MINI PROJECT
TINGKAT PENGETAHUAN HIV IBU HAMIL DI
PUSKESMAS DESA PON
Pembimbing :
Disusun Oleh :
Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah–Nyalah penulis dapat menyelesaikan Mini Project ini dalam rangka memenuhi
persyaratan dalam program Internship di Puskesmas Desa Pon mengenai “Tingkat
Pengetahuan pada Ibu Hamil di Desa Pon”.
Dalam penyusunan tugas dan materi ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi.
Namun, penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan semua pihak sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada Meri Kristiani Ginting, M.Kes sebagai Kepala
Puskesmas, serta dr. Novrida Pasuria Nainggolan sebagai dokter pembimbing dalam
pembuatan Mini Project ini. Dan tidak lupa kami ucapakan ribuan terima kasih kepada
dokter-dokter dan staff yang ada di Puskesmas Desa Pon. Penulis menyadari bahwa
dalam pembuatan Mini Project ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu,
penulis terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga
Mini Project ini dapat bermanfaat dan membantu teman sejawat.
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................6
1.3 Tujuan..............................................................................................................................6
1.4 Manfaat............................................................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.HIV/AIDS........................................................................................................................7
2.1.1 Definisi HIV/AIDS.......................................................................................................7
2.1.2 Cara Penularan HIV/AIDS...........................................................................................7
2.1.3 Manifestasi Klinis.........................................................................................................8
2.1.4 Patogenesis HIV............................................................................................................9
2.1.5 Diagnosis.......................................................................................................................10
2.1.6 Penatalaksanaan HIV ...................................................................................................13
2.1.7 Pencegahan HIV….......................................................................................................13
2.2 Lelaki Seks Lelaki..........................................................................................................14
2.3 Pengetahuan.....................................................................................................................15
2.3.1 Pengertian pengetahuan................................................................................................15
2.3.2 Faktor yang mempengaruhi pengetahuan.....................................................................16
2.3.3 Pengetahuan tentang HIV/AIDS...................................................................................17
BAB III METODE MINI PROJECT
3.1 Desain Peneltian………...................................................................................................19
3.2 Waktu dan Tempat Mini Project......................................................................................18
3.3 Populasi Mini Project.......................................................................................................18
BAB IV HASIL ..................................................................................................................19
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
Dari latar belakang yang tersebut diatas, maka rumusan masalah yang penulis
ambil adalah “Bagaimana tingkat pengetahuan hiv pada ibu hamil di Puskesmas
Desa Pon? “
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada mini project ini, meliputi:
1. Mengetahui karakteristik ibu hamil di Puskesmas Desa Pon
2. Mengetahui tingkat pengetahuan HIV pada ibu hamil dan keikutsertaan ibu
hamil dalam tes HIV.
3. Melakukan penyuluhan sebagai bentuk pencegahan pada ibu hamil mengenai
HIV
1.4 Manfaat
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dalam melakukan
penelitian di lapangan sekaligus mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah di
peroleh terutama mengenai HIV pada ibu hamil memenuhi salah satu tugas
peneliti dalam menjalani program internship dokter umum Indonesia.
2. Bagi masyarakat
Menambah pengetahuan ibu hamil mengenai HIV sehingga masyarakat dapat
melakukan pencegahan.
3. Bagi Instansi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan masukan
mengenai gambaran pengetahuan HIV pada ibu hamil sehingga menjadi bahan
evaluasi untuk meningkatkan kegiatan penyuluhan pencegahan dan penugasan
konseling serta tes HIV.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 HIV/AIDS
2.1.1 Definisi HIV/AIDS
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem
imunitas tubuh dengan menginfeksi sel CD4+. Ketika sel CD4+ berjumlah kurang dari
200, tubuh berada dalam tahap immunocompromised berat dan dikenal dengan Acquired
Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
Kasus HIV/AIDS ditemukan pada tahun 1981 di Amerika Serikat. Kasus ini
diawali dengan ditemukannya 5 LSL yang mengalami infeksi paru yang jarang
ditemukan saat itu, Pneumocystis carinii pneumonia, sehingga menimbulkan kecurigaan
adanya sistem imun yang tidak berfungsi baik. Defek imunitas seluler dengan penyebab
yang tidak diketahui ini diumumkan oleh CDC pada 24 September 1982 dengan istilah
AIDS. Pada 20 Mei 1983 Dr. Françoise BarréSinoussi melaporkan penemuan retrovirus
yang dinamakan Lymphadenopathy Associated Virus (LAV) sebagai virus penyebab
AIDS. Kemudian, pada 23 April 1984 Dr. Robert Gallo menemukan retrovirus yang
dinamakan HTLV-III sebagai penyebab AIDS dan mengembangkan alat diagnostik
darah untuk identifikasi HTLV-III. Pada akhirnya, HIV ditetapkan sebagai virus
penyebab AIDS oleh International Committee on the Taxonomy of Viruses pada tahun
1986.
2.1.5 Diagnosis
Diagnosis HIV diawali dengan Konseling dan Tes HIV (KT HIV) yang
bertujuan untuk mengetahui adanya infeksi HIV di tubuh seseorang. Pada KT HIV
dilakukan dialog antara pasien dan petugas kesehatan yang bertujuan untuk memberikan
informasi tentang HIV/AIDS sehingga pasien mampu mengambil keputusan mengenai
tes HIV. Konseling dan tes HIV menggunakan prinsip 5C yaitu informed consent;
confidentiality; counseling; correct test results; connections to care, treatment and
prevention services.
Informed consent merupakan persetujuan pasien atau wali terhadap pemeriksaan
laboratorium HIV setelah mendapatkan dan memahami penjelasan lengkap oleh petugas
kesehatan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien.
Confidentiality yaitu tidak diungkapkannya semua informasi, konseling, dan hasil tes
laboratorium pasien kepada pihak lain tanpa persetujuan pasien namun dapat dibagikan
kepada pemberi layanan kesehatan yang akan menangani penyakit pasien. Counseling
merupakan proses dialog antara konselor dengan pasien bertujuan untuk memberikan
informasi. Correct test results yaitu hasil tes yang akurat sesuai standar pemeriksaan
HIV nasional. Connections to, care, treatment and prevention services merupakan
perujukan pasien ke layanan pencegahan, perawatan, dukungan, dan pengobatan HIV
yang didukung dengan sistem rujukan yang baik dan terpantau. 32 Alur pemeriksaan
HIV terlampir pada gambar 2.2.
Tes Diagnosis HIV (gambar 2.3) dapat dilakukan menggunakan 2 metode
pemeriksaan, yaitu pemeriksaan serologis dan virologis.
a. Metode pemeriksaan serologis Pemeriksaan serologis dilakukan dengan mendeteksi
antibodi dan antigen di dalam darah. Metode pemeriksaan serologis yang digunakan
diantaranya:
1) Rapid immunochromatography test (tes cepat)
2) EIA (enzyme immunoassay)
b. Metode pemeriksaan virologis
Pemeriksaan virologis dilakukan untuk memeriksa jumlah virus di dalam darah
menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR).Pemeriksaan HIV RNA dapat menilai
jumlah replikasi virus. Virus HIV membawa dua kopi RNA, sehingga jika hasil
pemeriksan menemukan jumlah HIV RNA 20.000 kopi/ml darah artinya dalam tiap
milliliter darah terdapat 10.000 partikel virus.33 Pemeriksaan virologis digunakan untuk
mendiagnosis HIV pada:
1) Bayi berusia dibawah 18 bulan.
2) Infeksi HIV primer.
3) Kasus terminal dengan hasil pemeriksaan antibodi negatif namun gejala klinis
sangat mendukung ke arah AIDS.
4) Konfirmasi hasil inkonklusif atau konfirmasi untuk dua hasil laboratorium
yang berbeda.
Hasil pemeriksaan HIV dinyatakan positif apabila:
1) Tiga hasil pemeriksaan serologis dengan tiga metode atau reagen berbeda
menunjukan hasil reaktif.
2) Pemeriksaan virologis terdeteksi HIV.
Gambar 2. 2 Alur pemeriksaan HIV
Keterangan :
TDF = Tenofovir
TC = Lamivudine
FTC = Emitricitabine
EFV = Efavirenz
NVP = Nevirapine
KDT = Kombinasi Dosis Tetap
2.3 Pengetahuan
2.3.1 Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan berasal dari kata tahu, pengetahuan diartikan sebagai mengerti
sesudah melihat (menyaksikan, mengalami, dan sebagainya); kenal (akan), mengenal.
40 Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terbentuk setelah seseorang melakukan
pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan atau ranah kognitif adalah
domain yang sangat penting dalam menentukan tindakan seseorang.
Teori Bloom membagi pengetahuan menjadi beberapa tingkatan, yaitu:
1. Tahu (Know) Tahu yaitu pemanggilan materi yang telah dipelajari
sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Penilaian bahwa seseorang tahu mengenai
objek yang dipelajari dapat diketahui dengan menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan, atau menyatakan objek yang dipelajarinya.
2. Memahami (Comprehension)
Memahami merupakan kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang
objek yang diketahui, dan menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Seseorang
yang paham terhadap objek yang dipelajarinya mampu menjelaskan, menyebutkan
contoh, menyimpulkan, dan meramalkan objek yang dipelajari.
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari
pada situasi sebenarnya. Aplikasi diartikan sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus,
metode, dan prinsip dalam konteks atau situasi lain.
4. Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek ke daam
komponen-komponen, tetapi masih berkaitan satu sama lain. Seseorang yang sudah
mencapai tahap ini mampu menggambarkan bagan, membedakan, memisahkan dan
mengelompokkan suatu objek.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis adalah kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-
bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Secara lebih sederhana, sintesis
merupakan kemampuan seseorang untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang telah ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian terhadap
suatu objek. Penilaian tersebut didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri
atau yang telah ada sebelumnya.
b. Karakteristik Responden
Tabel 4.1 Karakteristik Responden
Karakteristik Jumlah
n %
Umur
25 tahun 22 73.3
<25 tahun 8 26.7
Pendidikan
S1 6 20.0
SMP 7 23.3
SMA 17 56.7
Pekerjaan
PNS 4 13.3
Pegawai Swasta 6 20.0
IRT 20 66.7
c. Tingkat Pengetahuan
Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan
Karakteristik Jumlah
n %
Cukup 17 56.7
Kurang 13 43.3
Gambar 4.1 Pengisian kuesioner dan penjelasan HIV pada Ibu Hamil
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitian tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
HIV AIDS di Puskesmas Desa Pon menunjukkan bahwa responden yang memliki
tingkat pengetahuan yang cukup sebanyak 17 orang dengan presentase (56.7%) dan
responden yang memliki tingkat pengetahuan yang kurang sebanyak 13 orang
dengan presentase (43.3%). Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
hampir dari sebahagian ibu hamil yang melakukan pemeriksaan di puskesmas
masih ada yang memliki pengetahuan yang kurang tentang penularan HIV/AIDS
ini disebabkan karena para ibu hamil tersebut kurang mendapatkan informasi
apalagi ditambah dengan kurang pahamnya ibu hamil tersebut untuk mengakses
internet.Diharapkan dilakukan penelitian lanjutan mengenai evaluasi tes HIV/AIDS
pada ibu hamil. Diharapkan kepada pihak puskesmas dapat memberikan sosialisasi
terkait HIV/AIDS kepada masyarakat yang berada disekitar wilayah kerja puskesmas.
5.2 Saran
1. Untuk Masyarakat
Ibu hamil diharapkan lebih proaktif dalam mencari informasi tentang HIV dan
AIDS sehingga meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan dapat menentukan sikap
dalam pencegahan penularan HIV ke bayi. Peran aktif suami dan tenaga kesehatan
sangat dibutuhkan dalam membantu dan mendukung ibu hamil dalam pencegahan
penularan HIV ke bayi sehingga suami juga harus memiliki pengetahuan tentang
HIV dan AIDS.
PERNYATAAN PENELITI
(….…………………………)
III. KUESIONER PENGETAHUAN RESPONDEN