Anda di halaman 1dari 2

Fh merupakan waktu yang diperlukan untuk mencapai temperatur untuk melalui 1 log cycle.

Ketika Fh turun, penetrasi panas akan naik. Produk pada umumnya, selama pemanasan terjadi hubungan lurus antara log s- vs waktu, dengan s adalah suhu retort atau suhu media pemanas dan adalah suhu bahan tiap waktu. Gradient lurus tersebut digunakan untuk menentukan tingkat transfer panas produk tersebut. Sedangkan Jch merupakan faktor koefisien log pemanasan. Driving force pada proses distribusi panas adalah adanya perbedaan suhu antara media pemanas dengan bahan yang dipanaskan serta perbedaan suhu antar bagian pada bahan yang dipanaskan. (Lewis, 1978) Tabel hasil distribusi panas Jch Media Distribusi Grafik Bawah Tengah Steam Atas Media Bawah Tengah Air Atas Media 2,8179 6,5657 2910 1824 3726.7 2014.2 6,2802 3,8083 2052 2472 2777.8 2777.8 1,6420 648 836.82 3,3688 1,6098 Rumus Grafik 534 660 Rumus 772.2 727.3 Fh (sekon)

Berdasarkan hasil percobaan dengan media steam, diperoleh nilai Jch melalui metode grafik. Nilai Jch pada bagian bawah > bagian atas > bagian tengah. Sedangkan berdasarkan perhitungan diperoleh nilai Jch ............ Nilai Jch diperoleh dari perbandingan nilai Tr-Tpih dan Tr-Tih. Semakin tinggi nilai Jch maka distribusi panas akan semakin baik. Perambatan panas media steam secara konveksi dengan sumber panas dari bawah sehingga aliran panasnya berasal dari bawah bergerak ke atas kemudian kembali kebawah. Titik terdingin terdapat pada bagian tengah sehingga nilai Jch bagian bawah > bagian atas > bagian tengah baik dengan perhitungan atau dengan grafik. Hasil yang didapatkan telah sesuai dengan teori.

Berdasarkan percobaan menggunakan media air diperoleh nilai Jch berdasarkan grafik bagian bawah > bagian tengah > bagian atas. Sedangkan berdasarkan perhitungan diperoleh nilai Jch bagian tengah > bawah > atas. Hasil percobaan berdasarkan grafik dan perhitungan tidak sesuai teori yang menyatakan bahwa ditribusi panas yang paling baik berawal pada posisi bawah > atas > tengah sesuai dengan perambatan panas secara konveksi dengan sumber panas dari bawah. Distribusi panas yang baik dapat diperlihatkan dengan nilai Jch yang besar. Penyimpangan terjadi pada perhitungan dengan rumus. Penyimpangan tersebut dapat disebabkan oleh perhitungan yang tidak teliti. Nilai Fh pada media air berdasarkan grafik menunjukkan nilai Fh atas > Fh tengah > Fh bawah. Sedangkan dengan perhitungan diperoleh nilai Fh bagian atas > bawah > tengah. Nilai Fh berdasarkan grafik tidak sesuai dengan teori yang menyebutkan distribusi panas yang baik berawal dari bagian bawah > atas > tengah karena perambatan panas secara konveksi sumber panas dari bawah. Penyimpangan terjadi pada nilai Fh berdasarkan perhitungan dan grafik. Penyimpangan tersebut dapat disebabkan oleh penghitungan yang kurang teliti, dan pengeplotan grafik linear yang kurang tepat sehingga mempengaruhi hasil perhitungan Fh. Nilai Jch melalui grafik menunjukkan nilai media air > media steam, sedangkan berdasarkan perhitungan media steam < air. Nilai Fh melalui grafik diperoleh nilai pada media steam < air, sedangkan berdasarkan perhitungan nilai media steam < media air. Nilai Jch yang diperoleh dari perhitungan mengalami penyimpangan. Nilai Jch grafik, nilai Fh grafik, dan nilai Fh hasil perhitungan telah sesuai teori yaitu nilai Jch media steam > media air dan nilai Fh media steam < media air. Semakin baik distribusi panas ditunjukan denagn semakin besar nilai Jch dan semakin kecil nilai Fh. Steam memiliki distribusi panas yang lebih baik dibandingkan dengan air karena molekulnya lebih mudah bergerak sehingga mampu menjangkau seluruh permukaan bahan. Steam juga memiliki kemampuan mengikat panas atau Heat Holding Capacity yang lebih tinggi dibandingkan dengan Heat Holding Capacity dari media air.

Anda mungkin juga menyukai