Dibuat oleh :
NIS : 800.4.17.022
Kata Pengantar
Segala puji penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat dan
karunia yang telah diberikan, sehingga proposal praktek kerja lapangan (PKL) II
yang berjudul “ penerapan GMP (good manufacturing practices) pada ikan tuna
steak beku di PT. Hatindo Makmur, bali ” ini bisa terselesaikan dengan baik.
Adapun maksud dan tujuan diajukannya proposal praktek kerja lapangan
(PKL) ini adalah untuk mempelajari bagaimana cara menerapkan GMP pada
sebuah pengolahan perikanan.
Proposal praktek kerja lapangan (PKL) II ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Khaerudin HS,S.Pi.M.Si selaku kepala SUPM Negeri Kota Agung ;
2. Yusep Sugianto, S.St.Pi selaku wakil kepala sekolah bagian pengajaran ;
3. Bagus Hadiwinata, MS,.S.St.Pi selaku ketua program keahlian teknologi
pengolahan hasil perikanan ;
4. Manager PT. Hatindo Makmur dan jajaran yang telah menyediakan
fasilitas selama praktik kerja lapangan (PKL) II ;
5. Dona Agung sakti, S.Pd. selaku guru pembimbing internal ;
6. Keluarga tercinta yang selalu memberikan semangat dan doa serta
dukungannya
7. Kepada rekan – rekan SUPM Negeri Kota Agung angkatan XV dan
sahabat yang telah membantu dalam penyusunan proposal praktek kerja
lapangan ( PKL) II ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari proposal ini, baik
dari materi maupun cara penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang dapat membantu
penulis sangat diharapkan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
2.4.1.5 Penanganan
2.4.1.9.1 Organoleptik
2.4.1.9.2 Mikrobiologi
2.4.1.9.3 Kimia
2.4.1.9.4 Parasit
2.5.1.9.1 Organoleptik
2.5.1.9.2 Mikrobiologi
2.5.1.9.3 Kimia
2.5.1.9.4 Fisika
2.5.1.9.5 Parasit
DAFTAR PUSTAKA
5
HALAMAN PENGESAHAN
NIS : 800.4.17.022
Menyetujui, Menyetujui,
Guru Pembimbing Ka. Prog. TPHP
BAB I
PENDAHULUAN
Negara yang menduduki peringkat atas sebagai tujuan ekspor tuna Indonesia
adalah Jepang (36,84%), disusul Amerika Serikat (20,45%) dan Uni
Eropa (12,69%). Karena melimpahnya pupulasi ikan tuna di indonesia banyak
perusahaan perikanan besar yang menjadikan ikan tuna sebagai salah satu
komoditas bahan baku utama.
1.2 Tujuan
secara teori sehingga dapat lebih mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan
kerja yang akan dihadapi.
BAB II
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Teleostei
Subkelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Subordo : Scombridei
Family : Scombridae
Genus : Thunnus
Memiliki 2 sirip pungung, sirip depan yang biasanya pendek dan terpisah
dari sirip belakang yang agak tegak menjulang keatas.
Sirip dada agak panjang dan terlihat seperti sabit, sirip perut kecil, sirip
ekor bercagak agak ke dalam dengan jari-jari penyokong menutup seluruh
ujung hipural dan berbentuk seperti hutup V.
Tubuh ikan tuna tertutup oleh sisik-sisik kecil, berwarna biru tua dan agak
gelap pada bagian atas tubuhnya dan berwarna putih keperakan pada
bagian bawah tubuhnya.
Selain itu. khusus untuk daerah di kawasan timur Indonesia lainnya juga
didominasi oleh habitat ikan tuna cakalang. Puncak musim penangkapan ikan
cakalang pada umumnya berkisar pada musim peralihan I (April, Mei, dan Juni)
hingga awal musim timur.
10
Hal itu juga dibenarkan oleh Ketua Umum Asosiasi Tuna Indonesia
(Astuin) Eddy Yuwono. Bahkan menurut Eddy, wilayah tangkap tuna terbesar di
Indonesia banyak dijumpai di laut lepas di perairan Bali berbatasan dengan negara
Australia.
