TEKNISI K3
LISTRIK
H. KUSMAWADI,S.Pd.MM.
wadikusmawadi@gmail.com.
HP. 0813 4784 3015
Persyaratan K3 Listrik
pemasangan/pemeliharaan instalasi
perlengkapan dan peralatan listrik di
pemanfaatan listrik
Persyaratan K3 Peralatan
Instalasi Tenaga/Daya
Peralatan Instalasi Tenaga/ Daya
Parameter utama
Jenis beban
Kapasitas beban, meliputi :
Arus, Tegangan, Daya, dll
Frekuensi On-Off
Kategori penggunaan
Pemilihan Kontaktor
Tegangan kerja
Besarnya daya
Kemampuan hantar arus (kontaknya)
Jumlah kontak bantu yang dimiliki
Kategori penggunaan
Kategori Pemakaian
AC1 : Pemakaian untuk beban non-induktif
atau sedikit induktif
AC2 : Pemakaian untuk starting motor slipring
(starting, switching off)
AC3 : Untuk pemakaian pada starting motor
rotor sangkar. (starting, switching off)
AC4 : Pemakaian untuk jenis motor rotor
sangkar (starting, plugging atau
berbalik arah putaran)
TOLR (Thermal Overload Relay)
x M3 IN1
Lanjutan 2.3.3
Tentukan :
a. Kuat hantar arus sirkit cabang.
b. Setelan proteksi hubung pendek sirkit cabang.
c. Setelan proteksi saluran utama terhadap hubung pendek
bila sirkit cabang tersebut juga memasok motor rotor cincin I n = 68 A
Penyelesaian :
KHA Penghantar
• Sirkit A
Gawai proteksi 178 A
125% x 42A = 52,5 A
Sirkit cabang • Sirkit B
85A + 52,5A +67,5A = 178A
B 125% x 54,5A = 68,A
A C • Sirkit C
Gawai proteksi
105A x 108A 102Ax 125% x 68 = 85A
Sirkit 125% x 42A 125% x 54A 125% x 68A
Akhir 52,5A 67,5A 85A
Kuat hantar arus sirkit cabang
motor 125% x Iu motor terbesar + In
M M M masing-masing motor lain
Motort sangkar Motor sinkron Motor cincin
= 125 % x 42A+54A+68A = 181A
IN : 42A dengan autotrafo IN : 68A
IN : 54A
Lanjutan 2.4.1.
KHA Penghantar :
- Sirkit A = 125 % x 42 A = 52,5 A
- Sirkit C = 125 % x 68 A = 85 A
108 A + 42 A + 68 A = 218 A.
• Motor rotor cincin yang tersambung
Gawai proteksi x
218A+68A=286A
Sirkit Utama
KHA = 181+68=249A
x 1,5 x 68 = 102A x
KHA =
Gawai proteksi 1,25 x 68 = 85A Sirkit Cabang
= 108A + 42A + 68A
= 218 A M
KHA =
85A+42+54 Motor cincin
=181A 68A
•Gawai proteksi.
Satu untuk sirkit keluar.
Satu untuk sirkit masuk.
2.7.2. Jika motor menerima daya listrik lebih dari satu sumber,
masing-masing sumber harus mempunyai sarana pemutus kutub 4
(rangkaian fasa da netral).
2.8. Mesin las busur listrik.
mesin las busur listrik yang menggunakan transformator, penyearah, dan
motor generator.
2.8.1. Kuat hantar arus penghantar suplai.
KHA penghantar = I n x k
k = Faktor daur kerja mesin listrik.
(lihat tabel 5.15-1 PUIL 2000).
4. MESIN LAS BUSUR LISTRIK
PHB UTAMA
Kelompok Kelompok
instalasi tenaga Instalasi
Penerangan atau
Perlengkapan
3 fasa Instalasi Instalasi Instalasi
Fasa-1 Fasa-2 Fasa-3
6.4.4. KHA sakelar sirkit keluar minimal sama dengan KHA pengaman
proteksi.
6.4.5. Mekanisme sakelar dipilih degan buka tutup semua kutup secara
serentak/bersama-sama.
Lanjutan 6.4.5.
7.1. Rangkaian start stop atau alat-alat ukur asut motor listrik
dipotong pada sisi hilir PHB.
7.2. Nilai arus pengenal gawai proteksi/pengaman lebur biasanya
telah ditabelkan, yang disesuaikan dengan jenis motor yang
digunakan dan sistem asutnya. (contoh tabel terlampir).
7.3. Panjang kabel sirkit suplai dapat ditentukan berdasarkan KHA
pengaman lebur dan jenis sakelar pada sirkit masuk motor.
7.4. Pada beberapa literatur KHA patron/pengaman lebur diambil
maksimum 4 x KHA penghantar dan memenuhi
rumus : l 600 A/I n meter
A = Luas penampang penghantar.
I n = Arus nominal penghantar lebur.
Contoh :
Motor I n = 100 A, pengaman lebur pada PHB I n = 160A.
Kondisi motor memakai sakelar tanpa pengaman
l 600 70/100 = 262 meter.
Jika sakelar motor dilengkapi pengaman termis setara I n motor, dipilih
NYY 3 x 25 mm²
l 600 25/160 m = 94 meter.
8. MESIN PERKAKAS
68
Terima Kasih