Anda di halaman 1dari 26

SEMINAR HASIL

PRAKTEK KERJA LAPANG

PROSES PRODUKSI IKAN TERI (Stolephorus sp) SETENGAH


KERING KUALITAS EKSPOR DAN EVALUASI SISTEM
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
DI PT. KELOLA MINA LAUT UNIT LOBUK-SUMENEP

TEGUH WILLYANDIKA S
201410220311076
LATAR BELAKANG
Komoditas Perikanan berkontribusi
dalam kesejahteraan Negara

Ikan Teri berkontribusi pada


perekonomian masyarakat

Ikan Teri bersifat high perishable

Pengolahan ikan teri mennghasilkan


limbah terutama limbah cair

Diperlukan pengolahan dan evaluasi


terhadap sistem IPAL
PT. Kelola Mina Laut Unit Lobuk-
Sumenep

Jalan Raya Pamekasan-


Sumenep, Kecamatan Bluto,
Desa Lobuk, Dusun Pocarren

28 Agustus - 28 September

METODE PELAKSANAAN PKL


Senin-Sabtu, 08.00 s.d 16.00
Manajemen usaha yang
professional
Berorientasi pada
VISI efisiensi, efektivitas, dan
produktivitas usaha
Menjadikan KML Food sebagai Perusahaan Menjalin kemitraan
Makanan yang Terpadu di Indonesia yang (partnership dengan
Paling Kompetitif, KML Food sebagai kitchen stakeholder)
of Indonesia serta KML Food sebagai Global M
Menjunjung tinggi
food of Company
kualitas di atas I
segalanya S
VISI DAN MISI
Pencapaian di atas
rata-rata pelaku bisnis
I
food yang didasari
fundamental bisnis yang
kuat

Memberikan pelayanan
terbaik dalam upaya
memuaskan pelanggan
FACTORY MANAGER
EKA TARUNA
FA (LUSOI)
UBAIDILLLAH ROYKHAN
ASSISTANT. FACTORY MANAGER
DHIMAS WAHYU PRASETIYO
ADM PAJAK
PJ. LOBUK I MOH. KHUMAINI
SYAFIHODDIN
PJ. TRADING SPV. PRODUKSI AREA TEK. MADURA KASIR (LU)
SPV. PENGADAAN MOHTAR ACH. KHUZAIRI ASMOYAN KURNIADI
MOH. BUAMIN
TEKNISI INVENTORY
PENGADAAN AHMAD ZAINI FAUZI HIDAYAT
MOH. SALEH
PELAKSANA ADM PENGADAAN&PROD
JUMARIK, BONIRAN MOH. KHUMAINI
PJ. REBUS JEMUR
ACH. GHOFUR
HRD
QC PJ. SIZING
PELAKSANA SYAMSUL ARIFIN
SUFYANTO MUZAKKI
BORONGAN
PELAKSANA SECURITY
TEKNISI BORONGAN AGUS SYUKUR, FAHRUJI
MOH. SANUR
PJ. SORTIR PJ. PACKING KEBERSIHAN
ADM.PENGADAAN SIPAN HANAN RIYADI SAMSUL ASYARI
SUGIWIYONO
PELAKSANA PELAKSANA KANTIN
BORONGAN SORTIR MOH. SAHRI, SAHRUL SITI JULAIKHA
DRIVER
MOH. BADRI
SUFYAN

STRUKTUR ORGANISASI
PT. KELOLA MINA LAUT UNIT LOBUK-SUMENEP
SEJARAH PERUSAHAAN
History of Factory
Didirikan pertama kali oleh Bapak Ir. H. Muhammad Najikh
pada tanggal 17 Agustus 1994
PT. KELOLA MINA LAUT, GRESIK

Kepemilikan oleh Boga


Kepemilikan oleh Pengusaha Nusantara Kepemilikan oleh PT. Kelola
berkebangsaan Korea Selatan (1993-1997) Mina Laut
(hingga 1990) (2003-sekarang)

Kepemilikan oleh Jico Agung Kepemilikan oleh Miwon Mina


(1990-1993) Samudra
(1997-2003)

PT. Kelola Mina Laut Makassar Sulawesi Selatan, PT. Muda Prima Insan Tuban, PT.
Catur Prima Sampang Madura, PT. Salam Daya Mina Indramayu, PT. Ikrar Mina Lestari
Surabaya, PT. Kelola Mina Laut Ambon, PT. Kelola Mina Laut Kendari, serta PT. Kelola
Mina Laut Unit Lobuk-Sumenep
LOKASI PERUSAHAAN Batas-batas Wilayah
Location
Sebelah Barat : Desa Aingdake
Sebelah Timur : Desa Pagar Batu
Sebelah Utara : Desa Langsar
Desa Lobuk, Dusun Pocarren, Kecamatan Sebelah Selatan : Selat Madura
Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura-Jawa
Timur

Luas pabrik sebesar 1.187,55 m2;


Berjarak ± 2 km dari jalan utama Sumenep-
Pamekasan; dan
Berjarak 15 km dari pusat kota Sumenep
TATA LETAK FASILITAS
Plant Layout

PT. KELOLA MINA LAUT UNIT LOBUK-SUMENEP


Tata letak fasilitas perusahan bertipe product layout
Pola aliran bahan serpentine (zig-zag)
KLASIFIKASI TENAGA KERJA
DAN SISTEM BALAS JASA
Karyawan Bulanan Tetap
(KBT)
factory manager, financial administration,
HRD, administrasi dan kasir
TENAGA KERJA
TAK LANGSUNG
Karyawan Harian Tetap
(KHT)
supervisor, quality control (QC), teknisi,
dan driver
TENAGA KERJA
LANGSUNG

Karyawan Harian Lepas


(KHL)
PJ masak, PJ sortasi, PJ sizing, satpam dan
pelaksana teknisi

Borongan
WAKTU DAN JAM KERJA
SERTA SISTEM PHK

Waktu dan Jam Kerja

Senin-Sabtu
Pukul 08.00 s.d 16.00 WIB
Berlaku untuk semua tenaga kerja,
namun apabila produksi tinggi maka
berlaku lembur atau masuk pada hari
Senin s.d Sabtu

Sistem PHK

SP 1 Teguran Lisan
SP 2 Skorsing
SP 3 Dikeluarkan dari Perusahaan
PROSES
PRODUKSI
PENERIMAAN
(Receiving)

Pemberian Es Batu untuk mencegah kerusakan


pada bahan dan mesisahkan dari bahan yang
tidak segar

PENCUCIAN
(Washing)

Menggunakan air mengalir dan dilakukan secara


konvensional dan mesin
Garam dilarutkan, sebanyak 5%
dari volume air perebusan
Setiap satu proses perebusan PEREBUSAN
selesai, kadar garam diuji (Boiling)
menggunakan hand
refraktometer

Dilakukan secara konvensional dan mesin dengan


T= 100-103oC; t=3-5 menit dan kadar garam 5%

Kadar Air yang ditetapkan

A1= 33,7 - 34%; A2= 33,2 - 33,7%;


PENGERINGAN
B1= 32 - 33,2%; B2= 31 - 32%; (Drying)
C= 34 -34,5%; dan D= 34,5 - 35%

Dilakukan secara konvensional (sun drying) selama


3-4 jam (07.00 s.d 11.00) dan mesin (tunnel drying)
dengan T=55oC; t= 15 menit
Mesin Boiller Receiving raw material
sebagai Bahan diangkat dengan katrol
sumber panas menuju baik inlet

PROSES PRODUKSI MENGGUNAKAN


MESIN Pencucian (washing)
secara bertahap

Pengeringan dengan Bahan akan dibawa


tunnel dryer dengan belt
conveyor menuju
mesin tunnel dryer

Menuju Ruang BLS


RUANGAN SORTIR AWAL

SORTIR AWAL
(1st Sorting)

Memisahkan ikan teri nasi (BLS) dari kotoran, ikan teri


perut hitam (cemmik), ikan teri besar (paron), non teri,
dan serbuk. Sehingga, diperoleh SDS
Para pekerja menggunakan APD
berupa masker, pakaian khusus di
dalam ruangan, dan setiap 10
menit tangan disemprot alkohol 70%

PENIMBANGAN AWAL
(Weighing)

Penimbangan ditargetkan 5 kg
untuk setiap meja dalam satu hari
Sizing dilakukan
PENENTUAN UKURAN
menggunakan dua jenis sizer, (Sizing)
yaitu mesin dengan tenaga
angin (fan) dan mesin fibrator
dengan memanfaatkan Ukuran yang ditetapkan SS (super small) = 0,5 – 1,0 cm;
getaran S (small) = 1,0 – 2,3 cm; , M (Medium) = 2,3 – 3,0 cm;
dan L (Large) = > 3,0 cm

PENENTUAN MUTU
(Grading)

Didasarkan pada standar teri chirimen meliputi bau


khas (aroma), warna ikan, broken, campuran, kadar
garam, kerataan dan ketepatan ukuran (size)
Penetapan Mutu Ikan Teri Nasi
Setengah Kering untuk Ekspor
PT. Kelola Mina Laut Unit
Lobuk-Sumenep

Bau Khas A1= harum ikan; A2= sangit;


B= apek; C= kecut; dan D= busuk.

Warna A1= putih bening; A2= putih


biasa; A3= abu-abu bening; B1= putih
mangkak; B2= abu-abu gelap; B3=
gelap; C1= coklat/ kuning muda; C2=
coklat/kuning tua; D1= ekor merah; D2=
perut merah; D3= ekor merah dan perut
merah; D4= merah muda; dan D5=
merah tua. Campuran A= tanpa campuran; B= campuran ikan yang mirip
(size dan warna); C= campuran ikan yang tidak mirip (size dan
Broken A= tidak ada broken; B= 1 - 3%; warna); D= campuran non ikan (waring, sekam, kayu, dan lain-
C= 3 - 6%; D= 6 - 10%; E= > 10%; dan F= lain).
bubuk.
Size ketepatan yaitu A= sesuai standar; B= kurang dari standar;
Kadar Garam A= asin tepat; B= kurang C= lebih dari standar dan size kerataan A= rata; B= agak rata;
asin; C= terlalu asin; dan D= asin sekali C= kurang rata; dan D= tidak rata
PENGEMASAN DAN
SORTASI FINAL
(Packaging and
2nd Sorting)
Spesifikasi netto ikan teri nasi
tiap kemasan
A1= 5,00 kg; A2=5,00-5,05 kg; Produk dikemas dalam kemasan primer (plastik
B= 5,05-5,10 kg; C= 4,95-5,00 polyprophylene tebal) dan kemasan sekunder (master
kg; dan D= < 4,95 kg carton jenis double walls); sortasi final memastikan
produk benar-benar bersih dari kotoran
Untuk kebutuhan ekspor
menggunakan kategori A1
dan A2 PENIMBANGAN
AKHIR
(Final Weighing)

Produk ditimbang sebanyak 5 kg untuk setiap


kemasannya
PELABELANAN DAN
PENYIMPANAN
DINGIN
Kode produk ikan teri (Labelling and Cold
nasi yaitu
Storage)
L (Lobuk), U Label pada kemasan berupa kode wilayah bahan
(Dungkek), S baku (raw material atau RM) dan produk disimpan
(Poteran), V (Nipah), dalam cold storage pada suhu -5oC dengan RH 99%
M (Tamberu), J
(Talesah), I (Sabu), O
(Kombang), dan Q
(Padike)
PENGIRIMAN
(Stuffing)

Suhu termocking -5oC disesuaikan dengan suhu cold


storage dan kemasan disusun sesuai kapasitas beban
tumpukan
Pencucian bahan baku (washing),
perebusan (boiling), dan air untuk
sanitasi pekerja
Limbah cair adalah limbah
Limbah Cair
yang berwujud cair. Limbah
cair terlarut dalam air, selalu
berpindah, dan tidak
pernah diam FISIK KIMIA
(Setiawan, 2015)
TSS (Total Suspended Solid) BOD5 (Biology Oxygen Demand)
Temperatur COD (Chemistry Oxygen demand)
Lemak Minyak
pH

wastewater is water carriying Pemeriksaan kandungan limbah setiap 3 bulan sekali


waste from home, business and melalui UPT. Laboratorium Lingkungan di bawah naungan
industries that mixture and Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumenep
dissolved or suspended solids
HASIL UJI LIMBAH CAIR
PT. KELOLA MINA LAUT UNIT LOBUK-SUMENEP

Nilai Baku
Parameter Acuan Metode Hasil
Mutu
Suhu SNI 06-6989.23-2005 - 31oC
pH SNI 06-6989.11-2004 6-9 8
BOD5 APHA (section 5210 B)-2012 100 mg/l 15,1 mg/l
COD APHA (section 5220 C)-2012 150 mg/l 32,765 mg/l
TSS SNI 06-6989.3-2004 30 mg/l 3,8 mg/l
Lemak Minyak SNI 6989.10-2011 15 mg/l 6,4 mg/l

Dikeluarkan oleh: UPT. Laboratorium Lingkungan, Kabupaten Sumenep

Hasil menunjukkan keseluruhan parameter sesuai dengan baku mutu, sehingga


dapat dikatakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT. Kelola Mina Laut Unit
Lobuk-Sumenep dalam kondisi yang baik
Fungsi: Menyaring benda berukuran besar
Pengolahan Limbah Cair menstabilkan aliran limbah secara konstan
Wastewater Treatment Tujuan: meredam fluktuasi air limbah
sehingga aliran air limbah menjadi stabil

Primary Treatment

KOLAM FILTER Fungsi: Merombak komponen organik dan


merupakan kolam pengumpul mengendapkannya beserta komponen
dan dilengkapi dengan anorganik
penyaring kasar Tujuan: mengolah air limbah sebelum
dialirkan menuju sumur resapan
Secondary Treatment

SEPTIC TANK
merupakan sistem pengolahan
limbah cair untuk
mengendapkan komponen
organik maupun anorganik
Sistem IPAL PT. Kelola Mina Laut Unit Lobuk-Sumenep
(Septic Tank)
Kolam Pencernakan

Lubang Kontrol Lubang Kontrol Lubang Kontrol

Dasar Pertimbangan
Influen
• Pengontrolan dan perawatannya
cukup mudah;
• Tidak memerlukan keahlian khusus Air Limbah Air Limbah Air Limbah
Efluen
baik konstruksi maupun
pengoperasiannya;
• Cocok untuk debit air limbah tidak
terlalu besar tetapi berkadar bahan Endapan
organik tinggi;
• Pembuangan limbah tidak menuju Endapan

aliran air; dan Tanah


• Belum tersedianya SDM yang Resapan

berkompetensi dalam bidang


pengolahan limbah Kolam Endapan
(Sludge)

Sumur Resapan
Perawatan dan kontrol sistem pengolahan
Evaluasi Pengolahan Limbah Cair limbah perlu ditingkatkan mengingat
Waterwaste Treatment Evaluation terdapat sampah plastik domestik berada di
dalam kolam pencernakan, kolam lumpur
dan kolam resapan

Septic tank yang digunakan untuk mengolah limbah cair di


PT. Kelola Mina Laut Unit Lobuk-Sumenep tidak disertai
dengan lubang gas, Menurut DJKIM (2007)

(Sumur Pencernakan dan Endapan)


Lumpur yang terbentuk harus dibuang secara reguler,
kemudian dikeringkan dan dapat dibuang ke badan tanah

Diperlukan peremajaan terhadap mikroorganisme


anaerobik maupun fakultatif dari kolam pencernakan dan
kolam lumpur dengan upaya inokulasi
KESIMPULAN

Proses pengolahannya meliputi pencucian (washing),


perebusan (boiling), pengeringan (drying), sortasi awal,
penentuan ukuran (sizing), penentuan mutu (grading),
pengemasan (packaging), sortasi akhir, dan pemberian
label (labelling)

Mutu Ekspor didasarkan pada standar teri chirimen meliputi


bau khas (aroma), warna ikan, broken, campuran, kadar
garam, kerataan dan ketepatan ukuran (size)

Berdasarkan parameter karakteristik limbah cair yang telah


diuji menunjukkan pengolahan limbah cair telah optimal
karena berada di bawah baku mutu yang ditentukan.
Namun, pemeliharaan dan kontrol IPAL perlu ditingkatkan
SARAN

Penentuan kadar air dapat dilakukan menggunakan


metode oven

Membersihkan sampah domestik, menghilangkan


residu lumpur (sludge), meremajakan
mikroorganisme pengurai apabila proses produksi
menggunakan mesin tidak dilakukan dalam waktu
yang cukup lama

Menyediakan lubang gas sebagai alur sirkulasi gas


MATUR SUWUN

TERIMA KASIH
MATOR SAKALANGKONG SADHAJA

Anda mungkin juga menyukai