Oleh :
NUR IMAMAH LAILAI
NIT : 19.4.13.100
Oleh :
NIT : 19.4.13.100
Menyetujui :
Mengetahui:
Direktur Politeknik Kelautan Dan Perikanan Bitung
NIT : 19.4.13.100
Menyetujui :
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pengolahan Hasil Laut
This final practical work was carried out in Tantui, Ambon. The
activity stars on February 7, 2022 until April 5, 2022. The purpose of the
practical activity is to find out the process of processing loin tuna in the
compony from receiving raw material to storage. The result of observation
during the implementation of the final practical work show that the working
procedure in the processing of the tuna loin consists of 11 stage of activity,
namely receiving raw material, washing I, releasing DH and ribs, Weighing I,
washing II, trimming loin/trimming, quality sorting, weighing II, washing III,
injection of CO and CO gas, and storage. The facilities and infrastructure
used for the processing are : process table, plastic basket, scales, knife,
vaccum machine, and pan.
Keyword : Tuna,processing
i
KATA PENGANTAR
i
8. Ayah, ibu, keluarga, teman-teman atas dukungan dan doanya.
Semoga laporan KPA ini bermanfaat bagi sector Kelautan dan Perikanan
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
RINGKASAN
ABSTRACT
KATA PENGANTAR……………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...
DAFTAR TABEL………….…………………………………………………….
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………...….
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….
I PENDAHULUAN…………………………………………..……………….….1
1.1 Latar belakang…………………………………………….………………...1
1.2 Tujuan Praktek……………………………………………………………...3
II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………….4
2.1 KarakteristikUmum Madidihang (Thunnus albacares)..........................….....4
2.1.1. Klasifikasi dan deskripsi……………………………………...…………....4
ii
4.1.4 Tata Letak (layout) Perusahaan…………………………………………15
4.1.5 Sarana dan Prasarana…………………………………………………...16
4.1.6 Alur Proses Penanganan Ikan Tuna (Thunnus albacares)……..……….17
1. Penerimaan bahan baku……………………………………………….18
2. Pencucian I……………………………………………………………19
3. Pelepasan DH (Daging Hitam) dan Iga………………………………19
4. Penimbangan I………………………………………………………..20
5. Pencucian II…………………………………………………………..20
6. Perapihan loin/trimming…………………………………………………….21
7. Sortasi mutu…………………………………………………………...22
8. Penimbangan II………………………………………………………..22
9. Pencucian III…………………………………………………………..23
10. Penyuntikan CO dan gas CO………………………………………...23
11. Penyimpanan/chilling room………………………………………….24
V SIMPULAN DAN SARAN…………………………………………………..26
5.1 Simpulan………………………………………………………………...26
5.2 Saran…………………………………………………………………….26
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..27
LAMPIRAN……………………………………………………………………….
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jadwal Kegiatan Praktek Akhir………………………………………………11
2. Alat dan Bahan……………………………………………………………….12
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Ikan Tuna (Thunnus albacares)………………………………………………4
2. Lokasi Praktek………………………………………………………………..14
2. Pencucian I…………………………………………………………………...19
3. Pelepasan DH dan Iga……………………………………………………….19
4. Penimbangan I……………………………………………………………….20
5. Pencucian II………………………………………………………………….20
6. Perapihan Loin/trimming…………………………………………………….21
7. Penimbangan II………………………………………………………………22
8. Pencucian III………………………………………………………………....23
9. Penyuntikan CO dan gas CO………………………………………………...23
10. Penyimpanan/chilling room………………………………………………...24
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Profil Umum Perusahaan……………………………………………………29
2. Struktur Organisasi PT. Holi Mina Jaya…………………………………….30
3. Tugas dan Tanggung Jawab…………………………………………………31
4. Deskripsi Produk……………………………………………………………33
I. PENDAHULUAN
cermat akan menghasilkan produk bermutu baik. Cara penanganan dan proses
baik. Di mana sumber potensi ikan di kawasan tersebut mencapai 4,66 juta ton
per tahun. Angka ini sekitar 37% dari total 12,5 juta potensi ikan ada di
Indonesia. Sementara dari 3,73 juta ton per tahun itu yang baru bisa diproduksi
hanya sekitar 543 ribu ton saja. Artinya dari potensi yang bisa diambil 3,73 juta
Tuna adalah ikan laut yang terdiri dari beberapa spesies dari family
Scombridae, terutama genus Thunnus. Ikan ini adalah perenang andal (pernah
daging berwarna putih, daging tuna berwarna merah muda sampai merah tua. Hal
1
ini karena otot tuna lebih banyak mengandung myoglobin dari pada lainnya.
Beberapa spesies tuna yang lebih besar, seperti tuna sirip biru (thunnus thynnus),
dapat menaikan suhu darahnya diatas suhu air dengan aktivitas ototnya. Hal ini
menyebabkan mereka dapat hidup di air yang lebih dingin dan dapat bertahan
dalam kondisi yang beragam. Kebanyakan bertubuh besar, tuna adalah ikan yang
memiliki nilai komersial tinggi. Umumnya ikan dan produk perikanan merupakan
bahan pangan yang mudah rusak (perishable food) karena mengandung protein
dan air yang cukup tinggi, oleh karena itu perlakuan yang benar pada ikan stelah
kemunduran mutu ikan. Dibeberapa nedaga maju, ikan telah dikenal sebagai
komoditi yang popular karena memiliki rasa yang enak dan bagus untuk
kesehatan. Ikan merupakan sumber asam lemak tak jenuh, taurin dan asam lemak
omega-3, terutama untuk jenis ikan seperti tuna,tongkol, kembung, dan lemuru.
konsumsi protein harian (daily protein intake) terutama yang berasal dari ikan
bergerak dalam bidang penanganan dan pengolahan tuna loin beku yang berada
salah satu upaya yang dilakukan adalah pengolahan untuk memberikan nilai
2
1.2 Tujuan Praktek
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Ditjen (1990) ikan tuna sirip kuning atau madidihang dapat
Kingdom : Animal
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Percomorphi
Family : Scombridae
Genus : Thunnus
4
Madidihang memiliki ciri-ciri yaitu bentuk badan yang memanjang, bulat
seperti cerutu. Tapisan insang 26-34 pada unsur insang pertama. Memiliki dua
pertama 13-14, dan 14 jari-jari lemah pada sirip punggung kedua, dikuti 8-10
jari sirip tambahan. Kemudian sirip dubur berjari-jari lemah 14-15, lalu 7-10
jari-jari sirip tambahan. Satu lunas kuat pada batang sirip ekor diapit dua lunas
kecil pada ujungnya. Untuk jenis-jenis dewasa, sirip punggung kedua dan dubur
tumbuh sangat panjang, sirip dada cukup panjang. Badan bersisik kecil-kecil,
korselet (jalur sisik khusus yang mengelilingi badan di daerah sekitar sirip dada)
bersisik agak besar tetapi tidak nyata. Termasuk ikan buas, predator. Karnivora,
dapat mencapai 195 cm, umumnya 50-150 cm, hidup bergerombolan kecil
(Ditje, 1990).
Warna tubuh madidihang bagian atas berpaduan antara hitam dan keabu-
abuan, kuning perak pada bagian bawah, sirip-sirip punggung, perut. Sirip
tambahan kuning cerah berpinggiran gelap. Pada perut terdapat kurang lebih 20
sehingga daging akan kehilangan daya mengikat air, maka air akan keluar dari sel-
sel berupa tetes-tetes (drip) sehingga menyebabkan daging ikan menjadi berair.
5
2.1.5. Habitat dan daerah penyebaran
Setiap jenis ikan tuna mempunyai kebiasaan/kesukaan pada suhu air laut
disesuaikan dengan suhu air sesuai dengan jenis ikan tuna yang akan ditangkap,
(Partosuwiryo, 2008).
Beberapa jenis tuna lainnya seperti Bluefin sering dijumpai pada laut
subtropics dan laut dengan suhu seperti di Samudera Pasifik Utara dan Samudera
Atlantik dan Samudera Pasifik. Ikan tuna jeni sini memiliki besifat
bergerombolan, ikan pelagis besar, diperkirakan spesies ini pada musim migrasi
dapat melakukan perjalanan yang panjang untuk mencapai tempat yang cocok
lautan dalam pada siang hari, sedangkan gerombolan madidihang, Bluefin, dan
jenis tuna lainnya berenang pada permukaan perairan tepatnya pada perairan
pada samudra di sekitar garis khatulistiwa dengan kondisi laut yang memiliki
6
2.1.6. Sifat Alami Madidihang Segar
sampai 80%, protein antara 18% sampai 20% lemak antara 0,5% sampai lebih dari
20%, serta berbagai vitamin dan mineral. Sesudah ditangkap dan mati, secara
(Ilyas, 1983).
sangat labil, maka untuk mempertahankan kesegaran awal selama mungkin, maka
dinginkan dengan cara menyelimuti tubuh ikan dengan es hancuran (crush iced)
atau es kepingan (flake iced). Pendinginan air laut dingin (chilled sea water) ikan
segera dicelupkan dan disimpan dalam palka air laut dingin. Biasanya setiap kapal
dilengkapi dengan alat pengontrol suhu sehungga suhu di palka dpat diatur
Menurut Nasution (2004), mutu adalah sesuatu yang memenuhi atau sama
7
saja dari persyaratan, maka dapat diartikan tidak berkualitas dan dapat ditolak
oleh perusahaan yang menjadi tujuan distribusi. Persyaratan itu sendiri dapat
8
III. METODE PRAKTEK
Pelaksanaan PKL ini di mulai dari tanggal 7 Februari 2022 dan berakhir
pada tanggal 5 April. PT. Holy Mina Jaya berlokasi di jalan kompleks Pelabuhan
Perikanan Nusantara, Jln. Sultan Hasanudin jalan Pandan Kasturi, Batu Merah,
1 2 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Penyerahan ke
perusahan
2 Penyusunan
proposal
3 Kegiatan
praktek
4 Pengambilan
data
5 Bimbingan
6 Penarikan dari
perusahan
7 Seminar
8 Ujian KPA
9
3.3 Alat dan Bahan
10
7 Mesin vakum Penghampaan udara
dalam plastik vakum
11
8 Timbangan digital Untuk menimbang berat
loin (kg)
12
14 Gas Co Sebagai bahan
pembantu untuk
pewarna merah cerah
pada loin
3.4 Metode
Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber objek
yang di teliti (Tidak melalui perantara). Data diperoleh dengan ikut berpartisipasi
dalam kegiatan praktek yang mempunyai wewenang yang berkaitan dengan data
kegiatan produksi dan ikut serta dalam proses pengolahan tuna loin dari
Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung yang berasal dari
sumber yang berkaitan dengan perusahan. Tujuannya adalah untuk melengkapi data
13
Data yang diperoleh pada saat praktek yaitu di deskripsikan produk
pembekuan tuna loin alur proses pembekuan tuna loin di PT.Holi Mina Jaya,data
standar yang ada. Alur proses pembekuan tuna loin di bandingkan dengan standar
2006).
14
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
ikan serta mengembangkan bisnis bidang budidaya lobster dan biota air lainnya.
Memulai bisnis sejak tahun 2008, diawali dengan usaha pengolahan produk hasil
perikanan dan berfokus pada hasil olahan Frozen Seafood dan surimi.
Sejak awal berdiri PT. Holi Mina Jaya bertujuan untuk memproduksi
produk berkualitas untuk pasar Indonesia maupun pasar ekspor yang disesuaikan
dengan cita rasa konsumen. PT Holi Mina Jaya memiliki beberapa cabang yang
tersebar dibeberapa wilayah Indonesia, salah satunya PT. Holi Mina Jaya Cabang
Ambon yang berkhusus bergerak dalam usaha pengolahan Tuna Loin Frozen.
15
4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
a) Visi
PT. Holi Mina Jaya mempunyai visi yaitu menjadi perusahaan terbesar
b) Misi
manajemen yang inovatif dan teknologi terkini yang ramah lingkungan diseluruh
proses operasional.
Struktur organisasi yang dimiliki PT. Holi Mina Jaya meliputi Direktur
dan supervisor produksi. Adapun struktur organisasi PT. Holi Mina Jaya dapat
Rancangan ini pada umumnya digambarkan sebagai rancangan lantai, yaitu satu
susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk
16
informasi, dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara
ekonimis dan aman (Apple, tahun 1990). Tata letak pabrik juga merupakan salah
satu bagian terbesar dari suatu studi perancangan fasilitas (facilities design).
Facilities design sendiri terdiri dari pelokasian pabrik (plant location) dan
antara tata letak pabrik (plant layout) dengan penanganan material (material
daerah kerja yang paling ekonomis dari pegawai. Prestasi kerja dapat
meningkatkan bila penyusunan tata letak pabrik dilakukan dengan baik dan aktif.
Sistem tata letak memegang peranan yang sangat penting dalam perencanaan
suatu pabrik. Dari hasil pengamatan, tata letak pabrik dapat mereduksi biaya
perencanaan tata letak pabrik atau tata letak fasilitas pabrik akan berkaitan dengan
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh PT. Holi Mina Jaya meliputi
a) Ruang kantor : Ruang kantor yang letaknya masi berada dalam satu
berbedah. Kantor ini yang terdiri dari 2 lantai yang merupakan tempat
17
aktivitas para kariyawan, staf dan manejer perusahan dalam menjalankan
c) Ruang ganti karyawan : pada PT. Holi Mina Jaya terdapat 2 ruang ganti,
yaitu untuk pria dan wanita. Ruang ini berfungsi sebagai tempat berganti
e) Cold Storage : ruang yang dirancang khusus dengan kondisi suhu tertentu
f) Gudang karton : untuk menyimpan karton yang akan dipakai pada saat
proses packing.
Adapun proses penanganan ikan tuna yang dilakukan di PT. Holi Mina
jalan Pandan Kasturi, Batu Merah, Sirimau, Kota Ambon sebagai berikut :
18
Penyimpanan/
Penerimaan bahan baku Penyuntikan CO dan gas CO
chilling room
Pencucian II Perapihan
loin/trimming
Menurut SNI tuna loin beku SNI 7530:2006 Tuna loin segar adalah produk
hasil perikanan dengan bahan baku tuna segar atau beku yang mengalami
perlakuan proses dan pendinginan hingga mencapai suhu pusat 0oC- 4,4oC. Tuna
loin adalah produk olahan hasil perikanan dengan bahan baku tuna segar atau
19
1. Penerimaan bahan baku
Tuna yang menjadi bahan baku untuk diolah menjadi tuna loin beku di PT.
Holi Mina Jaya adalah jenis ikan tuna ekor kuning atau madidihang (Thunnus
albacares). Tahapan pertama dalam proses penerimaan bahan baku adalah ikan
yang diambil langsung dari suplier kemudian dimasukan melalui celah kecil yang
sudah tersedia atau dibuat langsung oleh perusahaan, setelah itu ikan dimasukkan
kedalam box yang sudah berisi es dan dilakukan pengecekan suhu. Pengecekan
suhu bahan baku dilakukan untuk menjaga suhu ikan tetap rendah (<4 0C) agar
2. Pencucian I
baku ini dilakukan dengan cara ikan dicelupkan ke dalam baskom yang sudah
berisi es dan telah dicampurkan dengan klorin 100 ppm. Tujuan penambahan
klorin untuk menghilangkan kotoran yang masih menempel pada plastik dan
meminimalisir pertumbuhan bakteri yang terdapat pada plastic dan bahan baku
20
Gambar 4. Pencucian I
Sumber : PT. Holi Mina Jaya
kulit yang ada pada loin dibuang hingga bersih. Pengulitan dan perapihan
dilakukan secara cepat, cermat dan saniter dan tetap mempertahankan suhu
produk.
4. Penimbangan I
penimbangan. Penimbangan dilakukan agar loin tersebut dapat diketahui size dari
masing-masing loin. Kemudian di beri grade A,B,C dan D sesuai dengan mutu
21
Gambar 6. Penimbangan I
Sumber : PT. Holi Mina Jaya
5. Pencucian II
Gambar 7. Pencucian II
Sumber : PT. Holi Mina Jaya
6. Perapihan loin/trimming
22
Tahapan selanjutnya yaitu trimming atau proses yang dilakukan untuk
merapihkan kembali loin dari sisa—sisa daging hitam yang masih menempel pada
loin, dan membersihkan kembali tulang dan kulit yang masih tersisa, karena pada
proses inilah dipastikan loin tersebut sudah benar-benar rapih dan siap dilanjutkan
ke proses selanjutnya.
7. Sortasi mutu
Ikan-ikan yang telah melalui berbagai tahapan penanganan kemudian
1. Grade A : memiliki warna yang sangat terang atau merah menyala dan memiliki
2. Grade B : memiliki warna yang mulai memudar dan tekstur tidak terlalu kenyal
spesifik tuna
3. Grade C : memiliki warna yang mulai memudar dan terdapat serat-serat ikan
23
4. Grade D : memiliki warna yang sudah memudar dan teksturmya sudah lembek.
8. Penimbangan II
Loin yang sudah rapih dan bersih kemudian di timbang kembali agar bisa
mengetahui berat pada loin bersih dan diberi grade, pemberian grade
Gambar 9. Penimbangan II
Sumber : PT Holi Mina Jaya
9. Pencucian III
yang sudah diberikan es balok dan ditambahkan klorin 50 ppm pada air es.
Tujuannya untuk menghilangkan sisa darah yang masih menempel pada bahan
baku (loin).
24
10. Penyuntikan CO dan gas CO
tujuannya agar daging ikan kelihatan segar sehingga warna ikan tersebut menjadi
Tujuannya untuk loin yang sudah diberi suntik CO dan gas CO bisa merata
25
Pemberlakuan prosedur untuk produksi ikan segar dan beku untuk
berbagai regulasi dan system control produksi melalui sertifikat produk perikanan
oleh Badan Sertifikasi Nasional (SNI). Ini mencakup seluruh aspek dalam siklus
produksi produk segar dan beku, yaitu: karakteristik dan syarat keamanan dan
mutu produk, bahan penolong, ambang batas cemaran, teknik sanitasi dan
hygiene, jenis dan persyaratan standar instrument, proses penerimaan dan teknik
26
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil Kerja Praktek Akhir di PT. Holi Mina Jaya dapat di
simpulkan bahwa proses produksi tuna loin di PT. Holi Mina Jaya sesuai dengan
SNI 7530.1:2006 tentang tuna loin segar dan beku yang meliputi kegiatan
5.2. Saran
mutu produk ikan tuna loin di PT. Holi Mina Jaya Tantui, Ambon.
27
DAFTAR PUSTAKA
[BSN] (2006) 01-4104.2-2006 tuna loin beku bagian 2:persyaran bahan baku.
Yogyakarta.162 hal.
Utama.
Intan Sejati.
Schultz, D.E. and Schultz, H.F. (2004), IMC the next generation: five steps for
McGraw-Hill.
28
Lampiran 01. Profil Umum Perusahaan
e. Sertifikasi
29
- Sertificat Hazar Analysis Critical Control Point (HACCP)
- Sistem Tracebility
30
Lampiran 02. Struktur organisasi PT.Holi Mina Jaya
TANTO
- HERMAWAN
PRESIDEN DIRECTOR
RIZAL LAITUPA
I GEDE ADI SUBAGIARTA
SPV PRODUCTION
BRANCH MANAGER
ACCOUNTING HRD-GA
31
Lampiran 03. Tugas dan Tanggung Jawab
No. Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab
32
agar mutu bahan baku barang jadi
sesuai standar yang telah
ditetapkan perusahaan.
6 Quality Control - Memonitor setiap proses
6. yang terlibat dalam produksi
produk
- Merekomendasikan
pengolahan ulang pada produk-
produk berkualitas rendah
- Memastikan kualitas
barang yang dibeli serta barang
jadi.
7 Admin Production Berperan untuk mengolah data
7 dari pra produksi yaitu bahan baku,
produksi barang yang sudah jadi dan
. siap untuk dikirim ke konsumen. Tak
hanya mengurus keperluan dokumen
saja, admin produksi juga bertanggung
jawab dalam hal pengawasan bagian
operator produksi.
8 HRD-GA HRD memiliki tugas utama
8. memegang kendali untuk
mengembangkan sumber daya manusia
yang dalam perusahaan tersebut.
Sedangkan divisi GA atau General
Affair memiliki tugas mengatur,
merawat, memperhatikan dan
mengerjakan berbagai hal yang
berkaitan dengan urusan kantor baik
dalam bentuk fisik maupun non fisik.
9 SPV Production Merencanakan pengadaan dan
9. permintaan kebutuhan produksi rutin
dan non rutin yang dianggap perlu guna
kelancaran proses produksi.
33
Lampiran 04. Deskripsi Produk
Nama Produk Frozen Tuna Fish
Nama Spesies Yellowfin Tuna (Thunnus albacares)
Albacore Tuna (Thunnus abesus)
Big Eye Tuna (Thunnus abesus)
Produk Akhir Tuna loin beku.
Tahap Pengemasan Kemasan dalam : dimasukan ke dalam plastic
kemasan luar: karton.
Persyaratan Penyimpanan Di simpan dalam Cold storage dengan suhu
maksimun 250C.
Umur Simpan Dua tahun di simpan dalam cold storage
dengan suhu maksimun -250C.
Label/spesifikasi Nama perusahaan, Negara asal, ukuran nama
produk, berat bersih, kode produksi dan
kandungan Nutrisi.
Penggunaan Produk Di masak terlebih dahulu sebelum di makan.
Pelanggan Masyarakat umum, Jepang, Singapura dan
Thailand.
34
35