Dermatitis seboroik (DS) merupakan penyakit eritroskuamosa kronis, biasa ditemukan pada
usia anak dan dewasa. Biasanya berhubungan dengan jamur Mallassezia furfur, gangguan imunologi
s, dan aktivitas glandula sebasea.
Terdapat skuama kuning berminyak, eksematosa ringan, kadang kala disertai rasa gatal dan
menyengat. Dermatitis seboroik paling banyak pada kelompok usia ≥65 tahun (40,8%), laki-laki (53,
1%) dan pekerjaan pensiunan (42,9%). Lokasi lesi paling banyak adalah kepala (67,3%). Penyakit peny
erta pada pasien dermatitis seboroik terbanyak adalah diabetes melitus (54,5%).
Pada daerah non skalp pada dewasa : kortikosteroid topikal maupun anti jamur (dermatitis s
eboroik yang ringan) pada yang berat bisa dikombinasikan penggunaan kortikosteroid topikal, siste
mik, dan anti jamur.
EPIDEMIOLOGI
2
Biasanya berhubungan dengan jamur
Mallassezia furfur, gangguan imunologis,
Icon dan aktivitas glandula sebasea.
ETIOLOGI
FAKTOR RISIKO
8
PREDILEKSI
TINEA CAPITIS
PSORIASIS
IC O
Shampoo yang mengandung anti mikotik: selenium su
N
lfida, zinc pirithione, ketoconazole.
IC O
Pada dermatitis seboroik yang luas dapat diberikan pred
04
N
nisolon 30mg/hari untuk respon cepat.
Seorang laki-laki berusia 71 tahun, datang ke poli kulit RSUD Dr. Pirngadi Medan, pada tanggal 03 Maret 202
1 dengan keluhan bercak kecoklatan disertai rasa gatal di daerah kepala bagian belakang sejak ± 1 minggu yang
lalu. Awalnya timbul bercak kemerahan terasa gatal di kepala bagian belakang, bercak awalnya sedikit namun l
ama kelamaan semakin banyak, bercak tersebut berubah menjadi kecoklatan dan saat berkeringat terasa sema
kin gatal. OS mengaku sering menggaruk hingga timbul rasa perih, keluhan ini sudah di rasakan ± 1 minggu yan
g lalu namun OS belum pernah berobat sehingga OS datang berobat ke poliklinik kulit RSUD Dr. Pirngadi Meda
n.
• Pada pemeriksaan fisik dijumpai keadaan umum pasien baik. Pada dermatologi dijumpai ruam berupa makul
a hiperpigmentasi, skuama berwarna kecoklatan yang menggumpal, dan erosi yang terdapat di regio occipita
lis dan regio parietalis dextra ed sinistra.
• Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien, maka diagnosa banding pasien adalah dermatiti
s seboroik, tinea capitis, psoriasis. Diagnosa sementara pasien ini adalah dermatitis seboroik.
• Penatalaksanaan non-farmakologi pada pasien yaitu edukasi dengan cara menjelaskan kepada pasien untuk
menghindari faktor predisposisi seperti menjaga kebersihan kulit kepala, hindari garukan yang dapat menye
babkan iritasi, dan menjaga kelembapan. Untuk penatalaksaan farmakologi dapat diberikan shampoo ketoko
nazole, hydrocortisone cr 2,5%, dan cetirizine 10mg.
• Prognosis pasien ini adalah baik, bersifat self limited disease.
Dijumpai: Teori:
Dari anamnesa:
Ditemukan skuama halus atau difus,
Pasien mengeluh ada bercak tebal, dan menempel pada kulit kepala.
kecoklatan disertai rasa gatal di daerah Lesi eksematoid berupa plak
kepala belakang, kurang lebih satu eritematosa superfisial dengan skuama
minggu yang lalu. terutama di kulit kepala, wajah dan
tubuh.
Disertai rasa gatal
Dijumpai: Teori:
Riwayat perjalanan penyakit:
Malassezia menyerang stratum korneum dan
melepaskan lipase yang menyebabkan
transformasi trigliserida menjadi asam lemak
Awalnya muncul bercak kemerahan
bebas. Asam lemak bebas inilah yang akan
terasa gatal dikepala bagian belakang, memicu terjadinya proses inflamasi yang
akan menyebabkan hiperploriferasi stratum
bercak awalnya sedikit, lama kelamaan
korneum (sisik) dan diferensiasi korneosit
semkain banyak, bercak tersebut yang tidak lengkap sehingga meningkatkan
akses untuk Malassezia dan memudahkan air
berubah menjadi kecoklatan, dan saat
untuk meninggalkan sel.
berkeringat timbul rasa perih, keluhan ini
Dijumpai: Teori:
Prognosis pasien ini adalah Bonam. Prognosa dari dermatitis seboroik
adalah ad Bonam, karena tidak
mengancam jiwa pasien, serta penyakit
ini dapat sembuh.
03
Diagnosis dermatitis seboroik umumnya
mudah ditegakkan secara klinis, dan tida
k memerlukan alat bantu khusus.
02
Kadang-kadang dapat juga mengenai dae
rah interskapular, umbilikus, perineum, d
an anogenital.
01
Dermatitis seboroik (DS) merupakan p
enyakit eritroskuamosa kronis, biasa
ditemukan pada usia anak dan dewas
a.
Djuanda Adhi, dkk. 2018. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi 7 Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Widaty, S. and Marina, A. 2016 PILIHAN PENGOBATAN JANGKA PANJANG PADA DERMATITIS SEBOROIK.
Available at: http://www.perdoski.or.id/doc/mdvi/fulltext/43/291/TINJAUAN_PUSTAKA.pdf