Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS DAN REDUKSI HARMONISA PADA INVERTER 1

(SATU) FASA MENGGUNAKAN FILTER AKTIF

Ayuni¹), Tan Suryani Sollu²)


1)
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Tadulako, 2)Dosen Jurusan Teknik Elektro Univeritas
Tadulako
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako
Jl. Soekarno Hatta KM 9, Palu, Sulawesi Tengah
e-mail : Ayuni_hamid87@yahoo.com

ABSTRAK
Pemakaian komponen semikonduktor dalam proses konversi energi listrik misalnya pada
penyearah (rectifier), chopper dc dan inverter menunjukkan perkembangan yang pesat. Pada proses
konversi ini sering terjadi harmonisa yang mengganggu kinerja komponen-komponen kelistrikan. Salah
satunya pada pemakaian inverter 1 fasa.
Hamonisa dapat direduksi dengan beberapa cara, namun pada penelitian ini penulis akan
mereduksi harmonisa pada inverter 1 fasa menggunakan band stop filter aktif. Adapun pembangkit
gelombang yang diberikan untuk inverter 1 fasa adalah rangkaian PWM (Power Width Modulation) yang
merupakan pembangkit gelombang persegi. Sebelum merancang parameter pada rangkaian band stop filter
aktif terlebih dahulu menentukan pada orde ke -berapa harmonisa yang mengganggu yaitu dengan cara
menggunakan analisis deret fourier.
Dari penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa harmonisa yang ada pada inverter 1 fasa dengan
beban R berada pada orde ganjil (3,5,7,9, dst) dan penggunaan band stop filter aktif pada inverter 1 fasa
dengan 4 buah filter dirangkai secara kaskade mampu mengurangi harmonisa yang dapat dilihat dari nilai
THD (Total Harmonic Distortion) tegangan sebelum dan setelah difilter yaitu sebelum difilter 47,57606%
tereduksi 44,45% sehingga THD tegangan setelah difilter menjadi 3,8%.

Kata Kunci : Harmonisa, Band Stop Filter Aktif, Deret Fourier, THD, Inverter 1 Fasa,

ABSTRACT
The use of semiconductor components in the process of converting electrical energy, for example in
rectifiers, chopper dc and inverters, shows rapid development. In this conversion process, harmonics often
occur which disrupt the performance of the electrical components. One of them is the use of a 1 phase
inverter.
Hamonisa can be reduced in several ways, but in this study the author will reduce harmonics on a 1
phase inverter using an active band stop filter. The wave generator provided for the 1 phase inverter is a
PWM (Power Width Modulation) circuit which is a square wave generator. Before designing the parameters
in the active band stop filter circuit, first determine the order of the harmonic harmonics that is by using
fourier series analysis.
From the research conducted it was found that the harmonics that exist in 1 phase inverter with R
load are in odd order (3,5,7,9, etc.) and the use of active stop band filter on 1 phase inverter with 4 filters
arranged cascade able to reduce harmonics that can be seen from the value of THD (Total Harmonic
Distortion) voltage before and after filtering that is before filtering 47.57606% reduced 44.45% so that the
voltage THD after filtering becomes 3.8%.

