Anda di halaman 1dari 63

TEKNIK DESAIN DAN TATA LETAK INDUSTRI Elsari Tanjung Putri, S.Pi., M.

Eng
PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN (Pertemuan 4-5)
DOSEN PENGAMPU
TIM TEACHING

1. Ir. Itje D. Wewengkang, M.Si*


2. Agusta Putri Balqis Linda Soeharso, M.Sc
3. Elsari Tanjung Putri, S.Pi., M.Eng
4. Dessy Parapat, M.Tr.Pi

*Penanggungjawab mata kuliah


CAPAIAN
PEMBELAJARAN

Taruna mampu menerapkan rancangan


tata letak fasilitas, aliran bahan,
analisis keterkaitan antar aktivitas dan
alokasi area rancangan tempat kerja
ELSARI TANJUNG PUTRI, S.PI., M.ENG

Perumahan Dea Permata Indah Blok C35, Manembo-Nembo, Bitung,


Sulawesi Utara
0813-2820-1887
putrielsari@gmail.com
Elsari Tanjung Putri

Education Work Experience


S1 2012 ~ 2019
Manajemen Sumberdaya Dosen di Akademi Perikanan
Perikanan (UGM) Yogyakarta

S2 2019 ~ sekarang
Magister Sistem Teknik (UGM) Dosen di Politeknik KP Bitung
Prodi : TPI
KOMPETENSI
Memahami Prosedur Tata Letak Pabrik

SUB KOMPETENSI
1. Beberapa jenis prosedur tata letak pabrik
2. Penerapan prosedur tata letak pabrik pada
unit pengolahan hasil perikanan
PENGERTIAN PABRIK
q Pabrik à setiap tempat dimana faktor-faktor manusia,
mesin dan peralatan, material, energy, modal, informasi,
sumberdaya alam dan lainnya dikelola secara bersama
dalam suatu SISTEM PRODUKSI guna menghasilkan suatu
produk secara efektif, efisien, dan aman.
q sistem produksi merupakan satu susunan kegiatan
ataupun elemen yang semuanya saling berhubungan
untuk mencapai tujuan akhir.
PENGERTIAN TATA LETAK PABRIK
q Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia
industri
q Tata letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities
layout) merupakan tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik
seperti gedung sebagai fasilitas utama maupun fasilitas produksi
lainnya, guna menunjang kelancaran proses produksi (Apple,
1990).
q Tata letak pabrik terdiri atas dua bagian, yaitu pengaturan mesin
(machine layout) dan pengaturan departemen yang ada dari
pabrik (department layout).
q Tata letak pabrik atau disebut juga tata letak fasilitas
adalah tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas fisik pabrik
untuk menunjang kelancaran proses produksi dengan
mencoba memanfaatkan luas area untuk penempatan mesin
atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran
gerakan-gerakan material, penyimpanan baik yang bersifat
temporer maupun permanen, personil pekerja, dan
sebagainya.
q Tata letak yang terencana dengan baik akan ikut
menentukan kelancaran dan kesuksesan kerja pabrik itu
sendiri (Sritomo, 1996).
KONSEP DASAR INDUSTRI

- Manusia
- Mesin dan Peralatan
- Material PRODUK /
- Energi PROSES JASA
- Uang (modal)
- Informasi
- SDM
KONSEP DASAR INDUSTRI
12
THE PRIMARY RAW MATERIAL INDUSTRY

•Proses → to explore
•Yaitu industri yang aktivitas produksinya adalah
mengolah sumber daya alam guna menghasilkan bahan
baku atau bahan tambahan lainnya yang dibutuhkan oleh
industri.
•Misalnya:

13
THE MANUFACTURING INDUSTRIES

Proses → to produce
Yaitu industri yang memproses bahan guna dijadikan bermacam produk baik yang
masih berupa produks ½ jadi (semi finished good) atau produk jadi (finished good)
Misalnya: Astra, Indomobil, furniture, konstruksi, Bogasari, Agroindustri, dll

DISTRIBUTION INDUSTRIES

•Proses → to deliver
•Yaitu industri yang berfungsi untuk melaksanakan jasa pelayanan
distribusi untuk mengirimkan bahan baku atau produk akhir.
•Misalnya: Berbagai perusahaan distributor
14
SERVICE INDUSTRIES

•Proses → to serve
•Yaitu industri yang bergerak dibidang pelayanan atau jasa baik
untuk melayani dan menunjang aktivitas industri lain ataupun
langsung memberikan jasa pada end consumer.
•Misalnya: Bank, asuransi, rumah sakit, FedEx, Pos dll.

