DERMATITIS SEBOROIK
Pembimbing
dr. Andri Catur Jatmiko, SpKK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG
2018
PENDAHULUAN
• Daerah lipatan
eritroskuamosa
DIAGNOSIS
• Klinis : cradle cap, sisik kekuningan yang
berminyak, eritema
• Pemeriksaan penunjang
– Histopatologi
– KOH 10-20%
– Lampu wood
DIAGNOSIS BANDING
• Psoriasis predileksi didaerah eksentor ( lutut,
siku dan punggung ) dan kulit kepala.
• Pitiriasis rosea distribusi kelainan kulit simetris
dan terbatas pada tubuh dan bagian proksimal
anggota badan. Skuamanya halus dan tidak
berminyak.
• Tinea tinea kapitis, dijumpai alopesia, kadang-
kadang dijumpai kerontokan.
• Dermatitis atopik bentuk infantil dapat
menyerupai D.S.
TERAPI
• Bayi
– Daerah skalp
• Antijamur topikal : sampo ketokonazol 2%,
Selenium sulfid 2,5 %,Pyrthion zinc 1-2% 2
kali/minggu selama 4 minggu.
• AIAFp : krim piroctone olamine/alglycera/bisabolol
setiap 12 jam.
TERAPI
• Bayi
– Daerah non-skalp
• Antijamur topikal : krim ketokonazol 2% 1 kali
sehari selama 7 hari.
• Kortikosteroid topikal : hidrokortison 1% 1 kali
sehari selama 7 hari
TERAPI
• Dewasa Daerah skalp
– Ringan
• Antijamur topikal: sampo ciclopirox 1-5% 2-3
kali/minggu.
• AIAFp : sampo piroctone olamine 2-3 kali/minggu
• Sampo selenium sulfida 2,5% 2-3 kali/minggu.
• Kotikosteroid topikal : hidrokortison 1% diberikan
selama 4 minggu
TERAPI
• Dewasa daerah skalp
– Sedang/berat
• Kortikosteroid topikal : sampo fluocinolon
acetonide 0,01% 2 kali seminggu, didiamkan
selama 5 menit selama 2 minggu.
• Antijamur sistemik: Itrakonazol 200 mg/hari selama
1 minggu kemudian 200 mg/hari selama 2
hari/bulan selama 11 bulan.
TERAPI
• Dewasa daerah non-skalp
– Ringan
• Antijamur topikal: krim ketokonazol 2% 2 kali
sehari selama 4 minggu.
• AIAFp: krim piroctone olamine 2 kali sehari selama
4 minggu
• Kortikosteroid topikal kelas I: krim atau salep
hidrokortison 1% 2 kali sehari selama 4 minggu.
• Inhibitor kalsineurin topikal: krim pimekrolimus 1%,
2 kali sehari selama 4 minggu.
TERAPI
• Dewasa daerah non-skalp
– Sedang/berat
• Kortikosteroid topikal kelas : krim desonide 0,05%,
2 kali sehari selama 4 minggu.
• Antijamur sistemik : Itrakonazol 200 mg/hari
selama 1 minggu kemudian 200 mg/hari selama 2
hari/bulan selama 11 bulan.
EDUKASI
• Menghindari faktor pemicu/pencetus
• Mencari faktor-faktor predisposisi yang
diduga sebagai penyebab.
• Edukasi kepada pasien dan keluarga
mengenai perjalanan penyakit
• Edukasi mengenai pentingnya perawatan
kulit dan menghindari pengobatan diluar
yang diresepkan.
KESIMPULAN
• Tujuan utama dari terapi dermatitis
seboroik adalah mengontrol gejala yang
ditimbulkan
• Prognosis baik jika faktor pencetus
dihindari. Pada bayi dermatitis seboroik
lebih baik prognosisnya, sedangkan pada
dewasa dapat bersifat kronis dan berulang
Anamnesis
Identitas Pasien
• Nama : An L
• Umur : 4 Tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Kedungmacan kasemben,
Jombang
• Suku : Jawa
• Agama : Islam
• Bangsa : Indonesia
• Tanggal pemeriksaan : 2 juli 2018
Keluhan utama: Gatal pada kulit kelapa
Terapi: Edukasi:
- Menghindari faktor
• Topikal : ketokonazol pemicu/pencetus
2% (ketomed) Mencari faktor-faktor
• Selenium sulfid 2,5 predisposisi yang diduga
% sebagai penyebab.
Diagnosis: - • Pyrthion zinc 1-2% Edukasi kepada pasien
dan keluarga mengenai
perjalanan penyakit
Edukasi mengenai
pentingnya perawatan
kulit dan menghindari
pengobatan diluar yang
diresepkan.
PEMBAHASAN
Identitas Pasien
Jenis Kelamin :
Perempuan
Sesuai dengan literatur
Usia : 4 tahun
Keluhan Utama
Dermatitis seboroik dapat di jumpai pada 2 puncak umur yang berbeda dalam
kehidupan, satu pada masa bayi dalam 3 bulan pertama kehidupan dan yang kedua
sekitar usia 30 sampai 60
• Riwayat Penyakit
Dahulu
ibu pasien mengaku sejak berusian 40 hari sudah muncul
sisik seperti ketombe
Dermatitis seboroik dapat di jumpai pada 2 puncak umur yang berbeda dalam
kehidupan, satu pada masa bayi dalam 3 bulan pertama kehidupan dan yang kedua
sekitar usia 30 sampai 60
• Riwayat Penyakit
Keluarga
Ibu dan kakak pasien juga pernah mengalami keluhan seperti Ini. Faktor-faktor
lain yang disangka sebagai penyebab penyakit ini seperti iklim, genetik
merupakan kelainan konstitusi berupa stasus seboroik ( seborrhoeic state ) yang
rupanya diturunkan, diperkirakan juga dapat mempengaruhi onset dan derajat
penyakit
Status Dermatologis
“50:50”
KESIMPULAN
• Diagnosis dermatitis seboroik pada kasus ini
ditegakkan dari gejala klinis, dengan anamnesa
dan hasil dari pemeriksaan klinis. Tidak dilakukan
pemeriksaan penunjang.
• Diagnosis banding pada pasien ini ptiriasis sika
dan psoriasis Dari pemeriksaan didapatkan
tampak makula hipopigmentasi batas tidak tegas
dengan skuama di skalp
• Pada kasus diatas pasien diberikan terapi ketomed yang
mengandung ketokonazol 2% seperti yang disebutkan
pada teori dimana tujuan utama dari terapi dermatitis
seboroik adalah mengontrol gejala yang ditimbulkan,
karena pada saat ini, tidak ada obat yang dapat
menyembuhkan penyakit ini.Berbagai terapi yang
digunakan untuk dermatitis seboroik adalah
menggunakan kortikosteroid ringan, antijamur,
imunomodulator, dan shampo
Terima Kasih