MUARA PUNJUNG IDENTITAS KELUARGA SEBAGAI BINAAN RUMAH SEHAT Nama Kepala Kelurga : P Jumlah Anggota Keluarga : 5 orang (istri, 2 orang anak laki-laki, 1 orang anak perempuan) Pekerjaan : Petani LATAR BELAKANG Demam berdarah dengue (DBD) adalah suatu penyakit infeksi yang ditandai dengan gejala klinis berupa demam bifasik, bintik-bintik perdarahan (petekie) spontan, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri pada pergerakan bola mata dengan / tanpa ruam (rash) dan dicirikan dengan adanya peningkatan hematokrit, penumpukan cairan tubuh, serta abnormalitas hemostasis karena trombositopenia. Penyebab DBD ini adalah virus Dengue (DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4) yang dibawa oleh vektor nyamuk genus Aedes (terutama A.Aegpty dan A.Albopticus). Nyamuk ini berkembang biak di air bersih misalnya di bak mandi pot tanaman dan kaleng bekas. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah umum kesehatan masarakat di Indonesia, dari tahun ke tahun jumlah kasusnya cenderung meningkat dan menyebarannya bertambah luas. Keadaanini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk sejalan dengansemakin lancarnya hubungan transportasi serta tersebar luasnya virus Denguedan nyamuk penularnya di berbagai wilayah di Indonesia (Depkes RI, 2005:1). Dalam menekan kejadian DBD, pencegahan adalah cara yang paling tepat yakni melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) lewat gerakan 4M Plus. Gerakan 4M plus meliputi gerakan menguras, menutup, mengubur, dan memantau ditambah dengan plus mencegah gigitan nyamuk, misalnya dengan memakai lotion anti nyamuk, menggunakan larvasida dan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk. Diharapkan melalui gerakan 4 M Plus ini, Angka Bebas Jentik (ABJ) semakin meningkat setiap tahunnya. GAMBARAN PELAKSANAAN Didapatkan kasus demam dengue pada pada tanggal 21 September 2022. Pasien Tn. F (23 th) alamat Desa Muara Punjung datang ke IGD Puskesmas Babat Toman dengan keluhan demam sejak 3 hari sebelum ke IGD. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik kemudian dilakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan darah rutin didapatkan hasil penurunan trombosit, didapatkan hasil trombosit 55.000 Pihak puskesmas bekerja sama dengan dinas kesehatan dan perangkat desa bersama petugas kesling puskesmas berencana mendatangi rumah pasien untuk melihat kondisi lingkungan rumah pasien untuk melakukan penyelidikan epidemiologi (PE), penyuluhan dan memberikan larutan Larvago.
2. F2 – Pembagian larutan Abate/Lavargo pada masyarakat Muara Punjung
JUDUL KEGIATAN Pembagian larutan Abate/Lavargo Guna Cegah Demam Berdarah Dengan Gerakan 3M Plus di Desa Muara Punjung IDENTITAS KELUARGA SEBAGAI BINAAN RUMAH SEHAT Nama Kepala Kelurga : R Jumlah Anggota Keluarga : 4 orang (istri, 1 orang anak laki-laki, 1 orang anak perempuan) Pekerjaan : Pedagang LATAR BELAKANG Demam berdarah dengue (DBD) adalah suatu penyakit infeksi yang ditandai dengan gejala klinis berupa demam bifasik, bintik-bintik perdarahan (petekie) spontan, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri pada pergerakan bola mata dengan / tanpa ruam (rash) dan dicirikan dengan adanya peningkatan hematokrit, penumpukan cairan tubuh, serta abnormalitas hemostasis karena trombositopenia. Penyebab DBD ini adalah virus Dengue (DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4) yang dibawa oleh vektor nyamuk genus Aedes (terutama A.Aegpty dan A.Albopticus). Nyamuk ini berkembang biak di air bersih misalnya di bak mandi pot tanaman dan kaleng bekas. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah umum kesehatan masarakat di Indonesia, dari tahun ke tahun jumlah kasusnya cenderung meningkat dan menyebarannya bertambah luas. Keadaanini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk sejalan dengansemakin lancarnya hubungan transportasi serta tersebar luasnya virus Denguedan nyamuk penularnya di berbagai wilayah di Indonesia (Depkes RI, 2005:1). Dalam menekan kejadian DBD, pencegahan adalah cara yang paling tepat yakni melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) lewat gerakan 4M Plus. Gerakan 4M plus meliputi gerakan menguras, menutup, mengubur, dan memantau ditambah dengan plus mencegah gigitan nyamuk, misalnya dengan memakai lotion anti nyamuk, menggunakan larvasida dan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk. Diharapkan melalui gerakan 4 M Plus ini, Angka Bebas Jentik (ABJ) semakin meningkat setiap tahunnya. GAMBARAN PELAKSANAAN Intervensi dilaksanakan pada tanggal 22 September 2022 di Desa Muara Punjung. Petugas puskesmas membagikan larutan larvago kerumah-rumah warga terutama disekitaran wilayah desa Muara Punjung. Diharapkan dengan dilakukannya pembagian larutan lavargo memberikan dampak positif khususnya berupa peningkatan Angka Bebas Jentik (ABJ) dan menurunkan kasus DBD setempat. 3. F2 - Pembinaan Pengelolaan Air Bersih JUDUL KEGIATAN Pembinaan Pengelolaan Air Bersih Guna Cegah Demam Berdarah Dengan Gerakan 3M Plus di Desa Muara Punjung IDENTITAS KELUARGA SEBAGAI BINAAN RUMAH SEHAT Nama Kepala Kelurga : R Jumlah Anggota Keluarga : 4 orang (istri, 1 orang anak laki-laki, 1 orang anak perempuan) Pekerjaan : Pedagang LATAR BELAKANG Demam Berdarah Dengue banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Di Indonesia Demam Berdarah pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun 1968, dimana sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia (Angka Kematian (AK) : 41,3 %). Dan sejak saat itu, penyakit ini menyebar luas ke seluruh Indonesia. Menentukan upaya–upaya pencegahan DBD menjadi hal penting yang harus dilakukan untuk mencegah kemungkinan kejadian luar biasa dari penyakit DBD. GAMBARAN PELAKSANAAN Intervensi dilaksanakan pada tanggal 22 September 2022 di Desa Muara Punjung. Metode penyuluhan dan pembinaan langsung dipilih untuk melakukan intervensi yang dilaksanakan dalam upaya memberikan pemahaman kepada keluarga mengenai pentingnya pengelolaan air rumah tangga guna mencegah kejadian DBD dengan metode 4M Plus. Diharapkan dengan dilakukannya intervensi memberikan dampak positif khususnya berupa peningkatan Angka Bebas Jentik (ABJ) dan menurunkan kasus DBD setempat. 4.F2 - Pembinaan Tidak Merokok JUDUL KEGIATAN Pembinaan Keluarga Bebas Asap Rokok dalam Rumah di Desa Bangun Sari IDENTITAS KELUARGA SEBAGAI BINAAN RUMAH SEHAT Nama Kepala Kelurga : Y Jumlah Anggota Keluarga : 5 orang (ibu mertua, istri, 2 orang anak laki-laki) Pekerjaan : Buruh Bangunan LATAR BELAKANG Merokok adalah suatu kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan dalam kehidupan sehari- hari, merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari bagi orang yang mengalami kecenderungan terhadap rokok. Rokok merupakan salah satu bahan adiktif artinya dapat menimbulkan ketergantungan bagi pemakainya. Sifat adiktif rokok berasal dari nikotin yang dikandungnya. Semua ahli kesehatan termasuk World Health Organization (WHO) telah lama menyimpulkan, bahwa secara kesehatan rokok banyak menimbulkan dampak negatif, lebih lagi bagi anak-anak dan masa depannya. Rokok mengandung 4000 zat kimia dengan 200 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini didapatkan pada asap utama yaitu asap rokok yang terhisap langsung masuk keparu-paru perokok maupun asap samping yaitu asap rokok yang dihasilkan oleh ujung rokok yang terbakar. Kegiatan ini bertujan untuk meningkatkan pengetahuan khususnya anggota keluarga yang merokok tentang bahaya merokok. GAMBARAN PELAKSANAAN Intervensi dilaksanakan pada 26 Oktober 2022 di Desa Bangun Sari. Metode penyuluhan dipilih untuk melakukan intervensi yang dilaksanakan dalam upaya memberikan pemahaman kepada keluarga dengan mempromosikan cara hidup sehat melalui sosialisasi tentang bahaya asap rokok bagi perokok aktif maupun pasif dalam keluarga, dampak yang ditimbulkan dari aktivitas merokok serta mengajak untuk stop merokok. 5.F2 - Pembinaan Tidak Merokok JUDUL KEGIATAN Pembinaan Keluarga Bebas Asap Rokok dalam Rumah di Desa Sungai Angit IDENTITAS KELUARGA SEBAGAI BINAAN RUMAH SEHAT Nama Kepala Kelurga : M Jumlah Anggota Keluarga : 5 orang ( istri, 3 orang anak laki-laki) Pekerjaan : Pedagang LATAR BELAKANG Merokok adalah suatu kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan dalam kehidupan sehari- hari, merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari bagi orang yang mengalami kecenderungan terhadap rokok. Rokok merupakan salah satu bahan adiktif artinya dapat menimbulkan ketergantungan bagi pemakainya. Sifat adiktif rokok berasal dari nikotin yang dikandungnya. Semua ahli kesehatan termasuk World Health Organization (WHO) telah lama menyimpulkan, bahwa secara kesehatan rokok banyak menimbulkan dampak negatif, lebih lagi bagi anak-anak dan masa depannya. Rokok mengandung 4000 zat kimia dengan 200 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini didapatkan pada asap utama yaitu asap rokok yang terhisap langsung masuk keparu-paru perokok maupun asap samping yaitu asap rokok yang dihasilkan oleh ujung rokok yang terbakar. Kegiatan ini bertujan untuk meningkatkan pengetahuan khususnya anggota keluarga yang merokok tentang bahaya merokok. GAMBARAN PELAKSANAAN Intervensi dilaksanakan pada 26 Oktober 2022 di Desa Sungai Angit. Metode penyuluhan dipilih untuk melakukan intervensi yang dilaksanakan dalam upaya memberikan pemahaman kepada keluarga dengan mempromosikan cara hidup sehat melalui sosialisasi tentang bahaya asap rokok bagi perokok aktif maupun pasif dalam keluarga, dampak yang ditimbulkan dari aktivitas merokok serta mengajak untuk stop merokok. 6. F2 – Pembagian larutan Abate/Lavargo pada masyarakat Muara Punjung JUDUL KEGIATAN Pembagian larutan Abate/Lavargo Guna Cegah Demam Berdarah Dengan Gerakan 3M Plus di Desa Sugi Raya IDENTITAS KELUARGA SEBAGAI BINAAN RUMAH SEHAT Nama Kepala Kelurga : A Jumlah Anggota Keluarga : 4 orang (istri, 2 orang anak perempuan) Pekerjaan : Buruh LATAR BELAKANG Demam berdarah dengue (DBD) adalah suatu penyakit infeksi yang ditandai dengan gejala klinis berupa demam bifasik, bintik-bintik perdarahan (petekie) spontan, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri pada pergerakan bola mata dengan / tanpa ruam (rash) dan dicirikan dengan adanya peningkatan hematokrit, penumpukan cairan tubuh, serta abnormalitas hemostasis karena trombositopenia. Penyebab DBD ini adalah virus Dengue (DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4) yang dibawa oleh vektor nyamuk genus Aedes (terutama A.Aegpty dan A.Albopticus). Nyamuk ini berkembang biak di air bersih misalnya di bak mandi pot tanaman dan kaleng bekas. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah umum kesehatan masarakat di Indonesia, dari tahun ke tahun jumlah kasusnya cenderung meningkat dan menyebarannya bertambah luas. Keadaanini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk sejalan dengansemakin lancarnya hubungan transportasi serta tersebar luasnya virus Denguedan nyamuk penularnya di berbagai wilayah di Indonesia (Depkes RI, 2005:1). Dalam menekan kejadian DBD, pencegahan adalah cara yang paling tepat yakni melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) lewat gerakan 4M Plus. Gerakan 4M plus meliputi gerakan menguras, menutup, mengubur, dan memantau ditambah dengan plus mencegah gigitan nyamuk, misalnya dengan memakai lotion anti nyamuk, menggunakan larvasida dan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk. Diharapkan melalui gerakan 4 M Plus ini, Angka Bebas Jentik (ABJ) semakin meningkat setiap tahunnya. GAMBARAN PELAKSANAAN Intervensi dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2022 di Desa Sugi Raya. Petugas Puskesmas membagikan larutan larvago kerumah-rumah warga terutama disekitaran wilayah desa Sugi Raya. Diharapkan dengan dilakukannya pembagian larutan lavargo memberikan dampak positif khususnya berupa peningkatan Angka Bebas Jentik (ABJ) dan menurunkan kasus DBD setempat.