ii
ibu, tertinggi pada rentang usia 20 – 35 tahun sebanyak 9 ibu (90%), berdasarkan
karakteristik pendidikan, tertinggi pada pendidikan tingkat SMA sebanyak 5 ibu
(50%), berdasarkan karakteristik pekerjaan, tertinggi pada PNS dan IRT sebanyak
8 ibu dengan masing-masing persentasi 40%, berdasarkan usia gestasi, tertinggi
pada usia gestasi ≥36 minggu sebanyak 8 ibu (80%) dan berdasarkan paritas,
tertinggi pada primipara (P1) sebanyak 4 ibu (40%).
Kata Kunci:Plasenta Previa, Plasenta Previa Totalis, Karakteristik Ibu dengan
Plasenta Previa, Paritas dengan Plasenta Previa.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
rahim sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum.
plasenta letak rendah. Plasenta previa lebih banyak terjadi pada paritas yang
(51,6%) masuk dalam kategori umur berisiko dan 131 responden (85,6%)
masuk dalam kategori paritas berisiko. Usia >20 tahun endometrium pada
nutrisi janin dan akan menutup seluruh atau sebagian ostium uteri internum.
Hal yang sama terjadi pada usia >35 tahun, terjadi kemunduran fisiologis
secara umum dimana pembuluh darah kecil yang memberi aliran darah ke
subur lalu plasenta tumbuh melebar untuk mendapatkan aliran darah lebih
banyak dan menutupi ostium uteri internum. Sementara itu, kategori paritas
dalam hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa paritas lebih dari satu
1
2
kehamilan pertama, fundus uteri menjadi tempat yang subur untuk plasenta
perdarahan obstetrik yang terjadi adalah perdarahan yang berat yang salah
satu sebabnya ialah plasenta previa. Oleh karena itu, antisipasi harus
dilakukan pada ibu dengan plasenta previa karena diawali gejala dini berupa
perdarahan berulang yang mulanya tidak banyak tanpa disertai rasa nyeri
dan terjadi pada waktu yang tidak tertentu, tanpa trauma (Prawirohardjo,
pasien. Kehilangan darah yang massive saat dilakukan tindakan operasi juga
meningkat pada ibu dengan plasenta previa totalis (Sekiguchi et.al., 2013).
(Prawirohardjo, 2010:496).
Ibu dengan Plasenta Previa Totalis di Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura
2015?
usia gestasi.
paritas ibu.
4
Daerah Jayapura.
totalis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
rahim sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum.
internum.
5
6
a. Tipe 1
biasanya minimal sehingga ibu dan janin tetap berada dalam kondisi
baik.
b. Tipe 2
c. Tipe 3
d. Tipe 4
(Cunningham, 2012:808).
2.2. Etiologi
dari proses radang atau atrofi. Paritas tinggi, usia lanjut, bekas bedah sesar,
plasenta previa. Plasenta yang terlalu besar seperti pada kehamilan ganda
yang kurang baik yang dapat ditemukan pada multipara, bekas sectio
janin. Plasenta yang tumbuh meluas akan mendekati atau menutupi ostium
uteri internum. Plasenta previa juga dapat terjadi pada plasenta yang besar
usia ibu. Insiden ini sebesar 1 dalam 1500 pada wanita berumur ≤19 tahun
dan sebesar 1 di antara 100 pada wanita berusia >35 tahun. Multiparitas
2012:809).
previa ditemukan pada kelompok ibu dengan umur 20-29 tahun yaitu
72,9%, 30-35 tahun sebanyak 20,3%, >35 tahun sebanyak 5,1% dan <19
26,43%.
risiko plasenta previa. Pada penelitian terhadap 30.132 ibu yang mengalami
yang memiliki riwayat pelahiran caesar. Insiden ini sebesar 1,3% pada
mereka yang memiliki riwayat satu kali pelahiran caesar dan 3,4% pada
mereka yang pernah menjalani enam kali atau lebih pelahiran caesar
(Cunningham, 2012:809).
9
sectio caesarea atau memiliki riwayat operasi caesar< 2 kali. Pada operasi
bawah rahim sehingga menutup ostium uteri internum. Hal inilah yang akan
semakin banyak.
Peristiwa yang khas pada plasenta previa adalah perdarahan tanpa nyeri,
yang biasanya tidak terjadi hingga mendekati akhir trimester ke-2 atau
kasus plasenta previa, perdarahan dimulai tanpa gejala peringatan dan tanpa
(Cunningham, 2012:809).
10
perdarahan dapat bervariasi mulai dari ringan hingga masif. Jika plasenta
menutup pembuluh darah yang robek. Perdarahan dapat pula terjadi dari
2012:809).
2.5. Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
oleh distensi kandung kemih. Oleh sebab itu, pemeriksaan pada kasus
(Cunningham, 2012:810).
(Prawirohardjo, 2010:499).