15
KLASIFIKASI INDUSTRI

Produces-goods Industries
JYaitu industri yang menghasilkan output (produk) berupa
material, peralatan produksi, mesin dll yang digunakan untuk
proses produksi pada industri lain.
JMisalnya: Krakatau Steel, Pertamina, PLN
Consumer-goods Industries
IYaitu industri yang outputnya dapat secara langsung dikonsumsi
oleh end consumer.
IMisalnya: Restoran, Toyota, Sharp, Bogasari, Sari Roti, Unilever,
Nestle dll

16
KLASIFIKASI INDUSTRI

Berdasarkan Proses Manufaktur Industri


dapat dikelompokan menjadi :

Continuous Process Industry


Repetitive- Process Ind.
Intermittent-Process Ind.

17
CONTINUOUS PROCESS INDUSTRY
Proses produksi tanpa henti, terus menerus. Bila dihentikan
akan menimbulkan kerugian, antara lain:
 Material in process menjadi tidak terpakai
 Kerusakan pada sistem dan peralatan
 Utilisasi sistem dan peralatan yang rendah

\Hal tersebut, umumnya merupakan konsekuensi logis


(tuntutan) dari karakteristik raw material atau produk akhir.
Misalnya karena bersifat cair, serbuk, panas, berbahaya dll.
\Industri yang sering menggunakan proses ini adalah
Primary Raw Material Ind, karena industri tersebut
aktivitasnya adalah eksplorasi sumber daya alam.
REPETITIVE- PROCESS INDUSTRY
• Proses produksi berlangsung dalam langkah
pengerjaan yang berulang-ulang dan serupa.
• Proses dapat dihentikan tanpa menimbulkan
kerugian.
• Karena proses yang berulang dan serupa, umumnya
digunakan pada industri yang memiliki skala produksi
tinggi dengan tipe produk yang sedikit → mass
production
INTERMITTENT-PROCESS INDUSTRY

• Suatu industri yang proses produksinya berlangsung


sesuai dengan order yang diterima.
• Proses produksi berdasarkan order pesanan yang bisa
dilaksanakan sewaktu-waktu (saat order diterima).
• Proses industri semacam ini umumnya diterapkan
pada industri yang memiliki jumlah produksi sedikit
tapi jenis produk sangat beragam.
HIRARKI PERENCANAAN FASILITAS PABRIK
HIRARKI PERENCANAAN FASILITAS PABRIK
Facility location: Determine where facilities should be located
to best support the production and distribution of of goods and/or
services.

Facility design: Determine how the components of a facility


should be configured to best support the production and
distribution of goods and/or services, where the components of
the facility consist of the structure, the layout, and the material
handling systems.

Structural Design: Determine the detailed design of a facility,


including the building and services –e.g. gas, water, power, heat,
light, air, and sewage.
TUJUAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS/PABRIK

qTujuan umum à bagaimana mengatur suatu


daerah kerja, peralatan dan perlengkapan,
sehingga dapat beroperasi secara ekonomis, aman,
serta memuaskan baik itu bagi pekerja maupun
pelanggan à MENAIKKAN MORAL KERJA DAN
PERFORMANCE KARYAWAN
TUJUAN KHUSUS
1. Menaikkan output produksi à tata letak yang baik akan memberikan output yang lebih besar
dengan ongkos yang sama/lebih sedikit, manhours yang lebih kecil dan atau mengurangi jam kerja
mesin (machine hours)
2. Mengurangi waktu tunggu (delay) à mengatur keseimbangan antara waktu operasi produksi dan
beban dari masing-masing departemen secara terkoordinir dan terencana baikakan dapat
mengurangi waktu tunggu yang berlebihan
3. Mengurangi proses pemindahan bahan (material handling)
4. Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang dan service
5. Meningkatkan utilitas mesin, tenaga kerja dan/atau fasilitas produksi lain
6. Mengurangi inventory in process (menumpuk)
7. Proses manufacturing yang lebih singkat
8. Membuat suasana kerja yang nyaman dan aman bagi pekerja
9. Mempermudah aktivitas suspervisi
LAYOUT à KAPASITAS
q Layout pabrik atau layout fasilitas dalah cara pengaturan fasilitas - fasilitas pabrik guna
menunjang kelancaran proses produksi --> meminimalkan total biaya yang menyangkut
elemen-elemen (Biaya konstruksi dan instalasi, Biaya pemindahan bahan. Biaya produksi,
maintenance, safety dan produk setengah jadi)
q Kapasitas à hasil produksi atau volume pemrosesan (throughput), atau jumlah unit yang
dapat ditangani, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas pada suatu
periode waktu tertentu
q Kapasitas sering menentukan persyaratan modal sehingga mempengaruhi sebagian besar
dari biaya tetap.
q Kapasitas juga menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi, atau apakah fasilitas yang
ada akan berlebih.
q Oleh karena itu, dengan tujuan pencapaian tingkat utilisasi tinggi dan tingkat pengembalian
investasi yang tinggi, penetapan ukuran fasilitas sangatlah menentukan (Sandi, 2016)
PROSES PRODUKSI
q Proses produksi diartikan sebagai cara, metode dan teknik
bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan
dan dan) yang di ubah untuk memperoleh suatu hasil.
q Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).
q Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik
bagaimana produksi itu dihasilkan.
q Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan dan menambah
kegunaan (until)suatu berganda jasa.
PERTIMBANGAN DALAM PERENCANAAN TATA
LETAK FASILITAS/PABRIK
q Peralatan penanganan material
q Persyaratan tuang dan kapasitasnya
q Lingkungan dan keserasian
q Kelancaran arus informasi
q Biaya pemindahan antar area kerja yang satu
dengan yang lainnya
PRINSIP DASAR PERENCANAAN TATA LETAK
FASILITAS/PABRIK
1. Principle of overall integration à integrasi antara tenaga kerja,
bahan, mesin, peralatan serta perlengkapan lainnya
2. Principle of minimum distance movement à jarak tempuh yang
sependek mungkin antara pergerakan tenaga kerja, bahan,
barang setengah jadi dan atau barang jadi
3. Principle of work flow àpengaturan yang memungkinkan
pergerakan bahan, barang setengah jadi atau barang jadi
secara cepat dan lancar
PRINSIP DASAR PERENCANAAN TATA LETAK
FASILITAS/PABRIK
4. Principle of maximum Space Utilization à Penggunaan ruangan
yang ada telah dipergunakan secara efektif dan efisien baik
secara vertikal maupun horizontal
5. Principle of Satisfaction and Safety à membuat puas dan
memberikan rasa aman bagi para pekerja
6. Principle of Flexibility à disusun sedemikian rupa terhadap
penyesuaian-penyesuaian akibat perubahan dan dapat
meminimalisis biaya operasi produksi
FAKTOR-FAKTOR DALAM MENYUSUN LAY OUT
1. Produk yang dihasilkan 9. Tempat kerja
2. Urutan produksi 10. Tempat istirahat
3. Kebutuhan akan ruangan 11. Tempat menunggu
4. Peralatan/mesin 12. Sirkulasi udara
5. Keseimbangan kapasitas 13. Fleksibilitas
6. Maintenace
7. Minimum pergerakan
8. Aliran material
LANGKAH-LANGKAH UNTUK MERENCANAKAN
TATA LETAK PABRIK
1. Analisa produk, yaitu aktivitas untuk menganalisa macam dan
jumlah produk yang harus dibuat
2. Analisa proses, adalah langkah untuk menganalisa macam dan
urutan proses pengerjaan produk.komponen
3. Analisa macam dan jumlah mesin / peralatan serta luas area
yang dibutuhkan. Perancangan tata letak mesin dan
departemen dalam pabrik
4. Perancangan tata letak mesin dan departemen dalam pabrik
2 JENIS PROSES PERENCANAAN TATA LETAK
FASILITAS/PABRIK
1. Perancangan tata letak mesin dan fasilitas à pengaturan
semua mesin dan fasilitas yang diperlukan untuk proses
produksi di dalam tiap departemen dari pabrik yang
ada
2. Perancangan tata letak departemen à pengaturan
bagian atau departemen serta hubungannya antara satu
dengan lainnya di dalam pabrik
DESAIN FASILITAS BANGUNAN
qTUJUAN à untuk melindungi kegiatan berproduksi dan pelayanan operasi
qPerlu dipertimbangkan fasilitas pendukung , seperti ruang kantor, ruang
peralatan, kamar mandi, ruang istirahat, gudang dan kantin
qPerlu dipertimbangkan juga pemasangan instalasi listrik dan penerangan,
