PT PLN (PERSERO)
P3B SUMATERA
2018
SAMBUTAN
MANAJER SISTEM TRANSMISI II
P3B Sumatera
Pemeliharaan Gardu Induk tegangan tinggi dan ekstra tinggi selama ini dilaksanakan dengan cara
dipadamkan.
Dengan terus tumbuhnya permintaan penggunaan listrik dengan standar pelayanan pelanggan yang
tinggi tanpa memutus aliran listrik, maka untuk memenuhi persyaratan tersebut, menjadi penting
dan diperlukan untuk melakukan pemeliharaan atau perluasan/pengembangan Gardu Induk baru,
cara pelaksanaan pemeliharaannya dikerjakan dalam keadaan bertegangan (PDKB).
Pada tahun 2014 PT PLN (Persero) P3B Sumatera telah memulai pelaksanaan pemeliharan Gardu
Induk Tegangan Tinggi (TT) dan Tegangan Ekstra Tinggi (TET) dalam keadaan bertegangan yang lebih
dikenal dengan sebutan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan Gardu Induk (PDKB) GITT/TET.
Pada awalnya Lingkup pelaksanaan pemeliharaan dalam keadaan bertegangan masih terbatas pada
pekerjaan penggantian isolator pada saluran transmisi TT/TET, dalam perkembangannya telah
berhasil melakukan pekerjaan pada Gardu Induk Tegangan Tinggi (TT) dan Tegangan Ekstra Tinggi
(TET) diantaranya perbaikan Hotspot dan Penggantian Isolator.
Pekerjaan pemeliharaan dalam keadaan bertegangan dapat dilaksanakan dengan 2 (dua) metode
yaitu BAREHAND bekerja dengan sentuhan langsung (pelaksana bekerja pada konduktor
bertegangan) dan metode HOT STICK yaitu bekerja dengan berjarak (pelaksana bekerja dengan hot
stick).
Dalam pelaksanaan PDKB GI TT/TET perlu adanya Buku Pedoman Skema Proteksi sebagai pedoman
pelaksanaan pada saat pekerjaan PDKB GI TT/TET berlangsung.
Dengan adanya buku Pedoman Skema Proteksi ini maka semua personil yang terlibat dalam
pelaksanaan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) GI TT/TET harus memahami dan
mentaati semua persyaratan dan aturan dalam buku
ANTON JUNAIDI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan karunia Nya sehingga
Buku Pedoman Skema Proteksi Pekerjaaan Dalam Keadaan Bertegangan Gardu Induk Tegangan
Tinggi dan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (BUKU PEDOMAN SKEMA PROTEKSI PDKB
GITT/GITET) berhasil disusun.
Buku Pedoman Skema Proteksi ini disusun sebagai petunjuk penerapan skema proteksi selama
pelaksanaan pekerjaan Pemeliharaan pada Gardu Induk Tegangan Tinggi dan Gardu Induk Tegangan
Ekstra Tinggi (TT/TET) yang dilaksanakan dalam keadaan bertegangan (PDKB), adapun isinya
mengatur konfigurasi sistem di gardu induk, urutan atau tahapan pekerjaan, perubahan atau
konfigurasi setting proteksi, jenis peralatan serta alat pelindung diri (APD) yang harus digunakan.
Proses penyusunan buku ini dilaksanakan melalui tahapan Pembahasan oleh Bidang Proteksi , PDKB
dan seluruh unit di P3B Sumatera.
Kepada seluruh jajaran manajemen PT PLN (Persero) P3B Sumatera yang telah menerapkan
pemeliharaan Gardu Induk Tegangan Tinggi dan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi dalam keadaan
bertegangan agar selalu menggunakan buku ini sebagai pegangan dan petunjuk dalam penerapan
skema proteksi pada saat pelaksanaan PDKB GITT/GITET guna mendukung terciptanya budaya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di seluruh wilayah kerja PT PLN (Persero) P3B Sumatera,
sehingga tujuan Zero Accident dan Operational Excellence dapat tercapai.
LATAR BELAKANG
Pemeliharaan Gardu Induk tegangan tinggi dan ekstra tinggi selama ini dilaksanakan dengan cara
dipadamkan.
Dengan terus tumbuhnya permintaan penggunaan listrik dengan standar pelayanan pelanggan yang
tinggi tanpa memutus aliran listrik, maka untuk memenuhi persyaratan tersebut, menjadi penting dan
diperlukan untuk melakukan pemeliharaan atau perluasan/pengembangan Gardu Induk baru, cara
pelaksanaan pemeliharaannya dikerjakan dalam keadaan bertegangan (PDKB).
Pada tahun 2014 PT PLN (Persero) P3B Sumatera telah memulai pelaksanaan pemeliharan Gardu Induk
Tegangan Tinggi (TT) dan Tegangan Ekstra Tinggi (TET) dalam keadaan bertegangan yang lebih dikenal
dengan sebutan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan Gardu Induk (PDKB) GITT/TET.
Pada awalnya Lingkup pelaksanaan pemeliharaan dalam keadaan bertegangan masih terbatas pada
pekerjaan penggantian isolator pada saluran transmisi TT/TET, dalam perkembangannya telah berhasil
melakukan pekerjaan pada Gardu Induk Tegangan Tinggi (TT) dan Tegangan Ekstra Tinggi (TET)
diantaranya perbaikan Hotspot dan Penggantian Isolator.
Pekerjaan pemeliharaan dalam keadaan bertegangan dapat dilaksanakan dengan 2 (dua) metode yaitu
BAREHAND bekerja dengan sentuhan langsung (pelaksana bekerja pada konduktor bertegangan) dan
metode HOT STICK yaitu bekerja dengan berjarak (pelaksana bekerja dengan hot stick).
Dalam pelaksanaan PDKB GI TT/TET perlu adanya Buku Pedoman Skema Proteksi sebagai pedoman
pelaksanaan pada saat pekerjaan PDKB GI TT/TET berlangsung.
Dengan adanya buku Pedoman Skema Proteksi ini maka semua personil yang terlibat dalam
pelaksanaan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) GI TT/TET harus memahami dan mentaati
semua persyaratan dan aturan dalam buku.
LEMBAR PENGESAHAN
Pekanbaru, April 2018
TIM PENYUSUN
Nama Jabatan Tanda Tangan
DIPERIKSA
Nama Jabatan TandaTangan
DISETUJUI
Nama Jabatan TandaTangan
DISAHKAN
Nama Jabatan TandaTangan
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pembahasan buku skema proteksi ....................................................................................... 12
Tabel 2 Definisi dan istilah ............................................................................................................... 13
Tabel 3 Peralatan kerja .................................................................................................................... 14
Tabel 4 Perlengkapan kerja .............................................................................................................. 14
Tabel 5 Perlengkapan pendukung ................................................................................................... 14
Pembahasan SOP proteksi PDKB Gardu Induk 15 - 16 Desember 2016 Kantor Induk
TT/TET Konfigurasi Double Busbar dengan Kopel
Pembahasan Skema Proteksi PDKB GI Konfigurasi 11 - 12 September 2017 UPT Palembang
1½ Breaker Tegangan 150/275kV
Pembahasan Skema Proteksi PDKB GI Konfigurasi 27 - 28 Februari 2018 UPT Banda Aceh
Double Busbar tanpa Kopel dan Single Busbar
Buku pedoman skema proteksi PDKB Gardu Induk ini disusun sebagai petunjuk pelaksanaan Skema
Proteksi pada pekerjaan PDKB GITT/GITET.
3. RUANG LINGKUP
3. 1 ½ Breaker
4. Single Busbar
Untuk Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) Gardu Induk Tegangan Tinggi dan Tegangan
Ekstra Tinggi di PT PLN (Persero) P3B Sumatera.
4. REFERENSI
Referensi yang digunakan dalam penyusunan prosedur ini adalah sebagai berikut :
9. BREAKER FAILURE Proteksi yang bekerja jika PMT gagal trip oleh proteksi
:
utama
10. UNDER VOLTAGE Proteksi yang bekerja apabila besar tegangan terukur
:
dibawah setting tegangan rele
11. GI LOCAL : Gardu Induk tempat dilaksanakan pekerjaan pemeliharaan
12. GI REMOTE : Semua Gardu Induk yang terkoneksi langsung ke Lokal
Table 2 . definisi dan istilah
7.1 Skema Proteksi PDKB GITT/GITET Konfigurasi Double Busbar dengan Kopel Bus
Pekerjaan PDKB bay PHT yang melibatkan:
A. TITIK LOKASI PEKERJAAN
LA Penghantar
PMS Penghantar
BUS 2
BUS 1
Beroperasi pada bus
yang berbeda dengan
bay-bay lain.
Diblock
79
51
PMS
21
LA
Fungsi Autoreclose di
GI Remote agar di-BLOCK
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Pastikan PMT Kopel dan PMS Pengapitnya dalam posisi CLOSE.
2. Lakukan proses manuver dan pastikan bay PHT yang DIPELIHARA beroperasi pada BUS YANG
BERBEDA dengan bay yang TIDAK DIPELIHARA.
Contoh: Pekerjaan PDKB GI MBUNGO bay PHT KILIRANJAO 1, maka pada BUS 1 hanya
beroperasi BAY PHT KILIRANJAO 1, bay-bay lainnya harus dimanuver ke BUS 2.
3. OCR Kopel dan GFR Kopel digunakan sebagai proteksi bay PHT sementara selama pekerjaan
PDKB GI berlangsung.
OCR di kopel disetting cukup sensitif apabila terjadi gangguan pada bay PHT yang
DIPELIHARA, tetapi diatas arus trend pembebanan seminggu terakhir di bay tersebut
(200% x Arus beban) ATAU (300% x I nominal Trafo Daya GI terbesar) dipilih yang
terbesar. Besar arus beban agar dikoordinasikan dengan operator GI.
GFR di kopel diaktifkan dengan setting (20% x Arus nominal bay PHT yang dipelihara)
Time delay untuk OCR dan GFR kopel disetting 200 ms definite.
OCR Instan dan GFR Instan di-BLOCK.
Perubahan setting agar diinformasikan ke Dispatcher.
4. Time delay fungsi proteksi Z2 di GI remote diubah sementara menjadi 400 ms maksimum
selama pekerjaan PDKB berlangsung.
5. Fungsi Autoreclose Eksternal/Internal (79) pada bay PHT yang DIPELIHARA agar di-BLOCK,
sementara selama pekerjaan berlangsung.
6. Fungsi Autoreclose Eksternal/Internal (79) di GI remote bay PHT yang DIPELIHARA agar di-
BLOCK selama pekerjaan berlangsung.
7. Jika GI Local merupakan GI radial atau GI ujung DENGAN SATU SUMBER maka:
Fungsi Autoreclose Eksternal/Internal (79) (Internal/Eksternal) di bay PHT yang
DIPELIHARA di GI Local dan bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal harus di-
BLOCK sementara selama pekerjaan berlangsung.
bay PHT di GI Lokal yang DIPELIHARA dan bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI
Lokal diaktifkan fungsi undervoltage(27) di distance rele dengan setting 80% dengan
time delay 700 ms definite sementara selama pekerjaan berlangsung.
A B C
A B C
A B C
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI remote (poin B.7)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose SEMUA bay PHT di GI remote dan GI local
(poin B.7, B.6, B.5)
Mengembalikan settingan waktu time Zone 2 GI Remote sperti semula (poin B.4)
Menonaktifkan fungsi GFR kopel (poin B.3)
Mengembalikan setting OCR kopel eksisting (poin B.3)
2. Melakukan manuver penormalan sesuai dengan konfigurasi awal.
BUS 2
BUS 1
Beroperasi pada bus
yang berbeda dengan
bay-bay lain.
Diblock
79
51
51
CT
21
Fungsi Autoreclose di
GI Remote agar di-BLOCK
Gambar 2.1
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Pastikan PMT Kopel dan PMS Pengapitnya dalam posisi CLOSE.
2. Lakukan proses manuver dan pastikan bay PHT yang DIPELIHARA beroperasi pada BUS YANG
BERBEDA dengan bay yang TIDAK DIPELIHARA.
Contoh: Pekerjaan PDKB GI MBUNGO bay PHT KILIRANJAO 1, maka pada BUS 1 hanya
beroperasi BAY PHT KILIRANJAO 1, bay-bay lainnya harus dimanuver ke BUS 2.
3. BLOCK fungsi Buspro di GI tersebut selama pekerjaan PDKB GI berlangsung.
4. OCR Kopel dan GFR Kopel digunakan sebagai proteksi bay PHT sementara selama pekerjaan
PDKB GI berlangsung.
OCR di kopel disetting cukup sensitif apabila terjadi gangguan pada bay PHT yang
DIPELIHARA, tetapi diatas arus trend pembebanan seminggu terakhir di bay tersebut
(200% x Arus beban) ATAU (300% x I nominal Trafo Daya GI terbesar) dipilih yang
terbesar. Besar arus beban agar dikoordinasikan dengan operator GI.
GFR di kopel diaktifkan dengan setting (20% x Arus nominal bay PHT yang dipelihara)
Time delay untuk OCR dan GFR kopel disetting 200 ms definite.
OCR Instan dan GFR Instan di-BLOCK.
Perubahan setting agar diinformasikan ke Dispatcher.
5. Proteksi dari Distance relay (21), Recloser Eksternal/Internal (79), dan Back up OCR GFR PHT
(51/51N) bay PHT yang DIPELIHARA agar di-BLOCK, sementara selama pekerjaan berlangsung.
6. Jika pekerjaan memerlukan bypass CT sisi primer maka sekunder CT yang DIPELIHARA agar
dijumper (loop) semua phasa pada setiap core CT.
7. Fungsi autoreclose (Internal/Eksternal) di GI remote bay PHT yang DIPELIHARA agar di-BLOCK
selama pekerjaan berlangsung.
8. Jika GI Local merupakan GI radial atau GI ujung DENGAN SATU SUMBER maka:
Fungsi Autoreclose Eksternal/Internal (79) (Internal/Eksternal) di bay PHT yang
DIPELIHARA di GI Local dan bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal harus di-
BLOCK sementara selama pekerjaan berlangsung.
bay PHT di GI Lokal yang DIPELIHARA dan bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI
Lokal diaktifkan fungsi undervoltage(27) di distance rele dengan setting 80% dengan
time delay 700 ms definite sementara selama pekerjaan berlangsung.
A B C
A B C
A B C
9. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI remote (poin B.8)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose SEMUA bay PHT di GI remote dan GI local
(poin B.8 dan B.9)
Mengaktifkan kembali fungsi autorelcose (79) (poin B.7)
Melepas jumper (loop) sekunder CT (poin B.6)
Mengaktifkan kembali fungsi Distance relay (21), Recloser Eksternal/Internal (79), dan
Back up OCR PHT (51) bay PHT yang DIPELIHARA (poin B.5)
Menonaktifkan fungsi GFR kopel (poin B.4)
Mengembalikan setting OCR kopel eksisting (poin B.4)
Mengaktifkan kembali fungsi Buspro jika GI tersebut menggunakan proteksi Buspro
(poin B.3)
2. Melakukan manuver penormalan sesuai dengan konfigurasi awal.
BUS 2
BUS 1
Beroperasi pada bus
yang berbeda dengan
bay-bay lain.
Diblock
79
51
CT
21
Fungsi Autoreclose di
GI Remote agar di-BLOCK
Time delay untuk OCR dan GFR kopel disetting 200 ms definite.
OCR Instan dan GFR Instan di-BLOCK.
Perubahan setting agar diinformasikan ke Dispatcher.
4. Proteksi dari Distance relay (21), Recloser Eksternal/Internal (79) bay PHT yang DIPELIHARA
agar di-BLOCK, sementara selama pekerjaan berlangsung.
5. Fungsi autoreclose (Internal/Eksternal) di GI remote bay PHT yang DIPELIHARA agar di-BLOCK
selama pekerjaan berlangsung.
6. Jika GI Local merupakan GI radial atau GI ujung DENGAN SATU SUMBER maka:
Fungsi Autoreclose Eksternal/Internal (79) (Internal/Eksternal) di bay PHT yang
DIPELIHARA di GI Local dan bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal harus di-
BLOCK sementara selama pekerjaan berlangsung.
SEMUA bay PHT di GI Lokal yang terhubung ke sumber diaktifkan fungsi
undervoltage(27) di distance rele dengan setting 80% dengan time delay 700 ms
definite sementara selama pekerjaan berlangsung.
A B Block AR
C
Gambar 3.2 Skema proteksi untuk GI ujung/radial dengan satu sumber (Pemeliharaan PT/CVT Line)
7. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
Edisi: 01 Revisi: 00 Halaman: 25 dari 145
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) semua distance relay (poin B.6)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose SEMUA bay PHT di GI remote dan GI local
(poin B.6, B.5 dan B.4)
Mengaktifkan kembali fungsi Distance relay (21), Recloser Eksternal/Internal (79), dan
Back up OCR PHT (51) bay PHT yang DIPELIHARA (poin B.4)
Menonaktifkan fungsi GFR kopel (poin B.3)
Mengembalikan setting OCR kopel eksisting (poin B.3)
2. Melakukan manuver penormalan sesuai dengan konfigurasi awal.
BUS 2
BUS 1
51
-
BUS 2
BUS 1
51
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Pastikan PMT Kopel dan PMS Pengapitnya dalam posisi CLOSE.
2. Lakukan proses manuver dan pastikan TITIK LOKASI PEKERJAAN yang DIPELIHARA beroperasi
pada BUS YANG BERBEDA dengan yang TIDAK DIPELIHARA (perhatikan Gambar 4.1 dan Gambar
4.2)
3. Pastikan fungsi Buspro di GI tersebut aktif.
4. Jika GI tersebut tidak dilengkapi Buspro maka Proteksi OCR dan GFR Kopel digunakan sebagai
proteksi sementara selama pekerjaan PDKB GI berlangsung.
OCR di kopel disetting cukup sensitif apabila terjadi gangguan pada bay PHT yang
DIPELIHARA, tetapi diatas arus trend pembebanan seminggu terakhir di bay tersebut
(200% x Arus beban) ATAU (300% x I nominal Trafo Daya GI terbesar) dipilih yang
terbesar. Besar arus beban agar dikoordinasikan dengan operator GI.
GFR di kopel diaktifkan dengan setting (20% x Arus nominal bay PHT yang dipelihara)
Time delay untuk OCR dan GFR kopel disetting 200 ms definite.
OCR Instan dan GFR Instan di-BLOCK.
Perubahan setting agar diinformasikan ke Dispatcher.
5. Jika GI Local merupakan GI radial atau GI ujung DENGAN SATU SUMBER maka:
Fungsi Autoreclose Eksternal/Internal (79) (Internal/Eksternal) di bay PHT yang
DIPELIHARA di GI Local dan bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal harus di-
BLOCK sementara selama pekerjaan berlangsung.
SEMUA bay PHT di GI Lokal yang terhubung ke sumber diaktifkan fungsi
undervoltage(27) di distance rele dengan setting 80% dengan time delay 700 ms
definite sementara selama pekerjaan berlangsung.
A B Block AR
C
Gambar 4.3 Skema proteksi untuk GI ujung/radial dengan satu sumber (Pemeliharaan
busbar)
6. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) semua rele distance (poin B.5)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose(79) SEMUA bay PHT di GI local (poin B.5)
Menonaktifkan fungsi GFR kopel (poin B.5)
Mengembalikan setting OCR kopel eksisting (poin B.4)
2. Melakukan manuver penormalan sesuai dengan konfigurasi awal.
BUS 2
BUS 1
51
Fungsi Autoreclose di
GI Local dan GI Remote
agar di-BLOCK
BUS 2
BUS 1
51
Fungsi Autoreclose di
GI Local dan GI Remote
agar di-BLOCK
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Pastikan PMT Kopel dan PMS Pengapitnya dalam posisi CLOSE.
2. Lakukan proses manuver dan pastikan bay PHT yang DIPELIHARA beroperasi pada BUS YANG
BERBEDA dengan bay yang TIDAK DIPELIHARA. (Perhatikan Gambar 5.1 dan Gambar 5.2)
3. Pastikan proteksi Buspro di GI tersebut aktif.
4. Jika GI tersebut tidak dilengkapi Buspro maka Proteksi OCR dan GFR Kopel digunakan sebagai
proteksi sementara selama pekerjaan PDKB GI berlangsung.
a. OCR di kopel disetting cukup sensitif apabila terjadi gangguan pada bay PHT yang
DIPELIHARA, tetapi diatas arus trend pembebanan seminggu terakhir di bay tersebut
(200% x Arus beban) ATAU (300% x I nominal Trafo Daya GI terbesar) dipilih yang
terbesar. Besar arus beban agar dikoordinasikan dengan operator GI.
b. GFR di kopel diaktifkan dengan setting (20% x Arus nominal bay PHT yang dipelihara)
c. Time delay untuk OCR dan GFR kopel disetting 200 ms definite.
d. OCR Instan dan GFR Instan di-BLOCK.
e. Perubahan setting agar diinformasikan ke Dispatcher.
5. Fungsi autoreclose (Internal/Eksternal) di GI Local bay PHT yang DIPELIHARA agar di-BLOCK
selama pekerjaan berlangsung.
6. Fungsi autoreclose (Internal/Eksternal) di GI Remote bay PHT yang DIPELIHARA agar di-BLOCK
selama pekerjaan berlangsung.
7. Jika GI Local merupakan GI radial atau GI ujung DENGAN SATU SUMBER maka:
a. Fungsi Autoreclose Eksternal/Internal (79) (Internal/Eksternal) di bay PHT yang
DIPELIHARA di GI Local dan bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal harus di-
BLOCK sementara selama pekerjaan berlangsung.
b. SEMUA bay PHT di GI Lokal yang terhubung ke sumber diaktifkan fungsi
undervoltage(27) di distance rele dengan setting 80% dengan time delay 700 ms
definite sementara selama pekerjaan berlangsung.
A B Block AR
C
Gambar 5.3 Skema proteksi untuk GI ujung/radial dengan satu sumber (Pemeliharaan busbar)
8. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
Edisi: 01 Revisi: 00 Halaman: 34 dari 145
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) semua distance relay (poin B.7)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose(79) SEMUA bay PHT di GI remote dan GI lokal
(poin B.7 ,B.6, B.5)
Menonaktifkan fungsi GFR kopel (poin B.4)
Mengembalikan setting OCR kopel eksisting (poin B.4)
2. Melakukan manuver penormalan sesuai dengan konfigurasi awal.
BUS 2
BUS 1
51
Fungsi Autoreclose di
GI Local dan GI Remote
agar di-BLOCK
A B Block AR
C
Gambar 6.2. Skema proteksi untuk GI ujung/radial dengan satu sumber (Pemeliharaan PMT
Penghantar)
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
C. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI remote (poin B.9)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose SEMUA bay PHT di GI remote dan GI local
(poin B.7, B.8 dan B.9)
Mengaktifkan kembali fungsi Distance relay (21), Recloser Eksternal/Internal (79), dan
Back up OCR PHT (51) bay PHT yang DIPELIHARA (poin B.6)
Mengembalikan switch PMT ke posisi Remote (siap menerima perintah trip)
Menonaktifkan fungsi GFR kopel (poin B.4)
Mengembalikan setting OCR kopel eksisting (poin B.4)
Menormalkan kembali rangkaian trip fungsi Buspro ke PMT yang DIPELIHARA (poin B.3)
2. Melakukan manuver penormalan sesuai dengan konfigurasi awal.
BUS 1
51
51/51N
CT
87T/64HV
Diblock
- Diset definit 200ms
- I> dan Io> diset sedemikian rupa
- High set diblock
A. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Pastikan PMT Kopel dan PMS Pengapitnya dalam posisi CLOSE.
2. Lakukan proses manuver dan pastikan TITIK LOKASI PEKERJAAN yang DIPELIHARA beroperasi
pada BUS YANG BERBEDA dengan yang TIDAK DIPELIHARA (perhatikan Gambar 6.1)
3. Pastikan fungsi Buspro jika GI tersebut aktif dan berfungsi dengan baik, tetapi BLOCK rangkaian
trip ke PMT yang DIPELIHARA tersebut.
4. Jika GI tersebut tidak dilengkapi Buspro maka skema OCR Kopel dan GFR Kopel digunakan
sebagai proteksi bay trafo sementara selama pekerjaan PDKB GI berlangsung.
a. OCR di kopel disetting cukup sensitif apabila terjadi gangguan pada bay PHT yang
DIPELIHARA, tetapi diatas arus trend pembebanan seminggu terakhir di bay tersebut
(200% x Arus beban) ATAU (300% x I nominal Trafo Daya GI terbesar) dipilih yang
terbesar. Besar arus beban agar dikoordinasikan dengan operator GI.
b. GFR di kopel diaktifkan dengan setting (20% x Arus nominal bay PHT yang dipelihara)
Edisi: 01 Revisi: 00 Halaman: 40 dari 145
c. Time delay untuk OCR dan GFR kopel disetting 200 ms definite.
d. OCR Instan dan GFR Instan di-BLOCK.
e. Perubahan setting agar diinformasikan ke Dispatcher.
5. Fungsi Differential (87T), REF (87RGF), OCR/GFR 150Kv (51/51N) trafo agar DIBLOCK sementara
selama pekerjaan PDKB berlangsung.
6. Jika GI Local merupakan GI ujung atau GI radial dengan satu sumber, maka:
a. Fungsi AUTORECLOSE (Internal/Eksternal) di SEMUA bay PHT di GI Local dan SEMUA
bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Local harus di-BLOCK sementara selama
pekerjaan berlangsung.
b. SEMUA bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Local diaktifkan fungsi
undervoltage(27) di distance rele dengan setting 80% dengan time delay 700 ms
definite sementara selama pekerjaan berlangsung.
7. Jika pada sisi 20 Kv terdapat source maka skema proteksi akan dibahas secara khusus.
Gambar 7.2 Skema proteksi untuk GI ujung/radial dengan satu sumber (Pemeliharaan PMT Trafo)
8. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
B. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
C. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI Local (poin B.6)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose(79) SEMUA bay PHT di GI remote dan GI lokal
(poin B.6)
Mengaktifkan kembali fungsi Differential trafo (87T), REF Trafo (87RGF), dan OCR GFR
150Kv Trafo (poin B.5)
Menonaktifkan fungsi GFR kopel (poin B.4)
Mengembalikan setting OCR kopel eksisting (poin B.4)
Menormalkan kembali rangkaian trip fungsi Buspro ke PMT yang DIPELIHARA (poin B.3)
2. Melakukan manuver penormalan sesuai dengan konfigurasi awal.
BUS 1
51
51/51N
CT
87T/64HV
Diblock
- Diset definit 200ms
- I> dan Io> diset sedemikian rupa
- High set diblock
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Pastikan PMT Kopel dan PMS Pengapitnya dalam posisi CLOSE.
2. Lakukan proses manuver dan pastikan TITIK LOKASI PEKERJAAN yang DIPELIHARA beroperasi
pada BUS YANG BERBEDA dengan yang TIDAK DIPELIHARA (perhatikan Gambar 8.1)
3. BLOCK fungsi Buspro di GI tersebut selama pekerjaan PDKB GI Berlangsung.
4. Jika GI tersebut tidak dilengkapi Buspro maka skema OCR Kopel dan GFR Kopel digunakan
sebagai proteksi bay trafo sementara selama pekerjaan PDKB GI berlangsung.
a. OCR di kopel disetting cukup sensitif apabila terjadi gangguan pada bay PHT yang
DIPELIHARA, tetapi diatas arus trend pembebanan seminggu terakhir di bay tersebut
(200% x Arus beban) ATAU (300% x I nominal Trafo Daya GI terbesar) dipilih yang
terbesar. Besar arus beban agar dikoordinasikan dengan operator GI.
b. GFR di kopel diaktifkan dengan setting (20% x Arus nominal bay yang dipelihara)
c. Time delay untuk OCR dan GFR kopel disetting 200 ms definite.
d. OCR Instan dan GFR Instan di-BLOCK.
e. Perubahan setting agar diinformasikan ke Dispatcher.
5. Fungsi Differential (87T), REF (87RGF), OCR/GFR 150Kv (51/51N) trafo agar DIBLOCK sementara
selama pekerjaan PDKB berlangsung.
6. Jika pekerjaan memerlukan bypass CT sisi primer maka sekunder CT yang DIPELIHARA agar
dijumper (loop) semua phasa pada setiap core CT.
7. Jika GI Local merupakan GI ujung atau GI radial dengan satu sumber, maka:
a. Fungsi AUTORECLOSE (Internal/Eksternal) di SEMUA bay PHT di GI Local dan SEMUA bay
PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Local harus di-BLOCK sementara selama
pekerjaan berlangsung.
b. SEMUA bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Local diaktifkan fungsi
undervoltage(27) di distance rele dengan setting 80% dengan time delay 700 ms
definite sementara selama pekerjaan berlangsung.
8. Jika pada sisi 20 Kv terdapat source maka skema proteksi akan dibahas secara khusus.
Gambar 8.2 Skema proteksi untuk GI ujung/radial dengan satu sumber (Pemeliharaan PMT Trafo)
9. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI Local (poin B.7)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose(79) SEMUA bay PHT di GI remote dan GI lokal
(poin B.7)
Melepas jumper (loop) sekunder CT (poin B.6)
Mengaktifkan kembali fungsi Differential trafo (87T), REF Trafo (87RGF), dan OCR GFR
150Kv Trafo (poin B.5)
Menonaktifkan fungsi GFR kopel (poin B.4)
Mengembalikan setting OCR kopel eksisting (poin B.4)
Mengaktifkan kembali fungsi Buspro (87B) (Poin B.3)
2. Melakukan manuver penormalan sesuai dengan konfigurasi awal.
BUS 1
51
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Pastikan fungsi differensial dan REF trafo aktif.
2. Jika GI Local merupakan GI ujung, maka:
a. Fungsi AUTORECLOSE (Internal/Eksternal) di SEMUA bay PHT di GI Local dan SEMUA bay
PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Local harus di-BLOCK sementara selama pekerjaan
berlangsung.
b. SEMUA bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Local diaktifkan fungsi
undervoltage(27) di distance rele dengan setting 80% dengan time delay 700 ms definite
sementara selama pekerjaan berlangsung.
3. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI Local (poin B.2)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose(79) SEMUA bay PHT di GI remote dan GI lokal
(poin B.2)
2. Melakukan manuver penormalan sesuai dengan konfigurasi awal.
7.2 SkemaProteksi PDKB GITT/GITET Konfigurasi Double Busbar tanpa Kopel Bus
Pekerjaan PDKB bay PHT yang melibatkan:
A. TITIK LOKASI PEKERJAAN
LA Penghantar
PMS Penghantar
BUS 2
BUS 1
Beroperasi pada bus
yang berbeda dengan
bay-bay lain.
Diblock
79
PMS
21
LA
Fungsi Autoreclose di
GI Remote agar di-BLOCK
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Melakukan Pengisian Form Checklist Skema Proteksi Pekerjaan PDKB GI
2. ProteksiOCR dan GFR Bay PHT Yang DIPELIHARAdi RESETTING selama pekerjaan PDKB GI
berlangsung.
OCR di bay PHT Yang DIPELIHARA disetting cukup sensitif apabila terjadi gangguan pada
bay PHT yang DIPELIHARA, tetapi diatas arus trend pembebanan seminggu terakhir di
bay tersebut (200% x Arus beban) ATAU (300% x I nominal Trafo Daya GI terbesar)
dipilih yang terbesartetapi tidak lebih besar dari 120 % x arus nominal
kemampuanperalatan. Besar arus beban agar dikoordinasikan dengan operator GI.
GFR di bay PHT Yang DIPELIHARA disetting (20% x Arus nominal bay PHT yang
dipelihara)
Time delay untuk OCR dan GFR di bay PHT Yang DIPELIHARA disetting 200 ms definite.
OCR Instan dan GFR Instan di-BLOCK.
Perubahan setting agar diinformasikan ke Dispatcher.
3. Time delay fungsi proteksi Z2 di GI remote BAY PHT yang DIPELIHARA diubah sementara menjadi
200 ms maksimum selama pekerjaan PDKB berlangsung.
4. Fungsi Autoreclose Eksternal/Internal (79) pada bay PHT yang DIPELIHARA agar di-BLOCK,
sementara selama pekerjaan berlangsung.
5. Fungsi Autoreclose Eksternal/Internal (79) di GI remote bay PHT yang DIPELIHARA agar di-
BLOCK selama pekerjaan berlangsung.
6. Jika GI Local merupakan GI radial atau GI ujung DENGAN SATU SUMBER maka:
Fungsi Autoreclose Eksternal/Internal (79) (Internal/Eksternal) di bay PHT yang
DIPELIHARA di GI Local dan bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal harus di-
BLOCK sementara selama pekerjaan berlangsung.
bay PHT di GI Lokal yang DIPELIHARA dan bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI
Lokal diaktifkan fungsi undervoltage(27) di distance rele dengan setting 80% dengan
time delay 700 ms definite sementara selama pekerjaan berlangsung.
A B C
A B C
A B C
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI remote (poin B.6)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose SEMUA bay PHT di GI remote dan GI local
(poin B.6, B.5, B.4)
Mengembalikan settingan waktu time Zone 2 GI Remote sperti semula (poin B.3)
Mengembalikan setting OCR dan GFR PHT Yang DIPELIHARA eksisting (poin B.2)
2. Melakukan Pengisian Form Checklist Skema Proteksi Pekerjaan PDKB GI
BUS 2
BUS 1
Beroperasi pada bus
yang berbeda dengan
bay-bay lain.
Diblock
79
51
CT
21
PT
Fungsi Autoreclose di
GI Remote agar di-BLOCK
Gambar 2.1
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Melakukan Pengisian Form Checklist Skema Proteksi Pekerjaan PDKB GI
2. BLOCK fungsi Buspro di GI tersebut selama pekerjaan PDKB GI berlangsung ( Jika dilengkapi
Buspro )
3. Proteksi OCR dan GFR Bay PHT lain yang berada dalam satu Bus dengan Bay yang DIPELIHARA di
SETTING selama pekerjaan PDKB GI berlangsung.
OCR Bay PHT lain yang berada dalam satu Bus dengan Bay yang DIPELIHARAdisetting
cukup sensitif apabila terjadi gangguan pada bay PHT yang DIPELIHARA, tetapi diatas
arus trend pembebanan seminggu terakhir di bay tersebut (200% x Arus beban) ATAU
(300% x I nominal Trafo Daya GI terbesar) dipilih yang terbesartetapi tidak lebih besar
dari 120 % x arus nominal kemampuanperalatan. Besar arus beban agar dikoordinasikan
dengan operator GI.
GFR Bay PHT lain yang berada dalam satu Bus dengan Bay yang DIPELIHARAdisetting
(20% x Arus nominal bay PHT yang dipelihara)
Time delay untuk OCR dan GFR pada Bay PHT lain yang berada dalam satu Bus dengan
Bay yang DIPELIHARA disetting 200 ms definite.
OCR Instan dan GFR Instan pada Bay PHT lain yang berada dalam satu Bus dengan Bay
yang DIPELIHARAdi-BLOCK.
Perubahan setting agar diinformasikan ke Dispatcher.
4. Setting waktu dan characteristik OCR dan GFR Time delay pada semua Outgoing Trafo pada GI
Lokal disetting menjadi Definite time dengan waktu tunda 0 ms
5. Proteksi dari Distance relay (21), Recloser Eksternal/Internal (79), dan Back up OCR GFR PHT
(51/51N) bay PHT yang DIPELIHARA agar di-BLOCK, sementara selama pekerjaan berlangsung.
6. Waktu TundaDistance RelayZone 2 (Phasa – Phasa dan Phasa – Netral) Bay PHT GI Remote pada
Bay yang DIPELIHARA di RESETTING selama pekerjaan PDKB GI berlangsung menjadi 200 ms
7. Jika pekerjaan memerlukan bypass CT sisi primer maka sekunder CT yang DIPELIHARA agar
dijumper (loop) semua phasa pada setiap core CT.
8. Fungsi autoreclose (Internal/Eksternal) di GI remote bay PHT yang DIPELIHARA agar di-BLOCK
selama pekerjaan berlangsung.
9. Jika GI Local merupakan GI radial atau GI ujung DENGAN SATU SUMBER maka:
Fungsi Autoreclose Eksternal/Internal (79) (Internal/Eksternal) di bay PHT yang
DIPELIHARA di GI Local dan bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal harus di-
BLOCK sementara selama pekerjaan berlangsung.
bay PHT di GI Lokal yang DIPELIHARA dan bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI
Lokal diaktifkan fungsi undervoltage(27) di distance rele dengan setting 80% dengan
time delay 700 ms definite sementara selama pekerjaan berlangsung.
A B C
A B C
A B C
10. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI remote (poin B.9)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose SEMUA bay PHT di GI remote dan GI local
(poin B.8 dan B.9)
Melepas jumper (loop) sekunder CT (poin B.7)
Mengembalikan setting Waktu TundaDistance RelayZone 2 (Phasa – Phasa dan Phasa –
Netral) Bay PHT GI Remote pada Bay yang DIPELIHARA (Poin B.6)
Mengaktifkan kembali fungsi Distance relay (21), Recloser Eksternal/Internal (79), dan
Back up OCR PHT (51) bay PHT yang DIPELIHARA (poin B.5)
Mengembalikan Setting waktu dan characteristik OCR dan GFR Time delay pada semua
Outgoing Trafo pada GI Lokal ke setting awal (poin B.4)
Mengembalikan setting Time delay untuk OCR dan GFR pada Bay PHT lain yang berada
dalam satu Bus dengan Bay yang DIPELIHARA ke setting awal ( poin B.3)
Mengaktifkan kembali fungsi Buspro jika GI tersebut menggunakan proteksi Buspro
(poin B.2)
2. Melakukan Pengisian Form Checklist Skema Proteksi Pekerjaan PDKB GI
BUS 2
BUS 1
Beroperasi pada bus
yang berbeda dengan
bay-bay lain.
Diblock
79
51
CT
21
PT
Fungsi Autoreclose di
GI Remote agar di-BLOCK
Gambar 3.1
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Melakukan Pengisian Form Checklist Skema Proteksi Pekerjaan PDKB GI
2. BLOCK fungsi Buspro di GI tersebut selama pekerjaan PDKB GI berlangsung (Jika dilengkapi
Buspro)
3. Waktu TundaDistance RelayZone 2 (Phasa – Phasa dan Phasa – Netral) di semua Bay PHT GI
Remote yang terhubungke Bus yang sama dengan Bay yang DIPELIHARA di GI Lokal di
RESETTING selama pekerjaan PDKB GI berlangsung menjadi 200 ms
4. Fungsi Autoreclose Eksternal/Internal (79) (Internal/Eksternal)pada PHT GI Remote dan GI
Lokalyang dipelihara agar di-BLOCK, sementara selama pekerjaan berlangsung.
5. Proteksi dari Distance relay (21), Recloser Eksternal/Internal (79), dan Back up OCR GFR PHT
(51/51N) bay PHT yang DIPELIHARA agar di-BLOCK, sementara selama pekerjaan berlangsung.
6. Jika pekerjaan memerlukan bypass CT sisi primer maka sekunder CT yang DIPELIHARA agar
dijumper (loop) semua phasa pada setiap core CT.
7. Jika GI Local merupakan GI radial atau GI ujung DENGAN SATU SUMBER maka:
Fungsi Autoreclose Eksternal/Internal (79) (Internal/Eksternal) di bay PHT yang
DIPELIHARA di GI Local dan bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal harus di-
BLOCK sementara selama pekerjaan berlangsung.
bay PHT di GI Lokal yang DIPELIHARA dan bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI
Lokal diaktifkan fungsi undervoltage(27) di distance rele dengan setting 80% dengan
time delay 700 ms definite sementara selama pekerjaan berlangsung.
A B C
c
A B C
A B C
8. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaanpekerjaan PDKB GI sesuaidengan SOP dan IK PDKB GI di titiklokasipekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI remote (poin B.7)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose SEMUA bay PHT di GI remote dan GI local
(poin B.7,B.4)
Melepas jumper (loop) sekunder CT (poin B.6)
Mengaktifkan kembali fungsi Distance relay (21), Recloser Eksternal/Internal (79), dan
Back up OCR PHT (51) bay PHT yang DIPELIHARA (poin B.5)
Mengembalikan Setting Waktu TundaDistance RelayZone 2 (Phasa – Phasa dan Phasa –
Netral) di semua Bay PHT GI Remote yang terhubungke Bus yang sama dengan Bay yang
DIPELIHARA di GI Lokal (Poin B.3)
Mengaktifkan kembali fungsi Buspro jika GI tersebut menggunakan proteksi Buspro
(poin B.2)
2. Melakukan Pengisian Form Checklist Skema Proteksi Pekerjaan PDKB GI
BUS 2
BUS 1
Beroperasi pada bus
yang berbeda dengan
bay-bay lain.
Diblock
79
CT
21
PT
Fungsi Autoreclose di
GI Remote agar di-BLOCK
A B Block AR
C
Gambar 4.2 Skema proteksi untuk GI ujung/radial dengan satu sumber (Pemeliharaan PT/CVT Line)
6. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
Edisi: 01 Revisi: 00 Halaman: 63 dari 145
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) semua distance relay (poin B.5)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose SEMUA bay PHT di GI remote dan GI local
(poin B.5, B.4)
Mengaktifkan kembali fungsi Distance relay (21), Recloser Eksternal/Internal (79) bay
PHT yang DIPELIHARA (poin B.3)
Mengembalikan Setting Proteksi OCR dan GFR Bay PHT Yang DIPELIHARAke setting awal
(Poin B.2)
2. Melakukan Pengisian Form Checklist Skema Proteksi Pekerjaan PDKB GI
BUS 2
BUS 1
-
BUS 2
BUS 1
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Pastikan proteksi Buspro di GI tersebut aktif, jika tidak dilengkapi Buspro maka lakukan
menggunakan skema proteksi pada poin B.3
2. Melakukan Pengisian Form Checklist Skema Proteksi Pekerjaan PDKB GI
3. Proteksi OCR dan GFR Bay PHT yang berada dalam satu Bus dengan Bus yang DIPELIHARA di
SETTING selama pekerjaan PDKB GI berlangsung.
a. Seluruh OCR Bay PHT yang berada dalam satu Bus dengan Bus yang DIPELIHARA
disetting cukup sensitif apabila terjadi gangguan pada Bus yang DIPELIHARA, tetapi
diatas arus trend pembebanan seminggu terakhir di bay tersebut (200% x Arus beban)
ATAU (300% x I nominal Trafo Daya GI terbesar) dipilih yang terbesar tetapi tidak lebih
besar dari 120 % x arus nominal kemampuanperalatan. Besar arus beban agar
dikoordinasikan dengan operator GI.
b. Semua GFR Bay PHT yang berada dalam satu Bus dengan Bus yang DIPELIHARA disetting
maksimal 20% x Arus nominal bay PHT tersebut.
c. Time delay untuk OCR dan GFR pada Bay PHT lain yang berada dalam satu Bus dengan
Bus yang DIPELIHARA disetting 200 ms definite.
d. OCR Instan dan GFR Instan pada Bay PHT yang berada dalam satu Bus dengan Bus yang
DIPELIHARA di-BLOCK.
e. Perubahan setting agar diinformasikan ke Dispatcher.
4. Jika GI Local merupakan GI radial atau GI ujung DENGAN SATU SUMBER maka:
Fungsi Autoreclose Eksternal/Internal (79) (Internal/Eksternal) di seluruh bay PHT pada
Bus yang DIPELIHARA di GI Local dan bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal
harus di-BLOCK sementara selama pekerjaan berlangsung.
SEMUA bay PHT di GI Lokal yang terhubung ke sumber diaktifkan fungsi
undervoltage(27) di distance rele dengan setting 80% dengan time delay 700 ms
definite sementara selama pekerjaan berlangsung.
A B Block AR
C
Gambar 5.3 Skema proteksi untuk GI ujung/radial dengan satu sumber (Pemeliharaan
busbar)
5. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) semua rele distance (poin B.4)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose(79) SEMUA bay PHT di GI local dan GI Remote
(poin B.4)
Mengembalikan Proteksi OCR dan GFR Bay PHT yang berada dalam satu Bus dengan Bus
yang DIPELIHARA (Poin B.3)
2. Melakukan Pengisian Form Checklist Skema Proteksi Pekerjaan PDKB GI
BUS 2
BUS 1
Fungsi Autoreclose di
GI Local dan GI Remote
agar di-BLOCK
BUS 2
BUS 1
Fungsi Autoreclose di
GI Local dan GI Remote
agar di-BLOCK
1. Pastikan proteksi Buspro di GI tersebut aktif, jika tidak dilengkapi Buspro maka lakukan
menggunakan skema proteksi pada poin B.3
2. Melakukan Pengisian Form Checklist Skema Proteksi Pekerjaan PDKB GI
3. Proteksi OCR dan GFR Bay PHT yang berada dalam satu Bus dengan Bus yang DIPELIHARA di
SETTING selama pekerjaan PDKB GI berlangsung.
Seluruh OCR Bay PHT yang berada dalam satu Bus dengan Bus yang DIPELIHARA
disetting cukup sensitif apabila terjadi gangguan pada Bus yang DIPELIHARA, tetapi
diatas arus trend pembebanan seminggu terakhir di bay tersebut (200% x Arus beban)
ATAU (300% x I nominal Trafo Daya GI terbesar) dipilih yang terbesar tetapi tidak lebih
besar dari 120 % x arus nominal kemampuanperalatan. Besar arus beban agar
dikoordinasikan dengan operator GI.
Semua GFR Bay PHT yang berada dalam satu Bus dengan Bus yang DIPELIHARA disetting
maksimal 20% x Arus nominal bay PHT tersebut.
Time delay untuk OCR dan GFR pada Bay PHT lain yang berada dalam satu Bus dengan
Bus yang DIPELIHARA disetting 200 ms definite.
OCR Instan dan GFR Instan pada Bay PHT yang berada dalam satu Bus dengan Bus yang
DIPELIHARA di-BLOCK.
Perubahan setting agar diinformasikan ke Dispatcher.
4. Jika GI Local merupakan GI radial atau GI ujung DENGAN SATU SUMBER maka:
Fungsi Autoreclose Eksternal/Internal (79) (Internal/Eksternal) di seluruh bay PHT pada
Bus yang DIPELIHARA di GI Local dan bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal
harus di-BLOCK sementara selama pekerjaan berlangsung.
SEMUA bay PHT di GI Lokal yang terhubung ke sumber diaktifkan fungsi
undervoltage(27) di distance rele dengan setting 80% dengan time delay 700 ms
definite sementara selama pekerjaan berlangsung.
A B Block AR
C
Gambar 6.3 Skema proteksi untuk GI ujung/radial dengan satu sumber (Pemeliharaan busbar)
5. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
Edisi: 01 Revisi: 00 Halaman: 73 dari 145
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) semua rele distance (poin B.4)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose(79) SEMUA bay PHT di GI local dan GI
Remeote (poin B.4)
Mengembalikan Proteksi OCR dan GFR Bay PHT yang berada dalam satu Bus dengan Bus
yang DIPELIHARA(Poin B.3)
2. Melakukan Pengisian Form Checklist Skema Proteksi Pekerjaan PDKB GI
BUS 1
Fungsi Autoreclose di
GI Local dan GI Remote
agar di-BLOCK
A B Block AR
C
Gambar 7.2. Skema proteksi untuk GI ujung/radial dengan satu sumber (Pemeliharaan PMT
Penghantar)
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI remote (poin B.7)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose SEMUA bay PHT di GI remote dan GI local
(poin B.7, B.6 dan B.5)
Mengaktifkan kembali fungsi Distance relay (21), Recloser Eksternal/Internal (79),Back
up OCR PHT (51) serta Master Trip bay PHT yang DIPELIHARA (poin B.4)
Mengembalikan switch PMT ke posisi Remote (siap menerima perintah trip)
Menonaktifkan fungsi GFR kopel (poin B.3)
Mengembalikan setting OCR/FGR (Poin B.2)
Menormalkan kembali rangkaian trip fungsi Buspro ke PMT yang DIPELIHARA (poin B.1)
2. Melakukan Pengisian Form Checklist Skema Proteksi Pekerjaan PDKB GI
BUS 1
51/51N
CT
87T/64HV
Diblock
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Pastikan proteksi Buspro di GI tersebut aktif, tetapi block rangkaian trip ke PMT yang
DIPELIHARA.
2. Jika GI tersebut tidak dilengkapi Buspro maka Proteksi OCR dan GFR digunakan sebagai proteksi
sementara selama pekerjaan PDKB GI berlangsung.
OCR di PHT Selain Bay yang dipelihara disetting cukup sensitif apabila terjadi gangguan pada
bay PHT yang DIPELIHARA, tetapi diatas arus trend pembebanan seminggu terakhir di bay
tersebut (200% x Arus beban) ATAU (300% x I nominal Trafo Daya GI terbesar) dipilih yang
terbesar. Besar arus beban agar dikoordinasikan dengan operator GI.
GFR Selain Bay yang dipelihara diaktifkan dengan setting (20% x Arus nominal bay PHT
tersebut)
Time delay untuk OCR dan GFR disetting 200 ms definite.
Seluruh OCR/GFR Penyulang Pada Trafo yang terhubung pada Bus yang sama dengan Bay
yang dipelihara waktu kerja disetting Instant.
Perubahan setting agar diinformasikan ke Dispatcher.
3. Fungsi Differential (87T), REF (87RGF), OCR/GFR 150Kv (51/51N), Proteksi Internal Trafo dan
Master Trip trafo agar DIBLOCK sementara selama pekerjaan PDKB berlangsung.
4. Jika GI Local merupakan GI ujung atau GI radial dengan satu sumber, maka:
c. Fungsi AUTORECLOSE (Internal/Eksternal) di SEMUA bay PHT di GI Local dan SEMUA
bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Local harus di-BLOCK sementara selama
pekerjaan berlangsung.
d. SEMUA bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Local diaktifkan fungsi
undervoltage(27) di distance rele dengan setting 80% dengan time delay 700 ms
definite sementara selama pekerjaan berlangsung.
5. Jika pada sisi 20 Kv terdapat source maka skema proteksi akan dibahas secara khusus.
Gambar 8.2 Skema proteksi untuk GI ujung/radial dengan satu sumber (Pemeliharaan PMT Trafo)
6. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI Local (poin B.4)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose(79) SEMUA bay PHT di GI remote dan GI lokal
(poin B.4)
Mengaktifkan kembali fungsi Differential trafo (87T), REF Trafo (87RGF), dan OCR GFR
150Kv, Proteksi Internal Trafo Serta Master Trip (poin B.3)
Mengembalikan setting OCR/GFR Eksisting (poin B.2)
Menormalkan kembali rangkaian trip fungsi Buspro ke PMT yang DIPELIHARA (poin B.1)
2. Melakukan Pengisian Form Checklist Skema Proteksi Pekerjaan PDKB GI
BUS 1
51/51N
CT
87T/64HV
Diblock
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Pastikan proteksi Buspro di GI tersebut aktif.
2. Jika GI tersebut tidak dilengkapi Buspro maka Proteksi OCR dan GFR digunakan sebagai proteksi
sementara selama pekerjaan PDKB GI berlangsung.
OCR di PHT Selain Bay yang dipelihara disetting cukup sensitif apabila terjadi gangguan pada
bay PHT yang DIPELIHARA, tetapi diatas arus trend pembebanan seminggu terakhir di bay
tersebut (200% x Arus beban) ATAU (300% x I nominal Trafo Daya GI terbesar) dipilih yang
terbesar. Besar arus beban agar dikoordinasikan dengan operator GI.
GFR Selain Bay yang dipelihara diaktifkan dengan setting (20% x Arus nominal bay PHT
tersebut)
Time delay untuk OCR dan GFR disetting 200 ms definite.
Seluruh OCR/GFR Penyulang Pada Trafo yang dipelihara dan Bay Trafo yang terhubung pada
Bus yang sama dengan Bay yang dipelihara waktu kerja disetting Instant.
Perubahan setting agar diinformasikan ke Dispatcher.
3. Fungsi Differential (87T), REF (87RGF), OCR/GFR 150Kv (51/51N) trafo agar DIBLOCK sementara
selama pekerjaan PDKB berlangsung.
4. Jika pekerjaan memerlukan bypass CT sisi primer maka sekunder CT yang DIPELIHARA agar
dijumper (loop) semua phasa pada setiap core CT, Block fungsi BUSPRO sebelum jumper
sekunder CT dilakukan.
5. Jika GI Local merupakan GI ujung atau GI radial dengan satu sumber, maka:
c. Fungsi AUTORECLOSE (Internal/Eksternal) di SEMUA bay PHT di GI Local dan SEMUA bay
PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Local harus di-BLOCK sementara selama
pekerjaan berlangsung.
d. SEMUA bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Local diaktifkan fungsi
undervoltage(27) di distance rele dengan setting 80% dengan time delay 700 ms
definite sementara selama pekerjaan berlangsung.
6. Jika pada sisi 20 Kv terdapat source maka skema proteksi akan dibahas secara khusus.
Gambar 9.2 Skema proteksi untuk GI ujung/radial dengan satu sumber (Pemeliharaan PMT Trafo)
7. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI Local (poin B.5)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose(79) SEMUA bay PHT di GI remote dan GI lokal
(poin B.5)
Melepas jumper (loop) sekunder CT (poin B.4)
Mengembalikan Fungsi Buspro (Poin B.4)
Mengaktifkan kembali fungsi Differential trafo (87T), REF Trafo (87RGF), dan OCR GFR
150Kv Trafo (poin B.3)
Mengembalikan setting OCR/GFR Eksisting (poin B.2)
2. Melakukan Pengisian Form Checklist Skema Proteksi Pekerjaan PDKB GI
BUS 1
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Pastikan fungsi differensial dan REF trafo aktif.
2. Jika GI Local merupakan GI ujung, maka:
a. Fungsi AUTORECLOSE (Internal/Eksternal) di SEMUA bay PHT di GI Local dan SEMUA bay
PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Local harus di-BLOCK sementara selama pekerjaan
berlangsung.
b. SEMUA bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Local diaktifkan fungsi
undervoltage(27) di distance rele dengan setting 80% dengan time delay 700 ms definite
sementara selama pekerjaan berlangsung.
3. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI Local (poin B.2)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose(79) SEMUA bay PHT di GI remote dan GI lokal
(poin B.2)
2. Melakukan Pengisian Form Checklist Skema Proteksi Pekerjaan PDKB GI
BUS A
C
U
T
O
F
F
C
U
T
A
B
C
U
T
O
F
F
REACTOR
IBT / TD
B
BUS B
DIFFERENT LEVEL
VOLTAGE
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. PMT AB di diameter bay yang dikerjakan beserta PMS pengapit dilepas pada saat pekerjaan.
2. Proteksi Main 1 dan Main 2 (DifferentialRelay) tetap diaktifkan untuk memproteksi IBT/Trafo
Daya.
3. Apabila di GI Lokal terdapat Circulating Current Protection (CCP), pastikan fungsi proteksinya
aktif.
4. Apabila di GI Lokal tidak terdapat CCP maka :
- Over Current Relay (OCR) danGround Fault Relay (GFR)bay yang dipelihara digunakan
sebagai Proteksi utama pada pekerjaan PDKB GI disisi EHV.
- Over Current Relay (OCR) danGround Fault Relay (GFR) bay yang dipelihara
digunakan sebagai Proteksi utama pada pekerjaan PDKB GI disisi HV.
- OCR disetting cukup sensitif apabila terjadi gangguan padabay IBT/trafo daya yang
DIPELIHARA yaitu 200% x Arus beban atau Arus Nominal peralatan terkecil (dipilih yang
terkecil). Besar arus beban agar dikoordinasikan dengan operator GI.
- Time delay untuk OCR danGFR disetting 200msdefinite.
- OCR InstandanGFR Instan di-BLOCK.
5. Jika GI Lokal merupakan GI ujung,maka:
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALANPEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
- Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI remote.
- Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose SEMUA bay PHT di GI remote dan GI lokal.
- Mengembalikan Setting OCR/GFR disisi EHV dan HV pada bay yang dipelihara.
- PMT AB di diameter bay yang dikerjakan beserta PMS pengapitdimasukan kembali.
2. Pengisian form check list Skema Proteksi PDKB GI
BUS A
C
U
T
O
F
F
C
U
T
A
B
C
U
T
O
F
F
REACTOR
IBT / TD
B
BUS B
DIFFERENT LEVEL
VOLTAGE
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. PMT AB di diameter bay yang dikerjakan beserta PMS pengapit dilepas pada saat pekerjaan.
2. Proteksi Main 1 dan Main 2 (Differential Relay) tetap diaktifkan untuk memproteksi
IBT/Trafo Daya.
3. Resetting OCR/GFR di sisi HV dan EHV :
- OCR dan GFR bay yang dipelihara digunakan sebagai Proteksi utama pada pekerjaan
PDKB GI disisi EHV.
- OCR dan GFR bay yang dipelihara digunakan sebagai Proteksi utama pada pekerjaan
PDKB GI disisi HV.
- OCR disetting cukup sensitif apabila terjadi gangguan pada bay IBT/trafo daya yang
DIPELIHARA yaitu 200% x Arus beban atau Arus Nominal peralatan terkecil (dipilih yang
terkecil). Besar arus beban agar dikoordinasikan dengan operator GI.
- Time delay untuk OCR dan GFR disetting 200 ms definite.
- OCR InstandanGFR Instan di-BLOCK.
4. JikaGILokalmerupakan Giujung,maka:
- Fungsi AUTO RECLOSE (Internal/Eksternal) di SEMUA bay PHT di GI Lokal dan SEMUA
bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal harus di-BLOCK sementara selama
pekerjaan berlangsung.
- SEMUA bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal diaktifkan fungsi undervoltage
(27) di distance rele dengan setting 80% dengan time delay 700ms definite sementara
selama pekerjaan berlangsung.
5. Poin 1 dan 4 dicatat dalam form check list setting proteksi pekerjaan PDKB GI.
6. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB Gi sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
- Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI remote.
- Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose SEMUA bay PHT di GI remote dan GI lokal.
- Mengembalikan Setting OCR/GFR disisi EHV dan HV pada bay yang dipelihara.
- PMT AB di diameter bay yang dikerjakan beserta PMS pengapit dimasukan kembali.
2. Pengisian form check list Skema Proteksi PDKB GI
BUS A
C
U
T
O
F
F
C
U
T
A
B
C
U
T
O
F
F
REACTOR
IBT / TD
B
BUS B
DIFFERENT LEVEL
VOLTAGE
- OCR dan GFR bay yang dipelihara digunakan sebagai Proteksi utama pada pekerjaan
PDKB GI disisi EHV.
- OCR dan GFR bay yang dipelihara digunakan sebagai Proteksi utama pada pekerjaan
PDKB GI disisi HV.
- OCR disetting cukup sensitif apabila terjadi gangguan pada bay IBT/trafo daya yang
DIPELIHARA yaitu 200% x Arus beban atau Arus Nominal peralatan terkecil(dipilih yang
terkecil). Besar arus beban agar dikoordinasikan dengan operator GI.
- Time delay untuk OCR danGFR disetting 200ms definite.
- OCR Instan dan GFR Instan di-BLOCK.
4. Pastikan fungsi Buspro GI 150Kv tersebut aktif dan berfungsi dengan baik, dan rangkaian trip
ke PMT yang DIPELIHARA untuk di BLOCK.
5. Jika GI tersebut tidak dilengkapi Buspro maka skema OCR Kopel dan GFR Kopel digunakan
sebagai proteksi bay trafo sementara selama pekerjaan PDKBGI berlangsung.
- OCRdi kopel disetting cukup sensitif apabila terjadi gangguan pada bay PHTyang
DIPELIHARA tetapi diatas arus trend pembebanan seminggu terakhir di bay tersebut
(200%x Arus beban) ATAU Arus Nominal peralatan terkecil(dipilih yang terkecil).
Besararus beban agar dikoordinasikan dengan operator GI.
- GFRdi kopel diaktifkan dengan setting (20% x Arus nominal bay PHTyang dipelihara)
- Time delay untuk OCRdan GFRkopel disetting 200 ms definite.
- OCRInstan dan GFRInstan di-BLOCK.
- Perubahan setting agar diinformasikan ke Dispatcher.
6. Jika GI Lokal merupakan GI ujung, maka:
- Fungsi AUTORECLOSE (Internal/Eksternal) di SEMUA bay PHT di GI Lokal dan SEMUA bay
PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal harus di-BLOCK sementara selama
pekerjaan berlangsung.
- SEMUA bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal diaktifkan fungsi undervoltage
(27) di distance rele dengan setting 80% dengan time delay 700 ms definite sementara
selama pekerjaan berlangsung.
7. Poin 1 dan 6 dicatat dalam form check list setting proteksi pekerjaan PDKB GI.
8. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaanpekerjaan PDKB GIsesuaidenganSOP danIKPDKB Gidititik lokasipekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
- Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI remote.
- Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose SEMUA bay PHT di GI remote dan GI lokal.
- Mengembalikan setting OCR/GFR bus kopel 150Kv seperti semula.
- Mengembalikan setting OCR/GFR HV/EHV seperti semula.
- PMT AB di diameter bay yang dikerjakan beserta PMS pengapit dimasukan kembali.
2. Pengisian form check list Skema Proteksi PDKB GI
BUS A
C
U
T
O
F
F
C
U
T
A
B
C
U
T
O
F
F
REACTOR
IBT / TD
B
BUS B
DIFFERENT LEVEL
VOLTAGE
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. PMT AB di diameter bay yang dikerjakan beserta PMS pengapit dilepas pada saat
pekerjaan.
2. Proteksi Main 1 dan Main 2 (Distance Relay atau Line Differential) tetap diaktifkan untuk
memproteksi daerah di depan Penghantar.
3. Fungsi autoreclose (Internal/Eksternal) di GI lokal dan GI remote bay PHT yang DIPELIHARA
agar di- BLOCK selama pekerjaan berlangsung.
4. Apabila di GI Lokal terdapat Circulating Current Protection (CCP), pastikan fungsi proteksinya
aktif.
5. Apabila di GI Lokal tidak terdapat CCP maka :
- Over Current Relay (OCR) dan Ground Fault Relay (GFR) bay yang dipelihara
digunakan sebagai Proteksi utama pada pekerjaan PDKB GI.
- OCR disetting cukup sensitif apabila terjadi gangguan pada bay PHT yang DIPELIHARA
yaitu 200% x Arus beban atau Arus Nominal peralatan terkecil(dipilih yang terkecil).
Besar arus beban agar dikoordinasikan dengan operator GI.
- Time delay untuk OCR dan GFR disetting 200 ms definite.
- OCR Instan dan GFR Instan di-BLOCK.
6. Jika GI Lokal merupakan GI ujung,maka :
- Fungsi AUTO RECLOSE (Internal/Eksternal) di SEMUA bay PHT di GI Lokal dan SEMUA
bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal harus di-BLOCK sementara selama
pekerjaan berlangsung.
- SEMUA bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal diaktifkan fungsi undervoltage
(27) di distance rele dengan setting80% dengan time delay 700ms definite sementara
selama pekerjaan berlangsung.
7. Poin 1 dan 6 dicatat dalam form check list setting proteksi pekerjaan PDKB GI.
8. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALANPEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
- Menonaktifkan fungsi undervoltage (27)distance relay di GI remote.
- Mengembalikan SettingOCR/GFR bay yang dipelihara.
- Mengaktifkan kembali fungsi auto reclose SEMUA bay PHT di GI remote dan GI lokal.
- PMT AB di diameter bay yang dikerjakan beserta PMS pengapit dimasukan kembali.
2. Pengisian form check list Skema Proteksi PDKB GI
BUS A
C
U
T
O
F
F
C
U
T
A
B
C
U
T
O
F
F
REACTOR
IBT / TD
B
BUS B
DIFFERENT LEVEL
VOLTAGE
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. PMT AB di diameter bay yang dikerjakan beserta PMS pengapit dilepas pada saat pekerjaan.
2. Proteksi Main 1 dan Main 2 (Distance Relay atau Line Differential) tetap diaktifkan untuk
memproteksi daerah di depan Penghantar.
3. Fungsi autoreclose (Internal/Eksternal) di GI lokal dan GI remote bay PHT yang DIPELIHARA
agar di- BLOCK selama pekerjaan berlangsung.
4. Melakukan perubahan setting Over Current Relay (OCR) danGround Fault Relay (GFR) :
- OCR dan GFR bay yang dipelihara digunakan sebagai Proteksi utama pada pekerjaan
PDKB GI.
- OCR disetting cukup sensitifapabilaterjadi gangguanpadabayPHTyang DIPELIHARA yaitu
200% x Arus beban atau Arus Nominal peralatan terkecil (dipilih yang terkecil). Besar
arus beban agar dikoordinasikan dengan operator GI.
- TimedelayuntukOCR danGFR disetting 200msdefinite
- OCR InstandanGFR Instan di-BLOCK.
5. Jika GI Lokal merupakan GI ujung,maka:
- Fungsi AUTORECLOSE (Internal/Eksternal) di SEMUA bay PHT di GI Lokal dan SEMUA bay
PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal harusdi-BLOCK sementara selama
pekerjaan berlangsung.
- SEMUA bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal diaktifkan fungsi undervoltage
(27) di Main 1 dan Main 2 dengan setting 80% dengan time delay 700ms definite
sementara selama pekerjaan berlangsung.
6. Poin 1 dan 5 dicatat dalam form check list Skema Proteksi PDKB GI.
7. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
C. PELAKSANAANPEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IKPDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
- Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI remote.
- Mengembalikan SettingOCR/GFR bay yang dipelihara.
- Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose SEMUA bay PHT di GI remote dan GI lokal.
- PMT AB di diameter bay yang dikerjakan beserta PMS pengapit dimasukan kembali.
2. Pengisian form check list Skema Proteksi PDKB GI
BUS A
C
U
T
O
F
F
C
U
T
A
B
C
U
T
O
F
F
REACTOR
IBT / TD
B
BUS B
DIFFERENT LEVEL
VOLTAGE
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. PMT AB di diameter bay yang dikerjakan beserta PMS pengapit dilepas pada saat pekerjaan.
2. Melakukan perubahan setting Over Current Relay (OCR) danGround Fault Relay (GFR) :
- OCR dan GFR bay yang dipelihara digunakan sebagai Proteksi utama pada pekerjaan
PDKB GI.
- OCR disetting cukup sensitif apabila terjadi gangguan pada bay PHTyang DIPELIHARA
yaitu 200% x Arus beban atau Arus Nominal peralatan terkecil(dipilih yang terkecil).
Besar arus beban agar dikoordinasikan dengan operator GI.
- TimedelayuntukOCR danGFR disetting 200msdefinite.
- Jika tidak ada relay OCR/GFR, dapat dilakukan pengaktifan fungsi Over Current dan Earth
Fault pada Main 1 dan Main 2 (Distance Relay atau Line Differential). OCR disetting cukup
sensitifapabilaterjadi gangguanpadabayPHTyang DIPELIHARA yaitu 200% x Arus beban
atau Arus Nominal peralatan terkecil (dipilih yang terkecil). Besar arus beban agar
dikoordinasikan dengan operator GI.
- Pastikan fungsi trip OCR/GFR di Relay Distance sudah di assign di kontak output trip.
- OCR InstandanGFR Instan di-BLOCK.
3. Fungsi proteksi Distance Relay dinonaktifkan sementara selama pekerjaan berlangsung. Jika
proteksi utama yang digunakan adalah Line Differential, maka tidak perlu di nonaktifkan.
4. Fungsiautoreclose (Internal/Eksternal) diGI lokal dan GI remote bay PHT yang DIPELIHARA
agar di- BLOCK selama pekerjaan berlangsung.
5. Jika GI Lokal merupakan GI ujung,maka:
- Fungsi AUTORECLOSE (Internal/Eksternal) di SEMUA bay PHT di GI Lokal dan SEMUA bay
PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal harus di-BLOCK sementara selama
pekerjaan berlangsung.
- SEMUA bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal diaktifkan fungsi undervoltage
(27) di distance rele dengan setting 80% dengan time delay 700ms definite sementara
selama pekerjaan berlangsung.
6. Poin 1 dan 5 dicatat dalam form check list setting proteksi pekerjaan PDKB GI.
7. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI dititik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB Gi dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
- Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI remote.
- Menonaktifkan Setting Over Current dan Ground Faultdi Main 1 dan Main 2 pada bay
yang dipelihara.
- Mengembalikan Setting OCR/GFR bay yang dipelihara.
- Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose SEMUA bay PHT di GI remote dan GI lokal.
- Mengaktifkan kembali fungsi proteksi Main 1 dan Main 2 (Distance Relay atau Line
Differential).
- PMT AB di diameter bay yang dikerjakan beserta PMS pengapitdimasukan kembali.
2. Pengisian form check list Skema Proteksi PDKB GI
BUS A
C
U
T
O
F
F
C
U
T
A
B
C
U
T
O
F
F
REACTOR
IBT / TD
B
BUS B
DIFFERENT LEVEL
VOLTAGE
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. PMT AB di diameter bay yang dikerjakan beserta PMS pengapit dilepas pada saat pekerjaan.
2. Mengaktifkan Setting Over Current Relay (OCR) dan Ground Fault Relay (GFR) pada relay
Circulating Current Protection (CCP)pada sisi CT arah BUS pada diamater tersebut:
- OCR disetting cukup sensitif apabila terjadi gangguan pada bay PHT yang DIPELIHARA
yaitu 200% x Arus beban atau Arus Nominal peralatan terkecil (dipilih yang terkecil).
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
- Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI remote.
- Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose SEMUA bay PHT di GI remote dan GI lokal.
- Mengaktifkan kembali fungsi proteksi distance relay, line differential (Main 1 dan Main 2)
dan OCR/GFR serta Differential CCP
- Menonaktifkan SettingOver Current dan Ground Fault di relay CCP pada bay yang
dipelihara.
