Disusun oleh:
Pendamping:
EVALUASI PROGRAM
Oleh:
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
HIV.
kerjasama yang positif dari berbagai pihak dalam mewujudkan program. Untuk
itu pada kesempatan yang baik ini dengan hati yang tulus dan kerendahan hati,
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada yang
terhormat:
Puskesmas Kandanghaur.
Kandanghaur
ini, untuk itu penulis menerima dengan tangan terbuka apabila ada saran maupun
kritik yang membangun. Semoga evaluasi program ini dapat berguna bagi
iii
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................4
1.3 Manfaat................................................................................................4
BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................20
5.1 Kesimpulan.........................................................................................23
5.2 Saran...................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................25
v
BAB I
PENDAHULUAN
sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Acquired
karena turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV. Penderita
jumlah virus HIV di dalam tubuh agar tidak masuk ke dalam stadium AIDS,
2020).
HIV dapat ditularkan melalui pertukaran berbagai cairan tubuh dari orang
yang terinfeksi, seperti darah, ASI (Air Susu Ibu), semen dan cairan vagina. HIV
juga dapat ditularkan dari seorang ibu ke anaknya selama kehamilan dan
mencium, berpelukan, berjabat tangan, atau berbagi benda pribadi, makanan, atau
Populasi terinfeksi HIV terbesar di dunia adalah di benua Afrika (25,7 juta
orang), kemudian di Asia Tenggara (3,8 juta), dan di Amerika (3,5 juta).
Sedangkan yang terendah ada di Pasifik Barat sebanyak 1,9 juta orang. Tingginya
1
2
lebih waspada terhadap penyebaran dan penularan virus ini (Kemenkes RI, 2020).
Gambar 1.1 Jumlah Infeksi HIV yang dilaporkan Provinsi di Indonesia tahun 2019 (Kemenkes RI, 2020)
Lima provinsi dengan jumlah kasus HIV terbanyak adalah Jawa Timur,
DKI
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Papua. Sedangkan diketahui bahwa
provinsi dengan jumlah kasus AIDS terbanyak adalah Jawa Tengah, Papua, Jawa
Timur, DKI Jakarta, dan Kepulauan Riau. Kasus AIDS di Jawa Tengah adalah
3
sekitar 22% dari total kasus di Indonesia. Tren kasus HIV dan AIDS tertinggi dari
tahun 2017
sampai dengan 2019 masih sama, yaitu sebagian besar di pulau Jawa (Kemenkes
RI, 2020).
Gambar 1.2 Laporan Provinsi dengan Jumlah Kasus AIDS terbanyak Oktober-Desember 2019 (Kemenkes RI,
2020)
(Lelaki Seks Lelaki) menempati peringkat ketiga untuk persentase HIV positif
yang melakukan tes HIV, yaitu sebesar 8,75%. Peringkat kedua adalah pelanggan
PS (Pekerja Seks) sebesar 10,57%, dan peringkat pertama adalah Sero Discordant
4
(salah satu pasangan memiliki HIV, sementara yang lain tidak) sebesar 92,19%
berlangsung sudah cukup lama, dan beberapa daerah di Jawa merupakan daerah
Pati, Jepara, Grobogan dan Wonogiri di Jawa Tengah; dan Blitar, Malang,
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
dengan risiko HIV agar dapat membantu dalam meningkatkan upaya promotif
METODE ANALISIS
Seriousness Growth (USG). USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan
5 atau 1-10. Masalah yang memiliki total skor tertinggi merupakan masalah
mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek
yang di masyarakat dan aspek masalah itu sendiri (Aprita Dewi, Nurlilis, & ’Afni,
(G) atau metode USG didapatkan prioritas masalah, selanjutnya akan diuraikan
USG ini sendiri biasanya digunakan dalam ilmu kesehatan, seiring bertambahnya
menetapkan masalah aktual kita dapat menggunakan salah satu alat dalam teknik
6
7
Nurlilis, & ’Afni, 2020). Urgensi adalah cara untuk melihat seberapa mendesak
persoalannya, sehingga perlu dibahas dan tidak lupa dengan waktu juga
dikaitkan dengan konsekuensi yang akan timbul jika masalah tidak diselesaikan.
segera, perlu dipahami bahwa dalam kondisi atau situasi yang sama, masalah yang
dapat menyebabkan masalah lain lebih serius jika dibandingkan dengan masalah
lebih buruk jika dibiarkan (Ariyanti, Adha, Sumarsono, dan Sultoni, 2020)
USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan masalah prioritas yang
akan diselesaikan (Aprita Dewi, Nurlilis, & ’Afni, 2020). Cara menggunakan
matriks USG ini harus memberikan skala penilaian pada setiap tahap atau
langkah, skala yang diberikan yang merupakan kisaran 1-5 atau 1-10. Masalah
atau masalah yang memiliki skor total tertinggi adalah prioritas masalah. Hal ini
dilakukan untuk memudahkan peneliti dan pembaca dalam tabel atau matriks
USG. Contoh USG tabel matriks dapat dilihat di Tabel 1. Berdasarkan contoh
pada tahun 1960-an oleh Kaoru Ishikawa, dikenal sebagai diagram tulang ikan
karena bentuknya yang mirip dengan tampak samping kerangka ikan. Kaoru
Ishikawa (1915 - 1989) adalah seorang profesor, penasihat, dan motivator Jepang
mengarah ke efek (gejala). Diagram ini adalah alat curah pendapat tim yang
cabang.