jaringan air, jaringan komunikasi, internet, pengaturan suhu dan lain
sebagainya
qKebutuhan fasilitas di luar industri, antara lain à tempat parkir, tempat
penerimaan dan pengiriman barang, tempat olahraga, tempat penjemuran
ikan dan lain-lain.
MACAM-MACAM POLA LAY OUT DALAM INDUSTRI
1. Lay out menurut produk/aliran lini : penyusunan kegiatan produksi berdasarkan urutan
proses yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk à berdasarkan urutan kerja (contoh :
perusahaan pengolahan ikan)
2. Lay out menurut proses : pengelompokan mesin, peralatan dan tenaga kerja untuk
melaksanakan kegiatan produksi sesuai kelompok atau departemen yang mempunyai
fungsi yang sama. Biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memproses bahan baku
menjadi barang setengah jadi dalam suatu departemen (contoh : departemen
pembudidayaan udang)
3. Lay out posisi tetap : produk pada posisi tetap dan tidak dipindah-pindahkan, sedangkan
faktor produksi (mesin, tenaga kerja dan peralatan lainnya) bergerak menuju tempat
pembuatan produk (pabrik pembuatan kapal penangkapan ikan )
TATA LETAK BERDASAR PRODUK/ALIRAN LINI
Tata letak berdasarkan produk memiliki beberapa sifat, yaitu:
q Produk yang dihasilkan memiliki jenis yang sedikit, tetapi menghasilkan
volume yang banyak.
q Mesin khusus yang digunakan dalam tata letak ini.
q Tenaga kerja harus profesional dengan tenaga khusus yang sesuai
dengan kebutuhan mesin.
q Kualitas produk banyak ditentukan oleh kualitas mesin daripada keahlian
karyawan.
q Kapasitas mesin yang seimbang
q Lazim untuk pabrik dengan produksi yang berkesinambungan
Kelebihan tata letak berdasar produk, yaitu:
q Aliran material yang langsung dan simpel.
q Proses yang rendah untuk persediaan barang.
q Tidak memakan waktu banyak atau total waktu produksi yang rendah.
q Rendahnya dalam kebutuhan material handling.
q Mudah dalam melakukan pengawasan produksi.
q Hanya memerlukan skill tenaga kerja ringan.
q Dapat menggunakan mesin otomatis.
q Aliran material yang sudah ditentukan dapat menggunakan banberjalan.
q Kebutuhan material dapat dengan mudah diperkirakan dan dijadwalkan
Kelemahan tata letak berdasar produk:
q Apabila mesin mengalami kerusakan, maka akan menghentikan
proses produksi.
q Tidak efektifnya tata letak diakibatkan apabila desain produk
mengalami perubahan.
q Bottle neck dapat mempengaruhi seluruh proses produksi.
q Membutuhkan investasi peralatan atau mesin yang besar.
q Pekerjaan sangat monoton, membuat para pekerja mengalami
kebosanan.
TATA LETAK PROSES
§ pengaturan fasilitas agar semua orang dan peralatan yang
melaksanakan fungsi yag sama dikelompokkan menjadi satu
§ Langkah pengaturan :
1. Menentukan ukuran tiap departemen
2. Menentukan pengaturan departemen sehubungan dengan satu
sama lain
3. Menentukan pengaturan peralatan dan orang dalam tiap
departemen
§ Contoh : rumah sakit, toko, pekerjaan dikantor
TATA LETAK POSISI TETAP
§ merupakan jenis operasi yang membawa orang dan peralatan yang
diperlukan ke barang yang sedang diproduksi atau diservis.
§Tata letak ini digunakan karena barang yang dikerjakan terlalu
rentan, terlalu besar atau terlalu berat untuk dipindahkan tanpa
komplikasi.
§ Contoh : pembuatan pesawat terbang, pembangunan rumah,
pembuatan kapal
TUGAS INDIVIDU
1. Membuat kelompok kecil
2. Rancanglah layout suatu perusahaan/unit pengolahan ikan (UPI)
àtema telah disediakan
3. Menggambar dikarton yang telah disediakan. Gambar harus
jelas dan ditulis keterangannya (tulis tangan saja)
4. Analisis penerapan tata letaknya
5. Dituliskan sumber pustaka
6. Pertemuan selanjutnya akan dipresentasikan
PILIHAN KEGIATAN PENGOLAHAN IKAN
1. penggaraman/pengeringan Ikan;
2. pengasapan/pemanggangan Ikan;
3. pembekuan Ikan;
4. pemindangan Ikan;
5. peragian/fermentasi Ikan;
6. pengolahan berbasis daging lumatan dan surimi;
7. pengalengan Ikan;
8. pengolahan rumput laut;
9. pembuatan minyak Ikan;
10. pembuatan kecap Ikan;
11. pengolahan kerupuk, keripik, peyek dan sejenisnya;
KELOMPOK TPPP A
§ Kelompok 1 : Pengasapan
§ Kelompok 2 : Fermentasi Ikan
§ Kelompok 3 : Penggaraman
§ Kelompok 4 : Pembekuan Ikan
§ Kelompok 5 : Pengalengan Ikan
PERTEMUAN 4
TATA LETAK UNIT PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
§ Menurut Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (2012), tata letak unit
pengelolahan hasil perikanan yang baik diartikan sebagai penempatan teratur
sarana produksi perikanan yang meliputi bahan dan alat yang digunakan dalam
proses produksi, tempat penerimaan/penyimpanan bahan dan
pengiriman/penyimpanan produk agar alur proses produksi berjalan secara efektif
dan efisien.
Sebagai contoh :
Tata letak PT. Sumber Mina Bahari disesuaikan dengan alur proses produksi. Semua
mesin dan peralatan pada perusahaan disusun berdasarkan urutan mulai raw material
yang akan diolah hingga proses penyimpanan. Misalnya penempatan ruang receiving
yang berdekatan dengan ruang sortasi
LAYOUT PABRIK
PT. SIG ASIA
BITUNG
PENERAPAN TATA LETAK
qPenerapan tata letak yang diterapkan pada sebuah perusahaan
merupakan sebuah keputusan jangka panjang yang diharapkan
dapat memberikan hasil yang optimal dari luas bangunan yang
dimiliki dan proses produksi yang terjadi didalamnya (Kumar,
2006).
q Menurut Wignjosoebroto (2009), penempatan ruangan secara
berurutan sesuai aliran proses produksi dapat menghindari
terjadinya permasalahan aliran meterial dan agar proses
produksi berjalan dengan cepat.
Contoh Penerapan lainnya :
§ Pembagian departemen pada ruang produksi pengalengan daging
rajungan ini berdasarkan kesamaan sifat pekerja yang dilakukan.
§ Departemen receiving, sortasi, dan seaming memiliki kesamaan dalam
proses dalam bentuk daging yang belum dilakukan perlakuan.
§ Departemen pasteurisasi dan chilling memiliki kesamaan dalam proses
menjadi produk yang sudah dimasak dan layak dikonsumsi.
§ Departemen chasing and stock bersifat untuk melindungi produk
dengan karton agar terhindar dari kerusakan dan mudah untuk
dipindahkan
q Jenis tata letak yang diterapkan pada ruang produksi PT. Sumber
Mina Bahari termasuk ke dalam tata letak fasilitas berdasarkan
aliran produksi (production line product atau product layout). à
penempatan ruang produksi secara berurutan
q Ciri dari tata letak ini adalah hanya ada satu atau beberapa standart
produk yang digunakan, produk dibuat dalam jumlah besar untuk
jangka waktu yang relative lama.
q Tujuan utama dari tata letak ini adalah untuk mengurangi proses
pemindahan bahan dan juga memudahkan pengawasan didalam
aktivitas produksinya (Wignjosoebroto, 2006).
q Penyusutan departemen yang dihubungkan berdasarkan urutan
produksi merupakan ciri utama penerapan tata letak berdasarkan
produk (Kumar, 2006).
(Kumar, 2006)
qTata letak fasilitas berdasarkan aliran produksi yang diterapkan di PT.
Sumber Mina Bahari memiliki beberapa keuntungan yaitu aliran pemindahan
material berlangsung lancar, sederhana, logis, dan biaya material handling
rendah.
qKekurangan atau kerugian dari tata letak tipe aliran produksi adalah
adanya kerusakan salah satu mesin akan menjadi hambatan bagi aliran
proses produksi secara total, tidak adanya fleksibilitas untuk membuat produk
yang berbeda, dan stasiun kerja yang paling lambat akan menjadi hambatan
bagi aliran produksi.
qMenurut Purnomo (2004) mengatakan, tata letak fasilitas yang dirancang
dengan baik pada umumnya akan memberikan kontribusi yang positif dalam
optimalisasi proses operasi perusahaan dan pada akhirnya akan menjaga
kelangsungan hidup perusahaan serta keberhasilan perusahaan.
q Menurut Bratt (2010) tata letak yang harus diterapkan pada
perusahaan pengalengan adalah tata letak berdasarkan proses.
q Tata letak berdasarkan proses menghasilkan suatu aliran bahan yang
lurus dari awal hingga akhir proses produksi.
q Bahan yang mengalir secara lurus akan menghindarkan adanya
kontaminasi dari proses yang dilewati, baik secara fisik maupun
mikrobiologi.
q Penerapan tata letak berdasarkan proses dapat mempermudah
mengetahui bahan yang sudah di proses dan bahan yang belum di
proses.
q Pola aliran bahan yang dipilih oleh PT. Sumber Mina Bahari adalah pola aliran
garis lurus karena bahan mengalir secara halus tanpa adanya proses menunggu
dan membentuk garis lurus yang dimulai dari titik awal bahan baku hingga menjadi
produk.
q Proses produksi daging rajungan berjalan maju dan tidak ada pengulangan proses
pada ruang produksi sebelumnya.
q Menurut Ramos et al. (2012), sistem material handling yang kurang sistematis menjadi
masalah yang cukup besar dan menggangu kelancaran terhadap proses produksi
sehingga dapat memepengaruhi suatu sistem secara menyeluruh.
q Maka diperlukan penanganan tata lelak fasilitas yang dapat menunjang aspek
kelancaran aliran bahan.
q Menurut Sahroni (2003), kelancaran aliran proses produksi
merupakan faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap
efesiensi dan produktifitas produksi perusahaan.
q menurut Handoko (2013), Salah satu hal yang terpenting dari tata
letak pabrik adalah jarak, waktu dan biaya, jarak
perpindahan material yang jauh akan menyebabkan rentang waktu
yang dibutuhkan cukup tinggi maka dapat menyebabkan tingginya
ongkos yang dikeluarkan, karena lamanya proses yang dilakukan.
PERMASALAHAN TATA LETAK
q Perubahan rancangan produk
q Perluasan departemen (misalnya, penambahan produksi komponen)
q Pengurangan departemen
q Penambahan produk baru
q Pemindahan departemen
q Penambahan departemen baru
q Peremajaan peralatan yang rusak
q Perubahan metode produksi
q Kebijakan penurunan biaya
CONTOHNYA :
q Tata letak yang diterapkan di PT. Sumber Mina Bahari memiliki beberapa permasalahan.
1. Ruang sortasi terbagi menjadi dua bagian yaitu pada bagian barat ruang sortasi dan
bagian tengah ruang sortasi sehingga memperlambat proses produksi yang berlangsung.
2. Proses penimbangan daging memperlambat proses produksi karena terjadi penumpukan
toples yang berada di ruang receiving dan potensi kerugian perusahaan dan konsumen
dapat terjadi karena ketidakpastian berat produk.
Dilakukan pengkajian atas tata letak yang telah
ada apabila timbul indikator-indikator sebagai
berikut :

§ Bangunan tidak sesuai dengan kebutuhan


§ Perubahan produk atau proses tanpa merubah tata letak
§ Keterlambatan dan pemborosan waktu yang tidak jelas
§ Kesulitan pengendalian persediaan
§ Penurunan produksi di suatu area
§ Kondisi tidak beraturan (crowded)
Kriteria Tata Letak yang baik
§ Keterkaitan kegiatan dan pola aliran barang yang
terencana
§ Aliran dan gang yang lurus
§ Langkah balik (back tracking) yang minimum
§ Jarak pemindahan minimum
§ Pemindahan antar operasi minimum
§ Tata letak yang dapat disesuaikan dengan perubahan &
direncanakan untuk perluasan terencana
TERIMA KASIH
KELOMPOK 5 : TATA LETAK PENGALENGAN IKAN
1. Kelompok 5 : v (kevin lamusu) (elma matik)
2. Kelompok 4 : v (yosi, tiara) (gusti ayu)
3. Kelompok 3 : enjel (delvina)
4. Kelompok 3 : sintia (tiara)
5. Kelompok 2 : annisa (indrawan tahir)
6. Kelompok pembekuan : kurnia sandi (anisa)
7. Kelompok 1 : natasya, Nyoman, intan sari
8. Kelompok 1 : gusti ayu1, indrawan (kurnia sandi)
9. Kelompok 6 : nurhaliza (nurul)
10. Kelompok 5 : winda (elma)
11. Kelompok 2 : nurulisa (gusti ayu)
12. Kelompok 6 dan kelompok 4

Anda mungkin juga menyukai