Anda di halaman 1dari 15

Pengertian Clavus (klavus) adalah istilah kedokteran, di masyarakat awam biasanya disebut mata ikan.

Clavus bukanlah tumor, bukan pula tanda awal kanker, melainkan penebalan dari kulit. Mata ikan adalah kelainan pada kaki berupa kulit yang menebal, tidak merata , tampak seperti kerucut terbalik dengan alasnya ada pada permukaan kulit. Kalau dipegang akan terasa keras, namun kalu dibawa berjalan akan terasa nyeri. Sumber lain mengatakan bahwa clavus ini adalah semacam tumor jinak yang biasanya tumbuh pada kulit permukaan kaki. Bentuk mata ikan itu sendiri biasanya bulat dan berwarna putih persisi seperti mata ikan beneran. Ada juga yang berpendapat clavus merupakan pertumbuhan semacam kapalan dimana hanya terlokasi hanya pada satu sisi dan menimbulkan rasa sakit tertekan yaitu pertumbuhan sel-sel tanduk yang tidak normal. Biasanya ditelapak kaki dan pertumbuhannya yang pesat menekan sel-sel sekitarnya termasuk jaringan dibawahnya ataupun sel-sel syaraf. Penyakit seperti ini tidak bisa dibiarkan, disamping mengganggu aktivitas kita, juga akan terus membesar dan melebar. Sehingga menjadi benjolan semacam tumor, bahayakan lambung secara langsung. Bersamaan saat nyeri terjadi akan meningkatkan keasaman dari lambung Berbagai profesi akrab dengan clavus misalnya pemain gitar di jari-jari yang menekan senar pada keher (neck) gitar, sepatu pada jari kaki, penjahit pada jari telunjul, dsb. Lokasi akan menentukan apakah ia akan basah atau kering. Ia akan kering bila terjadi di permukaan kulit dan basah bila terjadi disela jari. Bila terjadi demikian jangan menutup clavus dengan kapas karena tidak menyerap air. Mata ikan biasa berubah menjadi borok terinfeksi.

B. Penyebab

Ada beberapa pendapat yang menyebutkan penyebab timbulnya mata ikan. Pendapat pertama yaitu mata ikan timbul disebabkan oleh virus yang kemudian masuk diantara kulit dan daging kemudian merusak jaringan bawah kulit, sehingga makin lama, makin mengeras, dan membesar. Pendapat kedua adalah Mata ikan tidak disebabkan oleh kuman, tapi disebabkan oleh gesekan atau tekanan dalam waktu yang lama, sehingga terjadi penebalan kulit. Penyebab terjadinya penebalan dari kulit ini adalah tekanan dan gesekan terus-menerus pada bagian kaki yang terkena. Misalnya, karena pemakaian sepatu yang terlalu sempit atau lama. Oleh karena tekanan terbesar pada telapak kaki, maka biasanya clavus timbul pada telapak kaki.

C. Tanda dan Gejala Walaupun merupakan penyakit yang banyak terjadi,munculnya clavus kadang-kadang juga dapat berhubungan dengan penyakit lain. Clavus dapat merupakan adanya gangguan saraf tepi akibat kencing manis, atau pada penderita arthritis rematoid (salah satu jenis rematik) menjadi tanda sudah ada perubahan sendi tulang-tulang kaki. Jika clavus terjadi pada orang diabetes yang sudah mengalami gangguan saraf tepi kaki, biasanya tidak terasa nyeri. Tetapi hal ini malah dapat berbahaya, karena dapat mmeluputkan perhatian akan adanya luka/ borok yang dapat berakibat serius pada penderita diabetes mellitus.

D. Pengobatan dan Perawatan Bila tidak mengganggu biarkan saja, bila mengganggu pengobatannya adalah operasi. Hanya clavus akan tumbuh kembali bila faktor tekanannya tidak dihilangkan.

Sebenarnya pengangkatan clavus dengan operasi kecil merupakan cara cepat untuk menghilangkan nyeri yaitu dengan mengeluarkan inti mata ikan atau eksisi total.Tapi jika ingin mencoba cara tanpa operasi, mungkin dapat dicoba dengan mengoleskan salep keratolik pada mata ikan, memberikan obat-obat oles yang dapat menipiskan lapisan kulit yeng menebal yaitu yang mengandung urea, asam glikolat/malat/salisilat.Untuk mengurangi nyeri, sementara dapat ditempelkan plester tebal pada clavus. Harus memperhatikan sepatu atau sandal yang dipakai selama ini. Apakah sudah nyaman atau terlalu sempit. Jika perlu , gantilah alas kaki selama ini. Yang penting, hindari hak tinggi. Jika clavus berulang kembali dan anda juga menderita rematik, mungkin perlu dirontgen untuk melihat kondisi tulang-tulang kaki dan sendi-sendinya, karena dikhawatirkan sudah terjadi perubahan pada tulang dan sendi. Bila hal ini terjadi ada baiknya konsultasi juga dengan dokter spesialis penyakit dalam, konsultan rematologi. (Djoerban. Z,2008) Selain dioperasi clavus dapat diobati dengan cara berikut : 1. Saat ini ada alat yang dapat menghilangkan kutil dengan cepat, yaitu dengan menggunakan electric cauter. Electric cauter adalah sejenis alat yang cara kerjanya membakar kulit secara electir dan dengan menggunakan metode tertentu sehingga kutil akan terbakar dan lepas dengan sendirinya sampai keakar-akarnya. Dengan pengobatan ini kutil dapat langsung dihilangkan tanpa mengeluarkan darah. Pengobatan ini bisa di dapatkan dari dokter spesialis kulit dan kelamin (Sp.KK). Disana anda dapat bebas berkonsultasi tentang permasahannya dan tentu saja dokter spesialis itu akan memberikan pengobatan yang terbaik buat kamu. Jadi jangan ragu, untuk pergi ke dokter, semakin awal dalam mengobati penyakit itu semakin baik.

