Anda di halaman 1dari 20

JOURNAL READING

“MENAGEMENT OF HEMOROIDS”
Oleh
Nicko Junior Fakdawer
0110840055
Pembimbing
Dr.Fredinand Molenar Sp.B
ABSTRAK

 Hemorrhoid merupakan suatu pembesaran abnormal dari


bantalan anus yang mengandung anastomosis
 Gejala umum dari hemoroid adalah perdarahan rectal
 Yg dpt ditemukan : Dilatasi abnormal dan distorsi dari
saluran pembuluh darah, perubahan destruktif dalam
jaringan ikat penyangga pada dasar anus
 hemorrhoid ditangani secara konservatif, menggunakan
metode modifikasi gaya hidup, suplemen serat, obat anti-
inflamasi supositoria dan pemberian obat venotonic.
Pendekatan non-operatif termasuk skleroterapi dan,
sebaiknya, rubber band ligation. Operasi dilakukan ketika
pendekatan non-operatif telah gagal atau komplikasi telah
terjadi.
 Artikel ini membahas patofisiologi, faktor risiko,
klasifikasi, evaluasi klinis dan non-operatif saat ini dan
pengobatan operatif hemorrhoid
PATOFISIOLOGI
Serat otot dari
lubang anus dan
sfingter ani t’letak
dlm matriks
jaringan ikat.
Penelitian
menunjukkan
bahwa, rasio otot
matriks ini
Faktor risiko lain adalah
berubah sesuai
dgn usia
sembelit, mengejan dan juga
diare

hilangnya Mengejan sambil duduk lama di toilet


elastisitas, dengan cara yang tidak benar menyebabkan
memungkinkan kendurnya bantal anus dan meningkatkan
serat otot yang
berperan dorongan ke bawah pada bantal anus
memberikan
tahanan terhadap
bantal anus dan
sfingter
mengakibatkan Seiring dengan hilangnya kekuatan dari
prolaps jaringan
hemorrhoid
serat otot pleksus vena mengalami distensi
yang menyebabkan tonjolan hemorrhoid
 Hemorrhoid umumnya pada wanita terjadi pada
tahap akhir kehamilan yang menyebabkan
kompresi pada sistem vena pelvic. hemorrhoid
eksternal berasal dari varises vena (venous
plexus eksternal) yang meneruskan ke arteri
rektal inferior dan berlanjut ke bagian distal dari
linea dentata.
TATALAKSANA KONSERVATIF
 Penting : meningkatkan asupan serat harian > 25
gr/hr melalui diet dengan / tanpa suplemen serat
 ↑asupan cairan, ↓waktu BAB, Mandi air hangat
memiliki efek yg kurang baik pd dubur
 Penggunaan venotonik, juga bisa tp hasilnya kurang
baik
 Utk mengatasi gejala dgn cepat penggunaan topikal
yang mengandung anestesi lokal , steroid, astringents
dan / antiseptik dapat digunakan, tetapi penggunaan
berkepanjangan dpt menyebabkan maserasi & alergi
 Suplemen fiber menurunkan gejala sekitar 50% pd
hemoroid grd I-III
TATALAKSANA NON-OPERATIF

 digunakan pada hemorrhoid persisten derajat I-III.


1. Rubber Band Ligation
2. Skleroterapi
3. Bipolar Diathermy
4. Fotokogulasi Infrared
5. Cryotherapy
1. RUBBER BAND LIGATION
 Gold stadart (Gbr1). memiliki tingkat rekurensi terendah,
dibandingkan dengan skleroterapi dan fotokoagulasi
infrared
 Rekomendasi ; lini pertama ; grade 1&2
 Antisipasi perdrahan rectum 5-14 hari
 30% nyeri ringan sedang
 75% berhasil
 0,7% komplikasi
 Rekurensi 4-5thn 70%, 10% hermorrhoidektomy
 Kontraindikasi pemakaian wafarin/heparin, pd perdarahan
 Tidak menggunknn antiplatelet seminggu setelah atau
sesudah proseduur
 Metode ini paling efektif utk derajat II, kurang baik utk
derajat III
 Rubber band Ligation (rekurensi) : Hemorrhoidektomi
2. SKLEROTERAPI
 Skleroterapi utk hemorrhoid kurang-invasif,
prosedur kurang “menyakitkan”. Hanya dpt
mengkerutkan dan menghilangkan hemorrhoid
dlm waktu singkat

 bukan solusi permanen, dpt diiulang. Dpt terjadi


perdarahan yg cukup berat

 5% phenol dlm almond oil diinjeksikan di


submukosa diatas dasar anus, menyebabkan
peradangan hemoroid dan timbul jar parut.
Prosedur OPD yg menyebabkan prostatitis dan
Sepsis
3. BIPOLAR DIATHERMY

 Bipolar diathemy menggunakan arus listrik


frekuensi yg sangat tinggi. Energi listrik ini
kemudian digunakan untuk mengentalkan
jaringan yang terkena. Bipolar diathermy
memerlukan beberapa sesi sebelum mengangkat
semua hemorrhoid
4. FOTOKOGULASI INFRARED
 prosedur yang digunakan untuk mengobati
hemorrhoid kecil dan menengah.
 Panas yg diciptakan oleh infrared membentuk
jaringan parut, yang memotong suplai darah ke
hemorrhoid.
 Interval fotokogulasi infrared 10-14 hari

 Resiko : nyeri selama terapi, perdarahan dari


anus, infeksi di daerah anus dan ketidak
mampuan sementara untuk buang air kecil
5. CRYOTHERAPY

 Cryotherapy didasarkan pada konsep bahwa


pembekuan hemorrhoid internal pada suhu
rendah dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
Sebuah probe khusus digunakan, di mana
nitrous oxide pada -60 ° hingga -80 ° C atau
nitrogen cair pada -196 ° C .Prosedur ini
memakan waktu dan berbau tidak enak, iritasi
dan rasa sakit sewaktu terapi. Prosedur ini tidak
lagi direkomendasikan untuk pengobatan
hemorrhoid internal.
TATALAKSANA OPERATIF

 Digunakan untuk hemorrhoid derajat III-IV dan


hemorrhoid persisten terhadap prosedur non-operatif,
pendekatan bedah dapat diadopsi. Hal ini digunakan
hanya 5-10% pada pasien hemorrhoid

1. Open Milligan-Morgan Hemorrhoidektomi


2. Komplikasi Open Milligan-Morgan Hemorrhoidektomi
3. Closed Ferguson Hemorrhoidektomi
4. Circular Stapled Hemorrhoidopexy
5. Doppler-guided Hemorrhoid Artery Ligation
1. OPEN MILLIGAN-MORGAN HEMORRHOIDEKTOMI
 Prosedur Milligan-Morgan adalah teknik yang
paling banyak dipraktekkan dan dianggap saat
ini gold standart untuk tatalaksana bedah.
Indikasinya adalah pada pasien gagal merespon
pada pengobatan konservatif, hemorrhoid yang
prolaps dan memerlukan panduan pengurangan,
hemorrhoid dengan strangulasi, seperti ulserasi,
fisura, fistula atau hemorrhoid yang
berhubungan dengan hemorrhoid eksternal
2. KOMPLIKASI OPEN MILLIGAN-MORGAN
HEMORRHOIDEKTOMI
 Pertimbangan utama pada tindakan ini adalah nyeri
pasca operasi yang signifikan dan waktu pemulihan
yang berlarut-larut (minimal 4 minggu dengan
MMH). Rencana pasca operasi untuk menghilangkan
rasa sakit dirancang pada pasien sangat penting
untuk pemulihan yang lebih baik. komplikasi jangka
pendek lain yang mungkin termasuk retensi urin,
perdarahan daninfeksi. kekhawatiran jangka
panjang termasuk anal stenosis, inkontinensia tinja,
fisura anal dan fistula-in-ano.
3. CLOSED FERGUSON HEMORRHOIDEKTOMI

 Ini berbeda MMH dikarenakan adanya luka jahitan. MMH


mungkin secara keseluruhan lebih baik dari Ferguson
hemorrhoidektomi (FH) khususnya dalam hal tingkat komplikasi
4. CIRCULAR STAPLED HEMORRHOIDOPEXY

 Teknik baru yang diperkenalkan dgn prosedur untuk


prolaps dan hemorrhoid (PPH)
 “dijepit” anopexy / mucosectomy / prolapsectomy
 menghilangkan mukosa dan submukosa circumferentially
2-3 cm di atas linea dentata, anastomosing proksimal dan
tepi distal, mengganggu suplai darah ke jaringan
hemorrhoid sisa. PPH secara signifikan
kurang“menyakitkan” dan memungkinkan pemulihan
lebih cepat daripada MMH, namun tingkat rekurensi
mungkin lebih tinggi dalam jangka panjang
5.DOPPLER-GUIDED HEMORRHOID
ARTERY LIGATION

 Prosedur yg menjanjikan, dipernalkan oleh


Morinaga dkk 1995
 Dilakukan dgn anatesi lokal

 melibatkan proctoscope dengan transduser


Doppler terintegrasi dalam probe yang
memungkinkan identifikasi berurutan dari posisi
dan kedalaman cabang arteri rectalsuperior
 secara selektif diligasi 2-3 cm di atas garis
dentate pada dua tingkat1-1,5 cm dengan jahitan
diserap melalui jendela ligasi lateral yang dpt
dicapai
 Gangguan pada suplai darah menekan
perdarahandan volume hemorrhoid dan
KESIMPULAN
 Konvensionalhemorrhoidektomimerupakan
tatalaksana baku emasyang prosedur hemorrhoid
lainnya harusdibandingkan. Meskipun demikian, ia
memiliki morbiditas pascaoperasi sendiri, termasuk
nyeri, perdarahan dan infeksi. Hal initelah
menyebabkan penerapan teknik yang lebih baru
untukmeningkatkan pengobatan penyakit yang
sangat umum ini. Dokter umumdan ahli bedah
kolorektal harus memahami dengan
pilihanpengobatan baru ini sehingga dapat memandu
pasien merekadengan tepat.

Anda mungkin juga menyukai