2.6. Penatalaksanaan
Setiap ibu hamil yang mengalami perdarahan dalam trimester kedua atau
trimester ketiga harus dirawat di rumah sakit. Pasien diminta istirahat baring
faktor Rh. Jika perdarahan tidak banyak dan berhenti serta janin dalam
dengan rawat rumah atau rawat jalan dengan syarat telah mendapatkan
konsultasi yang cukup dengan pihak keluarga agar segera kembali ke rumah
trimester ke-3 perlu pengawasan lebih ketat dengan istirahat baring yang
lebih lama di rumah sakit dan jika dalam keadaan yang serius perlu dirawat
minggu dan bila paru janin telah matang maka terminasi dapat dilakukan
1. Tatalaksana umum
2. Tatalaksana khusus
a. Terapi konservatif
secara non-invasif.
tokolitik, keadaan umum ibu cukup baik dan janin masih hidup
6 jam, atau
Nifedipin 3 x 20 mg/hari
mg selama 1 bulan.
b. Terapi aktif
METODE PENELITIAN
2. Usia gestasi
3. Paritas
1. Usia ialah lama hidup ibu (dalam tahun), yang tercatat di rekam
medik terbagi atas <20 tahun, 20-35 tahun dan >35 tahun.
15
16
a. < 36 minggu
b. ≥ 36 minggu
3.3.3. Paritas
Paritas ialah pelahiran anak yang viabel atau dapat hidup setelah
a. P0
b. P1
c. P2
d. P3
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan
Pada penulisan karya tulis ilmiah ini untuk menjaga kerahasiaan maka
penulis tidak mencantumkan nama pasien yang telah diambil datanya serta
informasi yang dikumpulkan melalui data rekam medik oleh penulis hanya
4.1. Hasil
Desember 2015 di rekam medik. Dari data rekam medik, didapatkan 10 ibu
dengan diagnosis plasenta previa totalis dari total 25 ibu dengan diagnosa
plasenta previa.
Karakterisitk usia ibu terbagi atas usia < 20 tahun, 20 – 35 tahun dan
< 20 0 0
20 – 35 9 90,0
> 35 1 10,0
Total 10 100,0
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa persentasi berdasarkan
terendah 10% dengan usia >35 tahun. Sedangkan tidak terdapat data
18
19
SD 1 10,0
SMP 0 0
SMA 5 50,0
Perguruan Tinggi 4 40,0
Total 10 100,0
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa persentasi berdasarkan
rekam medik adalah diploma dan sarjana sebesar 40% dan terakhir
dibawah ini:
PNS 4 40,0
Swasta 2 20,0
IRT 4 40,0
Total 10 100,0
Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa karakteristik ibu yang PNS
Usia gestasi terbagi atas <36 minggu dan ≥36 minggu. Persentasi
< 36 2 20,0
≥ 36 8 80,0
Total 10 100,0
Tabel diatas memperlihatkan bahwa persentasi usia gestasi
usia gestasi ≥36 minggu terdapat ibu dengan rentang usia gestasi 36
– 39 minggu.
hidup setelah dilahirkan terbagi atas P0, P1, P2 dan P3. Persentasi
P0 2 20,0
P1 4 40,0
P2 3 30,0
P3 1 10,0
Total 10 100,0
Data pada tabel 4.1.5 menunjukkan bahwa persentasi paritas ibu
4.2. Pembahasan
4.2.1. KarakteristikIbu
terendah 10% dengan usia >35 tahun. Sedangkan tidak terdapat data
ibu dengan usia < 20 tahun. Pada rentang usia 20 – 35 tahun terdapat
usia 23, 24 dan 26 tahun, sedangkan usia > 35 tahun terdapat ibu
Sanglah Denpasar, usia < 20 tahun dan > 35 tahun memiliki risiko
ibu yaitu > 35 tahun karena fungsi organ reproduksi yang sudah
Pada hasil analisis data sekunder dari rekam medik Rumah Sakit
diikuti perguruan tinggi yang tercatat pada data rekam medik adalah
PNS dan IRT memiliki persentasi yang sama, yaitu 40% sedangkan
kasus dengan persentasi sebesar 53,3% pada ibu dengan usia gestasi
4.2.3. Paritas
29,7%.
24
berkurang.
Paritas atau para ialah ibu yang pernah melahirkan. Paritas terbagi
ialah wanita yang telah melahirkan beberapa kali namun tidak lebih
PENUTUP
5.1. Simpulan
gestasi, tertinggi pada usia gestasi ≥36 minggu sebanyak 8 ibu (80%).
25
26
5.2. Saran
Jayapura.
2. Bagi Masyarakat
terjadinya plasenta previa totalis yang jika tidak segera ditangani dapat
Papua.
27
DAFTAR PUSTAKA
808-810.
Lestari, Indriyani M & Misbah, Nurul. 2011. Hubungan Antara Paritas dan Umur
No. 2. 127-143.
83
Maulina, Meutia & Kurniawan, Hendrick. 2015. Hubungan Antara Usia Ibu dan
No. 3. 16-22.
Medforth, Janet. 2011. Kebidanan Oxford dari Bidan untuk Bidan. Jakarta: EGC.
132.
Moegni, Endy M. & Ocviyanti, Dwiana. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka. 495-
496, 499-501.
Rajeshwari, KS., Mehta, Priyanka & Prasanth, Shruthi. 2016. Maternal and Fetal
27
28
274-278.
Sekiguchi et. al. 2013. Type and Location of Placenta Affect Preterm Delivery
Sciences, 10(12).1683-1688.
Sunarsih & Susanaria, Priska. 2015. Hubungan Usia dan Paritas Ibu Hamil dengan
Trianingsih, I., Mardhiyah, Dian & Duarsa, Artha Budi S. 2015. Faktor-faktor
28