1
I.PENDAHULUAN gelombang murni sesaat dengan gelombang harmonisanya.
[6]
Pemakaian komponen semikonduktor dalam proses
konversi energi listrik misalnya pada penyearah (rectifier),
chopper dc dan inverter menunjukkan perkembangan yang
pesat. Pada proses konversi ini sering terjadi harmonisa
yang mengganggu kinerja komponen-komponen
kelistrikan. Salah satunya pada pemakaian inverter 1 fasa.
Harmonisa adalah gangguan yang terjadi pada sistem
distribusi tenaga listrik akibat terjadinya distorsi gelombang
arus dan tegangan. Pada dasarnya, harmonisa adalah gejala
pembentukan gelombang-gelombang dengan frekuensi
berbeda yang merupakan perkalian bilangan bulat dengan
frekuensi dasarnya. Hal ini disebut frekuensi harmonisa
yang timbul pada bentuk gelombang aslinya sedangkan
bilangan bulat pengali frekuensi dasar disebut angka urutan
harmonisa. Gelombang-gelombang ini kemudian
menumpang pada gelombang murni atau aslinya sehingga
terbentuk gelombang cacat yang merupakan jumlah antara Gambar 1 Gelombang Harmonisa
gelombang murni sesaat dengan gelombang harmonisanya (Sumber : Wikipedia,2019)
[Nanan Tribuana dan Wanhar, 1999]. Akibat dari
harmonisa akan menyebabkan distorsi tegangan yang dapat
menyebabkan peralatan-peralatan listrik menjadi cepat B. BAND STOP FILTER AKTIF
panas.
Band stop filter aktif adalah rangkaian elektronika yang
Menentukan titik harmonisa yang akan direduksi berfungsi untuk menahan sinyal dengan range frekuensi di
pada rangkaian digunakan beberapa cara salah satunya atas frekuensi batas bawah (𝑓𝐿 )dan di bawah range
adalah analisis deret fourier, dimana deret fourier dapat frekuensi batas atas (𝑓𝐻 ). Dan akan melewatkan sinyal
menunjukkan komponen genap dan komponen ganjil [Aris dengan range frekuensi diluar range frekuensi batas bawah
Pramnanto, 2008]. Banyak usaha yang dilakukan untuk (𝑓𝐿 ) dan frekuensi batas atas (𝑓𝐻 ). Band stop filter aktif
menyelesaikan masalah yang muncul karena adanya tersusun dari low pass filter dan high pass filter yang
harmonisa. Salah satunya adalah penggunaan filter aktif. digabung dengan menggunakan rangkaian op-amp.
Filter akan bekerja ketika kondisi beban dirasakan sudah
mulai mengganggu. Ketika beban tidak cukup mengganggu
maka filter tidak bekerja atau bernilai nol. Peralatan
penalaan yang berasal dari filter aktif ini pada dasarnya
harus memiliki dua jenis karakteristik, yaitu mampu ditala
dengan frekuensi tinggi dan kemampuan untuk bekerja pada
rating daya tinggi [Dani I. N, Ba’afai U, dan Ramli M.
2014].

II.DASAR TEORI

A. HARMONISA
Gambar 2 Rangkaian Band Stop Filter Aktif
Harmonisa adalah gangguan yang terjadi pada sistem
distribusi tenaga listrik akibat terjadinya distorsi gelombang Menghitung frekuensi cut off band stop filter
arus dan tegangan. Pada dasarnya, harmonisa adalah gejala Untuk menentukan frekuensi cut off atas band stop filter
pembentukan gelombang-gelombang dengan frekuensi menggunakan rumus
berbeda yang merupakan perkalian bilangan bulat dengan 1
𝑓𝐻 = (2𝜋𝑅 𝐶) ............................................................... (1)
frekuensi dasarnya. Hal ini disebut frekuensi harmonisa 𝐻

yang timbul pada bentuk gelombang aslinya sedangkan Untuk menentukan frekuensi cut off bawah band stop filter
bilangan bulat pengali frekuensi dasar disebut angka urutan menggunakan rumus
1
harmonik. Misalnya, frekuensi dasar suatu sistem tenaga 𝑓𝐿 = (2𝜋𝑅 𝐶) ................................................................ (2)
𝐿
listrik adalah 50 Hz, maka harmonik keduanya adalah Perlu diperhatikan semakin kecil nilai C, maka 𝑓𝐶 semakin
gelombang dengan frekuensi sebesar 100 Hz, harmonik rendah dan semakin kecil nilai R, 𝑓𝐶 juga semakin rendah.
ketiga adalah gelombang dengan frekuensi sebesar 150 Hz Filter aktif mempunyai keuntungan dibandingkan filter pasif
dan seterusnya. Gelombang-gelombang ini kemudian yaitu :
menumpang pada gelombang murni/aslinya sehingga 1. Penguatan dan frekuensinya mudah diatur, selama op-
terbentuk gelombang cacat yang merupakan jumlah antara amp masih memberikan penguatan dan sinyal input tidak

2
sekaku seperti pada filter pasif. Pada dasarnya filter aktif
lebih gampang diatur.
Spekttrum

2. Tidak ada masalah beban, karena tahanan inputtinggi Gelombang DC


masukan
inverter
keluaran inverter
yang memiliki
harmonisa Band Stop
Spektrum
keluaran inverter
yang telah
Input Inverter direduksi filter
Beban
dan tahanan output rendah. Filter aktif tidak membebani Filter Aktif

sumber input.20
Gambar 3 Diagram Blok Sistem
3. Harga, umumnya filter aktif lebih ekonomis dari pada
filter pasif, karena pemilihan variasai dari op-amp yang
Pada gambar diagram blok sistem penulis merancang
murah dan tanpa induktor yang biasanya harganya
inverter 1 fasa dengan tegangan masukan 48 V dan
mahal. memberikan band stop filter aktif sebagai pereduksi
harmonisa. Diagram blok dibuat berdasarkan perancangan
C. Deret Fourier dari sistem yang selanjutnya disimulasikan pada software
Menurut Joseph Fourier (1768-1830), setiap fungsi PSIM (Power Simulation).
periodik 𝑓(𝑡) dapat diuraikan menjadi deret trigonometri Dengan tegangan masukan (input) pada inverter 1 fasa
tak terhingga dan disebut deret Fourier. adalah 48V, dimana inverter 1 fasa berfungsi mengubah
Semua bentuk gelombang waktu 𝑓(𝑡), sinyal waktu 𝑓(𝑡) tegangan masukan DC menjadi tegangan keluaran AC,
yang periodik, asalkan bukan gelomang sinus murni dapat sehingga gelombang yang masuk pada inverter 1 fasa
dinyatakan/diuraikan kedalam beberapa komponen berupa gelombang DC seperti gambar di bawah.
harmonisa/komponen frekuensi atau dengan kata lain dapat
dinyatakan/diuraikan ke dalam bentuk jumlahan fungsi
sinus dan cosinus [Anshari Mochamad, 2017].

Faktor – faktor yang menyebabkan sinyal menjadi Gambar 4 Gelombang DC Tegangan Masukan 48V
terdistorsi menurut deret fourier: B.

Tegangan DC yang menjadi masukan inverter 1 fasa


1. Karena ada pengaruh sinyal noise pada frekuensi diubah menjadi tegangan AC dan inverter 1 fasa pada
tertentu penelitian ini menggunakan PWM (Pulse Widht
2. Karena ada jumlah harmonisa yang sedikit/ kecil Modulation) sebagai pembangit tegangan seperti gmbar di
untuk gelombang non sinusoidal bawah ini.
3. Karena adanya beban non linier
Secara matematik deret fourier dapat dinyatakan
dalam:
Menurut Baptiste Joseph Fourier (1768-1830) deret
fourier trigonometri sebagai berikut [2] :
𝑓(𝑡) = 𝑑𝑜 + ∑∞ 𝑛=1{𝑎𝑛 cos 𝑛𝜔𝑡 + 𝑏𝑛 sin 𝑛𝜔𝑡} ............ (3)
Koefisien fourier
1 𝑇
𝑑𝑜 = 𝑇
∫𝑜 𝑓(𝑡)𝑑𝑡 ...................................................... (4)
Gambar 5 Gelombang Keluaran Inverter 1 Fasa
2 𝑇
𝑎𝑛 = ∫ 𝑓(𝑡) cos 𝑛𝜔𝑡 𝑑𝑡 ......................................... (5) Sebelum tegangan keluaran inverter masuk ke beban
𝑇 𝑜
diberi filter band stop aktif untuk mereduksi harmonisa pada
2 𝑇
𝑏𝑛 = 𝑇
∫𝑜 𝑓(𝑡) sin 𝑛𝜔𝑡 𝑑𝑡 ......................................... (6) inverter. Sebelum mereduksi harmonisa pada inverter,
2𝜋 dilakukan beberapa kali percobaan untuk menentukan
𝜔 = ......................................................................... (7) parameter band stop filter aktif yang tepat.
𝑇
Keterangan :
𝑓(𝑡) : sinyal asli B. Menganalisis Deret Fourier untuk Menentukan
𝑑𝑜 : komponen sinyal DC Harmonisa
𝑎𝑛 : amplitudo harmonisa genap
cos 𝑛𝜔𝑡 : sinyal harmonisa Diketahui bahwa inverter 1 fasa ketika diberi beban
𝑏𝑛 sin 𝑛𝜔𝑡 : amplitudo harmonisa ganjil non linier akan menghasilkan harmonisa. Untuk
menganalisa dan mereduksi harmonisa maka dalam
penelitian ini digunakan analisis deret fourier.
III.METODOLOGI PENELITIAN Adapun persamaan deret fourier yang terdapat pada
persamaan
A. Diagram Blok Sistem 𝑓(𝑡) = 𝑑0 + ∑∞ 𝑛=1{𝑎𝑛 cos 𝑛𝜔𝑡 + 𝑏𝑛 sin 𝑛𝜔𝑡}
1 𝑇
𝑑0 = ∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡
𝑇 𝑜

3
2 𝑇 = 50 {0.48 − 0 − 6.22 − 0.48}
𝑎𝑛 = ∫ 𝑓(𝑡) cos 𝑛𝜔𝑡 𝑑𝑡 = 50. (0)
𝑇 𝑜
2 𝑇 =0
𝑏𝑛 = ∫ 𝑓(𝑡) sin 𝑛𝜔𝑡 𝑑𝑡
𝑇 𝑜
Langkah 2, menghitung nilai 𝑎𝑛 :
2𝜋
𝜔= 2 𝑇
𝑇 𝑎𝑛 = ∫ 𝑓(𝑡) 𝑐𝑜𝑠 𝑛𝜔𝑡 𝑑𝑡
Keterangan : 𝑇 𝑜
𝑓(𝑡) : sinyal asli 2 𝑇
𝑎𝑛 = ∫ 𝑣(𝑡) 𝑐𝑜𝑠 𝑛𝜔𝑡 𝑑𝑡
𝑑0 : komponen sinyal DC 𝑇 𝑜
𝑎𝑛 : amplitudo harmonisa genap 0.02
2
cos 𝑛𝜔𝑡 : sinyal harmonisa 𝑎𝑛 = ∫ 𝑣(𝑡) cos 𝑛𝜔𝑡 𝑑𝑡
0.02 𝑜
𝑏𝑛 sin 𝑛𝜔𝑡 : amplitudo harmonisa ganjil 2 0.01 0.02
= {∫ 48 cos 100 𝑛𝜋𝑡 𝑑𝑡 + ∫ −48 cos 100 𝑛𝜋𝑡 𝑑𝑡}
0.02 𝑜 0.01
100
= {(48 sin100 𝑛𝜋𝑡 |0.01
0
) + (−48 sin 100 𝑛𝜋𝑡 |0.02
0.01
)}
100 𝑛𝜋

1 0.01 0.02
= {(48 sin100 𝑛𝜋𝑡 | ) + (−48 sin 100 𝑛𝜋𝑡 | )}
𝑛𝜋 0 0.01
48
= {sin 100 𝑛𝜋𝑡 (0.01) − sin 100 𝑛𝜋(0)
𝑛𝜋
− sin 100 𝑛𝜋𝑡 (0.02) − sin 100 𝑛𝜋(0.01)}
48
= (0)
𝑛𝜋
= 0

Gambar 6 Rangkaian Inverter 1 Fasa Langkah 3, menghitung nilai 𝑏𝑛:


