KASUS
PEMBIMBING :
dr. Adhi Permana, Sp.PD
LAPORAN KASUS
01 PENDAHULUAN
02 LAPORAN KASUS
03 TINJAUAN PUSTAKA
04 ANALISIS KASUS
05 SIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
WHO 2010 : >2 miliar penduduk Tuberkulosis 2009 660 ribu kasus TB di
dunia yang terinfeksi Indonesia (430.000 kasus baru
Mycobacterium tuberculosis. & jumlah kematian akibat TB
2009 14 juta kasus TB di dunia 61 ribu kasus
(9,4 jt kasus baru,jumlah
kematian 1,7 juta kasus)
Keluhan Utama
Sesak Napas sejak 3 hari SMRS
Keluhan Tambahan
Batuk dan demam yang hilang
timbul
Riwayat Perjalanan Penyakit
± 6 bulan
mengeluh batuk ± 1 bulan. Batuk minum obat Mengalami keluhan
dirasakan dengan frekuensi sering. TB Batuk berdahak, sesak napas, serupa dan dilakukan
Awalnya batuk kering dan hanya demam hilang timbul pemeriksaan fisik,
sesekali dan sejak saat itu batuk rontgen, dahak
berdahak dengan warna bening dan dinyatakan negatif TB
lama kelamaan dahak menjadi
berawarna kecoklatan.
Riwayat
Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi (-), DM (-), Ginjal (-), Paru-paru (+)Tuberkulosis Paru (13 tahun yll)
Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok :-
Riwayat minum kopi : -
Riwayat minum minuman beralkohol: -
Riwayat olahraga :-
Riwayat makan : 3 kali sehari, sebanyak 1 piring setiap makan
- Palpasi : ictus cordis tidak teraba akral hangat (+), palmar eritema (-/-)
, clubbing finger (-)
- Perkusi : batas atas jantung ICS III linea
Ekstremitas inferior :
parasternalis dextra et sinistra,
akral hangat (+), edema pretibial (-/-)
batas kanan bawah jantung
ICS V linea parasternalis dextra
batas kiri bawah jantung ICS VI
linea axillaris sinistra.
- Auskulta : BJ I/II (+) normal, murmur (-)
si :gallop (-)
Pemeriksaan Penunjang
Kimia Darah
Triliserida 115 mg/dL <200.0 Normal
Cholesterol 168 mg/dL <200.0 Normal
Total
Kimia Darah
SGOT 10.0 uL <37.0 Normal
SGPT 13.0 uL <41.0 Normal
Irama Sinus
HR : 107 x/m
Axis : normal
Gelombang lain sulit dinilai
Place Your Picture Here
Hasil
Kesan :
Kardiomegali
Congestif pulmonum
Kp Aktif
Pleural efusi kanan
• Resume
Pasien datang ke IGD RS Muhammadiyah Palembang karena mengalami sesak napas sejak ± 3 hari SMRS. Sesak
muncul saat sedang berjalan. Sesak tidak dipengaruhi debu dan cuaca dingin. Sesak napas tidak disertai bunyi mengi.
Pasien juga mengeluh batuk dan demam yang hilang timbul ± 1 minggu SMRS.
Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah: 100/70 mmHg, nadi: 84 x/ menit, irreguler, pernapasan: 24 x/ menit,
dan temperature: 36,5 oC. Pada palpasi paru didapatkan stem fremitus meningkat disebelah kanan, perkusi paru
pekak pada lapang paru kanan, dan auskultasi paru bronkial (+) dan ronkhi basah (+). Pada perkusi jantung, batas
atas jantung ICS III linea parasternalis dextra et sinistra, batas kanan bawah ICS V linea parasternalis dextra dan batas
kiri bawah ICS VI linea axillaris sinistra. Pada pemeriksaan EKG tanggal 25 April 2019 didapatkan Irama Sinus, HR
107x/menit, axis normal. Pada pemeriksaan RO Thoraks didapatkan kesan kardiomegali, congestif pulmonum, kp
aktif, dan pleural efusi kanan.
