Prurigo Hebra
Oleh:
Afifatul Munawarah
NIM. 1730912320146
Pembimbing:
Afififatul Munawarah/1730912320146
(I) ANAMNESIS
Pasien datang dengan keluhan gatal sejak 4 tahun yang lalu. Gatal dirasakan pada
kedua punggung tangan yang bersifat hilang timbul. Awalnya keluhan berupa beberapa
bintil kemudian menjadi bersisik. Bintil tersebut menyebar ke kedua tungkai. Pasien
mengatakan keluhan gatal memberat saat digigit nyamuk atau setelah makan makanan
ikan laut dan gejala gatal dirasakan berkurang jika dioleskan bedak antigatal. Pasien
biasanya menaburkan bedak di sekitar lesi dan belum pernah berobat ke dokter.
Pasien mengatakan bahwa pasien sering digigit nyamuk karena tinggal di gunung.
Pasien juga mengatakan bahwa pasien memiliki gejala gatal pada saat memakan ikan-
ikan laut. Pasien mengatakan bahwa ayah pasien memiliki keluhan serupa saat masih
kecil namun saat ini sudah tidak ada keluhan.
STATUS PRESEN
STATUS GENERALIS
Kepala : normosefali, alopesia (-), rambut hitam, lurus
Mata : konjunctiva anemis (-), sklera ikterik (-), nystagmus (-)
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Thorax : Jantung dalam batas normal, bising jatung (-), paru dalam batas normal,
vesicular, ronki (-), wheezing (-).
Abdomen : datar, timpani, bising usus 8x/m, nyeri tekan (-) di seluruh region abdomen,
nyeri nyetakan suprapubik (-) pembesaran kelenjar inguinal (-)
- -
- -
Ekstremitas: hangat + + edema
+ +
STATUS DERMATO-VENEROLOGIK
Inspeksi dan Palpasi
1) Gambaran Umum :
2) Gambaran khusus
Regio dorsum manus dextra et sinistra:
UKK I : Papul miliar hiperpigmentasi
UKK II : Erosi, ekskoriasi
(VII) PENGOBATAN
(VIII) PROGNOSIS
1. Ad Vitam : ad bonam
2. Ad Sanationam : dubia ad bonam
3. Ad Functionam : ad bonam
(IX) ANJURAN/SARAN
1. Bedak salisil mentol ditaburkan 2 kali sehari secara rutin untuk mengurangi gatal.
2. Obat cetirizin diminum 1 kali sehari pada malam hari. Obat ini berfungsi sebagai
anti gatal. Obat ini diminum sampai keluhan gatal hilang.
3. Krim betametason valerat 0,1% dioleskan tipis-tipis 2 kali sehari pada pagi dan sore
hari setelah mandi. Krim ini berfungsi untuk mengurangi reaksi peradangan.
4. Menghindari hal hal yang berkaitan dengan prurigo yaitu gigitan nyamuk dan
mengkonsumsi ikan laut.
5. Menggunakan pakaian tertutup atau menggunakan krim anti nyamuk jika berada di
luar rumah.
6. Jangan menggaruk lesi karena dapat menimbulkan luka pada kulit dan
mengakibatkan infeksi kulit.
7. Jika keluhan tidak membaik dan bertambah parah, segera kontrol ulang ke dokter.
PEMBICARAAN
Diagnosis prurigo hebra pada kasus ditegakkan melalui anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Dari anamnesis didapatkan pasien seorang laki-laki berusia 40 tahun
datang dengan keluhan gatal yang berat pada bintil pada kedua tangan sejak 4 tahun yang
lalu. Bintil pada awalnya pada punggung tangan kemudian menyebar ke tungkai. Pasien
mengatakan sering digigit nyamuk, memiliki alergi ikan, serta adanya riwayat keluarga
dengan keluhan serupa semasa kecil tetapi sudah sembuh. Hal ini sesuai dengan
kepustakaan yang menyatakan bahwa prurigo hebra merupakan penyakit kulit kronis
dengan presentasi klinik gatal yang berat pada lesi papul miliar dengan predileksi
ekstremitas bagian ekstensor. Menurut kepustakaan prurigo hebra merupakan penyakit
multifaktorial yaitu faktor intrinsik (genetik) dan faktor ekstrinsik (lingkungan). Hal ini
sesuai dengan gambaran pasien dimana terdapat riwayat keluhan serupa pada keluarga dan
adanya alergi konsumsi ikan.4
Menurut kepustakaan manifestasi klinis prurigo hebra yaitu papul-papul miliar
tidak berwarna, berbentuk kubah, lebih mudah diraba daripada dilihat. Rasa gatal yang
berat menyebabkan garukan terus menerus dan menimbulkan erosi, ekskoriasi, krusta,
hiperpigmentasi, serta likenifikasi. Sering juga terjadi infeksi sekunder. Jika telah kronik
tampak kulit yang sakit sedikit lebih gelap kecoklatan dan likenifikasi. Tempat predileksi
di ekstremitas bagian ekstensor dan simetrik, dapat pula meluas ke bokong dan perut,
wajah dapat pula terkena. Bagian distal lengan dan tungkai seringkali lebih parah
dibandingkan bagian proksimal.4,5,6
Hal ini sesuai dengan kasus, dimana lesi pada umumnya muncul papul miliar di
punggung tangan kemudian menyebar ke tungkai, adanya rasa gatal yang berat dan
bersifat hilang timbul. Pada lesi kulit juga didapatkan UKK erosi, ekskoriasi, dan
hiperpigmentasi yang menandakan garukan serta proses inflamasi kronik.
Pemeriksaan penunjang khusus sebenranya tidak diperlukan pada kasus prurigo
hebra karena tidak adanya tanda khusus yang bisa ditemukan dan pemeriksaan
histopatologi gambaran tidak khas. Sering ditemukan akantosis, hiperkeratosis, edema
pada epidermis bagian bawah, dan dermis bagian atas. Pada papul yang masih baru
terdapat pelebaran pembuluh darah, infiltrasi ringan sel radang sekitar papul dan dermis
bagian atas. Bila telah kronik infiltrat kronis ditemukan di sekitar pembuluh darah serta
deposit pigmen di bagian basal.4
Diagnosis banding dengan skabies dapat disingkirkan secara klinis. Skabies
memiliki manifestasi klinis akut. Pasien pada umumnya merasakan gatal hilang timbul
terutama pada malam hari, dengan predileksi di ekstremitas dan menyebar ke seluruh
tubuh terutama pada lipatan. Biasanya terdapat riwayat keluarga dengan keluhan serupa.
Pada pemeriksaan mikroskopik juga dapat ditemukan telur dan Sarcoptes scabii. Hal ini
tidak ditemukan pada kasus tersebut.1,5
Diagnosis banding miliaria dapat disingkirkan secara klinis. Miliaria adalah
kelainan kulit akibat retensi keringat yang disebabkan oklusi duktus ekrin, ditandai dengan
erupsi papul-vesikel, tersebar di tempat predileksi, dapat mengenai bayi, anak dan dewasa.
Miliaria memilki predileksi daerah yang tertutup dan lipatan tubuh seperti leher, badan,
dan ketiak. Miliaria kristalina terdiri atas vesikel miliar (1-2 mm) subkorneal, tanpa tanda
radang, mudah pecah dan deskuamasi dalam beberapa hari. Miliaria rubra merupakan jenis
tersering, vesikel miliar atau papulovesikel di atas dasar eritematosa, tersebar diskret.
Gejala dipengaruhi oleh perubahan cuaca panas dan membaik dengan pemberian kaladin.
Hal ini tidak ditemukan pada kasus tersebut. 1,5
Diagnosis banding dermatitis kontak alergi dapat disingkirkan secara klinis.
Dermatitis kontak alergi dapat bersifat akut, sub akut, dan kronis. Pasien pada umumnya
memiliki gatal yang hilang timbuk. Tampakan lesi pada lesi kronis pada umumnya berupa
plaque eritem dengan likenifikasi dan hiperpigmentasi. Dermatitis kontak alergi biasanya
memiliki predilesksi pada telapak tangan dan adanya kontak dengan bahan alergen. Bila
pajanan terhadap bahan alergen dihentikan pada umumnya keluhan dermatitis kontak
alergen akan membaik. Hal ini tidak ditemukan pada kasus tersebut. 1,5
Tatalaksana pada prurigo hebra dapat diberikan non medikamentosa dan
mendikamentosa. Tatalaksana non medikamentosa berupa edukasi kepada pasien utnuk
menghindari hal hal yang berkaitan dengan prurigo. Pada kasus tersebut yaitu
menggunakan pakaian tertutup dan repellent untuk menghindari gigitan nyamuk serta
menghindari konsumsi ikan. Selain itu, pasien juga perlu diedukasi untuk tidak menggaruk
kulit karena dapat menyebabkan luka dan infeksi pada kulit. Pasien juga dianjurkan untuk
menjaga kebersihan diri.1,4,5
Tatalaksana medikamentosa pada prurigo bertujuan untuk mengurangi gatal,
mengurangi proses inflmasi, dan mengobati infeksi kulit sekunder. Obat topikal dapat
diberikan untuk mengurangi gatal yaitu menthol 0,25-1% atau kamper 2-3%. Antihistamin
golongan sedatif juga dapat diberikan untuk mengurangi gatal. Pemberian antibiotik
topikal atau sistemik dapat diberikan jika terdapat tanda-tanda infeksi sekunder.
Sedangkan untuk mengurangi proses reaksi alergi dan inflamasi dapat diberikan steroid
topikal potensi sedang atau kuat. Pada pasien tersebut diberikan topikal mentol 2 kali
sehari dioleskan pada lesi dan antihistamin cetirizin 10 mg per hari untuk mengurangi
gatal yang dirasakan pasien. Pasien juga diberikan steroid topikal potensi sedang yaitu
betametason valerat 0,1% dioleskan pada lesi 2 kali per hari untuk mengurangi reaksi
inflamasi. Antibiotik topikal belum diberikan pada pasien karena belum ada tanda tanda
infeksi sekunder.1,4,5
Prognosis pada pasien ini baik. Sebagian besar prurigo hebra akan sembuh spontan.
Namun karena kronis dapat meninggalkan bekas makula hiperpigmentasi.4
Pasien perlu diberikan edukasi mengenai perjalanan penyakit, upaya proventif, dan
strategi tatalaksana yang akan diberikan. Hal ini penting untuk mencegah progresi
penyakit, memonitor perkembangan kondisi pasien, dan mengevaluasi stress psikologis
yang disebabkan oleh prurigo.
RINGKASAN
Telah dilaporkan sebuah kasus prurigo hebra pada pasien laki laki dewasa usia 40 tahun
dengan gambaran klinis adanya gatal pada kedua tangan dengan papul miliar disertai
ekskoriasi dan erosi.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis. Pengobatan pada
penderita diberikan diberikan bedak mentol 2 kali/hari, cetirizin 10 mg/hari, steroid topikal
potensi sedang betametason valerat 0,1% dioles pada lesi 2 kali per hari. Pasien juga
diedukasi untuk menghindari hal terkait prurigo, kontrol rutin, dan menggunakan obat
sesuai anjuran. Prognosis pada penderita ini baik.
Dibacakan tanggal : 14 Agustus 2020
Mengetahui :
DAFTAR PUSTAKA