Anda di halaman 1dari 3

RESUME MODUL 10

SISTEM UTILITAS 2
SISTEM MEKANIKAL ELEKTRIKAL
A. Pengertian Sistem Distribusi Elektrikal & Elektronikal
Sistem distribusi elektrikal adalah salah satu sistem yang dirancang dan dibangun untuk
memasok daya listrik untuk semua beban, dimulai dari instalasi sumber (sumber) hingga instalasi
beban (beban). O Sesekali dengan batasan, sistem distribusi elektrikal yang dibahas adalah instalasi
listrik di gedung, dengan pasokan tegangan menegah (TM) dari sumber PLN dengan sumber
cadangan dari genset.

B. Kelompok Sistem Distribusi Elektrikal Dan Elektronika Pada Bangunan Tinggi


 Sistem Pembangkit Listrik
 Sistem Tataangan / Tata Cahaya
 Sistem Tata Suara (Sistem Suara)
 Sistem Jaringan Telepon
 Jaringan Kabel Komputer / Data / Multimedia
 Sistem Otomatisasi Bangunan
 Sistem Instalasi Penangkal Petir

C. Sistem Pembangkit Listrik


 Pada sistem konvensional terdapat dua sistem pembangkit listrik di dalam gedung tinggi,
yaitu:
 Sistem sumber utama dari pasokan Listrik Negara (PLN) dengan sumber tegangan
menengah
 Sistem pembangkit listrik menggunakan pengaturan generator setiing
 Tenaga surya dengan menggunakan kolektor surya (photovoltaic)
 Tenaga angin (turbin angin)
 Biogass

D. Sistem Pembangkit Listrik


Hal yang perlu diperhatikan dalam instalasi yaitu instalasi dalam, pengatur utama, trafo,
baterai dan panel. Pembangkit listrik darurat, pembangkit listrik siaga, untuk pembangkit listrik
100% daya siaga seperti rumah sakit, hotel.
 Umumnya tenaga listrik siaga diadakan untuk menggerakkan dipindahkan 2 angkat,
penerangan umum, vemtilasi mekanis, sehingga diperlukan sedikitmya 25% daya
siaga.
 set diesel generator set, diperlukan pula UPS (catu daya tidak terputus) untuk ruang
komputer, ruang operasi rumah sakit, telekom, kipas untuk ruang tekan darurat dan
lain-lain. Baterai kering yang digunakan lazimnya nikel-kadmium. Untuk kontinuitas
suplai tenaga listrik, gunakan instalasi baterai vang besar + inverter statis, gunakan
alat untuk mengubah arus DC menjadi AC.
E. Sistem Pembangkit Dari Pasokan Listrik Utama
Daya Listrik pada umumnya dipasok dari Pembangkit Tenaga Listrik melalui jaringan kabel
tegangan tinggi (TT, di atas 20.000 volt), yang kemudian dikembalikan ke tegangan menengah (TM,
antara 1.000-20.000 volt) dan tengangan rendah (TR, cari 1.000 volt) oleh trasformator yang
ditempatkan di gardu-gardu listrik, seperti gambar di bawah ini.

F. Sistem Pembangkit Dari Pasokan Listrik Cadangan


Jika aliran listrik PLN terhenti, maka pasokan daya listrik yang diambil dari pembangkit
listrik cadangan (generator set), yang digerakkan dengan bantuan mesin diselamatkan. Genset
diletakan di dalam ruangan yang kedap suara, agar suara yang ditimbulkan oleh mesin diselamatkan
dari aktivitas dalam bangunan.
 Generator set adalah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanikal, biasanya menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal
sebagai pembangkit listrik. Generator mendorong mutan listrik untuk memindahkan
sirkuit eksternal, tetapi generator tidak menghasilkan listrik yang sudah ada di dalam
kabel lilitannya.

G. Jaringan Kabel Listrik


Listrik dihantarkan oleh kabel yang berfungsi sebagai konduktor. Kabel yang digunakan
beragam Jenis dan dengan ukuran yang disesuaikan dengan penggunaan tingkat yang perlu
dihantarkan. Selanjutnya, kabel diberi warna untuk mendefinisikan penggunanya dalam instalasi
jaringan listrik.
Sistem bisa mengeluarkan semua perangkat elektronik, bahkan sampai diterbitkan gelap dan
sorot lampu, atau parsial (hanya piranti elektronik tertentu seperti sistem pencahayaan dan
keamanan)

H. Perancangan Instalasi Listrik


 Untuk memasang instalasi listrik gedung harus lebih dulu menaksir beban total seluruh
gedung dan menentukan lokasi transformator dan tabung-tabung instalasi.
 Beban total yang harus dimiliki setelah perancangan selesai, tetapi ini diperlukan beberapa
bulan, oleh karena itu perlu diadakan perhitungan-perhitungan Pra Rencana.
 Sebelum melakukan perancangan instalasi listrik, harus diketahui kelompok pembebanan
pada bangunan.
I. Kelompok Pembebanan Listrik Pada Bangunan Tinggi
 Instalasi listrik.
 Hentikan kontak untuk peralatan rumah tangga motor- motor kecil.
 Ventilasi gedung dan AC.
 Plambing dan sanitair.
 Transportasi Vertikal.
 Peralatan dapur.
 Peralatan khusus, laboratorium.

Instalasi menjadi dua bagian yaitu: 1. Instalasi untuk penerangan. 2. Instalasi untuk power
(umur, AC, pompa dan lain-lain).
J. Syarat Perancangan Instalasi Listrik
 Fleksibilitas Jaringan harus memberl keluarkan untuk menambah beban, tetapi harus dalam
batas ekonomis, cadangan tambahan beban yang berlebihan (atas desain) tidak ekonomis dan
merupakan pemborosan.
 Kepercayaan Jaringan instalasi harus dipercaya dan dapat dipercaya, sebab pembebanan oleh
peralatan listrik sering tidak dapat dikontrol. Hal yang perlu diperhatikan adalah kualitas
bahan-bahan instalasi. Kegagalan peralatan harus diketahui sebelumnya. Agar tidak terjadi
kecelakaan.
 Keamanan Jaringan instalasi harus sesuai dengan peraturan nasional yang berlaku (peraturan
umum instalasi listrik), instalasi tabung harus mudah disetujui dan bebas hambatan / halangan
fisik. Untuk memutus jaringan instalasi listrik gedung baru menaksirkan beban total gedung
dan menentukan lokasi transformator dan instalasi tabung.

Anda mungkin juga menyukai