Anda di halaman 1dari 8

Sistem Distribusi PLN Sekunder Industri TM 20 kV to 220/380  

V
Posted on Februari 25, 2020 by ivanemmoy
Sistem distribusi listrik yang berlaku di PLN adalah jaringan tenaga listrik meliputi semua
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 KV yang diawali dari sisi sekunder pada Gardu Induk
(GI) dan semua Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 380/220 Volt hingga ke meter-meter
pelanggan untuk kebutuhan industry bisnis maupun rumah tangga. Tegangan distrubusi
dikelompokkan menjadi distribusi primer (20kV) dan distribusi sekunder (380/220V).
Pembahasan mengenai sistem distribusi yang berlaku pada sisi PLN sudah banyak dilakukan.
Tulisan ini fokus pada sistem distribusi yang menjadi batas lingkup pekerjaan sisi PLN dan
lingkup pekerjaan sisi pelanggan khususnya daya dengan tarif industri. Pemilihan topik
pembahasan yang di tunjukkan Gambar 1 dilakukan karena peralatan dan instalasi pelanggan
tersebut akan dilakukan pemerikasaan pengujian dan pengukuran oleh lembaga inspeksi agar
terbit Sertifikat Layak Operasi (SLO) sebagai syarat penyambungan listrik PLN [1].

Gambar 1. Single Line Diagram Sistem Distribusi Sekunder TM 20 kV Industri (I3)


Single Line Diagram yang di tunjukkan Gambar 1 menjelaskan instalasi dari tegangan menengah
PLN 20kV sampai ke tegangan rendah 380/220V untuk di gunakan sebagai sumber listrik Panel
Mesin dan Panel Penerangan. Incoming PLN di dapatkan dari MV Cubicle PLN dalam Gardu
Beton menuju incoming MVMDB pelanggan melalui kabel NYXSEbY 20 kV. Outgoing
MVMDB dihubungkan ke Trafo Step-down dari tegangan 20kV ke 380/220V.  Output Trafo
dihubungkan ke incoming LVMDB melalui kabel NYY 0.6/1 kV. Selain bersumber dari PLN,
sisi incoming LVMDB juga terdapat sumber Genset yang dilengkapai dengan sistem ATS/AMF.
Di dalam Panel LVMDB terdapat beberapa MCCB outgoing dan Capasitor Bank.
Masing-masing komponen  yang terdapat dalam gambar di jelaskan fungsi dan bentuknya secara
singkat di bawah ini :
1. Sumber Listrik PLN
Berdasarkan daya tersedia pada PLN untuk sistem sekunder tegangan 380/220V  setiap
pelanggan energi listrik dengan daya kontrak di atas 197 kVA dilayani melalui jaringan tegangan
menengah dengan tegangan nominal 20 kV. PLN  akan melakukan penyambungan baru setelah
pelanggan membayar Biaya Penyambungan Pasang Baru (BPUJL)  sesuai daya kontrak yang di
sepakati. Menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL). Pelanggan wajib
memasang instalasi Milik Langganan sesuai standar teknis yang berlaku dan menunjukkan
Sertfikat Laik Operasi (SLO).
1.1. Gardu Beton PLN
Pelanggan diwajibkan menyiapkan Gardu Beton dengan desain dan gambar mengikuti standart
PLN tidak kurang dari lebar 4 m x panjang 5 m x  tinggi 4 m dilengkapi Air conditioner (AC)
seperti Gambar 2. Menjadi lingkup pekerjaan PLN adalah menarik Saluran Kabel Tegangan
Menengah (SKTM) 20 kV dari Saluran Umum Tegangan Menengah (SUTM), memasang Cut
Out pada Tiang TM terdekat, menyiapkan MV Cubicle PLN kemudian diletakkan di dalam
Gardu Beton dan memasang kWh Meter. Gardu Beton akan di kunci dan di segel PLN.

Gambar 2. Gardu Beton PLN


1.2. MV Cubicle PLN
MV Cubicle yang di tunjukkan Gambar 3 akan di suply PLN termasuk dalam biaya BPUJL.
Kubikel  ialah  suatu  perlengkapan  atau peralatan listrik yang berfungsi sebagai pengendali,
penghubung  dan  pelindung  serta  membagi  tenaga listrik dari sumber tenaga listrik, Kubikel
istilah umum yang mencangkup peralatan switching dan kombinasinya dengan peralatan kontrol,
pengukuran, proteksi dan peralatan pengatur. Peralatan tersebut dirakit dan saling terkait dengan
perlengkapan, selungkup dan penyangga. Sesuai IEC 298 : 1990 di despesifikasikan sebagai
perlengkapan hubung bagi dan kontrol berselungkup logam rakitan pabrik untuk arus bolak-balik
dengan tegangan pengenal diatas 1 kV sampai dengan dan termasuk 35 kV, untuk pasangan
dalam dan pasangan luar dan untuk frekuensi sampai 50 Hz [2].
Gambar 3. Medium Voltage (MV) Cubicle PLN
2. Medium Voltage Main Distribution Board (MVMDB)
Medium Voltage Panel milik pelanggan di tunjukkan Gambar 4 ini berfungsi sebagai
penghubung dan pemutus saluran listrik ( 6.6 – 24 kV ) dari PLN, menyalurkan tenaga listrik
atau tegangan dari Gardu Beton PLN menuju Transformator Step-Down selanjutnya ke LVMDP.
Istilah Medium Voltage Panel kadang disebut juga MV Cubicle , Distribution Board, Switchgear
dll. Didalam MV panel ini, biasanya terdapat Bus Bar , Circuit Breaker, Load Break Switch
(LBS), Disconnecting Switch ( DS ), Earthing Switch ( ES ), Current Transformer (Trafo Arus ),
( CT ), Potential Transformer ( Trafo Tegangan ), ( PT’ ), Peralatan Ukur ( Volt meter, ampere
meter, dsb ), Interlocking ( kontrol ), Relay proteksi.
Gambar 4. Medium

Voltage Main Distribution Board (MVMDB) Pelanggan


2.1. Spesifikasi Teknis Medium Voltage Incoming Cubicle Panel ( 1 unit )
Rated maximum Voltage 24kV, Rated current – Load Break Switch 3P 630A, Rated current
Busbar 630A, MV Cubicle Incoming type IM (SF6 LBS), Manual Operated [3]
2.2. Spesifikasi Teknis Medium Voltage Outgoing Cubicle Panel ( 1 unit )
Rated maximum Voltage 24kV, Rated current Disconnecting switch 3P 630A, Rated current
Busbar 630A, Rated current Circuit Breaker 3P 630A, MV Cubicle Incoming type DM1-A (SF6
CB), Manual Operated, Power meter PM5560, Protection relay Sepam series T42 (Standart 
Jatim).
3. Transformator Distribusi Step-Down
Tranformator Distribusi Step-Down kapasitas 2000 kVA yang di tunjukkan pada Gambar 5 ini
berfungsi untuk menurunkan tegangan menegah 20 kV dari PLN menjadi tegangan rendah
380/220V untuk di distribusikan kepada beban mesin dan penerangan. Trafo distribusi
berpendingin minyak (Oil-Immersed Distribution Transformer) adalah trafo distribusi di mana
bagian dalam trafo tenggelam dalam minyak. Oli berfungsi sebagai media isolasi dan pendingin
[4].
Gambar 5. Trafo

Distribusi Step-Down 20 kV to 220/380V Daya 2000 kVA


Contruction
Cooling System ONAN, Aplication indoor or Outdoor, Type of cooler Panel Radiator Fins or
Corrugated Fins, Bushing Position Top-top/ Top-side/ Side-side, Bushing Protection w/ or w/o
LV & HV Chamber.
Spesifikasi teknis
Kapasitas 2000 kVA, No Load Losses 2700 Watt, Load Losses 25000 Watt, Impedance 7%,
Exciting Current 2%, Oil Volume 1300 Liters, Transformer Total Weight 4215 kgs, Dimensional
Approximately 2140 mm Length x 1440 mm Wigth x 2015 mm Height.
Accessories :
Oil Level Indicator, Oil Thermo Indicator, Winding Thermo Indicator, Pressure Relief Device,
RIS, DGPT2, DMCR and other accessories.
4. Generator Set (Genset)
Kehandalan (realiability) pasokan listrik dalam industri sangat diperlukan karena berhubungan
dengan produktivitas perusahaan. Apabila sumber listrik utama dari PLN terjadi gangguan atau
pemadaman maka diperlukan sumber listrik cadangan seperti Genset sebagai Back-up. Genset
adalah satu set mesin yang terdiri dari motor bakar sebagai penggerak yang di hubungkan dengan
alternator untuk menghasilkan sebuah daya listrik. Gambar 6 menunjukkan Genset yang
berfungsi sebagai sumber cadangan listrik apabila PLN mengalami ganguan kelistrikan atau
pemadaman.
Genset 500 kVA Silent Doosan

DP158LD
5. Low Voltage Main Distribution Board (LVMDB)

Gambar 7. Low Voltage Main Distribution Board (LVMDB)


Panel LVMDP atau disebut panel utama tegangan rendah yang ditunjukkan Gambar 7 berfungsi
menerima tenaga listrik dari sumber (incoming) baik itu dari PLN, Genset, Turbin Uap atau Gas
secara bergantian, bersamaan atau paralel. Fungsi lainnya adalah pengendali, penghubung  dan 
pelindung  serta  membagi  tenaga listrik dari sumber tenaga listrik. Melindungi dari short
circuit, menjaga kestabilan, membagi tenaga listrik ke beberapa circuit. Bagian-bagian dari
LVMDB adalah :
5.1. Incoming PLN
Air Circuit Breaker (ACB) 2000 A lengkap dengan pilot lamp, unit control dan metering seperti
Ampere meter, Volt meter, Watt meter, Cos Q meter, Frekuensi meter dan kWh meter
5.2. Incoming Genset
Panel kontrol Genset berfungsi untuk mengatur memutus, menghubungkan dan mengendalikan
Genset. Fungsi tersebut termasuk :
5.2.1. Automatic Transfer Switch (ATS)
Panel Automatic Transfer Switch (ATS) adalah sistem pengontrolan yang berfungsi untuk
mengganti koneksi secara otomatis dari satu sumber tegangan listrik ke satu sumber tegangan
listrik lainnya. Keadaan pergantian tersebut disebut juga dengan Automatic COS (Change Over
Switch). Perpindahan sumber tegangan dapat saja dilakukan dengan ATS namun Genset yang
menghidupkan sumber tegangan sebagai pengganti sumber tegangan utama (PLN) tidak aktif
secara otomatis. agar sistem ATS dapat bekerja secara otomatis harus didukung dengan sistem
AMF.
5.2.2. Automatic Main Failure (AMF)
Panel Automatic Main Failure (AMF) adalah sistem kendali yang berguna untuk menyalakan
mesin genset (starter mesin genset) ketika beban yang disuplai suatu tegangan kehilangan
sumber utamanya yaitu PLN. Jadi ketika beban kehilangan sumber tegangan utamanya yaitu
PLN, secara serta merta genset akan starter secara otomatis (1 kali starter), setelah mesin genset
menyala, ATS mulai mengganti koneksi dari sumber tegangan utama ke sumber tegangan
cadangan (Genset).
5.2.3. Synchronizing
Panel sinkron Genset berfungsi menggabungkan sumber listrik dari dua atau lebih unit generator.
Juga bisa disebut juga memparalel beberapa generator. Fungsinya agar mendapat tenaga lebih di
jalur yang sama.
5.3. Out Going Distribution Breaker
Berisi beberapa Mould Case Circuit Breaker (MCCB) dilengkapai control dan metering
berfungsi untuk menghubungkan, memutus dan mengamankan jaringan menuju Sub Distribution
Panel (SDP).
5.4. Capasitor Bank
Panel ini berfungsi memperbaiki power factor dalam rentang 0.85 s/d 0.99. Jika nilai Cos Q
kurang dari 0,85 maka PLN akan memberlakukan denda. Fungsi lainnya adalah menghindari
kelebihan beban, efisiensi daya, dan memberi perlindungan pada peralatan elektronik. Salah
satunya adalah sebagai penurun ampere dengan beban motor, sebagai penghilang daya induktif
pada motor, membuat motor lebih stabil dan dingin sekaligus menghemat pemakaian energi
listrik. Capacitor bank yang terpasang adalah 12 x 30 KVAR termasuk automatic Power Factor
Regulator.
6. Motor Control Center (MCC)
Dalam aplikasi industri ditemukan banyak motor listrik sebagai penggerak mesin dalam proses
produksi. Penggunaan Motor Listrik berfungsi sebagai penggerak material handling seperti
crane, conveyor, elevator, Fan, Blower, Pompa dan Compresor. Dalam mengendalikan motor
tersebut diperlukan Starting Panel yang berjumlah banyak untuk fungsi start-stop, interlock,
berurutan (sequence), pengaman hubung singkat (over current), pengaman beban lebih
(overload) dan sebagai indikator. Beberapa system automation diperlukan untuk proses control,
monitoring, HMI dan SCADA. Agar system control panel lebih efektif dan efisien dalam
monitoring, kebutuhan ruang panel, proses instalasi, perawatan dan biaya maka diperlukan
sistem pengendali motor terpusat yang di kenal dengan Motor Control Center(MCC) yang
ditunjukkan pada Gambar 8.
Motor Control Center (MCC) adalah pusat pengendali motor yang yang berisi beberapa Modul
Starting Motor berfungsi untuk mengendalikan beberapa motor dalam satu Panel Listrik secara
terpusat. Tiap modul Starting Motor tersebut berisi komponen listrik berupa MCCB, Magnetic
Contactor (MC), Over Load (OL) dan beberapa aksesoris pelengkap seperti pilot lamp, push
button, terminal, metering dan lain-lain. Tiap modul Starting Panel tersebut membentuk satu
rangkaian wiring berupa Starting Direct on Line (DOL), Start Delta, Soft Sarter, Variable Speed
Drive (VSD) atau Starting Auto Transformator (Auto-Trafo)

Gambar 8. Motor Control Center (MCC)


Referensi.
[1] Susanto, I. 2019. Maintenance Data Record (MDR) Proyek Pembangunan Workshop
Machining Center, Boma Bisma Indra PT, Surabaya.
[2] https://armanbacktrak5.wordpress.com/2017/02/12/kubikel-20-kv/
[3] https://www.se.com/id/id/product-category/87897-medium-voltage-switchgear, diakses tahun
2020.
[4] Bambang Djaja, 2020. B&D Distribution Transformer Oil
Immersed. https://bambangdjaja.com/id/products/main-distribution-transformer, diakses tahun
2020.

Anda mungkin juga menyukai