Oleh
Oleh
Lembar Pengesahan
Pembimbing
Penguji I Penguji II
dr. Melda Suryana, M. Epid dr. Inggrid Osya Far Far, MARS
iv
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat yang diberikan
sehingga tugas penelitian Ilmu Kesehatan Masyarakat ini dapat diselesaikan. Tugas
penelitian dengan judul “Gambaran Motivasi Belajar pada Mahasiswa
Kepaniteraan Klinik FKIK UKRIDA Angkatan 2019 Bulan Juni 2022” ditujukan
untuk memenuhi salah satu tugas akhir bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat program
studi pendidikan profesi kedokteran. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, tugas ini tidak dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses pengerjaan ini:
1. Dr. dr. Aris Susanto, MS, Sp. OK selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis.
2. dr. Melda Suryana, M. Epid selaku dosen penguji I yang telah memberikan
masukan kepada penulis.
3. dr. Inggrid Osya Far Far, MARS selaku dosen penguji II yang telah
memberikan masukan kepada penulis.
4. Prof. Dr. dr. Rachmadhi Purwana, dr. Julianti Sutanto, M. Kes, SKM, dr.
Ernawaty Tamba, MKM, dr. Djap Hadi Susanto, M. Kes, dr. E. Irwandy
Tirtawidjaja, dan dr. Diana L Tumilisar selaku staf pengajar Departemen Ilmu
Kedokteran Komunitas.
5. Seluruh subjek penelitian serta semua pihak yang namanya tidak dapat
disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan
penelitian ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca dan
semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Penulis
v
Vincensiana HKD Irwanto, Puspa Pelita SH, Nur Fatihah Binti Abd Rahman, Theresia
Ervina
ABSTRAK
(x + 74 pages: 7 tables: 11 lampiran)
Pendahuluan: Motivasi belajar berperan penting dalam mendorong mahasiswa
kepaniteraan untuk menghadapi proses pembelajaran kedokteran dengan beban stres tinggi
dan tuntutan belajar seumur hidup. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat gambaran
motivasi belajar mahasiswa kedokteran khususnya yang telah memasuki pendidikan klinis
di FKIK UKRIDA angkatan 2019 bulan Juni 2022. Metode: Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan di FKIK
UKRIDA pada bulan Juni 2022. Subjek penelitian adalah mahasiswa kepaniteraan klinik
aktif angkatan 2019 berjumlah 56 orang menggunakan teknik Consecutive Sampling. Data
tingkat motivasi belajar dikumpulkan menggunakan kuesioner kuesioner Academic
Motivation Scale yang telah dimodifikasi. Hasil: Karakteristik 58 mahasiswa kepaniteraan
klinik ditemukan laki-laki 14 (24,1%), perempuan 44 (75,9%), 17-25 tahun 46 (79,3%),
26-35 tahun 12 (20,7%), tinggal sendiri 48 (82,8%), memutuskan masuk kedokteran atas
kemauan sendiri 32 (55,2%), dorongan dari orang tua untuk masuk kedokteran 26 (44,8%),
dan tinggal bersama orang tua/keluarga 10 (17,2%). Kesimpulan: Gambaran motivasi
belajar dan aktivitas fisik mahasiswa kepaniteraan klnik FKIK UKRIDA dikategorikan
tinggi-sangat tinggi. Proporsi mahasiswa yang memiliki tingkat motivasi belajar tinggi
(tinggi-sangat tinggi) memiliki proporsi yang hampir sama, yaitu 55,2% dan 48,8%.
Perempuan memiliki motivasi belajar lebih tinggi dibanding laki-laki. Motivasi belajar
mahasiswa yang memutuskan untuk masuk kedokteran atas kemauan sendiri lebih tinggi
dari pada dorongan dari orang tua. Mahasiswa yang tinggal sendiri memiliki tingkat
motivasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan bila tinggal bersama orang tua.
Vincensiana HKD Irwanto, Puspa Pelita SH, Nur Fatihah Binti Abd Rahman, Theresia
Ervina
Daftar Isi
4.2. Gambaran motivasi belajar mahasiswa kepaniteraan klinik FKIK UKRIDA angkatan
2019 pada bulan juni 2022................................................................................................. 33
4.2.1. Karakteristik mahasiswa kepaniterann klinik FKIK UKRIDA angkatan 2019 pada
bulan juni 2022 ................................................................................................................ 33
4.2.1 Gambaran tingkat motivasi belajar ........................................................................ 35
4.2.3. Distribusi tingkat motivasi belajar berdasarkan jenis kelamin ............................. 36
4.2.4. Distribusi tingkat motivasi belajar berdasarkan usia ............................................ 37
4.2.5. Distribusi tingkat motivasi belajar berdasarkan tempat penentuan jurusan .......... 37
4.2.6. Distribusi tingkat motivasi belajar berdasarkan tempat tinggal ............................ 39
Bab V Kesimpulan dan Saran ............................................................................................ 40
5.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 40
5.2 Saran ............................................................................................................................ 41
5.3. Keterbatasan Penelitian .............................................................................................. 42
Daftar Pustaka.................................................................................................................... 43
Lampiran............................................................................................................................ 46
ix
Daftar Gambar
Gambar 2.2. Kerangka teori............................................................................................... 20
Gambar 2.3. Kerangka konsep........................................................................................... 21
Gambar 3.1. Cara penelitian .............................................................................................. 24
Daftar Tabel
Daftar lampiran
Lampiran 1. Persetujuan kaji etik ...................................................................................... 46
Lampiran 2. Pergantian judul penelitian............................................................................ 47
Lampiran 3. Informed consent ........................................................................................... 48
Lampiran 4. Instrumen penelitian...................................................................................... 50
Lampiran 5. Pengolahan data kuesioner dalam bentuk SPSS .......................................... 56
Lampiran 6. Pengolahan Kuesioner dalam Bentuk XL .................................................... 61
1
Bab I
Pendahuluan
1.4. Hipotesis
Diketahuinya gambaran tingkat motivasi belajar yang tinggi pada mahasiswa
kepaniteraan kepaniteraan klinik FKIK UKRIDA Angkatan 2019 pada Bulan
Juni 2022.
Bab II
Tinjauan Pustaka
2.1. Mahasiswa
2.1.1. Definisi mahasiswa
Menurut Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional mahasiswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu.6
Mahasiswa kedokteran akan menempuh 3,5 tahun program studi kedokteran
dan 1,5 tahun program studi profesi dokter.7 Profesi kedokteran adalah pekerjaan
kedokteran yang disadarkan pada keilmuan dan kompetensi yang didapatkan
selama di perguruan tinggi.8
Mahasiswa kedokteran mempunyai tanggung jawab yang beragam. AAMC
American Asociation of Medical Colleges menyatakan mahasiswa kepaniteraan
kedokteran mempunyai peran bukan saja sebagai pelajar tapi juga sebagai seorang
klinisi dalam pelatihan.9
positif dari peforma yang di keluarkan mahasiswa dan Relatedness merujuk kepada
lingkungan yang memberi dukungan, penghormatan yang mutual serta aman.12
1. Regulasi eksternal
Regulasi ini merupakan tingkat terendah dari motivasi belajar, Individu
hanya melakukan sesuatu untuk mendapatkan imbalan atau menghindari
hukuman.
4. Regulasi terintegrasi
Pengaruh eksternal pada tahap ini menjadi terintegrasi dengan kepentingan
internal individu, menjadi bagian dari identitas seseorang dan aspirasi
pribadi. Motivasi individu pada tahap ini diregulasi secara eksternal, tetapi
individu tersebut juga merasa senang dengan aktivitas yang dilakukan.
