BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
disertai jatuhnya banyak korban dan bila tidak ditangani dengan tepat akan
karena gejala alam dan akibat ulah manusia. Untuk mencegah terjadinya akibat dari
suatu cara penanganan yang jelas (efektif, efisien dan terstruktur) untuk mengatur segala
nasional ditetapkan BNPB, BPBD Propinsi dan BPBD dikabupaten kota. Unsur
terpadu dan pengaturan dalam sistem. Ditetapkan SPGDT-S dan SPGDT-B (sehari- hari
dan bencana) dalam Kepres dan ketentuan pemerintah lainnya. Disadari untuk peran
jajaran kesehatan mulai tingkat pusat hingga desa memerlukan kesiapsiagaan dan
sangat merugikan masyarakat. Untuk itu seluruh jajaran kesehatan perlu mengetahui
12
Universitas Sumatera Utara
13
tujuan dan langlah-langkah kegiatan kesehatan yang perlu ditempuh dalam upaya
sehat dan aman yang tercipta dari, oleh dan untuk masyarakat. Pemerintah dan teknokrat
dan berorientasi pada paradigma sehat. Untuk mencapai hal tsb. dicanangkan program
Safe Community oleh Depkes pada HKN 36 ( Hari Kesehatan Nasional ) di Makasar
adalah gerakan agar masyarakat merasa sehat, aman dan sejahtera dimanapun mereka
berada yang melibatkan peran aktif himpunan profesi maupun masyarakat. Gerakan ini
Mempunyai dua aspek, care dan cure, Care adalah adanya kerja-sama lintas
sektoral terutama jajaran non kesehatan untuk menata perilaku dan lingkungan di
kesejahteraan. Cure adalah peran utama sektor kesehatan dibantu sektor lain terkait
masyarakat melakukan pertolongan pertama yang cepat dan tepat pra RS merupakan
awal kegiatan penanganan dari tempat kejadian dan dalam perjalanan ke RS untuk
mengubah perilaku mulai dari kelompok keluarga, kelompok masyarakat dan lebih
kese
kesehatan (RS, Puskesmas, ambulans dll) yang tergabung dalam satu kesatuan
1. Fasilitas yang disediakan harus dapat menjamin efektifitas bagi pelayanan kepada
2. Sarana dan prasarana, peralatan dan obat yang disiapkan sesuai dengan standard
2. Ditetapkan kebijakan pelayanan kasus gadar pra RS, RS dan rujukannya termasuk
3. Ditetapkan adanya PSC ditiap daerah dan memperhatikan hal-hal yang berkaitan
Menurut Depkes tahun 2006 dalam buku pedoman PPGD menyatakan sistem
unit kerja (multi sektor) dan didukung berbagai kegiatan profesi (multi disiplin dan
multi profesi) untuk menyelenggarakan pelayanan terpadu bagi penderita gadar baik
dalam keadaan bencana maupun sehari-hari. pelayanan medis sistem ini terdiri 3
subsistem yaitu pelayanan pra RS, RS dan antar RS dan memiliki 8 komponen yaitu
(Wirjoatmodjo, 2002):
5. Komponen/Fase Rehabilitasi
8. Komponen Dana
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
16
terarah dan terpadu bagi setiap anggota masyarakat yang berada dalam keadaan gawat
darurat. Upaya pelayanan kesehatan pada penderita gawat darurat pada dasarnya
sehingga mampu mencegah kematian atau cacat yang mungkin terjadi (Depkes,
2006)..
Fase ini dapat dideteksi dimana sering terjadi kecelakaan seperti Kecelakaan
Lalu Lintas (KLL), derah bekerja di pabrik yang berbahaya, tempat olahraga/main anak
sekolah yang tidak memenuhi syarat, di daerah mana sering terjadi tindak criminal,
gedung umum mana rawan terjadi rubuh/konstruksi tidak sesuai dengan kondisi tanah,
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
17
Kalau kita dapat mendeteksi apa yang menyebabkan kecelakaan atau diaman
Dll
meliputi:
musibah adalah masyarakat yang dikenal dengan istilah orang awam. Oleh karena itu,
sangatlah bermanfaat sekali bila orang awam diberi dan dilatih pengetahuan dan
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
18
Ditinjau dari segi peranan dalam masyarakat orang awam dibagi 2 (dua)
golongan :
1. Golongan awam biasa antara lain seperti, guru, pelajar, ibu rumah tangga,
c). Satpam/hansip
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
19
adalah :
Transportasi)
AGD 118, Basic Trauma And Cardiac Life Support menguraikan bahwa tujuan
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
20
1. Sebelum diangkat
c. Ambulans
Ambulans gawat darurat harus mencapai tempat kejadian 6-8 menit supaya
dapat mencegah kematian karena sumbatan jalan napas, henti napas, henti jantung,
a. Komunikasi Kesehatan
bidang administratif.
b. Komunikasi Medis
bidang teknis-medis.