Diagnosis
1. Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis +
Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis Pneumonia
+ Pneumonia 2. Penyakit Paru Obstruksi Kronis + Pneumonia
Simple
PowerPoint
Farmakologis
• IVFD Asering drip
Aminofluid (1:1) gtt
20 x/m
Tatalaksana
• PCT 3 x 500 mg tab
PO
• Molexdryl 3 x 1 cth
Non-farmakologis • Sucralfat syr 3 x 1 cth
Edukasi • Nebu Combivent 2 x
1
• Cefixim 2 x 100 mg
tab PO
• Furosemid 1 x 40 mg
tab PO
Prognosis
Quo ad vitam:
dubia ad malam
Quo ad functionam :
dubia ad malam
Follow Up
KU: Tampak sakit sedang
27 April P/
Sens: Compos mentis
• IVFD RL gtt 20 x/mnt
2019 TD: 100/70 mmHg
• Nebu Combivent 3 x 1 vial
N:84x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
• Cetirizine 1 x 10 mg tab PO
RR: 24 x/menit
• Injeksi Furosemid 1 x 1 Amp (IV)
T: 36,5ºC
Kepala: Normocephali
Mata: CA (-/-) SI (-/-)
Leher: Pembesaran KGB (-), JVP 5-2 cmH2O
Thorax: Simetris, retraksi (-)
Cor: BJ I/II murmur (-) gallop (-)
Pulmo: bronkial (+), ronkhi basah (+)
Abdomen: datar, lemas, nyeri tekan (-), hepar & lien tidak teraba, BU (+) normal
Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2 detik, edema pretibia (-/-)
KU: Tampak sakit sedang
29 April Sens: Compos mentis P/
2019 TD: 100/70 mmHg • Salbutamol 3 x 2 mg tab PO
N:84x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup • Sucralfat syr 3 x 1 cth
RR: 24 x/menit • Molexdryl 3 x1 cth
T: 36,5ºC • Cefixim 2 x 100 mg tab PO
Kepala: Normocephali • Furosemid 1 x 40 mg tab PO
Mata: CA (-/-) SI (-/-) • Aff Infus
Leher: Pembesaran KGB (-), JVP 5-2 cmH2O
Thorax: Simetris, retraksi (-) • Pasien Rencana Pulang
Cor: BJ I/II murmur (-) gallop (-)
Pulmo: bronkial (+), ronkhi basah (+)
Abdomen: datar, lemas, nyeri tekan (-), hepar & lien tidak teraba, BU (+) normal
Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2 detik, edema pretibia (-/-)
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Sindrom Obstruksi Pasca
Tuberkulosis (SOPT)
Patogenesis
Perjalanan dan interaksi imunologis dimulai ketika makrofag bertemu dengan bakteri TB, memprosesnya lalu menyajikan
antigen kepada limfosit
Tuberkulosis paru infeksi menahun beban proteolisis dan beban oksidasi sangat meningkat
untuk jangka yang lama sekali destruksi matriks alveoli cukup luas menuju kerusakan paru
menahun dan gangguan faal paru (spirometry)
Mycobacterium tuberculosis yang jumlahnya banyak dalam
tubuh menyebabkan :
a. Pelepasan komponen toksik bakteri ke dalam jaringan.
b. Induksi hipersensitif seluler yang kuat dan respon yang
meningkat terhadap antigen bakteri yang menimbulkan
kerusakan jaringan, perkejuan dan penyebaran bakteri lebih
lanjut.
c. Akhirnya populasi sel supresor yang jumlahnya banyak akan
muncul menimbulkan anergik dan prognosis jelek.
Perbedaan asma, PPOK dan SOPT
Sakit mendadak ++ - -
Riwayat atopi ++ + -
Reversibiliti obstruksi ++ - -
Variabiliti harian ++ + -
Eosinofil sputum + - ?
Neutrofil sputum - + ?
Makrofag sputum + - ?
PNEUMONIA
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim
paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup
bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan
konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas
setempat.
Etiologi pneumonia dapat bervariasi, yaitu dapat
disebabkan bakteri, virus, jamur, dan protozoa.