11
SNI 01-2729.1-2006
1. Ruang lingkup
Standar ini menetapkan syarat bahan baku, bahan penolong dan bahan
tambahan makanan,cara penanganan, teknik sanitasi dan higiene, syarat mutu dan
keamanan pangan, carapengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan
pengemasan untuk ikan segar.Standar ini berlaku untuk ikan segar dan tidak
berlaku untuk produk yang mengalamipengolahan lebih lanjut.
2. Acuan normatif
5. Penanganan
b Cemaran mikroba :
- ALT Koloni/g
maksimal 5,0 x
- Escherichia coli APM/g
maksimal < 2
- Salmonella APM/25g
nagatif
- Vibrio cholerae APM/25g
negatif
c Cemaran kimia :
8. Pengambilan contoh
9.1 Organoleptik
9.2 Mikrobiologi
9.3 Kimia
9.4 Parasit
Setiap kemasan produk ikan segar yang akan diperdagangkan agar diberi
tanda denganbenar dan mudah dibaca, mencantumkan bahasa yang dipersyaratkan
disertai keterangansekurang-kurangnya sebagai berikut:
a) jenis produk;
d) bila ada bahan tambahan lain harus diberi keterangan bahan tersebut;
SNI 01-2729.2-2006
1. Ruang lingkup
Standar ini menetapkan jenis bahan baku, bentuk bahan baku, asal bahan
baku, mutu bahan baku dan penyimpanan bahan baku untuk ikan segar.
semua jenis ikan hasil perikanan yang baru ditangkap/panen dan belum
mengalami penangan dan pengolahan
Bentuk bahan baku berupa ikan segar yang sudah atau belum disiangi.
3.1 Bahan baku harus bersih, bebas dari setiap bau yang menandakan
pembusukan, bebas dari tanda dekomposisi dan pemalsuan, bebas dari sifat-sifat
alamiah lain yang dapat menurunkan mutu serta tidak membahayakan kesehatan.
berikut:
- Bau : segar;
Bahan baku yang terpaksa harus menunggu proses, maka bahan baku harus
disimpan dalam wadah yang baik dan tetap dipertahankan suhunya dengan
menggunakan es curai sehingga suhu pusat bahan baku mencapai suhu maksimal
5°C, saniter dan higienis.
SNI 01-4485.1-2006
1. Ruang lingkup
Standar ini mentapkan klasifikasi, syarat bahan baku, bahan penolong dan bahan
tambahan makanan, cara penanganan dan pengolahan, teknik sanitasi dan higiene,
syaran mutu dan keamanan pangan, cara pengambilan contoh, dan cara uji, serta
syarat penandaan dan pengemasan untuk tuna steak beku.
Standar ini berlaku untuk tuna steak beku dan tidak baerlaku untuk produk yang
mengalami pengolahan lebih lanjut.
2. Acuan normatif
SNI 01-2360, Cara uji kimia-Penentuan kadar histamin pada produk perikanan.
Produk olahan hasil perikanan dengan bahan baku tuna segar atau beku yang
mengalami perlakuan sebagai berikut: Penerimaan bahan baku, Pencucian,
Penyiangan, Pembuatan loin, Pengkulitan dan perapihan, Sortir mutu,
Pembungkusan (Wrapping), Pembekuan, Pembentuakan steak, Penggelesan atau
tanpa penggelesan, Penimbangan, Pengepakan, Pengemasan dan penyimpanan.
4.1 Bahan baku tuna steak beku sesuai SNI 01-4485.2-2006, Tuna steak beku-
Bagian 2: Persyaratan bahan baku.
19
4.2 Bahan penolong dan bahan tambahan makanan yang digunakan tidak
merusak, mengubah komposisi dan sifat khas tuna steak beku sesuai SNI 01-
0222-1995, Bahan tambahan makanan.
