Anda di halaman 1dari 7

KONSEP DASAR PENYAKIT CLAVUS

A. Pengertian
Clavus (klavus) adalah istilah kedokteran, di masyarakat awam biasanya disebut
mata ikan. Clavus bukanlah tumor, bukan pula tanda awal kanker, melainkan
penebalan dari kulit. Mata ikan adalah kelainan pada kaki berupa kulit yang
menebal, tidak merata , tampak seperti kerucut terbalik dengan alasnya ada
pada permukaan kulit. Kalau dipegang akan terasa keras, namun kalu dibawa
berjalan akan terasa nyeri. Sumber lain mengatakan bahwa clavus ini adalah
semacam tumor jinak yang biasanya tumbuh pada kulit permukaan kaki. Bentuk
mata ikan itu sendiri biasanya bulat dan berwarna putih persisi seperti mata ikan
beneran. Ada juga yang berpendapat clavus merupakan pertumbuhan semacam
kapalan dimana hanya terlokasi hanya pada satu sisi dan menimbulkan rasa
sakit tertekan yaitu pertumbuhan sel-sel tanduk yang tidak normal. Biasanya
ditelapak kaki dan pertumbuhannya yang pesat menekan sel-sel sekitarnya
termasuk jaringan dibawahnya ataupun sel-sel syaraf.
Penyakit seperti ini tidak bisa dibiarkan, disamping mengganggu aktivitas kita,
juga akan terus membesar dan melebar. Sehingga menjadi benjolan semacam
tumor, bahayakan lambung secara langsung. Bersamaan saat nyeri terjadi akan
meningkatkan keasaman dari lambung
Berbagai profesi akrab dengan clavus misalnya pemain gitar di jari-jari yang
menekan senar pada keher (neck) gitar, sepatu pada jari kaki, penjahit pada jari
telunjul, dsb. Lokasi akan menentukan apakah ia akan basah atau kering. Ia akan
kering bila terjadi di permukaan kulit dan basah bila terjadi disela jari. Bila terjadi
demikian jangan menutup clavus dengan kapas karena tidak menyerap air. Mata
ikan biasa berubah menjadi borok terinfeksi.
B. Penyebab
Ada beberapa pendapat yang menyebutkan penyebab timbulnya mata ikan.
Pendapat pertama yaitu mata ikan timbul disebabkan oleh virus yang kemudian
masuk diantara kulit dan daging kemudian merusak jaringan bawah kulit,
sehingga makin lama, makin mengeras, dan membesar. Pendapat kedua adalah
Mata ikan tidak disebabkan oleh kuman, tapi disebabkan oleh gesekan atau
tekanan dalam waktu yang lama, sehingga terjadi penebalan kulit. Penyebab
terjadinya penebalan dari kulit ini adalah tekanan dan gesekan terus-menerus
pada bagian kaki yang terkena. Misalnya, karena pemakaian sepatu yang terlalu
sempit atau lama. Oleh karena tekanan terbesar pada telapak kaki, maka
biasanya clavus timbul pada telapak kaki.
C. Tanda dan Gejala
Walaupun merupakan penyakit yang banyak terjadi,munculnya clavus kadangkadang juga dapat berhubungan dengan penyakit lain. Clavus dapat merupakan
adanya gangguan saraf tepi akibat kencing manis, atau pada penderita arthritis
rematoid (salah satu jenis rematik) menjadi tanda sudah ada perubahan sendi
tulang-tulang kaki.
Jika clavus terjadi pada orang diabetes yang sudah mengalami gangguan saraf
tepi kaki, biasanya tidak terasa nyeri. Tetapi hal ini malah dapat berbahaya,

