Anda di halaman 1dari 30

PRAKTIKUM PENGUKURAN SISTEM TENAGA

MODUL
PRAKTIKUM
PENGUKURAN SISTEM TENAGA

NAMA : MARTINES
MINARWATY

NIM : 2250017036

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI

2023
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGUKURAN SISTEM TENAGA
MODUL 4

OLEH :

NAMA : MARTINES MINARWATY


NIM : 2250017036
PROGRAM STUDI : S1 TTL B
WAKTU PRAKTIKUM : 16 DESEMBER 2023

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2023
MODUL 4 GELOMBANG HARMONISA DAN PEMASANGAN
FILTER

I. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa mampu membuat rangkaian simulasi harmonisa di aplikasi ETAP
2. Mahasiswa mampu mengetahui konsep harmonisa pada sistem tenaga listrik
3. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami efek pemasangan filter terhadap
sistem tenaga listrik

II. Dasar Teori


2.1 Harmonisa
Berdasarkan Standart IEC (International Electrotechnical Commission) 1000.4-11,
gangguan harmonisa tergolong kedalam Distorsi Bentuk Gelombang(Dugan, dkk,
1996). Harmonisa biasa juga disebut sebagai ditorsi harmonisa merupakan
gelombang ditorsi yang muncul pada gelombang sinusoidal arus dan tegangan pada
amplitudo dan frequensi yang berbeda. Distorsi harmonisa ini akan mengakibatkan
bentuk gelombang sinus berubah atau cacat gelombang.
Harmonisa timbul akibat kecacatan gelombang pada saat penggunaan beban non
linear yang merupakan komponen non linear sehingga mempengaruhi bentuk
gelombang sinus sumbernya. Gelombang yang terdistorsi harmonisa akan merubah
gelombang sinus asli sumber nya baik itu arus ataupun tegangan sehingga
gelombang tersebut menjadi gelombang sinus terdistorsi.

Gambar 1. 35 Gelombang fungamental, gelombang harmonisa


Gambar di atas merupakan visualisasi gelombang harmonisa pada suatu gelombang
sinus. Gambar di atas menunjukan pengaruh adanya harmonisa orde ganjil terhadap
gelombang sinus sempurna manjadi gelombang sinus terdistorsi. Gelombang
fundamental, merupakan gelombang sinusoidal murni yang belum terdistorsi oleh
harmonisa. Bentuk gelombang harmonisa bernilai perkalian bulat dari nilai
frekuensi fundamentalnya, sehingga pada gambar II.3 gelombang harmonisa orde 3
memiliki nilai frekuensi = 3 kali dari frekuensi gelombang sinus fundamental.
Akibat munculnya gelombang harmonisa orde 3 tersebut, gelombang II-9
fundamental berubah menjadi gelombang resultan fundamental + gelombang
harmonisa orde 3 [4].

2.2 Total Harmonic Distortion


Total Harmonic Distortion (THD) digunakan untuk mengukur deviasi dari bentuk
gelombang periodik yang mengandung harmonisa dari gelombang II-14 sinusoidal
sempurna. Untuk gelombang sinusoidal sempurna, THD bernilai nol persen.

Nilai presentase antara total komponen harmonisa dengan komponen


fundamentalnya disebut sebagai Total Harmonic Distortion (THD). Semakin besar
nilai presentase THD maka kualitas sistem distribusi listrik tersebut semakin buruk,
karena memiliki resiko yang lebih besar terhadap kerusakan peralatan listrik.
Adapun rumus yang dapat digunakan untuk mencari nilai persen THD dari tegangan
[5]:

𝑉2² + 𝑉3² + 𝑉4² + 𝑉𝑛²


𝑇𝐻𝐷𝑣 = √ × 100% (2.8)
𝑉1
Keterangan :

𝑇𝐻𝐷𝑉 = Total Harmonics Distortion tegangan (%) 2


𝑉𝑛 = Nilai tegangan ke-n (V)
𝑉1 = Nilai tegangan fundamental (V)
dan untuk mencari nilai THD dari arus dapat digunakan persamaan di bawah ini :

𝐼2² + 𝐼3² + 𝐼4² + 𝐼𝑛² (2.9)


𝑇𝐻𝐷𝐼 = √ × 100%
𝐼1
Keterangan :
𝑇𝐻𝐷𝐼 = Total Harmonics Distortion arus (%)
𝐼𝑛 = Nilai arus ke-n. (A)
𝐼1 = Nilai arus fundamental (A)

2.2 Standar Harmonisa


A. Standar Harmonisa Tegangan
Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 519-1992 telah
menentukan standar dari arus dan tegangan distorsi harmonisa untuk beberapa jenis
sistem. Distorsi tegangan pada general system adalah maksimal sampai 5% THD,
berdasarkan standar. Dalam pengaplikasian kondisi khusus maka standar maksimal
sampai THD 3%.

