapat ( junctions ) unutk dapat melalukan arus
digunakan untuk tujuan yang sama, disebut gengam ( holding current ).
perbedannya hanya terletak pada Thyristor juga tidak akan bekerja jika
hubungan antara daya reaktif terhadap tegangan antara anoda dan katoda nol
arus dan tegangan. “ dalam kapasitor seri atau lebih negatif.
daya reaktif sebanding dengan kwadrat
tegangan. 2.Thyristor Sebagai Switch.
Penggunaan thyristor memungkinkan
4.3. Kompesator Dengan Memakai untuk menghubungkan atau memutuskan
Thyristor ( trun-on / trun-off ) sumber arus bolak-
Ada dua jenis kompesator dengan balik kesuatu beban dengan cepat dan
memakai thyristror, Yakni effisien. Metode pengontrolan ini disebut
1. Fixed capasitor with Control pengontrolan phasa thyritor .
Reaktor ( FCCR ).
2. Switch capasitor and control 4.4.PERHITUNGAN
Reaktor ( SCCR ) 1. Fluktuasi Tegangan Akibat Start
Kedua jenis kompesator ini sama- Motor Induksi Secara Langsung.
sama dipakai untuk memperbaiki faktro

JURNAL TEKNOLOGI ENERGI UDA,Volume VIII, Nomor 1, Maret 2019 : 40-54 50


Contoh perhitungan dilakukan pada Data-data motor induksi 3 fasa :
suatu system seperti gambar dibawah . Daya motor : 35 KW
Semua harga merupakan pemisalan. Cos : 0.95 lagging.
Perhitungan dilaksanakan untuk Efisiensi : 0.95
pemasangan motor pada titik pelayanan Pada saat start Cos : 0.3 lagging
A,B, dan C, Secara bergantian, untuk Istart = 5 x Inominal.
mendapatkan besar fluktasi tegangan a. Untuk Pemasangan Motor Pada Titik A
yang dihasilkan motor pada titik In =
pelayanan berbeda.
In =
Jika ditentukan : Istart (st) = Inominal (n) x 5
Ist = 5 x 58,92 = 294,6 A
Maka besarnya fluktuasi tegangan,
adalah :
( )

( )
=

= 1,75 %
b. Untuk Pemasangan Motor pada Titik C.
Dengan Cara yang sama, akan
diperoleh :
( )
Vf =

= 6,19 %
c. Untuk Pemasangan Motor pada Titik C
Dengan cara yang sama, akan
diperoleh :
( )
Vf =

= 10,6 %

2. Batas pemasangan Motor Induksi Start


Langsung Berdasarkan Batas Flicker
Yang diijinkan .
Table 4.1Data-data Impedansi Perhitungan seperti diatas, dengan
Jaringan.(Di pandang Terhadap 380
Volt) batas flicker yang diijinkan 4 % dan 1
Hantaran Tahana Reaktan %.
n si a. Untuk Pemasangan Motor Pada
(ohm) ( Ohm )
Titik A .
Dari sumber ke busbar 11 KV - 0,00094
- Untuk batas flicker yang diijinkan,
Vf = 4 %, dengan factor daya dan
Pada kabel 11 KV 0,00025 0,00012
effisiensi, masing-masing 0,95.
Pada transformator 0,00313 0,0115
Pada kabel tegangan rendah,
Vf =
dari gardu distributor sampai = Vf . Vs
titik pelayanan
A - - = 0,04 x
B 0,0515 0,0185 Dan = Ist = ( R. Cos + X.Sin
C 0,103 0,037
8,779 = Ist (0,012996 )
Jika Ist = 5 x In , didapat In = 135,06
ampere

51 Studi Pengaruh Flicker Pada Industri


( Lancar Siahaan )
Dengan demikian besarnya daya = 4,94 KW.
motor : Dari hasil perhitungan diatas,
P = 1,732 . 380 . 135,06 . 0,95 . diharapkan pemasangan motor tidak
0,95 melampaui batas ukuran yang
= 80,22 KW diperbolehkan sehingga tidak
- Untuk batas flicker yang menimbulkan flicker yang mengganggu.
diijinkan, Vf = 1 %. 3. Tingkat Pengaruh Flicker Akibat
Pengoperasian Dapur Listrik.
Maka;
Data-data dapur Listrik :
= Dapur Listrik 1 = 4 MVA
Dan 3,291 = Ist ( 0,012996 ) Dapur Listrik 2 = 3 MVA
Sehingga Ist = 253,23 ampere Data-data hubung singkat :
In = 50,66 ampere - Pada busbar 20 KV = 500 MVA
Dengan Demikian besar nya - Pada dapur listrik
daya motor : Dapur listrik 1= 10 MVA
P = 1,732 . 380 . 50,66 . 0,95 . Dapur listrik 2= 7,5 MVA
0,95 = 30,09 KW. - Saat system melayani dapur listri 1.
b. Untuk Pemasangan Pada Titik B Vt =
- Untuk batas Flicker yang diijinkan
, Vf = 4 % Dengan melihat gambar 4-4, didapat
Maka ; 8,776 = Ist (0,04609 ) bahwa dapur listrik belum flicker yang
Ist = 190,39 ampere mengganggu.
In = 38,08 ampere - Saat system melayani dapur listrik 1
Sehingga besar daya motor dan 2 .
adalah : Vt =
P = 1,732 . 38,08 . 50,66 . 0,95 .
0,95 = 22,62 KW. 4. Flicker Akibat Pengoperasian Las
- Untuk batas flicker yang diijinkan, Listrik.
Vf = 1 %. a. Besar persentase flicker yang
Maka; 3,291 = Ist (0,046095 ) terjadi.
Ist = 71,40 ampere Las listrik dihubungkan pada
In = 14,28 ampere system seperti diatas, dengan data-
Dengan daya motor adalah : data las listrik adalah :
P = 1,732 . 380 . 14,28 . 0,95 . Daya las listrik : 120 KVA
0,95 8,48 KW. Frekwensi flicker : 5 kali per menit
c. Untuk Pemasangan Pada Titik C Factor daya : 0,5.
- Untuk batas Flicker yang diijinkan Besarnya persentase flicker pada
, Vf = 4 % masing-masing titik A,B, dan C dapat
8,776 = Ist (0,0792 ) dihitung :
Ist = 110,81ampere
( )
In = 22,2 ampere
( )
Maka besar daya motor adalah :
Pada titik A
P = 1,732 . 38,08 . 22,2 . 0,95 . 0,95 ( )
= 13,19 KW. ( )
- Untuk batas flicker yang diijinkan, = 1,044 %
Vf = 1 %. Pada titik B
( )
3,291 = Ist (0,0792 ) ( )
Ist = 41,55 ampere = 4,516 %
In = 8,31 ampere
Maka besar daya motor adalah :
P = 1,732 . 380 . 8,31 . 0,95 . 0,95

JURNAL TEKNOLOGI ENERGI UDA,Volume VIII, Nomor 1, Maret 2019 : 40-54 52


Pada titik C V.K E S I M P U L A N
( ) 1. Sampai dengan batas-batas flicker
( ) yang diizinkan, secara umum
= 7,987 % peralatan listrik belummengalami
gangguan.
Dengan menghubungkan hasil 2. Ditinjau dari keseluruhan penyebab
perhitungan dengan kurva pada Gambar turunnya mutu pelayanan tenaga
3-4, maka dapat dikatakan bahwa listrik, hanya flicker yang disamping
pemasangan las listrik pada titik A belum merusak kerja dan hasil kerha
belum menimbulkan flicker yang ditolak. peralatan listrik juga menimbulkan
Sedangkan pemasangan las listrik pada gangguan penglihatan pada mata
titik B dan C telah menimbulkan flicker manusia.
yang ditolak ( tidak diijinkan ). 3. Flicker lebih banyak menimbulkan
gangguan bila dibandingkan dengan
5. Batas Pemasangan las Listrik voltage dip, untuk besar fluktuasi
Berdasarkan Flicker Yang Diijinkan. tegangan yang sama.
Batas persentase flicker yang 4. Ditijau dari frekwensi flicker, maka
diijinkan untuk frekwensi 5 kali per menit urutan dari peralatan yang paling
adalah sebersa kurang dari 1,3 %. Dengan besar tingkat pengaruh gangguannya
batasan ini akan dihitung batas adalah :
pemasangan las listrik dengan suatu 1) Dapur listrik
ukuran yang belum menimbulkan flicker 2) Las listrik
yang ditolak . 3) Motor listrik
a. Pemasangan pada titik A. 5. Pihak perusahaan listrik dapat
Besarnya flicker adalah : mengambil langkah penanggulangan
( )
( )
terhadap timbulnya flicker yang
( ) terjadi, sampai pada batas-batas yang
Maka KVA = ( ) diizinkan. Adapun langkah-langkah
=
( ) tersebut adalah :
- Membatasi penyambungan
peralatan listrik dengan besar daya
=149,33 KVA tertentu, yang dapat menimbulkan
b. Pemasangan pada titik B flicker pada jaringan pelayanan.
( )
KVA = - Membuat feeder baru yang khusus
= 34,55 KVA untuk melayani peralatan yang
c. Pemasangan pada titik C dapat menimbulkan flicker.
( ) - Menggunakan kompensator untuk
KVA = meredam flicker yang terjadi.
= 19,53 KVA
DAFTAR PUSTAKA
Dari perhitungan yang dilakukan [1] Theraja,B.L. “ Text Book of Electrical
dapat diketahui ukuran KVA las listrik Technology” New Delhi 1982.
yang belum menimbulkan flicker yang [2] Griskom,S.B. :Lamp Flicker On Power
ditolak, maka untuk pemasangan pada : System”,
Titik A dibatasi lebih kecil dari 149,33 Electrical Transmission and
KVA Distribution Reference Book,
Titik B dibatasi lebih kecil dari 34,55 Westinghouse 1950.
KVA [3] Uppal.S.L.DR.” Elektrical Power:, New
Titik C dibatasi lebih kecil dari 19,53 Delhi 1985.
KVA [4] Pabla,A.S.: Elektircal Power
Distribution System”,

53 Studi Pengaruh Flicker Pada Industri


( Lancar Siahaan )
Tata McGraw-Hill Publishing Systems in Commercial Buildings,
Company Limited, New Delhi September 17, 1981.
1983. [9] Jones,K.M. “ The Supression of Voltage
[5] Sugandhi,RK. “ Thyristor Theory and Fluctuations Arising from Arc
Applications Furnaces and Other Distrurbing
“, John WILEY & Sons, 1984. Loads “, CEPSI 1980.
[6] Berde,MS. : Thyristor Engineering “, [10] Application of Thyristor ( SCR ), Fuji
Khanna Electric Co,
Publishers, New Delhi 1984. Ltd. Tokyo, Japan.
[7] IEEE Recommended Practice for [11] Turan Gonem, “ Ellectrical Power
Elektrical power Distribution
Distribution for Industrial Plants, System Engineering “, McGraw-
December 12, 1975. Hill, 1986.
[8] IEEE Recommended Practice for
Electrical Power

JURNAL TEKNOLOGI ENERGI UDA,Volume VIII, Nomor 1, Maret 2019 : 40-54 54

Anda mungkin juga menyukai