Disusun Oleh :
Tuban-Jawa Timur
E-mail : smkn1tbn@yahoo.co.id website: www.smkn1-tuban.sch.id
PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama
HALAMAN PENGESAHAN I
Disusun Oleh :
Teknik Perminyakan
Mengetahui :
SUCIPTO, S.Pd.
NIP. 19680418 199702 1 002
HALAMAN PENGESAHAN II
Disusun Oleh:
Disetujui oleh,
NURJIANTO SUPRANOTO
NIK. 10356 NIK. 10404
IDENTITAS SISWA
IDENTITAS SISWA
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT. yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami mampu menyusun
laporan Praktik Kerja Lapangan yang berjudul “Laporan Praktik Kerja
Lapangan Pada Departemen UOM (Utility Offsite Marine) Fungsi Offsite
Marine Sebagai Komponen Pendukung Proses Produksi PT Trans-Pacific
Petrochemical Indotama” dengan lancar sebagai salah satu program
pembelajaran di SMK Negeri 1 Tuban.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan PKL (Praktik Kerja Lapangan) di PT Trans-Pacific
Petrochemical Indotama Tuban. Praktik Kerja ini merupakan salah satu
kesempatan siswa SMKN 1 Tuban untuk mendapat pengalaman di dunia
Industri, serta mengaplikasikan ilmu yang di dapat di sekolah dengan
keadaan nyata di dunia Industri.
Kami telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT Trans-
Pacific Petrochemical Indotama pada tanggal 18 Maret - 30 April 2024.
Banyak ujian yang telah kami lewati sebelum kegiatan praktek kerja
lapangan dilaksanakan. Semoga segala sesuatu yang telah terjadi kepada
kami dapat kami jadikan sebagai bekal untuk kehidupan dimasa yang akan
mendatang. Penulis menyadari bahwa keberhasilan selama penyusunan
laporan ini tidak terlepas dari jasa berbagai pihak yang mendukung, oleh
karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Sucipto, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Tuban
atas dukungan serta prasarananya sehingga penyusun bisa
melaksanakan kegiatan praktek kerja dan laporannya.
2. Bu Retno Indraswari, S.Pd, M.Si selaku Kepala Departemen Teknik
Pengolahan Minyak, Gas dan Petrokimia.
3. Bapak Marjianto selaku koordinator PSG yang telah banyak
memberikan perhatian, bimbingan, arahan dan dukungannya dalam
penulisan laporan ini.
4. Ibu Novita Trismayanti, S.T. selaku wali kelas yang senantiasa
membimbing kami.
5. Seluruh staf dan guru teknik perminyakan yang sangat banyak
memberikan waktunya membimbing dalam kegiatan belajar dari
awal hingga saat ini
6. Bapak Nurjianto selaku pembimbing kami di PT Trans-Pacific
Petrochemical Indotama.
7. Bapak Supranoto selaku Offsite Marine Area Section Head di PT
Trans- Pacific Petrochemical Indotama.
Penulis
1. Ilham Sulaiman
2. Radhitya Hanif Dhiaulzain
B.P.
DAFTAR ISI
IDENTITAS SISWA...................................................................................iii
KATA PENGANTAR..................................................................................v
DAFTAR ISI................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................xi
DAFTAR TABEL.......................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................3
1.4 Manfaat................................................................................................3
3.3 Production..........................................................................................22
3.4 Eng-Dev.............................................................................................23
3.5 RELITA.............................................................................................23
3.6 Maintenance.......................................................................................23
3.10Procurement.....................................................................................25
3.12General Affair..................................................................................26
3.13Human Capital.................................................................................27
4.1 OFFSITE............................................................................................29
4.1.8 Sounding.....................................................................................39
4.1.9 Sampling.....................................................................................39
4.2 MARINE............................................................................................41
4.2.2 Berth...........................................................................................43
4.3 UTILITY............................................................................................46
4.3.7.Penyediaan Steam.......................................................................56
4.3.9.Pengolahan Limbah....................................................................59
4.4 PLATFORMING...............................................................................62
4.5 AROMATIC......................................................................................64
BAB V PENUTUP......................................................................................68
5.1 Kesimpulan........................................................................................68
5.2 Saran..................................................................................................69
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................70
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
Hal ini dilakukan sebagai langkah aplikasi dari pemberian teori yang kami
terima di bangku sekolah.
1.2 Visi dan Misi SMKN 1 Tuban
1. Visi SMKN 1 Tuban
Menjadi SMK unggul dan berbudaya lingkungan yang dilandasi
iman dan taqwa.
2. Misi SMKN 1 Tuban
A. Mewujudkan tumbuhnya semangat keunggulan dan kompetitif
kepada seluruh warga sekolah yang berlandaskan iman dan taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
B. Mewujudkan pelaksanaan kurikulum SMK Negeri 1 Tuban melalui
pembelajaran dan penilaian berbasis kompetensi dan produksi, serta
mengintegrasikan budaya lingkungan hidup kedalam kurikulum.
C. Mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan.
D. Menumbuhkan kesadaran terhadap dampak pencemaran dan
kerusakan lingkungan.
E. Meningkatkan kualitas SDM melalui sertifikasi kompetensi,
meningkatkan level kualifikasi pendidikan minimal S1 sampai
dengan S2, sertifikasi asesor dan tenaga kependidikan.
F. Mengembangkan potensi peserta didik melalui kegiatan
ekstrakurikuler dan pembinaan kedisiplinan.
G. Meningkatkan akses untuk mendapatkan layanan pendidikan
kejuruan bagi masyarakat melalui program perluasan dan
pengembangan program keahlian berbasis IT.
H. Menerapkan layanan prima dalam pengelolaan sekolah melalui
Sistem Manajeman Mutu ISO 9001 : 2015.
I. Agar sekolah dan industri mempunyai persepsi yang sama, sehingga
dapat meningkatkan kualitas pendidikan di SMK sesuai dengan
tuntutan industri. Oleh karena itu, pada kesempatan Praktik Kerja
Lapangan ini membuat penulis memiliki pengalaman dalam belajar
proses produksi di PT TPPI hingga menghasilkan produk yang dapat
dimanfaatkan.
1.3 Tujuan
a. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di sekolah.
b. Memperluas pengetahuan, pengalaman, dan wawasan secara umum di
dunia industri.
c. Memahami proses dan instrumentasi pada suatu plant produksi
maupun pendukung
1.4 Manfaat
a. Bagi SMK Negeri 1 Tuban
1. Mengenalkan SMK Negeri 1 Tuban khususnya jurusan Teknik
Pengolahan Minyak, Gas, dan Petrokimia.
2. Mengidentifikasi antara kurikulum yang telah ditetapkan institusi
dengan kebutuhan keterampilan tenaga kerja sesuai bidangnya
didalam dunia industri.
b. Bagi Perusahaan
1. Mengetahui kualitas pendidikan yang ada di SMK Negeri 1 Tuban.
2. Media penghubung antara perusahaan dengan instansi agar dapat
bekerja sama dalam segala bidang.
c. Bagi Siswa
1. Siswa diharapkan mampu serta memperoleh pengetahuan dan
pengalaman yang cukup untuk bisa terjun langsung ke dunia kerja
dengan mendapatkan pengalaman kerja secara langsung dalam
perusahaan.
2. Siswa diharapkan dapat mengembangkan kreativitas kemandirian
mental di dunia kerja.
1.5 Praktik Kerja Lapangan
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT Trans-Pacific Petrochemical
Indotama yang terletak di daerah tepi Tanjung Awar-Awar, Desa Remen-
Tasik Harjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Dilakukan
melalui pengenalan, pemahaman di Departemen UOM, serta pendalaman
dalam fungsi Offsite Marine.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
waktu yang cukup lama. Bagian ini juga mengevaluasi dan meneliti
tentang kesehatan karyawan yang bekerja di PT Trans-Pacific
Petrochemical Indotama.
h. Maintenance
Departemen maintenance merupakan fungsi yang bertanggung
jawab dalam menyediakan jasa pelayanan seperti pemeliharaan dan
perawatan peralatan di pabrik, dan menjamin semua peralatan siap
untuk dioperasikan tanpa terjadinya shutdown diluar waktu yang telah
ditentukan.
i. Procurement (Pengadaan)
Departemen ini bertugas untuk mengakomodasi semua
kebutuhan operasional baik teknis dan non teknis (pembelian,
pengadaan dan perbaikan), yang berhubungan dengan penyedia barang
dan jasa.
j. Information Technology (IT)
Departemen IT memiliki fungsi dan tanggung jawab dalam
merencanakan, mengadakan dan melakukan maintenance sarana dan
prasana komunikasi berbasis teknologi informasi guna menciptakan
proses kerja yang efektif dan efisien bagi perusahaan.
k. Corporate Social Responsibility & Public Relation (CSR-PR)
Departemen ini berfungsi dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan
yang bermanfaat, bagi PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama,
komunitas setempat, atau masyarakat pada umumnya. Adapun fungsi
CSR-PR yakni charitable donation & contribution, pengembangan
masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat.
l. Finance & Exim (Keuangan)
Departemen ini bertanggung jawab dalam merencanakan,
mengkoordinasikan, mengarahkan, mengawasi kegiatan keuangan yang
meliputi anggaran, pengelolaan dana, kontrol, akuntansi serta
Pada bagian aromatik secara umum terdiri dari unit 205, 206,
207, 209, 211 dan 213. Bagian ini mengolah reformate yang
banyak mengandung C7 yang dihasilkan dari bagian platforming
menjadi produk bezene, toluene, orto-xylen, para-xylen, mix-xylen
dan heavy naphtha. Bagian aromatik ini sendiri dibagi menjadi dua
bagian yaitu aromatik I dan aromatik II.
Gambar 11. Produk Gas Oil Gambar 12. Produk Light Naphta
2. Produk Petrochemical
BAB III
DASAR MATERI OVERVIEW
Aromatic
Unit 205 (Shell-Sulfolane Unit)
Unit 206 (Benzene-Toluene Fractionation Unit)
Unit 207 (Parex Unit)
Unit 209 (Isomar Unit)
Unit 211 (Aromatic Fractionation Unit)
3 (Totary Unit)
3.4 Unit 21 Eng-Dev
PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), dengan ruang
lingkupLayanan Laboratorium bertujuan untuk memberi pengujian kualitas
produk dan pelayanan yang secara konsisten untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan pelanggan. Semua pengujian produk di PT Trans-
Pacific Petrochemical Indotama sesuai dengan sistem mutu berdasarkan
persyaratan Organisasi Internasional untuk Standarisasi ISO 9001:2015,
ISO 14001:2015 dan OHSAS 18001:2007.
3.5 RELITA
Mengkoordinasikan dan mengelola kehandalan Peralatan kilang
berdasarkan strategi pemeliharaan dengan kegiatan condition monitoring
dan Predictive Maintenance serta overhaul/Turn Around (TA) yang
Fungsi Procurement:
Memastikan proses pengadaan barang dan jasa berjalan tepat waktu,
jumlah sesuai pesanan & memeriksa kualitas barang tersebut sesuai
dengan specifikasi yg dibutuhkan perusahaan.
Tugas & Tanggung Jawab:
a. Merencanakan pembelian / penyediaan
b. Membuat prosedur standar barang dan jasa
c. Menyesuaikan specifikasi barang dan jasa yang dibutuhkan
perusahaan
d. Mencari vendor / supplier yang compatible
e. Menganalisa perbandingan biaya pembelian dari supplier atau vendor
f. Menegosiasikan harga, waktu pengiriman dan pembayaran
g. Membuat kontrak kerja sama maupun penyediaan
barang
BAB IV
DESKRIPSI PROSES
4.1 OFFSITE
Offsite area berfungsi sebagai sarana penyimpanan feed, intermediate,
produk akhir dari unit proses aromatic dan platforming dan chemicals untuk
melakukan proses blending mogas 88 (premium) dan mogas 92 (pertamax)
serta blending full range naphtha. Tangki penyimpanan PT TPPI Tuban
terbagi menjadi lima bagian yang terdiri dari Condensate Tank, intermediate
tank, product day tank, chemical storage tank, dan product storage tank.
Tankage Area:
1. Condensate Tank
2. Produk 1 Tank
3. Produk 2 Tank
4. Intermediate Tank
5. Day Tank
6. Tangki Baru
NB :
CR : Fix Roof (Cone Roof )
SSCR : Single Supported Cone Roof
d) Kerosene
Adalah Fraksi minyak bumi (senyawa Hydrocarbon) yang
memiliki rantai karbon C11-C14. Selain itu kerosene ini lebih berat
dari senyawa gasoil dan mempunyai titik didih antara 171OC-
300OC.
b. Toluene CH3
Toluene adalah senyawa Aromatic Hydrocarbon yang
mempunyai gugus carbon cyclic C6 dan mempunyai satu
rantai cabang methyl (-CH3).
c. Xylene
Xylene adalah senyawa Aromatic Hydrocarbon yang
mempunyai gugus carbon cyclic C6 dan mempunyai 2 rantai
cabang methyl (- CH3). Xylene terdiri dari 3 macam,yaitu :
a. Orthoxylene b. Methaxylene c. Paraxylene
CH3 CH3 CH3 CH3
CH3
CH3
h) Reformate
Adalah senyawa hydrocarbon hasil proses cracking dari heavy naphtha
yang mempunyai angka oktan tinggi dan mempunyai titik didih antara
143OC – 246OC, pada umumnya digunakan sebagai campuran BBM
premium untuk menaikkan angka oktannya, disebut juga HOMC (High
Octane Mogas Component).
i) Sulfolane
Adalah proses extraksi dari aromatic dengan menggunakan solvent,
memisahkan senyawa aromatic dan non-aromatic.
j) Solvent ( Plant Solvent )
Adalah cairan pelarut yang digunakan dalam proses extraksi.
k) Desorbent
Adalah cairan yang berfungsi untuk men-desorb komponen yang
diinginkan yang telah di adsorb oleh adsorbent (paraxylene).
4.1.8 Sounding
Sounding merupakan salah satu alat ukur arus minyak atau
sebagai control stock, Sounding biasanya dilakukan pada saat akan
melakukan loading atau discharging karena sangat perlu untuk
melakukan pengukuran level tanki sebagai initial level awal dan pada
saat setelah komplet loading atau discharging sebagai final level akhir.
Alat ukur manual ini dari cara pengukuran nya terbagi menjadi
dua cara :
- Alat ukur manual secara Innage yaitu pengukuran sampai ke
dalam dasar tangki.
- Alat ukur manual secara Ullage/ outage yaitu pengukuran
dengan mengukur kekosongan pada tangki.
4.1.9 SAMPLING
Sampel merupakan sejumlah tertentu dari total volume yang
diambil sebagian dan bisa atau tidak bisa mengandung kostittrent
dalam proporsi yang sama terhadap volume keseluruhan.
Sampel di bagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan cara
pengambilannya :
a. Top Sample
Pengambilan sample dengan cara spot sample, yang diambil pada
kedalaman 6 inci dari permukaan cairan.
b. Upper Sample
Pengambilan sample dengan cara spot sample, yang diambil dari
tengah-tengah sepertiga bagian atas ketinggian minyak.
c. Middle Sample
Pengambilan sample dengan cara spot sample, yang diambil dari
tengah-tengah ketinggian minyak dalam tangki.
d. Lower sample
Pengambilan sample dengan cara spot sample, yang diambil dari
tengah-tengah sepertiga bagian bawah ketinggian minyak.
e. Clearence Sample
Pengambilan sample dengan cara spot sample, yang diambil dari
dalam tangki pada kedalaman 4 inci di bawah outlet saluran pipa.
f. Bottom Sample
Sample yang diambil dari titik terendah di dasar tangki
g. Drain Sample
Sample yang diambil dari drain line saluran keluar untuk water
drain tangki.
h. Composite Sample
Sample yang didapat dari pencampuran beberapa contoh secara
weight average yang diambil secara spot sample.
i. Single Tank Composite Sample
Sample yang didapat dari pencampuran beberapa spot sample
(upper, middle dan lower) dari sebuah tangki.
j. Multiple Tank Composite Sample
Sample yang didapat dari campuran composite sample yang
diambil dari lebih satu tangki.
k. Average Sample
Contoh yang diambil dari beberapa bagian dari dalam tangki secara
merata. Makin banyak tempat pengambilan contoh maka semakin
baik hasilnya
l. Running Sample
Pengambilan contoh dari tangki dengan cara menurunkan botol
contoh dengan mulut terbuka, setelah sampai ke dasar tangki
segera ditarik ke atas sedemikian rupa sehingga diharapkan minyak
masuk ke dalam botol saat botol diturunkan dan dinaikkan secara
merata dari seluruh ketinggian cairan.
m. All level Sample
Pengambilan contoh dari tangki dengan cara menurunkan botol
contoh dengan mulut tertutup, setelah sampai ke dasar tangki, tali
disentakkan untuk membuka tutup botol dan segera ditarik ke atas
dengan kecepatan yang merata. Diharapkan minyak masuk ke
dalam botol dari seluruh ketinggian cairan.
n. Spot Sample
Pengambilan contoh pada ketinggian permukaan yang ditentukan,
dengan cara menurunkan botol contoh dengan mulut tertutup,
setelah sampai ke kedalaman yang diinginkan, tali disentakkan
4.2 MARINE
Area marine merupakan fasilitas untuk loading dan unloading bahan
baku serta produk dari PT TPPI. Berikut adalah penjelasan tentang fasilitas
yang terdapat di PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama Tuban Bagian
Marine yang memiliki tugas dan tanggung jawab berikut :
Mengatur penerimaan minyak mentah (impor) bahan baku melalui kapal
tanker, baik dari luar maupun dalam negeri yang akan diolah di TPPI.
Mengatur penjualan produk (ekspor) dari TPPI melalui transportasi laut.
Mengelola fasilitas jetty.
Mengatur lalu lintas angkutan kelautan yang keluar masuk area TPPI.
Marine Area terdiri dari:
SPM (Single Point Mooring)
Berth/ Dermaga
Marine Facility
4.2.1 SPM (Single Point Mooring)
Suatu struktur yang memiliki penambatan/Mooring dan transfer
liquid yang terintegrasi, dimana tanker dapat tambat pada haluannya
dan memungkinkan floating hose dapat berputar mengikuti posisi
gerakan tanker yang dipengaruhi oleh arus dan angin selama
pelaksanaan bongkar atau muat.
SPM Tuban Marine Terminal berlokasi di off shore pelabuhan
PT Trans Pacific Petrochemical Indotama Tuban tepatnya dikoordinat
lintang 6º 42' 50" S bujur 111º 57' 43" T atau pada baringan dan jarak
dari suar Tg. Awar- awar 15º x 3.45' nautical miles ( +/- 5,7 km dari
pantai ).
SPM Tuban Marine Terminal adalah type CALM Buoy
(Catenary Anchor Leg Mooring System), dimana struktur dari pada
type ini terdiri dari Mooring Buoy, Chain and Anchor System,
Mooring Assemblies and Floating & Submarine hose strings.
penguat agar kapal tidak terbawa angin dan arus serta Spring Line
untuk pengatur posisi maju mundurnya kapal.
2. Mooring Boat
4.3 UTILITY
Utility atau Utilitas merupakan fasilitas penunjang yang diperlukan
dalam suatu industri kimia untuk proses produksi. PT Trans-Pacific
Petrochemical Indotama mempunyai beberapa unit utilitas untuk memenuhi
kebutuhan tenaga listrik, tenaga uap, air pendingin, bahan bakar dan lain-lain.
4.3.1 Sea Water Intake
Sea Water Intake adalah suatu proses yang memanfaatkan air
laut sebagai sumber air utama, yaitu untuk feed Water Treatment
Plant, Electroclorination unit, Travelling screen, media pendingin
Cooling Water dan back-up Fire Water System dalam keadaan
darurat dimana ketersediaan fire water tidak tercukupi.
Berikut ini adalah bagian-bagian dari SWI, antara lain:
a) Intake kanal
Intake kanal berfungsi untuk mendapatkan seawater yang
dingin dan bersih dari sampah & endapan. Karena kanal ini dibuat
lebih dalam, sehingga lumpur-lumpur diharapkan tidak terbawa ke
suction pump. Canal ini dibagi menjadi 4 bagian seperti halnya dengan
pompa SWI. Untuk kanal ini dari depan di buat menjadi 4 kanal
tetapi setelah Travelling. Screen ada zona bebas yang menghubungkan
dari 4 kanal tadi menjadi satu, dan setelah mendekati suction pump kanal
c) Travelling screen
Travelling screen berfungsi untuk menyaring kotoran yang
lolos dari bar screen karena travelling screen ini mempunyai
ukurannya lebih kecil sehingga sampah yang lolos tadi bisa ditangkap
oleh travelling screen. Travelling screen ini di lengkapi pompa yang
berfungsi untuk melepas sampah yang nempel di screen dan sampah
tadi akan dialirkan ke basket sampah. Travelling screen ini bisa di
operasikan dengan manual dan auto, sehinggga operator bisa
mengamati volume sampah /kotoran yang datang. Apabila kotorannya
banyak, travelling screen bisa dijalankan dengan manual.
d) Seawater Pump
Seawater pump berfungsi untuk memompa air untuk keperluan
di water treatment plant, backup fire water, washing pump travelling
screen dan electroclorination system. Pada design awal pompa ada 4
yaitu 1 menggunakan turbine dan yang 3 menggunakan motor, tetapi
untuk sekarang kita hanya memaki motor saja karena untuk yang
a) Clarifier Tank
Tempat penampungan seawater yang akan di proses, dan sebagai
tempat terjadinya proses koagulasi, flokulasi dan sedimentasi,
dengan ditambahkan koagulan dan koagulan aid.
MMF adalah 24 jam, dan akan auto backwash. Kualitas air dari
keluaran MMF nilainya <3 NTU (nephelometric turbidity unit).
c) Bag filter
Berfungsi untuk menyaring kotoran yang berukuran lebih besar
dari 25 mikron. Elemen bag filter hanya befungsi sekali pakai
dengan maksimal DP 1 kg/cm2. Dalam 1 (satu) vesel bag filter
terdiri dari 6 elemen bag filter dan total ada 3 bag filter di WTP.
d) Cartridge filter
Catridge filter berfungsi menyaring kotoran yang ukuran lebih
kecil dari 5 mikron dengan maksimal DP 1 kg/cm2. Jumlah
cartridge filter ada 3 buah & masing – masing cartride filter berisi
32 element filter.
dan tiap unitnya terdiri dari 2 vessel. Satu unit akan selalu
beroperasi dan satu unit akan standby .Dalam operasinya , satu
buah vessel akan inservice dan satunya akan regenerasi. Hal ini
akan berlangusng terus menerus dan bergantian dengan selang
waktu sekitar 10 menit.
c) Nitrogen Plant
Nitrogen plant mempunyai kapasitas produksi gas nitrogen
sebanyak 3124 Nm3/hr dan nitrogen cair sebanyak 200 Nm3/hr.
Nirogen cair disimpan sebagai cadangan dan harus diuapkan
terlebih dahulu sebelum dipakai. Sistem ini bertujuan untuk
memproduksi gas inert untuk unit-unit proses, untuk tank
breathing, purging dan
1. Physical Treatment
a) Diversion Box
Diversion box dulunya berfungsi sebagai penampungan
limbah PCSW tetapi setelah dimodifikasi, sekarang PCSW
ke IGF. Diversion box sekarang berfungsi pada keadaan
hujan lebat sehingga level IGF penuh, IGF dan Diversion
box adalah suatu bejana berhubungan jadi jika level IGF
penuh maka level diversion box juga penuh. Dimensi
diversion box = 10 m x 10 m x 4 m
b) IGF (Induced Gas Floation)
IGF (Induced Gas Floatation) berfungsi untuk penampungan
dan pencampuran OWS dan PCSW. Disini ada roots air
blower yang berfungsi untuk mengangkat oil atau grease
yang mungkin terlarut sehingga dapat ke permukaan.
Dimensi IGF= 20 m x 20 m x 4 m.
c) PPI (Pararel Plate Interceptor) Separator
PPI (parallel plate interceptor) berfungsi untuk memisahkan
air, minyak dan sludge berdasarkan densitynya. Disini
dilengkapi plate-plate untuk memudahkan pemisahannya.
Dimensi PPI = 5.65 m x 1.2 m x 1.4 m.
2. Chemical Treatment
a) Coagulant Tank
Coagulant tank berfungsi sebagai tempat pengijekan
chemical dan merupakan proses pengolahan secara kimiawi.
Dimensi coagulant tank = 2.4m x 2.4m x 6m. Chemical
inject diantaranya:
- PAC berfungsi untuk menangkap atau mengikat kotoran
(residu minyak bebas,minyak teremulsi, suspendid solid
dalam waste water).
- Polymer Anionic berfungsi untuk menggumpalkan
kotoran yang sudah diikat oleh PAC.
3. Biological Treatment
a) Equalization Basin
Equalization berfungsi untuk menyeimbangkan load yang
akan masuk ke aeration. Load disini mempunyai kondisi
yang harus dijaga yaitu pH, temperatur, BOD/COD, dan
flow. Disini terdapat turbo jet aerator yang berfungsi untuk
menjaga agar kondisi tidak anaerob. Dimensi equalization
basin = 26,4 m x 26,4 m x 3,6 m . COD (Chemical oxygen
demand): kebutuhan Oxygen yang dibutuhkan untuk reaksi
kimia. BOD (Biological Oxygen demand) : kebutuhan
Oxygen yang dibutuhkan untuk proses biologi.
b) Aerasion Basin
Aeration Basin berfungsi untuk menurunkan kadar COD
dan BOD yaitu dengan cara mengontakkan load dari
equalization dengan lumpur aktif (lumpur sebagai media
tumbuh bakteri) sehingga zat organik dapat diuraikan oleh
bakteri dan kadar COD/BOD akan turun. Sebagai
mikroorganisme yang bekerja maka lumpur aktif ini juga
a. Reformate
Dihasilkan oleh Debutanizer (203-C-001) bottom dan akan dikirim
ke Reformate Splitter (211-C-001) untuk diproses lebih lanjut.
b. Fuel Gas
Dihasilkan oleh First Stage Suction Drum (203-V-002) dan
Debutanizer receiver (203-V-007), digunakan untuk bahan bakar di
Furnace-furnace.
c. Net Gas
Dihasilkan oleh Second Stage Discharge Drum (203-V-004),
dikirim ke NHT Unit (Unit 202) dan Tatoray Unit (Unit 213),
untuk menambah kandungan H2 di unit-unit tersebut.
4.4.3 Unit 202 (Naphtha Hydro Treating Unit)
Fungsi dari unit ini adalah untuk menghilangkan sulfur,
nitrogen dan contaminat lain yang ada di naphtha agar
memenuhisyarat untuk feed di unit platforming. Feed unit ini adalah
Heavy Naphtha dari overhead condensate splitter (201-C-002).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. PT Trans - Pasific Petrochemical Indotama merupakan industri yang
mengolah kondensat minyak bumi menghasilkan petroleum dan
petrokimia dengan produk-produk seperti petroleum 88, pertamax 92,
kerosene, gas oil, reformate, light naphtha, fuel oil, benzene, toluene,
5.2 Saran
Berdasarkan pengalaman PKL yang telah didapatkan oleh penulis
serta dengan mempertimbangkan kesimpulan yang telah dibuat, maka terkait
hal tersebut penulis akan memberikan saran kepada dua pihak yaitu pihak
sekolah dan pihak PT TPPI yang diharapkan melalui saran tersebut dapat
meningkatan kualitas dua pihak dalam berbagai aspek.
DAFTAR PUSTAKA