Secara kontras, amotivasi berarti tidak adanya dorongan yang ada dalam diri
individu. Tidak adanya motivasi ini dapat dilihat dari kurangnya kemauan, ataupun
kegagalan untuk bertindak, atau hanya melalui gerakan. Amotivasi atau tidak
adanya motivasi pada seseorang ini juga disebut sebagai no regulation. Di sisi lain,
amotivasi ini menyebabkan kelambanan atau tindakan tanpa niat yang nyata,
berbanding terbalik dengan motivasi intrinsik pada titik yang ekstrim yaitu menjadi
sangat produktif dan spontan.12
9
terhadap kepentingan dari sebuah tugas akademik. Nilai di artikan sebagai suatu
persepsi minat atau kepentingan tugas tersebut untuk di selesaikan bedasarkan
tujuan tertentu yang ingin di capai oleh mahasiswa. Kemudian, Percieved Self-
efficacy atau self-competence adalah persepsi mahasiswa terhadap keupayaan
dirinya untuk sukses dalam tugas yang dikerjakan. Makin tunggi self-efficacy maka
mahasiswa akan menentukan rencana tujuan yang lebih tinggi, memilih masalah
yang lebih rumit demi mengembangkan dirinya, lebih meregulasi keupayaannya,
bertahan dan mengelola stres dan ansietas lalu secara langsung mencapai peforma
yang lebih tinggi. Seterusnya, Perception of controllability di definisikan sebagai
derajat kontrol mahasiswa terhadap suatu tugas. Contollability di anggap tinggi
apabila mahasiswa mempunyai pendapat kritis atas tugas yang dijalankan. Maka
dengan itu teori dinamis ini menyimpulkan mahasiswa yang bermotivasi akan
menaggapi sesuatu tugas sebagai ‘menarik’ atau ‘berguna’, berasa mampu
menyelesaikan tugas demi kepuasan diri dan mempunyai tanggung jawab atas
progres tugas yang dijalankan.11
Terdapat empat level motivasi ektrinsik yaitu dorongan luar yang secara
bertahap akan di internalisasi dan di interegrasi kedalam diri. Berawal dari
tingkatan terendah external regulation, kemudian masuk ke tahap introjected
(motivasi di sini secara parsial di internalisasi ke dalam diri tapi belum diterima
sebagai suatu tujuan yang di utamakan oleh seseorang). Tahap seterusnya identified
dimana tujuan luar di anggap mempunyai nilai namun hanya karena sesuatu itu
berguna bagi dirinya dan tahap terakhir adalah integrated regulation di sini faktor
eksternal telah di integrasi ke dalam diri secara sempurna dan telah menjadi aspirasi
bagi seseorang. Regulasi tekanan pada tahap identified dan integrated
mencerminkan tujuan seseorang menjadi internal dan tindakan pada saat ini bersifat
autonomi atau self-determine. Jadi individu tersebut di dorong motivasi eksternal
tetapi tetap berkomitmen dan autentik dalam mencapai tujuan. Ketiga kebutuhan
dasar yang di bahas sebelumnya dapat mendorong proses internalisasi dan integrasi.
Relatedness dan competence penting dalam internalisasi dan integrasi dan
autonomy penting untuk supaya terjadinya integrasi.12
11
• Faktor individu: Jenis kelamin, pemilihan kedokteran secara mandiri, sikap dan
sifat-sifat positif dan depresi. Penelitian di Thailand menemui jenis kelamin laki-
12
Cluster strategi belajar ini mengidentifikasi pola yang berbeda dari kombinasi
strategi pembelajaran di antara mahasiswa kedokteran dan membagi menjadi 4 tipe
pelajar menurut Hogh et all, yaitu:
antara survei pertama dan kedua pada penelitian oleh Hogh, hal ini
menunjukkan peningkatan siswa yang pasti akan mengalami masalah
akademik di tahun-tahun mendatang.
• Diligent learners: Tipe pelajar ini sangat siap untuk persyaratan sekolah
kedokteran. Selain itu, peserta didik yang rajin juga mendapat nilai tertinggi
dalam banyak kegiatan belajar lainnya yang memungkinkan penyesuaian
yang fleksibel terhadap berbagai masalah pembelajaran. Fakta bahwa
mereka juga mencapai skor tertinggi dalam strategi pembelajaran kognitif
dan metakognitif menunjukkan pembelajaran yang lebih disukai untuk
memahami dibandingkan hanya dengan menghafalkan sesuatu. Namun,
untuk strategi yang berorientasi terhadap sumber daya yaitu pengelolaan
lingkungan belajar.
