Anda di halaman 1dari 49

Dermatitis

Seboroik
Oleh:
Mesy Dinda Putri
71 2018 023
 
Pembimbing:
dr. Nurita Bangun Hutahaean, Sp. KK
Home

01
Pendahuluan
You could enter a subtitle here if you need it
Home
Latar Belakang

dan berhubungan dengan


Dermatitis seboroik merupakan peningkatan produksi sebum
penyakit papuloskuamosa yang
(sebore) pada skalp dan area
kronik. Kelainan ini dapat
mengenai bayi dan dewasa, yang memiliki banyak
kelenjar sebasea di wajah dan
3-5% pada badan
populasi umum

36% pada HIV


Home

02
Tinjauan Pustaka
Home

Definisi
Dermatitis seboroik adalah kelainan
kulit papuloskuamosa dengan predileksi
di daerah kaya kelenjar sebasea, skalp,
wajah dan badan.
Home

Epidemiologi
Anak-anak-> 3 bulan pertama kehidupan

Dewasa -> kronis

Dewasa muda 3-5%

Populasi umum 1-5%

Dominasi laki-laki di semua usia


Home
Etipatogenesis

Meningkatnya lapisan sebum Jumlah ragi genus Malassezia


pada kulit, kulitas sebum, meningkat di dalam epidermis
respons imunologis terhadap
Pityosporum, degradasi sebum
dapat mengiritasi kulit sehingga
terjadi mekanisme eksema.
Home
Gambaran Klinis

01 . Dapat ditemukan skuama kuning


berminyak, eksematosa ringan, kadang
kala disertai rasa gatal dan menyengat.
Home
Gambaran Klinis

02 Bercak eritematosa yang tidak


berbatas tegas dengan skuama halus
(pityriasiform), yang melibatkan satu
atau lebih tempat predileksi
Home

Diagnosis Banding
Psoriasis

Dermatitis atopik dewasa

Dermatitis kontak iritan

Dermatofitosis

Rosasea
Home

Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan Kerokan Kulit dengan
KOH

Biopsi kulit
Tatalaksana

Algoritme tatalaksana
dermatitis seboroik pada
daerah non scalp
berdasarkan derajat
keparahan
Algoritme tatalaksana
dermatitis seboroik pada
daerah scalp
berdasarkan derajat
keparahan
Prognosis
● Quo ad vitam : bonam
● Quo ad functionam : bonam
● Quo ad sanactionam : dubia
Dermatitis seboroik pada bayi bersifat
swasirna. Sementara pada dewasa
bersifat kronis dan dapat kambuh.
Home

03
Laporan Kasus
LAPORAN KASUS

Nama : Tn. Anton


Tempat tanggal lahir : Palembang, 1 Februari 1983 (38
tahun)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jalan Sudirman
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Bangsa : Indonesia
Tanggal Pemeriksaan : 20 Februari 2020
LAPORAN KASUS

Keluhan Utama :
Bercak kemerahan pada kedua pipi, lipat bibir dan hidung
serta dagu sejak 3 minggu yang lalu

Keluhan Tambahan :
Disertai gatal dan panas
LAPORAN KASUS

Riwayat Perjalanan Penyakit

Sejak 3 minggu yang lalu pasien mengeluh timbul bercak


kemerahan pada wajah terutama di kedua pipi, lipat bibir dan
hidung serta dagu pasien. Awalnya bercak kemerahan timbul
pertama kali di tepi hidung kanan dan kiri berukuran 2 cm.
Bercak kemudian semakin lama semakin membesar. Bercak
kemerahan di tutupi oleh sisik berwarna putih dan halus. Keluhan
bercak kemerahan juga disertai rasa gatal dan panas. Rasa
gatal dirasakan hilang timbul. Dirasa lebih berat ketika cuaca
panas. Pasien belum pernah berobat untuk mengurangi keluhan.
LAPORAN KASUS

Riwayat Perjalanan Penyakit

Pasien mengatakan bahwa sebelumnya kepala pasien


sering berketombe. Pasien mengaku bahwa kulit wajah pasien
cenderung berminyak. Keluhan muncul tidak dipengaruhi oleh
stres atau tekanan. Pasien juga mengatakan bahwa juga tidak
terlalu sering mengonsumsi makanan berlemak ataupun
berminyak.
LAPORAN KASUS

Riwayat Perjalanan Penyakit

Pada tanggal 21 februari 2021 pasien datang berobat ke


poliklinik kulit dan kelamin RSUD Palembang Bari untuk
mengobati keluhannya karena keluhan bercak semakin melebar.
LAPORAN KASUS

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat keluhan serupa pernah 6 bulan yang lalu, pasien
berobat ke dokter kulit, diberi obat dan salap, lalu sembuh
Riwayat minum obat dalam waktu yang lama tidak ada
Riwayat alergi tidak ada
Riwayat penyakit DM, hipertensi dll disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Ayah dari pasien pernah mengalami keluhan serupa
Anak dan istri di rumah tidak mengalami keluhan yang sama
LAPORAN KASUS

Riwayat Pekerjaan/Sosioekonomi
Pasien merupakan pegawai swasta

Riwayat Kebiasaan Sosial, Personal Higiene


Pasien mandi 2 kali sehari, cuci muka saat mandi menggunakan
sabun cuci muka
Penggunaan alat mandi seperti handuk dan sabun batang tiak
dipergunakan secara bersama
Di rumah pasien sering mengganti sprei kasur dan bantal
Di rumah pasien juga tidak memelihara hewan peliharaan
Kondisi sirkulasi udara atau ventilasi baik
LAPORAN KASUS

Pemeriksaan Fisik

Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Berat Badan : 78 kg
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 81 x/menit
Suhu : 36,7 oC
Pernapasan : 21x/menit
LAPORAN KASUS

Keadaan Spesifik
Kepala : Normocepali
Leher : dalam batas normal
Kelenjar Getah Bening : dalam batas normal
Thoraks : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Genitalia : dalam batas normal
Ekstremitas : Lihat status dermatologikus
Status Dermatologikus

Patch eritema
Patch eritema

Skuama
Status Dermatologikus

Patch eritema
Patch eritema

Pada regio buccalis dextra et


Skuama
sinistra, lipatan nasolabial, dan
regio mentalis terdapat patch
eritema multipel difus ireguler
ukuran plakat diskret sebagian
di tutupi oleh skuama selapis
halus.

Regio Bucallis Sinistra, lipatan nasolabial, dan Mentalis


LAPORAN KASUS

Pemeriksaan Penunjang Anjuran


-Pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH 10%

 
Diagnosa Banding
Dermatitis Seboroik
Tinea Korporis
Psoriasis
LAPORAN KASUS

Diagnosis Kerja

Dermatitis Seboroik
LAPORAN KASUS

Penatalaksanaan

Non medika mentosa


1. Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit yang
diderita, kemungkinan penyebab, perjalanan penyakit dan
rencana pengobatan
2. Menjelaskan kepada pasien agar tidak menggaruk lesi
3. Menjelaskan kepada pasien bahwa untuk menghindari
pencetus karena pada pasien memiliki faktor genetik
sehingga dapat berulang, mengurangi konsumsi makanan
berlemak, menghindari stres serta menjaga wajah tetap
bersih
LAPORAN KASUS

Medikamentosa

1. Ketokonazol krim 2% dioleskan 2 x sehari (4 minggu)


2. Hidrokortison krim 1% dioleskan 2 x sehari (4 minggu)
3. Cetrizine 1x10 mg tablet p.o (7 hari)
LAPORAN KASUS

Prognosis

Quo ad vitam : bonam


Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
Quo ad comestica : bonam
Pada laporan kasus ini membahas
mengenai pasien atas nama Tn. Anton laki- Berdasarkan teori bahwa secara
epidemiologi dermatitis seboroik paling
laki usia 38 tahun datang dengan keluhan
umum terjadi pada laki-laki dan sekitar
timbul bercak merah pada wajah terutama 3-5% dewasa muda dan 1-5% terjadi
pada pipi kiri dan kanan, daerah lipat bibi dan pada populasi umum
hidung dan dagu pasien
Home

04
Analisa Kasus
You could enter a subtitle here if you need it
Sesuai dengan teori yang menyebutkan
Awalnya bercak kemerahan timbul
pada dermatitis seboroik lokasi yang
pertama kali di tepi hidung kanan dan kiri terkena seringkali di daerah kulit kepala
berukuran 2 cm. Bercak kemudian semakin berambut; wajah, alis, lipat nasolabial.
lama semakin membesar. Bercak kemerahan Dapat ditemukan skuama kuning
di tutupi oleh sisik berwarna putih dan halus. berminyak, eksematosa ringan, kadang
Keluhan bercak kemerahan juga disertai rasa kala disertai rasa gatal dan menyengat.
gatal dan panas yang lebih terasa saat cuaca Pada pasien kulit kepala sering
berketombe yang merupakan gejala awal
panas
dari dermatitis seboroik
Pasien mengatakan bahwa sebelumnya
Dimana menurut teori bahwa ketombe
kulit kepala pasien sering berketombe. Pasien
merupakan salah satu atnda awal dari
mengaku bahwa kulit wajah pasien cenderung dermatitis seboroik. Serta meningkatnya
berminyak. Keluhan muncul tidak lapisan sebum kulit, kualitas sebum serta
dipengaruhi oleh stres atau tekanan. Pasien respons imunologis Pitysporum,
juga mengatakan bahwa juga tidak terlalu degradasi sebum dapat mengiritasi kulit
sering mengonsumsi makanan berlemak sehingga terjadi mekanisme eksema.
Riwayat keluhan serupa pernah 6 bulan yang lalu, . Orang dewasa cenderung memiliki
pasien berobat ke dokter kulit, diberi obat dan penyakit kronis dan berulang, dan Faktor
genetik pada pasien dapat berpengaruh
salap, lalu sembuh Ayah pasien juga pernah
terjadinya dermatitis seboroik, menurut
mengalami hal serupa. teori riwayat keluarga dermatitis
seboroik seringkali dilaporkan
Riwayat higiene baik Riwayat keluhan serupa dalam keluarga
dan riwayat hygiene ditanyakan untuk
menyingkirkan diagnosis banding tinea
korporis.
Riwayat higiene baik Riwayat keluhan serupa dalam keluarga
dan riwayat hygiene ditanyakan untuk
menyingkirkan diagnosis banding tinea
korporis.
Hal ini sesuai dengan teori yaitu
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pada regio manifestasi klinis dermatitis seboroik
buccalis dextra et sinistra, lipat nasolabial dan bervariasi dari bentuk ringan berupa
mentalis terdapat patch eritema multipel difus skuama halus saja seperti pada pitiriasis
sika (dandruff) sampai papul eritematosa
ireguler ukuran plakat diskret sebagian di
dengan skuama kasar berminyak dan
tutupi oleh skuama selapis halus. kekuningan disertai krusta pada area
predileksi.
Diagnosis Banding Berdasarkan
Epidemiologi
  Kasus Dermatitis Tinea Korporis Psoriasis
Seboroik
Epidemiologi Pasien berjenis Dominasi laki-laki Laki-laki lebih Umum pada laki-laki
kelamin laki-laki terlihat disegala banyak dari dan wanita,
berusia 38 tahun usia tanpa perempuan dan bisa biasanya muncul
kecenderungan terjadi di semua pada usia 15-30
rasial usia, umunya 18-25 tahun
tahun
Diagnosis Banding Berdasarkan Predileksi
  Kasus Dermatitis Seboroik Tinea Korporis Psoriasis