2. Obat kutil dan mata ikan, yaitu dengan menggunakan salep herbal. Salep dioleskan pada pagi dan malam hari , ditutup kapas, diplester dan dibiarkan meresap. 3. Pengobatan tradisional Pengobatan tradisional kutil daun dewa juga dipercaya dapat menyembuhkan kutil. Daun dewa (Gynura divaricata, gynura segetum (lour) Meer, atau gynura pseudochina) cukup lama dikenal sebagai tanaman anti kanker. Dibeberapa daerah daun dewa dikenal dengan nama beluntas cina, atau samsit. Menurut penelitian dari Fakultas Farmasi UGM dan Badan Tenaga Nuklir Nasional ( BATAN), secara laboratoris ekstak etanol daun dewa mampu menghambat pertumbuhan tumor paru pada mencit (tikus putih kecil). Ekstark ini juga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker. Pada beberapa tulisannya menngenai tumbuhan berkhasiat obat Indonesia Prof HM Hembing Wijayakusuma menyampaikan bahwa daun dewa memiliki banyak khasiat. Manfaat itu banyak berasal dari daun dan umbinya. Daunnya berkhasiat untuk mengobati luka terpukul, melancarkan sirkulasi darah, menghentikan perdarahan, pembengkakan payudara,

melancarkan haid, dan lain-lain. Sementara umbinya berkhasiat untuk mengatasi bekuan darah, pembengkakan, perdarahan, tulang patah, dan lain-lain. Daun dewa tergolong tumbuhan semak yang subur pada ketinnggian 0-100 meter diatas permukaan laut. Tinggi tumbuhan ini bisa mencapai 50 cm. Daunnya tunggal bertangkai pendek berbentuk bundar telur berujung lancip. Kedua permukaan daunnya berambut dengan warna putih. Warna permukaan daun dibagian atas hijau tua, sedangkan dibawahnya berwarna hijau muda. Bunganya terletak dibagian ujung batang, berwarna kuning berbentuk bonggol.

Efek farmakologis daun dewa adalah anti kuagolan (koagulan=zat yang mempermudah dan mempercepat pembekuan darah), mencairkan bekuan darah, stimulasi sirkulasi,

menghentikan perdarahan, menghilangkan panas, dan membersihkan racun. Daun dewa mengandung zat saponin, minyak atsiri, flavonoid, dan tenin. Efek farmakologis didapatkan dari seluruh tanaman.

E. Pencegahan Pencegahan dapat dilakukan dengan sebisa mungkin menghindari kaki dari tekanan yang terus-menerus. Sebaiknya pilih alas kaki yang baik, waktu yang tepat untuk memilih alas kaki adalah siang hari, karena saat itu kaki berada pada bentuk aslinya. Memakai alas kaki (sepatu) yang cukup (tidak terlalu sempit) pastikan kaki nyaman memakainya, selal ganti secara rutin kaos kaki, selalu jaga kebersihan kaki kalau perlu secara rutin dilakukan perawatan yang lebih intensif lagi. Jangan dibiasakan berjalan tanpa alas kaki meskipun itu didalam rumah, karena bisa beresiko kemasukan benda asing.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, B. Clavus. http://www.suaradokter.com/2009/01/clavus/. Akses tanggal 28 Desember 2009. NN. Kesehatan Kito (Kaki kapalan). http://m.sripoku.com/view/13329/kesehatan-kito-kakikapalan. Akses tanggal 28 Desember 2009. Uwinarno. Sakit mata ikan dan obatnya. http://uwinarno.wordpress.com/2008/10/29/sakitmata-ikan-dan-obatnya/. Akses tanggal 28 Desember 2009. Yasta. All about mata ikan (clavus). http://yuni23.blogspot.com/2008/07/all- about-mataikan-clavus.html. Akses tanggal 28 Desember 2009.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn. M.R DENGAN PRE. OP CLAVUS DI POLIKLINIK BEDAH RSUD. RATU ZALECHA MARTAPURA

I. PENKAJIAN A. Identitas klien Nama : Tn. F.A Umur : 17 tahun Jenis Kelamin : laki-laki Pendidikan : SLTA Pekerjaan : Alamat : martapura Agama : Islam Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia Tgl. Kunjungan : 18 Januari 2010 Diagnosa Medis : Clavus No Register :194691

B. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn.R Umur : 45 tahun Alamat : Martapura Jenis kelamin : Laki-laki Pendidikan : SLTA Pekerjaan : Swasta Agama : Islam

II. RIWAYAT PENYAKIT A. KELUHAN UTAMA Nyeri di tengah telapak kaki kiri.

B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien berkunjung ke poli bedah RSUD Ratu Zalecha Martapura pada tanggal 18 Januari 2010, pasien datang ditemani ayahnya, untuk mengetahui keadaan penyakit yang di deritanya yaitu adanya sebuah benjolan berbentuk seperti mata ikan. Oleh dokter spesialis bedah yang ada diruangan poliklinik bedah, pasien di diagnosa mengalami penyakit clavus, dan direncanakan untuk di operasi pada kunjunngan selanjutnya. C. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami sakit seperti sekarang ini. Biasanya pasien hanya sakit batuk pilek, kemudian dibawa berobat ke Puskesmas atau praktek tenaga kesehatan. D. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Pasien mengatakan sebelumnya tidak ada keluarganya yang menderita penyakit clavus, tetapi tidak pernah ada keluarga yang menderita sakit menular ataupun keturunan seperti TB paru dan DM.

III. PEMERIKSAAN FISIK A. KEADAAN UMUM Tanggal Pengkajian 18 Januari 2010. 1. Kesadaran pasien compos mentis. 2. Tanda-tanda vital TD : 100/70 mmHg Respirasi : 24 x/m Nadi : 84 x//m Suhu : 360C.

B. DATA FOKUS 1. Inspeksi : Terdapat benjolan / penebalan kulit yang menyerupai mata ikan pada telapak kaki sebelah kiri. Bentuknya seperti koin dengan diameter 1 cm.

2. Palpasi : Kulit telapak kaki kiri pada daerah penebalan teraba kasar. 3. Perkusi : Tidak dilakukan. 4. Auskultasi : Tidak dilakukan. C. PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak dilakukan. D. PENGOBATAN 1. Paracetamol 500 mg 3x1. E. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH 1. DS : Pasien mengeluh nyeri pada telapak kaki kiri. DO : Terdapat penebalan kulit pada telapak kaki yang menyerupai mata ikan berbentuk seperti koin dengan diameter 1 cm. Kulit telapak kaki kiri pada daerah penebalan teraba kasar. Pasien tampak meringis Penebalan lapisan kulit Nyeri

IV. ASUHAN KEPERAWATAN NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN RASIONALISASI IMPLEMENTASI EVALUASI 1. Nyeri berhubungan dengan adanya penebalan lapisan kulit yang ditandai dengan : DS : Pasien mengeluh nyeri pada telapak kaki kiri. DO : Terdapat penebalan kulit pada telapak kaki yang menyerupai mata ikan berbentuk seperti koin dengan diameter 1 cm. Kulit telapak kaki kiri pada daerah penebalan teraba kasar. Pasien tampak meringis. Nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan dengan kriteria : Skala nyeri menurun Tanda-tanda vital dalam batas normal: Nadi : 80 x/m Temp : 36-37 Resp : 20-24 x/m TD : 110/70 mmHg.

1)Ukur tanda-tanda vital

2)Kaji skala nyeri (0-10)

3)Atur posisi sesuai kebutuhan pasien 4)Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik. 5)Berikan sentuhan terapeutik,lakukan distraksi dan relaksasi

6)Ciptakan lingkungan yang nyaman (tenang) 1)Dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan. 2)Berguna untuk menentukan intervensi selanjutnya 3)Mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi 4)Analgesik akan membantu untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien.

5)Membantu melepaskan ketegangan emosional dan otot,meningkatkan perasaan kontrol yang dapat meningkatkan koping

6)Kondisi lingkungan yang tidak mendukung/tidak nyaman akan meningkatkan persepsi nyeri klien/meningkatkan rangsangan nyeri 1)Mengukur tanda-tanda vital : Nadi, temp dan respirasi.

2)Mengkaji skala nyeri (0-10)

3)Mengatur posisi sesuai kebutuhan pasien

4)Memberitahu orang tua / pasien untuk meminum obat analgetik sesuai program 5)Memberikan sentuhan terapeutik,lakukan distraksi dan relaksasi

6)Menciptakan lingkungan yang nyaman (tenang S : Pasien mengeluh masih merasakan nyeri pada telapak kaki kirinya. O : Pasien mulai tampak tenang, tetapi. Tanda-tanda vital: Nadi= 80 x/m, Temp=360C, dan Resp=20 x/m. TD = 110/70 mmHg. A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai