Anda di halaman 1dari 120

Hubungan Tingkat Stress Dengan Motivasi Belajar Saat Pandemi

COVID-19 Pada Angkatan 2019 Mahasiswa Fakultas


Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan


Memperoleh Gelar Sarjana
Kedokteran

Oleh:
Maya Dwi Artikawati
18700011

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
SURABAYA
2021
HALAMAN PERSETUJUAN

TUGAS AKHIR
Hubungan Tingkat stress dan Motivasi Belajar Dengan Pandemi
COVID-19 Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana

Kedokteran

Oleh:

Maya Dwi Artikawati

NPM : 18700011

Menyetujui untuk diuji

Pada tanggal : 7 Agustus 2021

Pembimbing

Dr.Atik Sri Wulandari, SKM., M.Kes

NIK : 93195-ET

ii
iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penuIis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa dimana atas

berkat dan karunia-NyaIah, penuIis mampu menyeIesaikan Proposal Tugas Akhir

dengan juduI “Hubungan Tingkat stress dan Motivasi Belajar Dengan Pandemi

COVID-19 Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma

Surabaya Angkatan 2019”. Penulis terdorong untuk melakukan penelitian topik

ini dikarenakan dalam masa pandemi sekarang kita sebagai mahasiswa

diwajibkan kuliah di rumah untuk memutuskan rantai penyebaran COVID-19

sehingga dalam kuliah daring ini banyak kendala-kendala yang dialami

mahasiswa yang dapat menimbulkan stress

Penulis menyadari Proposal Skripsi ini tidak dapat selesai tanpa bantuan

dari berbagai pihak. Karena itu peneliti sampaikan terima kasih yang tak

terhingga kepada:

1. Prof. Dr. Suhartati, dr., MS., dekan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya yang telah memberi kesempatan kepada penulis menuntut
ilmu di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
2. Dr.Atik Sri Wulandari, SKM.,M.kes. sebagai pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan, serta dorongan dalam menyelesaikan
Proposal Skripsi ini.
3. Dr.dr. Harry Kurniawan Gondo, SpOG (K.FM)., SH.,M.Hum. selaku dosen
penguji yang telah meluangkan waktunya untuk menguji penulis demi
perkembangan penulis dan perbaikan Proposal Skripsi ini.
4. Saya ucapkan terimakasih kepada Chita Putri dan Adrian atas informasi yang
diberikan dari penelitiannya sehingga saya dapat sedikit mengutip hal-hal
penting yang telah disampaikan untuk saya teliti lebih lanjut

iv
5. Kedua orang tua, kakak, dan sahabat yang selalu memberi doa, dukungan dan
semangat tiada henti kepada penulis.

6. Segenap Tim Pelaksana Proposal Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas


Wijaya Kusuma Surabaya yang telah memfasilitasi proses penyelesaian
Proposal Skripsi.

7. Mahasiswa angkatan 2019 FakuItas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma


Surabaya yang teIah berpartisipasi daIam pembuatan dan peneIitian Tugas
Akhir ini.

8. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebut satu persatu yang telah
membantu penyelesaian Proposal Skripsiini.

Penulisan Proposal Skripsi ini tidak tidak luput dari berbagain kesalahan,
maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan tulisan
ini.

Surabaya, 28 Desember 2020

Penulis

v
Hubungan Tingkat Stress Dengan Motivasi Belajar Saat
Pandemi COVID-19 Pada Angkatan 2019 Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Maya Dwi Artikawati*, Atik Sri Wulandari**

*Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

**Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Abstrak

Pada awal 2020 dunia dikejutkan oleh covid-19 atau lebih populer
dengan virus corona. Hal ini memberikan kekhawatiran tersendiri bagi
masyarakat dunia dilihat dari penularan virus ini yang sangat cepat. Indonesia
juga menerapkan lock down yaitu dengan mengeluarkan surat edaran untuk
melakukan aktifitas pembelajaran jarak jauh (sekolah online atau
daring).Namun, hal ini menjadi masalah tersendiri bagi mahasiswa diantaranya
listrik yang bisa padam, jaringan internet yang tidak stabil (Prawiyogi et al.,
2020 ) sehingga menyebabkan mahasiswa stress dan mempengaruhi motivasi
belajar. Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis atau mengetahui
hubungan Hubungan Tingkat Stress Dengan Motivasi Belajar Saat Pandemi
COVID-19 Pada Angkatan 2019 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan


pendekatan cross sectional yang akan dianalis secara deskriptif dan analitik.
Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode simple random
sampling. Untuk mengetahui tingkat stres dalam penelitian ini menggunakan
Kuesioner Perceived Stress Scale (PSS-10) dan untuk mengetahui motivasi
belajar menggunakan kuesioner Motivated Strategies for Learning
Questionnaire (MSLQ).

Dari Hasil Penelitian berikut dapat ditarik kesimpulan bahwa ada


hubungan antara Tingkat Stress Dengan Motivasi Belajar Saat Pandemi
vi
COVID-19 Pada Angkatan 2019 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya.
Kata kunci : Covid-19, tingkat stres, motivasi belajar, Perceived Stress Scale
(PSS-10), Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ).

vii
(CORELATION BETWEEN STRESS LEVELS AND LEARNING
MOTIVATION DURING COVID-19 PANDEMIC IN THE CLASS
OF 2019 STUDENTS
FACULTY OF MEDICINE, WIJAYA KUSUMA UNIVERSITY,
SURABAYA)

Maya Dwi Artikawati*, Atik Sri Wulandari**

*Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

**Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Abstract

At the beginning of 2020 the world was shocked by covid-19 or more


popular with the corona virus. This gives a special concern for the world
community seen from the very fast transmission of this virus. Indonesia has
also implemented a lock down, namely by issuing circulars to carry out
distance learning activities (online or online schools). However, this is a
problem for students including electricity that can go out, unstable internet
network (Prawiyogi et al., 2020 ) thus causing stress and affecting student
motivation to learn. The main purpose of this study was to analyze or find out
the relationship between Stress Levels and Learning Motivation during the
COVID-19 Pandemic in the Class of 2019 Students of the Faculty of
Medicine, Wijaya Kusuma University, Surabaya.

This study uses an observational research type with aapproach cross


sectional which will be analyzed descriptively and analytically. Sampling of
this research usedmethod simple random sampling. To determine the level of
stress in this study using the Questionnaire Perceived Stress Scale(PSS-10)
and to determine learning motivation using the Motivated Strategies for
Learning Questionnaire (MSLQ) questionnaire.

viii
From the results of the following research, it can be concluded that
there is a relationship between Stress Levels and Learning Motivation during
the COVID-19 Pandemic in the Class of 2019 Students of the Faculty of
Medicine, Wijaya Kusuma University, Surabaya.

Keywords : Covid-19, stress level, learning motivation, Perceived Stress Scale


(PSS-10), Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ).

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................................2
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN...........................Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR..................................................................................................4
DAFTAR ISI...............................................................................................................10
BAB I...........................................................................................................................16
PENDAHULUAN.......................................................................................................16
A. Latar Belakang.............................................................................................16
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan penelitian...........................................................................................3
D. Manfaat...........................................................................................................4
BAB II............................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................4
A. COVID-19.......................................................................................................4
1. Pengertian Covid-19......................................................................................4
2. Istilah Mengenai Covid-19............................................................................6
3. Perkembangan Covid-19 di Indonesia.........................................................7
B. Stress................................................................................................................7
1. Pengertian Stress............................................................................................7
2. Penyebab stress..............................................................................................9
3. Gejala – gejala stress.....................................................................................9
4. Coping Stress................................................................................................10
5. Mekanisme stress.........................................................................................10
C. Motivasi Belajar............................................................................................11
1. Definisi Motivasi Belajar.............................................................................11
2. Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar...........................................12
3. Peranan motivasi belajar............................................................................12
4. Ciri – Ciri Motivasi Belajar........................................................................12
D. Penelitian Sebelumnya Yang Membahas Hubungan Tingkat Stress dan
Motivasi Belajar Dengan Pandemi COVID-19..........................................................13
BAB III........................................................................................................................14
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN...................................14
x
A. Kerangka Konsep........................................................................................15
B. Penjelasan Kerangka Konsep.....................................................................16
C. Hipotesis Penelitian......................................................................................16
BAB IV........................................................................................................................16
METODE PENELITIAN..........................................................................................16
A. Rancangan Penelitian..................................................................................16
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.....................................................................17
C. Populasi dan Sampel....................................................................................17
D. Variabel Penelitian......................................................................................18
E. Definisi Operasional....................................................................................19
F. Kerangka Kerja...........................................................................................21
a. Prosedur Penelitian, Pengumpulan/Pengolahan Data....................................21
G. Analisis Data.................................................................................................23
BAB V..........................................................................................................................24
HASIL PENELITIAN................................................................................................24
A. Gambaran Umum Penelitian.......................................................................24
B. Analisis Univariat.........................................................................................24
C. Analisis Hubungan.......................................................................................27
BAB VI........................................................................................................................28
PEMBAHASAN..........................................................................................................28
BAB VII.......................................................................................................................30
KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................................30
A. KESIMPULAN.............................................................................................30
B. SARAN..........................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................32
Lampiran 1 Pengantar Kuesioner............................................................................37
Lampiran 2 Surat Persetujuan Menjadi Responden..............................................42
Lampiran 3 Pernyataan Informed Consent..................Error! Bookmark not defined.
Lampiran 4 : Pernyataan Keaslian Tulisan.................Error! Bookmark not defined.
Lampiran 5 : Surat Pernyataan Penulisan Hasil Penelitian di Jurnal Ilmiah Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 6 : Surat Pernyataan Persetujuan Diunggah...........Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 7: Kuesioner Stres Scale..........................................................................50
Lampiran 8 : Kuesioner Motivasi Belajar...............................................................49
Lampiran 9 : Dokumentasi Penelitian......................................................................52
xi
x i.................................................................
Lampiran 10 : Sertifikat Kelaikan Eti k 54

xii
x
DAFTAR

Gambar II.1 Perjalanan Covid-19 berat dengan gejalanya.................................6

Gambar II.2 Mekanisme stress........................................................................11

Gambar III.1 kerangka konsep.........................................................................14

Gambar IV.II Diagram Alur Penelitian............................................................20

Gambar IV.III Jadwal Waktu Pengumpulan Data............................................21

x
DAFTAR
Tabel IV.1 Definisi Operasional...............................................................18

xi
DAFTAR

Pengantar Kuesioner..............................................................................................27

Surat Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent)..................................30

Kuesioner Penelitian I Tes Pss-10.........................................................................31

Kuesioner Penelitian II MSLQ..............................................................................34

xi
dkk : dan kawan – kawan

COVID-19 : Corona Virus Dissease 19

2019-nCOV : 2019 Novel Coronavirus

CoVs : Coronaviruses

ODP : Orang Dalam Pengawasan

PDP : Pasien Dalam Pengawasan

PCR : Polimerase Chain Reaction

OTG : Orang Tanpa Gejala

PSBB : Pembatasan Sosial Besrskala Besar

HPA : Hipotalamus Pituitari Adrenal

CRH : Corticotropik Releasing Hormon

ACTH : Adrenocorticotropic Hormon

PSS : Perceived Stress Scale

MSLQ : Motivated Strategies for Learning Questionnaire

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada awal 2020 dunia dikejutkan oleh covid-19 atau lebih populer dengan
virus corona, virus ini termasuk keluarga SARS-CoV-2. Covid-19 pertama kali
muncul di Wuhan Cina pada akhir tahun 2019 pada saat itu suasana di Kota Wuhan
sangat tidak kondusif akibat dari banyaknya orang yamg terpapar dan terinfeksi
Covid-19 (Suhendra et al., 2020). Hal ini memberikan kekhawatiran tersendiri bagi
masyarakat dunia dilihat dari penularan virus ini yang sangat cepat. Akibatnya,
beberapa negara menerapkan lock down untuk mencegah masuknya Covid-19 di
negara mereka. Lock Down adalah menghentikan sementara kegiatan-kegiatan
yang beresiko menimbulkan penularan Covid-19 sehingga setiap negara
menerapkan Stay at home ( tetap berada di rumah ) sampai waktu yang ditentutkan
(Indriya, 2020). Sejak Covid-19 ditetapkan pandemi oleh WHO pemerintah
Indonesia membuat strategi untuk pencegahan masuknya Covid-19 di Indonesia
dan membuat gugus- gugus tugas. Pemerintah Indonesia menghimbau masyarakat
untung melakukan physical distancing dan mengurangi kegiatan yang berhubungan
dengan banyak orang. Covid-19 pertama kali masuk di Indonesia pada tanggal 2
maret 2020 sebanyak 2 kasus yang diduga tertular dariorang asing yang berkunjung
ke Indonesia, kasus di Indonesia pun terus bertambah, hingga tanggal 31 Maret
2020 telah terdapat
1.115 kasus dengan kematian mencapai 102 jiwa. Tingkat kematian Indonesia 9%,
termasuk angka kematian tertinggi (Paru et al., 2019). Pada 13 April 2020,
Presiden Indonesia menetapkan Bencana Non Alam Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) sebagai bencana nasional melalui Keputusan Presiden
( Keppres ) Nomor 12 tahun 2020 (Chita Putri Harahap et al., 2020).

Indonesia juga menerapkan lock down yaitu dengan Pembatasan sosial


berskala besar ( PSBB ) dan mengeluarkan surat edaran untuk melakukan aktifitas
pembelajaran jarak jauh ( sekolah online atau daring ) serta bekerja dari rumah
( work from home ). Pembelajaran jarak jauh merupakan pembelajaran dengan
tatap

1
2

muka tidak langsung yang menggunakan media untuk interaksi antara dosen dan
mahasiswa (Prawiyogi et al., 2020). Berbagai aplikasi dan media yang menunjang
kegiatan online pun sudah disiapkan sebaik mungkin oleh sekolah sebagaimana
anjuran dari pemerintah. Namun, hal ini menjadi masalah tersendiri bagi
mahasiswa diantaranya listrik yang bisa padam, jaringan internet yang tidak stabil
( Prawiyogi et al., 2020 ). Selain itu, kendala – kendala yang dialami mahasiswa
adalah mahalnya kuota internet, paket internet yang habis sewaktu – waktu saat
perkuliahan sedang berlangsung serta tugas kuliah dan tuntutan akademik lainya
menyebabkan mahasiswa stress. Hal ini, dikarenakan sebelumnya mahasiswa
belum pernah merasakan pelajaran jarak jauh sehingga tidak mampu beradaptasi
dengan baik serta peningkatan beban yang melebihi kemampuan baik kognitif dan
psikomotorik. Banyaknya tuntutan akademik menyebabkan mereka stress
akademik.

Rahmawati (2012) menyatakan bahwa stres akademik adalah keadaan di


mana terjadi ketidak sesuaian antara tuntutan lingkungan dengan sumber daya
pikir yang dimiliki siswa sehingga mereka semakin terbebani oleh berbagai
tekanan dan tuntutan. Menurut ( Sayeki dalam Barseli 2017 ) penyebab stress
akademik adalah adanya academic stressor. Academic stressor adalah stress yang
dialami pelajar yang bersumber dari kegiatan belajar mengajar seperti tekanan
untuk mendapatkan nilai bagus serta befikir untuk bagaimana caranya tugas ini
cepat selesai. Pada mahasiswa mudah sekali mengalami academic stress karena
dampak dari tuntutan dalam dunia perkuliahan, tuntutan berpikir yang lebih kritis
serta harus ikut dalam kehidupan sosial bermasyakrat (Hicks & Heastie, 2008).
Stress dilihat dari sisi psikologis orang tersebut akan tertekan serta tegang yang
berlebih yang mengakibatkan kekacauan pola pikir, perilaku yang muncul dan
emosi. Secara emosional orang yang mengalami stress biasanya moodnya akan
cepat berubah, gelisah, cemas, sedikit malas untuk melakukan kegiatan sehingga
menyebabkan aktifitas dan motivasi belajar sesorang sedikit terganggu.

Motivasi belajar adalah faktor psikis yang memiliki sifat non-intelektual


yang berperan dalam hal penumbuhan dorongan rasa senang dan semangat untuk
3

belajar sehingga hasil belajar menjadi optimal. Mahasiswa yang memiliki


motivasi akan mempunyai banyak semanagat untuk melakukan kegiatan belajar.
Semakin besar motivasi yang diberikan, maka semakin berhasil pula untuk
memahami pelajaran itu karena motivasi akan senantiasa menentukan intensitas
usaha belajar bagi para mahasiswa (Sardiman, 2001). Jika motivasi belajar ini
terganggu maka pencapaian hasil belajar mahasiswa tidak maksimal dan minat
mahasiswa untuk kuliah pun juga akan sedikit terganggu (Vol, 2019).

Penelitian terakhir mengenai Hubungan Tingkat stress dan Motivasi


Belajar Dengan Pandemi COVID-19 pada Mahasiswa oleh Ade Cita (2020)
menggambarkan bahwa mayoritas mahasiswa mengalami stress pada saat belajar
jarak jauh saat pandemi COVID-19 (Chita Putri Harahap et al., 2020). Hasil
penelitian oleh Fadhil ammar (2021) dijelaskan bahwa sebanyak 57 responden ada
hubungan belajar dari rumah dengan pandemi COVID-19. (Adrian et al., 2021).

a. sebanyak 25 (43,9 %) belajar online kurang baik


b. sebanyak 32 (56,1%) belajar online baik.
c. sebanyak 32 (56,1%) tingkat stres ringan
d. sebanyak 16 (28,1%) tingkat stres sedang
e. sebanyak 9 (15,8%) tingkat stres berat,

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengambil judul


“Hubungan Tingkat Stres dan Motivasi Belajar dengan Pandemi Covid-19 Pada
Mahasiswa Angkatan 2019 di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka permasalahan yang dapat
dirumuskan: Apakah terdapat Hubungan Tingkat Stres dan Motivasi Belajar
dengan Pandemi Covid-19 Pada Mahasiswa Angkatan 2019 di Fakultas
Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya ?
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum :
Untuk Mengetahui adanya Hubungan Tingkat Stres dan Motivasi Belajar
dengan Pandemi Covid-19 Pada Mahasiswa Angkatan 2019 di Fakultas
Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
2. Tujuan khusus
a) Mengetahui gambaran tingkat stress dan motivasi belajar pada saat pandemi
Covid-19 pada mahasiswa angkatan 2019 fakultas kedokteran Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya
b) Mengetahui hubungan stress dengan motivasi belajar saat pandemi Covid-19
pada mahasiswa angkatan 2019 di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya
D. Manfaat
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti
Dengan penelitian ini, peneliti dapat menambah wawasan, kemampuan
menerapkan ilmu serta untuk memberikan informasi kepada masyarakat
khususnya mahasiswa untuk dapat memanajemen stres akademik yang baik.
2. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pustaka dan pembelajaran
dalam rangka menambah informasi tentang ilmu kedokteran mengenai
Hubungan Tingkat Stres dan Motivasi Belajar dengan Pandemi Covid-19
3. Bagi masyarakat
Sebagai masukan serta acuan bagi mahasiswa untuk memanajemen stress
sehingga tidak berpengaruh buruk terhadap psikis dan motivasi belajarnya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. COVID-19
1. Pengertian Covid-19
Covid-19 merupakan virus dari keluarga SARS-CoV-2, virus ini pertama
kali ditemukan di Wuhan, hubei, Cina pada tahun 2019 di beri nama Corona
Virus Disease yang disingkat menjadi Covid-19 Coronavirus adalah virus
yang
berasal dari subfamili Orthocoronavirinae dalam keluarga
Coronaviridae dan ordo Nidovirales yang dapat menimbulkan penyakit pada
mamalia dan unggas, termasuk manusia (Suhendra et al.,2020). Covid-19
pada manusia dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, seperti flu.
Meskipun SARS dan MERS sifatnya lebih mematikan (Indriya, 2020). Awal
kemunculan virus ini populer dengan 2019 Novel coronavirus disease atau
disingkat 2019- nCOV virus ini diberi nama sesuai dengan struktur
genetiknya untuk memudahkan pengembangan tes diagnostik, vaksin, dan
obat-obatan (WHO, 2020) Subfamili Coronaviruses (CoVs) yaitu secara
genotip dan serologi di bagi empat genera α, β, ɣ, dan δ coronavirus yang
menjadi penyebab untuk manusia adalah α-‐CoVs dan β‐CoVs (Abudi et al.,
2020). Virus Corona termasuk zoonosis, hal ini bisa terjadi kemungkinan
bahwa virus ini ditularkan dari hewan ke manusia pada kasus covid-19 belum
diketahui dengan pasti proses penularanya apakah dari hewan ke manusia
tetapi Covid-19 ini juga termasuk zoonosis sebuah data menunjukkan
penularanya antar manusia ( human to human ) cara penularan virus ini pada
umumnya melaluidroplet serta berhubungan langsung dengan virus sehingga
virus dapat masuk melalu mukosa yang terbuka, berdasarkan analisis dari
beberapa penelitian inkubasi virus ini selama 14 hari (Paru et al., 2019) Pada
saat ini Covid-19 bukan hal yang bisa disepelekan lagi, jika dilihat dari
gejalanya mirip dengan sakit flu gejalanya adalah demam, batuk sesak,
pneumonia. Berikut adalah perjalanan gejala Covid-19 berat (Susilo et al.,
2020) :

5
6

Gambar II.1 Perjalanan Covid-19 berat dengan gejalanya

2. Istilah Mengenai Covid-19


Covid-19 merupakan penyakit yang baru saja populer dan semakin
berkembang. Untuk orang yang memiliki kekebalan tubuh kuat, Covid-19
bisa dilawan dengan kekebalan tubuhnya sendiri. Orang yang terkena
Covid-19 hanya bisa diketahui hanya dengan melakukan test. Untuk
membantu petugas medis menganalisis dan untuk membantu negara
mencatat orang yang terkena Covid-19, maka orang yang terkena Covid-19
dibagi menjadi 4 ( empat ) kelompok (Abudi et al., 2020) :
1. Orang Dalam Pengawasan ( ODP )
2. Pasien Dalam Pengawasan ( PDP ) atau suspek
3. Orang Tanpa Gejala ( OTG )
4. Positif Covid-19

Demam dan suhu diatas 38°C, flu, pernah melakukan perjalanan ke


daerah atau negara yang memiliki transimis lokal Covid-19 dalam 14
terakhir, tetapi tidak ada kontak langsung dengan orang positif Covid-19
merupakan gejala atau kriteria Orang Dalam Pengawasan ( ODP ). Orang
yang memiliki gejala seperti ODP tanpa disertai pneumonia dan memiliki
riwayat kontak langsung dengan pasien Covid-19 merupakan orang dengan
kriteria Pasien Dalam Pengawasan ( PDP ) atau suspek. Orang Tanpa
Gejala ( OTG ) adalah orang yang tidak memiliki gejala tetapi mempunyai
kontak erat dengan pasien terkonfirmasi pasien Covid-19 misalnya petugas
medis. Kontak erat adalah seseorang yang berada satu tempat atau
berinteraksi langsung dengan pasien yang teronfirmasi Covid-19 sebelum
timbul gejala hingga 14 hari setelah kasus timbul. Pasien Dalam
Pengawasan ( PDP )
7

adalah orang yang terkonfirmasi terkena Covid-19 berdasarkan hasil


laboratorium melalui pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) ada
pula dengan melakukakn CT scan dada yang memiliki ke pekaan yang
tinggi (Ai, Yang and Xia, 2020). Gejala klinis Covid-19 ini bervariasi
tergantung derajat penyakit tetapi gejala yang utama adalah demam, batuk,
mialgia, sesak, sakit kepala, diare, mual dan nyeri (Paru et al., 2019)

3. Perkembangan Covid-19 di Indonesia

Saat ini tahun 2020 merupakan tahun yang tidak terlupakan oleh Dunia
tidak terkecuali Indonesia karena juga terkena dampaknya. Covid-19
masuk Indonesia pertama kali pada bulan maret 2020 sebanyak 2 kasus,
telah mengubah banyak kebiasaan masyarakat Indonesia, Untuk mencegah
dan mengurangi jumlah orang yang terkena Covid – 19 pemerintah
mengambil kebijakan yaitu dengan memberlakukan lock down diantaranya
adalah kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah (Daring/online), kerja
dari rumah (work from home), membatasi aktifitas keluar rumah, serta
memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) (Abudi et al.,
2020) . Dalam menangani kasus ini pemerintah gencar melakukan
sosialisasi atau seminar-seminar secara online bahkan memasang poster
tentang pencegahan Covid-19 diantaranya adala rajin cuci tangan, selalu
memakai masker, melakukan physical distancing serta social distancing,
Keadaan ini merupakan kebijakan pemerintah berdasarkan pertimbangan
yang telah dipikirkan matang – matang (Indriya, 2020).

B. Stress
1. Pengertian Stress
Setiap individu pasti memiliki memori atau respon terhadap
kondisi fisik, lingkungan, dan sosial mengenai suatu kejadian yang
memicu adanya stress (stressor). Menurut Mc Nerney dalam Yosep (2007)
stres adalah sebuah reaksi fisik, mental, dan kimiawi yang berasal dari
tubuh terhadap situasi yang menakutkan, membingungkan dan merisaukan
yang dapat memyebabkan sesorang depresi. Stress diartikan sebagai
persepsi yang
8

berasal dari kesenjangan antara tuntutan lingkungan dan kemampuan


seseorang untuk memenuhinya. (Anggola & Ongori 2009; Pratama, M. R.,
2015; Siska, M., 2011). Pendapat Lazarus (dalam Prabowo, 2004) stres
adalah suatu keadaan psikologis seseorang akibat dari permasalahan
internal seperti adanya permasalahan keluarga sebagai contoh anak yang
dituntut untuk mendapatkan apa yang diinginkan orang tuanya, dan
permasalahan eksternal seperti faktor lingkungan. (Barseli & Ifdil, 2017)
Stress akademik adalah stress yang berasal dari proses kegiatan belajar
mengajar seperti tekanan untuk mendapat nilai yang memuaskan. Stres
akademik merupakan jenis stres negatif (distres(., 2016)). Stres akademik
adalah stres yang terjadi di lingkungan sekolah atau lingkungan
pendidikan. Stres akademik muncul apabila terdapat banyaknya tuntutan
dan tugas yang harus dikerjakan seorang mahasiswa. Secara umum
pandangan mengenai stress memiliki 4 garis besar (Musradinur 2016) :
a. Stress sebagai stimulus
Dalam hal ini stres adalah stimulus yang berada di lingkungan
(environment). seseorang akan mengalami stress apabila dirinya
menjadi bagian dari lingkungan tersebut. pada konsep ini stress bagian
dari variabel bebas dan individu sebagai variabel terikat.
b. Stress sebagai respon
Stress adalah reaksi seseorang terhadap stressor, menurut sutherland
dan cooper stress merupakan variabel dependen dan stressor sebagai
variabel bebas. resepon seseorang terhadap stressor memiliki dua
komponen yaitu
: psikologis seperti gugup, cemas, malu, panik, terkejut sedangakan
komponen fisiologis diantaranya adalah mual, muntah, mulut kering,
keringat berlebihan, dan tekanan denyut nadi meningkat.
c. Stres Sebagai Interaksi antara Individu dengan Lingkungan
Stress merupakan interaksi antara inividu terhadap lingkungan yang
saling berhubungan dan saling mempengaruhi disebut dengan hubungan
transaksiona. Stress tidak dipandang sebagi stimulus atau respon, tetapi
juga merupakan proses dimana seseorang merupakan perantara ( agent )
9

yang aktif, yang bisa mempengaruhi stressor. Tetapi pada hal ini setiap
orang berbeda. Individu yang satu mungkin mengalami stres berat, yang
satunya mengalami stres ringan, dan yang lain mungkin tidak
mengalami stres.
d. Stres Sebagai Hubungan antara Individu dengan Stressor
Merupakan stress yang berasal dari dalam diri seesorang misalnya
penyakit yang dideritanya, konflik internal, dan frustasi.
2. Penyebab stress
Banyak hal yang dapat menyebabkan stress, bagi mahasiswa stress
dapat terjadi apabila terjadi banyak tekanan dari kegiatan belajarnya baik
itu tekanan internal maupun eksternal. Menurut Maramis (2009) stress
disebabkam empat hal yaitu frustasi, tekanan, krisis, dan konflik :
a. Frustasi adalah bentuk gangguan dari sesuatu yang gagal dicapai oleh
individu tersebut.
b. Tekanan adalah suatu hal yang mendesa yang harus dilakukan oleh
individu, tekanan bisa datand dari dalam dirinya sendiri, misalnya
memiliki keinginan kuat untuk memiliki sesuatu. Tekanan juga bisa
berasal dari lingkungan sekitar.
c. Krisis adalah keadaan dimana keadaan yang terjadi tiba-tiba dan dapat
menyebabkan terganggunya keseimbangan.
d. Konflik merupakan terjadinya kebingungan karena seseorang
meghadapi beberapa kebutuhan atau tujuan tetapi harus dipilih salah
satu.

Faktor–faktor yang mempengaruhi stress akademik menurut (Puspitasari,


W. 2013; Gunawati, R., Hartati, S., & Listiara, A. 2010) adalah faktor
internal dan eksternal diantaranya Pola pikir, kepribadian, keyakinan,
pelajaran lebih padat, tekanan untuk berprestasi tinggi, dorongan status
sosial, dan orang tua saling berlomba.

3. Gejala – gejala stress


Pada dasarnya orang yang mengalami stress maupun stress akademik
menimbulkan beberapa gejala diantaranya adalah (Barseli & Ifdil, 2017) :
1

a. Gejala emosi
Individu yang mengalami stress ditandai dengan perasaan cemas,
gelisah, sedih, mudah menangis, tersinggung, panik seperti adatekanan
dan beban serta merasa harga dirinya menurun.
b. Gejala Fisik
biasanya disertai dengan tidur tidak teratur, insomnia, sakit kepala,
sakit punggung , diare, hilang semangat untuk beajar, takikardia, nafsu
makan menurun.
c. Gejala perilaku
Memiliki kecenderungan untuk menyendiri, lebih agresif dalam
bertindak, berbicara dengan nada tinggi, mata suka melotot, suka
mondar mandir, ceroboh, timbul kerutan dahi, melamun.
4. Coping Stress
Menurut Yani (1997) dalam strategi coping, teori dan sumberdaya
nya coping stress adalah sesuatu yang dilakukan individu untuk
mengurangi atau menghilangkan kecemasan dan ketegangan dalam
kondisi penuh stress(Maryam, 2017). Menurut (Radley 2005) dalam
hubungan antara coping stress dan dukungan sosial dengan motivasi
belajar pada remaja yang orang tuanya bercerai coping adalah
perubahan perilaku menjadi lebih baik, berdamai dengan tekanan-
tekanan yang mengakibatkan stress (Meiriana, 2016). Coping adalah
bentuk dari cara seseorang mengatasi atau menangani stress tersebut
supaya tidak berlebihan (Meiriana, 2016). Coping memiliki dua macam
fungsi menurut Bart smet, yaitu :

a. Emotional Focused coping adalah coping yang digunakan untuk


mengatur tanggapan emosinal terhadap stress, hal ini dilakukan melalui
kebiasaan seseorang akan melampiaskan terhadap sesuatu jika individu
tersebut mengalami stress misalnya minum-minuman keras.
b. Problem Focused Coping adalah mencari cara baru untuk menangani
stress, biasanya hal ini dilakukan oleh orang dewasa
5. Mekanisme stress
1

Stress diterima oleh otak yang digunakan untuk respon dan


akanditransmisikan ke axis hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA).
Hipotalamus akan mengeluarkan hormon kortikotropik (CRH) lalu akan
distimulasi kelenjar penglepas pituitari untuk mensekresi hormon
adrenokortikotropik (ACTH). Kemudian ACTH akan menginduksi korteks
adrenal untuk mengeluarkan kortisol, selain itu sistem saraf otonom yang
mempersarafi jaringan sistem imun juga diaktifkan oleh stress, akibatnya
terjadi pelepasan bahan baku katekolamin, katekolamin menjadi penyebab
medula adrenal mensekresi epinefrin dan norepinefrin yang berlebihan ke
sirkulasi darah (Wardhana, 2011) Stress dirasakan apabila terganggunya
keseimbangan diri yang berarti individu baru akan mengalami stress
apabila dirinya mempersepsikan tekanan dari stressor melebihi kapasitas
tekanan seseorang (Musradinur.,2016)

Gambar II.2 Mekanisme stress

C. Motivasi Belajar
1. Definisi Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah suatu dorongan yang memberikan semangat
dan rasa senang, artinya adalah sesuatu yang dilakukan dengan penuh
energi, terarah serta bertahan lama (Meiriana, 2016). Motivasi belajar
dapat dikatakan daya penggerak yang tumbuh pada diri seseorang sehingga
dapat menimbulkan belajar sehigga tujuan yang diinginkan tercapai
(Sardiman, 2000 ; Meiriana, 2016). Motivasi belajar adalah dorongan dari
diri individu yang bisa menimbulkan kegiatan belajar secara efektif sesuai
yang diharapkan.(Mulya & Lengkana, 2020).menurut Sardiman (2001)
1

dijelaskan bahwa faktor mental atau psikologi yang bersfiat intelektual


berpengaruh terhadap penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat
untuk belajar sehingga memiliki stamina untuk melakukan kegiatan
belajar(Meiriana, 2016).
2. Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah Motivasi intrinsik
dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul
dari dalam diri indvidu tersebut sedangkan motivasi ekstrinsik adalah
motivasi yang datang akibat dari dorongan orang disekitar kitar, seperti
jika kita bisa mendapatkan nilai yang baik maka akan dapat hadiah yang
diinginkan (Saragih & Sari, 2019). Menurut (Damono,2010) faktor–faktor
yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu unsur-unsur dinamis dalam
belajar, cita–cita, keinginan untu membuat bahagia orang tua, kemampuan
belajar, pelajaran yang disenangi, upaya dosen dalam kegiatan belajar
mengajar, fasilitas dan lingkungan sekitar (Saragih & Sari, 2019). Jika
faktor – faktor diatas tidak bisa terpenuhi maka akan menjadi beban berat
bagi mahasiswa akibatnya mahasiswa mengalami stress dan menyebabkan
menurunnya motivasi belajar.
3. Peranan motivasi belajar
Menurut Maslow (1954) motivasi belajar memiliki peran sebagai berikut :
a. Peran motivasi untuk menentukan penguatan belajar pada diri
mahasiswa apabila dihadapkan dengan suatu masalah, mahasiswa
tersebut dapat memecahkan masalah tersebut akibat dari pengalaman
yang pernah didapatkan dari masalahnya sebelumnya.
b. Sebagai tujuan belajar, mahasiswa akan rajin belajar apabila sesuatu
yang ia pelajari memiliki banyak manfaat untuk hidupnya.
c. Sebagai penentu ketekunan belajar, mahasiswa akan terus belajar
dengan giat karena termotivasi dengan harapan ilmunya akan terpakai
dengan baik dikemudian hari dan mendapatkan pekerjaan yang layak.
4. Ciri – Ciri Motivasi Belajar
1

Jika seseorang mempunyai motivasi belajar sebagai berikut, berarti


individu tersebut selalu memiliki motivasi belajar yang baik dan kuat
(Solina et al., 2013). Menurut Sardiman (20011:83) motivasi belajar
memiliki ciri – ciri :
a. Rajin mengerjakan tugas – tugas yang diberi ( bisa mengerjakan tugas
dan tidak pernah berhenti sebelum selesai )
b. Tidak mudah putus asa ( selalu merasa tidak puas dengan prestasi yang
telah dicapai / haus belajar )
c. Suka belajar atau bekerja mandiri
d. Mudah tidak suka dengan pelajaran yang diulang – ulang atau
cenderung lebih suka dengan hal – hal yang baru.
e. Pendapatnya kekeh dan tidak bisa dirubah (jika sudah yakin terhadap
sesuatu)
f. Selalu memecahkan dan mencari soal – soal sulit.

D. Penelitian Sebelumnya Yang Membahas Hubungan Tingkat Stress dan


Motivasi Belajar Dengan Pandemi COVID-19
Kendala yang dihadapi mahasiswa seperti jaringan yang tidak ada,
kuota internet yang habis, tugas rumah yang harus dikerjakan, dan juga tugas
kuliah yang menumpuk. Mahasiswa yang tidak bisa beradaptasi dengan
keadaan akan berakibat stress, dalam penelitian Cita Putri (2020) menggunakan
metode penelitia format deskriptif survei yang memungkinkan peneliti untuk
melakukan generalisasi suatu variabel tertentu pada populasi yang besar. yang
menjelaskan
a. 225 mahasiswa (75%) memiliki tingkat stres kategori sedang
b. 36 mahasiswa (12%) memiliki tingkat stres akademik kategori rendah
(Chita Putri Harahap et al., 2020).

Hal ini sejalan dengan penelitian Fadhil amar (2021) menggunakan


metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectsional yang
bertujuam untuk mengetahui Hubungan Belajar Online dengan Tingkat Stres
mahasiswa dengan hasil
a. sebanyak 2 (80 %) mahasiswa memiliki belajar online yang kurang baik
yang memiliki tingkat stres ringan,
b. 14 (56%) mahasiswa memiliki belajar online yang kurang baik yang
memiliki tingkat stres sedang
c. 9 (36%) mahasiswa memiliki bersemangat dalam menjalani kuliah
online, dan merasa mudah lelah. belajar online yang kurang baik yang
memiliki tingkat stres berat.
d. Selain itu terdapat sebanyak 30 (93,8%) mahasiswa memiliki belajar
online yang baik yang memiliki tingkat stres ringan,
e. 16 (28,1%) mahasiswa yang memiliki belajar online yang baik yang
memiliki tingkat stres sedang.

mahasiswa yang memiliki belajar online yang yang baik memilikitingkat stress
ringan disebabkan karena orang tua mahasiswa selalu menjadi motivasi dalam
belajar online, dan mahasiswa sering membuat catatan motivasi sebagai
penyemangat sedangkan mahasiswa yang memilii tingkat stress yang berat
biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada disekitar misalnya jaringan
internet yang kurang lancar, media atau materi yang kurang menarik sehingga
penyampaian materi yang dirasakan sedikit mebosankan, tugas yang diberi
sangat banyak dan minimnya penjelasan mengakibatkan mahasiswa tidak
memahami materi yang diberikan sehingga menimbulkan rasa malas,
kehilangan semangat, stress, susah tidur, lelah dan bosan terhadap materi kuliah
selama pembelajaran daring (Adrian et al., 2021). Dalam penelitian ini saya
menggunakan desain penelitian observasional dengan pendekatan cross
sectional yang akan dianalis secara deskriptif dan analitik yang mana responden
diambil dari mahasiswa angkatan 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya yang terkena dampak kuliah daring.

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN


A. Kerangka Konsep

Gambar III.1 kerangka konsep


- Tuntutan orang tua
Faktor yang mempengaruhi
Tingkat stress - Tuntutanakademik

yang dinilai terlalu berat

- Hasil ujian yang buruk


- Tugas yang menumpuk
- Lingkungan pergaulan
- Kecemasan
Hubungan Tingkat stress dan Motivasi Belajar Dengan Pandemi
menghadapi
Faktor ujian
yang mempengaruhi
COVID-19 Pada
- Jaringan internet
Angkatan 2019 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma- Cita-cita
yang buruk
- Ingin
membahagiakan
orang tua
- Suka
terhadap
mata kuliah
tersebut
Keterangan : - Kemampuan diri
- Dorongan dari orang tua
Variable yang diteliti

Variable yang tidak diteliti


Motivasi Belajar

15
16

B. Penjelasan Kerangka Konsep

Dalam penelitian ini, menggunakan jenis penilitian kuantitatif dengan


menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian untuk
mendeskripikan atau menjelaskan suatu keadaan suatu populasi dalam keadaan
tertententu, dalam kerangka konsep diatas motivasi belajar merupakan variabel
terikat dari tingkat stress pada saat pandemi covid-19 yang dipengaruhi faktor
eksternal dan internal. Motivasi belajar menurut Sardiman (2001) dijelaskan
bahwa faktor mental atau psikologi yang bersfiat intelektual berpengaruh
terhadap penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar
sehingga memiliki stamina untuk melakukan kegiatan belajar. Faktor
eksternalnya adalah tingkat stress, pengaruh belajar dari rumah akibat covid-19,
jaringan internet, dan kondisi lingkungan belajar, sedangkan faktor internalnya
adalah tuntutan dari orang tua, ingin membahagiakan orang tua, suka terhadap
mata kuliah tersebut, dan kemampuan diri. Apabila motivasi belajar mahasiswa
baik maka akan terjadi semangat untuk belajar dan cita-cita akan tercapai.
Namun jika motivasi belajar mahasiswa buruk berarti ada suatu hal yang
menyebabkanya diantaranya adalah tingkat stress pada mahasiswa meningkat.

C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
Ada hubungan tingkat stress saat pandemi Covid-19 dengan motivasi belajar
pada mahasiswa angkatan 2019 di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian observasional
dengan pendekatan cross sectional yang akan dianalis secara deskriptif dan
analitik. Pada penelitian observasional deskriptif, peneliti mencoba untuk
mencari hubungan antara variabel bebas ( faktor risiko ) dengan variabel terikat
(efek) yang analisisnya untuk menentukan ada tidaknya hubungan antar variabel
sehingga perlu disusun hipotesisnya. Sedangkan cross sectional adalah
penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan antara faktor risiko dengan
efek, dan dengan melakukan pengukuran secara sesaat (Andammori et al.,
2013). Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner yang tentunya lebih
murah, mudah, dan tidak terlalu memakan waktu.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2021
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa angkatan 2019
di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Populasi
dalam penelitian ini sebanyak 150 orang.
2. Sampel

Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah menggunakan teknik


simple random sampling. Teknik pengambilan sampel ini berdasarkan pada
kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Kriteria-kriteria yang
ditetapkan tersebut mencakup kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.

17
1

Kriteria Inklusi yang ditetapkan adalah :


a. Mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Wijaya Kusuma angkatan 2019
yang masih berstatus aktif
b. Berusia minimal 17 tahun
c. Bersedia menjadi responden
Sedangkan Kriteria Eksklusi adalah :
a. Tidak hadir saat penelitian berlangsung
b. Jarang mengikuti perkuliahan
Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan perhitungan statistik
menggunakan rumus Lemeshow. Rumus lemeshow digunakan untuk
menentukan ukuran sampel dari populasi yang akan diteliti yaitu sebanyak
100 mahasiswa.
Rumus
𝑍𝑍2𝑍𝑍
𝑍=
𝑍2
Keterangan :
n = Besar sampel
P = Proporsi
Q = 1- p
Z = Derajat kepercayaan 95%, maka Z adalah 1,962
d = Presisi yang diinginkan dalam penelitian ini 5% (0,05)
1,96 2. 0,5 (1 − 0,5 )
𝑍=
0,12
3,8416. 0,25
𝑍=
0,012
𝑍 = 96,04
𝑍 = 96
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas : Tingkat Stress pada saat pandemi Covid-19
2. Variabel terikat : Motivasi belajar
1

E. Definisi Operasional

Tabel IV.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Kategori Alat ukur Skala


Operasional dan Kriteria
1. Stres Keadaan yang Terdapat 6 Kuesioner Ordinal
diakibatkan pertanyaan PSS
oleh reaksi negatif dan 4
fisik, mental, pertanyaan
dan kimiawi positif, setiap
yang berasal pertanyaan
dari tubuh diberikan
terhadap situasi skor 0-4.
yang skor
menakutkan, 0 = tidak
membingungka pernah
n, dan 1= hampir
merisaukan tidak pernah
yang dapat 2 = kadang-
menyebabkan kadang
seseorang 3 = sering
depresi. Pada 4 = sangat
mahasiswa stres sering. Nilai
muncul akibat skor dibalik
adanya tuntutan untuk
belajar yang menjawab
tinggi serta pertanyaan
tugas-tugas positif,
yang harus pertanyaan
dikerjakan positif
2

terdapat pada
nomor
4,5,7,8.
Dikatakan
batas normal
apabila total
skor 13 dan
jika totalskor
20 atau lebih
menunjukka
n tingkat
stres yang
berat

2. Motivasi Motivasi belajar 1=Sangat Kuesioner Ordinal


Belajar dapat dikatakan tidak setuju MSLQ

daya penggerak 2=Tidak


yang tumbuh setuju
pada diri 3=Agak
seseorang tidak setuju
sehingga dapat 4=Netral
menimbulkan 5=Agak
belajar sehigga setuju
tujuan yang 6=Setuju
diinginkan 7=Sangat
tercapai setuju
2

F. Kerangka Kerja
a. Prosedur Penelitian, Pengumpulan/Pengolahan Data
Gambar IV.II Diagram Alur Penelitian

Persiapan Penelitian

Subjek yang akan diteliti yaitu


Mahasiswa angkatan 2019 Fakultas
Pengumpulan Pengisian Kuesioner
Analisis Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
dan Pengolahan

1. Prosedur Penelitian
Tidak
Laporan Penelitian Informed Consent Setuju
a. PersiapanSetuju
penelitian dengan menyiapkan informed consent dan lembar
kuesioner yang diperlukan serta observasi sampel yang akan diteliti.
b. Setelah itu dilanjutkan dengan menentukan populasi dan sampel yang
akan diteliti, dimana dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh
mahasiswa angkatan 2020 dan sampel yang digunakan adalah
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.
c. Selanjutnya adalah pengajuan informed consent kepada subjek yang akan
diteliti, jika subjek menyetujui informed consent tersebut maka akan
dilanjutkan ke tahap pengisian kuesioner
d. Responden akan menjawab 2 jenis kuesioner pada penelitian ini. Yaitu
kuesioner PSS-10 dan kuesioner MSLQ.
e. Kuesioner yang telah terisi dikumpulkan dan selanjutnya akan dilakukan
pengolah data dengan tahapan penyuntingan, pengkodean, dan tabulasi
2

f. Setelah semua selesai data akan dianalisis berdasarkan hasil penelitian


dan teori yang ada.
g. Laporan penelitian akan dilakukan setelah semua data dianalisis dengan
melaporkan kesimpulan yang didapat dari hasil analisis data.
2. Pengumpulan Data
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam kegiatan penelitian ini sangatlah penting karena
berkaitan ketersedianya sampel yang akan diteliti serta merupakan
jawaban dari pertanyaan peneliti. Sehingga dapat ditarik kesimpulanya,
dalam kegiatan pengumpulan data ini menggunakan instrumen kuesioner
b. Jadwal Waktu Pengumpulan Data
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April tahun
2021 Gambar IV.III Jadwal Waktu Pengumpulan Data

No Jenis Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4


kegiatan

1 Persiapan

2 Pelaksanaan

3 Penyusunan
laporan

3. Bahan dan alat


Alat :
a. Meja,kursi
b. Alat tulis
c. Gadget
Bahan :
a. Lembar Informed Consent
b. Lembar Kuesioner
4. Instrumen Penelitian
2

Dalam penelitian ini menggunakan 2 instrumen penelitian yaitu :


a. Kuesioner Perceived Stress Scale (PSS-10) adalah kuesioner yang telah
teruji memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi mampu
mengukur persepsi global dari stres. kuesioner ini ditemukan oleh
Sheldon Conen (Indira, 2016).
b. Kuesioner Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ)
merupakan kuesioner yang digunakan untuk menilai motivational dalam
belajar yang ditemukan oleh Pintrich. Kuesioner ini menggunak skala
likert dalam penilaianya (Bruno, 2019)
5. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan Data adalah suatu teknik untuk mendapatkan data dari setiap
variabel penelitian yang akan dianalis. Pengolahan data ini meliputi kegiatan
pengeditan data, coding. serta penyajian data sehingga diperoleh data yang
lengkap yang berasal dari masing-masing obyek untuk variabel yang diteliti
(Aedi, 2010)
1. Editing
Pengeditan data adalah memeriksa atau mengoreksi data yang telah
terkumpul, pengeditan ini dilakukan untuk mengecek data yang masuk
(raw data) yang tidak memenuhi syarat atau tidak sesua yang peneliti
harapkan (Aedi, 2010).
2. Coding
Pengkodean data adalah memberikan kode-kode tertentu pada setiap data
termasuk memberikan kategor untuk jenis data yang sama (Aedi, 2010).
3. Tabulating
Tabulasi data adalah menempatkan data dalam bentuk tabel dengan
membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis
(Aedi, 2010).
G. Analisis Data
1. Analisis Data univariat
Analisis data yang digunakan untuk melihat adanya gambaran dari
tiap variabel independen (tingkat stres) dan variabel dependen (motivasi
belajar) data yang didapatkan dari hasil pengumpulan akan disajikan dalam
bentukan tabel distribusi, frekuensi dan teks (Meiriana, 2016)
2. Analisis Bivariat
Data penelitian yang telah terkumpul dan telah diolah, selanjutnya akan
dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji korelasi kappa pada
program SPSS.

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Penelitian


Penelitan ini dilakukan secara online pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya angkatan 2019. Pengumpulan data yang
dilakukan peneliti adalah menggunakan kuesioner (Google Form) yang diambil
secara random sampling sehingga didapatkan sebanyak data sebanyak 96
responden.

B. Analisis Univariat
Tabel V.1 Karakteristik Berdasarkan Tingkat Stress

Tingkat Stress Frekuensi %


Stres Ringan 5 5,2
Stres Sedang 46 47,9
Stres Berat 32 33,3
Stres Sangat Berat 13 13,5
Total 96 100,0

Sumber : Hasil Penelitian 2021


Tabel V.2 Grafik dan Diagram Tingkat Stress

Tingkat

14%

33 48

RinganSedangBeratSangat

25
2

Tabel V.1, Grafik dan Diagram V.2 menunujukkan bahwa, sebanyak 46


orang (47,9%) responden dengan tingkat stres sedang, sebanyak 32 orang
(33,3%) responden dengan stress berat, dan sebanyak 13 orang (13,5%)
responden dengsan tingkat stres sangat berat, sebanyak 5 orang (5,2%)
responden dengan tingkat stres ringan

Tabel V.3 Karakteristik Berdasarkan Motivasi Blajar

Motivasi Belajar Frekuensi %


Motivasi Rendah 30 31,3%
Motivasi Sedang 60 62,5%
Motivasi Tinggi 6 6,3%
TOTAL 96 100,0
Sumber : Penelitian 2021

Tabel V.4 Grafik dan Diagram Motivasi Belajar

Motivasi Belajar
6%

31%

Tabel V.3 , Grafik dan Diagram V.4 menunjukkan bahwa sebanyak 60


orang (62,5%) dengan motivasi belajar sedang, sebanyak 30 orang (31,3%)
responden dengan motivasi belajar rendah, dan sebanyak 6 orang (6,3%)
responden dengan motivasi belajar tinggi.
2

C. Analisis Hubungan
Setelah mengetahui karakteristik setiap variabel (analisis univariat) akan
dilanjutkan dengan analisis bivariat dengan tujuan dapat mengetahui ada atau
tidaknya hubungan antar variabel. Hasil pengujian akan disajikan dalam uji
Kappa.

Tabel V.5 Tabel Silang Tingkat Stress Berdasarkan Motivasi Belajar Pada
MahasiswaAngkatan 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya

Motivasi Belajar Rendah Sedang Tinggi Total Kappa


Tingkat stress

Ringan 0(0%) 3(60,0%) 2(40,0%) 5(100%)

Sedang 12(26,1%) 33(71,7%) 1(2,2%) 46(100%)


0.000
Berat 10(31,3%) 20(62,5%) 2(6,3%) 32(100%)

Sangat Berat 8(61,5%) 4(30,8%) 6(7,7%) 13(100%)

Total 30(31,3%) 60(62,5%) 6(6,3%) 96(100%)

Sumber : Hasil Penelitian 2021

Dari tabel di atas, diketahui bahwa 33(71,7%) responden dengan tingkat


stres sedang memiliki motivasi sedang, 20(62,5%) responden dengan tingkat stres
berat memiliki motivasi sedang, 12(26,1%) responden dengan tingkat stres sedang
memiliki motivasi rendah,10(31,3%) responden dengan tingkat stres berat
memiliki motivasi rendah, 8(61,5%) responden dengan tingkat stres sangat berat
memiliki motivasi rendah, 6(7,7%) responden dengan tingkat stres sangat berat
memiliki motivasi tinggi, 4(30,8%) responden dengan tingkat stres sangat berat
memiliki motivasi sedang,3(60,0%) responden tingkat stress ringan memiliki
motivasi belajar sedang, 2(40%) responden dengan tingkat stres ringan memiliki
motivasi belajar tinggi, , 2(6,3%) responden dengan tingkat stres berat memiliki
motivasi tinggi 1(2,2%) responden dengan tingkat stres sedang memiliki motivasi
tinggi , tidak ada (0%) responden dengan tingkat stres ringan memiliki motivasi
rendah.
Secara deskriptif terlihat bahwa secara presentasi tertinggi terletak pada
responden memiliki tingkat stres sedang dengan motivasi sedang. Secara umum
tingkat stres ringan, sedang, berat, maupun sangat berat mempunyai proporsi
motivasi belajar sedang. Dan secara statistic didapatkan hasil P= 0.000 > 0.05
artinya p hitung > p α, sehingga Ho diterima yang artinya ada hubungan antara
tingkat stres dengan motivasi belajar saat pandemi Covid-19 pada angkatan 2019
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

BAB VI

PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel V.5 hasil analisis yang diperoleh dari uji kappa
menunjukkan bahwa nilai p = 0.000 > 0.05 artinya p hitung > p α, sehingga Ho
diterima yang artinya ada hubungan antara tingkat stres dengan motivasi belajar
saat pandemi Covid-19 pada angkatan 2019 Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

Hasil dari penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Ade
Chita (2020) dimana hasil akhir yakni ada korelasi yang bermakna antara tingkat
stres dengan motivasi belajar saat pandemi Covid-19.

Stres seringkali mepengaruhi motivasi belajar pada mahasiswa. Hal ini


terjadi dikarenakan sebelumnya mahasiswa belum pernah merasakan pelajaran
jarak jauh sehingga tidak mampu beradaptasi dengan baik serta peningkatan beban
yang melebihi kemampuan baik kognitif dan psikomotorik. Banyaknya tuntutan
akademik menyebabkan mereka stress akademik. Secara emosional orang yang
mengalami stress biasanya moodnya akan cepat berubah, gelisah, cemas, sedikit
malas untuk melakukan kegiatan sehingga menyebabkan aktifitas dan motivasi
belajar sesorang sedikit terganggu.

Berdasarkan tabel V.5 dapat diketahui Secara deskriptif terlihat bahwa


secara presentasi tertinggi terletak pada responden memiliki tingkat stres sedang
dengan motivasi sedang. Secara umum tingkat stres ringan, sedang, berat, maupun
sangat
2
berat mempunyai proporsi motivasi belajar sedang. Dan secara statistic didapatkan
hasil P= 0.000 > 0.05 artinya p hitung > p α, sehingga Ho diterima yang artinya
ada hubungan antara tingkat stres dengan motivasi belajar saat pandemi Covid-19
pada angkatan 2019 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki


belajar online yang yang baik memiliki tingkat stress ringan disebabkan karena
orang tua mahasiswa selalu menjadi motivasi dalam belajar online, dan mahasiswa

2
30

sering membuat catatan motivasi sebagai penyemangat sedangkan mahasiswa yang


memiliki tingkat stress yang berat biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada
disekitar misalnya jaringan internet yang kurang lancar, media atau materi yang
kurang menarik sehingga penyampaian materi yang dirasakan sedikit mebosankan,
tugas yang diberi sangat banyak dan minimnya penjelasan mengakibatkan
mahasiswa tidak memahami materi yang diberikan sehingga menimbulkan rasa
malas, kehilangan semangat, stress, susah tidur, lelah dan bosan terhadap materi
kuliah selama pembelajaran daring (Adrian et al., 2021), tetapi ada sebab-sebab
lain yang berpengaruh pada motivasi belajar adalah cita-cita, ingin membahagiakan
orang tua, suka teradap mata kuliah tersebut, kemampuan diri, ingin memperbaiki
nilai yang jelek, bersaing dengan teman. Dorongan dari orang tua termasuk dari
pengaruh kondisi lingkungan sekitar yang berpengaruh dengan motivasi belajar
seseorang.

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
1. Mahasiswa angkatan 2019 Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa sebanyak 5 orang
(5,2%) responden dengan tingkat stres ringan, sebanyak 46 orang (47,9%)
responden dengan tingkat stres sedang, sebanyak 32 orang (33,3%)
responden dengan stress berat, dan sebanyak 13 orang (13,5%) responden
dengan tingkat stres sangat berat.
2. Mahasiswa angkatan 2019 Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
berdasarkan hasil penelitian sebanyak 30 orang (31,3%) responden dengan
motivasi belajar rendah, sebanyak 60 orang (62,5%) dengan motivasi belajar
sedang,dan sebanyak 6 orang (6,3%) responden dengan motivasi belajar
tinggi.
3. Ada hubungan antara tingkat stres dengam motivasi belajar saat pandemi
Covid-19 pada angkatan 2019 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya.

3
B. SARAN
1. Bagi Responden
Mahasiswa yang menjadi responden hendaknya menggali informasi lebih
dalam serta menyadari akan pengaruh tingkat stres terhadapa motivasi
belajar, sehingga mereka dapat mengelola tingkat stres yang sialami agar
tidak terjadi gangguan dalam proses belajar serta tidak memperberat tingkat
stres yang terjadi.
2. Bagi Institusi
Institusi akademik hendaknya lebih memperhatikan mahasiswa saat
melakukan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19.
3. Bagi Peneliti Lain

3
32

Bagi peneliti selanjutnya diperlukan penelitian lebih lanjut tentang


hubungan tingkat stres dengan motivasi belajar saat pandemi Covid-19
menggunakan variabel lain, karena dalam penelitian ini hanya mencakup
tingkat stres, motivasi belajar, dan pandemi Covid-19, sehingga dapat
mengidentifikasi faktor lain yang mempengaruhiterjadinya motivasi belajar
pada mahasiswa, dan dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti
selanjutnya serta dapat dikembangkan sebagaimana mestinya
4. Bagi Masyarakat
Terutama bagi mahasiswa, Sebagai masukan serta acuan untuk
memanajemen stress sehingga tidak berpengaruh buruk terhadap psikis dan
motivasi belajarnya

DAFTAR PUSTAKA

M. (2016). Stres Dan Cara Mengatasinya Dalam Perspektif Psikologi. JURNAL


EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling, 2(2), 183.

https://doi.org/10.22373/je.v2i2.815

Abudi, R., Mokodompis, Y., & Magulili, A. N. (2020). Stigma Terhadap Orang Positif
Covid-19. Jambura Journal of Health Sciences and Research, 2(2), 77– 84.
https://doi.org/10.35971/jjhsr.v2i2.6012

Adrian, F. A., Putri, V. S., & Suri, M. (2021). Hubungan Belajar Online di Masa
Pandemi Covid 19 dengan Tingkat Stress Mahasiswa S1 Keperawatan STIKes
Baiturrahim Jambi. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 10(1), 66.
https://doi.org/10.36565/jab.v10i1.276

Aedi, N. (2010). Bahan Belajar Mandiri Metode Penelitian Pendidikan Pengolahan


Dan Analisis Data Hasil Penelitian. Pengolahan Dan Analisis Data Hasil
Penelitian, 10, 27, 1–30. http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-
MODES/PENELITIAN_PENDIDIKAN/BBM_7.pdf

Andammori, F., Lipoeto, N. I., & Yusrawati, Y. (2013). Hubungan Tekanan Darah
Ibu Hamil Aterm Dengan Berat Badan Lahir di RSUP Dr. M. Djamil Padang.

3
Jurnal Kesehatan Andalas, 2(2), 67. https://doi.org/10.25077/jka.v2i2.121

Barseli, M., & Ifdil, I. (2017). Konsep Stres Akademik Siswa. Jurnal Konseling Dan
Pendidikan, 5(3), 143. https://doi.org/10.29210/119800

Bruno, L. (2019). Gambaran self regulated learning pada mahasiswa program studi
psikologi universitas X. Psibernetika, 53(9), 1689–1699.

Chita Putri Harahap, A., Permatasari Harahap, D., & Rivai Harahap, S. (2020).
Analisis Tingkat Stres Akademik Pada Mahasiswa Selama Pembelajaran Jarak
Jauh Dimasa Covid-19. Biblio Couns: Jurnal Kajian Konseling Dan
Pendidikan, 3(1), 10–14. https://doi.org/10.30596/bibliocouns.v3i1.4804

Indira, I. E. (2016). Stress Questionnaire: Stress Investigation From Dermatologist

3
3

Perspective. Psychoneuroimmunology in Dermatology, 141–142.

Indriya, I. (2020). Konsep Tafakkur Dalam Alquran Dalam Menyikapi Coronavirus


Covid-19. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 7(3).
https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i3.15048

Maryam, S. (2017). Strategi Coping: Teori Dan Sumberdayanya. JURKAM: Jurnal


Konseling Andi Matappa, 1(2), 101.
https://doi.org/10.31100/jurkam.v1i2.12

Meiriana, A. (2016). Hubungan Antara Coping Stress Dan Dukungan Sosial


Dengan Motivasi Bercerai. Psikoborneo, 4(2), 396–406.

Mulya, G., & Lengkana, A. S. (2020). Pengaruh Kepercayaan Diri, Motivasi Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Jasmani. COMPETITOR: Jurnal
Pendidikan Kepelatihan Olahraga, 12(2), 83.

https://doi.org/10.26858/cjpko.v12i2.13781

Paru, K. T., Malang, S., Pemberian, P., Terhadap, V. C., Foto, P., Pada, T., &
Tuberkulosis, P. (2019). Multi-Drug Resistance Tuberculosis : 40(2), 128.

Saragih, N. A., & Sari, D. N. (2019). Analisis coping stress dalam motivasi belajar
mahasiswa bimbingan dan konseling pada mata kuliah statistika.

