Republik Indonesia
IINTISARI
K3 LISTRIK
2015
INTISARI K3 LISTRIK
Isinya :
1. K3 LISTRIK
1.
K3 LISTRIK
1
Bahaya Listrik (Electrical) merupakan salah satu dari banyak
bahaya
Transformator Distribusi
G LV
MV Industri
Pembangkit Transmisi Distribusi Distribusi Pemanfaatan
primer
2
“Listrik sangat bermanfaat, sekaligus
sangat berbahaya.
Oleh karena itu perlu Proteksi”
Proteksi
Proteksi sitem tenaga listrik adalah suatu proses menjadikan
Pembangkitan, Transmisi, Distribusi, dan Pemanfaatan
(konsumsi) enegi listrik seaman mungkin dari efek-efek
kegagalan dan kejadian yang menempatkan sistem tenaga
pada risiko.
Note :
ANSI = American National Standards Institute
IEEE = Institute of Electrical and Electronics Engineers
3
Cuplikan dari ANSI/IEEE Std 242 tentang “Tujuan sistem
proteksi dan koordinasi sistem listrik”
Pemutaran Video :
4
Selain “ELCB (GFCI)” dan “Oveload Heater” pada Motor Control,
c). ACB (Air Circuit Breaker) : ada yang bisa trip sendiri, ada
yang dilengkapi Protective Relays
10
5
a).MCB (Miniatur Circuit Breaker)
MCB berfungsi mengamankan arus hubung singkat (short circuit)
dan pembatas daya (overload) , kerjanya berdasarkan dua
kendali.
Kendali panas terbuat dari elemen dwilogam yang akan bekerja
jika daya beban melebihi batas dan kendali elektromagnetik
untuk arus hubung singkat akan bekerja jika arus yang
mengalir
jauh melampaui arus nominal yang ditentukan; biasanya setelan
pengaman ini 6 s/d 12 kali arus nominal, tergantung dari tipe
MCB tersebut apakah tipe lambat atau cepat.
12
6
Tunjukkan dan jelaskan
MCB (Miniatur Circuit Breaker)
sebagai penegasan penjelasan
13
14
7
Teknologi MCB
15
Keterangan :
1. Bodi dan tutup
2. Peredam busur api
3. Blok sambungan
4. Penggerak lepas-sambung
5. Kontak bergerak
6. Data kelistrikan dan pabrik pembuat
7. Unit magnetik trip
16
8
c). ACB (Air Circuit Breaker)
ACB (Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breaker dengan sarana
pemadam busur api berupa udara. ACB dapat digunakan pada tegangan
rendah dan tegangan menengah. Udara pada tekanan ruang atmosfer
digunakan sebagai peredam busur api yang timbul akibat proses
switching maupun gangguan.
Pengoperasian pada bagian mekanik ACB dapat dilakukan dengan
bantuan solenoid motor ataupun pneumatik.
LV-ACB:
Voltage = 250V dan 660V
Current Rating = 800A-6300A
Interrupting Rating = 45kA-170kA
MV-ACB:
Tegangan = 7,2kV dan 24kV
Current Rating = 800A-7000A
Interrupting rating = 12,5kA-72kA
17
9
e). VCB (Vacuum Circuit Breaker)
Vacuum circuit breaker memiliki ruang hampa udara untuk
memadamkan busur api, pada saat circuit breaker terbuka (open),
sehingga dapat mengisolir hubungan setelah bunga api terjadi, akibat
gangguan atau sengaja dilepas.
tampak dalam
19
f). SF6 CB
(Sulfur Hexafluoride Circuit Breaker)
SF6 CB adalah pemutus rangkaian yang menggunakan gas SF6 sebagai
sarana pemadam busur api.
Gas SF6 merupakan gas berat yang mempunyai sifat dielektrik dan sifat
memadamkan busur api yang baik sekali.
Prinsip pemadaman busur apinya adalah Gas SF6 ditiupkan sepanjang
busur api, gas ini akan mengambil panas dari busur api tersebut dan
akhirnya padam.
