Anda di halaman 1dari 25

TINEA KAPITIS

TIPE GRAY PATCH RINGWORM

Pembimbing Oleh : Widiyaningsih


Dr.Hj. Pasid Harlisa, Sp KK 30101307099
BAB I
PENDAHULUAN

 Dermatomikosis mengacu pada infeksi yang disebabkan oleh jamur dapat secara
superfisial, subkutan dan sistemik,
 Dermatofita = kelompok jamur yang terkait dengan infeksi jamur pada manusia,
yang memiliki kemampuan untuk membentuk lampiran molekul keratin dan
menggunakannya sebagai sumber nutrisi memungkinkan mereka untuk berkoloni
pada jaringan keratin
 Dermatofita termasuk kelas Fungi imperfecti yang terbagi dalam tiga genus, yaitu:
Microsporum, Trichophyton, dan Epidermophyton.
 Faktor penjamu yang membantu infeksi dermatofita antara lain atopi, penggunaan
glukokortikoid topikal dan sistemik, icthyosis, dan penyakit kolagen vaskuler.
 Faktor lokal yang membantu infeksi dermatofita antara lain berkeringat, pajanan
dari lingkungan, lokasi geografis, humiditas tinggi (iklim tropis dan subtropis)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit dan rambut


kepala yang disebabkan oleh spesies
dermatofita.Kelainan ini dapat ditandai dengan lesi
bersisik,kemerah-merahan, alopesia, dan kadang-kadang
terjadi gambaran klinis yang berat,yang disebut kerion
EPIDEMIOLOGI
• tersebar luas di beberapa daerah perkotaan di
Amerika Utara, Sentral Amerika dan Amerika Selatan,
terdapat juga sebagian di Afrika dan India. Di Asia
Tenggara, angka infeksi telah dilaporkan menurun
cepat dari 14 % ( rata – rata dari anak perempuan dan
laki – laki ) sampai 1,2 % pada 50 tahun terakhir

ETIOLOGI
disebabkan oleh spesies dermatofita dari
genus Trichophyton dan Microsporum,
misalnya T. violaceum, T. gourvilii, T.
mentagrophytes, T. tonsurans, M. audoinii,
M. canis, M. Ferrugineum (Dayel MA, 2004).
 Lesi non inflamasi; disebabkan invasi jamur ke batang
rambut terutama oleh M.audouini dan penularan dari
anak ke anak melalui alat cukur rambut, penggunaan
topi dan sisir yang sama. M.canis dapat ditularkan
melalui hewan peliharaan ke anak, dan anak-anak.

 Lesi inflamasi; disebabkan oleh T. tonsurans, M. canis,


T. verrucosum , dan lain-lain. Spora masuk melalui
celah di batang rambut atau kulit kepala infeksi
klinis. Trauma di kulit kepala juga membantu inokulasi.
Dermatofit menyerang stratum korneum kulit
infeksi rambut Menyebar ke folikel rambut lain 
infeksi regresi dengan atau tanpa respon peradangan.
Gejala klinis bervariasi sesuai dengan jenis invasi
rambut, imun tubuh, dan tingkat respons
inflamasi. Berdasarkan invasinya infeksi jamur dapat
dibagi menjadi dua, yaitu: endotrik dan ectotrik
TIPE TINEA KAPITIS

Gambar 3: Kerion Gambar 4 : Black dot Gambar 5: Favus


Gambar 2: Gray
ringworm
patch ringworm
PEMERIKSAAN PENUNJANG : KOH

A B C

Gambar 7. dilihat dengan menggunakan KOH


A. Microsporum caniis
B. Trichophyton mentagrophytes
C. Epidermophyton floccusum
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LAMPU WOOD DAN KULTUR

Kultur
media Mycosel atau Mycobiotic (Sabourraud
dextrose agar+khloramfenikol+sikloheksimid)
Dermatophyte Test Medium (DMT). perubahan
warna merah pada hari 2-3
DIAGNOSA BANDING
Terapi
Sistemik Topikal
• Flukonazol dosis 3 – 5 mg /KgBB/ hari  Shampo povidon-iodin,
selama 2 – 4 minggu  ketokonazol 2% dan
• Itrakonazol Dosis 50 – 100 mg /hari  selenium sulfid 1% digunakan
selama 4 minggu atau 5 mg selama 2 kali seminggu
/KgBBselama 2 – 4 minggu
• Terbinafin 62,5 mg-250 mg sehari
tergantung pada berat badan durasi
pengobatan selama 2 - 4 minggu
• Griseofulvin adalah 0,5-1 g untuk
orang dewasa dan 0,25-0,5 g untuk
anak-anak sehari atau 10-25 mg per
kg berat badan
BAB III
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama : An. M
Umur : 9 tahun
Alamat : Demak
Agama : Islam
Nomor RM : 0109XXXX
Tanggal pemeriksaan : 23 Oktober 2018
Keluhan Utama
Keluhan Subyektif : gatal di kulit kepala bagian kanan
Keluhan Obyektif : bercak kemerahan pada sebagian kulit kepala
dan kebotakan

Riwayat Penyakit Sekarang


• Onset : ± 2 minggu yang lalu
• Lokasi : kulit kepala beberapa lokasi
• Kualitas : sangat gatal dan dirasa menganggu
• Kuantitas : Gatal dirasakan hilang timbul
• Faktor memperberat : Gatal dirasakan semakin bertambah jika anak
berkeringat dan saat malam hari
• Faktor memperingan : gatal tidak diperingan oleh apapun
• Gejala penyerta : rambut disekitar bercak mudah patah sehingga timbul
kebotakan
Kronologi
• anak laki-laki keluhan gatal – gatal pada kulit kepala pada beberapa lokasi.
Keluhan dirasakan ± sejak 2 minggu yang lalu.

