DISUSUN OLEH :
SRI SUHESYANTI K
202314052
C
KELOMPOK 2
I. TUJUAN
1. Mengukur nilai Total Harmonic Distortions (THD) arus pada system yang mengandung
arus harmonic dengan menggunakan alat ukur digital (Clampmeter) pada beban yang linier
(lampu pijar) dan non linier (ballast elektronik/magneti
2. c).
3. Mengetahui dan memahami pengaruh arus harmonic pada system distribusi tenaga listrik
fasa tiga-empat kawat.
4. Melakukan perbandingan percobaan dengan beban yang linier (lampu pijar) dan non linier
(ballast electronic/magnetic).
5. Mengetahui bentuk kurva arus dan spectrum harmonic arus dan beban non linier dan beban
linier.
2. Beban lampu pijar, lampu led, lampu fluorescent ballast magnetic dan elektronik (lampu
hemat energy)
3. Kabel penghubung/jumper.
III. TEORI
Dalam matematika, Deret Fourier merupakan penguraian fungsi periodik menjadi jumlahan
fungsi-fungsi berosilasi, yaitu fungsi sinus dan kosinus, ataupun eksponensial kompleks.
Harmonik adalah gangguan yang terjadi pada peralatan elektronik yang menyebabkan
terjadinya distorsi gelombang arus dan tegangan. Pada dasarnya, harmonik adalah gejala
pembentukan gelombang-gelombang dengan frekuensi berbeda yang merupakan perkalian
bilangan bulat dengan frekuensi dasarnya. Hal ini disebut frekuensi harmonik yang timbul
pada bentuk gelombang aslinya sedangkan bilangan bulat pengali frekuensi dasar disebut
angka urutan harmonik. Misalnya, frekuensi dasar suatu sistem tenaga listrik adalah 50 Hz,
maka harmonik keduanya adalah gelombang dengan frekuensi sebesar 100 Hz, harmonik
ketiga adalah gelombang dengan frekuensi sebesar 150 Hz dan seterusnya. Gelombang
gelombang ini kemudian menumpang pada gelombang murni/aslinya sehingga terbentuk
gelombang cacad yang merupakan jumlah antara gelombang murni sesaat dengan
gelombang hormoniknya. Hubungan antara frekuensi harmonik dan fundamental dapat
ditulis sebagai berikut:
𝑓ℎ = 𝑛𝑓𝑖….(1)
Dengan 𝑓ℎ adalah frekuensi harmonic, n adalah kelipatan gelombang (bilangan bulat), dan 𝑓𝑖
adalah frekuensi fundamental. Gelombang harmonik ini akan menumpang pada gelombang
fundamental sehingga akan terbentuk gelombang yang terdistorsi. Ini dikarenakan efek
penjumlahan dari gelombang harmonisa dengan gelombang fundamentalnya.
Gelombang harmonisa ini dapat dijabarkan pada deret Fourier berikut ini:
a
f
2
dengan :
a 𝑑𝑡…. (3)
a 𝑑𝑡….(4)
𝑏 𝑑𝑡….(5)
Peran harmonisa pada sistem tenaga listrik cukup besar, terutama pada alat-alat yang
terdapat pada sistem tenaga. Harmonisa akan menimbulkan beberapa dampak seperti panas
berlebih pada beberapa alat seperti generator dan transformator karena kecenderungan
harmonisa mengalir ke tempat dengan impedansi yang lebih rendah. Beberapa dampak lain
akan dijelaskan pada artikel ini. Parameter besarnya harmonisa dinyatakan dalam Total
Harmonic Distortion (THD) yang dapat ditulis sebagai:
Untuk tegangan,
√𝑉22+ 𝑉32+𝑉42+⋯+𝑉𝑛2
𝑇𝐻𝐷𝑉 = 𝑉1 ….(6)
Untuk arus,
√𝐼22+ 𝐼32+𝐼42+⋯+𝐼𝑛2
𝑇𝐻𝐷𝐼 = 𝐼1 ….(7)
Berdasarkan kesepakatan yang disepakati dunia internasional, THD yang diterima adalah
apabila bernilai dibawah 5% dari tegangan atau arus fundamentalnya.Apabila diatas batas
tersebut maka alat elektronik tersebut tidak boleh digunakan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengaruh harmonik pada sistem
distribusi antara lain:
THDF = [1,414 x (arus phase rms) / (arus puncak phase sesaat)] x 100%
1. Urutan fasa positif, urutan fasanya adalah R-S-T yang antar fasanya terpisah 120 0. Orde
harmonisanya adalah n = 1, 7, 13, ….
2. Urutan fasa negatif, urutan fasanya adalah R-T-S yang antar fasanya terpisah 120 0. Orde
harmonisanya adalah n = 5, 11, 17, …
3. Urutan nol yang mempunyai beda fasa sama dengan nol (sefasa). Orde harmonisanya
adalah n = 3, 9, 15, ….
Terdapat dua jenis beban pada sistem ketenagalistirikan.Beban tersebut terdiri dari beban linier
dan beban non linier.Beban disebut linier jika nilai arus berbanding secara linier dengan
tegangan beban. Berarti bentuk gelombang arus akan sama dengan bentuk gelombang
tegangan.
Beban disebut sebagai beban non linier jika bentuk gelombang arus tidak sama dengan bentuk
gelombang tegangan (mengalami distorsi). Arus yang ditarik beban non linier tidak sinusoidal
tetapi periodic.Bentuk gelombang tidak periodic tersebut dapat diuraikan berdasarkan
komponen fundamental dan komponen harmonic.Beban non linier tersebut misalnya semi
konduktor yang digunakan sebagai switching device.Beban non linier inilah yang berperan
sebagai sumber harmonisa pada sistem ketenagalistrikan.
Sistem Proteksi
Pada peralatan sistem proteksi, harmonisa dapat menyebabkan:
Motor Listrik
Harmonisa arus atau tegangan menyebabkan peningkatan rugi-rugi pada belitan stator,
rangkaian rotor, serta laminasi stator dan rotor sehingga efisiensi mesin menurun. Akibat
efek kulit dan arus eddy, rugi-rugi ini lebih besar dibandingkan rugi-rugi yang disebabkan
arus DC. Medan bocor pada stator dan rotor juga menyebabkan rugi-rugi tambahan. Pada
mesin induksi dan mesin sinkron, rugi-rugi panas tambahan paling banyak dibangkitkan
pada rotor karena urutan polaritas harmonisa yang dihasilkan oleh motor khususnya motor
induksi, polaritasnya dapat bernilai positif atau negatif. Dari perubahan urutan polaritas
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Institut Teknologi PLN
Muhammad Fadhl Ramadhan
2023-14-022
harmonisa yakni harmonisa ke-5 urutan polaritasnya negatif (-), sedangkan harmonisa ke-7
urutan polaritasnya positif (+), akan memiliki dampak sendiri-sendiri.
Bila motor menghasilkan harmonisa dengan urutan polaritas negatif, maka pada sistem
distribusi akan menimbulkan medan magnet putar dengan arah maju (forward). Sedangkan
untuk polaritas harmonisa negatif akan menimbulkan medan magnet putar dengan arah
mundur (reverse). Urutan polaritas positif dan negatif harmonisa inilah yang menyebabkan
motor menjadi panas. Sehingga kemampuan mesin akan menurun akibat pemanasan
berlebih karena harmonisa, selain itu umur mesin juga akan menurun. Sedangkan pada arus
harmonisa urutan polaritas nol tidak akan menimbulkan masalah pada motor itu sendiri,
melainkan akan menimbulkan masalah pada sistem 3 fasa 4 kawat. Yaitu akan menimbulkan
penambahan arus pada kawat netral, biasanya terjadi pada transformator hubungan wye.
Penambahan arus pada kawat netral ini akan menyebabkan kawat netral menjadi panas,
karena kawat netral tidak memiliki pengaman seperti pemutus arus untuk proteksi tegangan
atau arus lebih. Selain itu, polaritas harmonisa urutan nol ini menyebabkan terjadinya
interferensi pada kabel saluran telekomunikasi. Frekuensi harmonisa yang lebih tinggi dari
frekuensi kerjanya akan mengakibatkan penurunan efisiensi atau terjadinya kerugian daya.
Transformator
Pada transformator daya, arus urutan nol yang bersirkulasi pada belitan delta dapat
menyebabkan arus yang besar dan pemanasan berlebih.Untuk mengatasipemanasan berlebih
akibat harmonisa, seringkali kapasitas daya transformator diperbesar untuk memperbesar
kapasitas pendinginan.Tetapi konduktor yang lebih besar menyebabkan pemanasan yang lebih
besar juga, yang diakibatkan harmonisa frekuensi tinggi.Selain itu, memperbesar kapasitas
transformator berarti memperbesar arus harmonisa yang mungkin mengalir dalam
sistem.Penurunan efisiensi transformator akibat harmonisa dapat mencapai sekitar 6%.Pada sisi
transformator dampak yang bisa diketahui adalah transformator mengalami kenaikan suhu.
Naiknya suhu transformator akan menyebabkan:
Distorsi harmonisa bisa menebabkan terjaadinya voltage zero crossing, yang beakibat pada
kesalahan operasi bila digunakan untuk sinkronisasi kontrol. Komputer dan sejenisnya
membutuhkan sumber AC yang bila megandung harmonisa THD (Total Harmonic
Distortion) tegangannya tidak boleh lebih dari 5%, dan untuk masing-masing harmonisa tidak
boleh lebih dari 3% gelombanng dasar (50 Hz).
Generator Sinkron
Dampak arus harmonisa pada generator sinkron yang disebabkan oleh penggangguan
bebabeban non-linear adalah sebagai berikut:
2. Rugi-rugi tambahan akibat beban non-linear disebabkan oleh rugi-rugi arus urutan nol dan
rugi-rugi arus urutan negative
3. Dalam system pembangkitan energy listrik sendiri yang umumnya menggunakan
konfigurasi tiga-fasa empat-kawat, kontribusi rugi-rugi tambahan akibat arus urutan nol
lebih besar dibandingkan rugi-rugi tambahan akibat oleh arus urutan negative.
V. TEORI TAMBAHAN
ZERO - Nilai mendekati nol berarti output memiliki distorsi harmonik yang rendah.
Gelombang sinus output memiliki komponen frekuensi yang mirip dengan input.
SATU - Nilai mendekati 1 berarti ada banyak distorsi harmonik dalam sinyal. Hampir semua
konten frekuensi dalam sinyal berbeda dari frekuensi sinyal input.
THD juga dapat dinyatakan sebagai persentase, dari 0 hingga 100%, di mana 100% sesuai
dengan 1. Dalam banyak aplikasi, THD rendah diperlukan. THD rendah berarti output sistem
mirip dengan input sistem dengan distorsi minimal. Mengapa ini sangat penting? Karena
sebagai define, harmonic adalah tegangan atau arus yang frekuensinya merupakan kelipatan
dari frekuensi fundamental, yaitu 50 Hz, 100Hz, 150Hz, 200 Hz, dll. Total Harmonic
Distortion (THD) adalah jumlah semua komponen harmonik untuk frekuensi dasar hadir
dalam peralatan listrik dan elektronik nonlinear.
Driver LED adalah sumber daya elektronik dalam luminer LED yang berisi perangkat induktif
(reaktansi dan komponen kapasitif). Mereka adalah perangkat non-linear karena mereka
memodifikasi bentuk gelombang arus yang diambil dari sinyal tegangan yang disediakan dan
tampaknya kurang sinusoidal. Sebagian besar driver LED juga menyertakan jembatan dioda
untuk memperbaiki sinyal input AC untuk mengoperasikan modul LED DC. Operasi switching
jembatan dioda ini menghasilkan arus terputus-putus yang akhirnya mengubah gelombang
sinus. Karena itu, ketika driver LED terhubung ke sistem daya utama, itu menghasilkan arus
harmonik yang mendistorsi tegangan suplai. Dan semakin banyak luminer (dengan driver LED
non-linear) di sirkuit, semakin besar gangguan pada sistem distribusi daya, membuatnya tidak
efisien, mempengaruhi kinerja perangkat lain dan terlalu panas kabel
SUMBER
http://id.oakled.com/info/what-is-total-harmonic-distortion-thd-39292621.html
2. Buat rangkaian pada gambar 6 untuk mengukur besaran-besaran listrik yang diperlukan
pada pengukuran THD, dengan beban lampu fluorescent (ballast elektronik/magnetic)
4. Ukurlah seluruh besaran-besaran nilai THD dan besaran lainnya sesuai tabel 5 pada tiap orde
harmonic hingga orde harmonic ke 25 (seluruh prosedur pengukuran besaran listrik, tanyakan
pada asisten)
5. Setelah langkah 1-4 selesai. Percobaan dilanjutkan dengan menggunakan lampu pijar
25/40/60/100 W sebagai beban linier.
6. Masukan gambar kurva arus beserta spectrum harmonic arus baik beban non linier maupun
beban linier pada tiap fasanya termasuk netral kedalam computer, (untuk prosedurnya
tanyakan kembali kepada assisten).