Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KASUS

Oleh :
Evi Maisyari, S.Ked
Ani Isnani Syawal, S.Ked

Dokter Pembimbing :
dr. Taufik Hidayat, Sp.THT-KL
BAB I
PENDAHULUAN
Otitis Media Akut inflamasi pada sebagian atau
seluruh bagian dari mukosa
telinga tengah, tuba Eusthacius,
antrum mastoid dan sel-sel
mastoid

Prevalensi terjadi paling


banyak pada bayi dan
anak

Komplikasi OMA
Pentingnya mengetahui
stadium dan penanganan
OMA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Otitis media adalah suatu peradangan sebagian atau
seluruh mukosa telinga tengah. Otitis media akut
didefinisikan bila proses peradangan pada telinga tengah
yang terjadi secara cepat dan singkat (dalam waktu
kurang dari 3 minggu) yang disertai dengan gejala lokal
dan sistemik
Telinga tengah berbentuk kubus dengan :
* Batas luar : Membran timpani
* Batas depan : Tuba eustachius
* Batas bawah : Vena jugularis (bulbus jugularis)
* Batas belakang : Aditus ad antrum, kanalis fasialis pars
vertikalis
* Batas atas : Tegmen timpani (meningen / otak )
* Batas dalam : Berturut-turut dari atas ke bawah
kanalis semi sirkularis horizontal, kanalis fasialis,tingkap
lonjong (oval window),tingkap bundar (round window) dan
promontorium. 1
Etiologi
Bakteri piogenik merupakan penyebab OMA yang
tersering. Tiga jenis bakteri penyebab otitis media
tersering adalah Streptococcus pneumonia (50%), diikuti
oleh Haemophilus influenza (20%) dan Moraxella
catarhalis (10%)
* Stadium Oklusi Tuba Eustachius
* Stadium Hiperemis (Stadium pre-supurasi)
* Stadium supurasi
* Stadium perforasi
* Stadium resolusi
Normal

Hiperemis Supurasi Perforasi


Diagnosis
* Anamnesis gejala yang didapati pada pasien
* Pemeriksaan telinga dengan menggunakan
lampu kepala
* Otoskop untuk melihat gambaran membran
timpani yang lebih jelas
* Kultur sekret dari membran timpani yang
perforasi untuk mengetahui mikroorganisme
penyebab
juga harus memenuhi 3 hal berikut1,2,3:
* Penyakitnya muncul mendadak (akut)
* Ditemukan tanda efusi (efusi: pengumpulan cairan disuatu rongga
tubuh) di telinga tengah. Efusi dibuktikan dengan adanya salah satu
tanda berikut:
* Mengembungnya membran timpani
* Gerakan membran timpani yang terbatas
* Adanya bayangan cairan di belakang membran timpani
* Cairan yang keluar dari membran timpani
* Adanya tanda/gejala peradangan telinga tengah yang dibuktikan
dengan adanya salah satu diantara tanda berikut:
* Kemerahan pada membran timpani
* Nyeri telinga yang mengganggu tidur dan aktivitas normal
Komplikasi yang dapat terjadi adalah komplikasi infra
temporal dan intra kranial.
Komplikasi infratemporal meliputi mastoiditis, kelumpuhan
saraf fasialis, dan otitis media kronik.
Komplikasi intrakranial yang dapat terjadi adalah meningitis,
ensefalitis, abses otak, abses subaraknoid dan abses subdura6.
BAB III
LAPORAN KASUS
Nama : Nn. YD
Umur : 22 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Tegal Binangun, Jakabaring
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Keluhan Utama : Keluar cairan dari telinga sebelah kiri
sejak 2 hari yang lalu
Keluhan tambahan : Telinga kiri terasa bengal

Riwayat penyakit sekarang :


Keluar cairan dari telinga sebelah kiri sejak 2 hari yang
lalu, cairan berwarna bening, 1 hari yang lalu cairan
kekuningan bercampur darah, sekarang sudah tidak
bercampur darah lagi. Awalnya pasien mengeluhkan telinga
terasa gatal dan pasien ingin membersihkan telinganya
sehingga pasien mengorek – ngorek telinganya dengan cotton
buds, tak sengaja ngoreknya terlalu dalam sehingga telinga
terasa sakit, telinga terasa sakit apabila tersenggol, namun
saat ini telinga sudah tidak terasa sakit lagi.
Pasien mengeluh demam 2 hari yang lalu, demam
tidak terlalu tinggi, tidak naik turun, dan tidak disertai
berkeringat di malam hari, sekarang sudah tidak demam
lagi. Pasien mengeluh terjadi penurunan pendengaran sejak
keluar cairan dari telinga sebelah kiri, pasien juga
mengatakan sesekali telinga sebelah kiri terasa
berdenging, karena keluhan terasa menganggu pasien
akhirnya berobat ke klinik 24 jam 1 hari yang lalu dan
mendapat pengobatan, keluhan nyeri berkurang tetapi
telinga masih terasa berair-air. Batuk, pilek dan demam
juga dialami pasien sebelum keluhan telinga berair-air.
*
Riwayat penyakit dahulu :
* Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya
* Riwayat bersin-bersin pagi hari (-), karena debu, bulu binatang
atau makanan (-), riwayat asma bronkial (-)

Riwayat penyakit keluarga :


* Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang
sama

Riwayat pekerjaan, pengobatan dan kebiasaan :


* obat dexamethasone tablet 0,5 mg 3 x1 tab selama sehari
* Ciprofloxacin tablet 500 mg 2 x 1 tab selama sehari
*
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis cooperative
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Frekuensi nadi : 72 x/menit
Frekuensi nafas : 20 x/menit
Suhu : 37,3 0C
Status Lokalis THT
Pemeriksaan Kelenjar getah bening leher
* Inspeksi : tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening
* Palpasi : tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening

Pemeriksaan laboratorium: -
3.4. Diagnosis Banding
* Otitis Media Akut Stadium Perforasi
* Otitis Media Akut Stadium resolusi
* Otitis Media Supuratif Kronik

3.5. Diagnosis Kerja


* Otitis Media Akut Stadium Perforasi
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
* menjaga higiene telinga
* jangan mengorek-ngorek telinga
* jika pilek, batuk, cepat berobat
* Antibiotik harus digunakan sampai habis walaupun
gejala sudah hilang, agar penyembuhan berlangsung
baik dan tidak terjadi komplikasi.
* Untuk sementara, telinga kanan jangan dulu terkena
air. Bila mandi telinga kanan ditutup dengan kapas.
* Datang kembali untuk kontrol setelah 1 minggu,
untuk melihat perkembangan peyembuhan pada
perforasi membran timpani
Medikamentosa
* H2O23% 3 tetes, 2 kali sehari, diberikan selama 5 hari
pada telinga kiri
* Tarivid(Ofloksasin) 3 tetes, 2 kali sehari, diberikan
selama 7 hari pada telinga kiri
* Ciprofloksasintab 500mg, 2 kali sehari 1 tablet,
diberikan selama 7 hari ( melanjutkan antibiotic yang
sudah diberikan oleh dokter saat pasien berobat 1 hari
sebelum ke rumah sakit)

3.8. Prognosis
* Quo ad vitam : bonam
* Quo ad functionam : dubia adbonam
BAB IV
PEMBAHASAN
Keluar cairan dari telinga sebelah kiri sejak 2 hari yang
lalu, cairan berwarna bening, 1 hari yang lalu cairan
kekuningan bercampur darah, sekarang sudah tidak bercampur
darah lagi. Awalnya pasien mengeluhkan telinga terasa gatal
dan pasien ingin membersihkan telinganya sehingga pasien
mengorek – ngorek telinganya dengan cotton buds, tak sengaja
ngoreknya terlalu dalam sehingga telinga terasa sakit, telinga
terasa sakit apabila tersenggol, namun saat ini telinga sudah
tidak terasa sakit lagi.
Pasien mengeluh demam 2 hari yang lalu, demam tidak
terlalu tinggi, tidak naik turun, dan tidak disertai berkeringat
di malam hari, sekarang sudah tidak demam lagi. Pasien
mengeluh terjadi penurunan pendengaran sejak keluar cairan
dari telinga sebelah kiri, pasien juga mengatakan sesekali
telinga sebelah kiri terasa berdenging, karena keluhan terasa
menganggu pasien akhirnya berobat ke klinik 24 jam 1 hari
yang lalu dan mendapat pengobatan , keluhan nyeri berkurang
tetapi telinga masih terasa berair-air. Batuk dan pilek juga
dialami pasien sebelum keluhan telinga berair-air.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan pada
pemeriksaan otoskop pada telinga kiri terdapat perforasi
inferomarginal pada membran timpani dengan pinggir yang
tidak rata, suram, reflek cahaya negatif, dan disertai
keluarnya secret bening dalam jumlah banyak. Pasien
didiagnosis otitis media akut AS stadium perforasi.
Terapi medikamentosa yang diberikan pada pasien
ini adalah H2O2 3% 3 tetes, 2 kali sehari, diberikan selama
5 hari pada telinga kiri, Tarivid (Ofloksasin) 3 tetes, 2 kali
sehari, diberikan selama 7 hari pada telinga kiri, dan
Ciprofloksasin tab 500mg, 2 kali sehari 1 tablet, diberikan
selama 7 hari( melanjutkan antibiotic yang sudah
diberikan oleh dokter saat pasien berobat 1 hari sebelum
ke rumah sakit)
Pada pasien diberikan nasehat agar menjaga
higiene telinga, jangan mengorek-ngorek telinga ,
menjaga jangan sampai masuk air ke telinga saat mandi,
tidak boleh berenang dan menyelam dalam waktu dekat,
dan jika pilek atau batuk, cepat berobat, antibiotik harus
digunakan sampai habis walaupun gejala sudah hilang,
agar penyembuhan berlangsung baik dan tidak terjadi
komplikasi, untuk sementara, telinga kanan jangan dulu
terkena air, bila mandi telinga kanan ditutup dengan
kapas dan datang kembali untuk kontrol setelah 1
minggu, untuk melihat perkembangan peyembuhan pada
perforasi membran timpani.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai