Anda di halaman 1dari 13

KIA

1. ANC
JUDUL KEGIATAN
Pelayanan ANC di Poli KIA Puskesmas Babat Toman
IDENTITAS
Nama Ibu : Pitriani Rais
Usia Ibu :27 tahun
Usia Kehamilan : 37-38 minggu
LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) disuatu negara atau wilayah
sangat erat dengan bagaimana pelayanan obstetrik nya apakah sudah bermutu atau tidak .
Untuk mencegah AKI dan AKB meningkat diperlukan sosialisasi serta tindakan tim medis
untuk mencegahnya. Pada tahun 2010 AKI masih dalam kisaran 226 orang dan ada
kemajuan yaitu pada tahun 2015 telah menjadi 102 orang per tahun , walaupun begitu masih
belum mencapai target dari pemerintah yaitu sekitar 125/100.000 kelahiran dan 35/100.000
pada kasus AKB. Pentingnya mengetahui dan melakukan ANC sangat diperlukan bagi Ibu
Hamil, khususnya bagi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Babat Toman.
GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan dilakukan pada 6 September 2022 di Poli KIA Puskesmas Babat Toman. Sasaran
kegiatan ini adalah ibu hamil yang datang ke Poli KIA. Sebelum dilakukan pemeriksaan,
pasien di timbang dan di ukur TB nya terlebih dahulu. Kemudian dilakukan pengukuran
tensi. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan kehamilan, pengukuran DJJ. Ibu hamil juga
diberikan vitamin untuk kehamilannya. Dilakukan pula pengisian buku kehamilan (buku
pink) agar memudahkan pada saat ANC selanjutnya.

2. ANC
JUDUL KEGIATAN
Pelayanan ANC di Poli KIA Puskesmas Babat Toman
IDENTITAS
Nama Ibu : Mira
Usia Ibu : 21 tahun
Usia Kehamilan : 32 minggu
LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) disuatu negara atau wilayah
sangat erat dengan bagaimana pelayanan obstetrik nya apakah sudah bermutu atau tidak .
Untuk mencegah AKI dan AKB meningkat diperlukan sosialisasi serta tindakan tim medis
untuk mencegahnya. Pada tahun 2010 AKI masih dalam kisaran 226 orang dan ada
kemajuan yaitu pada tahu 2015 telah menjadi 102 orang per tahun , walaupun begitu masih
belum mencapai target dari pemerintah yaitu sekitar 125/100.000 kelahiran dan 35/100.000
pada kasus AKB. Pentingnya mengetahui dan melakukan ANC sangat diperlukan bagi Ibu
Hamil, khususnya bagi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Plaju.
GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan dilakukan pada 6 September 2022 di Poli KIA Puskesmas Babat Toman. Sasaran
kegiatan ini adalah ibu hamil yang datang ke Poli KIA. Sebelum dilakukan pemeriksaan,
pasien di timbang dan di ukur TB nya terlebih dahulu. Kemudian dilakukan pengukuran
tensi. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan kehamilan, pengukuran DJJ. Ibu hamil juga
diberikan vitamin untuk kehamilannya. Dilakukan pula pengisian buku kehamilan (buku
pink) agar memudahkan pada saat ANC selanjutnya.

3. ANC
JUDUL KEGIATAN
Pelayanan ANC di Poli KIA Puskesmas Babat Toman
IDENTITAS
Nama Ibu : Ramadona
Usia Ibu : 23 ahun
Usia Kehamilan : 23-24 minggu
LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) disuatu negara atau wilayah
sangat erat dengan bagaimana pelayanan obstetrik nya apakah sudah bermutu atau tidak .
Untuk mencegah AKI dan AKB meningkat diperlukan sosialisasi serta tindakan tim medis
untuk mencegahnya. Pada tahun 2010 AKI masih dalam kisaran 226 orang dan ada
kemajuan yaitu pada tahu 2015 telah menjadi 102 orang per tahun , walaupun begitu masih
belum mencapai target dari pemerintah yaitu sekitar 125/100.000 kelahiran dan 35/100.000
pada kasus AKB. Pentingnya mengetahui dan melakukan ANC sangat diperlukan bagi Ibu
Hamil, khususnya bagi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Babat Toman.
GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan dilakukan pada 20 September 2022 di Poli KIA Puskesmas Babat Toman. Sasaran
kegiatan ini adalah ibu hamil yang datang ke Poli KIA. Sebelum dilakukan pemeriksaan,
pasien di timbang dan di ukur TB nya terlebih dahulu. Kemudian dilakukan pengukuran
tensi. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan kehamilan. Ibu hamil juga diberikan vitamin untuk
kehamilannya. Dilakukan pula pengisian buku kehamilan (buku pink) agar memudahkan
pada saat ANC selanjutnya.