Tabel 11 Standar Harmonisa Tegangan

Standar harmonisa tegangan menurut IEEE-standard 519 adalah :


1. 3% THD-v untuk rumah sakit dan bandara
2. 5% THD-v untuk general system
3. 10% THD-v untuk dedicated system (sistem terdedikasi dimana 100%
dari bebannya merupakan beban no linear)
Harmonisa menyebabkan penambahan arus rms pada setiap peralatan listrik
(Irms>IL). Sehingga dapat menimbulkan losses dan panas berlebih pada
penghantar/kabel tersebut yang dapat menyebabkan kebakaran dan peralatan cepat
rusak [5].
B. Standar Harmonisa Arus
(IEEE) 519-1992 membatasi distorsi arus maksimal untuk variasi rasio dari sumber
arus hubung singkat (ISC) dibagi arus line (IL). (nilai arus hubung singkat bisa
didapatkan dari pembagian arus beban penuh (A) dengan output impedansi (%Z)
[5].

Tabel 12 Standar Harmonisa Arus

Menentukan nilai Isc menggunakan rumus sebagai berikut :

𝐾𝑉𝐴 × 1000 (2.10)


𝐼𝑠𝑐 =
√3. 𝑍%. 𝐾𝑉
Dimana :
Isc : Arus hubung singkat (A)

S : Daya semu transformator (VA)


KV : Tegangan antar fasa (V)
%Z : Impedansi Transformator (%)

𝐾𝑊 (2.11)
𝐼𝐿 =
𝑃𝑓 × √3 × 𝐾
𝑉

IL : Arus beban maksimum (A) .


PF : Power Factor (%).
KW : Permintaan rata-rata daya nyata (KW).
KV : Tegangan line-to-line di PCC.
2.3 Jenis Filter Harmonisa
A. Filter Aktif
Filter ini disusun dari peralatan berbasis elektronika daya, Konsep filter aktif
dengan PWM (Pulse Width Modulation) berbasis inverter yaitu penggunaan arus
harmonisa untuk menanggulangi arus harmonisa dari beban nonlinier yang ada pada
sistem tenaga listrik.
B. Filter Pasif
Filter pasif sering digunakan untuk mengkompensasi kerugian daya reaktif akibat
adanya harmonisa pada sistem instalasi. Rangkaian filter pasif terdiri dari
komponen R, L, dan C. Komponen utama yang terdapat pada filter pasif adalah.
Kapasitor.Kapasitor dihubungkan seri atau paralel supaya memperoleh sebuah 12
total rating tegangan serta kVar yang diinginkan. Kemudian Induktor. Induktor
digunakan dalam rangkaian filter serta dirancang mampu menahan selubung
frekuensi tinggi yaitu efek kulit (skin effect).

Gambar 1. 36 Rangkaian filter pasif pada sistem

Dari gambar di atas filter pasif dipasang pada sisi sumber yang dipakai untuk
melewatkan arus harmonisa supaya tidak menuju ke sumber. Filter Pasif terdiri dari
kapasitor dan induktor dengan satu frekuensi yang disetting pada frekuensi
tegangan harmonisa yang akan dihilangkan [5].

III. Alat dan Bahan


1. Modul Praktikum
2. Laptop atau Komputer
3. Aplikasi ETAP
IV. Prosedur Percobaan
A. MEMBUAT RANGKAIAN HARMONISA

Gambar 1. 37 Rangkaian Harmonisa

1. Klik dua kali pada transformator 1, lalu pilih menu Harmonic. Klik pada
menu library, sesuaikan library dengan gambar dibawah ini:

Gambar 1. 38 Library Harmonic Transformator 1


Gambar 1. 39 Tampilan Harmonic pada Transformator 1

2. Klik dua kali pada transformator 2, lalu pilih menu Harmonic. Klik pada
menu library, sesuaikan data library dengan data dibawah ini:
Type : Current Source
Manufacrure : Typical-IEEE
Modul : 12 Pulse 1

1. Klik dua kali pada transformator 3, lalu pilih menu Harmonic. Klik pada
menu library, sesuaikan data library dengan data dibawah ini:
Type : Current Source
Manufacrure : Typical-IEEE
Modul : 6 Pulse 1
2. Hubungkan 3 buah Harmonic Filter dengan masing-masing beban secara
parallel

Gambar 1. 40 Pengerjaan filter

3. Setelah semua filter terpasang, klik dua kali pada masing-masing filter dan
pastikan filter dalam Condition Service Out

Gambar 1. 41 Kondisi Out pada Setiap Filter


B. SIMULASI LOAD FLOW
1. Setelah rangkaian berhasil dibuat, jalankan simulasi Load Flow
2. Setelah simulasi berhasil dijalankan, pilih display option yang akan
ditampilkan yaitu Kva + A
3. Screenshot rangkaian hasil percobaan, kemudian klik Alert View dan lihat
lalu Screenchoot hasilnya.

C. SIMULASI HARMONISA
1. Klik ikon “Harmonic”

Gambar 1. 42 Ikon Harmonic

2. Klik ikon ”Edit Study Case”

Gambar 1. 43 Ikon Edit Study Case


3. Kemudian pada menu “Plot”, sesuaikan dengan gambar dibawah ini:

Gambar 1. 44 Spesifikasi Harmonic Analisis

4. Kemudian pada menu “Alert”, sesuiakan dengan gambar dibawah ini:

Gambar 1. 45 Spesifikasi Alert Harmonic Flow


5. Klik Display Option, dan sesuaikan seperti di bawah ini :

Gambar 1. 46 Display Option


Gambar 1. 47 Spesifikasi Display Options
6. Jalankan Simulasi Harmonisa dengan mengklik ikon Run Harmonic Load
Flow, maka akan ada Tampilan THD dan besar tegangannya. Setelah itu
Screen Shoot hasilnya.

Gambar 1. 48 Ikon Run Harmonic Load Flow

7. Pada Bus 1 transformator 1 pilih orde 5, catat nilai arus harmonisa dan
screen shoot hasilnya.

Gambar 1. 49 Nilai arus harmonisa pada transformator 1

8. Pada Bus 1 transformator 2 pilih orde 11, catat nilai arus harmonisa dan
screen shoot hasilnya.
9. Pada Bus 1 transformator 3 pilih orde 7, catat nilai arus harmonisa dan
screen shoot hasilnya.
10. Setelah itu Klik Alert View untuk melihat keseluruhan Harmonisa pada
masing-masing Bus. Kemudian screen shoot hasilnya.
11. Klik Report Manager lalu pilih Summary. Setelah itu pilih VIHD Report
dan VTHD Report. Downloads file dengan format PDF.
Gambar 1. 50 Ikon Report Manager

D. PEMILIHAN SIZE FILTER


1. Klik dua kali pada masing-masing filter harmonisa, klik parameter lalu klik
size filter.

Gambar 1. 51 Pengaturan Size Filter


2. Kemudian akan muncul menu baru, pada
 Harmonic Order yaitu Orde Harmonic yang kita amati tadi, misalkan tadi
pada Orde 5 maka diisikan 5.
 Harmonic Current yaitu besar arus harmonisa pada Busbar yang kita
amati yaitu Busbar 2, Busbar 3 dan Busbar 4 dengan Orde harmonisa yang
kita telah sesuiakan ,Misalkan berdasarkan pengamatan tadi pada BUS 2
dengan orde harmonisa 5 yaitu nilai arus harmonisa sebesar 4,6 A
 Pf Correction adalah besar Power Faktor yang diinginkan dengan beban
sebesar beban static (Lihat beban masing).
Isikan seperti di bawah ini, kemudian klik “Size Filter” dan klik “Substitute”

Gambar 1. 52 Harmonic Filter Sizing


3. Pada “Q Fcator isikan sebesar 40”, maka akan seperti gambar di bawah
ini, kemudian klik oke :
Gambar 1. 53 Spesifikasi Q faktorLakukan Langkah ke 2
pada masing-masing filter harmonisa dan isikan data sesuai
dengan masing-masing orde dan nilai arus harmonisa.
4. Jalankan simulasi dengan keadaan filter Service In
5. Screen Shoot hasil run harmonic load dengan masing-masing orde
harmonisa
6. Klik Alert View
7. Klik Report Manager lalu pilih Summary. Setelah itu pilih VIHD Report
dan VTHD Report. Downloads file dengan format PDF beri nama file
dengan “VIHD Sesudah Pemasangan Filter” dan “VTHD Sesudah
Pemasangan Filter”
V. Data Hasil Praktikum dan Tugas
A. Gambar Hasil Praktikum
1. Gambar hasil simulasi harmonic flow pada masing-masing orde sebelum
pemasangan filter harmonisa.
2. Gambar hasil simulasi harmonic flow pada masing-masing orde sebelum
pemasangan filter harmonisa.

B. Tabel Hasil Praktikum

Tabel 13 Hasil VIHD Report


SEBELUM SESUDAH
ID ORDE
VIHD% VIHD%
BUS 1 5
BUS 1 7
BUS 1 11
BUS 1 13
BUS 2 5
BUS 2 7
BUS 2 11
BUS 2 13
BUS 3 5
BUS 3 7
BUS 3 11
BUS 3 13
BUS 4 5
BUS 4 7
BUS 4 11
BUS 4 13

Tabel 14 Hasil VTHD Report


SEBELUM SESUDAH PENGURANGAN
ID
VTHD% VTHD% HARMONISA (%)
BUS 1
BUS 2
BUS 3
BUS 4

Anda mungkin juga menyukai