PENDAHULUAN
(stimulus) dari luar maupun dari dalam dirinya. Sedangkan perilaku sehat
kasus demam berdarah dengue, metode yang tepat untuk DBD adalah
1
(2004) menjelaskan bahwa cara yang tepat guna menekan pertumbuhan
tempat penampungan air (bak mandi, kolam hias, drum, wadah air minum
hewan, pot bunga) dan mengubur atau menyingkirkan barang bekas (ban,
kaleng serta ember bekas) yang dapat menjadi sarang nyamuk. Kemudian
menggunakan pakaian yang cukup tebal dan longgar. Baju lengan panjang
dan celana panjang dengan kaus kaki dapat melindungi tangan dan kaki,
yang merupakan tempat yang paling sering terkena gigitan nyamuk (WHO
,2005). Selain itu untuk menghindari gigitan nyamuk Aedes Aegypty dapat
(repellent) di dalam maupun di luar rumah pada pagi dan sore hari
2
dan memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat
penampungan air seperti gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.
ppm atau 10 gram (±1 sendok makan rata-rata untuk tiap seratus liter air.
2007).
memelihara ikan jenis kepala timah, ikan guppi, ikan tempala (cupang)
terbukti dengan masih tingginya angka kejadian DBD pada setiap tahun.
3
Maka upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan
bahwa virus dengue penyebab penyakit DBD ditularkan dari satu orang
yang ada untuk dapat saling bekerjasama membasmi nyamuk itu. Untuk
4
kesehatan karena dengan adanya pengetahuan maka seseorang mampu
drastis diseluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir. Lebih dari 2,5
Saat ini diperkirakan 50-100 juta orang diseluruh dunia terinfeksi demam
mengalami epidemi demam berdarah yang cukup parah, akan tetapi untuk
5
saat ini penyakit demam berdarah menjadi endemik di berbagai negara
Pasifik Barat yang merupakan daerah paling serius terkena dampak dari
Pasifik Barat melebihi 1,2 juta kasus pada tahun 2008 dan lebih dari 2,3
nyamuk seperti Aedes aegypty yang merupakan salah satu vektor DBD,
sakit, selain itu jika tidak ditangani secara serius maka akan berdampak
kematian penderita DBD jika tidak ditangani secara cepat dan tepat
6
indonesia meningkat yaitu terhitung dari Januari - Oktober 2009. Demam
Berdarah Dengue (DBD) telah menelan 1.013 korban jiwa dari total
dibandingkan periode tahun 2008 yaitu 953 orang meninggal dari 117.830
kasus (CFR: 0,81). Dari kasus yang dilaporkan selama tahun 2009, tercatat
Timur (15.362 kasus 147 meninggal), Jawa Tengah (15.328 kasus 202
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat dan
Papua.
penderita DBD per 100.000 penduduk pada tahun 2012 adalah 34,3%
sedangkan data tahun 2011 adalah 26,67% dan data tahun 2010 adalah
65,70%.
7
kasus, disusul Kota Tangerang 472 kasus, Kota Cilegon 428 kasus.
kasus, Kabupaten Serang 284 kasus, Kota Serang 188 kasus, dan
Januari 2015 tercatat 83 kasus DBD. Dari tujuh kecamatan yang ada,
jumlah penderita DBD yang paling tinggi yaitu kelurahan Rawa Buntu
dengan 11 kasus.
jentikmisalnya ikan jenis kepala timah, ikan guppi, ikan tempala (cupang).
kader jumantik yang telah dilatih. Selain itu PSN secara kimia juga
8
selektif yaitu pemberian serbuk abate pada sekolah-sekolah, tempat-tempat
Kategori perilaku PSN baik dimiliki 21,6% dan kurang baik 78,4%
9
masyarakat dalam pencegahan DBD. Dari hasi penelitian diperoleh data
tentang DBD dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 5% (p=0.001 <
sampai dengan Juni 2015 ada 78 kasus DBD secara keseluruhan. Wilayah
Selatan”.
10
1.2 Identifikasi Masalah
dengue. Ini merupakan cara utama yang dianggap efektif, efisien dan
tingginya angka kejadian DBD pada setiap tahun. Salah satu penyebabnya
atau selokan yang kotor tidak lancar karena banyaknya sampah yang tidak
11
untuk menggiatkan PSN DBD di masyarakat masih rendah, karena
slogan saja.
penyakit DBD dengan baik maka penyakit DBD tersebut dapat dicegah.
12
penyakit DBD dan Pendidikan masyarakat yang masih rendah sehingga
DBD.
Selatan.
telah diuraikan, maka masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada
13
RW 02 Kelurahan Rawa Buntu Kecamatan Serpong Kota Tangerang
Selatan.
14
1.6.2 Bagi Peneliti dan Penelitian Selanjutnya
lebih lanjut.
15