• Hard-working learners: tipe pelajar ini bergantung pada startegi repetitive
atau pengulangan, namun mereka akan kesulitan dalam melakukan berbagai
macam jenis aktivitas belajar. Dalam jangka panjang, ini pasti akan menjadi
negatif sehubungan dengan berbagai persyaratan teoritis dan praktis dari
tahun-tahun klinis dan kehidupan profesional sesudahnya di bidang
kedokteran. Walaupun strategi pembelajaran ini dinilai fleksibel, namun
tidak cukup untuk mengikuti tuntutan pembelajaran yang meningkat dan
sangat membutuhkan strategi alternatif.
• Sociable learners: tipe pelajar ini lebih lebih berorientasi pada kerja
kelompok dan diskusi mengenai materi pembelajaran. Pada penelitian oleh
Hogh ini, dijelaskan terjadi perubahan strategi belajar dari mahasiswa
seiring bertambahnya waktu. Kelompok pelajar pertama yang sangat
terlihat adanya perubahan adalah sociable learners. Hal ini disebabkan oleh
jadwal yang lebih memakan waktu sehingga menyisakan sedikit waktu
untuk pertemuan kelompok di tahun praklinis kedua. Dan meskipun dapat
dipahami, setiap penurunan sosialisasi akan menghambat pembinaan
keterampilan penting seperti kerja tim dan karena itu akan mengurangi
motivasi, yang pada gilirannya merangsang diskusi dan pemikiran kritis
tentang materi pembelajaran
16
Pada penelitian yang dilakukan oleh Siqueira, dkk dikatakan bahwa kurikulum
yang lama lebih memfokuskan strategi belajar kognitif. Strategi pembelajaran ini
di program studi kedokteran adalah membagi system pembelajaran menjadi dua
periode yang berbeda, yaitu ilmu dasar dan praktik klinis. Hal ini dinilai tidak
efektif karena dapat mengakibatkan demotivasi pada mahasiswa kedokteran.
Kurikulum yang tidak terintegrasi dengan baik ini menyebabkan siswa hampir tidak
memahami pentingnya ilmu-ilmu dasar untuk praktik mereka di masa depan.
Kurikulum yang terbaru sudah mengembangkan suatu kegiatan yang disebut
dengan problem-based learning (PBL) dan team-based learning (TBL). Metode
pembelajaran aktif ini berpusat pada siswa dan mampu meningkatkan kesadaran
metakognitif. Hasil pada penelitian ini dapat digunakan untuk membuat dekan dan
fakultas sadar akan perlunya mengadopsi strategi yang berfokus pada
mempromosikan pembelajaran mandiri mengenai faktor motivasi siswa. 18
Sebuah studi yang di lakukan oleh Anouk pada tahun 2016 di Amsterdam
mengenai motivasi untuk belajar pada mahasiswa yang di seleksi memasuki fakults
kedokteran mendapati seleksi berperan sebagai stimulasi kepada motivasi namun
motivasi tersebut tidak dapat di pertahankan dalam jangka waktu yang lama.
Seleksi memenuhi kebutuhan dasar psikologis mahasiswa secara eksternal seperti
autonomy (mahasiswa mempunyai konrol atas keputusan mengikuti admisi),
competence (kemampuan menghadapi program kedokteran) dan relatedness
(mahasiswa merasa tergolong dalam kolongan yang istimewa setelah di seleksi).
Namun dengan berjalanya waktu motivasi belajar didapati menurun mungkin
karena peran dari sistem edukasi lebih berperan sebagai stimulasi motivasi
berbanding yang lain belum cukup memdorong untuk mempertahankan motivasi
yang tinggi.4
Begitu juga penelitian oleh Tung di Vietnam pada tahun 2019 mendapati
prevalensi gejala depresi pada mahasiswa adalah 15.2% lima kali lebih besar dari
prevalensi di populasi secara umum dan 7.7% mempunyai idiologi bunuh diri.