4.ANC
JUDUL KEGIATAN
Pelayanan ANC di Poli KIA Puskesmas Babat Toman
IDENTITAS
Nama Ibu : Endang
Usia Ibu : 24 tahun
Usia Kehamilan : 14-13 minggu
LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) disuatu negara atau wilayah
sangat erat dengan bagaimana pelayanan obstetrik nya apakah sudah bermutu atau tidak .
Untuk mencegah AKI dan AKB meningkat diperlukan sosialisasi serta tindakan tim medis
untuk mencegahnya. Pada tahun 2010 AKI masih dalam kisaran 226 orang dan ada
kemajuan yaitu pada tahu 2015 telah menjadi 102 orang per tahun , walaupun begitu masih
belum mencapai target dari pemerintah yaitu sekitar 125/100.000 kelahiran dan 35/100.000
pada kasus AKB. Pentingnya mengetahui dan melakukan ANC sangat diperlukan bagi Ibu
Hamil, khususnya bagi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Babat Toman.
GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan dilakukan pada 8 September 2022 di Poli KIA Puskesmas Plaju. Sasaran kegiatan
ini adalah ibu hamil yang datang ke Poli KIA. Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien di
timbang dan di ukur TB nya terlebih dahulu. Kemudian dilakukan pengukuran tensi. Setelah
itu, dilakukan pemeriksaan kehamilan, pengukuran DJJ. Ibu hamil juga diberikan vitamin
untuk kehamilannya. Dilakukan pula pengisian buku kehamilan (buku pink) agar
memudahkan pada saat ANC selanjutnya.
5.ANC
JUDUL KEGIATAN
Pelayanan ANC di Poli KIA Puskesmas Babat Toman
IDENTITAS
Nama Ibu : Mawar Aryanti
Usia Ibu : 31 tahun
Usia Kehamilan : 18-19 minggu
LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) disuatu negara atau wilayah
sangat erat dengan bagaimana pelayanan obstetrik nya apakah sudah bermutu atau tidak .
Untuk mencegah AKI dan AKB meningkat diperlukan sosialisasi serta tindakan tim medis
untuk mencegahnya. Pada tahun 2010 AKI masih dalam kisaran 226 orang dan ada
kemajuan yaitu pada tahu 2015 telah menjadi 102 orang per tahun , walaupun begitu masih
belum mencapai target dari pemerintah yaitu sekitar 125/100.000 kelahiran dan 35/100.000
pada kasus AKB. Pentingnya mengetahui dan melakukan ANC sangat diperlukan bagi Ibu
Hamil, khususnya bagi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Babat Toman.
GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan dilakukan pada 20 September 2022 di Poli KIA Puskesmas Babat Toman. Sasaran
kegiatan ini adalah ibu hamil yang datang ke Poli KIA. Sebelum dilakukan pemeriksaan,
pasien di timbang dan di ukur TB nya terlebih dahulu. Kemudian dilakukan pengukuran
tensi. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan kehamilan, pengukuran DJJ. Ibu hamil juga
diberikan vitamin untuk kehamilannya. Dilakukan pula pengisian buku kehamilan (buku
pink) agar memudahkan pada saat ANC selanjutnya.
Pemasangan KB
1. KB Suntik
JUDUL KEGIATAN
Pelayanan Pemberian KB Suntik 3 Bulan di Poli KIA Puskesmas Babat Toman
IDENTITAS
Nama : Santi
Usia : 42 tahun
LATAR BELAKANG
Keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan
memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan, dan penjarangan kehamilan.
Dalam program KB Nasional saat ini harus dilakukan salah satu saja dari usaha keluarga
berencana yakni penjarangan kehamilan dengan pemberian alat kontrasepsi. Penguatan
pelayanan Keluarga Berencana merupakan salah satu upaya penting untuk mendukung
percepatan penurunan angka kematian ibu. Untuk meningkatkan pelayanan keluarga
berencana tersebut pemerintah membentuk suatu badan yang khusus menangani hal tersebut
yaitu Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Pada dasarnya pelayanan
kontrasepsi dapat dibagi sesuai dengan sasaran yang akan dicapainya. Peserta wanita
berumur di bawah 20 tahun dengan alasan menunda kehamilan diutamakan pemakaian
kontrasepsi pil oral, sedangkan penggunaan kondom tidak disarankan karena biasanya
pasangan muda masih tinggi frekuesi bersenggamanya sehingga dapat menyebabkan
kegagalan dalam mencegah kehamilan. Dapat juga digunakan IUD-Mini (Intra Uterine
Device Mini) terutama pada calon peserta yang kontraindikasi terhadap pil oral. Pada
peserta umur 20-30 tahun dengan alasan menjarangkan kehamilan maka segera setelah
anak pertama lahir dianjurkan untuk memakai IUD (Intra Uterine Device) sebagai
pilihan utama dan kegagalan kontrasepsi di sini bukanlah suatu kesalahan program. Pada
peserta di atas 30 tahun dengan alasan tidak mau hamil maka pilihan utama adalah
kontrasepsi mantap, pil oral kurang dianjurkan karena usia ibu yang relatif tua dan
mempunyai kemungkinan timbulnya akibat sampingan dan komplikasi.
GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan dilakukan pada 7 September 2022 di Poli KIA Puskesmas Babat Toman. Sasaran
kegiatan ini adalah ibu yang datang ke Poli KIA yang akan melakukan KB. Sebelum
dilakukan penyuntikan KB, pasien di timbang dan di ukur TB nya terlebih dahulu.
Kemudian dilakukan pengukuran tensi dan pengecekan kartu KB. Jika sesuai, lalu
disuntikkan KB.

2. KB Suntik
JUDUL KEGIATAN
Pelayanan Pemberian KB Suntik 3 Bulan di Poli KIA Puskesmas Babat Toman
IDENTITAS
Nama : Fitri Agustina
Usia : 35 tahun
LATAR BELAKANG
Keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan
memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan, dan penjarangan kehamilan.
Dalam program KB Nasional saat ini harus dilakukan salah satu saja dari usaha keluarga
berencana yakni penjarangan kehamilan dengan pemberian alat kontrasepsi. Penguatan
pelayanan Keluarga Berencana merupakan salah satu upaya penting untuk mendukung
percepatan penurunan angka kematian ibu. Untuk meningkatkan pelayanan keluarga
berencana tersebut pemerintah membentuk suatu badan yang khusus menangani hal tersebut
yaitu Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Pada dasarnya pelayanan
kontrasepsi dapat dibagi sesuai dengan sasaran yang akan dicapainya. Peserta wanita
berumur di bawah 20 tahun dengan alasan menunda kehamilan diutamakan pemakaian
kontrasepsi pil oral, sedangkan penggunaan kondom tidak disarankan karena biasanya
pasangan muda masih tinggi frekuesi bersenggamanya sehingga dapat menyebabkan
kegagalan dalam mencegah kehamilan. Dapat juga digunakan IUD-Mini (Intra Uterine
Device Mini) terutama pada calon peserta yang kontraindikasi terhadap pil oral. Pada
peserta umur 20-30 tahun dengan alasan menjarangkan kehamilan maka segera setelah
anak pertama lahir dianjurkan untuk memakai IUD (Intra Uterine Device) sebagai
pilihan utama dan kegagalan kontrasepsi di sini bukanlah suatu kesalahan program. Pada
peserta di atas 30 tahun dengan alasan tidak mau hamil maka pilihan utama adalah
kontrasepsi mantap, pil oral kurang dianjurkan karena usia ibu yang relatif tua dan
mempunyai kemungkinan timbulnya akibat sampingan dan komplikasi.
GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan dilakukan pada 7 September 2022 di Poli KIA Puskesmas Babat Toman. Sasaran
kegiatan ini adalah ibu yang datang ke Poli KIA yang akan melakukan KB. Sebelum
dilakukan penyuntikan KB, pasien di timbang dan di ukur TB nya terlebih dahulu.
Kemudian dilakukan pengukuran tensi dan pengecekan kartu KB. Jika sesuai, lalu
disuntikkan KB.

