Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PEMASANGAN FILTER PASIF SINGLE-TUNED TERHADAP

PENURUNAN HARMONISA PADA SISTEM DISTRIBUSI RADIAL

Moh. Miftahul Adhim Mustakim


S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik Indutri, Sekolah Tinggi Teknik - PLN
miftahulkadhim@gmail.com

Abstrak

Beban non-linear yang meningkat pada sistem tenaga menghasilkan peningkatan distorsi
harmonik (THD). Distorsi harmonik yang semakin meningkat memberikan pengaruh buruk
pada komponen sistem tenaga. Pengukuran dilakukan pada salah satu simulasi rangkaian
sistem distribusi radial dengan banyak beban non-linear. Dengan menggunakan aplikasi ETAP
12.6 yang berfungsi untuk mensimulasikan suatu keadaan abnormal sistem tenaga listrik
sehingga dapat ditemukan permasalahan dan pemecahan masalah sistem tersebut. Untuk
mengurangi distorsi harmonik kita dapat menggunakan filter harmonik. Filter yang dirancang
adalah filter pasif yang disetel tunggal. Desain filter harmonis disesuaikan dengan urutan
dominan yang terjadi. Dari hasil simulasi bahwa dengan memasang filter pasif single-tuned
pada sistem, tegangan THD telah menurun dari 9,14% menjadi 3,79% dengan tegangan pada
busbar adalah 0,23 kV.

Kata Kunci: Filter Pasif, Harmonik, Total Harmonic Distortion

Abstract

Increased non-linear load on the power system results in increased harmonic distortion (THD).
Harmonic distortion that is increasingly giving a bad influence on the components of the power
system. Measurements were made in a simulation of a series of radial distribution systems with
many non-linear loads. By using the ETAP 12.6 application that serves to simulate an
abnormal condition of the electric power system so that problems and problems can be found
solving the system. To reduce harmonic distortion we can use harmonic filters. The designed
filter is a passive filter that is single tuned. Harmonious filter design is adjusted to the dominant
sequence that occurs. From the simulation results that by installing a single-tuned passive filter
on the system, the THD voltage has decreased from 9.14% to 3.79% with the voltage on the
busbar is 0.23 kV.
Keywords: Total Harmonic Distortion, Passive Filter, Harmonic
1. PENDAHULUAN nol: naiknya arus kontribusi pada kawat
Berdasarkan standar IEEE 519 tahun netral.
1992, beban tak linier digolongkan atas
tiga tipe peralatan, yaitu [1]: peralatan
elektronika daya; pembangkit busur api,
seperti: arc furnaces, fluorescent lamp;
dan peralatan yang bersaturasi inti
ferromagnetik, seperti: transformator
dan motor induksi.
Standar IEC 6100-2-1-1990, harmonisa Gambar 2. Gelombang Harmonisa 60 Hz [5]
sebagai arus atau tegangan sinusoidal
dengan kelipatan frekuensi sistem dari
Tegangan, Arus dan Frekuensi
pasokan tenaga listrik untuk
Tegangan ideal yang seharusnya diterima
dioperasikan dalam frekuensi 50 Hz atau
oleh pihak konsumen adalah 220∠0° fasa
60 Hz [2].
A (R/L1), 220∠-120° fasa B (S/L2),
Kerugian sistem dapat ditimbulkan oleh
220∠120°
harmonisa saat adanya distorsi frekuensi
fasa C (T/L2).
fundamental, maka: kinerja alat
menurun, panas berlebih, dan kualitas
daya sistem menurun [3].
Gejala pembentukan gelombang
sinusoidal dengan frekuensinya
merupakan perkalian bilangan bulat dari
frekuensi dasarnya atau disebut
harmonisa. Jika terjadi superposisi Gambar 3. Tegangan Fasa Tiga Ideal [8]
antara gelombang frekuensi harmonisa
dengan gelombang frekuensi dasarnya
maka akan terbentuk gelombang ANSI C84.1-1995, untuk tegangan sistem
terdistorsi atau tak sinusoidal. tak seimbang tidak boleh lebih dari 3%
pada saat tak dibebani, dan maksimal 6%
untuk sistem yang dibebani [6].
Saat beban penuh maksimum penurunan
tegangan (SPLN: 72.1987) bagi sistem
radial untuk SUTM: 5% dari tegangan
kerja, transformator distribusi: 3% dari
tegangan kerja, STR sebesar 4% dari
tegangan kerja tergantung kepadatan
Gambar 1. Gelombang Frekuensi [4] beban, sambungan rumah:1% dari
tegangan nominal [7].
Urutan orde harmonisa yaitu: urutan Jadi kondisi tegangan fasa tiga yang tidak
positif: panas lebih pada seimbang terjadi baik dalam hal besar
konduktor/saluran, urutan negatif: torsi maupun beda sudut fasanya [8].
lawan pada motor listrik/motor Dimana beban resistif menghasilkan 𝑃𝐹 =
berlawanan arah putar-nya, dan urutan 1, beban induktif menghasilkan 𝑃𝐹
tertinggal (lagging) dan beban kapasitif alat-alat ukur listrik yang mempunyai
menghasilkan prinsip induksi magnetik; menganggu
𝑃𝐹 mendahului (leading). Selain itu, alat pengaman pada sistem tenaga
beban tak linier menyebabkan bentuk listrik (relai): pada mesin-mesin
gelombang arus tidak sinusoidal. berputar (generator/motor), torsi
Frekuensi ideal yang diterima konsumen mekanik yang disebabkan oleh
listrik harus sudah memenuhi standar harmonisa arus dapat menyebabkan
yang berlaku di Indonesia, yaitu: 50 Hz getaran dan suara/bising pada mesin-
[6]. Jadi arus, tegangan, dan frekuensi mesin tersebut serta sistem
dalam keadaan ideal sangat menentukan komunikasi yang berada dekat
akan kualitas daya listrik. dengan sistem tenaga listrik akan
terganggu oleh harmonisa.
Peralatan-peralatan dalam sistem tenaga 2. Dampak jangka panjang: panas pada
listrik yang dapat menyebabkan kabel, mesin-mesin listrik,
terjadinya harmonisa, yaitu: konverter, transformator, kapasitor, dan alat
tanur busur api, transformator, dan mesin- lainnya.
mesin listrik [3]. Harmonisa pada sistem
tenaga listrik disebabkan oleh beban tak Total Harmonic Distortion (THD)
linier, yaitu: peralatan elektronika daya,
THD menyatakan besarnya distorsi yang
seperti: mosfet, SCR, dan IGBT.
ditimbulkan oleh semua komponen
harmonik, dapat didefinisikan dengan
persamaan berikut :

