PENDAHULUAN
1
peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Penetapan upaya kesehatan
pengembangan pilihan puskesmas ini dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota.
Upaya kesehatan tesebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan
untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Pengelolaan puskesmas biasanya
berada di bawah Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian program pengembangan puskesmas.
2. Untuk mengetahui upaya kesehatan indera dalam program pengembangan
puskesmas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
secara khusus meliputi skrining mata, penanggulangan kebutaan katarak, glaucoma
dan lain-lain.
Tenaga professional mencakup tenaga profesional umum dan khusus. Tenaga
profesional umum yaitu dokter dan perawat, dokter gigi, analis (tenaga
Laboratorium), asisten apoteker, dan sebagainya. Tenaga profesional khusus yaitu
tenaga kesehatan dengan pendidikan khusus atau tambahan di bidang kesehatan mata,
seperti perawat mahir mata. Selain itu terdapat pula tenaga non professional yaitu
kader/ tenaga relawan seperti pemuka masyarakat, dokter kecil, dan sebagainya.
Peran serta masyarakat adalah peran serta aktif masyarakat baik sebagai
pemberi maupun penerima pelayanan dengan memobilisasi sumber daya yang
tersedia dalam pemecahan masalah kesehata mata masyarakat setempat melalui
perencanaan, pelaksanaan, penilaian, pembinaan, dan pengembangan UKM/PK
setempat. Kebutaan adalah pengelihatan kedua mata dengan koreksi maksimal kurang
dari 5 % pengelihatan normal.
Ruanlingkup pelayanan kesehatan mata di Puskesmas dibatasi pada pelayanan
kesehatan mata dasar, yang bisa dilaksanakan di Puskesmas dengan merujuk kasus-
kasus yang tidak bisa ditangani ke Rumah Sakit. Kegiatan yang dilakukan.
4
c. Pemeriksaan lapang pandangan dengan metode konfrontasi atau kampus
sederhana.
d. Mengukur tekanan bola mata dengan tonometer schiotz.
e. Memeriksa dan menentukan ada tidaknya kelainan penglihatan warna
dengan tes Ishihara-Kanehara.
f. Melakukan tindakan bedah kecil (kalazion dan hordoelum).
g. Memeriksa dan menangani penyakit mata luar.
h. Melakukan pertolongan pertama pada kedaruratan mata
4. Operasi katarak oleh tim ahli (Dokter Spesialis Mata dan perawat terlatih
mata) bekerjasama dengan tim Puskesmas yang sudah mendapat pelatihan
teknis mata dapat dikembangkan di Puskesmas rawat inap.
5. Rujukan kasus penyakit mata ke Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM)
dan ke RSUD
5
a) Melakukan penyuluhan kesehatan mata termasuk pemasaran sosial di
dalam maupun di luar gedung, baik individu maupun kelompok.
b) Melakukan rujukan ke Laboratorium untuk swab vagina bagi ibu hamil
dengan keluhan fluor albus atau untuk swab sekret mat pada bayi baru
lahir dengan conjungtivitis
c) Melakukan tindakan crede pada bayi baru lahir
d) Pemberian capsul vitamin A dosis tinggi pada Balita setiap 6 bulan
e) Melakukan skrining mata di masyarakat
f) Memberikan pengobatan
g) Melakukan pemeriksaan visus/refraksi dan mata luar
h) Melakukan pemeriksaan tekanan intraokular
i) Malkukan tes buta warna
j) Melakukan tes anel
k) Melakukan pemeriksaan funduskopi
l) Melakukan pemeriksaan lapang pandang
m) Melakukan pemeriksaan laboratorium pada kasus-kasus tertentu
n) Memberikan resep kaca mata
o) Melakukan operasi katarak
p) Mengobati glaukoma akut
q) Melakukan rujukan untuk kasus-kasus yang tidak bisa ditangani
r) Memotivasi masyarakat dalam UKM/PK
s) Melakukan pencatatan dan pelaporan
Sasaran Upaya Kesehatan Mata/Pencegahan Kebutaan diprioritaskan pada
masyarakat berpenghasilan rendah khususnya kelompok rawan tanpa mengabaikan
kelompok lainnya dengan menggunakan teknologi tepat guna yang disesuaikan
dengan kondisi dan kebutuhan di tingkat Puskesmas. Keterpaduan Upaya Kesehatan
Mata/Pencegahan Kebutaan Dasar dengan Kegiatan Pokok Puskesmas Lainnya.
6
Kegiatan Sasaran Tugas Perincian Kegiatan Tenaga Alat
Pokok
Bila ada
keluhan/kelainan
Rujukan ke
7
pengobatan bila ada
keluhan/kelainan
Rujuk ke pengobatan
bila ada
keluhan/kelainan
o Kelainan
mata luar
o Kelainan
bawaan
(katarak,
juling, dll)
Rujukan
Rujuk ke lab
Rujuk ke pengobatan
bila ada kelainan
8
Kelompok
Kelompok
Kapsul Vit. A
200.000 IU
Pembagian caps. vit. A
Preventif dosis tinggi tiap 6
bulan
o Gangguan
pengelihatan
9
Rujukan
Kader (Guru
UKS dokter
Case finding Bila ada keluhan kecil
dirujuk
Tindakan sederhana :
Insisi hordeolum,
tarsotomi,
ekstraksi, corpus
alienum
ekstraokuler,
pterigium Alat insisi
ekstirpasi
Corpus
Pertolongan alienum spoed
pertama gawat
mata Pantocain
Glaukoma akut
Trauma kimia,
tumpul, tajam
Merujuk kasus
yang tak dapat
diatasi ke RS atau
BKMM.
Formulir
Rujukan rujukan
10
8. P.H.N Keluarga Promotif Penyuluhan kesehatan Tenaga Idem 7
mata perawatan,
Instansi Preventif kader
Diagnostik 10
Individu Case finding penyakit utama mata Kesehatan
Pengobatan
Rujukan ke
pengobatan
Pemeriksaan :
o Kelainan
refraksi
o Kelainan mata
luar
o Defisiensi vit. A
Pengobatan
Rujuk ke Puskesmas
untuk mendapat
pengobatan
11
kelainan jiwa
Pengobatan mata
Rujukan Pengobatan
Puskesmas, saran
rujukan
12. Lab Individu Case finding Pemeriksaan Petugas lab Alat-alat lab
laboratorium pada
specimen yang
berkaitan dengan
kesehatan mata
Pengobatan pada
Pengobatan/rujukan kelainan/kecelakaan
akibat olah raga
Peningkatan fungsi
pengelihatan dikaitkan
dengan kesehatan
kerja
Pengobatan pada
kelainan mata akibat
kesehatan kerja
Pengobatan/rujukan Rujukan kasus-kasus
yang tidak dapat
diatasi
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan
kabupaten / kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan
disuatu wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama
menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh,
terpadu , dan berkesinambungan. Puskesmas melakukan kegiatan-kegiatan termasuk
upaya kesehatan masyarakat sebagai bentuk usaha pembangunan kesehatan.
3.2 Saran
Saran yang dapat dikemukakan adalah diharapkan agar pemerintah
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, agar tercapai derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Andilidya.2013.Makalah kdk-Puskesmas.
http://andilidya.blogspot.com/2013/03/makalah-kdk-puskesmas-smstr1.html diakses
tanggal 24 Maret 2015
Nailissovia.2013.Pengertian Puskesmas.
http://nailissovia.blogspot.com/2013/11/pengertian-puskesmas.html diakses tanggal
24 Maret 2015
http://www.slideshare.net/mobile/alunand350/program-pengembangan-puskesmas
14