Anda di halaman 1dari 33

SISTEM JARINGAN LISTRIK

SKEMA JARINGAN LISTRIK


(dari Pembangkit  Konsumen (bangunan)
SKEMA JARINGAN LISTRIK
DAYA LISTRIK
• Tenaga listrik merupakan kebutuhan primer dalam
menjalankan operasional kegiatan dalam sebuah
gedung.
• Sumber tenaga listrik dapat diperoleh dari PLN atau dari
pembangkit listrik tenaga diesel (genset), solar cell, dsb.
• Diperlukan metoda yang sangat cermat dalam
pemasangan instalasi elektrikal dalam gedung
agar diperoleh hasil yang optimal sesuai dengan
standar keamanan, kesehatan dan kenyamanan
PERENCANAAN LISTRIK

• Adalah merencanakan daya listrik yang


dibutuhkan penghuni dalam membantu
aktivitas dalam suatu bangunan
• Kebutuhan aktivitas antara lain:
penerangan buatan, penggerak peralatan
utilitas (pompa, lift, mesin penggerak),
jaringan, dsb
SISTEM JARINGAN LISTRIK
• Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan
tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk
Power Source) sampai ke konsumen.
• Sesuai dengan batasan, sistem distribusi
dibahas adalah instalasi listrik dalam gedung,
dengan pasokan Tegangan Menegah (TM)
dari sumber PLN atau Genset.
Klasifikasi
Pasokan Daya
Listrik

1. Teg. Tinggi :
industri besar
2. Teg. Menengah
: industri
menengah ,
bangunan tinggi
/ publik ( hotel,
mall,
apartemen,
kantor
3. Teg. Rendah :
perumahan,
industri kecil,
dsb
PERSYARATAN UMUM JARINGAN LISTRIK

1. Fleksibilitas: harus dapat memberi kemungkinan untuk


penambahan beban, dalam batas ekonomis, cadangan
tambahan yang berlebihan adalah tidak ekonomis dan
merupakan pemborosan.
2. Kepercayaan : instalasi harus dapat diandalkan dan
dapat dipercaya, sebab pembebanan oleh peralatan
listrik sering tidak dapat dikontrol. Hal yang perlu
diperhatikan adalah kualitas bahan-bahan instalasi.
Kegagalan –kegagalan peralatan harus dapat diketahui
secara dini agar tidak terjadi kecelakaan.
3. Keamanan: Jaringan listrik harus dirancang sesuai
peraturan nasional yang berlaku, tabung-tabung
instalasi listrik harus mudah dicapai dan bebas
hambatan/halangan fisik.
SISTEM KELISTRIKAN
1. Sumber Daya listrik
• Instalasi Untuk Penerangan
• Instalasi Untuk Power (lift, ac, pompa, dsb)

2. Instalasi Tenaga listrik Siaga (Standby Power)


• Untuk kondisi darurat perlu di siapkan instalasi siaga/standby
generator, yang beberapa proyek diadakan standby power seperti
rumah sakit dan hotel.
• Umumnya standby power untuk menggerakan sedikitnya 2 lift,
penerangan umum, ventilasi mekanis, sehingga diperlukan
sedikitnya 25% standby power.
• Selain generator set, dipelukan UPS (Uninterrupted Power Suplly)
untuk ruang computer, ruang operasi rumah sakit , telekom,
pencahayaan tangga darurat, fan untuk udara tekan ruang tangga
darurat dan lain-lain.
• Untuk kontiunitas suplai tenaga listrik, dipakai instalasi battery yang
besar + static inverter, ialah alat untuk merubah DC/ searah menjadi
AC/bolak balik.
Syarat Keamanan
Kawat Penghantar

1. Penghantar atau kabel yang


sering digunakan untuk
instalasi listrik umumnya
terbuat dari tembaga.
2. Pemakaian tembaga
sebagai penghantar adalah
dengan pertimbangan
bahwa tembaga merupakan
suatu bahan yang
mempunyai daya hantar
yang baik setelah perak.
Syarat
Isolator
1. Bahan isolasi
atau isolator dibuat dari
porselen atau bahan lain yang
sederajat. Misalnya PVC.
2. Pemasangan isolator ini
harus kuat sehingga tidak ada
gaya mekanis lebih pada
hantaran yang ditunjang.
3. Untuk instalasi dalam gedung,
bahan ini sering disebut
dengan rol isolator yang
dipasang pada langit-langit
bagian atas.
Pipa Penempatan
kabel

1. Keuntungan menggunakan
pipa PVC dalam instalasi
listrik adalah:
2. Daya isolasi baik, sehingga
mengurangi kemungkinan
terjadinya gangguan tanah;
3. Tahan terhadap hamoir
semua bahan kimia, jadi
tidak perlu di cat;
4. Tidak menjalarkan nyala
api;
5. Mudah penggunaannya.
Kotak
Sambung

1. Kotak sambung
dimaksudkan untuk
melindungi sambungan
/percabangan hantaran dari
gangguan yang
2. Pada umumnya bentuk
sambungan yang digunakan
pada kotak sambung ialah
sambungan ekor babi (pig
tail), kemudian
setiap sambungan ditutup
dengan las dop setelah
diisolasi.
Kewenangan Jaringan Listrik Dalam Bangunan
SKEMA INSTALASI JARINGAN LISTRIK
(gedung)

Instalasi dalam
tanah Panel Utama
PLN CUBICLE Tegangan TRAFO
Menengah
Tegangan Tegangan Penurunan
menengah menengah +5000 tegangan menjadi
v 220 v

Braker
induk
PUTR 1 Panel
Tiap tenant SDP tiap
lantai PUTR 2 Utama

Terdapat KWH meter Pembagian


Penerangan konsumsi listrik
penghitung konsumsi
listrik tiap tenant per-lantai
Terdapat
capasistor yang
GENSET menurunkan cos µ
Incoming genset x1
tegangan 220 v
PERALATAN UTAMA & FUNGSI
1. Instalasi Tegangan Menengah (TM)
2. Panel Utama Tegangan Menengah (PUTM)
3. Transformator Distribusi
4. Panel Utama Tegangan Rendah (PUTR)
5. Instalasi Penyalur Tegangan Rendah
6. Sub Panel Tegangan Rendah
1. Instalasi Tegangan
Menengah (20 KV)

a. Merupakan jaringan
(kabel) penyalur
tegangan menengah
dari gardu distribusi
PLN ke peralatan TM
di gardu pengguna.
2. Panel Utama Tegangan Menengah
(PUTM)
• panel switching tegangan menengah yang berfungsi
sebagai switcher dan pengendali daya Tegangan
Menengah di sisi pengguna.
3. Transformator Distribusi
• Transformator merupakan alat pengubah tegangan
(up/down)
• Dalam bahasan ini dibahas tentang step-
down transformer, untuk menurunkan tegangan jaringan
20kV ke tegangan distribusi 220/380 V.
4. Panel Utama Tegangan Rendah (PUTR)
• sebagai switcher tegangan rendah ke masing-masing
sub-panel di sisi beban.
5. Instalasi Penyalur Tegangan Rendah

• Instalasi ini berfungsi menyalurkan daya listrik


tegangan rendah dari Panel Utama Tegangan
Rendah ke sub panel atau dari sub panel ke
beban. Pemilihan jenis saluran (kabel)
tergantung dari posisi penempatan dan
kapasitas penyalurannya.
6. Sub Penyalur Tegangan Rendah

• Sub panel TR adalah panel-panel yang


berfungsi sebagai switcher, dan
pengaman beban.
• Ada sub panel yang hanya berfungsi
sebagai switcher, tapi ada juga yang
dilengkapi dengan alat pengaturan dan
instrumentasi.
SKEMA PENGGUNAAN DAYA LISTRIK
SKEMA PENGGUNAAN DAYA LISTRIK
Beban Thd.Distribusi Daya Listrik
Dalam Gedung

1. Kelompok beban elektrikal / elektronik, yang


antara lain terdiri dari :
- Penerangan dan stop-kontak
- Sistem Pengindera Api atau Fire Alarm
- Sistem Tata Suara atau Sound System
- Sistem CCTV
- Sistem Otomatisasi Bangunan (B.A.S.)
- Sistem Komunikasi Data
2. Kelompok beban Mekanikal :
SKEMA JARINGAN LISTRIK DALAM GEDUNG
Skema distribusi listrik untuk penerangan
Contoh; rancangan instalasi listrik
pada lantai gedung
PENGAMAN LISTRIK

• Pengaman lebur biasa atau biasa disebut sekering,


alat pengaman ini bekerja memutuskan rangkaian listrik
dengan cara meleburkan kawat yang ditempatkan pada
suatu tabung apabila kawat tersebut dialairi arus listrik
dengan ukuran tertentu.
• Pengaman listrik thermis, biasa disebut Miniature
Circuit Breaker (MCB) dan merupakan alat pengaman
yang akan memutuskan rangkaian listrik berdasarkan
panas .
Penempatan Jaringan
Kabel

1. Di tanam Didalam
Dinding (partisi tembok)
2. Ditempatka diantara
dua partisi
3. Di tempatkan diluar
dinding / partisi
Penempatan
Kabel Di Ducting

a. Dibuatkan sistem
jaringan sendiri (
tidak menempel
plat beton)
b. Ditempelkan pada
plat beton
Ruang Panel Listrik

Anda mungkin juga menyukai