karena dapat mmeluputkan perhatian akan adanya luka/ borok yang dapat
berakibat serius pada penderita diabetes mellitus.
D. Pengobatan dan Perawatan
Bila tidak mengganggu biarkan saja, bila mengganggu pengobatannya adalah
operasi. Hanya clavus akan tumbuh kembali bila faktor tekanannya tidak
dihilangkan.
Sebenarnya pengangkatan clavus dengan operasi kecil merupakan cara cepat
untuk menghilangkan nyeri yaitu dengan mengeluarkan inti mata ikan atau
eksisi total.Tapi jika ingin mencoba cara tanpa operasi, mungkin dapat dicoba
dengan mengoleskan salep keratolik pada mata ikan, memberikan obat-obat oles
yang dapat menipiskan lapisan kulit yeng menebal yaitu yang mengandung urea,
asam glikolat/malat/salisilat.Untuk mengurangi nyeri, sementara dapat
ditempelkan plester tebal pada clavus.
Harus memperhatikan sepatu atau sandal yang dipakai selama ini. Apakah sudah
nyaman atau terlalu sempit. Jika perlu , gantilah alas kaki selama ini. Yang
penting, hindari hak tinggi.
Jika clavus berulang kembali dan anda juga menderita rematik, mungkin perlu
dirontgen untuk melihat kondisi tulang-tulang kaki dan sendi-sendinya, karena
dikhawatirkan sudah terjadi perubahan pada tulang dan sendi. Bila hal ini terjadi
ada baiknya konsultasi juga dengan dokter spesialis penyakit dalam, konsultan
rematologi. (Djoerban. Z,2008)
Selain dioperasi clavus dapat diobati dengan cara berikut :
1. Saat ini ada alat yang dapat menghilangkan kutil dengan cepat, yaitu dengan
menggunakan electric cauter. Electric cauter adalah sejenis alat yang cara
kerjanya membakar kulit secara electir dan dengan menggunakan metode
tertentu sehingga kutil akan terbakar dan lepas dengan sendirinya sampai
keakar-akarnya. Dengan pengobatan ini kutil dapat langsung dihilangkan tanpa
mengeluarkan darah. Pengobatan ini bisa di dapatkan dari dokter spesialis kulit
dan kelamin (Sp.KK). Disana anda dapat bebas berkonsultasi tentang
permasahannya dan tentu saja dokter spesialis itu akan memberikan
pengobatan yang terbaik buat kamu. Jadi jangan ragu, untuk pergi ke dokter,
semakin awal dalam mengobati penyakit itu semakin baik.
2. Obat kutil dan mata ikan, yaitu dengan menggunakan salep herbal. Salep
dioleskan pada pagi dan malam hari , ditutup kapas, diplester dan dibiarkan
meresap.
3. Pengobatan tradisional
Pengobatan tradisional kutil daun dewa juga dipercaya dapat menyembuhkan
kutil. Daun dewa (Gynura divaricata, gynura segetum (lour) Meer, atau gynura
pseudochina) cukup lama dikenal sebagai tanaman anti kanker. Dibeberapa
daerah daun dewa dikenal dengan nama beluntas cina, atau samsit. Menurut
penelitian dari Fakultas Farmasi UGM dan Badan Tenaga Nuklir Nasional ( BATAN),
secara laboratoris ekstak etanol daun dewa mampu menghambat pertumbuhan
tumor paru pada mencit (tikus putih kecil). Ekstark ini juga mampu menghambat
pertumbuhan sel kanker.
Pada beberapa tulisannya menngenai tumbuhan berkhasiat obat Indonesia Prof
HM Hembing Wijayakusuma menyampaikan bahwa daun dewa memiliki banyak

khasiat. Manfaat itu banyak berasal dari daun dan umbinya. Daunnya berkhasiat
untuk mengobati luka terpukul, melancarkan sirkulasi darah, menghentikan
perdarahan, pembengkakan payudara, melancarkan haid, dan lain-lain.
Sementara umbinya berkhasiat untuk mengatasi bekuan darah, pembengkakan,
perdarahan, tulang patah, dan lain-lain.
Daun dewa tergolong tumbuhan semak yang subur pada ketinnggian 0-100
meter diatas permukaan laut. Tinggi tumbuhan ini bisa mencapai 50 cm.
Daunnya tunggal bertangkai pendek berbentuk bundar telur berujung lancip.
Kedua permukaan daunnya berambut dengan warna putih. Warna permukaan
daun dibagian atas hijau tua, sedangkan dibawahnya berwarna hijau muda.
Bunganya terletak dibagian ujung batang, berwarna kuning berbentuk bonggol.
Efek farmakologis daun dewa adalah anti kuagolan (koagulan=zat yang
mempermudah dan mempercepat pembekuan darah), mencairkan bekuan
darah, stimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan, menghilangkan panas, dan
membersihkan racun. Daun dewa mengandung zat saponin, minyak atsiri,
flavonoid, dan tenin. Efek farmakologis didapatkan dari seluruh tanaman.
E. Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan sebisa mungkin menghindari kaki dari
tekanan yang terus-menerus. Sebaiknya pilih alas kaki yang baik, waktu yang
tepat untuk memilih alas kaki adalah siang hari, karena saat itu kaki berada pada
bentuk aslinya. Memakai alas kaki (sepatu) yang cukup (tidak terlalu sempit)
pastikan kaki nyaman memakainya, selal ganti secara rutin kaos kaki, selalu jaga
kebersihan kaki kalau perlu secara rutin dilakukan perawatan yang lebih intensif
lagi. Jangan dibiasakan berjalan tanpa alas kaki meskipun itu didalam rumah,
karena bisa beresiko kemasukan benda asing.

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, B. Clavus. http://www.suaradokter.com/2009/01/clavus/. Akses tanggal 28
Desember 2009.
NN. Kesehatan Kito (Kaki kapalan). http://m.sripoku.com/view/13329/kesehatankito-kaki-kapalan. Akses tanggal 28 Desember 2009.
Uwinarno. Sakit mata ikan dan obatnya.
http://uwinarno.wordpress.com/2008/10/29/sakit-mata-ikan-dan-obatnya/. Akses
tanggal 28 Desember 2009.
Yasta. All about mata ikan (clavus). http://yuni23.blogspot.com/2008/07/allabout-mata-ikan-clavus.html. Akses tanggal 28 Desember 2009.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn. M.R


DENGAN PRE. OP CLAVUS
DI POLIKLINIK BEDAH RSUD. RATU ZALECHA MARTAPURA
I. PENKAJIAN
A. Identitas klien
Nama : Tn. F.A
Umur : 17 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Alamat : martapura
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia
Tgl. Kunjungan : 18 Januari 2010
Diagnosa Medis : Clavus
No Register :194691
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.R
Umur : 45 tahun
Alamat : Martapura

Jenis kelamin : Laki-laki


Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
II. RIWAYAT PENYAKIT
A. KELUHAN UTAMA
Nyeri di tengah telapak kaki kiri.
B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien berkunjung ke poli bedah RSUD Ratu Zalecha Martapura pada tanggal 18
Januari 2010, pasien datang ditemani ayahnya, untuk mengetahui keadaan
penyakit yang di deritanya yaitu adanya sebuah benjolan berbentuk seperti
mata ikan. Oleh dokter spesialis bedah yang ada diruangan poliklinik bedah,
pasien di diagnosa mengalami penyakit clavus, dan direncanakan untuk di
operasi pada kunjunngan selanjutnya.
C. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami sakit seperti sekarang ini. Biasanya
pasien hanya sakit batuk pilek, kemudian dibawa berobat ke Puskesmas atau
praktek tenaga kesehatan.
D. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Pasien mengatakan sebelumnya tidak ada keluarganya yang menderita penyakit
clavus, tetapi tidak pernah ada keluarga yang menderita sakit menular ataupun
keturunan seperti TB paru dan DM.
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. KEADAAN UMUM
Tanggal Pengkajian 18 Januari 2010.
1. Kesadaran pasien compos mentis.
2. Tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmHg
Respirasi : 24 x/m
Nadi : 84 x//m
Suhu : 360C.
B. DATA FOKUS
1. Inspeksi : Terdapat benjolan / penebalan kulit yang menyerupai mata ikan
pada telapak kaki sebelah kiri. Bentuknya seperti koin dengan diameter 1 cm.
2. Palpasi : Kulit telapak kaki kiri pada daerah penebalan teraba kasar.
3. Perkusi : Tidak dilakukan.
4. Auskultasi : Tidak dilakukan.
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan.
D. PENGOBATAN
1. Paracetamol 500 mg 3x1.
E. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS :
Pasien mengeluh nyeri pada telapak kaki kiri.
DO :
Terdapat penebalan kulit pada telapak kaki yang menyerupai mata ikan
berbentuk seperti koin dengan diameter 1 cm.
Kulit telapak kaki kiri pada daerah penebalan teraba kasar.
Pasien tampak meringis Penebalan lapisan kulit Nyeri

IV. ASUHAN KEPERAWATAN


NO DIAGNOSA
KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA
TINDAKAN RASIONALISASI IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Nyeri berhubungan dengan adanya penebalan lapisan kulit yang ditandai
dengan :
DS :
Pasien mengeluh nyeri pada telapak kaki kiri.
DO :
Terdapat penebalan kulit pada telapak kaki yang menyerupai mata ikan
berbentuk seperti koin dengan diameter 1 cm.
Kulit telapak kaki kiri pada daerah penebalan teraba kasar.
Pasien tampak meringis. Nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan
keperawatan dengan kriteria :
Skala nyeri menurun
Tanda-tanda vital dalam batas normal:
Nadi : 80 x/m
Temp : 36-37
Resp : 20-24 x/m
TD : 110/70 mmHg.
1)Ukur tanda-tanda vital

2)Kaji skala nyeri (0-10)


3)Atur posisi sesuai kebutuhan pasien
4)Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik.
5)Berikan sentuhan terapeutik,lakukan distraksi dan relaksasi

6)Ciptakan lingkungan yang nyaman (tenang)


1)Dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan.
2)Berguna untuk menentukan intervensi selanjutnya
3)Mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi
4)Analgesik akan membantu untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
pasien.

5)Membantu melepaskan ketegangan emosional dan otot,meningkatkan


perasaan kontrol yang dapat meningkatkan koping
6)Kondisi lingkungan yang tidak mendukung/tidak nyaman akan meningkatkan
persepsi nyeri klien/meningkatkan rangsangan nyeri 1)Mengukur tanda-tanda
vital : Nadi, temp dan respirasi.
2)Mengkaji skala nyeri (0-10)
3)Mengatur posisi sesuai kebutuhan pasien
4)Memberitahu orang tua / pasien untuk meminum obat analgetik sesuai
program
5)Memberikan sentuhan terapeutik,lakukan distraksi dan relaksasi

6)Menciptakan lingkungan yang nyaman (tenang S : Pasien mengeluh masih


merasakan nyeri pada telapak kaki kirinya.
O : Pasien mulai tampak tenang, tetapi. Tanda-tanda vital:
Nadi= 80 x/m, Temp=360C, dan Resp=20 x/m.
TD = 110/70 mmHg.
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai