Anda di halaman 1dari 3

Soal uas

1. Jelaskan pengertian harmonisa dalam Sistem Tenaga Listrik (STL) lengkap dengan gambar grafik.
Jawab
Harmonik didefinisikan sebagai komponen dengan frekuensi yang merupakan kelipatan bilangan bulat (urutan
harmonik n) dari frekuensi dasar (Gambar 7.1). Bilangan harmonik
menunjukkan frekuensi harmonik: harmonik pertama adalah frekuensi dasar (50 atau
60 Hz), harmonik kedua adalah komponen dengan frekuensi dua kali fundamental
(100 atau 120 Hz), dan seterusnya

2. Jelaskan sumber harmonisa dalam Sistem tenaga listrik


Sumber harmonisa dalam sistem tenaga listrik merujuk pada penciptaan gelombang harmonik yang tidak diinginkan
dalam distribusi listrik. Harmonisa terjadi ketika sinyal gelombang sinusoidal tidak murni, dan frekuensi-frekuensi
tambahan yang merupakan kelipatan dari frekuensi dasar muncul. Sumber harmonisa dapat berasal dari berbagai
peralatan elektronik dan perangkat non-linear dalam sistem tenaga listrik. Beberapa sumber utama harmonisa
meliputi:

1. **Beberapa Peralatan Elektronik**: Beberapa peralatan elektronik seperti komputer, pemroses sinyal digital, dan
peralatan non-linear lainnya dapat menciptakan harmonisa. Peralatan ini sering menggunakan sumber daya yang
tidak linier, menyebabkan distorsi pada sinyal listrik.

2. **Peralatan Listrik Non-Linear**: Beberapa peralatan listrik seperti rectifier, converter, dan pengubah daya non-
linear lainnya dapat menyebabkan harmonisa. Perangkat-perangkat ini memanipulasi arus dan tegangan secara tidak
linier, menghasilkan gelombang harmonik.

3. **Sistem Tenaga Listrik**: Pada skala yang lebih besar, sistem distribusi tenaga listrik sendiri dapat menyebabkan
harmonisa. Transformator, reaktor, dan peralatan lainnya dalam sistem tenaga listrik dapat menghasilkan distorsi
harmonik.

4. **Beberapa Jenis Lampu Pijar dan Lampu Fluoresen**: Beberapa jenis lampu pijar dan lampu fluoresen memiliki
karakteristik non-linear yang dapat menyebabkan terjadinya harmonisa.

Efek harmonisa dapat mencakup peningkatan kehilangan daya, panas berlebih pada peralatan, dan gangguan pada
sistem distribusi tenaga listrik. Oleh karena itu, penting untuk memonitor dan mengelola harmonisa dalam sistem
tenaga listrik guna menjaga kualitas daya dan mengurangi dampak negatif pada peralatan serta jaringan listrik.

3. Jelaskan akibat yang disebabkan oleh harmonisa dalam Stl


1. **Pemanasan Berlebihan pada Peralatan**: Harmonisa dapat menyebabkan peningkatan pemanasan pada
peralatan listrik, seperti transformator, motor, dan konduktor. Pemanasan berlebihan dapat mengurangi umur pakai
peralatan dan meningkatkan risiko kegagalan operasional.

2. **Kehilangan Daya yang Meningkat**: Harmonisa dapat menyebabkan kehilangan daya yang lebih tinggi dalam
sistem tenaga listrik. Peningkatan resistansi dan pemanasan pada peralatan dapat mengurangi efisiensi distribusi
daya.

3. **Distorsi Tegangan dan Arus**: Gelombang harmonik dapat menyebabkan distorsi pada tegangan dan arus
dalam sistem. Hal ini dapat mengakibatkan tegangan yang tidak stabil dan arus yang tidak sinusoidal, yang dapat
mempengaruhi kinerja peralatan sensitif terhadap kualitas daya.
4. **Gangguan pada Sistem Kontrol dan Otomasi**: Harmonisa dapat memengaruhi operasi sistem kontrol dan
otomasi. Peralatan kontrol yang tidak tahan terhadap harmonisa dapat mengalami gangguan atau kegagalan,
mengakibatkan ketidakstabilan sistem.

5. **Gangguan pada Perangkat Elektronik dan Komunikasi**: Harmonisa dapat merusak perangkat elektronik dan
sistem komunikasi yang sensitif terhadap kualitas daya. Ini dapat mengakibatkan kerusakan peralatan dan penurunan
kinerja sistem komunikasi.

6. **Pelanggaran Standar Kualitas Daya**: Peningkatan harmonisa dapat menyebabkan pelanggaran terhadap
standar kualitas daya yang ditetapkan. Ini dapat mengakibatkan perusahaan listrik dikenai sanksi atau denda.

Untuk mengatasi masalah harmonisa, perusahaan dan instalasi listrik biasanya menerapkan filter harmonik,
transformator dengan kapabilitas harmonik tinggi, dan perangkat penstabil tegangan yang dirancang khusus untuk
mengurangi dampak harmonisa. Monitoring kualitas daya secara teratur juga diperlukan untuk mendeteksi dan
mengatasi masalah harmonisa sejak dini.
4. Jelaskan cara mengurangi harmonisa dalam stl
Mengurangi harmonisa dalam sistem tenaga listrik (STL) memerlukan pendekatan yang terencana dan solusi yang
tepat. Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi harmonisa dalam STL:

1. **Filter Harmonik**: Penggunaan filter harmonik adalah metode umum untuk mengurangi harmonisa. Filter ini
dirancang khusus untuk menangkap dan menetralkan harmonisa dari sumbernya sebelum mencapai jaringan
distribusi. Filter harmonik dapat diinstal pada titik-titik kritis di dalam sistem untuk mengurangi dampak harmonisa.

2. **Transformator Khusus Harmonik**: Menggunakan transformator yang dirancang khusus untuk menangani
harmonisa dapat membantu mengisolasi dan mengurangi distorsi harmonik. Transformator harmonik memiliki
perancangan inti dan gulungan yang dapat menangani beban non-linear tanpa menghasilkan harmonisa yang
berlebihan.

3. **Penggunaan Peralatan yang Tahan Harmonik**: Pemilihan peralatan yang dirancang khusus untuk menangani
beban non-linear dapat membantu mengurangi harmonisa. Misalnya, penggunaan motor dan peralatan listrik lain
yang mempunyai teknologi pengendalian harmonik dapat membantu mengurangi emisi harmonisa.

4. **Penempatan yang Tepat dari Beban Non-Linear**: Penempatan yang bijak dari beban non-linear dalam sistem
dapat membantu mengurangi dampak harmonisa. Memisahkan beban non-linear dari beban sensitif terhadap kualitas
daya dapat membantu mencegah penyebaran harmonisa.

5. **Monitoring Kualitas Daya**: Melakukan pemantauan kualitas daya secara teratur dapat membantu mendeteksi
peningkatan harmonisa sejak dini. Dengan demikian, langkah-langkah pencegahan dapat diambil sebelum
harmonisa mencapai tingkat yang dapat merugikan.

6. **Penggunaan Sumber Daya yang Dapat Diatur (Variable Speed Drives, VSD)**: Beberapa beban non-linear,
seperti motor dengan Variable Speed Drives (VSD), dapat menyebabkan harmonisa. Mengatur kecepatan dengan
bijak dan menggunakan VSD yang dirancang untuk mengurangi harmonisa dapat membantu mengendalikan emisi
harmonisa.

7. **Pemilihan Kapasitas yang Tepat pada Sistem Tenaga**: Memilih kapasitas yang tepat untuk peralatan seperti
transformator dan kapasitor dapat membantu menghindari kondisi overloading yang dapat meningkatkan emisi
harmonisa.

8. **Pendidikan dan Pelatihan Personel**: Melibatkan personel yang berpengalaman dan memberikan pelatihan
tentang dampak harmonisa dan metode pengendalian dapat membantu mengoptimalkan pengoperasian sistem dan
merespons masalah harmonisa.

Penerapan kombinasi beberapa solusi di atas dapat membantu mencapai pengurangan harmonisa yang optimal dalam
STL. Penting untuk merencanakan solusi ini dengan hati-hati dan berkonsultasi dengan ahli kelistrikan untuk
memastikan kesesuaian dengan kondisi sistem spesifik.
5. Jsj
6. Tuliskan rumus index kualitas frekuensi.
Index kualitas frekuensi yang umum digunakan adalah "Total Harmonic Distortion" (THD), atau Distorsi Total
Harmonik dalam bahasa Indonesia. Rumus THD digunakan untuk mengukur sejauh mana harmonisa mempengaruhi
gelombang listrik dan dinyatakan sebagai persentase dari tegangan atau arus fundamental. Rumus THD dapat
dituliskan sebagai berikut:

Rumus ini mengukur rasio amplitudo dari semua komponen harmonik terhadap komponen fundamental dan
mengkonversinya ke dalam bentuk persentase. Semakin rendah nilai THD, semakin baik kualitas gelombang listrik,
karena itu menunjukkan bahwa gelombang tersebut lebih mendekati gelombang sinusoidal murni.
7. Sebutkan dua aspek untuk menilai reliability pensuplaian energi listrik.
1. **Interruption Frequency (Frekuensi Gangguan):** Aspek ini mengukur seberapa sering terjadi gangguan atau
pemadaman penyuplaian energi listrik. Frekuensi gangguan dapat dinyatakan dalam jumlah gangguan per periode
waktu tertentu, seperti jumlah pemadaman per tahun atau per bulan. Semakin rendah frekuensi gangguan, semakin
andal sistem penyuplaian energi listrik tersebut.

2. **Duration of Interruption (Durasi Gangguan):** Durasi gangguan mengacu pada lamanya waktu pemadaman
listrik setiap kali terjadi gangguan. Hal ini dinyatakan dalam satuan waktu, seperti detik atau menit. Evaluasi durasi
gangguan memberikan gambaran tentang sejauh mana gangguan tersebut memengaruhi pelanggan dan pengguna
energi listrik. Sistem yang andal akan memiliki durasi gangguan yang lebih pendek.memberikan pelayanan yang
lebih baik kepada pelanggan.
8. Sebutkan dua indeks pensuplaian beban
1. **Load Factor (Faktor Beban):** Load factor mengukur sejauh mana kapasitas sistem tenaga listrik dimanfaatkan
selama suatu periode waktu tertentu. Load factor dinyatakan sebagai rasio antara beban rata-rata selama periode
waktu tersebut dengan beban puncak. Jika load factor mendekati 1, itu menunjukkan bahwa sistem digunakan secara
efisien dengan meminimalkan variasi beban antara beban puncak dan beban rata-rata.
2. **Demand Factor (Faktor Permintaan):** Demand factor mengukur rasio antara beban puncak dengan beban
terpasang maksimum yang dapat terjadi. Faktor ini memberikan informasi tentang seberapa besar kapasitas total
yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan puncak. Semakin tinggi demand factor, semakin besar kapasitas yang
diperlukan untuk mengatasi beban puncak.
9. Sebutkan 7 kategori kualitas tegangan.
1. **Tegangan Efektif (Voltage Magnitude.
2. **Stabilitas Tegangan (Voltage Stability
3. **Keseimbangan Tegangan (Voltage Unbalance
4. **Distorsi Harmonik Tegangan (Voltage Harmonic Distortion
5. **Gangguan Transien (Voltage Transients
6. **Interval Pengembalian Tegangan (Voltage Sag/Swell
7. **Kestabilan Frekuensi (Frequency Stability
10. Sebutkan 6 kendali tegangan menurut perubahan daya reaktif.
1. **Kompensasi Kapasitif (Capacitive Compensation
2. **Kompensasi Induktif (Inductive Compensation
3. **Kontrol Kapasitor Otomatis (Automatic Capacitor Control
4. **Kontrol Transformator Tap (Tap Changer Control
5. **Kontrol SVC (Static Var Compensator
6. **Kontrol STATCOM (Static Synchronous Compensator

Anda mungkin juga menyukai