• nampak sebuah lesi papul kecil berwarna kemerahan meluas bercak 


timbul skuama, rambut patah timbul kebotakan lokal

• sangat gatal dan sangat mengganggu terutama saat malam hari dan saat
berkeringat  anak sering menggaruk kepala  perdarahan kecil,  lesi keluar
pustul, warna rambut pasien tampak tidak mengkilat,

• timbul tiga lesi lain disekitarnya, ukuran lebih kecil tidak disertai kebotakan
• satu lesi berupa papul kecil kemerahan, pustul dan terasa nyeri saat dipegang,
• dua lesi lain berupa bercak abu-abu dengan terdapat skuama diatasya.

• sudah pernah periksa ke klinik dan sudah diberi obat namun keluarga lupa
dengan nama obatnya, keluhan tidak berkurang meski sudah diobati.
Riwayat kebiasaan
Riwayat penyakit dahulu
• Pasien sering menggunakan
• Keluhan yang sama
minyak rambut berupa gel dan
sebelumnya (-)
akhir akhir ini diganti dengan
• Riwayat alergi makanan
pomade
dan obat (-)
• Kebiasaan keramas 2x dalam
• Riwayat memiliki kutu
seminggu
rambut (-)
• Pasien sering bermain dengan
• Riwayat kulit kepala sering
peliharaanya berupa burung
berketombe (-)
• Tidak ada riwayat sering
menggunakan topi
RPK •Tidak ada keluarga yang memiliki
keluhan serupa, tidak ada keluarga
yang memiliki kutu rambut

•Pasien tinggal serumah dengan


RP Sos- orang tuanya. Tidak ada teman
pasien yang memiliki keluhan

Ek serupa. Biaya pengobatan


menggunakan BPJS non PBI. Kesan
ekonomi cukup.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : Tidak dilakukan
Nadi : Tidak dilakukan
Suhu : Tidak dilakukan
Respirasi Rate : Tidak dilakukan
Thorax : Tidak dilakukan
Abdomen : Tidak dilakukan
Ekstremitas : Tidak dilakukan
BB : 35 kg
Status Dermatologi
Inspeksi
Lokasi : terdapat 4 lesi kulit kepala,
UKK lesi 1 : pada parieto sinistra tampak bercak kemerahan berbentuk bundar
diamter ± 3cm berbatas tegas,terdapat skuama, pustul dan
alopesia, rambut sekitar tidak mengkilat, pada palpasi
konsistensi padat, teraba lebih tinggi dari permukaan kulit sekitar
UKK lesi 2 : pada occipito sinistra tampak papul kemerahan terdapat pustul
nyeri saat palpasi
UKK lesi 3 dan 4: pada fronto dextra et sinistra tampak bercak abu-abu dengan
skuama batas tidak tegas.
Distribusi : diskret
•PEMERIKSAAN PENUNJANG
KOH

Pemeriksaan histopatologis : --
RESUME

Anamnesis PF PP
•gatal – gatal pada kulit •KU: baik
kepala ± sejak 2 minggu •bercak kemerahan ukuran •hifa
•lesi papul kemerahan  diameter ± 3 cm, skuama,
bercak timbul skuama pustul dan alopesia •spora
diatasnya, setempat, Pada palpasi
• rambut patah dan didapatkan konsistensi
kebotakan lokal. padat, teraba lebih tinggi
•gatal sangat mengganggu dari permukaan kulit
terutama saat malam hari •1 lesi kecil berupa papul
dan saat berkeringat kemerahan disertai pustul
menggaruk timbul nyeri saat di pegang
perdarahan kecil dan •2 lesi berupa bercak abu-
pustul. abu dengan skuama
•timbul tiga lesi lain dengan •rambut sekitar tampak
ukuran lebih kecil tidak mengkilat, distribusi
bilateral sirkumskrip
DIAGNOSIS BANDING
Tinea Kapitis
Dermatiti Seboroik
Psoriasis

DIAGNOSIS SEMENTARA
Tinea kapitis bentuk grey patch ringworm
TERAPI

R/ Loratadine tab 10 mg No. V


∫ 1 dd I
_______________________________________
R/ Myconazole cream tube No. I
∫ u.e dioles 2 dd
_________________________________________
R/ Ketokonazol shampoo Fl No. I
∫ u.e untuk keramas
_________________________________________

R/ Itrakonazol tab 100 mg No. XV


∫ 1 dd tab I
_________________________________________
PROGNOSIS

AD VITAM : AD BONAM
AD SANAM : AD BONAM
AD KOSMETIKUM : AD BONAM
EDUKASI
• Minum obat teratur dan tata cara pemakaian obat
topikal
• Menjaga hiegenitas rambut dan kulit kepala
• Jika gatal usahakan jangan digaruk
• Keluarga tidak boleh memakai barang seperti sisir,
handuk, topi penderita secara bersamaan
• Tidak kontak dengan hewan peliharaan
• Tidak menggunakan peralatan pribadi secara bergantian
seperti sisir usahan sisir di cuci

Anda mungkin juga menyukai