1. Identifikasi masalahnya.
4. Analisis diagram.
9
menyelesaikan pekerjaan;
• Materials: Bahan mentah, suku cadang, pena, kertas, dll digunakan untuk
mengevaluasi kualitasnya;
proses berlangsung
format yang teratur dan mudah dibaca untuk membuat diagram sebab dan akibat
pengetahuan tentang proses dengan membantu setiap orang untuk belajar lebih
M x I xV
Prioritas (P) =
C
Dimana:
MIV Cost
1= Paling tidak efektif 1= Biaya sangat murah
2= Tidak efektif 2= Biaya murah
3= Cukup efektif 3= Biaya cukup murah
4= Efektif 4= Biaya mahal
5= Paling efektif 5= Biaya sangat mahal
BAB III
ANALISIS
Menular
U S G
Nomo
Masalah (Urgency (Seriousness (Growth Total Ranking
r
) ) )
1 Pelayanan 5 5 5 15 1
Kesehatan
Orang dengan
Risiko Terinfeksi
HIV
2 Persentase 4 5 3 12 7
Cakupan
13
U S G
Nomo
Masalah (Urgency (Seriousness (Growth Total Ranking
r
) ) )
Penemuan
Penderita
Pneumonia Balita
3 Persentase 4 4 3 11 8
Cakupan
Pelayanan Diare
pada Kasus
Semua Umur
4 Cakupan Layanan 4 4 4 12 6
Rehidrasi Oral
(LROA)
5 Persentase 5 4 4 13 5
Cakupan Deteksi
Dini Hepatitis B
pada Ibu Hamil
6 Cakupan 5 5 4 14 2
Pemeriksaan
Kontak pada
Penderita Kusta
7 Cakupan 5 5 4 14 3
Pemeriksaan
Fungsi Saraf
(PFS) pada
Penderita Kusta
8 Pencegahan DBD 4 5 5 14 4
dengan
Penghitungan
Angka Bebas
Jentik (ABJ)
9 Cakupan 3 3 5 11 9
Tatalaksana
Kasus Filariasis
urgency dari kasus pelayanan kesehatan orang dengan risiko HIV adalah
salah satu orang dengan risiko HIV adalah PSK dimana diketahui
pemeriksaan orang berisiko HIV dan baru dideteksi ketika kondisi pasien sudah
buruk.
orang dengan risiko HIV bisa menyebabkan tingginya angka morbiditas dan
Planning Actuating
INPUT Tidak ada Tidak ada
masalah masalah
Man
Keterbatasan tenaga
untuk melakukan
tracing pada orang
dengan risiko HIV
OUTPUT
Money PROSES
Rendahnya angka cakupan
Tidak ada masalah pelayanan orang dengan
risiko HIV
Material
Tidak ada masalah
Method OUTCOME
Tidak ada masalah Potensi peningkatan
Organizing angka kematian pasien
Minutes Controlling yang terlambat
Tidak ada masalah Tidak ada Tidak ada mendapat penanganan
masalah masalah HIV-AIDS
16
tempat prostitusi
2 Penyuluhan melalui group 5 5 3 1 75
AIDS
3 Kelas HIV-AIDS 5 5 4 4 25
4 Sosialisasi kader agar bisa 5 5 5 2 62,5
melakukan penggerakkan
Aspek Important dari solusi tersebut adalah, sosialisasi ini diharapkan bisa
penting.
Aspek Cost dari solusi tersebut adalah biaya yang dibutuhkan hanya untuk
reward yang bisa diberikan untuk pemenang dari nilai postest tertinggi. Biaya
dengan risiko HIV mengenai segala hal tentang HIV-AIDS. Hal ini menyebabkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi awal HIV dan
pola hidup bersih dan sehat sangat rendah. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan
untuk:
1. Meningkatkan pengetahuan akan HIV AIDS untuk orang berisiko HIV dan
keluarganya.
menggunakan video berisi pemaparan materi oleh pemateri dan slide pembahasan
21
maksimal 10 menit)
menit)
Sebelum video materi diberikan, audiens dan keluarga diberi tiga pertanyaan
seputar topik sebagai pretest, lalu setelah video materi diberikan, audiens dan
keluarga juga diberikan tiga pertanyaan sebagai postest, audiens yang berhasil
menjawab dengan benar akan mendapat hadiah menarik yang diberikan saat
pelaksanaan sosialisasi di whatsapp group yang berisi orang dengan risiko HIV-
AIDS dan keluarga beserta pemegang program dan kader, group terdiri atas 10-15
09.05-09.10 : Pretest
pengadaan hadiah dengan rincian: 4 kali x 6 hadiah @ Rp. 25.000 = Rp. 150.000,-
1. Peserta yang menjawab benar pretest dan postest mencapai > 50% kehadiran
2. Peserta yang menjawab benar pretest dan postest mencapai > 50% kehadiran
mengenai HIV-AIDS akan meningkat, kunjungan orang dengan risiko HIV untuk
1.1 Kesimpulan
manusia. Asia Tenggara merupakan benua dengan populasi HIV tertinggi kedua
di dunia tahun 2019 setelah benua Afrika (25,7 juta orang). Lima provinsi dengan
jumlah kasus HIV terbanyak di Indonesia adalah Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, dan Papua. Indramayu sebagai salah satu pemasok pekerja
seks komersial membuat populasi PSK, pelanggan PSK dan keluarga menjadi
pihak yang paling berisiko terhadap HIV-AIDS. Maka dari itu, skrinning dan
Puskesmas Kandanghaur.
dilaksanakan.
24
1.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang dibuat, saran yang dapat
diberikan:
1. Perlu adanya pelatihan untuk kader mengenai tracing orang dengan risiko
HIV.
risiko HIV agar angka morbiditas dan mortalitas akibat HIV-AIDS bisa
ditekan.
24
DAFTAR PUSTAKA
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/Infodatin
AIDS.pdf
https://doi.org/10.1088/1757-899X/161/1/012099
303. https://doi.org/10.24198/jppm.v5i3.20579
25