∑𝑁 2
𝑛=2 𝑉 𝑛
THD = √ .....................(1)
𝑉1
dengan :
Vn : tegangan rms pada harmonisa ke n
(volt)
V1 : tegangan fundamental (volt)
Gambar 4. Harmonisa Akibat Beban Tak Linier [5]
N : maksimum harmonisa
Sumber harmonisa terdiri dari: alat
dengan kondisi saturasi (bersifat Filter pasif
magnetik), seperti: transformator, mesin- Penerapan filter pasif merupakan tahapan
mesin listrik, tanur busur listrik, power penyelesaian yang efektif dan ekonomis
suplai, dan magnetic ballast; dan alat sebagai solusi masalah harmonisa. Dalam
elektronika daya, seperti: thyristor, dioda; penelitian ini akan menggunakan tipe filter
dan lain-lain [9]. pasif single tuned filter yang mempunyai
Harmonisa memiliki dampak jangka impedansi rendah [4].
pendek dan jangka panjang, sebagai
berikut [4]:
1. Dampak jangka pendek: mengganggu
alat-alat kontrol pada sistem
elektronik; terjadinya kesalahan pada
Gambar 8. Rangkain Fiter Pasif [5]
Langkah-langkah dalam merancang sesuai dengan tujuan penelitian;
filter pasif adalah sebagai berikut: Pengukuran dan Perancangan Program,
simulasi perbaikan THD dengan
1. Menentukan faktor daya awal
aplikasi ETAP 12.6 meliputi: analisis
(PF1) dan faktor daya yang
data hasil pengukuran berupa:
diinginkan (PF2)
tegangan, arus ; bentuk gelombang arus
2. Menentukan nilai kapasitansi
dan tegangan; spektrum harmonisa;
kapsitor sesuai dengan
daya serta faktor daya.
kebutuhan kompensasi faktor
daya yang dihitung dengan
MULAI
persamaan :
𝑄 = 𝑄𝑙𝑎𝑚𝑎 − 𝑄𝑏𝑎𝑟𝑢 .............(2)
3. Menentukan nilai kapasitor Mengumpulkan data
hasil pengukuran
𝑄
𝐶 = 2𝜋𝑓.𝑉 2 ........................(3)
Analisa Data Hasil Pengukuran
Dimana :

Qc = Besarnya kompensasi daya Desain Program Simulasi


reaktif yang diperlukan. Perbaikan

V = Tegangan sistem yang digunakan.


Analisa Data Hasil Simulasi
f = frekuensi fundamental Perbaikan

4. Menentukan nilai induktor


yang dicari berdasarkan prinsip Tidak
Kesesuaian Hasil
resonansi pada orde tuningnya. dengan standar
IEEE?

1
𝑋𝐿 = .............................(4)
2𝜋𝑓𝑛2 𝐶 Ya

5. Faktor kualitas (Q) filter Kesimpulan Hasil


Perbaikan
didefinisikan sebagai perbandingan
antara induktansi (atau kapasitansi)
pada saat resonansi dengan besaran SELESAI
A
resonansi.
Gambar 11. Alur Proses Penelitian
𝑋𝐿
𝑄𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 = ...............................(5)
𝑅𝐿

2. METODE
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode yang dilakukan dalam
Untuk merancang suatu filter, terlebih
penelitian ini adalah sebagai berikut:
dahulu diperlukan proses identifikasi
Studi Literatur, pencarian materi-materi
terhadap orde harmonik yang akan
dan jurnal-jurnal referensi yang terkait
dilakukan eliminasi. Data harmonik
dengan masalah penelitian; Konsultasi,
tegangan terbesar digunakan untuk
untuk menentukan penggunaan metode
menentukan harmonik dari orde berapa
yang sesuai dengan implementasi
yang akan difilter dari sistem. Dapat
sistem sehingga memiliki hasil keluaran
dilihat pada aplikasi ETAP 12.6 pada
rangkaian yang ingin disimulasikan
dapat diketahui ordenya, hasilnya
terdapat THD orde ke-5.

Berdasarkan running load flow analysis


pada rangkaian,

Gambar 11. Running Harmonic Analysis

Analisa Perhitungan
Dengan nilai %THD yang terlihat tidak
sesuai standar dari IEEE ± 5%, maka
perlu pemasangan filter pasif pada
rangkaian tersebut, sebelum memasang
Gambar 11. Saluran Distribusi 0,231 kV filter pasifnya perlu dilakukan
perhitungan nilai kapasitor dan nilai
Berdasarkan running load flow analysis
induktornya karena rangkaian filter
pada rangkaian, mendapatkan nilai
pasif terdiri dari komponen induktor
daya aktif sebesar 65 kW, dengan nilai
dan kapasitor. Langkah menentukan
daya reaktif sebesar 28 kVar dengan
perancangan filter aktif :
tegangan nominal sebesar 231 Volt
1. Menentukan nilai Q, dengan cara
masukkan nilai Qlama = 28 kVar
Kemudian untuk mengetahui nilai
dan nilai Qbaru = 0, dengan
%THD pada rangkaian tersebut maka
melakukan perhitungan dengan
dilakukan harmonic analysis, dan hasil
rumus (2) maka didapatkan hasil
yang terlihat pada busbar 8 adalah 9,14
nilai Q = 28 kVar.
% dengan tegangan di busbar sebesar
2. Menghitung nilai kapasitor dengan
0,23 kV
menggunakan rumus (3) dengan
memasukkan nilai Q yang telah
didapatkan, kemudian dilakukan
perhitungan dan mendapatkan hasil
C = 1670 x 10−6 µ𝐹
3. Setelah itu, menghitung nilai
reaktansi induktor dengan
menggunakan rumus (4) dengan
memasukkan nilai C dan nilai n = 5,
n adalah nilai orde harmonic yang
telah didapatkan, kemudian
didapatkan hasil perhitungan XL =
0,762 Ω.
4. Menentukan nilai Q factor dengan
menggunakan rumus (5) dan
menghasilkan nilai Q factor = 1

Kemudian masukkan nilai yang telah


dilakukan perhitungan ke aplikasi
ETAP 12.6 pada komponen filter pasif
yang telah dipasang pada busbar 8.

Berikut tampilan bar pada aplikasi


tersebut : Gambar 11. Running Harmonic Analysis

Gambar diatas adalah hasil running


harmonic analysis setelah pemasangan
filter pasif, dimana %THD sudah
memenuhi standar yang telah ditentukan.

4. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan
pembahasan yang dilakukan, dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Salah satu jenis filter pasif yang
digunakan untuk mengurangi
harmonik adalah single tunned
filter.
2. Dari hasil simulasi pemasangan
filter pasif dapat menurunkan THD
Gambar 11. Display Bar Filter Pasif orde ke-5 dari 9,14 % menjadi 3,79
Langkah selanjutnya dengan memasang % dengan tegangan busbar 0,23 kV
circuit breaker sebelum filter pasif yang
bertujuan untuk membuka dan menutup 5. DAFTAR ACUAN
filter pasif tersebut. [1] Assaffat, L. 2010. Analisa Faktor-
Untuk mengetahui nilai %THD setelah faktor yang Mempengaruhi Tingkat
pemasangan filter pasif, maka Harmonisa pada Motor Induksi Tiga
dilakukan harmonic analysis pada Fasa Tipe Rotor sangkar Tupai.
rangkaian. Prosiding Seminar Nasional
UNIMUS, ISBN: 978-979-7048-83-
9. 439-453
[2] Sartika, S. dan Octaviani, A. 2015.
Penanganan Harmonisa Terhadap [9] Winarno, I. dan Pahlevi, A.B. 2017.
Peningkatan Kualitas Daya Listrik Reduksi Harmonisa pada Motor
Berbasis Software Etap (Studi Sinkron 3 Fasa Menggunakan Filter
Kasus: Pabrik Semen Tonasa V). Aktif Shut Berbasis Fuzzy Logic.
Prosiding Seminar Nasional Teknik CITEE, Departemen Teknik Elektro
Energi dan Ketenagalistrikan dan Teknologi Informasi, FT-UGM,
(SNTEK), ISBN: 978- 602-72676-3- ISSN: 2085-6350. 63-69.
3. 59-66.
[3] Efandi, R. dkk. 2015. Studi
Perencanaan Filter Hybrid untuk
Mengurangi Harmonisa pada Proyek
Pakistan Deep Water Container Port.
Jurnal Teknik ITS, ISSN: 2337-3539
(2301-9271 Print). 4(2): 142-147.
[4] Fauzan, M.R. dkk. 2015. Analisa
Harmonisa Akibat Pengaruh
Penggunaan Converter pada Kereta
Rel Listrik 1x25 kV Jogyakarta-Solo.
ELECTRICIAN-Jurnal Rekayasa
dan Teknologi Elektro. 9(3): 192-
202.
[5] Sumarno, S.S. dkk. 2016. Studi
Analisis dan Mitigasi Harmonisa
pada PT. Semen Indonesia Pabrik
Aceh. Jurnal Teknik ITS, ISSN:
2337-3539 (2301- 9271 Print). 5(2):
456-461.
[6] Assaffat, L. 2009. Pengukuran dan
Analisa Kualitas Daya Listrik di
Paviliun Garuda Rumah Sakit Dr.
Karyadi Semarang. Media Elektrika.
2(1): 18-23.
[7] Hontong, N.J. dkk. 2015. Analisa
Rugi- rugi Daya pada Jaringan
Distribusi di PT. PLN Palu. E-
Journal Teknik Elektro dan
Komputer (E-JTEK), ISSN: 2301-
8402. 64-71.
[8] Masri, M. dkk. 2015. Analisis
Pengaruh Ketidakseimbangan
Tegangan Terhadap Kinerja Motor
Induksi Tiga Fasa dengan Matlab.
ResearchGate, DOI: 10.13140,
SNPPTI, ISSN: 086- 2156. 111-115.

Anda mungkin juga menyukai