Universitas
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
21
memadai.
penderita gawat darurat mulai dari tempat kejadian sampai ke sarana kesehatan yang
(3) Menghubungi rumah sakit terdekat untuk mengetahui fasilitas yang tersedia
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
22
bencana
jam sehari, dilayani oleh tnaga medis yang trampil dan berpengalaman. Syarat alat
diperlukan), tenaga yang trampil dan komunikatif, dan konsulen medis yang menguasai
Sistem pelayanan medic pra Rumah Sakit dengan mendirikan PSC, BSB dan
dibawah Pemda. SDM berbagai unsur tsb. ditambah masyarakat yang bergiat dalam
Unit khusus untuk penanganan pra RS, khususnya kesehatan dalam bencana.
dokter), non medis (sanitarian, gizi, farmasi dll). Pembiayaan dari instansi yang ditunjuk
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
23
RS, non kesehatan. Koordinasi melalui pusat pelayanan yang disepakati bersama
- Komunikasi.
Terdiri dari jejaring informasi, koordinasi dan pelayanan gadar hingga seluruh
- Pembinaan
dokter, perawat, awam khusus. Penyuluhan bagi awam. Pelayanan pada bencana,
Melibatkan unit lintas sektor. Kegiatan akan efektif dan efisien bila dalam
Dilakukan dengan mobilisasi SDM, fasilitas dan sumber daya lain sebagai
- Simulasi
Diperlukan protap, juklak, juknis yang perlu diuji melalui simulasi apakah dapat
Universitas
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
24
Sistem Pelayanan Medik di RS perlu sarana, prasarana, BSB, UGD, HCU, ICU,
penunjang dll. Selain itu diperlukan Hospital Disaster Plan untuk akibat bencana dari
dalam dan luar RS, transport intra RS. Selain itu dibutuhkan kegiatan pelatihan,
permasalahan dalam pelayanan. Perlu juga dalam audit pelayanan dan hubungannya
tujuan.
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
25
Komunikasi
Orang Awam
Di Indonesia terdapat sekitar 982 Rumah Sakit dengan UGD nya dengan
daerah sebaiknya kerja sama antar rumah sakit dilakukan dengan “”Regionalisasi”,
seperti urban, Trauma Center Level I sebaiknya hanya satu dan biasanya adalah
• “Quality Assurance/Control
Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
26
Sedangkan untuk daerah rural maka yang berperan sebagai Level I dapat juga
“Trauma Center Level III atau IV dengan “Transfer Agreement” dengan “Trauma
penderita sebelum memperoleh penanganan yang memadai di rumah sakit. Oleh karena
itu Puskesmas dalam wilayah tertentu harus buka selama 24 jam dan mampu dalam
diagnostic.
Seperti : Hb, Ht, leukosit, urine dan gula darah. Tenaga yang harus dimiliki adalah :
1 dokter umum dan paramedis (2-3 orang paramedis yang sudah mendapatkan
gawat darurat. Oleh karena itu fasilitas rumah sakit, khususnya gawat darurat harus
Universitas
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
27
Unit gawat darurat merupakan salah satu unit di rumah sakit yang
memberikan pelayanan kepada penderita gawat darurat dan merupakan bagian dari
rangkaian upaya penanggulangan penderita gawat darurat yang perlu diorganisir. Tidak
semua rumah sakit harus mempunyai bagian gawat darurat yang lengkap dengan
tenaga memadai san peralatan canggih, karena dengan demikian akan terjadi
unit gawat darurat tidak selalu sesuai dengan kelas rumah sakit yang bersasngkutan.
Rumah sakit tertentu dapat mengembangkan unit gawat darurat dengan kategorisasi
yang lebih tinggi atau lebih rendah dari kelas rumah sakit tersebut.
ICU adalah ruang rawat rumah sakit dengan staf dan perlengkapan khusus
ditujukan untuk mengelola pasien dengan penyakit, trauma atau komplikasi yang
mengancam jiwa.
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
28
dilakukan rehabilitasi secara mental maupun fisik sehingga mereka dapat kemabli
(Sudrajat, 2006):
sehari-hari
Bencana Nasional
Bencana Huru-hara/Perang
Maka semua RS harus mempunyai “disaster plan” sesuai dengan keadaan di atas.
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
29
Untuk daerah “Rural” tau diluar pulau maka sebaiknya didatangkan bantuan dari
- Pengganti Puskesmas
Masalah yang dapat dihadapi di tempat bencana tergantung pada kapan kita
tiba.
Sistem SPGDT Pra Rumah Sakit ( Pre Hospital Emergency Medical Servise)
tempat penanganan yang definitf. Konsep AGD 118 adalah mendekatkan sarana GD ke
UGD Rumah Sakit, mengenai keadaan GD, resusitasi dan stabilitasi penderita,
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
30
Dalam SPGDT pada fase pra rumash sakit ini juga termasuk pendiidkan,
pelatihan dan pemberian sertifikat bagi personil yang terlibat dalam sistem.
1. Akses
2. Komunikasi
a. Ekstrikasi
b. Resusitasi
c. Stabilitasi
5. Pembentukan triase dan RS lapangan bila terjadi “Mass Casualties:, bencana atau
peperangan
6. Pengaturan Personil
Universitas
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
31
2.3.1 Tujuan
Tujuan suatu unit gawat darurat (UGD) harus mampu memberikan pelayanan
dengan kualitas tinggi pada masyarakat dengan problem medis akut. Interpretasi nya
b. Melakukan rujukan
Kriteria :
gawat darurat.
baik.
Universitas
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
32
1. Akses
bersama, baik untuk sehari-hari maupun bila terjadi bencana karena itu akses ketiga
nomor ini harus ditempatkan di dalam suatu ruangan. Adapun tempatnya dapat dipilih
di suatu RS, Polda/Polres, Pemda, dll. Sedangkan untuk daerah rurai di Puskesmas,
Polsek dll.
2. Komunikasi
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
33
“Outside Command:”
“Onsite Command”
1. Awam/Awam Khusus
sebagai awam (guru sekolah, orang tua, supir sekretaris dll) atau awam khusus (petugas
Mengkontrol pendarahan
Transportasi
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
34
dengan pemasangan jalur intravena, pemasangan PASG pada frkatur pelvis, pembalut
Penggunaan obat-obatan sesuai dengan protocol tetap. Stabilisasi penderita sampai siap
4. Transportasi
- Tradisional
- Modern
bergerak).
Kendaraan laut/air
- Tradisional
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
35
- Modern
Kendaraan udara
- “Fixed Wing”
lapangan dan triase lapangan pada keadaan korban masal atau bencana.
“Airway” dan :Breathing” box, tabung oksigen kecil, bidai pneumatic atau
vakum, :Neck Collar”, peralatan bedah minor, kotak obat-obatan dan infuse,
persyaratan :
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
36
operasionla yang dibuat oleh lembaga AGD 118. Dalam keadaan tertentu
Ambulan juga berfungsi sebagi alat transfer antar-RS, biasanya dari fasilitas
Sistem rujukan/transfer ini dipandu oleh protocol yang berlaku. Dibutuhkan satu
buah ambulan siap jalan untuk setiap 50.000 penduduk, sehingga dapat memenuhi
Dalam keadaan luar biasa atau gawat maka jumlah ini sebaiknya ditambah
5. Personil
Dokter
Universitas
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
37
Perawat
Paramedik
a. Paramedik
(ALS), baik dalam bentuk PHTLS maupun PHCLS, namun non-invasif. Paramedik
bekerja sama secara “shift”, 40-50 jam/minggu. Untuk “Alarm Center” (Pusat
Di luar kota ratio personil dan waktu tanggap, mungkin berbeda tergantung
dari kepadatan penduduk, sarana dan prasaran serta jarak. Telaj menjadi
II dan III. Dokter/ahli bedah terlibat dalam kegiatan pra rumah sakit sebagi
Universitas
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
38
“Medico Legal” dan sebagai tenaga tambahan/pimpinan dalam keadaan luar biasa
(Bencana).
b. Tenaga Administrasi
administrasi.
