Kelompok 4
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SILIWANGI
NOVEMBER 2018
BAB I
PENDAHULUAN
Listrik adalah salah satu kebutuhan pokok di masyarakat modern saat ini. Setiap
tahun kebutuhan listrik terus meningkat. Seiring dengan perkembangan industri,
energi listrik menjadi sangat vital dalam proses produksi suatu perusahaan. Seringnya
terjadi gangguan saat proses pendistribusian tenaga listrik dengan daya yang besar
dapat menyebabkan terganggunya pelayanan energi listrik oleh PLN ke pelanggan.
Ketersediaan listrik tidak lepas dari sitem transmisi yang bagus. Sistem tenaga listrik
memunyai 3 buah bagian penting yaitu sistem distribusi ke pelanggan, sistem transmisi
antar gardu induk dan pusat pembangkitan.
Transformator daya adalah suatu peralatan listrik yang berfungsi sebagai pemindah
tegangan listrik bolak-balik primer ke sekunder berdasarkan prinsip induksi magnetik
sehingga dapat menaikkan atau menurunkan tegangan. Pada saat proses penyuplaian
tenaga listrik sering terjadi gangguan, oleh karena itu dibutuhkan alat untuk
memproteksi peralatan sehingga dapat mengamankan pada saat terjadi gangguan.
Rele differensial adalah suatu rele yang bekerja didasarkan atas keseimbangan,
yaitu melakukan perbandingan terhadap arus sekunder transformator arus (CT) yang
ada di peralatan dan instalasi listrik yang harus dilindungi. Rele differensial digunakan
sebagai pengaman utama pada transformator saat adanya gangguan karena rele
sangat selektif dan bekerja sangat cepat. Tujuan utama pemasangan rele proteksi di
transformator tenaga adalah sebagai alat pengaman sehingga kerusakan akibat
gangguan dapat dikurangi sekecil mungkin.
LANDASAN TEORI
2.1 Transformator
Kumparan trafo terdiri dari beberapa lilitan kawat tembaga yang dilapisi
dengan bahan isolasi (karton, pertinax, dll) untuk mengisolasi baik terhadap inti besi
maupun kumparan lain. Untuk trafo dengan daya besar lilitan dimasukkan dalam
minyak trafo sebagai media pendingin. Banyaknya lilitan akan menentukan besar
tegangan dan arus yang ada pada sisi sekunder.
2) Inti Besi
Berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. Minyak trafo mempunyai sifat
media pemindah panas (disirkulasi) dan mempunyai daya tegangan tembus tinggi.
Pada power transformator, terutama yang berkapasitas besar, kumparan-kumparan
dan inti besi transformator direndam dalam minyak-trafo.
4) Bushing
1) Transformator Step Up
3) Autotransformer
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara
listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga
merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan
dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat
dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa.
4) Transformator
5) Transformator Pulsa
7) Transformator Pengukuran
Trafo arus digunakan untuk pengukuran arus yang besarnya ratusan amper dari
arus yangmengalir dalam jaringan tegangan tinggi. Disamaping untuk penguran arus,
trafo arus jugadigunakan untuk pengukuran daya dan energi, pengukuran jarak jauh
dan relay proteksi. Kumparan primer trafo arus dihubungkan seri dengan jaringan atau
peralatan yang akandiukur arusnya, sedang kumparan sekunder dihubungkan dengan
meter atau relay proteksi.
1) Arus inrus magnetisasi. Ini merupakan fenomena umum yang dapat terjadi
pada suatu gangguan internal (arus menuju tetapi tidak keluar dari
Transformator).
2) Level tegangan yang berbeda dan karenanya CT yang digunakan dari tipe, ratio
dan karakteristik unjuk kerja yang berbeda pula.
3) Pergeseran fasa pada bank Transformator hubungan Y - ∆.
4) Tap Transformator untuk kendali tegangan.
5) Pergeseran fasa dan atau Tap tegangan pada Transformator regulasi
2.2.4 Gangguan di Luar Daerah Pengamanan
I1 = i1
I2 = 0
Id = i1 - i2 = i1
Sehingga: Id = i1 + i2