ABSTRAK
Pemakaian komponen semikonduktor dalam proses konversi energi listrik misalnya pada
penyearah (rectifier), chopper dc dan inverter menunjukkan perkembangan yang pesat. Pada proses
konversi ini sering terjadi harmonisa yang mengganggu kinerja komponen-komponen kelistrikan. Salah
satunya pada pemakaian inverter 1 fasa.
Hamonisa dapat direduksi dengan beberapa cara, namun pada penelitian ini penulis akan
mereduksi harmonisa pada inverter 1 fasa menggunakan band stop filter aktif. Adapun pembangkit
gelombang yang diberikan untuk inverter 1 fasa adalah rangkaian PWM (Power Width Modulation) yang
merupakan pembangkit gelombang persegi. Sebelum merancang parameter pada rangkaian band stop filter
aktif terlebih dahulu menentukan pada orde ke -berapa harmonisa yang mengganggu yaitu dengan cara
menggunakan analisis deret fourier.
Dari penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa harmonisa yang ada pada inverter 1 fasa dengan
beban R berada pada orde ganjil (3,5,7,9, dst) dan penggunaan band stop filter aktif pada inverter 1 fasa
dengan 4 buah filter dirangkai secara kaskade mampu mengurangi harmonisa yang dapat dilihat dari nilai
THD (Total Harmonic Distortion) tegangan sebelum dan setelah difilter yaitu sebelum difilter 47,57606%
tereduksi 44,45% sehingga THD tegangan setelah difilter menjadi 3,8%.
Kata Kunci : Harmonisa, Band Stop Filter Aktif, Deret Fourier, THD, Inverter 1 Fasa,
ABSTRACT
The use of semiconductor components in the process of converting electrical energy, for example in
rectifiers, chopper dc and inverters, shows rapid development. In this conversion process, harmonics often
occur which disrupt the performance of the electrical components. One of them is the use of a 1 phase
inverter.
Hamonisa can be reduced in several ways, but in this study the author will reduce harmonics on a 1
phase inverter using an active band stop filter. The wave generator provided for the 1 phase inverter is a
PWM (Power Width Modulation) circuit which is a square wave generator. Before designing the parameters
in the active band stop filter circuit, first determine the order of the harmonic harmonics that is by using
fourier series analysis.
From the research conducted it was found that the harmonics that exist in 1 phase inverter with R
load are in odd order (3,5,7,9, etc.) and the use of active stop band filter on 1 phase inverter with 4 filters
arranged cascade able to reduce harmonics that can be seen from the value of THD (Total Harmonic
Distortion) voltage before and after filtering that is before filtering 47.57606% reduced 44.45% so that the
voltage THD after filtering becomes 3.8%.
1
I.PENDAHULUAN gelombang murni sesaat dengan gelombang harmonisanya.
[6]
Pemakaian komponen semikonduktor dalam proses
konversi energi listrik misalnya pada penyearah (rectifier),
chopper dc dan inverter menunjukkan perkembangan yang
pesat. Pada proses konversi ini sering terjadi harmonisa
yang mengganggu kinerja komponen-komponen
kelistrikan. Salah satunya pada pemakaian inverter 1 fasa.
Harmonisa adalah gangguan yang terjadi pada sistem
distribusi tenaga listrik akibat terjadinya distorsi gelombang
arus dan tegangan. Pada dasarnya, harmonisa adalah gejala
pembentukan gelombang-gelombang dengan frekuensi
berbeda yang merupakan perkalian bilangan bulat dengan
frekuensi dasarnya. Hal ini disebut frekuensi harmonisa
yang timbul pada bentuk gelombang aslinya sedangkan
bilangan bulat pengali frekuensi dasar disebut angka urutan
harmonisa. Gelombang-gelombang ini kemudian
menumpang pada gelombang murni atau aslinya sehingga
terbentuk gelombang cacat yang merupakan jumlah antara Gambar 1 Gelombang Harmonisa
gelombang murni sesaat dengan gelombang harmonisanya (Sumber : Wikipedia,2019)
[Nanan Tribuana dan Wanhar, 1999]. Akibat dari
harmonisa akan menyebabkan distorsi tegangan yang dapat
menyebabkan peralatan-peralatan listrik menjadi cepat B. BAND STOP FILTER AKTIF
panas.
Band stop filter aktif adalah rangkaian elektronika yang
Menentukan titik harmonisa yang akan direduksi berfungsi untuk menahan sinyal dengan range frekuensi di
pada rangkaian digunakan beberapa cara salah satunya atas frekuensi batas bawah (𝑓𝐿 )dan di bawah range
adalah analisis deret fourier, dimana deret fourier dapat frekuensi batas atas (𝑓𝐻 ). Dan akan melewatkan sinyal
menunjukkan komponen genap dan komponen ganjil [Aris dengan range frekuensi diluar range frekuensi batas bawah
Pramnanto, 2008]. Banyak usaha yang dilakukan untuk (𝑓𝐿 ) dan frekuensi batas atas (𝑓𝐻 ). Band stop filter aktif
menyelesaikan masalah yang muncul karena adanya tersusun dari low pass filter dan high pass filter yang
harmonisa. Salah satunya adalah penggunaan filter aktif. digabung dengan menggunakan rangkaian op-amp.
Filter akan bekerja ketika kondisi beban dirasakan sudah
mulai mengganggu. Ketika beban tidak cukup mengganggu
maka filter tidak bekerja atau bernilai nol. Peralatan
penalaan yang berasal dari filter aktif ini pada dasarnya
harus memiliki dua jenis karakteristik, yaitu mampu ditala
dengan frekuensi tinggi dan kemampuan untuk bekerja pada
rating daya tinggi [Dani I. N, Ba’afai U, dan Ramli M.
2014].
II.DASAR TEORI
A. HARMONISA
Gambar 2 Rangkaian Band Stop Filter Aktif
Harmonisa adalah gangguan yang terjadi pada sistem
distribusi tenaga listrik akibat terjadinya distorsi gelombang Menghitung frekuensi cut off band stop filter
arus dan tegangan. Pada dasarnya, harmonisa adalah gejala Untuk menentukan frekuensi cut off atas band stop filter
pembentukan gelombang-gelombang dengan frekuensi menggunakan rumus
berbeda yang merupakan perkalian bilangan bulat dengan 1
𝑓𝐻 = (2𝜋𝑅 𝐶) ............................................................... (1)
frekuensi dasarnya. Hal ini disebut frekuensi harmonisa 𝐻
yang timbul pada bentuk gelombang aslinya sedangkan Untuk menentukan frekuensi cut off bawah band stop filter
bilangan bulat pengali frekuensi dasar disebut angka urutan menggunakan rumus
1
harmonik. Misalnya, frekuensi dasar suatu sistem tenaga 𝑓𝐿 = (2𝜋𝑅 𝐶) ................................................................ (2)
𝐿
listrik adalah 50 Hz, maka harmonik keduanya adalah Perlu diperhatikan semakin kecil nilai C, maka 𝑓𝐶 semakin
gelombang dengan frekuensi sebesar 100 Hz, harmonik rendah dan semakin kecil nilai R, 𝑓𝐶 juga semakin rendah.
ketiga adalah gelombang dengan frekuensi sebesar 150 Hz Filter aktif mempunyai keuntungan dibandingkan filter pasif
dan seterusnya. Gelombang-gelombang ini kemudian yaitu :
menumpang pada gelombang murni/aslinya sehingga 1. Penguatan dan frekuensinya mudah diatur, selama op-
terbentuk gelombang cacat yang merupakan jumlah antara amp masih memberikan penguatan dan sinyal input tidak
2
sekaku seperti pada filter pasif. Pada dasarnya filter aktif
lebih gampang diatur.
Spekttrum
sumber input.20
Gambar 3 Diagram Blok Sistem
3. Harga, umumnya filter aktif lebih ekonomis dari pada
filter pasif, karena pemilihan variasai dari op-amp yang
Pada gambar diagram blok sistem penulis merancang
murah dan tanpa induktor yang biasanya harganya
inverter 1 fasa dengan tegangan masukan 48 V dan
mahal. memberikan band stop filter aktif sebagai pereduksi
harmonisa. Diagram blok dibuat berdasarkan perancangan
C. Deret Fourier dari sistem yang selanjutnya disimulasikan pada software
Menurut Joseph Fourier (1768-1830), setiap fungsi PSIM (Power Simulation).
periodik 𝑓(𝑡) dapat diuraikan menjadi deret trigonometri Dengan tegangan masukan (input) pada inverter 1 fasa
tak terhingga dan disebut deret Fourier. adalah 48V, dimana inverter 1 fasa berfungsi mengubah
Semua bentuk gelombang waktu 𝑓(𝑡), sinyal waktu 𝑓(𝑡) tegangan masukan DC menjadi tegangan keluaran AC,
yang periodik, asalkan bukan gelomang sinus murni dapat sehingga gelombang yang masuk pada inverter 1 fasa
dinyatakan/diuraikan kedalam beberapa komponen berupa gelombang DC seperti gambar di bawah.
harmonisa/komponen frekuensi atau dengan kata lain dapat
dinyatakan/diuraikan ke dalam bentuk jumlahan fungsi
sinus dan cosinus [Anshari Mochamad, 2017].
Faktor – faktor yang menyebabkan sinyal menjadi Gambar 4 Gelombang DC Tegangan Masukan 48V
terdistorsi menurut deret fourier: B.
3
2 𝑇 = 50 {0.48 − 0 − 6.22 − 0.48}
𝑎𝑛 = ∫ 𝑓(𝑡) cos 𝑛𝜔𝑡 𝑑𝑡 = 50. (0)
𝑇 𝑜
2 𝑇 =0
𝑏𝑛 = ∫ 𝑓(𝑡) sin 𝑛𝜔𝑡 𝑑𝑡
𝑇 𝑜
Langkah 2, menghitung nilai 𝑎𝑛 :
2𝜋
𝜔= 2 𝑇
𝑇 𝑎𝑛 = ∫ 𝑓(𝑡) 𝑐𝑜𝑠 𝑛𝜔𝑡 𝑑𝑡
Keterangan : 𝑇 𝑜
𝑓(𝑡) : sinyal asli 2 𝑇
𝑎𝑛 = ∫ 𝑣(𝑡) 𝑐𝑜𝑠 𝑛𝜔𝑡 𝑑𝑡
𝑑0 : komponen sinyal DC 𝑇 𝑜
𝑎𝑛 : amplitudo harmonisa genap 0.02
2
cos 𝑛𝜔𝑡 : sinyal harmonisa 𝑎𝑛 = ∫ 𝑣(𝑡) cos 𝑛𝜔𝑡 𝑑𝑡
0.02 𝑜
𝑏𝑛 sin 𝑛𝜔𝑡 : amplitudo harmonisa ganjil 2 0.01 0.02
= {∫ 48 cos 100 𝑛𝜋𝑡 𝑑𝑡 + ∫ −48 cos 100 𝑛𝜋𝑡 𝑑𝑡}
0.02 𝑜 0.01
100
= {(48 sin100 𝑛𝜋𝑡 |0.01
0
) + (−48 sin 100 𝑛𝜋𝑡 |0.02
0.01
)}
100 𝑛𝜋
1 0.01 0.02
= {(48 sin100 𝑛𝜋𝑡 | ) + (−48 sin 100 𝑛𝜋𝑡 | )}
𝑛𝜋 0 0.01
48
= {sin 100 𝑛𝜋𝑡 (0.01) − sin 100 𝑛𝜋(0)
𝑛𝜋
− sin 100 𝑛𝜋𝑡 (0.02) − sin 100 𝑛𝜋(0.01)}
48
= (0)
𝑛𝜋
= 0
1
Gambar 7 Gelombang Keluaran Inverter 1 Fasa = 𝑛𝜋 [−48 cos 100 𝑛𝜋(0,01) +
48𝑉, 0 < 𝑡 < 0.01 𝑠 48 cos 100 𝑛𝜋(0) + 48 cos 100 𝑛𝜋 (0,02) −
𝑣(𝑡) = {
−48𝑉, 0.01 < 𝑡 < 0.02 𝑠 48 cos 100 𝑛𝜋(0,01)]
𝑇 = 0.02 𝑠
Sehingga: 48
2𝜋 2𝜋 = [− cos 𝑛𝜋 + cos 0 + cos 2 𝑛𝜋 − cos 𝑛𝜋]
𝑛𝜋
𝜔 = 2𝜋𝑓 = = =𝜋
𝑇 0.02 48
𝜔 = 100 𝜋 = [−2 cos 𝑛𝜋 + 2]
𝑛𝜋
4
n = ganjil IV. HASIL SIMULAS
Sehingga:
72 144
𝑏𝑛 = 𝑛𝜋 × 2 = 𝑛𝜋
Dengan mendapatkan nilai koefisien dari persamaan
fourier maka diperoleh hasil persamaan
𝑓(𝑡) = 𝑑0 + ∑∞ 𝑛=1{𝑎𝑛 cos 𝑛𝜔𝑡 + 𝑏𝑛 sin 𝑛𝜔𝑡}
144
𝑉(𝑡) = sin 𝑛𝜔𝑡 Pada gambar 10 di atas merupakan grafik hasil
𝑛𝜋
keluaran rangkaian inverter 1 fasa pada aplikasi PSIM.
Keluaran inverter 1 fasa berbentuk gelombang persegi.
C. Menentukan Nilai Parameter Band Stop Filter Aktif
5
Harmonisa (n) 𝑉𝑟𝑚𝑠 𝑉𝑟𝑚𝑠 ²
17 1,907231 3,637531
19 1,70647 2,91204
21 1,543949 2,383779
23 1,409693 1,987233
25 1,296917 1,681994
Gambar 13 Spektrum Gelombang Keluaran Rangkaian 27 1,200849 1,442039
Inverter 1 Fasa pada PSIM
29 1,118032 1,249996
31 1,045901 1,093909
Pada gambar spektrum di atas dapat dilihat bahwa
harmonisa pada inverter 1 fasa terjadi pada harmonisa ganjil 33 0,982513 0,965332
sesuai dengan perhitungan deret fourier. Yaitu pada orde ke 35 0,926369 0,85816
3 (150) dan orde seterusnya. Sedangkan frekuensi
fundamental yaitu 50Hz. 37 0,876295 0,767894
A. Total Harmonic Distortion (THD) 39 0,831357 0,691155
Perhitungan THD tegangan menggunakan persamaan 41 0,790803 0,62537
(3.1) 43 0,754022 0,568549
622 1244 45
𝑏𝑛 = ×2= 0,72051 0,519134
𝑛𝜋 𝑛𝜋
47 0,68985 0,475892
Agar diperoleh 𝑉𝑟𝑚𝑠 maka nilai 𝑉𝑚𝑎𝑥 dikalikan 0,707, 49
sehingga diperoleh : 0,661692 0,437837
144 51 0,635744 0,40417
𝑉𝑚𝑎𝑥 =
𝑛𝜋 53 0,611753 0,374242
144
𝑉𝑟𝑚𝑠 = 𝑥 0,707 55
𝑛𝜋 0,589508 0,347519
Untuk menghitung nilai THD tegangan maka 57 0,568823 0,32356
menggunakan persamaan (2.1)
59 0,549541 0,301996
√ 𝑉3 2 + 𝑉5 2 + +𝑉7 2 + 𝑉9 2 + 𝑉11 2 + 𝑉13 2 + 𝑉15 2 + ⋯
𝑇𝐻𝐷𝑉 = 61 0,531523 0,282517
𝑉1
144 63 0,51465 0,264864
𝑉1 = 𝑥 0,707 = 208,0981𝑣
1 × 3,14 65 0,498814 0,248816
144
𝑉3 = 𝑥 0,707 = 93,36603𝑣 67 0,483924 0,234183
3 × 3,14
144 THD Total 47,57606%
𝑉5 = 𝑥 0,707 = 56,01962
5 × 3,14
Untuk perhitungan tegangan selanjutnya dilakukan
dengan rumus yang sama diperoleh nilai seperti pada tabel Pada tabel 1 ditunjukan bahwa data hasil perhitungan
1 Total Harmonic Distortion tegangan (THDv) dari setiap
Tabel 1 Hasil Perhitungan Nilai THD Tegang orde harmonisa. Orde harmonisa yang ditampilkan adalah
orde ganjil dari orde ke-3 sampai orde ke-67 dan orde ke-1
Harmonisa (n) 𝑉𝑟𝑚𝑠 𝑉𝑟𝑚𝑠 ² merupakan frekuensi fundamental. THDv yang diperoleh
tanpa filter dalam satuan persen adalah 47,57606%.
1 32,42293 1051,246
3 10,80764 116,8052
5 6,484586 42,04986
7 4,631847 21,45401
9 3,602548 12,97835
11 2,947539 8,687987
13 2,494072 6,220393
15 2,161529 4,672206 Gambar 14 Nilai Simulasi THD Tegangan pada PSIM
6
Nilai simulasi THD sebelum difilter adalah 4,834−1 ×
100% = 48,34 % berbeda beberapa angka dibanding hasil
perhitungan THD sebelum difilter, hal ini disebabkan
karena perhitungan 𝑉𝑟𝑚𝑠 pada tabel perhitungan hanya
dibatasi sampai orde 67 sedangkan pada simulasi THD
tidak terhingga.
7
Dari tabel di atas dapat dilihat perbandingan antara DAFTAR PUSTAKA
perhitungan dan simulasi THD sebelum dan sesudah difilter.
Untuk nilai perhitungan dan simulasi THD sebelum difilter Anshari, Mochamad. 2017. Desain Konverter
diperoleh nilai masing-masing 47,57606% dan 48,3% Elektronika Daya. Bandung
sedangkan nilai simulasi setelah difilter menggunakan 4
buah filter yaitu 3,85% atau tereduksi sebanyak 44,45%. Dani I. N, Ba’afai U, dan Ramli M., 2014, “Desain
Sedangkan gambar 4.14 perbandingan antara perhitungan Filter Aktif dengan Skema Fuzzy Logic Controller untuk
dan simulasi THD sebelum dan sesudah difilter untuk Mereduksi Harmonisa”, Vol. 11, No. 2. Hala 62-68
frekuensi 150 Hz-350 Hz yang tereduksi menjadi 27%.
Reduksi harmonisa menggunakan 4 buah filter lebih IEEE Std. 519-1992, 1993, IEEE Recommended
maksimal dibanding menggunakan 1 buah filter terlihat dari Practices and Requirements for Harmonic Control Power
nilai THD setelah difilter yaitu sebesar 3,8% dan sudah System, IEEE-SA. Standard Board, Piscataway, USA.
sesuai dengan standar distorsi harmonisa tegangan IEEE
519-1992 pada tabel 2.1. Nanan Tribuana dan Wanhar, 1999, ”Pengaruh
Harmonik Pada Transformator Distribusi”, Vol. V, No. 25.