c. Tenaga Lain-lain
pemeliharaan adalah untuk sarana non medic dan medic serta juga untuk melayani
6. Organisasi
Biasanya diperlukan waktu lebih dari 30 menit pada fase pra RS sebelum tiba di
UGD untuk tindakan pertolongan selanjutnya. Karena itu dibuthkan organisasi yang
baik di semua tingkat. Organsasi harus menjamin kesiapan pelayanan 24 jam per
hari secra terus-menerus. Penilaian orgasnisasi yang baik dilihat dari waktu tanggap
yang baik. AGD 118 di beberapa daerah mempunyai orgasnisasi yang bervariasi
misalnya :
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
39
dasarnya berfungsi pada kejadian-kejadian luar biasa terutama pada keadaan siaga
Jajaran kelembagaan AGD 118 ialah kepolisian dan pemadam kebakaran pada
SPGDT untuk akses dan komuniaksi, serta berada pada suatu ruangan operasional
Dalam kelembagaan AGD 118 disusun organisasi struktural yang terdiri atas :
- Administrasi
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
40
Mendidik awam/awam khusus dalam bidang P3K dan cara meminta tolong.
- Kesulitan-kesulitan
- Kesalahan-kesalahan
- Kegagalan-kegagalan
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
41
Tanggap darurat adalah upaya yang di lakukan segera pada saat kejadian
1. Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, kerugian, dan
sumber daya;
1. Korban massal. Korban relatif banyak akibat penyebab yang sama dan perlu
pertolongan segera dengan kebutuhan sarana, fasilitas dan tenaga yang lebih dari
pada pola kehidupan normal atau ekosistem, hingga diperlukan tindakan darurat
Universitas
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
42
dan luar biasa untuk menolong dan menyelamatkan korban dan lingkungannya.
3. Bencana kompleks. Bencana disertai permusuhan yang luas, disertai ancaman kea
manan serta arus pengungsian luas. Korban banyak, kerusakan infra struktur,
1. Fase Impact / bencana. Korban jiwa, kerusakan sarana-prasarana, infra struktur, tata-
terapi definitif.
3. Recovery. Pemulihan.
4. Development. Pembangunan.
5. Prevention. Pencegahan.
a. Do no further harm.
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
43
b. Safety diri saat respons kelokasi. Alat pengaman, rotator selalu hidup, sirine
hanya saat mengambil korban, persiapan pada kendaraan, parkir 15 m dari lokasi
c. Safety diri ditempat kejadian. Minimal berdua. Koordinasi dengan fihak terkait,
- Protokol Safety
tim, jaring kerjasama dengan keamanan, hanya masuk daerah yang dinyatakan
penyela matan diri yang hanya diketahui tim, logistik cukup, kriteria kapan harus
lari.
pengumpulan informasi cepat dan analisis besaran masalah sebagai dasar mengambil
keputusan akan kebutuhan untuk tindakan penanggulangan segera. Tujuan RHA yaitu
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
44
penilaian cepat sesaat setelah kejadian untuk mengukur besaran masalah kesehatan
Secara khusus menilai jenis bencana, lokasi, penduduk terkena, dampak yang telah /
Safe Community, (SC) adalah keadaan sehat dan aman yang tercipta dari, oleh
dan untuk masyarakat. Pemerintah dan teknokrat merupakan fasilitator dan pembina.
Untuk mencapai hal tsb. dicanangkan program Safe Community oleh Depkes pada HKN
36 di Makassar adalah gerakan agar masyarakat merasa sehat, aman dan sejahtera
dimanapun mereka berada yang melibatkan peran aktif himpunan profesi maupun
Mempunyai dua aspek, care dan cure, Care adalah adanya kerja-sama lintas
sektoral terutama jajaran non kesehatan untuk menata perilaku dan lingkungan di
kesejahteraan. Cure adalah peran utama sektor kesehatan dibantu sektor lain terkait
masyarakat melakukan pertolongan pertama yang cepat dan tepat pra RS merupakan
Universitas Sumatera
Sumatera Utara
Utara
45
awal kegiatan penanganan dari tempat kejadian dan dalam perjalanan ke RS untuk
mengubah perilaku mulai dari kelompok keluarga, kelompok masyarakat dan lebih
tinggi hingga mencapai seluruh masyarakat Indonesia. Gerakan ini harus dikembangkan
Input
Proses Out Put
Fase:
- Pelatihan -Pra Rumah
- Sumber Daya Manusia - Komunikasi Sakit: Safe
- Pendanaan - Penanggulangan Community
- Jejaring/Komponen di tempat
- Alat Komunikasi dan kejadian
Transportasi - Transportasi Rumah Sakit
- Koordinasi - Personil
- Target Operasional