- PMT AB di diameter bay yang dikerjakan beserta PMS pengapit dimasukan kembali.
2. Pengisian form check list Skema Proteksi PDKB GI
BUS A
C
U
T
O
F
F
C
U
T
A
B
C
U
T
O
F
F
REACTOR
IBT / TD
B
BUS B
DIFFERENT LEVEL
VOLTAGE
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. PMT AB di diameter bay yang dikerjakan beserta PMS pengapit dilepas pada saat pekerjaan.
2. Proteksi Main 1 dan Main 2 (REF atau Differential Relay) tetap diaktifkan untuk memproteksi
Reaktor.
3. Apabila di GI Lokal terdapat Circulating Current Protection (CCP), pastikan fungsi
proteksinya aktif.
4. Apabila di GI Lokal tidak terdapat CCP maka :
- Over Current Relay (OCR) dan Ground Fault Relay (GFR)bay yang dipelihara
digunakan sebagai Proteksi utama pada pekerjaan PDKB GI disisi EHV.
- OCR disetting cukup sensitifapabilaterjadi gangguanpadabayIBT/trafo daya yang
DIPELIHARA yaitu 200% x Arus beban atau Arus Nominal peralatan terkecil(dipilih yang
terkecil). Besar arus beban agar dikoordinasikan dengan operator GI.
- TimedelayuntukOCR danGFR disetting 200msdefinite.
- OCR InstandanGFR Instan di-BLOCK.
5. Jika GI Lokal merupakan GI ujung, maka:
- Fungsi AUTORECLOSE (Internal/Eksternal) di SEMUA bay PHT di GI Lokal dan SEMUA bay
PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal harus di-BLOCK sementara selama
pekerjaan berlangsung.
- SEMUA bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal diaktifkan fungsi undervoltage
(27) di distance rele dengan setting 80% dengan time delay 700ms definite sementara
selama pekerjaan berlangsung.
6. Poin 1 dan 5 dicatat dalam form check list setting proteksi pekerjaan PDKB GI.
7. JikasemuapoindiatastelahdilaksanakanmakapekerjaanPDKBGIbisadilaksanakan.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB Gi di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALANPEKERJAAN
3. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
- Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI remote.
- Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose SEMUA bay PHTdi GI remote dan GI lokal.
- Mengembalikan Setting OCR/GFR disisi EHV pada bay yang dipelihara.
- PMT AB di diameter bay yang dikerjakan beserta PMS pengapitdimasukan kembali.
4. Pengisian form check list Skema Proteksi PDKB GI
7.4 SOP PROTEKSI TERKAIT PEKERJAAN TIM PDKB GI KONFIGURASI SINGLE BUSBAR
KONFIGURASI GI : SINGLE BUSBAR
I. Pekerjaan PDKB bay PHT yang melibatkan:
A. TITIK LOKASI PEKERJAAN
LA Penghantar
PMS Line
Isolator Dead End
BUS 1
Diblock
79
PMS
21
LA
Fungsi Autoreclose di
GI Remote agar di-BLOCK
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Proteksi OCR dan GFR Bay PHT Yang DIPELIHARA di RESETTING selama pekerjaan PDKB GI
berlangsung.
OCR di bay PHT Yang DIPELIHARA disetting cukup sensitif apabila terjadi gangguan pada
bay PHT yang DIPELIHARA, tetapi diatas arus trend pembebanan seminggu terakhir di
bay tersebut (200% x Arus beban) ATAU (300% x I nominal Trafo Daya GI terbesar)
dipilih yang terbesar tetapi tidak lebih besar dari 120 % x arus nominal kemampuan
peralatan terkecil. Besar arus beban agar dikoordinasikan dengan operator GI.
GFR di bay PHT Yang DIPELIHARA disetting (20% x Arus nominal bay PHT yang
dipelihara)
Time delay untuk OCR dan GFR di bay PHT Yang DIPELIHARA disetting 200 ms definite.
2. Time delay fungsi proteksi ZONE 2 DISTANCE di GI remote diubah menjadi 200 ms (definite
time) maksimum atau jika tidak memungkinkan merubah setting time delay proteksi zone 2
maka sebagai opsi terakhir dilakukan perubahan setting OCR/GFR di GI remote diubah menjadi
200 ms (definite time) maksimum selama pekerjaan PDKB berlangsung.
3. Fungsi Autoreclose Eksternal/Internal (79) pada bay PHT yang DIPELIHARA agar di-BLOCK
sementara selama pekerjaan berlangsung.
4. Fungsi Autoreclose Eksternal/Internal (79) di GI remote bay PHT yang DIPELIHARA agar di-
BLOCK selama pekerjaan berlangsung.
5. Jika GI Local terhubung ke jaringan radial atau GI ujung DENGAN SATU SUMBER maka:
Fungsi Autoreclose Eksternal/Internal (79) (Internal/Eksternal) di bay PHT yang
DIPELIHARA di GI Local dan bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal harus di-
BLOCK sementara selama pekerjaan berlangsung.
Bay PHT di GI Lokal yang DIPELIHARA dan bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI
Lokal diaktifkan fungsi undervoltage(27) di distance rele. Dipastikan sinyal undervoltage
pada logic rele terhubung ke rangkaian trip.
No Kriteria Keterangan
1 Pick Up V< 80% Vnom
2 Time Delay 700 ms Definite Time
Van< OR Vbn< OR Vcn<
3 Detection V<
(any phase undervoltage)
4 Trip Mode 3 phase
6. Memastikan pada saat sebelum pekerjaan dimulai semua poin di atas telah dilakukan dan
dituangkan di checklist proteksi pekerjaan PDKB.
A B C
A B C
A B C
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI remote (poin B.4)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose bay PHT di GI remote dan GI local (poin B.2,
B.3, B.4)
Mengembalikan settingan waktu time OCR/GFR atau Distance Zone 2 GI Remote seperti
semula (poin B.1, B.2)
2. Memastikan pada saat penormalan semua poin di atas telah dilakukan dan dituangkan di
checklist proteksi pekerjaan PDKB.
BUS 1
Diblock
79
51P
51N
CT
21
PT
Fungsi Autoreclose di
GI Remote agar di-BLOCK
Gambar 2.1
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Apabila terdapat buspro, pastikan fungsi Buspro GI tersebut di BLOCK.
2. Fungsi proteksi ZONE 2 DISTANCE disemua GI remote yang terhubung ke GI Local diubah
sementara menjadi 200 ms maksimum selama pekerjaan PDKB berlangsung.
3. Jika tidak memungkinkan melaksanakan poin 2 maka proteksi OCR dan GFR semua Bay PHT di GI
Local yang TIDAK DIPELIHARA di RESETTING selama pekerjaan PDKB GI berlangsung.
Settingan pickup OCR (200% x Arus beban masing-masing bay) ATAU (300% x I nominal
Trafo Daya GI terbesar) dipilih yang terbesar tetapi tidak lebih besar dari 120 % x arus
nominal kemampuan peralatan terkecil. Besar arus beban agar dikoordinasikan dengan
operator GI.
GFR disetting 20% x Arus nominal bay PHT yang dipelihara.
Setting waktu OCR/GFR HV di GI local diubah menjadi 200 ms (definite time).
4. Proteksi dari Distance relay (21), Recloser Eksternal/Internal (79), dan Back up OCR GFR PHT
(51/51N) bay PHT yang DIPELIHARA agar di-BLOCK, sementara selama pekerjaan berlangsung.
(Semua fungsi proteksi pada bay yang dipelihara di nonaktifkan)
5. Jika pekerjaan memerlukan bypass CT sisi primer maka sekunder CT yang DIPELIHARA agar
dijumper (loop) semua phasa pada setiap core CT.
6. Fungsi autoreclose (Internal/Eksternal) semua bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI
Local dan semua Bay PHT di GI Local agar di-BLOCK selama pekerjaan berlangsung.
7. Jika GI Local merupakan GI radial atau GI ujung DENGAN SATU SUMBER, maka Bay PHT di GI
Lokal yang DIPELIHARA dan bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal diaktifkan fungsi
undervoltage(27) di distance rele. Dipastikan sinyal undervoltage pada logic rele terhubung ke
rangkaian trip.
No Kriteria Keterangan
1 Pick Up V< 80% Vnom
2 Time Delay 700 ms Definite Time
Van< OR Vbn< OR Vcn<
3 Detection V<
(any phase undervoltage)
4 Trip Mode 3 phase
8. Memastikan pada saat sebelum pekerjaan dimulai semua poin di atas telah dilakukan dan
dituangkan di checklist proteksi pekerjaan PDKB.
A B C
A B C
A B C
9. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI remote (poin B.6)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose SEMUA bay PHT di GI remote dan GI local
(poin B.5 dan B.6)
Melepas jumper (loop) sekunder CT (poin B.6)
Mengaktifkan kembali fungsi Distance relay (21), Recloser Eksternal/Internal (79), dan
Back up OCR PHT (51) bay PHT yang DIPELIHARA (poin B.3)
Mengaktifkan kembali fungsi Buspro jika GI tersebut menggunakan proteksi Buspro
(poin B.1)
Mengembalikan settingan waktu time OCR/GFR atau Distance Zone 2 seperti semula
(poin B.2)
2. Memastikan pada saat penormalan semua poin di atas telah dilakukan dan dituangkan di
checklist proteksi pekerjaan PDKB.
Diblock
79
CT
21
PT
Fungsi Autoreclose di
GI Remote agar di-BLOCK
Gambar 3.2 Skema proteksi untuk GI ujung/radial dengan satu sumber (Pemeliharaan PT/CVT
Line)
6. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) (poin B.4)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose SEMUA bay PHT di GI remote dan GI local
(poin B.3 dan B.4)
Mengaktifkan kembali fungsi Distance relay (21), Recloser Eksternal/Internal (79), dan
bay PHT yang DIPELIHARA (poin B.2)
Mengembalikan settingan waktu time OCR/GFR atau Distance Zone 2 GI Remote seperti
semula (poin B.1)
2. Memastikan pada saat penormalan semua poin di atas telah dilakukan dan dituangkan di
checklist proteksi pekerjaan PDKB.
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Apabila terdapat proteksi buspro, pastikan fungsi Buspro di GI tersebut aktif.
2. Jika tidak terdapat buspro pada GI tersebut maka:
a. Setting waktu semua OCR/GFR di GI local diubah menjadi 200 ms (definite time).
b. Apabila terdapat bay trafo di GI local maka setting waktu OCR/GFR seluruh penyulang
disetting Instan.
c. Apabila OCR/GFR pada bay penghantar merupakan directional, maka Time delay fungsi
proteksi ZONE 2 DISTANCE di GI remote diubah sementara menjadi 200 ms (definite
time) maksimum selama pekerjaan PDKB berlangsung.
d. Fungsi autoreclose (Internal/Eksternal) di GI Local bay PHT yang DIPELIHARA agar di-
BLOCK selama pekerjaan berlangsung.
e. Fungsi autoreclose (Internal/Eksternal) di GI Remote bay PHT yang DIPELIHARA agar di-
BLOCK selama pekerjaan berlangsung.
3. Jika GI Local merupakan GI radial atau GI ujung DENGAN SATU SUMBER maka:
Fungsi Autoreclose Eksternal/Internal (79) (Internal/Eksternal) di bay PHT yang
DIPELIHARA di GI Local dan bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal harus di-
BLOCK sementara selama pekerjaan berlangsung.
SEMUA bay PHT di GI Lokal yang terhubung ke sumber diaktifkan fungsi
undervoltage(27) di distance rele dengan setting 80% dengan time delay 700 ms
definite sementara selama pekerjaan berlangsung.
4. Memastikan pada saat sebelum pekerjaan dimulai semua poin di atas telah dilakukan dan
dituangkan di checklist proteksi pekerjaan PDKB.
A B Block AR
C
Gambar 4.2 Skema proteksi untuk GI ujung/radial dengan satu sumber (Pemeliharaan busbar)
5. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) semua rele distance (poin B.3)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose(79) SEMUA bay PHT di GI local (poin B.3)
Mengembalikan settingan waktu time OCR/GFR atau Distance Zone 2 GI Remote seperti
semula (poin B.2)
2. Memastikan pada saat penormalan semua poin di atas telah dilakukan dan dituangkan di
checklist proteksi pekerjaan PDKB.
Fungsi Autoreclose di
GI Local dan GI Remote
agar di-BLOCK
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Apabila terdapat buspro, pastikan proteksi Buspro di GI tersebut aktif.
2. Jika tidak terdapat buspro pada GI tersebut maka:
a. Setting waktu semua OCR/GFR di GI local diubah menjadi 200 ms (definite time).
b. Apabila terdapat bay trafo di GI local maka setting waktu OCR/GFR seluruh penyulang
disetting Instan.
c. Apabila OCR/GFR pada bay penghantar merupakan directional, maka Time delay fungsi
proteksi ZONE 2 DISTANCE di GI remote diubah sementara menjadi 200 ms (definite
time) maksimum selama pekerjaan PDKB berlangsung.
d. Fungsi autoreclose (Internal/Eksternal) di GI Local bay PHT yang DIPELIHARA agar di-
BLOCK selama pekerjaan berlangsung.
e. Fungsi autoreclose (Internal/Eksternal) di GI Remote bay PHT yang DIPELIHARA agar di-
BLOCK selama pekerjaan berlangsung.
3. Jika GI Local merupakan GI radial atau GI ujung DENGAN SATU SUMBER maka:
a. Fungsi Autoreclose Eksternal/Internal (79) (Internal/Eksternal) di bay PHT yang
DIPELIHARA di GI Local dan bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal harus di-
BLOCK sementara selama pekerjaan berlangsung.
b. SEMUA bay PHT di GI Lokal yang terhubung ke sumber diaktifkan fungsi
undervoltage(27) di distance rele dengan setting 80% dengan time delay 700 ms
definite sementara selama pekerjaan berlangsung.
4. Memastikan pada saat sebelum pekerjaan dimulai semua poin di atas telah dilakukan dan
dituangkan di checklist proteksi pekerjaan PDKB.
A B Block AR
C
Gambar 5.2 Skema proteksi untuk GI ujung/radial dengan satu sumber (Pemeliharaan busbar)
5. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
6.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) semua distance relay (poin B.5)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose(79) SEMUA bay PHT di GI remote dan GI lokal
(poin B.3 ,B.4, B.5)
Mengembalikan settingan waktu time OCR/GFR atau Distance Zone 2 GI Remote seperti
semula (poin B.2)
2. Memastikan pada saat penormalan semua poin di atas telah dilakukan dan dituangkan di
checklist proteksi pekerjaan PDKB.
Fungsi Autoreclose di
GI Local dan GI Remote
agar di-BLOCK, Fungsi
Distance dan OCR/GFR di
GI Lokal di-BLOCK
13. Fungsi autoreclose (Internal/Eksternal) di GI Remote bay PHT yang DIPELIHARA agar di-BLOCK
selama pekerjaan berlangsung.
14. Jika GI Local merupakan GI radial atau GI ujung DENGAN SATU SUMBER maka:
a. Fungsi Autoreclose Eksternal/Internal (79) (Internal/Eksternal) di bay PHT yang
DIPELIHARA di GI Local dan bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Lokal harus di-
BLOCK sementara selama pekerjaan berlangsung.
b. SEMUA bay PHT di GI Lokal yang terhubung ke sumber diaktifkan fungsi
undervoltage(27) di distance rele dengan setting 80% dengan time delay 700 ms
definite sementara selama pekerjaan berlangsung.
15. Memastikan pada saat sebelum pekerjaan dimulai semua poin di atas telah dilakukan dan
dituangkan di checklist proteksi pekerjaan PDKB.
A B Block AR
C
Gambar 6.2. Skema proteksi untuk GI ujung/radial dengan satu sumber (Pemeliharaan PMT Penghantar)
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
a. Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI remote (poin B.7)
b. Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose SEMUA bay PHT di GI remote dan GI local
(poin B.5, B.6 dan B.7)
c. Mengaktifkan kembali fungsi Distance relay (21), Recloser Eksternal/Internal (79), dan
Back up OCR PHT (51) bay PHT yang DIPELIHARA (poin B.4)
d. Mengembalikan switch Internal PMT ke posisi Remote.
e. Menormalkan kembali rangkaian trip fungsi Buspro ke PMT yang DIPELIHARA (poin B.1)
f. Mengembalikan settingan waktu time OCR/GFR atau Distance Zone 2 GI Remote seperti
semula (poin B.2)
2. Memastikan pada saat penormalan semua poin di atas telah dilakukan dan dituangkan di
checklist proteksi pekerjaan PDKB.
51/51N
CT
87T/64HV
Diblock
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Apabila terdapat buspro, pastikan fungsi Buspro GI tersebut aktif, tetapi BLOCK rangkaian trip ke
PMT yang DIPELIHARA tersebut.
2. Jika tidak terdapat buspro pada GI tersebut maka:
a. Setting waktu semua OCR/GFR di GI local diubah menjadi 200 ms (definite time).
b. Apabila terdapat bay trafo di GI local maka setting waktu OCR/GFR seluruh penyulang
disetting Instan.
c. Apabila OCR/GFR pada bay penghantar merupakan directional, maka Time delay fungsi
proteksi ZONE 2 DISTANCE di GI remote diubah sementara menjadi 200 ms (definite
time) maksimum selama pekerjaan PDKB berlangsung.
d. Fungsi autoreclose (Internal/Eksternal) di GI Local bay PHT yang DIPELIHARA agar di-
BLOCK selama pekerjaan berlangsung.
e. Fungsi autoreclose (Internal/Eksternal) di GI Remote bay PHT yang DIPELIHARA agar di-
BLOCK selama pekerjaan berlangsung.
3. Fungsi Differential (87T), REF (87RGF), OCR/GFR 150Kv (51/51N) trafo agar DIBLOCK sementara
selama pekerjaan PDKB berlangsung.
4. Jika GI Local merupakan GI ujung atau GI radial dengan satu sumber, maka:
e. Fungsi AUTORECLOSE (Internal/Eksternal) di SEMUA bay PHT di GI Local dan SEMUA
bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Local harus di-BLOCK sementara selama
pekerjaan berlangsung.
Gambar 7.2 Skema proteksi untuk GI ujung/radial dengan satu sumber (Pemeliharaan PMT Trafo)
7. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI Local (poin B.4)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose(79) SEMUA bay PHT di GI remote dan GI lokal
(poin B.4)
Mengaktifkan kembali fungsi Differential trafo (87T), REF Trafo (87RGF), dan OCR GFR
150Kv Trafo (poin B.3)
Mengembalikan settingan waktu time OCR/GFR atau Distance Zone 2 GI Remote seperti
semula (poin B.2)
Menormalkan kembali rangkaian trip fungsi Buspro ke PMT yang DIPELIHARA (poin B.3)
2. Memastikan pada saat penormalan semua poin di atas telah dilakukan dan dituangkan di
checklist proteksi pekerjaan PDKB.
51/51N
CT
87T/64HV
Diblock
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Apabila terdapat buspro, pastikan fungsi Buspro GI tersebut aktif.
2. Jika tidak terdapat buspro pada GI tersebut maka:
a. Setting waktu semua OCR/GFR di GI local diubah menjadi 200 ms (definite time).
b. Apabila terdapat bay trafo di GI local maka setting waktu OCR/GFR seluruh penyulang
disetting Instan.
c. Apabila OCR/GFR pada bay penghantar merupakan directional, maka Time delay fungsi
proteksi ZONE 2 DISTANCE di GI remote diubah sementara menjadi 200 ms (definite
time) maksimum selama pekerjaan PDKB berlangsung.
d. Fungsi autoreclose (Internal/Eksternal) di GI Local bay PHT yang DIPELIHARA agar di-
BLOCK selama pekerjaan berlangsung.
e. Fungsi autoreclose (Internal/Eksternal) di GI Remote bay PHT yang DIPELIHARA agar di-
BLOCK selama pekerjaan berlangsung.
3. Fungsi Differential (87T), REF (87RGF), OCR/GFR 150kV (51/51N) trafo agar DIBLOCK sementara
selama pekerjaan PDKB berlangsung.
4. Jika pekerjaan memerlukan bypass CT sisi primer maka sekunder CT yang DIPELIHARA agar
dijumper (loop) semua phasa pada setiap core CT dan BLOCK fungsi BUSPRO.
5. Jika GI Local merupakan GI ujung atau GI radial dengan satu sumber, maka:
e. Fungsi AUTORECLOSE (Internal/Eksternal) di SEMUA bay PHT di GI Local dan SEMUA bay
PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Local harus di-BLOCK sementara selama
pekerjaan berlangsung.
f. SEMUA bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Local diaktifkan fungsi
undervoltage(27) di distance rele dengan setting 80% dengan time delay 700 ms
definite sementara selama pekerjaan berlangsung.
6. Jika pada sisi 20 kV terdapat source maka skema proteksi akan dibahas secara khusus.
Gambar 8.2 Skema proteksi untuk GI ujung/radial dengan satu sumber (Pemeliharaan PMT Trafo)
7. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI Local (poin B.5)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose(79) SEMUA bay PHT di GI remote dan GI lokal
(poin B.5)
Melepas jumper (loop) sekunder CT (poin B.4)
Mengaktifkan kembali fungsi Differential trafo (87T), REF Trafo (87RGF), dan OCR GFR
150kV Trafo (poin B.3)
Mengembalikan settingan waktu time OCR/GFR atau Distance Zone 2 GI Remote seperti
semula (poin B.2)
Mengaktifkan kembali fungsi Buspro (87B) (Poin B.1)
2. Memastikan pada saat penormalan semua poin di atas telah dilakukan dan dituangkan di
checklist proteksi pekerjaan PDKB.
BUS 1
B. PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Pastikan fungsi differensial dan REF trafo aktif.
2. Jika GI Local merupakan GI ujung, maka:
c. Fungsi AUTORECLOSE (Internal/Eksternal) di SEMUA bay PHT di GI Local dan SEMUA bay
PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Local harus di-BLOCK sementara selama pekerjaan
berlangsung.
d. SEMUA bay PHT di GI Remote yang terhubung ke GI Local diaktifkan fungsi
undervoltage(27) di distance rele dengan setting 80% dengan time delay 700 ms definite
sementara selama pekerjaan berlangsung.
Gambar 9.2
3. Jika semua poin diatas telah dilaksanakan maka pekerjaan PDKB GI bisa dilaksanakan.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan PDKB GI sesuai dengan SOP dan IK PDKB GI di titik lokasi pekerjaan.
D. PENORMALAN PEKERJAAN
1. Setelah pekerjaan PDKB GI dinyatakan selesai oleh pengawas pekerjaan :
Menonaktifkan fungsi undervoltage (27) distance relay di GI Local (poin B.2)
Mengaktifkan kembali fungsi autoreclose(79) SEMUA bay PHT di GI remote dan GI lokal
(poin B.2)
7.5.2 Pengawas K3
1. Pastikan personil dan peralatan kerja dalam kondisi aman
2. Memimpin doa setelah pekerjaan selesai
7.6 Penutup
Hal-hal yang belum diatur atau diluar skema yang terdapat dalam buku ini agar
dikoordinaikan dengan Tim Proteksi Bidang Sistem Transmisi I dan II sebelum melaksanakan
pekerjaan.
8. LAMPIRAN
8.1 Gambar Peralatan Kerja
SarungTangan
Helm Wearpack Sepatu Pengaman
Pengaman