19.6% mempunyai motivasi non-self-determined dimana motivasi dipicu oleh
faktor eksternal seperti pengaruh dari keluarga dan norma-norma sosial. Hal
tersebut berdampak kepada penurunan motivasi pada jangka panjang seperti pada
penelitian sebelumnya dimana 57% mahasiswa tidak puas dengan peforma
akademisnya dan 27.7% melaporkan mempunyai keraguan dalam pemilihan karir
sebagai dokter. Mahasiswa tersebut dikatakan mempunyai kecenderungan untuk
drop-out atau tidak melanjutkan pembelajaran setelah selesai menjadi dokter
berbanding mahasiswa yang mempunyai motivasi self-determine 5
19
Maka dapat terlihat berbagai faktor yang membina motivasi, serta interaksi
mahasiswa dengan lingkungan sekitarnya yang di tinjau dari berbagai aspek dan
masing-masing mempunyai peran penting dalam ketahanan mahasiswa dalam
program studi kedokteran. Penelitian yang dilakukan Marina Alves 2020 tentang
hubungan kesadaran metakognisi (Orientasi pikiran dan prilaku terhadap cara
mengatasi masalah dalam pembelajaran menurut teori Achievement goal
orientation) dengan motivasi belajar mahasiswa. Motivasi belajar dalam penelitian
ini di picu oleh faktor ketetarikan terhadap ilmu sains, altruisme, waktu kerja yang
fleksible kestabilan financial, karir yang bergengsi dan meningkatkan status sosial.
Sebagian besar mahasiswa mempunyai orientasi menghidar (83%) berbanding
orientasi menguasai dan menangani masalah (12.5%). Mahasiswa dengan orientasi
menghidar mempunyai asosiasi dengan kesehatan psikologikal yang rendah,
mekanisme koping dan stratergi pembelajaran yang inadekuat, prokastinasi
kurangnya motivasi dan prestasi akademik rendah dimana motivasi disini
berhubungan dengan kepuasan personal dan altruisme.18
20
• Usia
• Jenis kelamin
Tingkat motivasi belajar
• Self determination
• Status tempat tinggal
Bab III2
Metodologi Penelitian
Perhitungan besarnya sampel minimal dalam penelitian ini menggunakan rumus untuk
penelitian deskriptif kategorik, dimana sampel penelitian adalah seluruh mahasiswa
kepanitraan klinik FK UKRIDA angkatan 2019. Total mahasiswa FK UKRIDA angkatan
2019 yang sedang aktif menjalani kepanitraan per bulan Juni 2022 berjumlah 216.
(Zα)2 PQ
𝑁=
𝑑2
Keterangan:
Melakukan pre-tes kuesioner secara acak Setelah lolos kaji etik, dilakukan uji
pada 30 mahasiswa untuk menguji validitas validitas dan reliabilitas
konten kuesioner.
1. Data berupa jawaban dari kuesioner akan dibuat dalam tabel distribusi.
2. Setiap item pernyataan memiliki skor berbeda. Skor untuk jawaban SS, S,
RR, KS, dan TS secara berurutan, yaitu 5, 4, 3, 2, 1.
3. Skor nomor 23, 24, 25 untuk jawaban SS, S, RR, KS, dan TS secara berurutan,
yaitu 1, 2, 3, 4, 5.
28
4. Skor jawaban yang diperoleh subjek peneliti dari setiap item pernyataan
kemudian dijumlahkan (total skor).
5. Total skor yang diperoleh kemudian dimasukan kedalam rumus untuk
selanjutnya disesuaikan dengan lima kategori motivasi belajar mahasiswa.
% = n x 100
N
Keterangan:
n : Jumlah nilai yang diperoleh
36%-51% Rendah
68%-83% Tinggi
Kuesioner Academic Motivation Scale (AMS) akan diujicoba terlebih dulu pada 30
orang yang dipilih secara acak untuk menguji validitas konten. Kriteria penilaian
instrumen dikatakan valid apabila rhitung lebih besar dari pada r tabel dan sebaliknya
apabila r hitung lebih kecil dari pada r tabel maka instrumen dikatakan tidak valid.
Dalam penelitian ini, uji validitas menggunakan analisa data univariat dengan
bantuan software computer (SPSS 24.0) dan didapatkan seluruh nomor valid.
30
Mei X
2022
Juni X
2022
Juni X
2022
31
Bab IV
Hasil dan Pembahasan
24. Saya tidak tahu alasan mengapa saya 0,638 0,361 Valid
datang ke rumah sakit dan saya tidak
khawatir tentang hal itu.
25. Saya tidak tahu dan saya tidak 0,670 0,361 Valid
mengerti apa yang saya lakukan saat
kepaniteraan klnik
Tabel 4.7. Gambaran motivasi belajar pada mahasiswa kepaniterann klinik FKIK
UKRIDA angkatan 2019 pada bulan juni 2022
Tabel 4.8. Distribusi motivasi belajar berdasarkan jenis kelamin pada mahasiswa
kepaniterann klinik FKIK UKRIDA angkatan 2019 pada bulan juni 2022
Tingkat motivasi
Usia Tinggi Sangat Total
tinggi
17-25 27 19 46
26-35 5 7 12
Total 32 26 58
Tabel 4.11. Crosstabs distribusi tingkat motivasi belajar dan Tempat Tinggal
pada Mahasiswa Kepaniteraan FKIK UKRIDA Angkatan 2019
Bab V
Kesimpulan dan Saran
5.1. Kesimpulan
1. Gambaran motivasi belajar dan aktivitas fisik mahasiswa kepaniteraan
klnik FKIK UKRIDA dikategorikan tinggi-sangat tinggi.
2. Proporsi mahasiswa yang memiliki tingkat motivasi belajar tinggi
(tinggi-sangat tinggi) memiliki proporsi yang hampir sama, yaitu 55,2%
dan 48,8%.
3. Berdasarkan karakteristik mahasiswa kepaniteraan klinik FKIK
UKRIDA angkatan 2019 pada bulan Juni 2022, mayoritas terdiri dari
44 perempuan (75,9%), 46 berusia 17-25 tahun (79,3%), 48 mahasiswa
tinggal sendiri (82,8%), dan penentuan untuk masuk kedokteran atas
kemauan sendiri dan dorongan dari orang tua memiliki seslisih yang
kecil (55,2% dan 44,8%).
4. Distribusi tingkat motivasi belajar berdasarkan jenis kelamin
didapatkan motivasi belajar perempuan lebih mendominasi berdasarkan
tingkat motivasi tinggi maupun sangat tinggi (75,8%).
5. Distribusi tingkat motivasi belajar berdasarkan usia didapatkan
motivasi belajar tinggi-sangat tinggi didominasi oleh mahasiswa
kepaniteraan klinik berusia antar 17-25 tahun (79,3%%).
6. Distribusi tingkat motivasi belajar berdasarkan penentuan jurusan
didapatkan motivasi belajar mahasiswa kedpaniteraan klinis yang
menentukan jurusan atas kemauan sendiri (84,5%) memiliki tingkat
motivasi belajar lebih tinggi-sangat tinggi dibandingkan prevalensi
mahasiswa yang didorong oleh orang tua.
7. Distribusi tingkat motivasi belajar berdasarkan tempat tinggal
didapatkan motivasi belajar yang lebih tinggi pada mahasiswa
kepaniteraan yang tinggal sendiri (82,8%) dibandingkan mahasiswa
kepaniteraan yang tinggal bersama orang tua atau keluarga (17,2%)
41
5.2. Saran
Daftar Pustaka
1. Park J, Chung S, An H, et al. A structural model of stress, motivation, and
academic performance in medical students. Psychiatry Investig. 2012
Jun;9(2):143-9.
2. Babenko O. Medical student well-being and lifelong learning: A motivational
perspective. Educ Health (Abingdon). 2019 Jan-Apr;32(1):25-32.
3. Alda R, Utomo B, Hasan H. Correlation between stress level and learning
motivation of pre-clinical medical student in Faculty of Medicine Universitas
Airlangga. JUXTA Jan 2020; 11(1):19-2.
4. Wouters A, Croiset G, Galindo-Garre F. et al. Motivation of medical students:
selection by motivation or motivation by selection. BMC Med Educ
2016;16(37): 2-8.
5. Pham T, Bui L, Nguyen A, et al. The prevalence of depression and associated
risk factors among medical students: An untold story in Vietnam. PLoS One.
2019 Aug 20;14(8):e0221432.
6. Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen & Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun
2003 tentang sisdiknas [internet]. 2006 [cited 2022 June 7]. Available from
URL: https://jdih.kemenkeu.go.id.
7. Konsil Kedokteran Indonesia. Standar pendidikan profesi kedokteran. Jakarta:
Konsil Kedokteran Indonesia; 2006.p.7-10.
8. Daldiyono. Bagaimana dokter berpikir dan bekerja. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama; 2006.p.3.
9. David G, Leah P, Samuel D. The Role of Medical Students During the COVID-
19 Pandemic. Annals of Internal Medicine.2020;1(1):145-146.
10. Rahmayati RD, Liza RG, Syah NA. Gambaran tingkat stres berdasarkan stresor
pada mahasiswa kedokteran tahun pertama program studi profesi kedokteran
dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Angkatan 2017. Jurnal
Kesehatan Andalas. 2019; 8(1):103-11.
11. Pelaccia T Viau Rolland. Motivation in medical education.Taylor and
Francis.2016;1(1).
44
Informed Consent
Judul Penelitian
Peneliti
Vincensiana HKD Irwanto, Nur Fatihah Binti Abd Rahman, Puspa PS Hermawan,
Theresia Ervina
Mahasiswa profesi kedokteran FK UKRIDA
Jl. Tanjung Duren Selatan IV
081314781592/085883411711
Vincensiana.2016fk108@civitas.UKRIDA.ac.id
Tujuan Penelitian
Anda diminta untuk mengambil bagian dalam sebuah penelitian. Anda perlu
mengetahui alasan penelitian ini dilakukan, sebelum menyatakan bersedia
mengambil bagian dalam penelitian ini. Bacalah petunjuk informasi dibawah ini
dengan seksama. Jika ada sesuatu yang tidak dimengerti dengan baik silahkan
bertanya pada peneliti.
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Motivasi Belajar
pada Mahasiswa Kepaniteraan Klinik FKIK UKRIDA Angkatan 2019 Bulan Juni
2022.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan dengan mengumpulkan data kuesioner yang diisi oleh
responden dan selanjutnya dilakukan proses analisis data.
Risiko Penelitian
Tidak ada risiko pada pengisian kuesioner penelitian ini dan data yang anda berikan
tidak akan mempengaruhi prestasi akademik.
49
Manfaat Penelitian
Tidak akan ada manfaat langsung pada partisipasi anda dalam penelitian ini. Semua
informasi yang didapatkan dari penelitian ini mungkin akan digunakan sebagai
pertimbangan dalam pengembangan kualitas mahasiswa di FKIK UKRIDA.
Kerahasiaan
Demi kebutuhan penelitian ini, keterangan yang anda berikan akan diberi inisial.
Peneliti akan berusaha sebisa mungkin untuk mempertahankan kerahasiaan anda
dengan mengikuti instruksi berikut:
1. Menjaga semua data responden dalam file yang terjaga.
Informasi Kontak
Apabila anda memiliki pertanyaan mengenai penelitian ini, atau mendapatkan
pengalaman yang memberikan efek tidak menyenangkan selama proses penelitian
ini, anda dapat menghubungi peneliti pada kontak yang terdapat pada halaman
pertama.
Kesediaan Responden
Partisipasi anda dalam penelitian ini adalah sukarela. Keputusan untuk ikut serta
dalam penelitian ini sepenuhnya tergantung pada diri anda sendiri. Jika anda
bersedia mengambil bagian dalam penelitian ini, anda diharuskan mencentang
lembar persetujuan. Setelah menandatangani lembar persetujuan, anda masih bisa
mengundurkan diri kapan saja tanpa memberikan alasan. Mengundurkan diri dari
penelitian ini tidak memberi efek pada hubungan anda dengan peneliti. Jika anda
mengundurkan diri dari penelitian sebelum data lengkap terisi, maka data anda akan
dikembalikan pada anda atau akan segera dihancurkan.
Persetujuan
Saya yang menuliskan nama dibawah ini memastikan sudah membaca dan mengerti
informasi yang disediakan, dan telah mendapatkan kesempatan untuk bertanya.
