Anda di halaman 1dari 53

Laporan Kasus

Tinea Kapitis

Dwi Oktavilia, S. Ked


712018041

Pembimbing:
dr. Nurita Bangun Hutahaean, Sp. KK
DEFINISI
Tinea kapitis merupakan dermatofitosis
pada rambut dan kulit kepala yang disebabkan
oleh spesies Trichophyton dan Microsporum,
kecuali Trichophyton concentrium.

• Kelainan ini dapat ditandai dengan lesi


bersisik, kemerahan-merahan, alopesia, dan
kadang-kadang terjadi gambaran klinis yang
lebih berat, yang disebut kerion.
EPIDEMIOLOGI

• Anak  usia 3-14 tahun tersering usia 3-7


tahun
• Anak laki-laki> perempuan
Faktor risiko
• Tingkat kebersihan rendah
• Kontak dengan binatang peliharaan seperti anjing
atau kucing,
• kepadatan penduduk
• Lingkungan kotor
• udara yang lembab dan status sosial ekonomi yang
rendah
• Penularan tinea kapitis bisa juga melalui sisir, topi,
bantal, mainan, tempat duduk di bioskop.
Etiologi

• Disebabkan oleh spesies Trichophyton dan


Microsporum, kecuali Trichophyton concentrium.
Patogenesis

• Dermatofit ektotrik ditemukan di permukaan batang


rambut yang terkena dan dapat juga ditemukan hifa.

• Dermatofit endotrik arthroconidia dan hifa tetap di


dalam batang rambut, dan meninggalkan korteks
dan kutikula yang intake.
Gambaran klinis
Grey Patch Ringworm

• Penyakit mulai dengan papul merah yang kecil di


sekitar rambut.
• Papul ini melebar dan membentuk bercak yang
menjadi pucat dan bersisik.
• Gatal.
• Warna rambut menjadi keabuan dan tidak berkilat
lagi.
• Rambut mudah patah dan terlepas dari akarnya,
sehingga mudah dicabut dengan pinset tanpa rasa
nyeri.
Gambar Tinea Kapitis Tipe Grey
Patch ringworm
Gambaran klinis
Black dot ringworm

• Peradangan kulit minimal.


• Rambut yang terinfeksi jamur putus tepat di
permukaan kulit, sehingga tampak alopesia dengan
bintik-bintik hitam yang merupakan ujung-ujung
rambut yang terputus tepat pada permukaan kulit
(sehingga disebut black dot)
• Ujung rambut yang patah, kalau tumbuh kadang-
kadang masuk ke bawah permukaan kulit.
• Lesi biasanya banyak, poligonal, dan batas kurang
tegas.
Gambar Tinea Kapitis TipeBlack
Dot Ringworm
Gambaran klinis
Kerion

• Reaksi peradangan yang berat berupa pembengkakan


yang menyerupai sarang lebah dengan sebukan sel
radang yang padat di sekitarnya.
• Reaksi peradangan disebabkan oleh reaksi
hipersensitivitas terhadap infeksi, spektrum peradangan
mulai dari ringan, yaitu eritem, papula, krusta, pustular
folikulitis, sampai berat sebagai kerion berupa massa
yang menonjol dipenuhi potongan-potngan rambut
yang terputus, krusta dan pus.
Gambar Tinea Kapitis Tipe Kerion
Pemeriksaan Penunjang

• Sinar Wood: Fluoresensi kuning kehijauan


• Pembiakan skuama dalam media agar Sabouraud
• Preparat langsung dari kerokan kulit dengan larutan
KOH 10%
Diagnosis Banding

• Tinea Kapitis Tipe Kerion


• Dermatitis Seboroik
• Alopesia Areata
Tatalaksana

• Griseofulvin merupakan obat pilihan (drug of choice)


dan hanya obat ini yang disetujui oleh Food and Drug
Administration (FDA) untuk mengobati tinea kapitis
pada anak.
• Terapi topikal dapat digunakan bersamaan, yaitu
menggunakan shampo, rambut dicuci dengan sampo
antimikotik: selenium sulfida 1% dan 2,5% 2-4 minggu
kali/minggu.
Bentuk Tinea Kapitis

• Black dot ringworm


 Trichophyton tonsurans dan Trichophyton
violaceum
 Awal  genus microsporum
 Rambut terinfeksi  patah pada muara folikel
 Ujung rambut penuh spora tertinggal  black
dot
 Pertumbuhan atrokonidia  batang rambut,
kutikula rambut tetap intak
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. Nani
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 7 tahun
• Alamat : Palembang
• Tanggal Berobat : Jumat, 29 Maret 2019
Keluhan Utama

• Alloanamnesis dengan ibu pasien


• Bercak kemerahan pada kepala bagian tengah, lalu
semakin lama rambut di daerah tersebut menjadi rontok
dan akhirnya menjadi botak.
Keluhan Tambahan

• Rambut rontok semakin melebar, gatal dan ada nyeri.


Riwayat Perjalanan Penyakit
Sejak 2 bulan yang lalu, pasien mengeluh terdapat bercak kemerahan pada
kepala bagian tengah, lalu semakin lama rambut di daerah tersebut menjadi
rontok dan akhirnya menjadi botak. Pasien juga mengeluh gatal dan adanya
nyeri. Karena gatal, pasien sering menggaruk kepalanya.
Sejak 1 bulan yang lalu pasien berobat ke Puskesmas dan diberikan obat
berupa sirup warna putih 3x1 hari satu sendok takar 5 ml diberikan puyer dan
diberikan salap gentamisin dioleskan 3x1 hari sampai habis. Setelah diobati
keluhan semakin memberat dan meluas. Karena keluhan semakin berat pasien
memutuskan berobat ke Poliklinik Kulit Kelamin RSUD Palembang Bari.
Riwayat Penyakit Dahulu

• Tidak ada riwayat penyakit dahulu


• Pasien baru pertama kali mengalami keluhan seperti ini.
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga

• Tidak ada riwayat keluarga yang menderita keluhan yang


sama.
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga

• Tidak ada riwayat keluarga yang menderita keluhan yang


sama.
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan umum : Baik


• Kesadaran : Compos mentis
• Tekanan darah : Tidak diukur
• Nadi : Tidak diukur
• Pernafasan : Tidak diukur
• Temperatur : Tidak diukur
• Tinggi Badan : Tidak diukur
• Berat Badan : 20 kg
Keadaan Spesifik
• Kepala : Status dermatologikus
• Wajah : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Mata : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Hidung : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Telinga : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Mulut : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Leher : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Thoraks : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Abdomen : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Ekstremitas : Tidak dilakukan pemeriksaan
Keadaan Spesifik

• Pada regio parietalis tampak alopesia, soliter, dengan ukuran


plakat di atasnya terdapat pustul, multipel, dengan ukuran miliar
sampai lentikuler, ireguler, yang tersebar diskret hingga konfluens
dan terdapat krusta kekuningan, serta terdapat papul, multipel,
dengan ukuran miliar sampai lentikuler, Ireguler, yang tersebar
diskret hingga konfluens
Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang


Pemeriksaan Anjuran

Pemeriksaan mikroskopis dengan menggunakan larutan KOH


10%-20%
Diagnosa Banding

• Tinea kapitis tipe kerion


• Dermatitis seboroik
• Alopesia areata
Diagnosa Kerja

Tinea kapitis tipe kerion


Penatalaksanaan

Non Medikamentosa:
Mencegah penularan dengan cara menjaga kebersihan diri
dengan mandi minimal dua kali sehari dan mencuci kepala dan
rambut dengan sampo. Hindari kontak dengan binatang
peliharaan seperti anjing atau kucing. Hindari penggunaan sisir,
bantal, topi dan handuk bersama dengan anggota keluarga
karena dapat terjadi penularan melalui barang-barang tersebut.
Penatalaksanaan

Medikamentosa:
• Sistemik :
Griseofulvin 10 mg/kgBB/hari diberikan selama 4-6 minggu.
Cetirizine sirup 5 mg (1 sdt) 2 x/hari selama 7 hari.
• Topikal :
Rambut dicuci dengan sampo antimikotik: selenium sulfida 1% dan 2,5% Shampo
diaplikasikan pada kulit kepala dan rambut selama 5 menit, seminggu 2x, kurang
lebih dalam 2-4 minggu hingga pasien secara klinis dan mikologi dinyatakan
sembuh.
Prognosis

• Quo ad vitam : Bonam


• Quo ad functionam : Bonam
• Quo ad sanationam : Dubia ad Bonam
• Quo ad Cosmeticam : Malam
ANALISIS KASUS
TINEA KAPITIS TIPE KERION

Berdasarkan epidemiologi, efloresensi, gejala dan predileksi,


persamaan antara temuan kasus dan teori lebih banyak
mengarah ke diagnosis tinea kapitis tipe kerion, maka diagnosis
kerja pada kasus ini adalah tinea kapitis tipe kerion.
TINEA KAPITIS TIPE KERION
TINEA KAPITIS TIPE KERION
TINEA KAPITIS TIPE KERION
PEMBAHASAN DIAGNOSIS
BANDING
PEMBAHASAN DIAGNOSIS
BANDING
PEMBAHASAN DIAGNOSIS
BANDING
PEMBAHASAN DIAGNOSIS
BANDING
PEMBAHASAN DIAGNOSIS
BANDING
PEMBAHASAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG


Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menunjang diagnosis
adalah Pemeriksaan Lampu Wood yang akan memberikan
fluoresensi kuning kehijauan. Selain itu juga dapat dilakukan
pemeriksaan sediaan KOH pada kerokan kepala yang akan
terlihat hifa atau spora di dalam atau diluar rambut.
PEMBAHASAN

Medikamentosa:
• Sistemik :
Griseofulvin 10 mg/kgBB/hari diberikan selama 4-6
minggu.
Griseofulvin in Vitro efektif terhadap berbagai jenis jamur
dermatofit seperti Trichopyton, Epidermophyton dan Microsporum.
PEMBAHASAN
NONMEDIKAMENTOSA&
MEDIKAMENTOSA

• Tinea kapitis memerlukan terapi sistemik karena obat harus


mengadakan penetrasi ke folikel rambut. Griseofulvin
merupakan obat pilihan (drug of choice) dan hanya obat ini yang
disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk
mengobati tinea kapitis pada anak.
PEMBAHASAN
NONMEDIKAMENTOSA&
MEDIKAMENTOSA

• Terapi topikal dapat digunakan bersamaan, yaitu


menggunakan shampo antijamur seperti selenium sulfid 2-3 kali
sepekan. Shampo ini hanya dapat menghilangkan skuama dan
eradikasi spora yang dapat menurunkan penyebaran penyakit ke
orang lain
KESIMPULAN
• Pada kasus memiliki tiga diagnosis banding yaitu tinea kapitis
tipe kerion, dermatitis seboroik, dan alopesia areata.
• Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, gambaran klinis
dari tinea kapitis tipe kerion adalah alopesia setempat, rambut
putus dan mudah dicabut, eritem, papula, krusta, pustular
folikulitis.
• Tatalaksana tinea kapitis tipe kerion adalah dengan sistemik:
Griseofulvin 10 mg/kgBB/hari diberikan selama 4-6 minggu
dan cetirizine sirup 5 mg (1 sdt) 2 x/hari. Topikal Rambut
dicuci dengan sampo antimikotik: selenium sulfida 1% dan
2,5% 2-4 minggu kali/minggu.
Status Dermatologis
Status Dermatologis
• Status Dermatologis
• Lokasi : Regio capitis (pada scalp),
• Distribusi : Regional
• Bentuk : Bulat Teratur
• Susunan : Sirsinar
• Batas : Tegas
• Ukuran : Numular - Plakat
• Efloresensi : Abses, skuama halus, makula eritema, papul eritem
TERAPI
Umum
• Jaga kebersihan dengan mandi 2x sehari dengan sabun dan
bershampo minimal 3x seminggu.
• Jangan menggaruk lesi
• Jika menyisir rambut jangan terlalu kuat menekan karna dapat
melukai kulit kepala
Khusus
• Griseovulfin 250 mg/ hari selama 7 hari
Topikal:
• Ketokenazol krim 2% 2x sehari dioleskan setelah mandi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai