Anda di halaman 1dari 18

INSTALASI LISTRIK II

Alat-alat Instalasi Listrik-Part 1

Sandi Budi Kurniawan,S.ST.,M.Tr.T.


PENDAHULUAN
 Instalasi listrik adalah susunan perlengkapan listrik yang berhubungan yang satu
dengan yang lain, serta memiliki ciri terkoordinasi, untuk memenuhi satu atau
sejumlah tujuan tertentu.
 Instalasi listrik mempunyai komponen-komponen antara lain: Sakelar listrik, stop
kontak, tusuk kontak/steker, lampu pijar, lampu tabung fluoresen atau TL,
fuse/sekering, fitting atau dudukan lampu serta pipa listrik.
 Peralatan instalasi listrik adalah alat-alat yang dipergunakan dalam pemasangan
instalasi listrik oleh para instalator agar p emasangan menjadi baik, rapih dan
menjamin keselamatan b aik pada pekerja maupun pada Konsumen Listrik.
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
KWH METER
kWH Meter Analog
 Bagian-bagian utama dari sebuah kWH meter analog adalah kumparan tegangan,
kumparan arus, sebuah piringan aluminium, sebuah magnet tetap, dan sebuah gir
mekanik yang mencatat banyaknya putaran piringan. Jika meter dihubungkan ke daya
satu fasa, maka piringan mendapat torsi yang membuatnya berputar seperti motor
dengan tingkat kepresisian yang tinggi. Semakin besar daya yang terpakai,
mengakibatkan kecepatan piringan semakin besar; demikian pula sebaliknya.
KWH METER
kWH Meter Digital
 KWh meter analog bekerja dengan prinsip induksi kumparan, lain halnya dengan KWh meter
digital yang bekerja dengan prinsip digital tentunya. KWh meter akan bekerja berdasarkan
pemrograman yang telah “dimasukkan” ke dalam mikroprosesornya.KWh meter digital layaknya
KWh meter analog akan menerima input berupa sinyal analog tegangan. Hanya saja melalui alat
ini, sinyal input analog tersebut akan dikonversi menjadi sinyal digital secara berkala.
PENGAMAN
 Pada setiap penghantar arus maka akan terjadilah panas. Untuk menjaga agar janagn terjadi kerusakan
– kerusakan pada instalasi listrik yang disebabkan karena terjadinya panas tersebut oleh beban yang
berlebihan atau adanya hubung singkat, maka perlu adanya pengaman instalasi tersebut. Macam
peralatan pengaman yang sering dipakai pada instalasi penerangan listrik adalah :

1. Pengaman lebur (Fuse)


Pengaman lebur yang kita kenal sebagai fuse atau sekering
dipergunakan untuk mengatasi gangguan arus hubung singkat.
Pengaman lebur harus dapat menghentikan arus apabila arus
tersebut pada temperatur ruang 35o C atau lebih dalam waktu
tertentu pada saluran atau hantaran kabel. Dengan kata lain
suatu saluran atau kabel dengan penampang tertentu
mempunyai pengaman lebur untuk arus maksimum yang
diperbolehkan (biasanya dinamakan arus nominal). Pada waktu
hubung singkat arus yang ditimbulkan adalah besar sekali
dan pengaman lebur harus segera dapat mematikan arus hubung
singkat tersebut.
PENGAMAN
2. MCB (Miniature Circuit Breaker)

 MCB (Miniature Circuit Breaker) berfungsi sebagai alat pengaman beban lebih dan hubung singkat. Cara kerja MCB adalah
memproteksi arus lebih yang disebabkan oleh terjadinya beban dan arus yang lebih karena adanya hubung singkat. Prinsip
kerjanya yaitu penggunaan sistem elektromagnetik untuk melakukan pemutusan hubungan yang disebabkan oleh kelebihan
beban dengan relai arus lebih. Bila elektromagnet yang dihasilkan dari dua keping logam yang disatukan atau lebih dikenal
dengan bimetal bekerja, maka akan memutus kontak yang terletak pada pemadam busur dan kemudian bekerja membuka
saklar. MCB yang digunakan di rumah-rumah diutamakan untuk memproteksi instalasi dari hubungan arus pendek, sehingga
pemakaiannya lebih diutamakan untuk mengamankan instalasi atau konduktornya.
PENGAMAN
2. MCB (Miniature Circuit Breaker)

 Batas arus dan nilai kurva pada MCB ditandai dengan kode dibawah nomor model. Contohnya pada gambar
disebelah, MCB tersebut mempunyai kode C60A.

 Cara membacanya, C merupakan jenis dari MCB yang berarti mempunyai ketahanan listrik lebih besar antara 5
sampai 10 kali.

 Sedangkan, 60A merupakan tegangan yang tertulis atau arus nominal yang nantinya akan difungsikan sebagai
batasan listrik pada MCB.

 Breaking capacity MCB atau kapasitas ketahanan pada komponen tersebut berfungsi sebagai daya maksimal dari
arus yang mengalir.

 Contohnya pada gambar di sebelah, MCB menunjukkan nilai besaran 6000A.

 Artinya komponen tersebut dapat menahan arus listrik hanya sampai 6000A, jika melebihinya maka
berkemungkinan tinggi MCB akan rusak.

 Kelas energi merupakan speksifikasi dari karakteristik MCB yang menyatakan tenaga maksimumnya.

 Pada umumnya, kelas energi terbagi menjadi tiga diantaranya class 1, class 2 dan class 3.

 Pada gambar disebelah, MCB mempunyai kelas 3 berarti energi yang melalui komponen tersebut bisa sampai 1,5L
Joule/detik.
PENGAMAN

 3. MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)


 MCCB (Moulded Case Circuit Breaker) berfungsi sebagai pemutus sirkuit
pada tegangan menengah. Dalam memilih circuit breaker hal-hal yang
harus dipertimbangkan adalah :
 Karakteristik dari sistem di mana circuit breaker tersebut dipasang.
 Kebutuhan akan kontinuitas pelayanan sumber daya listrik.
 Aturan-aturan dan standar proteksi yang berlaku.
 Fungsi utama dari MCCB ini adalah sebagai alat proteksi pada peralatan
listrik sehingga tidak terjadi short circuit (korslet) atau kerusakan atau
terbakar karena kelebihan arus listrik ataupun temperature. Perbedaan
utama antara MCCB dengan MCB adalah MCCB dapat mem-proteksi
peralatan listrik dari 15 Ampere hingga 2500 Ampere.
PENGAMAN

Type of Arus Operasi Waktu Operasi Aplikasi Kesesuain Arus Surja


MCCB Penggunaan
Type B Trips antara 3 dan 5 kali dari 0.04-13 seconds Domestik (penerangan dan Resistive load rendah
arus nominal (In) element resistif)
Type C Trips antara 5 dan 10 kali dari 0.04-5 seconds Komersial atau Industri Inductive load sedang
arus nominal (In)
Type D Trips antara 10 dan 20 kali 0.04-3 seconds Komersial atau Industri Inductive – tinggi
dari arus nominal (In) capacitive load
Type K Trips antara 8 and 12 kali dari 0.04-5 seconds Industri Inductive and tinggi
arus nominal (In) motor loads
dengan nila arus
start tinggi
Type Z Trips antara 2 dan 3 kali dari 0.04-5 seconds Sangat sensitif untuk short Alat medis sangat
arus nominal (In) circuit dan digunakan untuk rendah
perlindungan peralatan sensitif
seperti perlengkapan
semikonduktor
PENGAMAN
4. Surge Arrester

 Surge Arrester adalah suatu alat pelindung yang dipasang pada suatu jaringan instalasi listrik yang berfungsi
untuk melindungi berbagai peralatan eletronik yang ada pada jaringan listrik tersebut, saat terjadi
lonjakan tegangan (Over voltage) yang melebihi batas toleransi yang diperbolehkan.

 Fungsi Surge Arrester

 Surge Arrester berfungsi untuk membelokkan tegangan berlebih yang melebihi kapasitas maksimumnya
dan mengalirkan tegangan berlebih tersebut menuju Bumi (Grounding), dalam hal ini dibutuhkan sistem
grounding yang baik untuk bisa memaksimalkan fungsi arrester. Dengan sistem kerja Surge Arrester
tersebut, maka perangkat ini akan memberikan pengamanan terhadap peralatan elektronik akibat
tegangan kejut atau induksi petir.

 Cara Kerja

 Struktur material dari Surge Arrester terdiri dari dua buah lempeng logam yang didekatkan dengan atau
tanpa material elektrikum. Untuk lempeng pertana di hubungkan ke jalur kabel yang di amankan dan
lempeng kedua ke grounding tempat pelepasan tengangan lebihnya. Pada saat petir menyambar jaringan
listrik, tegangan listrik akan melonjak besar. Hal ini membuat dua logam pada arrester akan bekerja
saling terhubung dan menyalurkan arus listrik (sebagai konduktor). Namun fungsi konduktor ini tidak
akan mengenai sistem kelistrikan yang ada karena salah satu kutub itu akan meneruskan ke tempat
pembumian (Grounding). Sistem grounding harus bagus dengan nilai tahanan yang kecil sehingga tidak
mengganggu kinerja arrester. Dengan demikian adanya tegangan kejut atau surge tidak akan merusak
peralatan listrik, dan dengan tanpa memutuskan arus listrik sedikitpun.
PENGAMAN
5. ELCB

 Earth-Leakage Circuit Breaker (ELCB) adalah alat pengaman listrik dari resiko
kebocoran arus listrik. ELCB biasa dapat ditemukan di dalam panel listrik,
seperti MCB. Sekilas ELCB mirip dengan MCB, tetapi ELCB dan MCB ini
mempunyai fungsi yang berbeda. MCB berfungsi sebagai proteksi apabila
terjadi beban lebih (overload) ataupun hubung singkat (short circuit).
Sedangkan ELCB berfungsi sebagai proteksi apabila terjadi kebocoran arus
listrik / kesetrum.

 ELCB bekerja dengan mendeteksi arus listrik yang tidak seimbang. Sebagai
contoh, ketika seseorang menyentuh kabel listrik yang terbuka dari alat listrik
yang sedang menyala, maka arus listrik akan bocor dan mengalir melalui orang
tersebut. ELCB akan segera mendeteksi arus bocor ini dengan
membandingkan arus listrik yang mengalir pada fasa dan netral, yang ternyata
tidak seimbang, sehingga akan mengaktifkan relay untuk trip/switch off.

 ELCB mempunyai beberapa sensitivitas:

 10 mA untuk proteksi dengan kebutuhan tingkat sensitivitas tinggi, contohnya


untuk rumah sakit

 30 mA untuk proteksi terhadap manusia / kontak langsung

 300 mA untuk proteksi terhadap bahaya kebakaran / kontak tidak langsung


PENGHUBUNG (SAKLAR)
 Bermacam–macam penghubung atau saklar yang
dipasang di rumah atau pabrik mempunyai fungsi
untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian
listrik. Saklar–saklar terpenting yang dipergunakan
pada suatu instalasi daya listrik pabrik adalah:
 1. Saklar Pengungkit
 Pada instalasi rumah dan gedung sering digunakan
saklar pengungkit untuk menyalakan damn
mematikan lampu. Saklar pengungkit ini dapat disebut
juga sebagai saklar kotak karena sering dipasang
di atas sebuah kotak. Menurut fungsinya dapat
dibedakan menjadi:
 Saklar kutub satu
 Saklar kutub dua
 Saklar seri
 Saklar tukar
 Saklar silang
PENGHUBUNG (SAKLAR)
2. Saklar Tumpuk
 Saklar tumpuk ini mempunyai empat
kedudukan yang d apat diputar ke
kanan atau ke kiri dengan sudut
masing- masing 90 derajat, setiap
hubungan mempunyai hubungan
yang bertingkat.
PENGHUBUNG (SAKLAR)
3. Saklar Sandung
 Saklelar jenis ini mempunyai
hubungan tiga keadaan ya itu pada
posisi nol (0) saklar dalam keadaan
terbuka, pa da posisi satu (1) dan dua
(2) keadaan terhubung secara
bergantian. Pada sakelar sandung
bagian yang berputar adalah
porosnya, sedangkan kotak-
kontaknya tidak ikut berputar,
sehingga usia dari sakelar ini adalah
sangat panjang.
PENGHUBUNG (SAKLAR)
4. Saklar Tuas
 Sakelar tuas dilengkapi dengan bilah - bilah sebagai penghubung dan pemutus yang digerakkan secara
mekanis satu arah. Sakelar tuas dilengkapi dengan pisau-pisau sebagai peng hubung dan pemutus yang
digerakkan secara mekanis satu arah. Rangkaian pemindah sumber listrik yang dilakukan secara
manual. Rangkaian ini digunakan apabila sumber daya utamanya mati atau tidak dapat memberikan
daya ke beb an sehingga secara manual sumber dayanya dapat dipindah kan kepada sumber daya
cadangan dengan menarik saklar tuas yang digunakan sebagai saklar pemindahnya.
Bersambung……..

Anda mungkin juga menyukai