Saya mengerti bahwa partisipasi saya adalah sukarela dan saya bebas kapan saja
mengundurkan diri tanpa memberi alasan dan tidak dibayar. Saya bersedia dengan
sukarela untuk mengambil bagian dalam penelitian ini.
Tanggal………………….
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda centang (√) pada kolom nilai angka (score). SS = sangat
setuju, S = setuju, RR = ragu-ragu, KS = kurang setuju, dan TS = tidak setuju. Tidak ada
jawaban yang benar atau salah untuk setiap pernyataan.
Contoh:
No Pernyataan SS S RR KS TS
Motivasi Belajar
No. Pernyataan SS S RR KS TS
1. Saya selalu merasa puas dan senang dalam
mempelajari hal-hal baru seperti cara
mendiagnosis penyakit, pemeriksaan fisik,
tatalaksana, pemeriksaan penunjang yang
dilakukan selama kepaniteraan klinik
2. Saya merasa semakin puas apabila pengetahuan
tentang ilmu kedokteran Saya semakin
bertambah dalam materi yang Saya minati
3. Saya merasa pembelajaran di kepaniteraan
mempermudah Saya dalam mempelajari
berbagai hal yang menarik bagi Saya
4. Saya merasa pembelajaran di kepaniteraan
membantu saya dalam mencapai karir yang
saya pilih
5. Saya merasa kepaniteraan klinik membantu
saya terampil sebagai seorang dokter di
kemudian hari
6. Saya merasa kepaniteraan membantu saya lebih
mengetahui peminatan saya dalam bidang
kedokteran
7. Saya merasa kepaniteraan klinik dapat
meningkatkan kompetensi sebagai seorang
dokter di masa depan
8. Saya sangat menikmati datang ke rumah sakit
selama kepaniteraan karena datang kerumah
sakit merupakan hal yang membahagiakan bagi
saya
51
N %
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.918 25
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted
Frequencies
Statistics
Penentuan Tingkat Motivasi
Jenis Kelamin Usia Tempat Tinggal Jurusan Belajar
N Valid 58 58 58 58 58
Missing 0 0 0 0 0
58
Frequency Table
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 14 24.1 24.1 24.1
Perempuan 44 75.9 75.9 100.0
Total 58 100.0 100.0
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 17-25 46 79.3 79.3 79.3
26-35 12 20.7 20.7 100.0
Total 58 100.0 100.0
Tempat Tinggal
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tinggal sendiri 48 82.8 82.8 82.8
Tinggal bersama orang 10 17.2 17.2 100.0
tua/keluarga
Total 58 100.0 100.0
Penentuan Jurusan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Atas kemauan sendiri 49 84.5 84.5 84.5
Dorongan dari orang tua 9 15.5 15.5 100.0
Total 58 100.0 100.0
Pie Chart
60
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Jenis Kelamin * Tingkat 58 100.0% 0 0.0% 58 100.0%
Motivasi Belajar
Jenis Kelamin * Tingkat Motivasi Belajar Crosstabulation
Count
Tingkat Motivasi Belajar
tinggi sangat tinggi Total
Jenis Kelamin Laki-laki 7 7 14
Perempuan 25 19 44
Total 32 26 58
Usia * Tingkat Motivasi Belajar Crosstabulation
Count
Tingkat Motivasi Belajar
tinggi sangat tinggi Total
Usia 17-25 27 19 46
26-35 5 7 12
Total 32 26 58
Tempat Tinggal * Tingkat Motivasi Belajar Crosstabulation
Count
Tingkat Motivasi Belajar
tinggi sangat tinggi Total
Tempat Tinggal Tinggal sendiri 27 21 48
Tinggal bersama orang 5 5 10
tua/keluarga
Total 32 26 58
Penentuan Jurusan * Tingkat Motivasi Belajar Crosstabulation
Count
Tingkat Motivasi Belajar
tinggi sangat tinggi Total
Penentuan Jurusan Atas kemauan sendiri 27 22 49
Dorongan dari orang tua 5 4 9
Total 32 26 58
61