ABSTRAK
Salah satu metode dalam melakukan penghematan energy adalah dengan memperbaiki
kualitas daya listrik. Permasalahan utama dalam kualitas daya listrik adalah permasalahan harmonisa.
Harmonisa mempunyai dampak buruk pada sistem tenaga listrik, antara lain terjadinya pemanasan
pada trafo, malfungsi peralatan listrik, kesalahan pembacaan pada alat ukur dan kerugian secara
finansial.
Pengendalian harmonisa pada sistem tenaga dapat dilakukan dengan pemasangan filter
harmonisa. Terdapat beberapa jenis filter harmonisa, antara lain filter pasif dan filter aktif. Filter aktif
mempunyai kemampuan yang lebih baik dari pada filter pasif karena dapat memperbaiki arus
harmonisa sesuai dengan keadaan beban.
Pemodelan filter aktif shunt dengan bantuan Matlab/Simulink dan Power System Blocket
bertujuan untuk menganalisa berapa besar distorsi harmonisa yang dapat diperbaiki dan besarnya
energy listrik yang dapat dihemat. Data simulasi menggunakan data harmonisa pada sistem tenaga
listrik Rumah Sakit Panti Wilasa “Citarum” Semarang. Hasil simulasi pemodelan filter aktif shunt
menunjukkan bahwa THD Harmonisa arus pada sistem dapat diturunkan sebesar rata-rata 6%.
Sedangkan perkiraan energy listrik yang dapat dihemat sebesar 13.692,12 kWH selama satu tahun.
Kata Kunci: Penghematan Energi Listrik, Kualitasa Daya, Harmonisa, Filter Aktif Shunt.
pada sistem tenaga listrik adalah beban tak kualitas daya yang rendah, dan dapat
linier. Beban tak linear menyebabkan arus mengakibatkan peningkatan biaya
bervariasi tak sebanding dengan tegangan karena beberapa dampak seperti yang
selama setiap setengah periode, sehingga telah disebutkan sebelumnya
arus dan tegangan akan terdistorsi[1]. 5. Kompatibilitas elektromagnetik, dengan
Standar IEEE 519-1992 menggolongkan tingkat kualitas daya yang buruk dapat
beban tak linear atas tiga tipe yaitu : menyebabkan masalah kompabilitas
1. Peralatan elektronika daya seperti elektromagnetik dan noise.
konverter, rectifier Ketika suatu permasalahan distorsi
2. Peralatan yang menimbulkan busur api harmonisa terjadi pada sistem tenaga
(arcing devices) seperti arc furnaces, listrik, maka pilihan mendasar yang harus
lampu fluorescent, dan dilakukan untuk mengendalikan harmonisa
3. Peralatan dengan saturasi inti adalah [1]:
ferromagnetik seperti motor induksi dan 1. Mengurangi arus harmonisa yang
transformator dihasilkan oleh beban
Dampak buruk dari distorsi harmonisa 2. Menambahkan filter harmonisa yang
terhadap sistem tenaga listrik antara lain berfungsi untuk menyerap
adalah[3] : arus harmonisa dari sistem, menghalangi
1. Alat ukur (Metering), di mana distorsi arus harmonisa masuk dari sistem,
harmonisa dapat mempengaruhi tingkat atau suplai harmonisa arus lokal.
keakuratan suatu utilitas alat ukur 3. Memodifikasi respon frekuensi dari
2. Rele proteksi, di mana dengan adanya sistem dengan filter, induktor, atau
distorsi harmonisa dapat menyebabkan kapasitor.
kerusakan pada rele proteksi Secara umum terdapat dua jenis filter
3. Downtime atau waktu tak beroperasi, di yang digunakan dalam mengendalikan
mana distorsi harmonisa dapat distorsi harmonisa, yaitu filter aktif dan
mengakibatkan downtime suatu filter pasif[1].
peralatan dan atau kerusakan, yang 2. Filter Aktif
mengakibatkan hilangnya suatu Prinsip kerja dari filter aktif
produktivitas kerja didasarkan pada peralatan elektronika daya
4. Biaya (Cost), dengan adanya distorsi yang modern dan harganya jauh
harmonisa menyebabkan tingkat lebih mahal jika dibandingkan dengan filter
pasif. Namun, filter aktif ini memiliki sistem tenaga dengan menggunakan filter
beberapa keuntungan bahwa filter ini tidak aktif [4].
beresonansi dengan sistem. Filter aktif Sebuah filter aktif ditunjukkan
dapat bekerja secara mandiri tanpa dalam Gambar 1, pensaklaran diatur
tergantung dari karakteristik impedansi sehingga kapasitor berfungsi sebagai
sistem. Dengan demikian, filter aktif dapat sumber tegangan untuk menyerap dan
digunakan dalam situasi yang sangat sulit membangkitkan perubahan arus pada sisi
dimana seperti filter pasif tidak dapat AC. Peralatan switching yang digunakan
beroperasi dengan baik karena masalah untuk filter aktif dapat berupa mosfet,
resonansi paralel. Kelebihan lain dari filter IGBT, transistor daya, GTO, PWM (Pulse
aktif ini adalah dapat mengatasi lebih dari Width Modulation) dan memerlukan
satu harmonisa pada suatu waktu dan pensaklaran antara peralatan dan juga
memperbaiki masalah kualitas daya lain periode arus nol. Untuk mengeliminasi
seperti flicker [1]. harmonisa frekuensi tinggi yang terkandung
Prinsip dari sebuah filter aktif dalam PWM, filter inductor dan kapasitor
adalah membangkitkan arus atau tegangan diletakkan pada sisi AC. Kapasitor pada sisi
yang sesuai dengan bentuk sinyal AC juga berperan sebagai jalur arus ketika
harmonisa pada sistem tetapi berbeda fase peralatan disaklarkan[4]
180o sehingga penjumlahan total adalah
nol, dengan konsep inilah hamonisa pada
sistem dapat di reduksi. Untuk
membangkitkan arus atau tegangan
kompensasi yang sesuai (mendekati)
komponen harmonisa digunakan inverter.
Filter aktif dapat dipasang paralel ataupun
seri dengan sumber. Filter aktif merupakan Gambar 1 Filter Aktif
tipe baru untuk peralatan filter eliminasi
harmonisa dalam sistem tenaga. Filter ini 2.1. Filter Aktif Shunt
disusun dari peralatan berbasis elektronika Prinsip dasar Filter Aktif Shunt
daya. Banyak metode yang telah adalah memfilter arus harmonisa dengan
dikembangkan oleh para pakar elektronika menghasilkan arus filter kompensasi (ifilter)
daya untuk mengeliminasi harmonisa dalam yang berbanding secara terbalik arus
harmonisa beban (ibeban). Saat fasa arus Inverter karena VSI lebih tinggi dalam
Filter Aktif Shunt dan fasa arus beban efisiensi, lebih rendah dalam biaya, dan
mempunyai fasa yang sama ataupun lebih kecil dalam ukuran fisik, terutama
fasanya berlawanan pada frekwensi dalam hal perbandingan antara kapasitor dc
harmonisa maka kedua fasa akan saling dan inductor dc [6]. Gambar 3.
meniadakan sehingga jumlah vektor arus memperlihatkan topologi jenis-jenis
menjadi nol pada suplai arus (isuplai) di inverter yang digunakan sebebagai filter
Point of Common Coupling (PCC) aktif.
sehingga arus suplai mendekati sinusoidal Penggunaan VSI untuk
[5] seperti diperlihatkan pada Gambar 2. memungkinkan pengaturan arus harmonisa
pada filter aktif. Inverter ini menggunakan
kapasitor dc sebagai suplai dan dapat
melakukan proses switching pada frekwensi
yang tinggi untuk menghasilkan sinyal yang
mampu mengatasi arus harmonisa yang
dihasilkan beban nonlinear. Inverter yang
digunakan merupakan inverter jenis
bipolar. Mode operasi dari penggunaan
Gambar 2. Filter Aktif Shunt
PWM-VSI sering disebut dengan Current
Injection Type APF.[7]
2.2. Voltage Source Inverter (VSI)
Menurut Akagi, terdapat
dua jenis rangkaian inverter yang
digunakan untuk filter aktif tiga fasa, yaitu
Voltage Source PWM Converter yang
dilengkapi dengan kapasitor sebagai
sumber DC, dan Current Source PWM
Converter yang dilengkapi
dengan inductor dc. Voltage Source PWM
Converter atau disebut Voltage Source
Inverter . Akagi menilai bahwa VSI lebih (a) Voltage Source Inverter
sesuai sebagai inverter untuk filter aktif jika (b) Current Source Inverter
dibandingan dengan Current Source
C
B,
A,
Inverter yang digunakan merupakan
inverter jenis bipolar. Mode operasi dari
LPF
penggunaan PWM-VSI sering disebut
-1
-
+
dengan Current Injection Type APF.[8]
Kompensi
,C
Tegangan Kapasitor dan kapasitas
Arus
B
A,
kapasitor diperoleh adalah sebagai
berikut[7] :
Vn
Vdc = ............................................(1) Gambar 4. Blok Diagram Kendali
1,83
Filter Aktif
0,0345 ´ S
C dc = ..............................(2)
Vdc2
Transformasi tegangan dan arus dari
sistem tiga fasa ABC ke sistem 0
2.3. Kendali Filter Aktif
menggunakan Transformasi Clarke dengan
Kendali filter aktif ini menggunakan
mengabaikan urutan nol adalah sebagai
metode kendali arus sinusoidal untuk
berikut[10] :
menghasilkan sinyal kompensasi referensi.
é 1 1 ù év ù
1 - -
Harmonisa dalam sistem dideteksi évα ù 3ê 2 ú êv ú
a
2
berdasarkann arus sesaat beban. Arus beban êv ú = ê
3
ú
3 úê b ú
ë βû 2ê
0 - êv ú
ini bersama dengan tegangan referensi êë 2 2 úû ë c û
sistem tiga fasa ABC ditransformasikan ke ..............................................................(3)
sistem 0 menggunakan Transformasi
Clrake. Dengan input arus dan tegangan
yang dihasilkan oleh kendali Filter Aktif Nilai kapasitor (Farad) dari Filter Ripple
Shunt untuk menghasilkan ditentukan pada persemaan berikut[9] :
sinyal pensaklaran pada VSI. Untuk PRF
C RF = ..............................(10)
memperoleh sinyal pensaklaran yang ω f * VRF
2
digunakanakan pada VSI ini digunakan Nilai induktor (Henry) dari Filter Ripple
Teknik Kendali Histeresis (Hysteresis ditentukan pada persemaan berikut[9] :
Control Technique) [9]. 1
LRF = ......................(11)
Dalam teknik kendali hysteresis ini, (n * ω ) C
f
2
RF
Dengan :
2.5. Filter Rippel
PRF : Daya Filter
Filter Rippel dihubungkan pada Filter
Aktif Shunt dimaksudkan untuk menala VRF : Tegangan Filter
gangguan tidak simetris. Fungsi dari trafo berupa parameter beban yang dirangkaian
ini dapat mengoptimalkan rating Filter parallel dengan sumber arus harmonisa
Aktif Shunt.[9] yang setara. Distorsi tegangan pada bus
umumnya relative rendah kurang dari 5
3. Pemodelaan Filter Aktif Shut persen. Sehingga arus harmonisa yang
3.1. Pemodelan Sistem Tenaga berasal dari beban non linier relative
Model sistem tenaga listrik terdiri dari konstan dan tidak terpengaruh distorsi
tiga blok kelompok beban yang dalam sistem supplai [10]. Nilai injeksi
mempresentasikan keadaan aktual dari harmonisa arus diperoleh dari pengukuran
Rumah Sakit Panti Wilasa “Citarum” harmonisa arus individual.
Semarang. Kelompok Beban tersebut Model beban sebagai sumber
adalah MDP PLN Lama, MDP PLN Baru harmonisa arus dibangun dari sebuah model
dan MDP Poliklinik. beban seri RLC dan beberapa model
Setiap kelompok beban dimodelkan sumber arus, yang terdiri dari arus frekuensi
dengan beberapa blok antara lain bus dasar dan arus frekuensi kelipatannya.
pengukuran sebelum kompensasi filter, bus Gambar 7. berikut ini memperlihatkan
pengukuran setelah kompensasi filter, model beban sebagai sumber harmonisa
model pembebanan tiga fasa, dan blok untuk sistem 1 fasa.
rangkaian filter aktif shunt.
blok arus kompensasi, blok filter ripple dan 4. Simulasi Model dan Hasil
trafo kopling, seperti yang terlihat pada Parameter input simulasi model
gambar 8. diperihatkan tabel 1 berikut :
shunt. Pada gambar tersebut terlihat bahwa filter aktif shunt. Pada gambar tersebut
arus beban yang terdistorsi dan tidak terlihat bahwa arus beban yang terdistorsi
seimbang. Bentuk Gelombang Iabc_B1_L dan tidak seimbang. Bentuk Gelombang
adalah bentuk gelombang arus listrik pada Iabc_B1_P adalah bentuk gelombang arus
MDP PLN Lama setelah kompensasi filter listrik pada MDP PLN Poliklinik setelah
aktif shunt. kompensasi filter aktif shunt