3. KB Implan
JUDUL KEGIATAN
Pelayanan Pemberian KB Implan di Poli KIA Puskesmas Babat Toman
IDENTITAS
Nama : Umilda
Usia : 38 tahun
LATAR BELAKANG
Keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan
memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan, dan penjarangan kehamilan.
Dalam program KB Nasional saat ini harus dilakukan salah satu saja dari usaha keluarga
berencana yakni penjarangan kehamilan dengan pemberian alat kontrasepsi. Penguatan
pelayanan Keluarga Berencana merupakan salah satu upaya penting untuk mendukung
percepatan penurunan angka kematian ibu. Untuk meningkatkan pelayanan keluarga
berencana tersebut pemerintah membentuk suatu badan yang khusus menangani hal tersebut
yaitu Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Pada dasarnya pelayanan
kontrasepsi dapat dibagi sesuai dengan sasaran yang akan dicapainya. Peserta wanita
berumur di bawah 20 tahun dengan alasan menunda kehamilan diutamakan pemakaian
kontrasepsi pil oral, sedangkan penggunaan kondom tidak disarankan karena biasanya
pasangan muda masih tinggi frekuesi bersenggamanya sehingga dapat menyebabkan
kegagalan dalam mencegah kehamilan. Dapat juga digunakan IUD-Mini (Intra Uterine
Device Mini) terutama pada calon peserta yang kontraindikasi terhadap pil oral. Pada
peserta umur 20-30 tahun dengan alasan menjarangkan kehamilan maka segera setelah
anak pertama lahir dianjurkan untuk memakai IUD (Intra Uterine Device) sebagai
pilihan utama dan kegagalan kontrasepsi di sini bukanlah suatu kesalahan program. Pada
peserta di atas 30 tahun dengan alasan tidak mau hamil maka pilihan utama adalah
kontrasepsi mantap, pil oral kurang dianjurkan karena usia ibu yang relatif tua dan
mempunyai kemungkinan timbulnya akibat sampingan dan komplikasi.
GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan dilakukan pada 7 September 2022 di Poli KIA Puskesmas Babat Toman. Sasaran
kegiatan ini adalah ibu yang datang ke Poli KIA yang akan melakukan KB. Sebelum
dilakukan pemasangan implan, pasien di timbang dan di ukur TB nya terlebih dahulu.
Kemudian dilakukan pengukuran tensi. Jika sesuai, lalu dipasangkan implant KB.

4. IUD
JUDUL KEGIATAN
Pelayanan Pemasangan IUD di Poli KIA Puskesmas Babat Toman
IDENTITAS
Nama : Janatin
Usia : 39 tahun
LATAR BELAKANG
Keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan
memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan, dan penjarangan kehamilan.
Dalam program KB Nasional saat ini harus dilakukan salah satu saja dari usaha keluarga
berencana yakni penjarangan kehamilan dengan pemberian alat kontrasepsi. Penguatan
pelayanan Keluarga Berencana merupakan salah satu upaya penting untuk mendukung
percepatan penurunan angka kematian ibu. Untuk meningkatkan pelayanan keluarga
berencana tersebut pemerintah membentuk suatu badan yang khusus menangani hal tersebut
yaitu Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Pada dasarnya pelayanan
kontrasepsi dapat dibagi sesuai dengan sasaran yang akan dicapainya. Peserta wanita
berumur di bawah 20 tahun dengan alasan menunda kehamilan diutamakan pemakaian
kontrasepsi pil oral, sedangkan penggunaan kondom tidak disarankan karena biasanya
pasangan muda masih tinggi frekuesi bersenggamanya sehingga dapat menyebabkan
kegagalan dalam mencegah kehamilan. Dapat juga digunakan IUD-Mini (Intra Uterine
Device Mini) terutama pada calon peserta yang kontraindikasi terhadap pil oral. Pada
peserta umur 20-30 tahun dengan alasan menjarangkan kehamilan maka segera setelah
anak pertama lahir dianjurkan untuk memakai IUD (Intra Uterine Device) sebagai
pilihan utama dan kegagalan kontrasepsi di sini bukanlah suatu kesalahan program. Pada
peserta di atas 30 tahun dengan alasan tidak mau hamil maka pilihan utama adalah
kontrasepsi mantap, pil oral kurang dianjurkan karena usia ibu yang relatif tua dan
mempunyai kemungkinan timbulnya akibat sampingan dan komplikasi.
GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan dilakukan pada 13 September 2022 di Poli KIA Puskesmas Babat Toman. Sasaran
kegiatan ini adalah ibu yang datang ke Poli KIA yang akan melakukan KB. Sebelum
dilakukan pemasangan, pasien di timbang dan di ukur TB nya terlebih dahulu. Kemudian
dilakukan pengukuran tensi. Jika sesuai, lalu dipasangkan KB.

5. KB Pil
JUDUL KEGIATAN
Pelayanan Pemberian KB Pil di Poli KIA Puskesmas Babat Toman
IDENTITAS
Nama : Juliana
Usia : 26 tahun
LATAR BELAKANG
Keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan
memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan, dan penjarangan kehamilan.
Dalam program KB Nasional saat ini harus dilakukan salah satu saja dari usaha keluarga
berencana yakni penjarangan kehamilan dengan pemberian alat kontrasepsi. Penguatan
pelayanan Keluarga Berencana merupakan salah satu upaya penting untuk mendukung
percepatan penurunan angka kematian ibu. Untuk meningkatkan pelayanan keluarga
berencana tersebut pemerintah membentuk suatu badan yang khusus menangani hal tersebut
yaitu Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Pada dasarnya pelayanan
kontrasepsi dapat dibagi sesuai dengan sasaran yang akan dicapainya. Peserta wanita
berumur di bawah 20 tahun dengan alasan menunda kehamilan diutamakan pemakaian
kontrasepsi pil oral, sedangkan penggunaan kondom tidak disarankan karena biasanya
pasangan muda masih tinggi frekuesi bersenggamanya sehingga dapat menyebabkan
kegagalan dalam mencegah kehamilan. Dapat juga digunakan IUD-Mini (Intra Uterine
Device Mini) terutama pada calon peserta yang kontraindikasi terhadap pil oral. Pada
peserta umur 20-30 tahun dengan alasan menjarangkan kehamilan maka segera setelah
anak pertama lahir dianjurkan untuk memakai IUD (Intra Uterine Device) sebagai
pilihan utama dan kegagalan kontrasepsi di sini bukanlah suatu kesalahan program. Pada
peserta di atas 30 tahun dengan alasan tidak mau hamil maka pilihan utama adalah
kontrasepsi mantap, pil oral kurang dianjurkan karena usia ibu yang relatif tua dan
mempunyai kemungkinan timbulnya akibat sampingan dan komplikasi.
GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan dilakukan pada 13 September 2022 di Poli KIA Puskesmas Plaju. Sasaran kegiatan
ini adalah ibu yang datang ke Poli KIA yang akan melakukan KB. Sebelum diberikan KB
Pil, pasien di timbang dan di ukur TB nya terlebih dahulu. Kemudian dilakukan pengukuran
tensi.
IMD dan ASI Ekslusif

1.
JUDUL KEGIATAN
Penyuluhan Mengenai Pentingnya IMD dan ASI Ekslusif bagi Bayi di Posyandu Balita
Anggrek Jaya
IDENTITAS PASIEN
Identitas Ibu: Siti Rohana
Usia Anak : 2 bulan
LATAR BELAKANG
Menurut WHO, 50% kematian bayi dan anak terkait dengan gizi kurang dan gizi buruk.
Oleh karena itu masalah gizi perlu ditangani secara cepat dan tepat. Masalah gizi buruk
paling tinggi menyerang usia bayi. Untuk pertumbuhan bayi dengan baik, diperlukan zat-zat
gizi seperti protein, kalsim, vitamin D, Vitamin A dan K, zat besi, dan sebagainya. Secara
alamiah zat-zat tersebut sebenarnya sudah terkandung di dalam air susu ibu (ASI). Oleh
karena itu, jika bayi diberikan ASI secara eksklusif, sudah bisa mencukupi kebutuhan
gizinya. Air Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan putih yang dihasilkan
oleh kelenjar payudara wanita melalui proses laktasi. ASI merupakan makanan bayi yang
terbaik dan setiap bayi berhak mendapatkan ASI, maka Departemen Kesehatan telah
menerbitkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2012 tentang
pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif pada bayi di Indonesia. ASI sudah diketahui
keunggulannya, namun kecenderungan para ibu untuk tidak menyusui bayinya secara
eksklusif semakin besar. Hal ini dapat dilihat dengan semakin besarnya jumlah ibu
menyusui yang memberikan makanan tambahan lebih awal sebagai pengganti ASI. Pola
asuh anak ini dipengaruhi oleh pengetahuan mengenai gizi.
GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan dilakukan pada 15 Agustus 2022 di Posyandu Anggrek Jaya. Sasaran kegiatan ini
adalah seluruh ibu yang datang ke Posyandu. Kegiatan diawali dengan penyuluhan. Materi
yang disampaikan meliputi : (1) Pengertian AS Eksklusif, (2) Manfaat Pemberian ASI
Eksklusif, (3) Pengertian IMD, (4) Manfaat IMD, (5) Cara menyusui yang benar, (6) Cara
pemberian ASI Eksklusif dan seputar permasalahan menyusui. Setelah penyampaian materi
selesai sesi berikutnya adalah diskusi tanya jawab. Sesi tanya jawab diwarnai dengan
pertanyaan seputar masalah menyusui, yakni bagaimana mengatasi produksi ASI yang
sedikit, bagaimana mengatasi anak yang tidak mau minum ASI, dan masalah payudara pada
ibu yang sedang menyusui. Penyuluhan ditutup dengan mengajak peserta untuk
berkomitmen hanya memberikan ASI Eksklusif untuk bayinya.

2.
JUDUL KEGIATAN
Penyuluhan Mengenai Pentingnya IMD dan ASI Ekslusif bagi Bayi di Posyandu Balita
Anggrek Jaya
IDENTITAS PASIEN
Identitas Ibu : Juliyanti
Usia Anak : 5 bulan
LATAR BELAKANG
Menurut WHO, 50% kematian bayi dan anak terkait dengan gizi kurang dan gizi buruk.
Oleh karena itu masalah gizi perlu ditangani secara cepat dan tepat. Masalah gizi buruk
paling tinggi menyerang usia bayi. Untuk pertumbuhan bayi dengan baik, diperlukan zat-zat
gizi seperti protein, kalsim, vitamin D, Vitamin A dan K, zat besi, dan sebagainya. Secara
alamiah zat-zat tersebut sebenarnya sudah terkandung di dalam air susu ibu (ASI). Oleh
karena itu, jika bayi diberikan ASI secara eksklusif, sudah bisa mencukupi kebutuhan
gizinya. Air Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan putih yang dihasilkan
oleh kelenjar payudara wanita melalui proses laktasi. ASI merupakan makanan bayi yang
terbaik dan setiap bayi berhak mendapatkan ASI, maka Departemen Kesehatan telah
menerbitkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2012 tentang
pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif pada bayi di Indonesia. ASI sudah diketahui
keunggulannya, namun kecenderungan para ibu untuk tidak menyusui bayinya secara
eksklusif semakin besar. Hal ini dapat dilihat dengan semakin besarnya jumlah ibu
menyusui yang memberikan makanan tambahan lebih awal sebagai pengganti ASI. Pola
asuh anak ini dipengaruhi oleh pengetahuan mengenai gizi.
GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan dilakukan pada 15 Agustus 2022 di Posyandu Anggrek Jaya. Sasaran kegiatan ini
adalah seluruh ibu yang datang ke Posyandu. Kegiatan diawali dengan penyuluhan. Materi
yang disampaikan meliputi : (1) Pengertian AS Eksklusif, (2) Manfaat Pemberian ASI
Eksklusif, (3) Pengertian IMD, (4) Manfaat IMD, (5) Cara menyusui yang benar, (6) Cara
pemberian ASI Eksklusif dan seputar permasalahan menyusui. Setelah penyampaian materi
selesai sesi berikutnya adalah diskusi tanya jawab. Sesi tanya jawab diwarnai dengan
pertanyaan seputar masalah menyusui, yakni bagaimana mengatasi produksi ASI yang
sedikit, bagaimana mengatasi anak yang tidak mau minum ASI, dan masalah payudara pada
ibu yang sedang menyusui. Penyuluhan ditutup dengan mengajak peserta untuk
berkomitmen hanya memberikan ASI Eksklusif untuk bayinya.

Anda mungkin juga menyukai