Sebelum menentukan persamaan atau fungsi 2 𝑇
𝑏𝑛 = ∫ 𝑓(𝑡) 𝑠𝑖𝑛 𝑛𝜔𝑡 𝑑𝑡
gelombangnya tegangan DC masukan inverter diketahui 𝑇 𝑜
48V, gelombang keluaran inverter adalah gelombang 2 𝑇
persegi. 𝑏𝑛 = ∫ 𝑣(𝑡) 𝑠𝑖𝑛 𝑛𝜔𝑡 𝑑𝑡
𝑇 𝑜
2 0,02
= 0,02 ∫𝑜 𝑣(𝑡) sin 𝑛𝜔𝑡 𝑑𝑡
0,01
= 100 {∫𝑜 48 sin 𝑛𝜋𝑡 𝑑𝑡 +
0,02
∫0,01 −48 sin 𝑛𝜋𝑡 𝑑𝑡 }
100
= 100𝑛𝜋 [−48 cos 100 𝑛𝜋𝑡 |0,01
0
+ 48 cos 𝑛𝜋𝑡 |0,02
0,01

1
Gambar 7 Gelombang Keluaran Inverter 1 Fasa = 𝑛𝜋 [−48 cos 100 𝑛𝜋(0,01) +
48𝑉, 0 < 𝑡 < 0.01 𝑠 48 cos 100 𝑛𝜋(0) + 48 cos 100 𝑛𝜋 (0,02) −
𝑣(𝑡) = {
−48𝑉, 0.01 < 𝑡 < 0.02 𝑠 48 cos 100 𝑛𝜋(0,01)]
𝑇 = 0.02 𝑠
Sehingga: 48
2𝜋 2𝜋 = [− cos 𝑛𝜋 + cos 0 + cos 2 𝑛𝜋 − cos 𝑛𝜋]
𝑛𝜋
𝜔 = 2𝜋𝑓 = = =𝜋
𝑇 0.02 48
𝜔 = 100 𝜋 = [−2 cos 𝑛𝜋 + 2]
𝑛𝜋

Langkah 1, menghitung nilai : 48


= [2(1 − cos 𝑛𝜋)]
1 𝑇 𝑛𝜋
𝑑0 = ∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡
𝑇 𝑜 72
1 0.02 = 𝑛𝜋
(1 − cos 𝑛𝜋)
𝑑0 = ∫ 𝑣(𝑡)𝑑𝑡
𝑇 𝑜
0.01 0.02 Cek nilai n untuk (1 − cos 𝑛𝜋)
1
= {∫ 48 𝑑𝑡 + ∫ −48 𝑑𝑡 } n=1  (1 − cos nπ)= (1 − cos 1 x 180)= 1-(-1) = 2
0.02 0 0.01 n=2  (1 − cos nπ)= (1 − cos 2 x 180)= 1-(1) = 0
n=3  (1 − cos nπ)= (1 − cos 3 x 180)= 1-(-1) = 2
1 0.01 0.02 n=4 (1 − cos nπ) = (1 − cos 4 x 180)= 1-(1) = 0
= {(48 𝑡 | ) + (−48 𝑡 | )}
0.02 0 0.01 Dengan melihat nilai n yang ketika diuji pada persamaan
(1 − cos nπ) nilai ganjil diuji maka bernilai 2 sedangkan
48(0.01) − 48 (0)} + {(−48 (0.02) jika diuji nilai genap bernilai 0, maka disimpulkan:
= 50 { }
+48(0.01)

4
n = ganjil IV. HASIL SIMULAS
Sehingga:
72 144
𝑏𝑛 = 𝑛𝜋 × 2 = 𝑛𝜋
Dengan mendapatkan nilai koefisien dari persamaan
fourier maka diperoleh hasil persamaan
𝑓(𝑡) = 𝑑0 + ∑∞ 𝑛=1{𝑎𝑛 cos 𝑛𝜔𝑡 + 𝑏𝑛 sin 𝑛𝜔𝑡}

Fungsi 𝑓(𝑡) biubah menjadi fungsi 𝑉(𝑡) dikarenakan nilai


yang diinginkan adalah fungsi tegangan terhadap waktu.
144 Gambar 10 Gelombang Keluaran Rangkaian Inverter 1
𝑉(𝑡) = 0 + ∑∞
𝑛=𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙{0 cos 𝑛𝜔𝑡 + sin 𝑛𝜔𝑡} Fasa pada PSIM
𝑛𝜋

144
𝑉(𝑡) = sin 𝑛𝜔𝑡 Pada gambar 10 di atas merupakan grafik hasil
𝑛𝜋
keluaran rangkaian inverter 1 fasa pada aplikasi PSIM.
Keluaran inverter 1 fasa berbentuk gelombang persegi.
C. Menentukan Nilai Parameter Band Stop Filter Aktif

Pada rangkaian band stop filter aktif komponen-


komponen yang digunakan yaitu : Resistor (R), Kapasitor
(C), dan Op-Amp. Rangkaian band stop fikter aktif
merpakan gabungan dari low pass filter dan high pass filter
dengan tambahan op-amp.
Pada penelitian ini telah ditentukan beberapa nilai
parameter seperti tegangan masukan, frekuensi cut off
dengan batas atas low pass filter adalah 75Hz dan batas
bawah high pass filter adalah 225Hz, nilai beban. yang
dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.

Gambar 11 Gelombang Keluaran Penjumlahan dari


Beberapa Harmonisa Inverter 1 Fasa
Penjumlahan dari semua gelombang harmonisa orde 3-
orde 67 yang akan membentuk gelombang persegi yang
dihasilkan dari kumpulan gelombang sinus

Gambar 8 Rangkaian Band Stop Filter Aktif pada PSIM

D. Simulasi Rangkaian Inverter dengan Band Stop


Filter Aktif pada PSIM
Setelah menghitung nilai komponen yang digunakan,
selanjutnya dilakukan simulasi rangkaian inverter pada
PSIM.

Gambar 12 Gabungan dari gelombang fundamental dengan


gelombang harmonisa dari orde 3 – orde 67 yang
disimulasikan pada M-File MATLAB

Gambar 9 Simulasi Rangkaian Inverter 1 Fasa dengan


Band Stop Filter Aktif pada PSIM

5
Harmonisa (n) 𝑉𝑟𝑚𝑠 𝑉𝑟𝑚𝑠 ²
17 1,907231 3,637531
19 1,70647 2,91204
21 1,543949 2,383779
23 1,409693 1,987233
25 1,296917 1,681994
Gambar 13 Spektrum Gelombang Keluaran Rangkaian 27 1,200849 1,442039
Inverter 1 Fasa pada PSIM
29 1,118032 1,249996
31 1,045901 1,093909
Pada gambar spektrum di atas dapat dilihat bahwa
harmonisa pada inverter 1 fasa terjadi pada harmonisa ganjil 33 0,982513 0,965332
sesuai dengan perhitungan deret fourier. Yaitu pada orde ke 35 0,926369 0,85816
3 (150) dan orde seterusnya. Sedangkan frekuensi
fundamental yaitu 50Hz. 37 0,876295 0,767894
A. Total Harmonic Distortion (THD) 39 0,831357 0,691155
Perhitungan THD tegangan menggunakan persamaan 41 0,790803 0,62537
(3.1) 43 0,754022 0,568549
622 1244 45
𝑏𝑛 = ×2= 0,72051 0,519134
𝑛𝜋 𝑛𝜋
47 0,68985 0,475892
Agar diperoleh 𝑉𝑟𝑚𝑠 maka nilai 𝑉𝑚𝑎𝑥 dikalikan 0,707, 49
sehingga diperoleh : 0,661692 0,437837
144 51 0,635744 0,40417
𝑉𝑚𝑎𝑥 =
𝑛𝜋 53 0,611753 0,374242
144
𝑉𝑟𝑚𝑠 = 𝑥 0,707 55
𝑛𝜋 0,589508 0,347519
Untuk menghitung nilai THD tegangan maka 57 0,568823 0,32356
menggunakan persamaan (2.1)
59 0,549541 0,301996
√ 𝑉3 2 + 𝑉5 2 + +𝑉7 2 + 𝑉9 2 + 𝑉11 2 + 𝑉13 2 + 𝑉15 2 + ⋯
𝑇𝐻𝐷𝑉 = 61 0,531523 0,282517
𝑉1
144 63 0,51465 0,264864
𝑉1 = 𝑥 0,707 = 208,0981𝑣
1 × 3,14 65 0,498814 0,248816
144
𝑉3 = 𝑥 0,707 = 93,36603𝑣 67 0,483924 0,234183
3 × 3,14
144 THD Total 47,57606%
𝑉5 = 𝑥 0,707 = 56,01962
5 × 3,14
Untuk perhitungan tegangan selanjutnya dilakukan
dengan rumus yang sama diperoleh nilai seperti pada tabel Pada tabel 1 ditunjukan bahwa data hasil perhitungan
1 Total Harmonic Distortion tegangan (THDv) dari setiap
Tabel 1 Hasil Perhitungan Nilai THD Tegang orde harmonisa. Orde harmonisa yang ditampilkan adalah
orde ganjil dari orde ke-3 sampai orde ke-67 dan orde ke-1
Harmonisa (n) 𝑉𝑟𝑚𝑠 𝑉𝑟𝑚𝑠 ² merupakan frekuensi fundamental. THDv yang diperoleh
tanpa filter dalam satuan persen adalah 47,57606%.
1 32,42293 1051,246
3 10,80764 116,8052
5 6,484586 42,04986
7 4,631847 21,45401
9 3,602548 12,97835
11 2,947539 8,687987
13 2,494072 6,220393
15 2,161529 4,672206 Gambar 14 Nilai Simulasi THD Tegangan pada PSIM

6
Nilai simulasi THD sebelum difilter adalah 4,834−1 ×
100% = 48,34 % berbeda beberapa angka dibanding hasil
perhitungan THD sebelum difilter, hal ini disebabkan
karena perhitungan 𝑉𝑟𝑚𝑠 pada tabel perhitungan hanya
dibatasi sampai orde 67 sedangkan pada simulasi THD
tidak terhingga.

B. Hasil Simulasi Rangkaian inverter dengan Band


Stop Filter Aktif
Gambar 17 Simulasi Rangkaian Inverter Sesudah
Berdasarkan parameter pada tabel 3.1 di bawah ini, Terpasang Band Stop Filter Aktif (Vf) pada PSIM
maka didapatkan hasil simulasi rangkaian pada gambar 4.2.
Pada gambar 17 di atas merupakan grafik hasil
keluaran rangkaian inverter sebelum diberi filter pada
aplikasi PSIM dengan frekuensi cut off sebesar 150 Hz dan
tegangan keluaran yang dihasilkan turun 19 V. Setelah
dipasang filter terdapat selisih tegangan masukan dengan
tegangan keluaran sebesar 10V. Hal ini menandakan bahwa
filter mampu mengurangi harmonisa.

C. Perbandingan Nilai THD Setelah Difilter


Gambar 15 Gelombang Keluaran Sebelum Difilter Tabel 2 Nilai THD sebelum dan sesudah difilter
Pada gambar 15 merupakan gelombang keluaran THD
rangkaian inverter tanpa filter pada aplikasi PSIM dengan
tegangan masukan 48V yang berbentuk gelombang persegi.
Perhitungan THD Sebelum difilter 47,57606%

Simulasi THD Sebelum difilter 48,34%

Simulasi THD Setelah difilter 3,8%

menggunakan 4 buah filter

Simulasi THD Setelah difilter frekuensi 27%


Gambar 16 Gelombang Keluaran Setelah Difilter
150 Hz -350 Hz
Gambar 16 merupakan gelombang keluaran setelah
difilter dengan bentuk gelombang berbeda dari gelombang
sebelum difilter, ini menandakan bahwa filter mampu
mereduksi.

Gambar 4.11 Nilai Simulasi THD Tegangan Sebelum dan


Gambar 16 Keluaran Inverter 1 Fasa Setelah
Sesudah Difilter pada PSIM
Difilter pada M-File MATLAB

7
Dari tabel di atas dapat dilihat perbandingan antara DAFTAR PUSTAKA
perhitungan dan simulasi THD sebelum dan sesudah difilter.
Untuk nilai perhitungan dan simulasi THD sebelum difilter Anshari, Mochamad. 2017. Desain Konverter
diperoleh nilai masing-masing 47,57606% dan 48,3% Elektronika Daya. Bandung
sedangkan nilai simulasi setelah difilter menggunakan 4
buah filter yaitu 3,85% atau tereduksi sebanyak 44,45%. Dani I. N, Ba’afai U, dan Ramli M., 2014, “Desain
Sedangkan gambar 4.14 perbandingan antara perhitungan Filter Aktif dengan Skema Fuzzy Logic Controller untuk
dan simulasi THD sebelum dan sesudah difilter untuk Mereduksi Harmonisa”, Vol. 11, No. 2. Hala 62-68
frekuensi 150 Hz-350 Hz yang tereduksi menjadi 27%.
Reduksi harmonisa menggunakan 4 buah filter lebih IEEE Std. 519-1992, 1993, IEEE Recommended
maksimal dibanding menggunakan 1 buah filter terlihat dari Practices and Requirements for Harmonic Control Power
nilai THD setelah difilter yaitu sebesar 3,8% dan sudah System, IEEE-SA. Standard Board, Piscataway, USA.
sesuai dengan standar distorsi harmonisa tegangan IEEE
519-1992 pada tabel 2.1. Nanan Tribuana dan Wanhar, 1999, ”Pengaruh
Harmonik Pada Transformator Distribusi”, Vol. V, No. 25.

V KESIMPULAN Pramnanto, Aris, 2008, “Analisis Penggunaan


Single Tuned Filter sebagai Salah Satu Masalah Harmonik
Setelah melakukan pengujian analisis dan reduksi pada Beban Rumah Tangga”, Jakarta
harmonisa pada inverter 1 fasa menggunakan band stop
filter aktif , dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Rasyid,Harun. 2009. “Analisis Reduksi Harmonisa
Pada Penyearah Jembatan Tiga Fasa Tak Terkontrol
1. Harmonisa yang ada pada inverter 1 fasa dengan Menggunakan Filter Aktif”, Jurnal EECCIS Vol. III, No. 2.
beban R berada pada orde ganjil Hal. 1-9
2. Penggunaan Band Stop Filter Aktif pada inverter Samosir, Ahmad Saudi, 2015, “Analisis dan
1 fasa menggunakan 4 buah filter yang dirangkai Visualisasi Representasi Deret Fourier Gelombang Sinyal
secara kaskade mampu mengurangi harmonisa Periodik Menggunakan MATLAB” Vol. 9, No. 3, Bandar
yang dapat dilihat dari nilai THD (Total Lampung
Harmonic Distortion) tegangan sebelum dan
setelah difilter yaitu sebelum difilter 47,57606% Sollu, Tan Suryani. 2010. “Analisis Filter Induktif
tereduksi 44,45% sehingga THD tegangan dan Kapasistif pada Catu Daya DC”. Jurnal MEKTEK.
setelah difilter menjadi 3,8%. Sedangkan Tahun XII No.2. Palu
mereduksi harmonisa pada frekuensi 150 Hz -
350 Hz setelah difilter hanya tereduksi menjadi
27%.

Anda mungkin juga menyukai