Cara penanganan dan pengolahaan tuna steak beku sesuai SNI 01-4485.3-2006,
Tuna steak beku-Bagian 3: Penangan dan pengolahan.
b Cemaran mikroba :
nagatif
negatif
c Cemaran kimia :
1. Pengambilan contoh
2. Cara uji
2.1 Organoleptik
2.2 Mikrobiologi
2.3 Kimia
2.4 Fisika
2.5 Parasit
1. Syarat pengemasan
2. Syarat penandaan
a) Jenis produk;
b) Berat bersih produk;
c) Nama dan alamat unit pengolahan secara lengkap;
d) Bila ada bahan tambahan lain diberi keterangan bahan tersebut;
e) Tanggal, bulan dan tahun produksi;
f) Tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa ;
22
Bagi pemerintah :
Bagi perindustrian :
23
Lingkungan dan lokasi, Bangunan dan fasilitas unit uasaha, Fasilitas dan
kegiatan sanitasi, Sistem, Pengendalian hama, Hygiene karyawan, Pengendalian
proses, Manajemen pengawasan, Pencatatan dan dokumentasi, Lingkungan dan
lokasi. Berikut penjelasan selengkapnya.
Lingkungan
Lokasi
Terletak dibagian pinggir kota, tidak padat penduduk dan lebih rendah dari
permukiman
Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan
Bebas banjir, polusi asap, debu, bau, dan kontaminan lainnya
Bebas dari sarang hama seperti hewan pengerat dan serangga
Tidak berada dekat dengan industri logam dan kimia, pembuangan sampah
atau limbah
Desain bangunan
24
- Desain, konstruksi dan tata ruang harus sesuai dengan alur proses
- Bangunan cukup luas dan dapat dilakukan pembersihan secara intensif
- Lantai dan dinding dari bahan yang kedap air, kuat, dan mudah
dibersihkan, serta sudut pertemuannya berbentung lengkung.
Pengawasan atas barang atau bahan yang masuk, Penerapan atau praktek
hygienis yang baik, Menutup lubang dan saluran yang memungkinkan masuknya
hama, Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, Mencegah hewan
peliharaan berkeliaran di lokasi unit usaha, Hygiene karyawan, Persyaratan dan
pemeriksaan rutin kesehatan karyawan
Jenis dan jumlah bahan yang digunakan dalam produksi, bagan alir proses
pengolahan, keterangan produk, penyimpanan produk, jenis kemasan, jenis
produk pangan yang dihasilkan
Manajemen pengawasan
-. Dokumen yang baik akan meningkatkan jaminan mutu dan keamanan produk
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pengambilan data primer dapat dilakukan dengan metode survei dan observasi
Data primer :
- Lokasi perusahaan
- Sejarah berdirinya perusahaan
- Struktur organisasi
- Sarana dan prasarana
- Teknik dan teknologi dalam proses pengolahan
- Alur proses pengolahan
- Alat dan bahan
27
DAFTAR PUSTAKA
https://finance.detik.com/industri/d-2551391/ini-daerah-kaya-ikan-tuna-di-indonesia
http://suhirmanpengolahanhasilperikanan.blogspot.com/2011/04/pengolahan-tuna-
steak.html
https://4.bp.blogspot.com/-P8r1pHydvdw/VclWOAzoQHI/AAAAAAAAEC4/eLgiPt-
6Kmo/s1600/BAGAN+GMP+AGROINDUSTRI.jpg
http://supplychainindonesia.com/new/sistem-rantai-dingin-cold-chain-dalam-
implementasi-sistem-logistik-ikan-nasional-slin/
https://dokumen.tips/documents/sni-01-27291-2006-spesifikasi-ikan-segar-i-
55b0847d55e92.html
https://dokumen.tips/documents/sni-01-27292-2006-ikan-segar-bagian-2-persyaratan-
bahan-baku.html
http://media.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110097030_2_6447.pdf
http://www.bsn.go.id/main/bsn/isi_bsn/20229/007-abolisi-sni-26-jan-25-feb-201 8
http://www.bsn.go.id/main/bsn/isi_bsn/20229/007-abolisi-sni-26-jan-25-feb-2018
http://wendawikanperikanan.blogspot.com/2017/09/produk-tuna-ekspor-
berkualitas.html
https://ikantunaku.wordpress.com/2012/04/23/klasifikasi-morfologi-sbt/