Predileksi Wajah yaitu pipi Pada lokasi yang terkena Pada kulit Siku, lutu atau
kiri dan kanan, seringkali di daerah kulit bermabut halus kulit kepala atau
lipat nasolabial kepala berambut; wajah, di badan, meyerang hampir
dan dagu alis, lipat nasolabial, side ektremitas dan 100% luas tubuh
burn, telinga dan liang wajah
telinga; bagian atas- tengah
dada dan punggung, lipat
gluteus, inguinal, genital dan
ketiak
Diagnosis Banding Berdasarkan Efloresensi
  Kasus Dermatitis Tinea Korporis Psoriasis
Seboroik
Efloresensi Pada regio Manifestasi klinis Lesi makula Plak eritema
buccalis dextra et dermatitis berbatas tegas, ditutupi
sinistra, nasolabial seboroik polisiklik, tepi skuama putih
dan mentalis terdapat bervariasi dari aktif normal disertai
patch eritema bentuk ringan ditengah (central titik-titik perdarahan
multipel difus berupa skuama healing) dengan jika skuama
ireguler ukuran halus saja seperti polimorfik, dilepas
plakat diskret ditutupi pada pitiriasis eritema, skuama, berukuran seujung
oleh skuama sika (dandruff) kadang papul dan jarum sampai
putih selapis dan sampai papul vesikel di tepi. plakat
halus eritematosa menutupi hampir
dengan skuama seluruh area tubuh
kasar berminyak
dan kekuningan
disertai krusta
pada area
predileksi
Home
Tatalaksana

● Tatalaksana non-medikamentosa
1). Menjelaskan kepada pasien mengenai Tatalaksana Medikamentosa
penyakit yang diderita, kemungkinan penyebab, ● Ketokonazol krim 2% dioleskan 2 x sehari (4
perjalanan penyakit dan rencana pengobatan minggu)
2). Menjelaskan kepada pasien agar tidak ● Hidrokortison krim 1% dioleskan 2 x sehari
menggaruk lesi (4 minggu)
3). Menjelaskan kepada pasien bahwa untuk ● Cetrizine 1x10 mg tab p.o (7 hari)
menghindari pencetus
Tatalaksana

Ketokonazol topikal tersedia sebagai krim ketokonazol


2%, adalah agen antijamur spektrum luas imidazol.
Menghambat sintesis ergosterol, menyebabkan
komponen seluler bocor, mengakibatkan kematian sel
jamur.

Hidrokortison 2,5% yang dioleskan pada lesi 2 kali


sehari selama 4 minggu. Hal ini sesuai dengan teori,
yaitu untuk dermatitis seboroik cukup diberikan
kortikosteroid potensi lemah topikal
Tatalaksana

Untuk pemberian sistemik pasien diberikan


antihistamin generasi II, yaitu cetirizine sebagai obat
anti gatal karena masa kerjanya panjang dan efek
sedasi minimal
Home

05
Kesmipulan
You could enter a subtitle here if you need it
Kesimpulan

1. Diagnosis kerja pada kasus ini yaitu Dermatitis


Seboroik. Diagnosis dermatitis seboroik dapat
ditegakkan dari hasil anamnesis dan pemeriksaan
fisik. Pada ananmesis didapatkan keluhan bercak
merah pada wajah, yaitu pada kedua pipi, lipat
nasolabial dan dagu yang semakin lama semakin
melebar, bercak di tutupi oleh sisik putih yang
halus
2. Tatalaksana dermatitis seboroik non farmakologi
adalah menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit ini
berlangsung kronis dan dapat berulang, sehingga
menjelaskan untuk menghindari faktor pencetus

3. Tatalaksana farmakologi dapat diberikan


Ketokonazol krim 2% dioleskan 2 x sehari (4 minggu),
Hidrokortison krim 1% dioleskan 2 x sehari (4 minggu),
dan cetrizine 1x10 mg selama 7 hari.
Thanks

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai