Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

CA CERVIC

Disusun Oleh :
Ageng Eko Prasetyo
2015.04.001

PROGRAM STUDI PROFESI (NERS)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BANYUWANGI
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN


( S AP)
Judul

: Car Serviks

Hari/tanggal

: 26 September 2016

Tempat

: Rumah Tn.S

Lama

: 30 menit

Penyaji

: Mahasiswa STIKES BANYUWANGI

Audiens

: Keluarga Tn. S

wan penyuluhan pada Siswa-siswi SMPN 2 Kabat tentang bagaimana pencegahan


dan penanggulangan diare.
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan audience
dapat memahami tentang Ca Cerviks sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan mampu :
a. Menjelaskan pengertian Ca serviks dengan baik dan benar
b. Menyebutkan penyebab Ca serviks dengan benar
c. Menjelaskan tanda dan gejalanya
d. Menyebutkan faktor yang beresiko
e. Bagaimana terjadinya Ca serviks
f. Menjelaskan cara penanganan ca serviks
B. POKOK BAHASAN
1. Pengertian Ca serviks
2. Penyebab Ca serviks
3. Tanda dan gejalanya
4. Faktor yang beresiko
5. Terjadinya Ca serviks
6. Penanganan Ca serviks

C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. ALAT BANTU
Leaflet
E. KEGIATAN PENYULUHAN
No
1

Tahap

Waktu

Kegiatan Penyuluhan

Pembukaan 5 menit Salam, perkenalan


Memperkenalkan diri
Menjelaskan
maksud
dan
tujuan
Menjelaskan topik bahasan

Isi
20 menit Menjelaskan tentang pengertian Ca serviks
Menyebutkan penyebab serta
tanda dan gejala Ca serviks
Menjelaskan
faktor
yang
beresiko terkena Ca serviks
Menyebutkan kapan terjadinya
Ca serviks
Menjelaskan penanganan Ca
serviks
Tanya jawab
Menjelaskan jawaban

Penutup

Kegiatan Audien

Mejawab salam
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan

Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Bertanya/
menjawab
Memperhatikan dan
mendengarkan

10 menit Mereview kembali materi yang Menjawab


telah diberikan
Memberikan kesimpulan
Mendengarkan
Memberikan saran
Mendengarkan
Ucapan terima kasih
Memperhatikan
Memberikan salam
Menjawab salam

F. EVALUASI
a. Jelaskan pengertian Ca serviks dengan baik dan benar ?
b. Sebutkan penyebab Ca serviks dengan benar ?
c. Jelaskan tanda dan gejalanya ?
d. Sebutkan faktor yang beresiko ?
e. Bagaimana terjadinya Ca serviks ?
f. Jelaskan cara penanganan ca serviks ?
G. LAMPIRAN
1. Materi
2. Leaflet

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Ca Serviks
Adalah kanker yang menyerang bagian serviks (mulut rahim). Kanker atau
karsinoma sendiri merupakan istilah medis yang biasanya digunakan untuk
menyebut suatu massa/tumor/ benjolan yang memiliki sifat ganas. Massa/tumor
ini merupakan penyakit pertumbuhan sel dalam tubuh dimana bentuknya, sifat
dan juga kinetikanya berbeda dengan sel normal tubuh lainnya. Pertumbuhan sel
kanker umumnya sangat liar, terlepas dari kendali pertumbuhan sel normal.
B. Penyebab Ca serviks
Secara umum penyebab kanker dapat dibedakan menjadi 3 golongan yakni,
1. Kelainan kongenial atau genetika (karena kerusakan gen dalam tubuh)
2. Karsinogen (zat atau bahan yang dapat menimbulkan kanker)
Karsinogen dibedakan menjadi 2 jenis, Kimiawi (karsinogen alami :
a. organic : aflatoksin yang terdapat pada biji kacang yg ditumbuhi jamur
aspergillus bisa menyebabkan kanker hati, nitrosamine dalam makanan
dan minuman,
b. inorganic : abses, cadmium, plumbum).
c. Buatan manusia : bahan industri seperti cat, petrokimia, karet, obat-obatan
seperti arsen, chlornaphazine.
Selain itu asam rokok juga dapat menyebabkan kanker karena didalamnya
terdapat banyak karsinogen seperti polycyclic aromatichydrocarbon dan
aromatic amine. Hormon juga dapat menimbulkan kanker pada beberapa
organ yang pertumbuhanya dipengaruh oleh hormone seperti payudara,
uterus (rahim) dan prostat.
3. Lingkungan hidup
-

Pekerjaan : laborat radiology, tambang speperti batubara, minyak tanah

Tempat tinggal : udara yang banyak mengandung radium, arsen, nikel

Gaya hidup : diet makanan, minuman keras, merokok, seringnya terpapar


sinar matahari, dll.

Penyebab dari Ca Serviks diduga terkait dengan adanya virus HPV (human
papilomma virus) terutama varian 16 dan 18 dan infeksi dari virus herpes
simpleks varian 2.

C. Tanda dan Gejalanya


1. Kontak bleeding yakni perdarahan pasca senggama. Hal ini biasanya
merupakan tanda umum yang sering dijumpai. Perdarahan yang terjadi
dikarenakan kerapuhan dari jaringan serviks. Saat coitus, umumnya akan
terjadi gesekan pada dinding serviks. Karena jaringan yang kaya pembuluh
darah tersebut sangat rapuh, maka perdarahan mudah terjadi.
2. Keputihan juga merupakan gejala yang sering ditemukan. Keputihan ini lama
kelamaan akan berbau busuk oleh kaena adanya proses infeksi dan nekrosis
(kematian) jaringan akibat kanker tersebut.
3. Rasa nyeri yang hebat divagina dan sekitarnya atau pada perut bagian bawah.
4. Anemia (karena perarahan hebat pada vagina)]
5. Gejala yang timbul akibat adanya metastasis/penyebaran ke organ-organ
lainnya misalnya,
-

paru : batuk lama, efusi pleura, pneumonitis

hati : ikterus (warna kuning pada tubuh), hepatomegali (pembesaran hati),


acites (cairan pada rongga perut)

otak : koma, kehilangan penglihatan.

tulang : nyeri tulang, paah tulang

D. Faktor Yang Berisiko


Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan seorang wanita memiliki
risiko (predesposisi) lebih tinggi dibandingkan wanita lainnya untuk terkena
kanker rahim. Adapun faktor tersebut yakni,
a. Gadis yang melakukan coitus/jima pertama (coitarche) saat usianya kurang
dari 17 tahun.
b. Wanita dengan riwayat paritas (persalinan) yang tinggi/banyak (umumnya
lebih dari 5 kali melahirkan) apalagi dengan jarak persalinan yang terlampau
dekat (kurang dari 2 tahun)
c. Wanita yang sering berganti-ganti pasangan seksual (promiskuitas)
d. Hygine seksual yang jelek (tidak menjaga kebersihan alat genital)
e. Wanita yang mengalami infeksi virus Humman Papiloma Virus
f. Wanita yang merokok.

E. Kiat Mencegah Kanker Serviks


Banyak cara, misalnya, tak terlalu sering mencuci vagina dengan antiseptik,
apalagi tanpa indikasi dan saran dokter. Jangan pula menaburkan talk di vagina.
Bisa juga dengan diet rendah lemak. Waduh! Kengerianlah yang langsung
terbayang begitu mendengar kata kanker rahim. Kita tahu penyakit ganas ini
menduduki peringkat atas sebagai pembawa kematian. Tapi, tak perlu khawatir
bila sejak awal kita sudah melakukan pencegahan. Karena justru, menurut dr.
Nasdaldy, SpOG, , pencegahan menjadi bagian terpenting dari risiko kanker.
"Caranya dengan mencegah terpaparnya substansi yang menyebabkan risiko
terjadinya kanker tersebut," tandasnya. Yang terjadi di sini justru sebaliknya,
masih banyak wanita yang enggan memeriksakan diri ke dokter kandungan,
kendati sudah memiliki berbagai keluhan. Padahal, jika dibiarkan kanker akan
semakin mengganas! Jadi, yuk, kita ikuti sejumlah kiat mencegah kanker rahim
yan g dipaparkan ahli kebidanan dan kandungan dari RS Kanker Darmais, Jakarta
ini.
1. Jauhi Rokok
Ini peringatan paling penting buat wanita perokok. Kecuali mengakibatkan
penyakit pada paru-paru dan jantung, kandungan nikotin dalam rokok pun
bisa mengakibatkan kanker serviks (leher rahim), lho. "Nikotin, kan,
mempermudah semua selaput lendir sel-sel tubuh bereaksi atau menjadi
terangsang, baik pada mukosa tenggorokan, paru-paru, juga serviks."
Sayangnya tak diketahui pasti seberapa banyak jumlah nikotin dikonsumsi
yang bisa menyebabkan kanker serviks. Tapi, mengapa harus ambil risiko,
lebih baik tinggalkan segera rokok jika kita ingin terbebas dari kanker.
2. Hindari Pemakaian Obat Pencucian Vagina yang Terlalu Sering
Sering, kan, kita melakukan pencucian vagina dengan obat-obatan antiseptik
tertentu. Alasannya beragam, entah untuk "kosmetik" atau kesehatan. Padahal,
kebiasaan mencuci vagina bisa menimbulkan kanker serviks, baik obat cuci
vagina

antiseptik

maupun

deodoran.

"Douching

atau

cuci

vagina

menyebabkan iritasi di serviks. Nah, iritasi berlebihan dan terlalu sering akan
merangsang terjadinya perubahan sel, yang akhirnya jadi kanker." Jadi,
sebaiknya pencucian vagina dengan bahan-bahan kimia tak dilakukan secara
rutin. "Kecuali bila ada indikasi, misalnya, infeksi yang memang memerlukan
pencucian dengan zat-zat kimia. Itu pun seharusnya atas saran dokter."

Artinya, kita jangan sembarangan membeli obat-obatan pencuci vagina.


"Terlebih lagi, pembersih tersebut umumnya akan membunuh kuman-kuman.
Termasuk kuman Basillus doderlain di vagina yang memproduksi asam laktat
untuk mempertahankan pH vagina." Kita tahu, bila pH enggak seimbang lagi
di vagina, maka kuman lain, seperti jamur dan bakteri, bisa punya kesempatan
hidup di tempat tersebut. Ini, kan, malah bisa menimbulkan penyakit-penyakit
lain.
3. Diet Rendah Lemak
Penting diketahui, timbulnya kanker pun berkaitan erat dengan pola makan
seseorang. Wanita yang banyak mengkonsumsi lemak akan jauh lebih berisiko
terkena kanker endometrium (badan rahim). "Sebab lemak memproduksi
hormon estrogen. Sementara endometrium yang sering terpapar hormon
estrogen mudah berubah sifat menjadi kanker." Jadi, terang Nasdaldy, untuk
mencegah timbulnya kanker endometrium, sebaiknya hindari mengkonsumsi
makanan berlemak tinggi. "Makanlah makanan yang sehat dan segar. Jangan
lupa untuk menjaga berat badan ideal agar tak terlalu gemuk." Tak heran, bila
penderita kanker endometrium banyak terdapat di kota-kota besar negara
maju. Sebab, umumnya mereka menganut pola makan tinggi lemak.
4. Kekurangan Vitamin C
Pola hidup mengkonsumsi makanan tinggi lemak pun akan membuat orang
tersebut melupakan zat-zat gizi lain, seperti beta karoten, vitamin C, dan asam
folat. Padahal, kekurangan ketiga zat gizi ini bisa menyebabkan timbul kanker
serviks. "Beta karoten, vi! tamin C, dan asam folat dapat memperbaiki atau
memperkuat mukosa diserviks. Nah, jika kekurangan zat-zat gizi tersebut
akan mempermudah rangsangan sel-sel mukosa tadi menjadi kanker."
Beta karoten banyak terdapat dalam wortel, vitamin C terdapat dalam buahbuahan berwarna oranye, sedangkan asam folat terdapat dalam makanan hasil
laut.
5. Hindari Hubungan Seks Terlalu Dini
Hubungan seks idealnya dilakukan setelah seorang wanita benar-benar
matang. Ukuran kematangan bukan hanya dilihat dari ia sudah menstruasi
atau belum, lo. Tapi juga bergantung pada kematangan sel-sel mukosa; yang
terdapat diselaput kulit bagian dalam rongga tubuh. Umumnya sel-sel mukosa

baru matang setelah wanita tersebut berusia 20 tahun ke atas. Jadi, seorang
wanita yang menjalin hubungan seks pada usia remaja; paling rawan bila
dilakukan di bawah usia 16 tahun. Hal ini berkaitan dengan kematangan selsel mukosa pada serviks si wanita. "Pada usia muda, sel-sel mukosa pada
serviks belum matang. Artinya, masih rentan terhadap rangsangan sehingga
tak siap menerima rangsangan dari luar.
Termasuk zat-zat kimia yang dibawa sperma." Lain hal bila hubungan seks
dilakukan kala usia sudah di atas 20 tahun, dimana sel-sel mukosa tak lagi
terlalu rentan terhadap perubahan. Nah, karena masih rentan, sel-sel mukosa
bisa berubah sifat menjadi kanker. "Sifat sel, kan, selalu berubah setiap saat;
mati dan tumbuh lagi. Karena ada rangsangan, bisa saja sel yang tumbuh lebih
banyak dari sel yang mati, sehingga perubahannya tak seimbang lagi.
Kelebihan sel ini akhirnya bisa berubah sifat menjadi sel kanker."
6. Hindari Berganti-Ganti Pasangan
Bisa juga kanker serviks muncul pada wanita yang berganti-ganti pasangan
seks. "Bila berhubungan seks hanya dengan pasangannya, dan pasangannya
pun tak melakukan hubungan seks dengan orang lain, maka tidak akan
mengakibatkan kanker serviks." Bila berganti-ganti pasangan, hal ini terkait
dengan kemungkinan tertularnya penyakit kelamin, salah satunya Human
Papilloma Virus (HPV). "Virus ini akan mengubah sel-sel di permukaan
mukosa hingga membelah menjadi lebih banyak. Nah, bila terlalu banyak dan
tidak sesuai dengan kebutuhan, tentu akan menjadi kanker."
7. Pemeriksaan Rutin Papsmear
Memang Pap smear test adalah suatu test yang aman dan murah dan telah
dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang
terjadi pada sel-sel leher rahim. Test ini ditemukan pertama kali oleh Dr.
George Papanicolou, sehingga dinamakan Pap smear test. Pap smear test
adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan
kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan
yang terjadi dari sel tersebut. Perubahan sel-sel leher rahim yang terdeteksi
secara dini akan memungkinkan beberapa tindakan pengobatan diambil
sebelum

sel-sel

tersebut

dapat

berkembang

menjadi

sel

kanker.

Test ini hanya memerlukan waktu beberapa menit saja. Dalam keadaan
berbaring terlentang, sebuah alat yang dinamakan spekulum akan dimasukan

kedalam liang senggama. Alat ini berfungsi untuk membuka dan menahan
dinding vagina supaya tetap terbuka, sehingga memungkinkan pandangan
yang bebas dan leher rahim terlihat dengan jelas. Sel-sel leher rahim
kemudian diambil dengan cara mengusap leher rahim dengan sebuah alat
yang dinamakan spatula, suatu alat yang menyerupai tangkai pada es krim,
dan usapan tersebut dioleskan pada obyek-glass, dan kemudian dikirim ke
laboratorium patologi untuk pemeriksaan yang lebih teliti.

Anda mungkin juga menyukai