Anda di halaman 1dari 14

PENGUKURAN LISTRIK

TRANSFORMATOR INSTRUMEN
DOSEN PENGAMPU : AZMI RISKY LUBIS S.T., M.T

Kelompok 3 :

Albert Sebastian Siahaan(5233530007)


Munawar fadhil(5233530010)
Michael oklando Sihotang(5233530002)
Pengertian Transformator Instrumen
1.Transformator instrumen adalah perangkat yang mengubah tegangan atau arus dalam rangkaian
utama menjadi nilai yang tepat untuk peralatan pengukuran. Ini memungkinkan pengukuran yang
aman dan akurat tanpa mengganggu operasi normal rangkaian utama. Transformator ini juga
memisahkan rangkaian pengukuran dari rangkaian utama, melindungi peralatan pengukuran dari
tegangan atau arus berlebihan.
2.Prinsip kerja transformator instrumen didasarkan pada induksi elektromagnetik. Terdiri dari dua
belitan terpisah tetapi terhubung secara magnetis melalui inti besi berlapis. Arus pada belitan
primer menghasilkan fluks magnetik yang menginduksi tegangan pada belitan sekunder. Rasio
belitan menentukan rasio transformasi, memastikan nilai tegangan atau arus pada sisi sekunder
sesuai dengan kebutuhan pengukuran.
Komponen-komponen utama dari transformator instrumen meliputi:
1.Inti Besi Berlaminasi: Berfungsi sebagai jalur untuk fluks magnetik dari belitan primer. Terbuat
dari laminasi baja silikon untuk mengurangi rugi arus putar dan meningkatkan efisiensi.
2.Belitan Primer: Terhubung ke rangkaian utama, menghasilkan fluks magnetik yang menginduksi
tegangan atau arus pada belitan sekunder.
3.Belitan Sekunder: Terisolasi elektrik dari belitan primer tetapi terhubung magnetis melalui inti
besi. Menghasilkan tegangan atau arus sesuai dengan rasio belitan.

1.1 Inti Besi 1.2 Belitan


Berlaminasi
4.Isolasi: Terbuat dari bahan dielektrik untuk memisahkan belitan primer dan sekunder, mencegah
loncatan bunga api, dan menahan tegangan tinggi.
5.Tangki dan Pendingin: Melindungi belitan dan inti besi dari lingkungan luar, serta menyerap
panas dengan menggunakan sistem pendingin seperti minyak atau udara.
6.Pelindung Lebih (Bushing): Menghubungkan belitan dengan terminal eksternal, melindungi dari
tegangan tinggi yang dapat menyebabkan loncatan bunga api.

1.3 Isolasi 1.4 Tangki


dan
Pendingin

1.5 Pelindung Lebih


Komponen-komponen ini bekerja bersama untuk memastikan transformator
(Bushing
instrumen dapat mengubah nilai tegangan atau arus dari rangkaian utama ke
level yang sesuai untuk instrumen pengukuran dengan aman dan akurat.
B. Fungsi Transformator Instrumen
Transformator instrumen memiliki tiga fungsi utama dalam sistem pengukuran dan proteksi pada sistem tenaga listrik:

1. Mengisolasi Rangkaian Pengukuran: Ini berarti memisahkan rangkaian pengukuran dari rangkaian utama secara
elektrik. Belitan primer terhubung ke rangkaian utama, sedangkan belitan sekunder terhubung ke instrumen
pengukuran. Isolasi ini melindungi instrumen pengukuran dari tegangan atau arus yang tinggi dalam rangkaian utama.

2. Menyediakan Level Tegangan atau Arus yang Sesuai: Transformator instrumen mengubah nilai tegangan atau arus
dari rangkaian utama menjadi level yang sesuai untuk instrumen pengukuran. Transformator arus (CT) menurunkan
arus dari tingkat tinggi menjadi sesuai untuk instrument pengukuran arus, sementara transformator potensial (PT)
menurunkan tegangan dari level tinggi menjadi sesuai untuk instrumen pengukuran tegangan.

3. Meningkatkan Akurasi Pengukuran: Dengan mengisolasi rangkaian pengukuran, transformator instrumen


mencegah efek beban pada rangkaian utama dari mempengaruhi akurasi pengukuran. Hal ini terjadi karena beban
instrumen pengukuran tidak lagi mempengaruhi rangkaian utama secara signifikan.
C. Urgensi Pengisolasian Instrumen
Pengisolasian instrumen dari rangkaian utama merupakan kebutuhan mendesak dalam sistem tenaga
listrik karena:

1. Perlindungan Instrumen dan Operator: Tegangan dan arus yang tinggi dalam sistem tenaga listrik
dapat merusak instrumen pengukuran konvensional dan bahkan membahayakan keselamatan
operator. Isolasi yang memadai diperlukan untuk melindungi instrumen dan operator dari bahaya
tersebut.

2. Mencegah Gangguan pada Rangkaian Utama: Isolasi yang buruk dapat menyebabkan gangguan
pada operasi normal dari sistem tenaga listrik karena beban instrumen pengukuran dapat
mempengaruhi arus atau tegangan pada rangkaian utama.

Pengisolasian instrumen dari rangkaian utama adalah langkah penting untuk melindungi peralatan
dan personel, serta untuk menjaga operasi normal dari sistem tenaga listrik. Kegagalan isolasi dapat
memiliki konsekuensi serius, oleh karena itu, pengisolasian yang memadai harus diutamakan.
1. Rasio Transformasi
D. Ketepatan dalam Mengkarakteristikan Transformator Instrumen
Rasio transformasi merupakan parameter penting dalam pemilihan dan penggunaan transformator instrumen. Ini
menentukan hubungan antara tegangan atau arus pada sisi primer dan sisi sekunder transformator. Rasio
transformasi dinyatakan sebagai perbandingan antara jumlah lilitan pada belitan primer dan belitan sekunder.
Transformator arus (CT) memiliki rasio transformasi sebagai perbandingan antara arus primer dan arus sekunder,
sedangkan transformator potensial (PT) memiliki rasio transformasi sebagai perbandingan antara tegangan primer
dan tegangan sekunder. Pemilihan rasio transformasi yang tepat penting untuk memastikan kinerja yang aman dan
akurat. Rasio transformasi yang tidak sesuai dapat mengakibatkan pembacaan yang tidak akurat atau bahkan
kerusakan pada instrumen pengukuran.
2. Akurasi Pengukuran
Akurasi pengukuran adalah parameter penting lainnya yang harus diperhatikan dalam pemilihan dan penggunaan
transformator instrumen. Ini mencerminkan seberapa dekat nilai yang diukur dengan nilai sebenarnya. Akurasi
pengukuran dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti rasio transformasi, rugi inti, hambatan belitan, dan kesalahan
sudut fase. Transformator instrumen yang berkualitas tinggi dirancang untuk meminimalkan faktor-faktor yang
dapat mengurangi akurasi pengukuran. Akurasi pengukuran yang tinggi sangat penting dalam berbagai aplikasi,
termasuk sistem proteksi dan pengukuran daya, karena kesalahan kecil dapat mengakibatkan kegagalan operasi
sistem proteksi atau hasil pengukuran yang tidak akurat.
3. Karakteristik Frekuensi
Karakteristik frekuensi adalah aspek penting lainnya dalam mengkarakteristikan transformator
instrumen. Ini menunjukkan kinerja transformator pada berbagai frekuensi operasi, termasuk
adanya harmonik. Transformator instrumen harus mampu bekerja stabil dan akurat dalam
rentang frekuensi yang diharapkan dalam aplikasi tertentu. Evaluasi karakteristik frekuensi
melibatkan pengukuran rasio transformasi, kesalahan sudut fase, dan akurasi pada berbagai
frekuensi operasi. Karakteristik frekuensi yang buruk dapat menyebabkan kesalahan pengukuran
dan ketidakakuratan dalam sistem proteksi serta aplikasi lainnya.
Pemahaman yang mendalam tentang rasio transformasi, akurasi pengukuran, dan karakteristik
frekuensi transformator instrumen sangat penting untuk memastikan kinerja yang andal dan
akurat dalam berbagai kondisi operasi. Hal ini merupakan faktor kunci dalam menjaga keamanan
dan efisiensi sistem tenaga listrik.
E. Ketepatan Pemilihan dan Penggunaan Transformator Instrumen dalam
Melakukan Pengukuran
Transformator instrumen memegang peran penting dalam proses pengukuran pada sistem
tenaga listrik. Ketepatan dalam pemilihan dan penggunaannya sangat menentukan akurasi dan
keamanan dalam pengukuran. Berikut beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan:
1. Rasio Transformasi yang Tepat: Pemilihan rasio transformasi yang sesuai dengan kebutuhan
sangat penting. Rasio ini harus disesuaikan dengan rating tegangan atau arus pada rangkaian
utama dan rating operasi instrumen pengukuran. Hal ini akan memastikan bahwa pembacaan
yang diperoleh akurat dan aman.
2. Akurasi Pengukuran: Akurasi pengukuran merupakan parameter kritis dalam pemilihan
transformator instrumen. Transformator instrumen harus memiliki kelas akurasi yang sesuai
dengan kebutuhan aplikasi dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kesalahan rasio,
kesalahan sudut fase, dan efek beban untuk memastikan akurasi pengukuran yang tinggi.
3.Kemampuan Menangani Beban Lebih dan Kondisi Ekstrem: Transformator instrumen harus
mampu menahan arus lebih, tegangan lebih, dan kondisi gangguan lainnya tanpa mengalami
kerusakan atau kegagalan fungsi. Pemilihan transformator dengan rating beban lebih yang
memadai dan mempertimbangkan kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan getaran
sangat penting untuk menjaga keandalan dan keamanan dalam proses pengukuran.
4. Pemahaman Terhadap Karakteristik dan Spesifikasi: Memiliki pemahaman yang mendalam
tentang karakteristik rangkaian utama, persyaratan instrumen pengukuran, dan spesifikasi
transformator instrumen itu sendiri sangat penting. Hal ini akan membantu dalam pengambilan
keputusan yang tepat dalam pemilihan transformator instrumen.
5. Konsultasi dengan Pakar dan Referensi Standar: Konsultasi dengan pakar atau merujuk pada
standar dan pedoman industri terkait juga sangat dianjurkan. Hal ini akan membantu
memastikan keputusan yang tepat dalam pemilihan transformator instrumen sesuai dengan
kebutuhan dan spesifikasi yang ada.
Dengan memperhatikan aspek-aspek di atas, pemilihan dan penggunaan transformator
instrumen dapat dilakukan dengan lebih tepat, sehingga pengukuran pada sistem tenaga listrik
dapat dilakukan dengan akurat dan aman.
F. Ketepatan dalam Menganalisis Hasil
Pengukuran Transformator Instrumen
Setelah transformator instrumen digunakan untuk melakukan pengukuran, analisis yang tepat
terhadap hasil pengukuran sangat penting untuk memastikan keakuratan dan keandalan data yang
diperoleh. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil dalam menganalisis hasil pengukuran
transformator instrumen:
1.Pemahaman Terhadap Karakteristik Transformator: Langkah pertama adalah memahami
karakteristik transformator instrumen yang digunakan, termasuk rasio transformasi, akurasi
pengukuran, dan karakteristik frekuensi. Pemahaman ini akan membantu dalam menafsirkan data
pengukuran dengan benar.
2.Penyesuaian Hasil Pengukuran: Hasil pengukuran mungkin perlu disesuaikan untuk
mengompensasi kesalahan atau ketidaksempurnaan dalam sistem. Misalnya, jika terdapat kesalahan
sudut fase yang diketahui, hasil pengukuran dapat dikoreksi sesuai dengan kesalahan tersebut untuk
mendapatkan nilai yang lebih akurat.
3. Pemeriksaan Kesesuaian dengan Standar: Hasil pengukuran harus diperiksa untuk memastikan
bahwa mereka sesuai dengan standar dan persyaratan yang berlaku. Ini melibatkan memeriksa
apakah akurasi pengukuran memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan apakah ada
ketidaksesuaian yang perlu diperbaiki.

4. Interpretasi Data Pengukuran: Data hasil pengukuran harus diinterpretasikan dengan cermat
untuk mendapatkan pemahaman yang akurat tentang kondisi sistem. Ini melibatkan analisis
terhadap nilai-nilai yang diperoleh dan mengambil kesimpulan tentang kondisi sistem berdasarkan
informasi yang diberikan oleh pengukuran.

5. Pelaporan Hasil dan Rekomendasi: Hasil analisis pengukuran harus dilaporkan secara jelas dan
disertai dengan rekomendasi jika diperlukan. Ini akan membantu dalam pengambilan keputusan
yang tepat untuk operasi dan pemeliharaan sistem tenaga listrik.

Dengan melakukan analisis hasil pengukuran transformator instrumen dengan tepat, akan
memastikan bahwa informasi yang diperoleh dari pengukuran tersebut dapat dipercaya dan
digunakan secara efektif untuk menjaga kinerja dan keandalan sistem tenaga listrik.
SESI TANYA JAWAB
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai