a) Kontinyuitas suplai daya. Kontinyuitas suplai daya dapat terpenuhi apabila aliran listrik
yang menuju beban selalu terpenuhi. Agar kontinyuitas suplai daya selalu terpenuhi,
maka harus disediakan suplai listrik cadangan ketika suplai daya utama terganggu. Suplai
daya cadangan berupa generator set.
b) Keamanan instalasi listrik Pengaman terhadap gangguan listrik sangat diperlukan
karena menyangkut keselamatan orang banyak, (terutama di dalam rumah sakit).
c) Besaran-besaran listrik sesuai dengan standar yang berlaku. Besaran-besaran listrik yaitu
tegangan, arus, frekuensi, sistem pengaman, dan sistem pentanahan harus diperhatikan
karena menentukan baik tidaknya sistem instalasi listrik.
Jenis - jenis Instalasi Listrik
A. Menurut jenis arus listrik yang disalurkan
1. Instalasi Arus Searah 2. Instalasi Arus Bolak Balik
Instalasi arus searah pada umumnya bekerja pada tegangan Instalasi arus bolak-balik pada umunya bekerja pada
110 V, 220 V dan 440 V, di Indonesia penggunaannya
tegangan 110 V, 220 V, 380 V, 500 V, 1000 V, 3000 V,
adalah industri yang berdasarkan elektronika seperti PT
KAI ( Kereta Api Indonesia ) pada pelayanan KRL ( Kereta 5000 V, 6000 V, 10.000 V dan 15.000 V. Di Indonesia
Api Listrik ). Instalasi ini sudah jarang digunakan karena jaringan dari PT. PLN tegangan yang digunakan adalah
hanya digunakan pada pabrik (industri), rumah tangga
220 V dan 380 V dan penggunaannya banyak dipakai
tertentu, kapal laut, dan lain-lain. Alat pembangkit arus
searah ialah generator arus searah dan listrik tenaga untuk rumah tangga, industri, komersial dan penerangan
matahari (Solar Cell). jalan umum. Alat untuk membangkitkan arus bolak-
balik digunakan alternator dan inverter.
Jenis - jenis Instalasi Listrik
B. Menurut Besar Tegangan yang Digunakan
sering terjadi dalam keadaan sistem berjalan b) Kontrol, untuk membuka atau menutup sirkit instalasi
normal adalah gangguan arus lebih atau selama kondisi operasi normal untuk tujuan operasi dan
perawatan.
biasa disebut beban lebih. Jenis gangguan
lain yang juga sering terjadi adalah c) Proteksi, untuk pengamanan kabel, peralatan listrik
gangguan arus hubung singkat atau short dan manusianya terhadap kondisi tidak normal seperti
beban lebih, hubung singkat dengan memutuskan arus
circuit. gangguan dan mengisolasi gangguan yang terjadi.
Sistem Pengaman Instalasi Listrik
1. Sekering (Fuse)
Fuse berfungsi untuk mengamankan sistem instalasi dari kemungkinan terjadinya hubung
singkat atau beban lebih. Bekerja berdasarkan besar arus yang melewatinya, ketika
besarnya arus yang lewat melebihi nilai yang tertera pada badan fuse, maka bagian dalam
fuse yang menghubungkan kedua terminal langsung lebur atau meleleh.
Sistem Pengaman Instalasi Listrik
2. Miniature Circuit Breaker (MCB)
Minature Circuit Breaker (MCB) adalah pengaman yang digunakan sebagai pemutus arus
rangakaian, baik arus nominal maupun arus gangguan. MCB merupakan kombinasi fungsi
fuse dan fungsi pemutus arus. MCB dapat digunakan sebagai pengganti fuse dan juga
untuk mendeteksi arus lebih.
Sistem Pengaman Instalasi Listrik
3. Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)
Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) adalah pengaman yang digunakan sebagai
pemutus arus listrik, baik arus nominal maupun arus gangguan. MCCB mempunyai unit
trip yang dapat diset ( merupakan pengaman terhadap arus lebih ) dan (merupakan
pengaman terhadap arus short circuit). MCCB memiliki arus nominal hingga 3200 A dan
kapasitas pemutusan short circuit hingga 150 kA pada jaringan tegangan rendah.
Sistem Pengaman Instalasi Listrik
4. Air Circuit Breaker (ACB)
Air Circuit Breaker (ACB) adalah pengaman yang digunakan sebagai pemutus arus
rangakaian, baik arus nominal maupun arus gangguan. ACB sama dengan MCCB tetapi
medianya menggunakan udara. Rating pengaman yang dipakai dapat diketahui dari arus
nominal yang melalui saluran tersebut kemudian disesuaikan dengan rating dari katalog.
Air Circuit Breaker (ACB)
Hubung singkat merupakan bahaya terbesar terhadap kontinyuitas pelayanan. Peralatan proteksi harus
mampu mengatasi pengaruh hubung singkat. Arus hubung singkat atau short circuit current
mempunyai nilai lebih besar dari arus rata-rata atau arus normalnya. Hal ini dapat menyebabkan
kerusakan pada peralatan dan membahayakan manusia.
a) Menentukan arus dan tegangan maksimum dan minimum pada bagian - bagian atau titik - titik
tertentu dari suatu sistem tenaga listrik.
b) Menentukan setingan relay dan koordinasi pengaman untuk mengamankan sistem dari keadaan
abnormal dalam waktu yang seminimal mungkin.
TERIMAKASIH