Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KUALITAS DAYA LISTRIK

SUMBER-SUMBER HARMONISA dan METODA


PENGUKURANNYA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA

: FAHMI MUFTI HASBI


NIM : 1107114181

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO S1


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU
2013

I.

PENDAHULUAN

Harmonisa adalah cacat gelombang yang disebabkan oleh interaksi antara gelombang sinusoidal
sistem dengan
komponen gelombang lain yang mempunyai frekuensi kelipatan integer dari komponen
fundamentalnya. Pemanfaatan harmonisa ini sudah pernah dilakukan sebelumnya yaitu pada
paper dan makalah mahasiswa elektro
industri ITS tahun 2003. [1] Dari makalah yang dikerjakan oleh saudara Choirul Huda yaitu
Pemanfaatan Harmonisa Sebagai Sumber Energi dengan Menggunakan Filter. Di bukunya
berisi ulasan tentang cara mengurangi kadar harmonisa ke-5 yang dominan pada converter 6
pulsa dengan meggunakan
metode tune filter. Pemanfaatan harmonisa masih sebatas untuk harmonisa yang ke-5 saja dan
pengambilan harmonisa serta pemanfaatannya belum bisa optimal dikarenakan desain filter pasif
yang masih kurang tepat. [2] Anthoni Santoso Putra dalam tugas akhir yang berjudul
Pemanfaatan Harmonisa Sebagai Sumber Energi
Dengan Menggunakan Filter (Boost Converter Dan Inverter 1 Fasa), menjelaskan tentang
penggunaan boost
converter dan inverter 1 fasa untuk menaikkan tegangan yang dihasilkan inductor filter (24 volt)
menjadi 220 volt.
Penggunaan boost converter tersebut kurang maksimal serta tanpa menggunakan kontrol.
II.

HARMONISA

II.1. Pengertian Harmonisa


Pada sistem tenaga listrik AC yang ideal, energi listrik disalurkan dalam frekuensi tunggal yang
konstan serta pada
level tegangan yang juga konstan. Tetapi dengan perkembangan beban listrik yang semakin maju,
terutama penggunaan beban-beban tak linier, akan menimbulkan perubahan pada bentuk
gelombangnya.
Cacat gelombang yang disebabkan oleh interaksi antara bentuk gelombang sinusoidal sistem
dengan
komponen gelombang lain lebih dikenal dengan harmonisa, yaitu komponen gelombang lain yang
mempunyai frekuensi kelipatan integer dari komponen fundamentalnya seperti terlihat pada
gambar dibawah.

Gambar Gelombang arus jala-jala akibat


Penggunaan beban nonlinear( konverter 6 pulsa)
Gambar 1 merupakan gelombang arus jala-jala yang tidak sinusoidal dikarenakan terjadi distorsi
akibat
pemakaian beban converter 6 pulsa.

II.2. Sumber Sumber Harmonisa


Komponen-komponen sistem tenaga listrik yang dapat menimbulkan arus harmonisa hendaknya
perlu
diperhatikan, dengan tujuan untuk memprediksi permasalahan yang diakibatkan oleh harmonisa,
sehingga
sudah dapat diperkirakan cara yang tepat untuk menekan kehadiran harmonisa tersebut, baik
dengan cara memasang
filter, maupun mendesain peralatan listrik agar dampak harmonisa yang ditimbulkan peralatan
tersebut masih dibawah standar yang ditentukan. Berikut ini adalah beberapa contoh sumbersumber harmonisa:
1. Konverter
2. Tanur Listrik
3. Induktor
4. Penyearah (rectifier)

III.

BEBAN

III.1. Beban linier


Beban linier adalah beban yang memberikan bentuk gelombang keluaran yang linier artinya arus
yang mengalir sebanding dengan impedensi dan perubahan tegangan. Beban linier ini tidak
memberikan dampak yang buruk pada perubahan gelombang arus maupun tegangan. Resistor (R)
merupakan beban linier tersebut.
III.2. Beban non-linier
Beban non linier adalah bentuk gelombang keluarannya tidak sebanding dengan tegangan dalam
setiap setengan siklus sehingga bentuk gelombang arus maupun tegangan keluarannya tidak sama
dengan gelombang masukannya (mengalami distorsi). Gangguan yang terjadi akibat distorsi
gelombang arus dan tegangan disebut dengan harmonik. Contoh dari beban-beban non-linear ini
seperti:

Tungku api busur (pengecoran logam)


Las
Inti magnet pada trafo dan mesin-mesin berputar
Mesin-mesin sinkron
Adjustable speed drives
Solid state switch
High voltage DC transmisi
Photovoltaik invertors

III.3. Total Harmonic Distortion

Gambar penjumlahan gelombang harmonisa


Total Harmonic Distortion (THD) merupakan nilai prosentase antara total komponen harmonisa
dengan komponen fundamentalnya. Semakin besar prosentase THD ini menyebabkan semakin
besarnya resiko kerusakan peralatan akibat harmonisa yang terjadi pada arus maupun tegangan.
Nilai THD yang diijinkan secara internasional maksimal berkisar 5% dari tegangan atau arus
frekuensi fundamentalnya.
Untuk mencari nilai THD dari tegangan dapat digunakan persamaan:

Sedangkan untuk mencari nilai THD dari arus dapat digunakan persamaan:

III.4. Monitoring
Alat yang bisa digunakan untuk memantau gelombang harmonisa antara lain Osiloskop dan
Spektrum analyzer. Oscilloscope memantau adanya arus maupun tegangan harmonisa secara
menyamping, sedangkan spektrum analyzer memantau arus maupun tegangan harmonisa dari
depan sehingga gelombang dengan frekuensi yang lebih tinggi dari gelombang fundamental bisa
dipantau.
IV.

PENYEBAB

Penyebab terjadinya gelombang harmonisa ini adalah penggunaan beban-beban non linier pada
sistem tenaga yang menimbulkan distorsi pada bentuk gelombang sinus. Beban non-linier ini

dimodelkan sebagai sumber arus yang menginjeksikan arus harmonisa ke dalam sistem tenaga.
Gambar di bawah inimerupakan bentuk gelombang yang terdistorsi akibat penggunaan bebanbeban non-linier.
Semakin banyak peralatan elektronika yang digunakan seperti: tv, komputer, dan alat penghemat
daya akan semakin menambah harmonisa pada arus listrik, sehingga THD yang dihasilkan akan
semakin besar.
V.

AKIBAT

Akibat yang ditimbulkan pada peralatan jika terdapat arus atau tegangan harmonisa antara lain:

VI.

Rusaknya peralatan listrik


Terbakarnya kabel / konduktor penghantar
Pada transformator daya menurun, bertambahnya losses
Pada motor listrik terjadi overheat
Pada alat ukur kWH meter elektromekanis terjadi kesalahan pengukuran
Kegagalan fungsi relay
PENANGANAN dan METODE

Cara yang dapat ditempuh agar arus atau tegangan harmonisa dapat diminimalisir antara lain
dengan pemasangan:

Filter pasif L
Filter pasif C
Filter pasif LC (Low Pass Filter)

Circuit Diagram LC

VI.1. Filter Pasif


Filter Pasif merupakan rangkaian paralel atau seri antara komponen induktor (L) dan kapasitor
(C). Rangkaian
filter dapat ditala pada suatu frekuensi tertentu dimana impedansi induktor bernilai sama dengan
impedansi
kapasitor. Keefektifan kerja filter ditentukan oleh perubahan impedansi jaringan, dan sebelum
pemasangan diperlukan study yang cermat.
Filter Rangkaian Paralel :

Filter Rangkaian Seri :

Jika diberi sumber tegangan dengan frekuensi resonansi, Fr,


dimana | XL| = | XC| maka XL+XC=0, sehingga
Impedansi Z = 0
Arus I bernilai sangat besar
VI.1.a. Simulasi Filter Pasif
Pemasangan filter pasif dilakukan dengan menggunakan hubungan delta.

Gambar Pemasangan filter pasif pada system


Pada Gambar 8 diatas dilakukan pemasangan filter pasif LC tepatnya filter harmonisa ke-5 dan filter
harmonisa
ke-7 pada sisi sumber, dikarenakan pada harmonisa tersebut paling dominan.

VII.

Gambar Gelombang arus sumber sebelum dan setelah filter


DAFTAR PUSTAKA

Huda, Choirul, Pemanfaatan Harmonisa Sebagai Sumber Energi dengan Menggunakan Filter,
TugasAkhir, Teknik Elektro Industri, PENS-ITS.

Putra, Anthony Santoso, Pemanfaatan Harmonisa Sebagai Sumber Energi dengan Menggunakan
Filter (Boost Converter dan Inverter 1 Phasa), Tugas Akhir, Teknik Elektro Industri, PENS-ITS.

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Istimewa%3APencarian&profile=defaul
t&search=metode+pengukuran+harmonik&fulltext=Search

http://id.wikipedia.org/wiki/Harmonisa

http://konversi.wordpress.com/2008/05/13/apakah-itu-harmonisa/

Anda mungkin juga menyukai