Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

Otitis Media Akut


Stadium Perforasi
Pembimbing :
dr. Tutut Sriwiludjeng, Sp.THT-KL

Oleh :
Syahdah Iksiroh Al Husnah / 22710004

RUMAH SAKIT UMUM DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO MOJOKERTO


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2022
Nama : Ny. Nur Hidayah
Usia : 53 tahun
IDENTITAS Jenis Kelamin : Perempuan
PASIEN Alamat : Brangkal
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Tgl Pemeriksaan : 07 November 2022
No. RM : S1403039052
KELUHAN UTAMA : Anamnesis
TELINGA KANAN TERASA PENUH
Pasien datang ke poli THT dengan keluhan telinga kanan terasa penuh, buntu,
grebek grebek. Keluhan pada telinga kanan disertai keluar cairan (+) kuning,
kental, dan tidak berbau, darah (-), terkadang terasa gatal (+). Pasien juga merasa
telinga kanan kadang terasa nyeri (+). Telinga kanan sering terasa buntu (+)
setelah kemasukan air saat mandi. Keluhan dirasakan sejak kurang lebih 1 bulan
yang lalu. Saat ini pasien tidak mengeluh batuk, pilek (-). Pasien mengatakan
sering mengorek-orek telinga menggunakan cotton bud karena gatal. Selama 1
bulan terakhir, pasien mengeluhkan pendengarannya menurun (+). Setelah
ditetesi otilon membaik. Jika telat meneteskan obat, maka telinga kembali keluar
cairan.
Riwayat Penyakit Dahulu
3 minggu yang lalu pasien mengeluh batuk pilek
1 tahun yang lalu pernah merasakan sakit seperti
ini di telinga kanan, sudah berobat ke RS diberikan Anamnesis
obat tetes telinga dan antibiotik, dan sudah
membaik
Riwayat HT (-), DM (-), Maag (+)
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit serupa
Riwayat Pengobatan
Obat tetes telinga : Otilon tetes telinga 3x2 tetes
Klindamisin tablet 300mg 2x1 tab
Riwayat alergi
Tidak ada alergi makanan / obat
Riwayat Sosial / Kebiasaan
sering mengorek telinga menggunakan cotton
bud, sering konsumsi ayam
KEADAAN UMUM : CUKUP
KESADARAN : COMPOS MENTIS

Pemeriksaan GCS : 4-5-6

fisik Kepala / Leher : DBN


Thorax : tidak dilakukan pemeriksaan
Abdomen : tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : tidak dilakukan pemeriksaan
Status lokalis
Pemeriksaan
fisik
Status lokalis

Pemeriksaan
fisik
Status lokalis
Pemeriksaan
fisik
Status lokalis Pemeriksaan
fisik
Hidung dan Sinus Paranasal
Hidung Luar :-
Sinus Paranasal :-
Rinoskopi Anterior : -
Tenggorokan
Nasofaring :-
Orofaring :-
Tonsil :-
Laringofaring : -
Pemeriksaan
penunjang

Endoskopi:
MAE : Hiperemi (+), Edema (-),
Sekret (+), Serumen (-)
MT : Intak (-), reflek cahaya (-),
Hiperemi (+), pulsasi (+), Perforasi
(+), sekret (+)
Pemeriksaan
penunjang
Diagnosis

Otitis Media Supuratif


Akut Stadium Perforasi
Dextra
Diagnosis
banding
1. Otitis Media Efusi
2. Otitis Media Supuratif Kronis
tatalaksana

1. Parasintesis / Miringotomi
2. Medikamentosa
tatalaksana

3. Edukasi
Hindari air masuk ke telinga ketika mandi
Jangan melakukan aktivitas yang memungkinkan air masuk ke
telinga seperti berenang, berendam
Pasien harus menjaga agar telinganya selalu kering dan
diingatkan agar tidak menggaruk/membersihkan telinga
dengan cotton bud terlalu sering
Hindari makan makanan terlalu manis, es krim,
ayam,seafood,dll
Kontrol rutin ke dokter
TINJAUAN
PUSTAKA

OTITIS MEDIA
SUPURATIF AKUT
(OMSA) / OMA
Definisi

OMA : peradangan akut pada sebagian


atau seluruh mukosa telinga tengah,
karena infeksi bakteri piogenik
sehingga terbentuk mukopus purulen
dalam cavum timpani
anatomi
telinga
membran
timpani
etiologi

ISPA
Bakteri Streptococcus hemoliticus,
Haemophillus Influenza , Streptococcus
pneumoniae, Staphylococcus aureus,
Pneumococcus, E.coli, Pseudomonas
aeruginosa
Virus respiratory syncytial virus (RSV),
influenza virus, atau adenovirus
epidemiologi

Bayi dan anak lebih berisiko tinggi menderita OMA


Faktor risiko : sosial ekonomi rendah, terpapar
asap rokok & polutan, anak-anak dg ISPA
berulang, alergi, dll
patofisiologi

ISPA → edema ostium tuba eustachius → obstruksi tuba → gangguan


ventilasi → oksigen diresorbsi mukosa → tekanan cavum timpani
menurun (vakum) → MT retraksi → permeabilitas pembuluh darah →
transudasi → MT bombans → Pus meningkat → menekan MT → MT
perforasi → Pus keluar melalui perforasi → Pus keluar sampai habis →
Perforasi MT kering (menutup dalam 10 – 14 hari)
Stadium Oklusi Tuba
Stadium Bombans /
Supurasi

stadium
Stadium Perforasi oma Stadium Resolusi
Diagnosis
tatalaksana

Stadium III Perforasi :


Stadium I Oklusi tuba :
a) Perforasi, pulsasi (-)
Dekongestan oral & topikal
cuci telinga setiap keluar cairan selama 5 hari
Antibiotik Antibiotik topikal & oral
Simtomatis Dekongestan bila masih pilek
Stadium II Bombans : Simtomatis jika ada nyeri / keluhan lain
Parasintesis b) Perforasi, pulsasi (+) maka :
Antibiotik topikal & oral Parasintesis
Dekongestan oral & topikal cuci telinga setiap keluar cairan selama 5 hari
Simtomatis Antibiotik topikal & oral
jika sekret keluar banyak bisa diberi cuci Dekongestan bila masih pilek
Simtomatis
telinga, jika tidak, tidak perlu
Stadium IV Resolusi :
edukasi
tatalaksana
Dekongestan oral & topikal
Oral :
pseudoefedrin tablet 60 mg 3x1 tab Cuci telinga : H2O2 3% setiap keluar cairan
Topikal / tetes hidung : Simtomatis :
efedrin HCl / xylometazoline / oxymethazoline
paracetamol tablet 500mg 3x1 tab
0,025% (anak) - 0,05% (dewasa) / Iliadin
asam mefenamat tablet 500mg 3x1 tab
Antibiotik :
Oral : natrium diklofenak tablet 50mg 3x1 tab
Amoxicillin clavulanat :
Kaplet 625mg 3x1 kap
Sirup
Cefixime tablet 100 mg 2x1 tab
Cefuroxime tablet 250 mg 2x1 tab
Topikal / tetes telinga :
Otilon 3x2 tetes
Otopain 3x2 tetes
Fukricin ED 3x2 tetes
miringotomi /
Parasintesis

Tindakan insisi pada pars tensa


membran timpani kuadran antero-
inferior atau postero-inferior
dengan pisau khusus (miringotom),
Agar terjadi drainase sekret dari
telinga tengah menuju liang telinga
luar
prognosis

prognosis baik bila ditangani dengan tepat


dan cepat
bila terjadi penumpukan cairan dalam
rongga telinga dalam waktu yang lama /
perforasi yang tidak sembuh → kronis /
OMSK
komplikasi

Mastoiditis akut
Meningitis, abses otak
Labirinitis
Paresis nervus facialis
(N.VII)
Petrositis
kesimpulan

OMSA/OMA : radang pada mukosa telinga tengah disertai


keluarnya sekret mukopus purulen dari cavum timpani
Penyebab utama : ISPA karena bakteri piogenik
Gejala OMA sesuai stadium, meliputi telinga grebeg-grebeg,
adanya batuk pilek, mungkin ada keluhan nyeri telinga / otalgia,
dan keluarnya sekret mukopurulen.
Berdasarkan dari hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang pada pasien atas nama Ny.NH 53 tahun.
Diagnosis dari pasien ini adalah Otitis Media Supuratif Akut
Stadium Perforasi.
Pasien telah diberikan terapi yang tepat sesuai dengan stadium
OMSA
Prognosis pada pasien ini baik

Anda mungkin juga menyukai