Rating
tegangan CB
antara 3.6 KV
- 760 KV.
20
10
Circuit Breaker dengan Rele Proteksi
21
22
Source : PLN Corporate University
11
23
Source : PLN Corporate University
24
Source : PLN Corporate University
12
2.Fuse
Patron leburnya akan lebur jika ada arus yang besarnya jauh melampaui
arus nominal pengaman tersebut , sehingga patron lebur/sekring
tersebut putus dan tidak bisa digunakan lagi.
Pengaman tersebut akan bekerja jika arus gangguan atau arus hubung
singkat melampaui setelan nominal alat pengaman tersebut dan dapat
disetel lagi jika gangguan sudah teratasi.
Sekering otomatis
25
26
13
Tunjukkan dan jelaskan
Fuse sebagai penegasan
penjelasan
27
28
14
Alat (Gawai) Proteksi listrik dalam Pemeliharaan listrik:
Aplikasi Circuit Breaker dan Aplikasi Fuse
15
Bahaya listrik (Electrical Hazard):
1.Shock = tersengat listrik = kesetrum
4.Bahaya lainnya :
a.Bahaya Induksi Electromagnetic ketika sedang melakukan pekerjaan
pemeliharaan listrik
b.Bahaya radiasi ketika sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan
listrik
c.Bahaya terpeleset ketika sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan
listrik
d.Bahaya jatuh dari ketinggian ketika sedang melakukan pekerjaan
pemeliharaan listrik
e.Bahaya tersentuh panas pada peralatan listrik ketika sedang
melakukan pekerjaan pemeliharaan listrik
f.Dan lain-lain
31
Bahaya listrik
adalah
SHOCK, ARC &
BLAST plus
Bahaya lainnya
32
16
Paper of Electrical Hazard : Shock, Arc, Blast
33
Electrical Hazards
Electrical Safety Handbook- PUIL 2011
John Cadick, based on Page 5 : Page 6 - 8
NFPA70E, OSHA, NEC, NESC Pada Instalasi, ada bahaya : Proteksi untuk keselamatan :
Shock
a). Arus kejut listrik 1).Terhadap kejut listrik
(Sentuh Langsung & tak langsung)
Blast
c). Penyulutan atmosfer ledak 3). Terhadap Arus lebih
yang potensial 4). Terhadap Arus gangguan
17
Shock (electric)
= Tersengat listrik
= Kesetrum
= Stimulasi fisik atau trauma
yang terjadi sebagai akibat
dari mengalirnya arus listrik
lewat melalui tubuh.
(The physical stimulation or trauma that occurs as a result of
electric current passing through the body.)
35
36
18
Proteksi sentuh langsung dan tidak langsung-Lanjutan
37
19
PERSYARATAN UMUM INSTALASI
LISTRIK (PUIL) 2011
1. Merupakan SNI 0225 : 2011
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.12 tahun 2015 tanggal 9 April 2015
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik ditempat kerja :
1). Pasal 5 Ayat 3 : Standar bidang kelistrikan sebagaima dimaksud pada
ayat (1) meliputi :
a. Standar Nasional Indonesia
b. Standar Internasional dan/atau
c. Standar Nasioanal negara lain yang ditentukan oleh Pengawas
Ketenagakerjaan Spesialis K3 Listrik.
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.12 tahun 2015 tanggal 9 April 2015
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik ditempat kerja :
1). Pasal 15 : Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.KEP. 75/MEN/2002 tentang
pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Nomor SNI 04-0225-2000
mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) ditempat
kerja, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No.36 tahun
2014 tanggal 24 Desember 2014 tentang Pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia 0225:2011 (PUIL 2011) dan Standar Nasional Indonesia
0225:2011/Amd 1: 2013 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik
(PUIL 2011) Amandemen 1 sebagai Standar Wajib.
39
20
Kurva IEC 479
41
1 Tidak terasa
21
Shock karena Perilaku yang tidak aman (Unsafe Act)
43
44
22
Pemutaran
beberapa Video :
45
23
Tahanan pentanahan (Earth Resistance) diukur dengan
menggunakan Alat “Earth Resistance Tester”.
47
Pemutaran Video
Cara menggunakan
“Earth Resistance Tester”
(5 menit)
48
24
Pasang ELCB :
49
3. SNI 04-6956.1-2003 tentang RCCB untuk rumah tangga, dan SNI 04-6956.2.1-2005
tentang RCCB yang Berfungsi Tak Tergantung dari Tegangan Saluran
4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral no.16 tahun 2009 tentang
pemberlakuan SNI mengenai RCCB sebagai standar wajib, dan No. 20 tahun 2012 tentang
wajib menggunakan material instalasi listrik rumah tinggal yang telah memenuhi SNI
(Standard Nasional Indonesia) dan ber-ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) / RCCB
(Residual Current Circuit Breaker).
5. Direktorat Jendral Ketenagalistrikan : Gambar standar instalasi rumah tipe 25, 36, 45
6. NFPA 70E year 2012 : GFCI on Page 17 (20 of 109 pdf file)
7. OSHA 1910 Sub Part S-Electricl 932 pages (846 pages pdf file) , GFCI on Page 847 (761 0f
846 pdf file)
50
25
Standar SNI untuk Pasang ELCB
51
52
26
53
54
27
55
56
28
OSHA 1910 Sub Part S-Electricl, 932 pages (846
pages pdf file) , GFCI on Page 847 (761 pdf file) :
57
29
Tunjukkan dan jelaskan
ELCB sebagai penegasan
penjelasan
(5 menit)
59
60
30
Pemutaran Video :
Tutorial pemasangn ELCB
(7 menit)
61
31
Instalasi Pemasangan ELCB untuk KWH meter Pasca bayar
63
64
32
Pekerja listrik tidak
dianjurkan bekerja sendirian,
harus selalu bekerja 2 orang
(Electrician + Helper).
33
Lepaskan korban dari sengatan listrik menggunakan Isolator
67
Pemutaran Video :
Banana Shock
(1 menit)
68
34
3 kalimat penting yang terkait
dengan bahaya Shock :
1. Orang kesetrum biasanya mati, kalau
tidak mati dia saat itu sedang beruntung.
69
Arc (electric)
= Percikan api
Kebakaran (Fire)
= Terlepasnya energi panas dan cahaya
yang disebabkan oleh kerusakan listrik
dan setelah itu peluahan listrik melalui
insulator listrik, seperti udara.
(The heat and light energy release that is caused by the electrical
breakdown of and subsequent electrical discharge through an
electrical insulator, such as air).
70
35
Jenis-jenis Arc :
71
72
36
Figure : Thermal burns caused by
high-voltage electric arc.
73
74
37
Penggunaan APD yang benar untuk mencegah efek dari Arc
Flash = Arc yang timbul karena Short Circuit
75
76
38
Segitiga api (Fire Triangle)
FIRE
77
39
Pemutaran Video :
1. Kebakaran di Gedung
Sekretariat Negara
(2 menit)
2. Kebakaran di daerah
perumahan kumuh
(3 menit)
3. Dan yang lain
79
80
40
Lebih rinci sebagai berikut :
For example :
#12AWG 7 strand copper wiring used in many homes has a resistance
of 2.05 ohms (Ω)/1000 ft.
If we have an outlet 50 feet from the breaker panel.
R= (2x50 ft) x (2.05 Ω/1000 ft.) = 0.205 Ω
While we still have 82 watts being dissipated over the length of the
wiring, 800 watts is being dissipated at the point of the HRC.
81
82
41
Infrared Thermography (Thermovision Camera ukuran besar)
sebagai pengukur “Heat”
83
PemutaranVideo :
Simulasi isolasi
kabel terbakar
(2 menit)
84
42
Blast (electric)
= Ledakan :
85
Molten Metal
35,000 °F
Pressure Waves
Sound Waves
Intense Light
86
43
Blast (ledakan) :
Blast yang berasal dari equipment
yang pemeliharaannya kurang baik ,
misalnya :
-Tranformator meledak
-Battery meledak
-Dan lain-lain
44
Cara mencegah Blast yang berasal
dari equipment yang
pemeliharaannya kurang baik :
Tidak Terpelihara
(Tidak Bersih & Tidak Dicat)
90
45
Menurut John Moubray dalam bukunya RCM II, mengatakan
91
Third Generation :
Condition Monitoring (PdM)
Design for Reliability and
Second Generation : Maintainability
Scheduled Overhaul (PM) Small, Fast Computer
System for Planning and Failure mode and effect analyses
First Generation : Controlling work Expert System
Fix it when it broke Big, Slow Computer Multiskilling and Teamwork
46
Pemeliharaan Listrik terdiri dari :
93
1. Availabiliy
= Ketersediaan
= Siap pakai = Ready for use
2.Reliability
= Kehandalan = Keandalan
= Tidak sering rusak
3.Maintainability
= Kemampurawatan
= Mudah dipelihara
94
47
JSA (Job Safety Analysis)
Kolom pertama yaitu “Sequence of Basic Jobs Steps” pada
hakekatnya merupakan Standard Procedure termasuk untuk
bidang Pemeliharaan.
95
96
48
2. Blast yang terjadi karena
Interrupting Rating (Breaking
Capacity) yang tidak benar pada
CB & Fuse
MCB 16 A, 10 kA
98
49
MCB 40 A, 10 kA
99
100
50
Data “Interrupting Rating (Breaking Capacity)” dari
Gambar satu garis (Single line diagram) (2)
Contoh :
Interrupting
Rating = 40 KA
101
102
51
Data Hubung Singkat sisi sumber PLN 20 KV/400V (1)
103
Contoh Soal :
Suatu bangunan tinggi menggunakan transformator minyak 2500
KVA, 20 KV/400 VOLT dengan impedansi 7%, jika data hubung
singkat sisi sumber PLN 20 KV seperti tabel diatas dan kontribusi
beban motor utilitas bangunan tersebut adalah 50% dari arus
nominal transformator, tentukan rating kapasitas pemutusan kA
dari Circuit Breaker induk pada PUTR (Panel Utama Tegangan
Rendah) agar instalasi listrik bangunan tersebut cukup aman dan
terproteksi?
Jawaban :
Semua angka dilihat dari Tabel diatas :
Dengan impedansi 7% trafo & data arus hubung singkat sumber
primer 20 kA, diperoleh arus hubung singkat sisi 400 V
transformator 49.02 kA.
Kontribusi arus hubung singkat dari motor adalah 4 x 50% arus
nominal trafo = 7.22 kA ( berdasarkan arus starting DOL = 2 ~ 4
kali ). Jadi total kA= 49.02+7.22 = 56.24 kA
Jika kita menginginkan proteksi lebih 120% dan agar umur
Circuit Breaker induk PUTR lebih panjang maka digunakan Circuit
Breaker dengan rating lebih besar dari (120% x 56,24 kA),
diputuskan sebesar 75 kA.
104
52
Pemutaran Video :
Interrupting Rating & Blast
105
53
Bahaya-bahaya lain
Yang dimaksud bahaya-bahaya lain dari listrik adalah bahaya-
bahaya yang selain Shock, Arc & Blast :
Cara mencegahnya :
Hati-hati, Hindari Unsafe Condition & Unsafe Acts,
Gunakan APD yang tepat dan baik, Patuhi rambu-rambu
yang dipasang, Patuhi prinsip-prinsip K3 Umum, dan K3
Spesialis.
107
2.
CHECK LIST
PENCEGAHAN
BAHAYA LISTRIK
108
54
CHECK LIST Cara mencegah bahaya SHOCK
Uraian Temuan Rekomendasi
1.Jangan membiasakan diri mencoba secara
sengaja maupun tidak sengaja memegang benda-
benda logam yang kemungkinan bisa ada
tegangan listriknya.
55
Cara mencegah bahaya BLAST karena
Pemeliharaan yang kurang baik pada Peralatan
Uraian Temuan Rekomendasi
1.Laksanakan pekerjaan Pemeliharaan (PM, PdM,
dan CM) sesuai dengan prosedur-prosedur
pemeliharaan (Maintenance Prosedures).
2.Lakukan JSA (Job Safety Analysis) untuk setiap
pekerjaan Pemeliharaan (PM, PdM, CM)
f. Dan lain-lain :
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
112
56
3.
IDENTIIKASI
POTENSI
BAHAYA LISTRIK
113
2.Isolasi bagian-bagian terbuka yang bertegangan. 2. Ada bagian-bagian terbuka yang bertegangan yang
tidak diisolasi
3.Beri tutup yang aman pada bagian-bagian yang 3. Ada bagian-bagian yang bertegangan, tetapi tidak
bertegangan diberi diberi tutup yang aman
4.Beri pagar pengaman pada bagian-bagian bertegangan 4. Ada bagian-bagian bertegangan yang kemungkinan bisa
yang kemungkinan bisa tersentuh manusia secara tidak tersentuh manusia secara tidak sengaja, tetapi tidak diberi
sengaja, pasang peralatan Interlocking (bila perlu). pagar pengaman.
5.Pasang Grounding pada Instalasi listrik 5. Ada Instalasi listrik yang tidak dipasang Grounding.
6.Pasang Grounding pada bagian-bagian yang 6. Ada bagian-bagian yang kemungkinan bisa bertegangan
kemungkinan bisa bertegangan (misalnya frame dari (misalnya frame dari motor, dan lain-lain) tetapi tidak
motor, dan lain-lain) dipasang Grounding
7.Pasang ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) dengan 7. Ada instalasi listrik tegangan rendah (terutama indoor)
sensitivity maksimum 30 mA. Nama lain dari ELCB adalah yang tidak dipasang ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
GPAS (Gawai Proteksi Arus Sisa), alias RCCB (Residual dengan sensitivity maksimum 30 mA. Nama lain dari ELCB
Current Circuit Breaker), alias RCD (Residual Current adalah GPAS (Gawai Proteksi Arus Sisa), alias RCCB
Detector), alias GFCI (Ground Fault Current Interrupter). (Residual Current Circuit Breaker), alias RCD (Residual
Current Detector), alias GFCI (Ground Fault Current
Interrupter).
8.Laksanakan LOTO (Lock Out Tag Out) sewaktu 8. Tidak diLaksanakan LOTO (Lock Out Tag Out) sewaktu
melakukan pekerjaan listrik. melakukan pekerjaan listrik.
9.Gunakan PPE yang tepat, baik, dan benar 9. Tidak diGunakan PPE yang tepat, baik, dan benar
114
57
Mengidentifikasi potensi bahaya listrik “senada” dengan
Cara mencegah bahaya listrik
Cara mencegah bahaya Ada potensi Bahaya
ARC FLASH ARC FLASH , jika :
1.Pada saat melakukan pekerjaan Pemeliharaan, harus 1.Pada saat melakukan pekerjaan Pemeliharaan, listriknya
selalu listriknya dimatikan dulu (off & LOTO), kecuali TIDAK dimatikan dulu (off & LOTO), kecuali terpaksa.
terpaksa.
2.Hindarkan kemungkinan terjadinya short circuit, dan 2. Tidak dilakukan kemungkinan untuk menghindari
pastikan harus ada alat proteksi (CB atau Fuse) terjadinya short circuit, dan tidak ada alat proteksi (CB
atau Fuse)
3. Hindari Kondisi tidak aman (Unsafe condition) dan 3. Tidak ada upaya menghindari Kondisi tidak aman
Perilaku yang tidak aman (Unsafe Act) (Unsafe condition) dan Perilaku yang tidak aman (Unsafe
Act)
4. Gunakan Alat Pelaindung Diri (APD) yang tepat, baik 4. Tidak digunakan Alat Pelaindung Diri (APD) yang baik
dan benar dan benar
116
58
Mengidentifikasi potensi bahaya listrik “senada” dengan
Cara mencegah bahaya listrik
b. Bahaya radiasi ketika sedang melakukan pekerjaan b. Ada radiasi ketika sedang melakukan pekerjaan
pemeliharaan listrik pemeliharaan listrik
c. Bahaya terpeleset ketika sedang melakukan pekerjaan c. Ada kemungkinan seseorang bisa terpeleset ketika
pemeliharaan listrik sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan listrik
d. Bahaya jatuh dari ketinggian ketika sedang melakukan d. Ada kemungkinan seseorang bisa jatuh dari ketinggian
pekerjaan pemeliharaan listrik ketika sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan listrik
e. Bahaya tersentuh panas pada peralatan listrik ketika e. Ada kemungkinan seseorang bisa tersentuh panas pada
sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan listrik peralatan listrik ketika sedang melakukan pekerjaan
pemeliharaan listrik
117
4.
RIKSA UJI
YANG BERKAITAN
LANGSUNG DENGAN
K3 LISTRIK
118
59
Pemeriksaan & Pengujian (Riksa Uji) Listrik
No. JENIS FUNGSI RIKSA UJI UNTUK
RIKSA UJI GEN MOT TRF FDR INS BAT
TR
01. Insulation Resistance Offline : Untuk mengetahui tahanan isolasi pada V V V V V
(megger) Test Teganngan rendah sampai dengan Menengah
02. PI (Polarization Index) Offline : Untuk mengetahui kondisi winding : V V V
Test lembab (moist), kotor (dirt), kontaminasi
03. Hi Pot Test Offline : Untuk mengetahui kondisi isolasi baru, V V V V
untuk Tegangan Menengah keatas
04. Tangen Delta Test Offline : Untuk mengetahui kondisi isolasi, V V V V
untuk Tegangan Menengah keatas
05. Partial Discharge Test Offline & Online :Untuk mengetahui kondisi V V V V
isolasi, untuk Tegangan Menengah keatas
06. Earth Resistance Test Offline & Online : Untuk mengetahui tahanan V V V V V
pentanahan maksimum 5 Ohm
07. DC Resistance Test Offline : Untuk mengetahui nilai tahanan V V V
winding, penyimpangan kl. 2%
08. Surge Comparison Test Offline : Untuk mengetahui kondisi turn, coil, V V V
winding, misalnya turn to turn short, dll
09. Ring flux Test (EL CID) Offline : Untuk mengevaluasi kondisi V V
keseluruhan laminasi core iron
10. Short Circuit Field Turn Offline : Untuk mendeteksi short circuit turn, V V
Test kesalahan jumlah turn
11. Voltage Drop Test for Offline : Untuk mendeteksi gangguan pada V V
Rotor DC winding Rotor DC
12. Zero Adjustment (Brush Offline : Untuk mendeteksi Sparking yang V V
Rocker Adjustment) terjadi pada Carbon Brush dan Commutattor
pada mesin DC
13. Grawler Test Offline : Untuk mendeteksi kondisi rotor V V
dengan menginduksikan magnetic ke rotor bar
119
120
60
Pemeriksaan & Pengujian (Riksa Uji) Listrik – Lanjutan 2
121
122
61
1.
Insulation
Resistance
Testing
123
62
3). IR#5 : IEEE Std P43-2000:
125
126
63
2.
PI
(Polarization Index)
Testing
127
128
64
9). Ref.PI#9 : Chuck Yung-EASA
Contoh PI test untuk Motor 3 phase disuatu Oil& Gas Plant-October 2016
Menggunakan interpretasi dari EASA,
Auto assessement :Jika PI<2 dinyatakan FAIL
130
65
3.
Hi Pot
Testing
131
66
4). Ref.HP#4 : Untuk Hi Pot Motor, Generator,
Transformer
133
4.
Tangen Delta
Testing
134
67
4. Teknologi keempat adalah “Tangen Delta Test”:
136
68
137
5.
Partial Discharge
Testing
138
69
5. Teknologi kelima (paling modern sampai saat ini) adalah
“Partial Discharge (PD) Test”:
Untuk Tegangan Menengah keatas.
140
70
141
142
71