Solina, W., Erlamsyah, E., & Syahniar, S. (2013). Hubungan Antara Perlakuan
Orangtua Dengan Motivasi Belajar Siswa Disekolah. Konselor, 2(1), 289–
294. https://doi.org/10.24036/02013211247-0-00

Suhendra, A. D., Asworowati, R. D., & Ismawati, T. (2020). Lembar Kegiatan


Siswa untuk Pembelajaran Jarak Jauh Berdasarkan Literasi Saintifik pada
Topik Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19). Akrab Juara, 5(1), 43–54.
http://www.akrabjuara.com/index.php/akrabjuara/article/view/919

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,.


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Vol, W. K. (2019). Wacana Kesehatan Vol. 4, No.1, Juli 2019. 4(1), 6–11.
Wardhana,

M. (2011). Psikoneuroimunologi di bidang dermatologi. Mdvi, 38(4),


3

175–180.

A.M. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Rajagrafindo:


Jakarta

. M. (2016). Stres Dan Cara Mengatasinya Dalam Perspektif Psikologi. JURNAL


EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling, 2(2), 183.

https://doi.org/10.22373/je.v2i2.815

Abudi, R., Mokodompis, Y., & Magulili, A. N. (2020). Stigma Terhadap Orang
Positif Covid-19. Jambura Journal of Health Sciences and Research, 2(2), 77–
84. https://doi.org/10.35971/jjhsr.v2i2.6012

Adrian, F. A., Putri, V. S., & Suri, M. (2021). Hubungan Belajar Online di Masa
Pandemi Covid 19 dengan Tingkat Stress Mahasiswa S1 Keperawatan STIKes
Baiturrahim Jambi. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 10(1), 66.
https://doi.org/10.36565/jab.v10i1.276

Aedi, N. (2010). Bahan Belajar Mandiri Metode Penelitian Pendidikan


Pengolahan Dan Analisis Data Hasil Penelitian. Pengolahan Dan Analisis
Data Hasil Penelitian, 10, 27, 1–30. http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-
MODES/PENELITIAN_PENDIDIKAN/BBM_7.pdf

Andammori, F., Lipoeto, N. I., & Yusrawati, Y. (2013). Hubungan Tekanan Darah
Ibu Hamil Aterm Dengan Berat Badan Lahir di RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Jurnal Kesehatan Andalas, 2(2), 67. https://doi.org/10.25077/jka.v2i2.121

Barseli, M., & Ifdil, I. (2017). Konsep Stres Akademik Siswa. Jurnal Konseling Dan
Pendidikan, 5(3), 143. https://doi.org/10.29210/119800

Bruno, L. (2019). Gambaran self regulated learning pada mahasiswa program


studi psikologi universitas X. Psibernetika, 53(9), 1689–1699.

Chita Putri Harahap, A., Permatasari Harahap, D., & Rivai Harahap, S. (2020).
Analisis Tingkat Stres Akademik Pada Mahasiswa Selama Pembelajaran Jarak
Jauh Dimasa Covid-19. Biblio Couns: Jurnal Kajian Konseling Dan
3

Pendidikan, 3(1), 10–14. https://doi.org/10.30596/bibliocouns.v3i1.4804

Indira, I. E. (2016). Stress Questionnaire: Stress Investigation From Dermatologist


Perspective. Psychoneuroimmunology in Dermatology, 141–142.

Indriya, I. (2020). Konsep Tafakkur Dalam Alquran Dalam Menyikapi Coronavirus


Covid-19. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 7(3).
https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i3.15048

Maryam, S. (2017). Strategi Coping: Teori Dan Sumberdayanya. JURKAM: Jurnal


Konseling Andi Matappa, 1(2), 101.
https://doi.org/10.31100/jurkam.v1i2.12

Meiriana, A. (2016). Hubungan Antara Coping Stress Dan Dukungan Sosial


Dengan Motivasi Bercerai. Psikoborneo, 4(2), 396–406.

Mulya, G., & Lengkana, A. S. (2020). Pengaruh Kepercayaan Diri, Motivasi Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Jasmani. COMPETITOR: Jurnal
Pendidikan Kepelatihan Olahraga, 12(2), 83.

https://doi.org/10.26858/cjpko.v12i2.13781

Paru, K. T., Malang, S., Pemberian, P., Terhadap, V. C., Foto, P., Pada, T., &
Tuberkulosis, P. (2019). Multi-Drug Resistance Tuberculosis : 40(2), 128.

Saragih, N. A., & Sari, D. N. (2019). Analisis coping stress dalam motivasi belajar
mahasiswa bimbingan dan konseling pada mata kuliah statistika.

Solina, W., Erlamsyah, E., & Syahniar, S. (2013). Hubungan Antara Perlakuan
Orangtua Dengan Motivasi Belajar Siswa Disekolah. Konselor, 2(1), 289–
294. https://doi.org/10.24036/02013211247-0-00

Suhendra, A. D., Asworowati, R. D., & Ismawati, T. (2020). Lembar Kegiatan


Siswa untuk Pembelajaran Jarak Jauh Berdasarkan Literasi Saintifik pada
Topik Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19). Akrab Juara, 5(1), 43–54.
http://www.akrabjuara.com/index.php/akrabjuara/article/view/919

Vol, W. K. (2019). Wacana Kesehatan Vol. 4, No.1, Juli 2019. 4(1), 6–11.
Wardhana,

M. (2011). Psikoneuroimunologi di bidang dermatologi. Mdvi, 38(4),


Adrian, F. A., Putri, V. S., & Suri, M. (2021). Hubungan Belajar Online di Masa
Pandemi Covid 19 dengan Tingkat Stress Mahasiswa S1 Keperawatan STIKes
Baiturrahim Jambi. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 10(1), 66.
https://doi.org/10.36565/jab.v10i1.276

Lampiran 1 Pengantar Kuesioner


PENGANTAR KUESIONER

Judul Penelitian : Hubungan Tingkat Stres dan Motivasi Belajar dengan


Pandemi Covid-19 Pada Mahasiswa Fakutas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Peneliti : Maya Dwi Artikawati

Pembimbing : Dr.Atik Sri Wulandari, SKM., M.Kes

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Program Studi


Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya atas
nama Maya Dwi Artikawati (NPM: 18700011), bermaksud mengadakan penelitian
dengan judul “Hubungan Tingkat Stres dan Motivasi Belajar dengan Pandemi
Covid-19 Pada Mahasiswa Fakutas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya Angkatan 2018”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara tingkat stres dengan motivasi belajar.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional untuk mencari hubungan


antara variabel bebas (tingkat stres) dengan variabel terikat (motivasi belajar) yang
mana dilakukan dengan cara pengisian 2 jenis kuesioner penelitian oleh responden.
Kuesioner yang akan digunakan adalah kuesioner PSS untuk mengetahui tingkat
stress. Serta kuesioner MSLQ untuk mengetahui motivasi belajar.
Tidak ada bahaya potensial yang diakibatkan oleh keterlibatan responden
dalam penelitian ini, oleh karena dalam penelitian ini tidak dilakukan intervensi
apapun melainkan hanya pengisian kuesioner. Berikut adalah bagan prosedur
penelitian yang akan dilakukan
38
3

Untuk terlaksananya penelitian ini, saya mohon kesedian teman-teman

untuk berpartisipasi dengan cara mengisi kuesioner berikut. Jawaban teman-teman

akan terjamin kerahasiannya dan hanya akan digunakan untuk kepentingan

penelitian ini. Apabila teman-teman berkenan mengisi kuesioner yang terlampir,

mohon kiranya teman-teman terlebih dahulu mengisi lembar persetujuan menjadi

responden (informed consent)


4
4

Lampiran 2 Surat Persetujuan Menjadi Responden


SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

Setelah mendapatkan penjelasan dengan baik tentang tujuan dan manfaat

penelitian yang berjudul “Hubungan Tingkat Stres dan Motivasi Belajar Saat

Pandemi Covid-19 Pada Mahasiswa Fakutas Kedokteran Universitas Wijaya

Kusuma Surabaya Angkatan 2018”, saya mengerti bahwa saya diminta untuk

mengisi kuesioner dan menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang berkaitan

dengan penelitian tersebut. Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak menimbulkan

resiko. Saya mengerti bahwa catatan mengenai data penelitian ini akan dijamin

kerahasiannya.

Semua responden/subyek penelitian dapat menanyakan semua yang

berkaitan dengan penelitian dengan menghubungi peneliti :

Nama : Maya Dwi Artikawati (NPM: 18700011)

Kelas : 2018-A

WA/Line : 081515420704 / @artkamaya

Secara sukarela saya sadar dan bersedia berperan dalam penelitian ini

dengan mengisi persetujuan menjadi responden sebagai berikut :

Nama :

NPM :

Atas perhatian dan kerjasama saudara/i saya ucapkan terimakasih


4
4
4
4
5

Lampiran 7: Kuesioner Stres Scale

KUESIONER PENELITIAN I TES

PSS-10

Petunjuk Pengisian

Kuesioner ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan
pengalaman Saudari dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari. Terdapat lima
pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan yaitu:

0 : Tidak sesuai dengan saya sama sekali, atau tidak pernah.

1 : Hampir tidak pernah

2 : Kadang-kadang

3 : Sering

4 : Sangat sering

Selanjutnya, saudara diminta untuk menjawab dengan cara memilih pada


salah satu kolom yang paling sesuai dengan pengalaman Saudara. Tidak ada
jawaban yang benar ataupun salah, karena itu isilah sesuai dengan keadaan diri
Teman-teman yang sesungguhnya, yaitu berdasarkan jawaban pertama yang
terlintas dalam pikiran Saudara.

NO Pertanyaan Tidak Hampir Kadang- Sering Sangat


perna tidak kadang sering
h
pernah
5
Seberapa sering 0 1 2 3 4
anda sering
merasa kecewa
karena yang
terjadi tidak
sesuai dengan
1 apa yang anda
harapkan ?
4

Seberapa sering 0 1 2 3 4
anda merasa
tidak dapat
mengendalikan
hal-hal penting
2 dalam hidup

anda?
Seberapa sering 0 1 2 3 4
anda merasa
3
gelisah dan
tegang?
Seberapa sering 4 3 2 1 0
anda merasa
yakin mengenai
kemampuan
anda dalam
4 menangani
masalahmasala
h

pribadi anda?

Seberapa sering 4 3 2 1 0
anda merasa
bahwa segalanya
berjalan sesuai
dengan
5.
keinginan

anda?
Seberapa sering 0 1 2 3 4
anda
mendapatkan
bahwa anda
tidak dapat
mengatasi segala
6 hal yang harus
anda

lakukan
4
Seberapa sering 4 3 2 1 0
anda mampu
mengontrol
7 gangguan
dalam
hidup anda?
4

Seberapa 4 3 2 1 0
sering anda
merasa senang
8. dengan segala
hal yang
anda lakukan?
Seberapa sering 0 1 2 3 4
anda merasa
marah karena
9. sesuatu yang
terjadi diluar

kendali anda?

Seberapa sering 0 1 2 3 4
anda merasa
begitu banyak
kesulitan
sehingga anda
10
tidak mampu

mengatasinya?
4

Lampiran 8 : Kuesioner Motivasi Belajar

KUESIONER PENELITIAN II MSLQ

Petunjuk Pengisian

Kuesioner ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan
pengalaman Saudari dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari. Terdapat tujuh
pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan yaitu:

1 : Sangat tidak setuju


2 : Tidak setuju

3 : Sedikit tidak setuju

4 : Netral

5 : Kurang Setuju

6 : Setuju

7 : Sangat setuju
Selanjutnya, saudara diminta untuk menjawab dengan cara memilih pada
salah satu kolom yang paling sesuai dengan pengalaman Saudara. Tidak ada
jawaban yang benar ataupun salah, karena itu isilah sesuai dengan keadaan diri
Teman-teman yang sesungguhnya, yaitu berdasarkan jawaban pertama yang
terlintas dalam pikiran Saudara.

No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7

1 Dengan metode seperti ini, saya


merasakan ada hal baru dalam materi
perkuliahan sehingga saya dapat
mempelajari sesuatu yang baru
5

2 Saya pikir, saya dapat menggunakan apa


yang saya pelajari di topik ini untuk
membahas topik yang lain

3 Saya percaya saya akan mendapatkan nilai


bagus pada topik ini

4 Saya yakin saya dapat memahami materi


paling sulit yang ada pada topik ini

5 Penting bagi saya untuk mempelajari topik


ini

6 Saya percaya bahwa diri saya


dapat mempelajari topik
yang
diajarkan
7 Saya percaya bahwa diri saya dapat
memahami materi yang paling sulit yang
disampaikan

8 Dengan metode seperti ini, saya merasa


materi belajar memicu rasa keingin tahuan
saya, meskipun sulit untuk dipelajari

9 Saya sangat tertarik dengan topik ini

10 Saya percaya bahwa saya dapat


mengerjakan tugas maupun ujian dengan
baik

11 Saya berharap, akan berhasil pada topik ini


5

12 Hal yang paling memuaskan saya pada


materi ini adalah saya dapat memahami
materi ini sedalam mungkin

13 Saya pikir materi belajar pada metode ini


berguna untuk dipelajari

14 Ketika memiliki kesempatan, saya akan


memilih tugas yang dapat membuat saya
belajar, meskipun tidak menjamin
mendapat nilai yang baik

15 Saya menyukai materi ini

16 Memahami materi ini sangat penting bagi


saya

17 Saya yakin dengan sungguh-sungguh saya


dapat menguasai materi yang disampaikan

18 Mempertimbangkan kesulitan topik ini,


dengan dosen yang baik, serta kemampuan
saya, saya yakin saya akan berhasil

Keterangan

Intrinsic Goal Orientation : 1,8,12,14

Task Value : 2,5,9,13,15,16

Self Efficacy For Learning and Performance : 3,4,6,7,10,11,17,18


5

Lampiran 9 : Dokumentasi Penelitian

Lampiran 9.1. Surat Persetujuan Menjadi Responden / Subyek Penelitian (Informed Consent)
5

Lampiran 9.2. Kuesioner Perceived Stress Scale

Lampiran 9.3. Kuesioner Motivasi Belaja


5

Lampiran 10 : Sertifikat Kelaikan Etik

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


5
Hubungan Tingkat Stress Dengan Motivasi Belajar
SaatPandemi COVID-19 Pada Angkatan 2019
Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Maya Dwi Artikawati*, Atik


Sri Wulandari**
*Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

**Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Abstrak
Pada awal 2020 dunia dikejutkan oleh covid-19 atau lebih populer dengan
virus corona. Hal ini memberikan kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat dunia
dilihat dari penularan virus ini yang sangat cepat. Indonesia juga menerapkan lock
down yaitu denganmengeluarkan surat edaran untuk melakukan aktifitas pembelajaran
jarak jauh (sekolah online atau daring).Namun, hal ini menjadi masalah tersendiri bagi
mahasiswa diantaranyalistrik yang bisa padam, jaringan internet yang tidak stabil
(Prawiyogi et al., 2020 ) sehingga menyebabkan mahasiswa stress dan mempengaruhi
motivasi belajar. Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis atau mengetahui
hubungan Hubungan Tingkat Stress Dengan Motivasi Belajar Saat Pandemi COVID-
19 Pada Angkatan 2019 MahasiswaFakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan


pendekatan crosssectional yang akan dianalis secara deskriptif dan analitik.
Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode simple random sampling.
Untuk mengetahui tingkat stres dalam penelitian ini menggunakan Kuesioner
Perceived Stress Scale (PSS-
10) dan untuk mengetahui motivasi belajar menggunakan kuesioner Motivated
Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ).

Dari Hasil Penelitian berikut dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan
antara Tingkat Stress Dengan Motivasi Belajar Saat Pandemi COVID-19 Pada
Angkatan 2019 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya.
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
5
Kata kunci : Covid-19, tingkat stres, motivasi belajar, Perceived Stress Scale (PSS-10),
Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ).

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


5
(CORELATION BETWEEN STRESS LEVELS AND
LEARNING MOTIVATIONDURING COVID-19
PANDEMIC IN THE CLASS OF 2019 STUDENTS
FACULTY OF MEDICINE, WIJAYA KUSUMA UNIVERSITY, SURABAYA)

Maya Dwi Artikawati*, Atik Sri Wulandari**


*Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

**Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Abstract

At the beginning of 2020 the world was shocked by covid-19 or more popular
with the corona virus. This gives a special concern for the world community seen from
the very fast transmission of this virus. Indonesia has also implemented a lock down,
namely by issuing circulars to carry out distance learning activities (online or online
schools). However, this is a problem for students including electricity that can go out,
unstable internet network (Prawiyogi et al., 2020 ) thus causing stress and affecting
student motivation to learn. The main purpose of this study was to analyze or find out the
relationship between Stress Levels and Learning Motivation during the COVID-19
Pandemic in the Class of 2019 Students of the Faculty of Medicine, Wijaya Kusuma
University, Surabaya.

This study uses an observational research type with aapproach cross sectional
which will be analyzed descriptively and analytically. Sampling of this research
usedmethod simple random sampling. To determine the level of stress in this study
using the Questionnaire Perceived Stress Scale(PSS-10) and to determine learning
motivation using the Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ)
questionnaire.

From the results of the following research, it can be concluded that there is a
relationship between Stress Levels and Learning Motivation during the COVID-19
Pandemic in the Class of 2019 Students of the Faculty of Medicine, Wijaya Kusuma
University, Surabaya.

Keywords : Covid-19, stress level, learning motivation, Perceived Stress Scale (PSS-10),
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
5
Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ).

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


5
Pendahuluan 9%, termasuk angka kematian tertinggi
Pada awal 2020 dunia (Paru et al., 2019).
dikejutkan oleh covid-19 atau lebih Pada 13 April 2020, Presiden
populer dengan virus corona, virus ini Indonesia menetapkan Bencana Non
termasuk keluarga SARS-CoV-2. Alam Penyebaran Corona Virus
Covid-19 pertama kali muncul di Disease 2019 (COVID-19) sebagai
Wuhan Cina pada akhir tahun 2019 bencana nasional melalui Keputusan
pada saat itu suasana di Kota Wuhan Presiden ( Keppres ) Nomor 12 tahun
sangat tidak kondusif akibat dari 2020 (Chita Putri Harahap et al., 2020).
banyaknya orang yamg terpapar dan mengeluarkan surat edaran untuk
terinfeksi Covid-19 (Suhendra et al., melakukan aktifitas pembelajaran jarak
2020). Hal ini memberikan jauh (sekolah online atau daring).
kekhawatiran tersendiri bagi Namun, hal ini menjadi masalah
masyarakat dunia dilihat dari penularan tersendiri bagi mahasiswa diantaranya
virus ini yang sangat cepat. Akibatnya, listrik yang bisa padam, jaringan
beberapa negara menerapkan lock internet yang tidak stabil (Prawiyogi et
down untuk mencegah masuknya al.,2020) sehingga menyebabkan
Covid-19 di negara mereka. mahasiswa stress dan mempengaruhi
Lock Down adalah motivasi belajar.
menghentikan sementara kegiatan- Covid-19 merupakan virus dari
kegiatan yang beresiko menimbulkan keluarga SARS-CoV-2, virus ini
penularan Covid-19 sehingga setiap pertama kali ditemukan di Wuhan,
negara menerapkan Stay at home ( hubei, Cina pada tahun 2019 di beri
tetap berada di rumah ) sampai waktu nama Corona Virus Disease yang
yang ditentutkan (Indriya, 2020). disingkat menjadi Covid-19
Covid-19 pertama kali masuk di Coronavirus adalah virus yang berasal
Indonesia pada tanggal 2 maret 2020 dari subfamili Orthocoronavirinae
sebanyak 2 kasus yang diduga tertular dalam keluarga Coronaviridae dan
dari orang asing yang berkunjung ke ordo Nidovirales yang dapat
Indonesia, kasus di Indonesia pun terus menimbulkan penyakit pada mamalia
bertambah, hingga tanggal 31 Maret dan unggas, termasuk manusia
2020 telah terdapat (Suhendra et al.,2020). Untuk
1.115 kasus dengan kematian membantu petugas medis menganalisis
mencapai 102 jiwa. Tingkat kematian dan untuk membantu negara mencatat
Indonesia

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


6
orang yang terkena Covid-19, maka Faktor–faktor yang mempengaruhi
orang yang terkena Covid-19 dibagi stress akademik menurut (Puspitasari,
menjadi 4 (empat) kelompok (Abudi W. 2013; Gunawati, R., Hartati, S., &
et al., 2020) : Listiara, A. 2010) adalah faktor
1. Orang Dalam Pengawasan (ODP) internal dan eksternal diantaranya Pola
2. Pasien Dalam Pengawasan ( PD ) pikir, kepribadian,
atau suspek keyakinan,pelajaran lebih padat,
3. Orang Tanpa Gejala ( OTG ) tekanan untukberprestasi tinggi,
4. Positif Covid-19 dorongan status sosial, dan orang tua
Menurut Mc Nerney dalam Yosep saling berlomba.
(2007) stres adalah sebuah reaksi fisik, Motivasi belajar adalah suatu
mental, dan kimiawi yang berasal dari dorongan yang memberikan semangat
tubuh terhadap situasi yang dan rasa senang, artinya adalah
menakutkan, membingungkan dan sesuatu yang dilakukan dengan penuh
merisaukan yang dapat memyebabkan energi, terarah serta bertahan lama
sesorang depresi. (Meiriana, 2016).
Pendapat Lazarus (dalam Prabowo, Menurut Sardiman (2001)
2004) stres adalah suatu keadaan dijelaskan bahwa faktor mental atau
psikologis seseorang akibat dari psikologi yang bersfiat intelektual
permasalahan internal seperti adanya berpengaruh terhadap penumbuhan
permasalahan keluarga sebagai contoh gairah, merasa senang dan semangat
anak yang dituntut untuk mendapatkan untuk belajar sehingga memiliki
apa yang diinginkan orang tuanya, dan stamina untuk melakukan kegiatan
permasalahan eksternal seperti faktor belajar(Meiriana, 2016)
lingkungan Menurut Sardiman (20011:83)
Stres akademik adalah stres yang motivasi belajar memiliki ciri – ciri
terjadi di lingkungan sekolah atau :
lingkungan pendidikan. Stres
a. Rajin mengerjakan tugas – tugas
akademik muncul apabila terdapat
yang diberi ( bisa mengerjakan
banyaknya tuntutan dan tugas yang
tugas dan tidak pernah berhenti
harus dikerjakan seorang mahasiswa.
sebelum selesai )
Secara umum pandangan mengenai
stress memiliki 4 garis besar b. Tidak mudah putus asa ( selalu

(Musradinur 2016) merasa tidak puas dengan

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


6
prestasi yang telah dicapai / oleh faktor-faktor yang ada disekitar
haus belajar ) misalnya jaringan internet yang
c. Suka belajar atau bekerja kurang lancar, media atau materi yang
mandiri kurang menarik sehingga
d. Mudah tidak suka dengan penyampaian materi yang dirasakan
pelajaran yang diulang – ulang sedikit mebosankan, tugas yang diberi
atau cenderung lebih suka sangat banyak dan minimnya
dengan hal – hal yang baru. penjelasan mengakibatkan mahasiswa

e. Pendapatnya kekeh dan tidak tidak memahami materi yang

bisa dirubah (jika sudah yakin diberikan sehingga menimbulkan rasa

terhadap sesuatu) malas, kehilangan semangat, stress,


susah tidur, lelah dan bosan terhadap
Penelitian Sebelumnya Yang
materi kuliah selama pembelajaran
Membahas Hubungan Tingkat Stress
daring (Adrian et al., 2021).
dan Motivasi Belajar Dengan Pandemi
COVID-19 yang diteliti oleh Ade Cita Metode Penelitian
Putri (2020) dikatakan bahwa kendala Penelitian ini menggunakan
yang dihadapi mahasiswa seperti jenis penelitian observasional dengan
jaringan yang tidak ada kuota internet pendekatan cross sectional yang akan
yang habis, tugas rumah yang harus dianalis secara deskriptif dan analitik.
dikerjakan, dan juga tugas kuliah yang Pengambilan sampel penelitian ini
menumpuk. menggunakan metode simple random

Mahasiswa yang tidak bisa sampling. Penelitian ini dilaksanakan

beradaptasi dengan keadaan akan di Fakultas Kedokteran Universitas

berakibat stress. mahasiswa yang Wijaya Kusuma Surabaya. Sampel

memiliki belajar online yang yang diambil berdasarkan kriteria inklusi

baik memiliki tingkat stress ringan dan eksklusi yang terpenuhi. Kriteria

disebabkan karena orang tua inklusi penelitian ini adalah

mahasiswa selalu menjadi motivasi mahasiswa fakultas kedokteran

dalam belajar online, dan mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma angkatan

sering membuat catatan motivasi 2019 yang masih berstatus aktif,

sebagai penyemangat sedangkan berusia minimal 17 tahun, bersedia

mahasiswa yang memiliki tingkat menjadi responden. Kriteria eksklusi

stress yang berat biasanya dipengaruhi dalam penelitian ini adalah tidak hadir
saat penelitian

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


6
berlangsung dan jarang mengikuti
Tingkat Stres
perkuliahan.
Variabel penelitian ini terdiri 1

dari variabel bebas dan variabel terikat 3 4

dimana variabel bebas dalampenelitian


Ring Seda Ber Sangat
ini adalah tingkat Stress pada saat
pandemi Covid-19 dan variabel terikat
dalam penelitian adalah motivasi
belajar. Untuk mengetahui tingkat
stres dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner
PerceivedStress Scale(PSS-
10) dan untuk mengetahui motivasi
belajar dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner Motivated
Strategies for Learning Questionnaire
(MSLQ).
Hasil skoring
kuesionerPerceived
Stress Scale(PSS-
10)
diinterpretasikan sebagai berikut
Tabel V.1 Karakteristik
Tingkat Stress Frekuensi %
Berdasarkan Stre
Stres Ringan 5 5,2
Stres Sedang 46 47,9
Stres Berat 32 33,3
Stres Sangat Berat 13 13,5
Total 96 100,0

Sumber : Hasil Penelitian 2021

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


6
Gambar V.1 Grafik dan responden dengan motivasi belajar
Diagram
Tabel V.1, Grafik dan Diagram
V.1 menunujukkan bahwa
sebanyak, sebanyak 46 orang
(47,9%) responden dengan
tingkat stres sedang, sebanyak
32 orang (33,3%) responden
dengan stress berat, dan
sebanyak 13 orang (13,5%)
responden dengsan tingkat
stres sangat berat, sebanyak 5
orang (5,2%) responden
dengan tingkat stres ringan

Tabel V.2
Karakteristik
Berdasarkan

Motivasi Belajar
Motivasi Belajar Frekuensi %
Motivasi Rendah 30 31,3%
Motivasi Sedang 60 62,5%
Motivasi Tinggi 6 6,3%
TOTAL 96 100,0
Sumber : Hasil Penelitian 2021

Gambar V.2 Grafik


dan Diagram
Tabel V.2, Grafik dan Diagram
V.2 menunjukkan bahwa
sebanyak 60 orang (62,5%)
dengan motivasi belajar
sedang, sebanyak 30 orang
(31,3%) responden dengan
motivasi belajar rendah, dan
sebanyak 6 orang (6,3%)

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


6
tinggi.

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


6

Tabel V.5 Tabel Silang Tingkat Stress Berdasarkan


Motivasi Belajar Pada MahasiswaAngkatan 2019
Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya.
Rendah Sedang Tinggi Total Kappa
Motivasi
Belajar

stres

Ringan 0(0%) 3(60,0%) 2(40,0%) 5(100%)

Sedang 12(26,1%) 33(71,7%) 1(2,2%) 46(100%)

Berat 10(31,3%) 20(62,5%) 2(6,3%) 32(100%) 0.000


Sangat 8(61,5%) 4(30,8%) 6(7,7%) 13(100%)

Berat
Total 30(31,3%) 60(62,5%) 6(6,3%) 96(100%)

Sumber : Hasil Penelitian


2021

Pembahasan memiliki motivasi tinggi,


Dari tabel di atas, diketahui
4(30,8%) responden dengan
bahwa 33(71,7%) responden
tingkat stres sangat berat
dengan tingkat stres sedang
memiliki motivasi sedang,
memiliki motivasi sedang,
3(60,0%) responden tingkatstress
20(62,5%) responden dengan
ringan memiliki motivasi belajar
tingkat stres berat memiliki
sedang, 2(40%) responden
motivasi sedang, 12(26,1%)
dengan tingkat stres ringan
responden dengan tingkat stres
memiliki motivasi belajar tinggi,
sedang memiliki motivasi
2(6,3%) responden dengan
rendah, 10(31,3%) responden
tingkat stres berat memiliki
dengan tingkat stres berat
motivasi tinggi 1(2,2%)
memiliki motivasi rendah,
responden dengan tingkat stres
8(61,5%) responden dengan
sedang memiliki motivasi tinggi,
tingkat stres sangat berat
tidak ada (0%) responden
memiliki motivasi rendah,
dengan tingkat stres ringan
6(7,7%) responden dengan
memiliki motivasi rendah
tingkat stres sangat berat
6

Secara deskriptif terlihat bahwa


Surabaya berdasarkan hasil
secara presentasi tertinggi terletak
penelitian menunjukkan
pada responden memiliki tingkat
bahwa bahwa sebanyak 46
stres sedang dengan motivasi sedang.
orang (47,9%) responden
Secara umum tingkat stres ringan,
dengan tingkat stres sedang,
sedang, berat, maupun sangat berat
sebanyak 32 orang (33,3%)
mempunyai proporsi motivasi belajar
responden dengan stress berat,
sedang. Dan secara statistic
dan sebanyak 13 orang(13,5%)
didapatkan hasil P= 0.000 > 0.05
responden dengantingkat stres
artinya p hitung > p α, sehingga Ho
sangat berat, sebanyak 5 orang
diterima yang artinya ada hubungan
(5,2%) responden dengan
antara tingkat stres dengan motivasi
tingkat stresringan.
belajar saat pandemi Covid-19 pada
2. Mahasiswa angkatan 2019
angkatan 2019 Mahasiswa Fakultas
Universitas Wijaya Kusuma
Kedokteran Universitas Wijaya
Surabaya berdasarkan hasil
Kusuma Surabaya.
penelitian sebanyak 60 orang

Ada sebab-sebab lain yang (62,5%) dengan motivasi

berpengaruh pada motivasi belajar belajar sedang, sebanyak 30

adalah cita-cita, ingin orang (31,3%) responden

membahagiakan orang tua, suka dengan motivasi belajar

teradap mata kuliah tersebut, rendah, dan sebanyak 6 orang

kemampuan diri, ingin memperbaiki (6,3%) responden dengan

nilai yang jelek, bersaing dengan motivasi belajar tinggi.

teman. Dorongan dari orang tua 3. Ada hubungan antara tingkat

termasuk dari pengaruh kondisi stres dengam motivasi belajar

lingkungan sekitar yang berpengaruh saat pandemi Covid-19 pada

dengan motivasi belajar seseorang. angkatan 2019 Mahasiswa


Fakultas Kedokteran
SIMPULAN Universitas Wijaya Kusuma
1. Mahasiswa angkatan 2019 Surabaya.
Universitas Wijaya Kusuma
6

DAFTAR PUSTAKA Analisis Data Hasil Penelitian.


M. (2016). Stres Dan Cara Pengolahan Dan Analisis Data
Mengatasinya Dalam Perspektif Hasil Penelitian, 10, 27, 1–30.
Psikologi. JURNAL EDUKASI: http://file.upi.edu/Direktori/DU
Jurnal Bimbingan Konseling, AL- MODES/PENELITIAN_PENDI
2(2), 183. DIKAN/BBM_7.pdf
https://doi.org/10.22373/je.v2i2. Andammori, F., Lipoeto, N. I., &
815 Yusrawati, Y. (2013). Hubungan
Abudi, R., Mokodompis, Y., & Tekanan Darah Ibu Hamil
Magulili, A. N. (2020). Stigma Aterm Dengan Berat Badan
Terhadap Orang Positif Covid- Lahir di RSUP Dr. M. Djamil

19. Jambura Journal of Health Padang. Jurnal Kesehatan

Sciences and Research, 2(2),77– Andalas, 2(2), 67.

84. https://doi.org/10.25077/jka.v2i
2.121
https://doi.org/10.35971/jjhsr.v
2i2.6012 Barseli, M., & Ifdil, I. (2017). Konsep
Stres Akademik Siswa. Jurnal
Adrian, F. A., Putri, V. S., & Suri,
M. (2021). Hubungan Belajar Konseling Dan Pendidikan, 5(3),

Online di Masa Pandemi Covid 143.

19 dengan Tingkat Stress https://doi.org/10.29210/119800


Mahasiswa S1 Keperawatan
Bruno, L. (2019). Gambaran self
STIKes Baiturrahim Jambi.
regulated learning pada
Jurnal Akademika Baiturrahim
mahasiswa program studi
Jambi,
psikologi universitas X.
10(1), 66. Psibernetika, 53(9), 1689–1699.
https://doi.org/10.36565/jab.v10
Chita Putri Harahap, A., Permatasari
i1.276
Harahap, D., & Rivai Harahap,
Aedi, N. (2010). Bahan Belajar
S. (2020). Analisis Tingkat Stres
Mandiri Metode Penelitian
Pendidikan Pengolahan Dan
6

Akademik Pada Mahasiswa


Motivasi Bercerai. Psikoborneo,
Selama Pembelajaran Jarak
4(2), 396–406.
JauhDimasa Covid-19. Biblio
Couns : Jurnal Kajian Konseling Mulya, G., & Lengkana, A. S. (2020).
Dan Pendidikan, 3(1), 10–14. Pengaruh Kepercayaan Diri,
https://doi.org/10.30596/biblio Motivasi Belajar Terhadap
c ouns.v3i1.4804 Prestasi Belajar Pendidikan

Indira, I. E. (2016). Stress Jasmani. COMPETITOR: Jurnal

Questionnaire: Stress Pendidikan Kepelatihan

Investigation From Olahraga, 12(2), 83.


Dermatologist Perspective. https://doi.org/10.26858/cjpko.v
Psychoneuroimmunology in 12i2.13781
Dermatology, 141–142.
Paru, K. T., Malang, S., Pemberian,
Indriya, I. (2020). Konsep Tafakkur P., Terhadap, V. C., Foto, P.,
Dalam Alquran Dalam Pada, T., & Tuberkulosis, P.
Menyikapi Coronavirus Covid- (2019). Multi-Drug Resistance
19. SALAM: Jurnal Sosial Dan Tuberculosis : 40(2), 128.
Budaya Syar-I, 7(3).
https://doi.org/10.15408/sjsbs. Saragih, N. A., & Sari, D. N. (2019).

v 7i3.15048 Analisis coping stress dalam


motivasi belajar mahasiswa
Maryam, S. (2017). Strategi Coping:
bimbingan dan konseling pada
Teori Dan Sumberdayanya.
mata kuliah statistika.
JURKAM: Jurnal Konseling Andi
Matappa, 1(2), 101. Solina, W., Erlamsyah, E., &
Syahniar, S. (2013). Hubungan
https://doi.org/10.31100/jurka
Antara Perlakuan Orangtua
m.v1i2.12
Dengan Motivasi Belajar Siswa
Meiriana, A. (2016). Hubungan Disekolah. Konselor, 2(1), 289–
Antara Coping Stress Dan 294.
Dukungan Sosial Dengan https://doi.org/10.24036/020132
11247-0-00

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


6

Suhendra, A. D., Asworowati, R. D., 2(2), 183.


& Ismawati, T. (2020). Lembar https://doi.org/10.22373/je.v2i2.
Kegiatan Siswa untuk 815
Pembelajaran Jarak Jauh
Abudi, R., Mokodompis, Y., &
Berdasarkan Literasi Saintifik
Magulili, A. N. (2020). Stigma
pada Topik Penyakit
Terhadap Orang Positif Covid-
Coronavirus 2019 (COVID-19).
19. Jambura Journal of Health
Akrab Juara, 5(1), 43–54.
Sciences and Research, 2(2),77–
http://www.akrabjuara.com/inde
x.php/akrabjuara/article/view/91 84.

9 https://doi.org/10.35971/jjhsr.v
2i2.6012
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Adrian, F. A., Putri, V. S., & Suri, M.
Kuantitatif,. Kualitatif, dan (2021). Hubungan Belajar
R&D. Bandung: Alfabeta. Online di Masa Pandemi Covid
19 dengan Tingkat Stress
Vol, W. K. (2019). Wacana Kesehatan
Mahasiswa S1 Keperawatan
Vol. 4, No.1, Juli 2019. 4(1), 6–
STIKes Baiturrahim Jambi.
11.
Jurnal Akademika Baiturrahim
Wardhana, M. (2011). Jambi,
Psikoneuroimunologi di bidang
10(1), 66.
dermatologi. Mdvi, 38(4), 175–
https://doi.org/10.36565/jab.v10
180.
i1.276
A.M. Sardiman. 2011. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar. PT Aedi, N. (2010). Bahan Belajar

Rajagrafindo: Jakarta Mandiri Metode


PenelitianPendidikan
. M. (2016). Stres Dan Cara
Pengolahan DanAnalisis
Mengatasinya Dalam Perspektif
Data Hasil Penelitian.
Psikologi. JURNAL EDUKASI:
Pengolahan Dan Analisis Data
Jurnal Bimbingan Konseling,
Hasil Penelitian, 10, 27, 1–30.
http://file.upi.edu/Direktori/DU

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


6
AL-
MODES/PENELITIAN_P
ENDI

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


6

DIKAN/BBM_7.pdf ouns.v3i1.4804
Andammori, F., Lipoeto, N. I., & Indira, I. E. (2016). Stress
Yusrawati, Y. (2013). Questionnaire: Stress
Hubungan Tekanan Darah Ibu Investigation From
Hamil Aterm Dengan Berat
Dermatologist Perspective.
Badan Lahir di RSUP Dr. M.
Psychoneuroimmunology in
Djamil Padang. Jurnal
Dermatology, 141–142.
Kesehatan Andalas, 2(2), 67.
https://doi.org/10.25077/jka.v2i Indriya, I. (2020). Konsep Tafakkur

2.121 Dalam Alquran Dalam


Menyikapi Coronavirus Covid-
Barseli, M., & Ifdil, I. (2017). Konsep
19. SALAM: Jurnal Sosial Dan
Stres Akademik Siswa. Jurnal
Budaya Syar-I, 7(3).
Konseling Dan Pendidikan, 5(3),
https://doi.org/10.15408/sjsbs.
143.
v 7i3.15048
https://doi.org/10.29210/119800
Maryam, S. (2017). Strategi Coping:
Bruno, L. (2019). Gambaran self Teori Dan Sumberdayanya.
regulated learning pada JURKAM: Jurnal Konseling Andi
mahasiswa program studi
Matappa, 1(2), 101.
psikologi universitas X.
https://doi.org/10.31100/jurka
Psibernetika, 53(9), 1689–1699.
m.v1i2.12
Chita Putri Harahap, A., Permatasari
Meiriana, A. (2016). Hubungan
Harahap, D., & Rivai Harahap,
Antara Coping Stress Dan
S. (2020). Analisis Tingkat Stres
Dukungan Sosial Dengan
Akademik Pada Mahasiswa
Motivasi Bercerai. Psikoborneo,
Selama Pembelajaran Jarak
4(2), 396–406.
Jauh Dimasa Covid-19. Biblio
Mulya, G., & Lengkana, A. S.
Couns : Jurnal Kajian Konseling
(2020). Pengaruh Kepercayaan
Dan Pendidikan, 3(1), 10–14.
Diri, Motivasi Belajar Terhadap
https://doi.org/10.30596/biblio
Prestasi Belajar Pendidikan
c

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


7

Jasmani. COMPETITOR: Jurnal


https://doi.org/10.24036/020132
Pendidikan Kepelatihan
11247-0-00
Olahraga, 12(2), 83.
Suhendra, A. D., Asworowati, R. D.,
https://doi.org/10.26858/cjpko.v
& Ismawati, T. (2020). Lembar
12i2.13781
Kegiatan Siswa untuk
Paru, K. T., Malang, S., Pemberian, Pembelajaran Jarak Jauh
P., Terhadap, V. C., Foto, P., Berdasarkan Literasi Saintifik
Pada, T., & Tuberkulosis, P. pada Topik Penyakit
(2019). Multi-Drug Resistance Coronavirus 2019 (COVID-19).
Tuberculosis : 40(2), 128. Akrab Juara, 5(1), 43–54.
http://www.akrabjuara.com/inde
Saragih, N. A., & Sari, D. N. (2019). x.php/akrabjuara/article/view/91
Analisis coping stress dalam 9
motivasi belajar mahasiswa
Vol, W. K. (2019). Wacana Kesehatan
bimbingan dan konseling pada
Vol. 4, No.1, Juli 2019. 4(1), 6–
mata kuliah statistika.
11.
Solina, W., Erlamsyah, E., &
Wardhana, M. (2011).
Syahniar, S. (2013). Hubungan
Psikoneuroimunologi di bidang
Antara Perlakuan Orangtua
dermatologi. Mdvi, 38(4), 175–
Dengan Motivasi Belajar Siswa
180.
Disekolah. Konselor, 2(1), 289–
294.

Adrian, F. A., Putri, V. S., & Suri,


M. (2021). Hubungan Belajar Jambi, 10(1), 66.
Online di Masa Pandemi Covid https://doi.org/10.36565/jab.v10i
19 dengan Tingkat Stress 1.276
Mahasiswa S1 Keperawatan
STIKes Baiturrahim Jambi.
Jurnal Akademika Baiturrahim

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


7

Plagiarism Checker X - Report


Originality Assessment

Overall Similarity: 23%


Date: Agust 4, 2021
Statistics: 1484 words Plagiarized / 6483 Total words
Remarks: Moderate similarity detected, you better improve the document (if
required).

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


7

v 7.0.10 -
WML 3FILE - 18700011_MAYA DWI ARTIKAWATI_PROPOSAL FINAL -
COPY (2).DOCX

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


7
Latar Belakang Pada awal 2020 dunia dikejutkan oleh covid-19
35BAB I PENDAHULUAN
atau lebih populer dengan virus corona, virus ini termasuk keluarga SARS-CoV-2. Covid-19
pertama kali muncul di Wuhan Cina pada akhir tahun 2019 pada saat itu suasana di Kota
Wuhan sangat tidak kondusif akibat dari banyaknya orang yamg terpapar dan terinfeksi
Covid-19 (Suhendra et al., 2020). Hal ini memberikan kekhawatiran tersendiri bagi
masyarakat dunia dilihat dari penularan virus ini yang sangat cepat. Akibatnya, beberapa
negara menerapkan lock down untuk mencegah masuknya Covid-19 di negara mereka.
Lock Down adalah menghentikan sementara kegiatan-kegiatan yang beresiko menimbulkan
penularan Covid-19 sehingga setiap negara menerapkan Stay at home ( tetap berada di
rumah ) sampai waktu yang ditentutkan (Indriya, 2020). Sejak Covid-19 ditetapkan pandemi
oleh WHO pemerintah Indonesia membuat strategi untuk pencegahan masuknya Covid-19 di
Indonesia dan membuat gugus-gugus tugas. Pemerintah Indonesia menghimbau masyarakat
untung melakukan physical distancing dan mengurangi kegiatan yang berhubungan dengan
banyak orang. Covid-19 pertama kali masuk di Indonesia pada tanggal 2 maret 2020
sebanyak 2 kasus yang diduga tertular dari orang asing yang berkunjung ke Indonesia, kasus
di Indonesia pun terus bertambah, hingga tanggal 31
Maret 2020 telah terdapat 1.115 kasusdengan kematian mencapai 102 jiwa. Tingkat

kematian Indonesia 9%, termasuk angka kematian tertinggi (Paru et al., 2019).Pada 13

April 2020, Presiden Indonesia menetapkan Bencana Non Alam Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) sebagai bencana nasional melalui Keputusan Presiden ( Keppres )
Nomor 12 tahun 2020 (Chita Putri Harahap et al., 2020). Indonesia juga menerapkan lock
down yaitu dengan Pembatasan sosial berskala besar ( PSBB ) dan mengeluarkan surat edaran
untuk melakukan aktifitas pembelajaran jarak jauh ( sekolah online atau daring )
serta bekerja dari rumah ( work from home ). 13Pe mbelajaran jarak jauh merupakan
pembelajaran dengan tatap muka tidak langsung yang menggunakan media untuk

(Prawiyogi et al., 2020).


antara dosen dan mahasiswa
interak Berbagai aplikasi dan 2media

yang menunjang kegiatan online pun sudah disiapkan sebaik mungkin oleh sekolah
sebagaimana anjuran dari pemerintah. Namun, hal ini menjadi masalah tersendiri bagi

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


7
mahasiswa diantaranya listrik yang bisa padam, jaringan internet yang tidak stabil
( Prawiyogi et al., 2020 ). Selain itu, kendala – kendala yang dialami mahasiswa adalah
mahalnya kuota internet, paket internet yang habis sewaktu – waktu saat perkuliahan sedang
berlangsung serta tugas kuliah dan tuntutan akademik lainya menyebabkan mahasiswa stress.
Hal ini, dikarenakan sebelumnya mahasiswa belum pernah merasakan pelajaran jarak jauh
sehingga tidak mampu beradaptasi dengan baik serta peningkatan beban yang melebihi
kemampuan baik kognitif dan psikomotorik. 37Banyaknya tuntutan
akademik menyebabkan mereka stress akademik. Rahmawati (2012) menyatakan bahwa
stres akademik adalah keadaan di mana terjadi ketidak sesuaian antara tuntutan lingkungan
dengan sumber daya pikir yang dimiliki siswa sehingga mereka semakin
38dalam Barseli 2017
terbebani oleh berbagai tekanan dan tuntutan. Menurut ( Sayeki )
penyebab stress akademik adalah adanya academic stressor. Academic stressor adalah stress
yang dialami pelajar yang bersumber dari kegiatan belajar mengajar seperti tekanan untuk
mendapatkan nilai bagus serta befikir untuk bagaimana caranya tugas ini cepat selesai. Pada
mahasiswa mudah sekali mengalami academic stress karena dampak dari tuntutan dalam
dunia perkuliahan, tuntutan berpikir yang lebih kritis serta harus ikut dalam kehidupan sosial
bermasyakrat (Hicks & Heastie, 2008). Stress 26dilihat dari sisi

psikologis orang tersebut akan tertekan serta tegang yang berlebih yang mengakibatkan
kekacauan pola pikir, perilaku yang muncul dan emosi. Secara emosional orang yang
mengalami stress biasanya moodnya akan cepat berubah, gelisah, cemas, sedikit malas untuk
melakukan kegiatan sehingga menyebabkan aktifitas dan motivasi belajar sesorang sedikit
terganggu. Motivasi belajar adalah faktor psikis yang memiliki sifat non-intelektual yang
berperan dalam hal penumbuhan dorongan rasa senang dan semangat untuk belajar sehingga
hasil belajar menjadi o yang memiliki motivasi akan
ptimal. Mahasiswa 27
mempunyai banyak semanagat motivasi motivasi
untuk melakukan kegiatan belajar. Semakin besar
yang diberikan, maka semakin berhasil pula untuk memahami pelajaran itu karena

mahasiswa (Sardiman,
akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para
2001). Jika motivasi belajar ini terganggu maka pencapaian hasil belajar mahasiswa tidak

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


7
maksimal dan minat mahasiswa untuk kuliah pun juga akan sedikit terganggu (Vol, 2019).
Penelitian terakhir mengenai Hubungan Tingkat stress dan Motivasi Belajar Dengan Pandemi
COVID-19 pada Mahasiswa oleh Ade Cita (2020) menggambarkan bahwa mayoritas
mahasiswa mengalami stress pada saat belajar jarak jauh saat pandemi

COVID-19 (Chita Putri Harahap et al., 2020). Hasil penelitian oleh Fadhil ammar (2021)
2belajar dari rumah
dijelaskan bahwa sebanyak 57 responden ada hubungan dengan
pandemi COVID-19. (Adrian et al., 2021). sebanyak 25 (43,9 %) belajar online kurang
baik sebanyak 32 (56,1%) belajar online baik. sebanyak 32 (56,1%) tingkat stres ringan

sebanyak 16 (28,1%) tingkat stres sedang sebanyak 9 (15,8%) tingkat stres

berat, Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengambil judul “Hubungan
Tingkat Stres dan Motivasi Belajar dengan Pandemi Covid-19 Pada Mahasiswa Angkatan
2019 di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya”. Rumusan
Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka permasalahan yang dapat
dirumuskan: Apakah terdapat Hubungan Tingkat Stres dan Motivasi Belajar dengan Pandemi
Covid-19 Pada Mahasiswa Angkatan 2019 di Fakultas Kedokteran Universitas

Wijaya Kusuma Surabaya ? Tujuan penelitian Tujuan Umum : Untuk Mengetahui adanya
32
Hubungan Tingkat Stres dan Motivasi Belajar dengan Pandemi Covid-19 Pada Mahasiswa
Angkatan 2019 di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Tujuan
khusus Mengetahui gambaran tingkat stress dan motivasi belajar pada saat pandemi Covid-
19 pada mahasiswa angkatan 2019 fakultas kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya Mengetahui hubungan stress dengan motivasi belajar saat pandemi Covid-19 pada
mahasiswa angkatan 2019 di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Manfaat Adapun manfaat penelitian ini adalah : Bagi peneliti Dengan penelitian ini, peneliti
dapat menambah wawasan, kemampuan menerapkan ilmu serta untuk memberikan informasi
kepada masyarakat khususnya mahasiswa untuk dapat
memanajemen baik. Bagi Institusi Hasil penelitian ini diharapkan
1stres akademik yang
menjadi bahan pustaka dan pembelajaran dalam rangka menambah informasi tentang ilmu
kedokteran mengenai Hubungan Tingkat Stres dan Motivasi Belajar dengan Pandemi

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


7
Covid-19 Bagi masyarakat Sebagai masukan serta acuan bagi mahasiswa untuk memanajemen
stress sehingga tidak berpengaruh buruk terhadap psikis dan motivasi

belajarnya. 1BAB II TINJAUAN PUSTAKA COVID-19 Pengertian Covid-19 Covid-19


merupakan virus dari keluarga SARS-CoV-2, virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan,
hubei, Cina pada tahun 2019 di beri nama Corona Virus Disease yang disingkat menjadi
Covid-19 Coronavirus adalah virus yang berasal dari subfamili Orthocoronavirinae dalam
keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales yang dapat menimbulkan penyakit pada
mamalia dan unggas, termasuk manusia (Suhendra et al.,2020). Covid-19 pada manusia
dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, seperti flu. Meskipun SARS dan MERS
sifatnya lebih mematikan (Indriya, 2020). Awal kemunculan virus ini populer dengan 2019
Novel coronavirus disease atau disingkat 2019-nCOV virus ini diberi nama sesuai dengan
struktur genetiknya untuk memudahkan pengembangan tes diagnostik, vaksin, dan obat-
obatan (WHO, 2020) Subfamili Coronaviruses (CoVs) yaitu secara genotip dan serologi di
bagi empat genera α, β, ɣ, dan δ coronavirus yang menjadi penyebab untuk manusia adalah
α-‐CoVs dan β‐CoVs (Abudi et al., 2020). Virus Corona termasuk zoonosis, hal ini
bisa terjadi kemungkinan bahwa virus ini ditularkan kasus
covid-19 belum diketahui dengan pasti proses dari hewan ke manusia pada
penul18
ranya apakah
dari hewan ke manusia
tetapi
Covid-19 ini juga termasuk zoonosis sebuah data menunjukkan penularanya antar
umumnya melalui droplet
manusia ( human to human ) cara penularan virus ini pada
mukosa
serta berhubungan langsung dengan virus sehingga virus d pat masuk melalu

yang terbuka, berdasarkan analisis dari beberapa penelitian inkubasi virus ini selama 14 hari
(Paru et al., 2019) Pada saat ini Covid-19 bukan hal yang bisa disepelekan lagi, jika dilihat
dari gejalanya mirip dengan sakit flu gejalanya adalah demam, batuk sesak, pneumonia.
Berikut adalah perjalanan gejala Covid-19 berat (Susilo et al., 2020) : Gambar
II.1 Perjalanan Covid-19 berat dengan gejalanya / Istilah Mengenai Covid-19 Covid-19
39orang yang
merupakan penyakit yang baru saja populer dan semakin berkembang. Untuk
memiliki kekebalan tubuh kuat, Covid-19 bisa dilawan dengan kekebalan tubuhnya sendiri.
Orang yang terkena Covid-19 hanya bisa diketahui hanya dengan melakukan test. Untuk

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


7
membantu petugas medis menganalisis dan untuk membantu negara mencatat orang yang
terkena Covid-19, maka orang yang terkena Covid-19 dibagi menjadi 4 ( empat )
kelompok (Abudi et al., 2020) : Orang Dalam Pengawasan ( ODP ) 2Pasien Dalam

Pengawasan ( PDP ) atau suspek Orang Tanpa Gejala ( OTG ) Positif Covid-19 Demam dan
1melakukan perjalanan ke
suhu diatas 38°C, flu, pernah daerah atau negara yang memiliki
transimis lokal Covid-19 dalam 14 terakhir, tetapi tidak ada kontak langsung orang
positif Covid-19 merupakan gejala atau iteria Orang Dalam Pengawasan ( ODP ). Orang
yang memiliki gejala seperti ODP 28 anpa disertai pneumonia dan memiliki riwayat kontak

langsung dengan pasien Covid-19 merupakan orang dengan k Pasien Dalam


iteria
Pengawasan ( PDP ) atau suspek. 19Orang Tanpa Gejala ( OTG )adalah orang yang tidak

memiliki gejala tetapi mempunyai kontak erat dengan pasien terkonfirmasi pasien

Covid-19 misalnya petugas medis. Kontak erat adalah seseorang yang berada satu tempat
atau berinteraksi langsung dengan pasien yang teronfirmasi Covid-19 sebelum timbul gejala
hingga 14 hari setelah kasus timbul. Pasien Dalam Pengawasan ( PDP ) adalah orang yang
terkonfirmasi terkena Covid-19 berdasarkan hasil laboratorium melalui pemeriksaan
polymerase chain reaction (PCR) ada pula dengan melakukakn CT scan dada yang memiliki
ke pekaan yang tinggi (Ai, Yang and Xia, 2020). Gejala klinis Covid-19 ini bervariasi
tergantung derajat penyakit tetapi gejala yang utama adalah demam, batuk, mialgia, sesak,
sakit kepala, diare, mual dan nyeri (Paru et al., 2019) Perkembangan Covid-19 di
Indonesia Saat ini tahun 2020 merupakan tahun yang tidak terlupakan oleh Dunia terkecuali
40tidak
Indonesia karena juga terkena dampaknya. Covid-19 masuk Indonesia pertama kali pada
bulan maret 2020 sebanyak 2 kasus, telah mengubah banyak kebiasaan masyarakat Indonesia,
Untuk mencegah dan mengurangi jumlah orang yang terkena Covid – 19 pemerintah
mengambil kebijakan yaitu dengan memberlakukan lock down diantaranya adalah kegiatan
belajar mengajar dilakukan di rumah (Daring/online), kerja dari rumah (work from home),
membatasi aktifitas keluar rumah, serta memberlakukan pembatasan sosial berskala besar
(PSBB) (Abudi et al., 2020) . Dalam menangani kasus ini pemerintah gencar melakukan
sosialisasi atau seminar-seminar secara online bahkan

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


7
memasang poster 1tentang pencegahan Covid-19 diantaranya adala rajin cuci tangan,
selalu memakai masker, melakukan physical distancing serta social distancing, Keadaan ini
merupakan kebijakan pemerintah berdasarkan pertimbangan yang telah dipikirkan matang
– matang (Indriya, 2020). Stress Pengertian Stress Setiap individu pasti memiliki memori
atau respon terhadap kondisi fisik, lingkungan, dan sosial mengenai suatu kejadian yang
memicu adanya stress (stressor). Menurut Mc Nerney dalam Yosep (2007) stres adalah
sebuah 20
reaksi fisik, mental, dan kimiawi yan berasal dari tubuh terhadap situasi yang

menakutkan, membingungkan dan merisaukan yang dapat memyebabkan sesorang

depresi. Stress diartikan sebagai persepsi yang berasal 22dari kesenjangan antara tuntutan

lingkungan dan kemampuan seseorang untuk memenuhinya. (Anggola & Ongori 2009;
Pratama, M. R., 2015; Siska, M., 2011). Pendapat Lazarus (dalam Prabowo, 2004) stres
adalah suatu keadaan psikologis seseorang akibat dari permasalahan internal seperti adanya
permasalahan keluarga sebagai contoh anak yang dituntut untuk mendapatkan apa yang
diinginkan orang tuanya, dan permasalahan eksternal seperti faktor lingkungan.

1(Barseli
& Ifdil, 2017) Stress akademik adalah stress yang berasal dari proses kegiatan belajar
mengajar seperti tekanan untuk mendapat nilai yang memuaskan. Stres akademik

limngekruupnagkaann sjeeknoislasthreastanueglaintigf k(duinsgtraens(.p, e2n0d1i6d)i)k. aSntr.eSs tarkeasdaekma

33banyaknya tuntutan dan tugas yang harus dikerjakan seorang mahasiswa. Secara umum
pandangan mengenai stress memiliki 4 garis besar (Musradinur 2016) : Stress sebagai
stimulus 2Dalam hal ini stres adalah stimulus yang berada di lingkungan (environment).
seseorang akan mengalami stress apabila d inya menjadi bagian dari lingkungan tersebut.
pada konsep ini stress bagian dari variabel bebas dan individu sebagai variabel terikat.
Stress sebagai respon Stress adalah reaksi seseorang terhadap stressor, menurut sutherland
dan cooper stress merupakan variabel dependen dan stressor sebagai variabel bebas.
resepon seseorang terhadap stressor memiliki dua komponen yaitu : psikologis seperti
gugup, cemas, malu, panik, terkejut sedangakan komponen fisiologis diantaranya adalah
mual, muntah, mulut kering, keringat berlebihan, dan tekanan denyut nadi

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


7
meningkat.
Stres Sebagai Interaksi antara Individu dengan Lingkungan Stress merupakan
interaksi ant 16 dan saling
ra inividu terhadap lingkungan yang saling berhubungan

mempengaruhi disebut dengan hubungan transaksiona. Stress tidak dipandang sebagi


stimulus atau respon, tetapi juga merupakan proses dimana seseorang merupakan perantara (
agent ) yang aktif, yang bisa mempengaruhi stressor. Tetapi pada hal ini setiap

orang berbeda. 11 ndividu yang satu mungkin mengalami stres berat, yang satunya

mengalami stres ringan, dan yang lain mungkin tidak mengalami stres. Stres Sebagai

Hubungan antara Individu dengan Stressor Merupakan stress yang berasal dari dalam diri
seesorang misalnya penyakit yang dideritanya, konflik internal, dan frustasi. Penyebab
stress Banyak hal yang dapat menyebabkan stress, bagi mahasiswa stress dapat terjadi
apabila terjadi banyak tekanan dari kegiatan belajarnya baik itu tekanan internal maupun
eksternal. 4Menurut Maramis (2009) stress disebabkam empat hal yaitu frustasi, tekanan,
krisis, dan konflik : Frustasi adalah bentuk gangguan dari sesuatu yang gagal dicapai oleh
1suatu hal yang
individu tersebut. Tekanan adalah mendesa yang harus dilakukan oleh
individu, tekanan bisa datand dari dalam dirinya sendiri, misalnya memiliki keinginan kuat
untuk memiliki sesuatu. Tekanan juga bisa berasal dari lingkungan sekitar. Krisis adalah
keadaan dimana keadaan yang terjadi tiba-tiba dan dapat menyebabkan terganggunya
keseimbangan. Konflik merupakan terjadinya kebingungan karena seseorang meghadapi
beberapa kebutuhan atau tujuan tetapi harus dipilih salah satu. Faktor–faktor yang
mempengaruhi stress 23aademik menurut (Puspitasari, W. 2013; Gunawati, R., Hartati, S., &

Listiara, A. 2010) adalah 1faktor internal dan eksternal diantaranya Pola pikir, kepribadian,
keyakinan, pelajaran lebih padat, tekanan untuk berprestasi tinggi, dorongan status sosial,
dan orang tua saling berlomba. Gejala – gejala stress Pada dasarnya orang yang mengalami
stress maupun stress akademik menimbulkan beberapa gejala diantaranya adalah (Barseli &
Ifdil, 2017) : Gejala emosi Individu yang mengalami stress ditandai dengan perasaan cemas,
gelisah, sedih, mudah menangis, tersinggung, panik seperti ada tekanan dan beban serta
merasa harga dirinya menurun. Gejala Fisik biasanya disertai dengan tidur tidak teratur,
insomnia, sakit kepala, sakit punggung , diare, hilang semangat

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


8
untuk beajar, takikardia, nafsu makan menurun. Gejala perilaku Memiliki kecenderungan
untuk menyendiri, lebih agresif dalam bertindak, berbicara dengan nada tinggi, mata suka
melotot, suka mondar mandir, ceroboh, timbul kerutan dahi, melamun. Coping
Stress Menurut Yani (1997) dalam strategi coping, teori dan sumberdaya nya coping
stress adalah sesuatu yang dilakukan individu untuk mengurangi atau menghilangkan
kecemasan dan ketegangan dalam kondisi penuh stress(Maryam, 2017). Menurut (Radley
2005) dalam hubungan antara coping stress dan dukungan sosial dengan motivasi belajar
pada remaja yang orang tuanya bercerai coping adalah perubahan perilaku menjadi lebih
baik, berdamai dengan tekanan-tekanan yang mengakibatkan stress (Meiriana, 2016).
Coping adalah bentuk dari cara seseorang mengatasi atau menangani stress tersebut supaya
tidak berlebihan (Meiriana, 2016). Coping memiliki dua macam fungsi menurut Bart smet,
yaitu : Emotional Focused coping adalah coping yang digunakan untuk mengatur tanggapan
emosinal terhadap stress, hal ini dilakukan melalui kebiasaan seseorang akan melampiaskan
terhadap sesuatu jika individu tersebut mengalami stress misalnya minum- minuman keras.
Problem Focused Coping adalah mencari cara baru untuk menangani stress, biasanya hal ini
dilakukan oleh orang dewasa Mekanisme stress Stress diterima oleh otak yang digunakan
untuk respon dan akanditransmisikan ke axis hipotalamus- pituitari-adrenal (HPA).
Hipotalamus akan mengeluarkan hormon kortikotropik (CRH) lalu akan distimulasi kelenjar
penglepas pituitari untuk mensekresi hormon adrenokortikotropik (ACTH). Kemudian ACTH
akan menginduksi korteks adrenal untuk mengeluarkan kortisol,

selain itu yang mempersarafi jaringan sistem imun juga diaktifkan


4sistem saraf otonom
oleh stress, akibatnya terjadi pelepasan bahan baku katekolamin, katekolamin menjadi
penyebab medula adrenal mensekresi epinefrin dan norepinefrin yang berlebihan ke sirkulasi
darah (Wardhana, 2011) Stress dirasakan apabila terganggunya keseimbangan diri yang
berarti individu baru akan mengalami stress apabila dirinya mempersepsikan tekanan dari
stressor melebihi kapasitas tekanan seseorang (Musradinur.,2016)

Gambar II.2 Mekanisme stress 2 Motivasi Belajar Definisi Motivasi Belajar 5Motivasi

belajar adalah suatu dorongan yang memberikan semangat dan rasa senang, artinya

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


8
adalah sesuatu yang dilakukan dengan penuh energi, terarah serta bertahan lama (Meiriana,
2016). Motivasi b lajar dapat dikatakan daya penggerak yang tumbuh pada diri seseorang
sehingga dapat menimbulkan belajar sehigga tujuan yang diinginkan tercapai

(Sardiman, 2000 ; Meiriana, 2016). dorongan dari diri individu


5
Motivasi belajar adalah
yang bisa menimbulkan kegiatan belajar secara efektif sesuai yang diharapkan.(Mulya &
Lengkana, 2020).menurut Sardiman (2001) dijelaskan bahwa faktor mental atau psikologi
yang bersfiat intelektual berpengaruh terhadap penumbuhan gairah, merasa senang dan
semangat untuk belajar sehingga memiliki stamina untuk melakukan kegiatan
belajar(Meiriana, 2016). F aktor yang mempengaruhi motivasi belajar ktor yang
fa adalah Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi
mempengaruhi motivasi belajar
i ntrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri ndvidu tersebut sedangkan motivasi
i
ekstrinsik adalah motivasi yang datang akibat dari dorongan orang disekitar kitar, seperti
jika kita bisa mendapatkan nilai yang baik maka akan dapat hadiah yang diinginkan
(Saragih & Sari, 2019). Menurut (Damono,2010) faktor–faktor 8yang mempengaruhi
motivasi belajar yaitu unsur-unsur dinamis dalam belajar, cita–cita, keinginan untu
membuat bahagia orang tua, kemampuan belajar, pelajaran yang disenangi, upaya dosen
dalam kegiatan belajar mengajar, fasilitas dan lingkungan sekitar (Saragih & Sari, 2019).
Jika faktor – faktor diatas tidak bisa terpenuhi maka akan menjadi beban berat bagi
mahasiswa akibatnya mahasiswa mengalami stress dan menyebabkan menurunnya motivasi
belajar. Peranan motivasi belajar Menurut Maslow (1954) motivasi belajar memiliki peran
sebagai berikut : Peran motivasi untuk menentukan penguatan belajar pada diri mahasiswa
apabila dihadapkan dengan suatu masalah, mahasiswa tersebut dapat
memecahkan masalah tersebut akibat 29dari pengalaman yang pernah didapatkan dari
masalahnya sebelumnya. Sebagai tujuan belajar, mahasiswa akan rajin belajar apabila
sesuatu yang ia pelajari memiliki banyak manfaat untuk hidupnya. Sebagai penentu
2terus belajar dengan
ketekunan belajar, mahasiswa akan giat karena termotivasi dengan
harapan ilmunya akan terpakai dengan baik dikemudian hari dan mendapatkan pekerjaan yang
layak. Ciri – Ciri Motivasi Belajar Jika seseorang mempunyai motivasi belajar sebagai

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


8
berikut, berarti individu tersebut selalu memiliki motivasi belajar yang baik dan kuat
(Solina et al., 2013). Menurut Sardiman (20011:83) motivasi belajar memiliki ciri – ciri :
Rajin mengerjakan tugas – tugas yang diberi ( bisa mengerjakan tugas dan tidak pernah
berhenti sebelum selesai ) Tidak mudah putus asa ( selalu merasa tidak puas dengan prestasi
yang telah dicapai / haus belajar ) Suka belajar atau bekerja mandiri Mudah tidak suka
dengan pelajaran yang diulang – ulang atau cenderung lebih suka dengan hal –
2hal yang baru.
Pendapatnya kekeh dirubah (jika sudah yakin terhadap sesuatu) Selalu
39dan tidak bisa
memecahkan dan mencari soal – soal sulit. Penelitian Sebelumnya Yang Membahas

3Hubungan Tingkat Stress dan Motivasi Belajar Dengan Pandemi COVID-19 Kendala yang
dihadapi mahasiswa seperti jaringan yang tidak ada, kuota internet yang habis, tugas rumah
yang harus dikerjakan, dan juga tugas kuliah yang menumpuk. Mahasiswa yang tidak bisa
beradaptasi dengan keadaan akan berakibat stress, dalam penelitian Cita Putri (2020)
menggunakan metode penelitia format deskriptif survei yang memungkinkan peneliti untuk
melakukan generalisasi suatu variabel tertentu pada populasi yang besar. yang menjelaskan
225 mahasiswa (75%) memiliki tingkat stres kategori sedang 36 mahasiswa (12%) memiliki
tingkat stres akademik kategori rendah (Chita Putri Harahap et

al., 2020).Hal ini sejalan dengan penelitian Fadhil amar (2021)menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pend
sembeanngyeatkah2ui(8H0ub%un) gmanahBaesliasjwaraOmnleinmeildikeni gbaenlaTjainrgokantliSntereysamnga

tingkat stres ringan, 14 (56%) mahasiswa memiliki belajar online yang kurang baik yang
memiliki tingkat stres sedang 9 (36%) mahasiswa memiliki bersemangat dalam menjalani
kuliah online, dan belajar online yang kurang baik yang memiliki
1merasa mudah
tingkat stres berat. Selain itu terdapat sebanyak 30 (93,8%) mahasiswa memiliki belajar

online yang baik yang memiliki tingkat stres ringan, 16 (28,1%) mahasiswa yang memiliki
belajar online yang baik yang memiliki tingkat stres sedang. mahasiswa yang memiliki
belajar online yang yang baik memiliki tingkat stress ringan disebabkan karena orang tua
mahasiswa selalu menjadi motivasi 2dalam belajar online, dan mahasiswa sering membuat

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


8
catatan motivasi sebagai penyemangat sedangkan mahasiswa yang memilii tingkat stress
yang berat biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada disekitar misalnya jaringan
internet yang kurang lancar, media atau materi yang kurang menarik sehingga penyampaian
materi yang dirasakan sedikit mebosankan, tugas yang diberi sangat banyak dan minimnya
penjelasan mengakibatkan mahasiswa tidak memahami 29materi yang
diberikan sehingga menimbulkan rasa malas, kehilangan semangat, stress, susah tidur, lelah
dan bosan terhadap materi kuliah selama pembelajaran daring (Adrian et al., 2021). Dalam
penelitian ini saya menggunakan desain penelitian observasional dengan pendekatan cross
sectional yang akan dianalis secara deskriptif dan analitik yang mana
Kedokteran Universitas
responden diambil dari
25
mahasiswa angkatan 2019 BAB III KERANGKA
Wijaya Kusuma yang terkena dampak kuliah daring. 1

KONSEPDAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Konsep Gambar III.1 kerangka

konsep Penjelasan Kerangka Konsep Dalam penelitian ini, menggunakan jenis


penilitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah
penelitian untuk mendeskripikan atau menjelaskan suatu keadaan suatu populasi dalam
keadaan tertententu, dalam kerangka konsep diatas motivasi belajar merupakan variabel
terikat dari tingkat stress pada saat pandemi covid-19 yang dipengaruhi faktor eksternal
dan internal. Motivasi belajar menurut Sardiman (2001) dijelaskan bahwa faktor mental
atau psikologi yang
15 bersfiat intelektual berpengaruh terhadap penumbuhan gairah, merasa
senang dan semangat untuk belajar sehingga memiliki stamina untuk melakukan kegiatan
belajar. Faktor eksternalnya adalah tingkat stress, pengaruh belajar dari rumah akibat covid-
19, jaringan internet, dan kondisi lingkungan belajar, sedangkan faktor internalnya adalah
tuntutan dari orang tua, ingin membahagiakan orang tua, suka terhadap mata kuliah tersebut,
dan kemampuan diri. Apabila motivasi belajar mahasiswa baik 26maka akan

terjadi semangat untuk belajar dan cita-cita akan tercapai. Namun jika motivasi belajar
mahasiswa buruk berarti ada suatu hal yang menyebabkanya diantaranya adalah tingkat stress
pada mahasiswa meningkat. Hipotesis Penelitian Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan
sebagai berikut : Ada 3hubungan tingkat stress saat pandemi Covid-19

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


8
dengan motivasi belajar pada mahasiswa angkatan 2019 di Fakultas Kedokteran Universitas
Penelitian Desain
Wijaya Kusuma Surabaya BAB 24IV METODE PENELITIAN Ranca ngan
penelitian yang digunakan dengan pendekatan
adalah desain penelitian observasional

cross ang akan dianalis secara deskriptif dan analitik. Pada penelitian observasional

deskriptif, peneliti mencoba untuk mencari hubungan antara variabel bebas faktor risiko ) dengan (
variabel terikat (efek) yang analisisnya untuk menentukan ada

tidaknya hubungan antar variabel sehingga perlu disusun esisnya. Sedangkan cross

dengan efek, dan dengan melakukan pengukuran secara sesaat (Andammori et al., 2013).

4Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner yang tentunya lebih murah, mudah, dan
tidak terlalu memakan waktu. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini
dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Waktu
Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2021 Populasi dan
Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa angkatan 2019 di
Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Populasi dalam penelitian ini
sebanyak 150 orang. Sampel Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah menggunakan
teknik simple random sampling. Teknik pengambilan sampel ini berdasarkan pada kriteria-
kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Kriteria-kriteria yang ditetapkan tersebut
mencakup kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria Inklusi yang ditetapkan adalah :
Mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Wijaya Kusuma angkatan 2019 yang masih
berstatus aktif Berusia minimal 17 tahun Bersedia menjadi responden Sedangkan Kriteria
Eksklusi adalah : Tidak hadir saat penelitian berlangsung Jarang mengikuti perkuliahan
Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan perhitungan statistik menggunakan rumus
Lemeshow. Rumus lemeshow digunakan untuk menentukan ukuran sampel dari populasi
yang akan diteliti yaitu sebanyak 100 mahasiswa. Rumus 𝑛 = 𝑍𝛼 2
𝑃𝑄 𝑑 2 Keterangan : 4n = Besar sampel P = Proporsi Q = 1- p Z = Derajat
kepercayaan 95%, maka Z adalah 1,96 2 d = Presisi yang diinginkan dalam penelitian ini
5% (0,05) 𝑛 = 1,96 2 .0,5 (1−0,5 ) 0,1 2 𝑛 = 3,8416. 0,25 0,01 2 𝑛 =96,04 𝑛 =96 Variabel

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


8
Penelitian Variabel bebas : Tingkat Stress pada saat pandemi Covid-19 Variabel terikat :
Motivasi belajar Definisi Operasional Tabel IV.1 Definisi Operasional No Variabel
Definisi Operasional Kategori dan Kriteria Alat ukur Skala 1. Stres Keadaan
1 yang diakibatkan oleh reaksi fisik, mental, dan kimiawi yang berasal dari tubuh terhadap

ituasi yang menakutkan, membingungkan, dan merisau yang dapat menyebabkan


seseorang depresi. Pada mahasiswa stres muncul akibat kan
belajar yang
adanya tuntutan 8
tinggi serta tugas-tugas yang harus dikerjakan Terdapat 6 pertanyaan negatif dan 4 pertanyaan
positif, setiap pertanyaan diberikan skor 0-4. skor 0 = tidak pernah 1= hampir tidak pernah 2 =
kadang-kadang 3 = sering 4 = sangat sering. Nilai skor dibalik untuk menjawab pertanyaan
positif, pertanyaan positif terdapat pada nomor 4,5,7,8. Dikatakan batas normal apabila total
skor 13 dan jika total skor 20 atau lebih menunjukkan tingkat

stres yang berat Kuesioner PSS Ordinal 2. Motivasi Belajar Motivasi


belajar dapat dikatakan daya penggerak yang tumbuh pada diri seseorang sehingga dapat
menimbulkan belajar sehigga tujuan yang diinginkan tercapai 1=Sangat tidak setuju 2=Tidak
setuju 3=Agak tidak setuju 4=Netral 5=Agak setuju 6=Setuju 7=Sangat
setuju Kuesioner MSLQ Ordinal Kerangka Kerja Prosedur Penelitian,
Pengumpulan/Pengolahan Data Gambar IV.II Diagram Alur Penelitian Prosedur
Penelitian Persiapan penelitian dengan menyiapkan informed consent dan

lembar kuesioner yang diperlukan serta observasi sampel 1yang akan diteliti. Setelah itu
dilanjutkan dengan menentukan populasi dan sampel yang akan diteliti, dimana dalam
penelitian ini populasinya adalah seluruh mahasiswa angkatan 2020 dan sampel yang
digunakan adalah berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Selanjutnya adalah pengajuan
informed consent kepada subjek 1yang akan diteliti, jika subjek menyetujui informed
consent tersebut maka akan dilanjutkan ke tahap pengisian kuesioner Responden akan
menjawab 2 jenis kuesioner pada penelitian ini. Yaitu kuesioner PSS-10 dan kuesioner
MSLQ. Kuesioner yang telah terisi dikumpulkan dan selanjutnya akan dilakukan pengolah
data dengan tahapan penyuntingan, pengkodean, dan tabulasi Setelah semua selesai data
akan dianalisis berdasarkan hasil penelitian dan teori yang ada. Laporan penelitian akan

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


8
setelah semua data dianalisis dengan melaporkan kesimpulan yang didapat dari
dilakukan
Pengumpulan Data Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam
21
hasil analisis
kegiatan penelitian ini sangatlah penting karena berkaitan ketersedianya sampel yang akan
diteliti serta merupakan jawaban dari pertanyaan peneliti. Sehingga dapat ditarik
kesimpulanya, dalam kegiatan pengumpulan data ini menggunakan instrumen kuesioner
Jadwal Waktu Pengumpulan Data Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April
2

tahun 2021 Gambar IV.III Jadwal Waktu Pengumpulan Data No Jenis kegiatan Minggu

1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu

4 1 Persiapan 2 Pelaksanaan 3 Penyusunan laporan Bahan dan


alat Alat : Meja,kursi Alat tulis Gadget Bahan : Lembar Informed Consent Lembar
1Dalam penelitian ini menggunakan
Kuesioner Instrumen Penelitian 2 instrumen penelitian
yaitu : Kuesioner Perceived Stress Scale (PSS-10) adalah kuesioner yang telah teruji
memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi mampu mengukur persepsi global dari
stres. kuesioner ini ditemukan oleh Sheldon Conen (Indira, 2016). Kuesioner Motivated
Strategies kuesioner yang digunakan untuk
1

for Learning Questionnaire (MSLQ) merupakan menilai


motivational dalam belajar yang ditemukan oleh Pintrich. Kuesioner ini menggunak skala
ngolahan Data Pengolahan Data adalah
likert dalam penilaianya (Bruno, 2019) Teknik Pe
ap variabel penelitian yang akan dianal
suatu teknik untuk mendapatkan data dari seti is.
eliputi kegiatan pengeditan data, codin
Pengolahan data ini m g. serta penyajian data sehingga

diperoleh data yang lengkap yang berasal dari masing-masing obyek untuk variabel yang diteliti
(Aedi, 2010) Editing Pengeditan data adalah memeriksa atau

mengoreksi data yang telah terkumpul, pengeditan ini dilakukan untuk mengecek data yang

masuk (raw data) yang tidak memenuhi syarat atau tidak sesua yang peneliti harapkan (Aedi,
2010). Coding Pengkodean data adalah memberikan kode-kode tertentu pada setiap data

sama (Aedi, 2010). Tabulating


termasuk memberikan kategor untuk jenis data yang Tabulasi data

adalah menempatkan data dalam bentuk tabel dengan membuat

tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis (Aedi, 2010). Analisis Data
data yang digunakan untuk melihat
Analisis Data univariat Analisis adanya gambaran dari

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


8
tiap variabel independen (tingkat stres) dan variabel dependen (motivasi belajar) data yang
didapatkan dari hasil pengumpulan akan disajikan dalam bentukan tabel distribusi, frekuensi
dan teks (Meiriana, 2016) Analisis Bivariat Data penelitian yang telah terkumpul dan telah
diolah, selanjutnya akan dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji korelasi kappa
pada program SPSS. BAB V HASIL PENELITIAN Gambaran
Umum Penelitian Penelitan ini dilakukan secara online pada mahasiswa 25Fakultas
Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya angkatan 2019. 34Pengumpulan data yang
dilakukan peneliti adalah menggunakan kuesioner (Google Form) yang diambil secara
random sampling sehingga didapatkan sebanyak data sebanyak 96 responden. Analisis
Univariat Tabel V.1 Karakteristik Berdasarkan Tingkat Stress Tingkat Stress Frekuensi %
Stres Ringan 5 5,2 Stres Sedang 46 47,9 Stres Berat 32 33,3 Stres

Sangat
Berat 13 13,5 Total 96 1100,0 Sumber : Hasil Penelitian 2021 Tabel V.2 Grafik
danDiagram Tingkat Stress / Tabel V.1, Grafik dan Diagram V.2 menunujukkan bahwa

sebanyak 5 orang (5,2%) responden sebanyak 46 orang


dengan tingkat stres ringan,
(47,9%) responden sebanyak 32 orang (33,3%) responden
dengan tingkat stres sedang,

dengan stress berat, dan sebanyak 13 orang (13,5%) responden dengsan tingkat stres sangat
berat. Tabel V.3 Karakteristik Berdasarkan Motivasi Blajar Motivasi

Belajar Frekuensi % Motivasi Rendah 30 31,3% Motivasi


Sedang 60 62,5% Motivasi Tinggi 6 6,3% TOTAL 96 100,0 Sumber : Penelitian
2021 Tabel V.4 Grafik dan Diagram Motivasi Belajar / Tabel V.3 , Grafik dan Diagram
V.4 menunjukkan bahwa sebanyak 30 orang (31,3%) responden5dengan motivasi belajar
rendah, sebanyak(6,630%o)rang
dengan motivasi sedang,dan sebanyak 6 orang
(62,5%)
inggi. Analisis Hubungan
responden dengan motivasi belajar t
(analisis univariat) akan dilanjutkan
Setelah mengetahui karakteristik setiap variabel

dengan analisis bivariat dengan tujuan dapat mengetahui ada atau tidaknya hubungan antar
variabel. Hasil pengujian akan disajikan dalam uji Kappa. Tabel V.5 Tabel Silang
Tingkat Stress Berdasarkan Kedokteranlajar Pada Universitas Wijaya Kusuma
3Motivasi

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


8
MahasiswaAngkatan 2019 Fakultas

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


8
Surabaya. Rendah Sedang Tinggi Total Kappa Ringan 0(0%) 3(60,0%) 2(40,0%) 5(10

0%) 0.000 Sedang 12(26,1%) 33(71,7%) 1(2,2%) 46(100%) Berat 10(31,3%) 20(62,

5%) 2(6,3%) 32(100%) Sangat

Berat 8(61,5%) 4(30,8%) 6(7,7%) 13(100%) Total 30(31,3%) 60(62,5%) 6(6,3%)

96(100%) Sumber : Hasil Penelitian 2021 Dari tabel di atas, diketahui bahwa 3(60,0%)
responden tingkat stress ringan memiliki motivasi belajar sedang, 2(40%) responden

dengan tingkat stres ringan memiliki motivasi belajar tinggi, 12(26,1%) responden dengan

tingkat stres sedang memiliki motivasi rendah, 33(71,7%) responden dengan tingkat stres sedang
memiliki motivasi sedang, 1(2,2%) responden dengan tingkat stres sedang memiliki motivasi tinggi,
10(31,3%) responden dengan tingkat stres berat memiliki motivasi rendah, 20(62,5%) responden
dengan tingkat stres berat memiliki motivasi sedang, 2(6,3%) responden dengan tingkat stres berat
memiliki motivasi tinggi, 8(61,5%) responden dengan tingkat stres sangat berat memiliki motivasi
rendah, 4(30,8%) responden dengan tingkat stres sangat berat memiliki motivasi sedang, 6(7,7%)
responden dengan tingkat stres sangat berat memiliki motivasi tinggi, tidak ada (0%) responden
dengan tingkat stres ringan memiliki motivasi rendah. Secara deskriptif terlihat bahwa secara
presentasi tertinggi terletak pada responden memiliki tingkat stres sedang dengan motivasi sedang.
Secara umum tingkat stres ringan, sedang, berat, maupun sangat berat mempunyai

proporsi motivasi belajar sedang. Dan secara statistic didapatkan hasil P= 0.000 > 0.05 artinya
hubungan antara tingkat
p hitung > p α, sehingga Ho diterima yang artinya ada
stres dengan motivasi belajar saat pandemi Covid-19 pada ang katan 2019 Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
1yang diBpeAroleh dari

VI PEMBAHASAN Berdasarkan tabel V.5 hasil analisis uji kappa


menunjukkan bahwa nilai p = 0.000 > 0.05 artinya p hitung > p α, sehingga Ho diterima
ada hubungan antara tingkat stres dengan saat pandemi
yang artinya motivasi belajar
Covid-19 pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
angkatan 2019 Wijaya Kusuma
Hasil dari penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan
Surabaya. Ade
yang bermakna antara tingkat stres
Chita (2020) dimana hasil akhir yakni ada korelasi

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


9
dengan motivasi belajar saat pandemi Covid-19. Stres seringkali mepengaruhi 3motivasi

belajar pada mahasiswa. Hal ini terjadi dikarenakan sebelumnya mahasiswa belum pernah
2mampu beradaptasi dengan
merasakan pelajaran jarak jauh sehingga tidak baik serta
peningkatan beban yang melebihi kemampuan baik kognitif dan psikomotorik.

37Banyaknya tuntutan akademik menyebabkan mereka stress akademik. Secara emosional


orang yang mengalami stress biasanya moodnya akan cepat berubah, gelisah, cemas,
sedikit malas 5untuk melakukan kegiatan sehingga menyebabkan aktifitas dan motivasi
belajar sesorang sedikit terganggu. Berdasarkan tabel V.5 dapat diketahui Secara
deskriptif terlihat bahwa secara presentasi tertinggi terletak pada responden memiliki

tingkat stres sedang dengan motivasi sedang. Secara umum tingkat stres ringan, sedang,

berat, maupun sangat berat mempunyai proporsi motivasi belajar sedang. Dan secara
statistic didapatkan hasil P= 0.000 > 0.05 artinya p hitung > p α, sehingga Ho diterima yang
hubungan antara tingkat stres dengan motivasi belajar saat pandemi
artinya ada 3

Covid-19 pada angkatan 2019 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
1bahwa mahasiswa yang
Surabaya. Penelitian sebelumnya menunjukkan memiliki belajar
online yang yang baik memiliki tingkat stress ringan disebabkan karena orang tua mahasiswa
selalu menjadi motivasi dalam belajar online, dan mahasiswa sering membuat catatan
motivasi sebagai penyemangat sedangkan mahasiswa yang memilii tingkat stress yang berat
biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada disekitar misalnya jaringan internet yang
kurang lancar, media atau materi yang kurang menarik sehingga penyampaian materi yang
dirasakan sedikit mebosankan, tugas yang diberi sangat banyak dan minimnya penjelasan
mengakibatkan mahasiswa tidak memahami 29materi yang

diberikan sehingga menimbulkan rasa malas, kehilangan semangat, stress, susah tidur, lelah
dan bosan terhadap materi kuliah selama pembelajaran daring (Adrian et al., 2021), tetapi ada
sebab-sebab lain yang berpengaruh pada motivasi belajar adalah cita-cita, ingin
membahagiakan orang tua, suka teradap mata kuliah tersebut, kemampuan diri, ingin
memperbaiki nilai yang jelek, bersaing dengan teman. Dorongan dari orang tua termasuk dari
pengaruh kondisi lingkungan sekitar yang berpengaruh dengan motivasi belajar

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


9
seseorang. BAB
KESIMPULAN Mahasiswa angkatan 2019
VII Universitas Wijaya KESIMPULAN DAN SARAN
usuma Surabaya
berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
K bahwa sebanyak 5 o sebanyak 46 orang

(47,9%) responden rang (5,2%) responden dengan tingkat stres ringan,


sebanyak 32 orang (33,3%) responden
dengan tingkat stres

dengan stress berat, dan sebanyak 13 orang (13,5%) responden dengan tingkat stres
3Mahasiswa angkatan 2019
sangat berat. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya berdasarkan
hasil penelitian sebanyak 30 orang (31,3%) responden dengan motivasi belajar rendah,
sebanyak 60 orang (62,5%) dengan motivasi belajar sedang,dan sebanyak 6 orang (6,3%)
responden dengan motivasi belajar tinggi. Ada hubungan antara tingkat stres dengam
motivasi belajar saat pandemi Covid-19 pada angkatan 2019 Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. SARAN Bagi Responden Mahasiswa yang menjadi
responden hendaknya menggali informasi lebih dalam serta menyadari akan pengaruh
tingkat stres terhadapa motivasi belajar, sehingga mereka dapat mengelola

tingkat stres yang sialami agar tidak terjadi gangguan dalam proses belajar serta tidak
1 2
memperberat tingkat stres yang terjadi. Bagi Institusi Institusi akademik hendaknya lebih
pada masa pandemi Covid-19.
memperhatikan mahasiswa saat melakukan pembelajaran
4Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti selanjutnya
diperlukan pe elitian lebih lanjut tentang
hubungan tingkat stres dengan motivasi belajar saat pandemi Covid-19 menggunakan
variabel lain, karena dalam penelitian ini hanya mencakup tingkat stres, motivasi belajar, dan
pandemi Covid-19, sehingga dapat mengidentifikasi faktor lain yang mempengaruhi

terjadinya motivasi belajar pada mahasiswa, dan dapat dijadikan sebagai referensi bagi
peneliti selanjutnya serta dapat dikembangkan sebagaimana mestinya Bagi

2Masyarakat Terutama bagi mahasiswa, Sebagai masukan serta acuan untuk


memanajemen stress sehingga tidak berpengaruh buruk terhadap psikis dan motivasi
belajarnya DAFTAR PUSTAKA . M. (2016). Stres Dan Cara Mengatasinya
DalamPerspektif Psikologi. JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling, 2(2), 183.
https://doi.org/10.22373/je.v2i2.815 Abudi, R., Mokodompis, Y., & Magulili, A. N.
(2020).
of Health Sciences
1
Stigma Terhadap Orang Positif Covid-19. Jambura Journal and

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


9
Research, 2(2), 77–84. https://doi.org/10.35971/jjhsr.v2i2.6012 Adrian, F. A., Putri, V. S., &
Suri, M. (2021). Hubungan Belajar Online di Masa Pandemi Covid 19 dengan Tingkat Stress
Mahasiswa S1 Keperawatan STIKes Baiturrahim Jambi. Jurnal Akademika Baiturrahim
J a1m0(b1i),, 66. Aedi, N. (2010). Bahan Belajar Mandiri
https://doi.org/10.36565/jab.v10i1.276
Metode Penelitian Pendidikan Pengolahan Dan Analisis Data Hasil Penelitian. Pengolahan

Dan Analisis Data Hasil Penelitian, 10, 27, 1–30. http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-

MODES/PENELITIAN_PENDIDIKAN/BBM_7.pdf Andammori, F., Lipoeto, N. I., &


Yusrawati, Y.
3Dengan Berat Badan Lahir
(2013). Hubungan Tekanan Darah Ibu Hamil Aterm di RSUP Dr.
M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 2(2), 67. https://doi.org/10.25077/jka.v2i2.121
Barseli, M., & Ifdil, I. (2017). Konsep Stres Akademik Siswa. Jurnal Konseling Dan
Pendidikan, 5(3), 143. https://doi.org/10.29210/119800 Bruno, L. (2019). Gambaran 3self
regulated learning pada mahasiswa program studi psikologi universitas X. Psibernetika,
53(9), 1689–1699. Chita Putri Harahap, A., Permatasari Harahap, D., & Rivai Harahap, S.
(2020). Analisis Tingkat Stres Akademik Pada Mahasiswa Selama 1Pembelajaran Jarak Jauh
Dimasa Covid-19. Biblio Couns : Jurnal Kajian Konseling Dan Pendidikan, 3(1), 10–14.
https://doi.org/10.30596/bibliocouns.v3i1.4804 Indira, I. E. (2016). Stress Questionnaire:
Stress Investigation From Dermatologist Perspective. Psychoneuroimmunology in
Dermatology, 141–142. Indriya, I. (2020). Konsep Tafakkur Dalam Alquran Dalam
Menyikapi Coronavirus Covid-19. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 7(3).
https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i3.15048 Maryam, S. (2017). Strategi Coping: Teori Dan
Sumberdayanya. JURKAM: Jurnal Konseling Andi Matappa, 1(2), 101.
https://doi.org/10.31100/jurkam.v1i2.12 Meiriana, A. (2016). Hubungan Antara Coping
Stress Dan Dukungan Sosial Dengan Motivasi Bercerai. Psikoborneo, 4(2), 396–406.
Mulya, G., & Lengkana, A. S. (2020). Pengaruh Kepercayaan Diri, Motivasi Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Jasmani. COMPETITOR: Jurnal Pendidikan
Kepelatihan Olahraga, 12(2),
83. https://doi.org/10.26858/cjpko.v12i2.13781 Paru, K. T., Malang, S., Pemberian, P.,
Terhadap, V. C., Foto, P., Pada, T., & Tuberkulosis, P. (2019).
36 Multi-Drug Resistance
Tuberculosis : 40(2), 128. Saragih, N. A., & Sari, D. N. (2019). Analisis coping stressda5 lam

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


9
motivasi belajar mahasiswa bimbingan dan konseling pada mata kuliah statistika. Solina, W.,
Erlamsyah, E., & Syahniar, S. (2013). Hubungan Antara Perlakuan Orangtua Dengan Motivasi
Belajar Siswa Disekolah. Konselor, 2(1), 289–294. https://doi.org/10.24036/02013211247-0-
00 Suhendra, A. D., Asworowati, R. D., & Ismawati,
T. (2020). Lembar Kegiatan Siswa untuk Pembelajaran Jarak Jauh Berdasarkan Literasi
2
Saintifik pada Topik Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19). Akrab Juara, 5(1), 43–54.
http://www.akrabjuara.com/index.php/akrabjuara/article/view/919 Sugiyono. 2013. Metode
Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,. Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Vol, W. K. (2019). Wacana Kesehatan Vol. 4, No.1, Juli 2019. 4(1), 6–11. Wardhana, M.
(2011).
Psikoneuroimunologi di bidang dermatologi. Mdvi, 38(4), 175–180. A.M. Sardiman. 2011.
Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Rajagrafindo: Jakarta . M. (2016). Stres Dan
Cara Mengatasinya Dalam Perspektif Psikologi. JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan
Konseling, 2(2), 183. https://doi.org/10.22373/je.v2i2.815 Abudi, R., Mokodompis, Y., &
Magulili, A. N. (2020). Stigma Terhadap Orang Positif Covid-19. Jambura Journal
1of Health
Sciences and Research, 2(2), 77–84. https://doi.org/10.35971/jjhsr.v2i2.6012 Adrian, F.
A.,
Putri, V. S., & Suri, M. (2021). Hubungan Belajar Online di Masa Pandemi Covid 19
dengan Tingkat Stress Mahasiswa S1 Keperawatan STIKes Baiturrahim Jambi. Jurnal
Akademika
Aedi, N. (2010). Bahan
Baiturrahim Jambi, 10(1), 66. https://doi.org/10.36565/jab.v10i1.276
Belajar Mandiri Metode Penelitian Pendidikan Pengolahan Dan Analisis Data Hasil

Penelitian. Pengolahan Dan Analisis Data Hasil Penelitian, 10, 27, 1–30.
http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/PENELITIAN_PENDIDIKAN/BBM_7.pdf
Andammori, F., Lipoeto, N. I., & Yusrawati, Y. (2013). Hubungan Tekanan Darah Ibu
3Dengan Berat Badan Lahir
Hamil
Aterm di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan
Andalas,
2(2), 67. https://doi.org/10.25077/jka.v2i2.121 Barseli, M., & Ifdil, I. (2017). Konsep Stres
Akademik Siswa. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 5(3), 143.
3self regulated learning pada
https://doi.org/10.29210/119800 Bruno, L. (2019). Gambaran
mahasiswa program studi psikologi universitas X. Psibernetika, 53(9), 1689–1699. Chita
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
9
Putri Harahap, A., Permatasari Harahap, D., & Rivai Harahap, S. (2020). Analisis Tingkat
Stres

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


9
Akademik Pada Mahasiswa Selama
1 Dimasa Covid-19. Biblio
Pembelajaran Jarak Jauh
Couns : Jurnal Kajian
Konseling Dan 31), 10–14.

https://doi.org/10.30596/bibliocouns.v3i1.4804 Indira, I. E. (2016). Stress Questionnaire:


Stress Investigation From Dermatologist Perspective. Psychoneuroimmunology in
Dermatology, 141–142. Indriya, I. (2020). Konsep Tafakkur Dalam Alquran Dalam
Menyikapi Coronavirus Covid-19. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 7(3).
https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i3.15048 Maryam, S. (2017). Strategi Coping: Teori Dan
Sumberdayanya. JURKAM: Jurnal Konseling Andi Matappa, 1(2), 101.
https://doi.org/10.31100/jurkam.v1i2.12 Meiriana, A. (2016). Hubungan Antara Coping
Stress Dan Dukungan Sosial Dengan Motivasi Bercerai. Psikoborneo, 4(2), 396–406. Mulya,
3
G., & Lengkana, A. S. (2020). Pengaruh Kepercayaan Diri, Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Pendidikan Jasmani. COMPETITOR: Jurnal Pendidikan Kepelatihan
Olahraga, 12(2),
83. https://doi.org/10.26858/cjpko.v12i2.13781 Paru, K. T., Malang, S., Pemberian, P.,
Terhadap, V. C., Foto, P., Pada, T., & Tuberkulosis, P. (2019).
36 Multi-Drug Resistance
Tuberculosis : 40(2), 128. Saragih, N. A., & Sari, D. N. (2019). Analisis coping stre s s
5 d alam

motivasi belajar mahasiswa bimbingan dan konseling pada mata kuliah statistika. Solina,

W., Erlamsyah, E., & Syahniar, S. (2013). Hubungan Antara Perlakuan Orangtua Dengan
Motivasi Belajar Siswa Disekolah. Konselor, 2(1), 289–294.
https://doi.org/10.24036/02013211247-0-00 Suhendra, A. D., Asworowati, R. D., &
Ismawati, Pembelajaran Jarak Jauh
2

T. (2020). Lembar Kegiatan Siswa untuk Berdasarkan Literasi


Saintifik pada Topik Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19). Akrab Juara, 5(1), 43–54.
http://www.akrabjuara.com/index.php/akrabjuara/article/view/919 Vol, W. K. (2019).
Wacana Kesehatan Vol. 4, No.1, Juli 2019. 4(1), 6–11. Wardhana, M. (2011).
Psikoneuroimunologi di bidang dermatologi. Mdvi, 38(4), 175–180. Adrian, F. A., Putri, V. S.,
& Suri, M. (2021). 17 ubungan Belajar Online di Masa Pandemi Covid 19 dengan Tingkat

Stress Mahasiswa S1 Keperawatan STIKes Baiturrahim Jambi. Jurnal Akademika Baiturrahim

Jambi, 10(1), 66. https://doi.org/10.36565/jab.v10i1.276

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


9
Sources

https://www.scribd.com/document/483779662/FILE-SKRIPSI-2020-SARTIKAHP INTERNET
1
5%
https://penamrbams.id/rekap-lengkap-tugas-3-peserta-kelas-menulis-artikel/ INTERNET
2
2%
http://kepk.malahayati.ac.id/sim/cari/ INTERNET
3
2%
https://text-id.123dok.com/document/lzg425nz-pengaruh-berwudhu-terhadap-tingkat-kecemasan-pada- siswa-sma-
yang-menghadapi-ujian-nasional.html

4 INTERNET

2%
https://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/motivasi-belajar.html INTERNET
5
2%
https://123dok.com/document/qv836gdz-pengaruh-terhadap-tingkat-mahasiswa-tingkat-menyelesaikan- repository-
repository.html

6 INTERNET

1%
https://www.slideshare.net/FajarTari/makalah-kel-7

7 INTERNET

1%
https://www.slideshare.net/mayawi/motivasi-dalam-belajar-dan-pembelajaran-makalah-bdp INTERNET
8
1%
http://repository.uph.edu/40105/9/Bibliography.pdf.pdf INTERNET
9
1%
https://gustinerz.com/telenursing-sebagai-media-pemberian-pelayanan-kesehatan-jarak-jauh-pada-masa- pandemi-
covid-19/

1 INTERNET

<1%
https://www.jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/cobaBK/article/download/815/632 INTERNET
11
<1%
http://jurnal.stikesmukla.ac.id/index.php/involusi/article/download/26/22

12 INTERNET

<1%
https://journal.uny.ac.id/index.php/jep/article/download/35008/pdf_1 INTERNET
13
<1%
http://jab.stikba.ac.id/index.php/jab/article/download/276/149

14 INTERNET

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


9
<1%

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA


9
https://123dok.com/document/q07r09xz-tinjauan-pustaka-pengertian-motivasi-motivasi-melakukan- aktivitas-
aktivitas.html

15 INTERNET

<1%
https://id.scribd.com/doc/249116916/Stress-dan-Respon-Stress INTERNET
16
<1%
http://jab.stikba.ac.id/index.php/jab/issue/current INTERNET
17
<1%
https://kastratsemafkupr.wordpress.com/2021/01/29/apakah-vaksinasi-covid-19-di-indonesia-efektif/ INTERNET
18
<1%
https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-perubahan-istilah-otg-odp-dan-pdp-sesuai-kemenkes INTERNET
19
<1%
https://www.academia.edu/8361636/Mengenal_tipe_kepribadian_dan_kesadaran_manusia INTERNET
20
<1%
http://eprints.undip.ac.id/40608/4/Ana_F_-_III.pdf INTERNET
21
<1%
http://digilib.uinsgd.ac.id/21077/4/4_bab1.pdf

22 INTERNET

<1%
https://jurnal.konselingindonesia.com/index.php/jkp/article/download/198/209 INTERNET
23
<1%
http://daa.mylearning.gemseducation.com/m8hDDDTS_bab-iv-metode-penelitian.pdf

24 INTERNET

<1%
https://www.antaranews.com/berita/929086/sakit-mag-wali-kota-surabaya-bisa-dipicu-karena-stres INTERNET
25
<1%
https://mmankk.wordpress.com/author/mmankk/page/4/

26 INTERNET

<1%
http://digilib.uinsby.ac.id/9766/4/bab%202.pdf

27 INTERNET

<1%
https://kawalcovid19.id/content/464/apa-beda-orang-dalam-pemantauan-odp-dengan-pasien-dalam-
pengawasan-pdp

2 INTERNET

<1%
https://jofipasi.wordpress.com/2010/02/12/belajar-dan-pembelajaran/ INTERNET
29
<1%
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
9
https://home.matematika.upi.edu/id/media-pembelajaran-untuk-siswa-sekolah-dasar-pada-masa-pandemi- covid-
19/

30 INTERNET

<1%
https://juonorp.blogspot.com/2013/06/pengertian-dan-sumber-stres-dalam_4063.html

31 INTERNET

<1%
https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2020/pandemi-covid-19-uwks-wisuda-drive-thru/

32 INTERNET

<1%
http://digilib.uinsby.ac.id/15153/4/Bab%202.pdf

33 INTERNET

<1%
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/3486/6/Chapter%203.pdf

34 INTERNET

<1%
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/28742/16611053%20Ika%20Meiza%20Maharani.pdf?se
quence=1&isAllowed=y
35 INTERNET

<1%
https://www.scribd.com/document/472595347/101-369-4-PB-pdf

36 INTERNET

<1%
http://jikesi.fk.unand.ac.id/index.php/jikesi/article/download/15/8/

37 INTERNET

<1%
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/biblio/article/download/4804/4275

38 INTERNET

<1%
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-51232803

39 INTERNET

<1%
https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/dasar/pdf?kd=3490&th=2020

40 INTERNET

<1%
https://journal.trunojoyo.ac.id/penasains/article/download/2349/DOWNLOAD INTERNET
41
<1%

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA

Anda mungkin juga menyukai