Oleh :
Firamitha Suban
(15051102012)
BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat serta
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan praktikum pembuatan silase.
Laporan praktikum ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan praktikum ini. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan pelaksanaan praktikum pembuatan silase ikan adalah untuk Meningkatkan
kompetensi mahasiswa dalam hal penyediaan bahan baku pembuatan pakan ikan khususnya
silase.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
digunakan untuk pakan ikan dan ternak. Selain menghasilkan silase yang sangat asam, asam
mineral juga mempunyai sifat korosif terhadap logam, sehingga peralatan yang digunakan
dalam proses pembuatan silase harus lebih tahan terhadap pengaruh asam yang kuat,
misalnya dari bahan plastik.
Silase yang baik akan berubah bentuk menjadi cairan setelah dibiarkan 5-8 hari.
Proses pencairan daging ikan ini disebabkan oleh adanya aktifitas enzim proteolitik, misalnya
catepsin, yang terdapat di dalam tubuh ikan. Dengan penambahan asam, enzim ini akan
segera memecah menjadi gugus peptida yagn berantai pendek atau asam amino yagn mudah
larut dalam air. Pada silase yang bermutu baik, selama penyimpanan 21 hari, persentase
senyawa amonia yang terbentuk sangat rendah, yaitu hanya berkisar 2% dari jumlah total
protein yang dikandungnya. Rendahnya persentase senyawa amonia yang terbentuk dapat
dapat memberikan petunjuk bahwa tidak ada atau hanya sedikit sekali bakteri pembusuk yang
dapat bertahan hidup di dalam produk silase berkualitas baik. Berdasarkan hasil pemeriksaan
secara mikrobiologis, ternyata silase yang dibuat dengan penambahan campuran asam
formiat dan propionate tidak menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri pembusuk atau
dianggap steril.
6
- Tambahkan asam formiat berkadar 85 % kedalam wadah tersebut sebanyak 2-3 % dari
berat total ikan yang akan diproses (jadi sekitar 3 liter untuk setiap 100 kg ikan).
Tujuan utama pemberian asam formiat adalah untuk menurunkan pH lingkungan di
dalam wadah hingga mencapai 4,5 atau lebih rendah lagi.
- Selanjutnya ke dalam wadah tersebut ditambahkan pula asam propionat sebanyak 1 %
(1 liter untuk 100 kg pakan). Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya awet dari
silase yang akan dihasilkan.
- Bahan baku daging ikan yang telah dibubuhi asam formiat dan propionat harus selalu
diaduk agar keduanya benar-benar tercampur secara merata. Proses pengadukan
tersebut sebaiknya dilakukan 3 – 4 kali sehari, selama 4 hari pertama. Sedangkan hari-
hari selanjutnya cukup dilakukan pengadukan secara berkala.
- Bila semua langkah pengerjaannya dilakukan dengan benar, pada hari kelima telah
tampak cairan yang berasal dari tubuh ikan. Dengan demikian silase sudah dapat
diberikan sebagai makanan ikan atau ternak.
7
BAB III
METODOLOGI
8
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa silase dapat digunakan sebagai
pengganti tepung ikan, karena harganya yang murah (bisa berasal dari limbah ikan), dan
nutrisinya yang hampir sama dengan tepung ikan.
9
DAFTAR PUSTAKA
10