BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Kadis Kelautan dan Perikanan Bali Made Gunaja, posisi strategis
Pulau Dewata menyebabkan daerah ini dapat mempertahankan sebagai
daerah pengekspor ikan tuna terbesar di Indonesia.
“Faktor pertama, karena posisi Bali dekat dengan fishing ground, dan
kedua, pelabuhan dan bandara dekat sehingga fresh tuna dapat segera
dikirimkan,” ujarnya, kamis (19/5/2016).
Faktor lokasi tersebut yang membuat Bali unik bagi industry perikanan
tuna di tanah air. Hal itu dibuktikan dengan keberadaan Asosiasi Tuna
Longline Indonesia (ATLI) yang merupakan gabungan perusahaan
penangkapan dan eksportir tuna beku dan segar.
dua hingga tiga tahun kedepan pasokan ikan tuna akan kembali melimpah
karena dijaga.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Teleostei
Subkelas : Actinopterygi
i
Ordo : Perciformes
Subordo : Scombridei
Family : Scombridae
Genus : Thunnus
Memiliki 2 sirip pungung, sirip depan yang biasanya pendek dan terpisah
dari sirip belakang yang agak tegak menjulang keatas.
Sirip dada agak panjang dan terlihat seperti sabit, sirip perut kecil, sirip
ekor bercagak agak ke dalam dengan jari-jari penyokong menutup seluruh
ujung hipural dan berbentuk seperti huruf V.
Tubuh ikan tuna tertutup oleh sisik-sisik kecil, berwarna biru tua dan agak
gelap pada bagian atas tubuhnya dan berwarna putih keperakan pada
bagian bawah tubuhnya.
Selain itu, khusus untuk daerah di kawasan timur Indonesia lainnya juga
didominasi oleh habitat ikan tuna cakalang. Puncak musim penangkapan ikan
cakalang pada umumnya berkisar pada musim peralihan I (April, Mei, dan
Juni) hingga awal musim timur
Hal itu juga dibenarkan oleh Ketua Umum Asosiasi Tuna Indonesia
(Astuin) Eddy Yuwono. Bahkan menurut Eddy, wilayah tangkap tuna terbesar
di Indonesia banyak dijumpai di laut lepas di perairan Bali berbatasan dengan
negara Australia.
6
Standar bahan baku ikan tuna segar berdasarkan SNI sebagai berikut :
b Cemaran mikroba :
- ALT Koloni/g
maksimal 5,0 x
- Escherichia APM/g
coli maksimal < 2
APM/25g
- Salmonella nagatif
APM/25g
- Vibrio negatif
cholerae
c Cemaran kimia :
Standar produk akhir tuna steak beku berdasarkan SNI sebagai berikut :
b Cemaran mikroba :
- ALT Koloni/g maksimal 5,0 x
- Escherichia coli APM/g maksimal < 2
- Salmonella APM/25g nagatif
- Vibrio cholerae APM/25g negatif
c Cemaran kimia :
- Raksa (Hg) mg/kg maksimal 0,5
- Timbal (Pb) mg/kg maksimal 0,4
- Histamin mg/kg maksimal 100
- Cadmium (Cd) mg/kg maksimal 0,1
Produk tuna steak beku adalah produk yang dihasilkan dari penyerutan loin
menggunakan mesin benso, dengan ketebalan 3 – 4 cm. weight/berat produk
antara lain 4 oz (113,39 gr), 6 oz (170,09 gr), 8 oz (226,79 gr), 10 oz (283,49 gr).
1. Bagi pemerintah :
2. Bagi perindustrian :
9
1. Lingkungan
2. Lokasi
1. Desain bangunan
- Desain, konstruksi dan tata ruang harus sesuai dengan alur proses
10
Jenis dan jumlah bahan yang digunakan dalam produksi, bagan alir proses
pengolahan, keterangan produk, penyimpanan produk, jenis kemasan, jenis
produk pangan yang dihasilkan
Manajemen pengawasan
BAB III
METODE PELAKSANAAN
BAB IV
No DETAIL PERUSAHAAN
-Tenaga tetap 16 30
-Tenaga harian 0 0
-Tenaga borongan 0 0
IUP : 235/BRP/XI/2013
Izin ganggguan :
12b/324/2079/D5/DPMPTSP/2
017
SITU :
11b/444/2008/DS/DPMPTSP/2
017
17. Pangsa pasar USA, Asia, dan Eropa
Direktur
Plant
Manger
SPV
SPV QC SPV SPV
Ekspor & Supervisor Potong SPV
Impor
Akutan Satpa
SPV CO Teknisi
m
QC Sanitasi
& Hygine
SPV Steak
QC Entry SPV
Room Packing
Basah
QC
Laboratorium SPV
Packing
Kering
SPV Cold
Storage
Staff Staff
Staff
Loadin Staff Staff Teknis
Satpam
g pembelian Pengendali i
Staff Dokumen Staff
Tally Staff
HRD
Packin Gudang
g
Operator Operator Operator Packing
Laudry Potong Kering
Operator CS Operator CO Operator Cold Storage
BAB V
.Penerimaan
Pembekuan ABF
Pencucian 1
Pemisahan Mutu 2
Potong Loin Pengemasan Pelabelan 2
Buang kulit
Perapihan 2
Penghembusan Gas CO
Suntik Gas CO
1. Penerimaan
g. Melakukan uji kandungan logam berat (Pb, Cd, Hg, Sn) secara
berkala untuk memonitoring kualitas bahan baku.
h. Bahan baku yang di terima harus memenuhi standar bahan baku yang
telah ditetapkan oleh perusahaan, yaitu:
2. Pencucian 1
c. Air pada bak perendaaman bahan baku ikan harus diganti setelah
digunakan merendam maksimal 40 ekor ikan.
b. Pemotongan bagian ekor dan kepala ikan, dilakukan dengan cepat dan
hati-hati menggunakan pisau golok stanless.
20
4. Pencucian 2
5. Potong Loining
6. Buang Kulit
7. Pemisahan Mutu 1
c. Ikan yang tidak sesuai standar harus ditolak atau dikembalikan pada
supplier.
Steak
Saku
Cube 4.0 0.9 2.4 2.5
Strip
GM
Saku
Ground Meat
Steak 25,0 8,5
27
Cube
Strip
Fillet
c. Suhu dan lama pembekuan produk dalam ABF harus selalu dicatat
oleh operator yang bertanggung jawab.
GM 1,63 DRY
20. Penimbangan
i. Setiap baris produk harus diberikan label jumlah serta jenis yang
disusun dan didokumentasikan dalam sebuah foto.
a) Pisau fillet
32
b) Golok
c) Gancu
d) Jarum suntik
Jarum suntik terbuat dari bahan stainless steel tahan karat. Jarum
suntik digunakan untuk menyuntik ikan/ mentrasfer gas CO kedalam
daging ikan. Penggunaan jarum suntik hanya digunakan untuk sekali
pemakaian dengan cadangan 1 box.
e) Keranjang
f) Talenan
g) Meja proses
i) Mesin chiller
j) Mesin ABF
Air Blast Freezer adalah salah satu metode pembekuan cepat (7-8
am) untuk daging dan ikan sehingga dapat bertahan dalam jangka
waktu yang lama dan mempertahankan rasa, aroma, warna, dan
kesegaran daging.
k) Cold Storage
- Mesin ozon
2. Bahan :
a. Bahan utama
b. Bahan kimia :
c) Bak Fiber untuk cuci dan rendam keranjang : 200 – 300 ppm dosis
kaporit 635 ml
Mutu I (A)
36
Mutu II (B)
Mutu IV (D)
Ikan tuna yang memiliki kualitas mutu A dan B akan langsung diekspor
dalam bentuk segar dan utuh. Sedangkan ikan dengan mutu C dan D akan
diolah terlebih dahulu sebelum diekspor. Produk olahan tuna kualitas C
dan D berupa produk beku dalam bentuk utuh disiangi, steak, saku, dan
kaleng.
4. Bahan Kimia
5. Pengemasan
6. Penyimpanan
40
Produk yang telah dikemas dan dilabeli selanjutnya di catat jumlah dan
jenis oleh operator tally packing. Produk beku disimpan di cold storage
dengan suhu -20˚C – (-30˚C). Produk disusun di atas palet untuk
mencegah kontaminasi dan menjamin sirkulasi udara yang merata, cold
storage dilengkapi dengan tirai udara pada pintu masuk antara anteroom
dan gudang beku yang dilengkapi dengan ante room.
7. Distribusi
BAB VI
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Departemen kelautan dan perikana, 2005 tentang Daerah kaya Ikan Tuna di
Indonesia https://finance.detik.com/industri/d-2551391/ini-daerah-kaya-
ikan-tuna-di-indonesia
Feri Kristianto, 19 Mei 2016 – 21:02 WIB tentang Bali Jadi Eksportir Utama
Ekspor Ikan Tuna Indonesia
https://m.bisnis.com/ekonomibisnis/read/20160519/99/549391/bali-
jadi-eksportir-utama-ekspor-ikan-tuna-indonesia
Hatindo Makmur, PT, 25 Juni 2018 Tentang Profil Dan Sejarah Perusahaan
Hatindo Makmur, PT, 18 September 2018 Diagram Alur Proses Produk – Produk
Tuna Beku
http://teori.online Wordpress.Com/service/metode-pengumpulan-
data